بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 93 Persen Warga Tolak Ahok jadi Gubernur DKI
Go Green

Clock Link

Tuesday, March 25, 2014

93 Persen Warga Tolak Ahok jadi Gubernur DKI


MERDEKA.COM. Gerakan Pemuda (Gema) Keadilan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta menyerukan penolakan bila Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, mereka sudah melakukan survei dengan hasil 93 persen menyatakan penolakannya.

Menurut Peneliti Gema Keadilan, Mustofa menjelaskan, survei ini memakai dua cara, yakni online dan tatap muka dari 1.589 responden, 300 tatap muka dan 1289 sampel online.

"Yang pakai online memakai google drive, dengan memberi link survei. Dalam survei ini tidak memakai tingkat kepercayaan danmargin of error," kata Mustofa di bilangan Cikini, Jakarta, Selasa (25/3).

Dalam survei, kata Mustofa, banyak alasan warga Jakarta tidak menyukai Ahok. Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur itu dinilai tidak disukai lantaran kinerja dan cara berkomunikasinya kepada warga Jakarta selama 1,5 tahun ini.

"Ahok dikenal warga (Jakarta) sebagai pribadi yang belagu, sombong dan merasa paling pintar mendapat persentase 24 persen. Sosok yang tidak simpatik dan jauh dari budi pekerti itu 23 persen," jelasnya.

Ahok, lanjut dia, dianggap tidak berbudaya dan beretika sebagai orang beragama, 17 persen. Sering menyalahkan anak buah, 17 persen.

"Ahok tidak menghormati pendapat orang lain, 15 persen dan lainnya, 4 persen," tambahnya.

Mustofa menambahkan, dalam survei ini juga terdapat persepsi kekhawatiran massal dari responden bila Ahok jadi orang nomor satu DKI Jakarta. Dalam survei, 23 responden menilai ahok bakal melakukan serangkaian kebijakan program yang eksklusif dan sektarian.

"Hubungan kerja birokrasi dengan Pemda tidak harmonis, 18 persen. Akan marak dekandensi moral di Jakarta, seperti legalisasi prostitusi, nepotisme dan menyampingkan aktivitas keagamaan, 16 persen," ujarnya.

Selanjutnya, Ahok dikhawatirkan bakal menghilangkan budaya Betawi dan menjadi budaya hedonis (15%). Jalankan agenda anti korupsi dengan arogan dan otoriter (12%).

"Terakhir, Ahok bakal mementingkan kelompok (rasnya) untuk bangun Jakarta dan alasan lain dengan persentase 5 persen," tutupnya.

No comments:

Post a Comment