Ketika kita
memainkan sebuah game, apakah kita bisa melakukan segalanya? Misalnya
pada game Tetris, kita ingin memotong-motong balok yang ada, ataupun
pada game Sonic kita ingin membuat Sonic bisa terbang ke manapun dia
mau. Tentunya kita tidak dapat melakukan sesuatu secara sembarangan
bukan? Bahkan di game Grand Theft Auto (GTA) V yang dianggap super bebas
pun kita tetap akan terikat bagaimana kita menyelesaikan suatu misi.
Mengapa hal ini terjadi? Ya, hal ini terjadi karena game memiliki
aturan-aturan yang baku yang mengikat pemainnya, sehingga game tersebut
menjadi menarik dan menantang untuk diselesaikan. Kali ini akan membahas
mengenai aturan-aturan dalam game yang biasanya disusun oleh pengembang
game agar menciptakan game yang menarik dan adiktif.
Aturan-aturan
adalah pusat dari Game. Sebuah game memiliki sistem di mana para pemain
terlibat dalam sebuah konflik buatan yang ditetapkan oleh aturan-aturan
yang menghasilkan sesuatu yang dapat diukur. Hal yang perlu kita
perhatikan adalah semakin penting sebuah game bagi game developer,
semakin mereka fokus dengan aturan-aturan yang ada di dalam game
tersebut, karena akan banyak orang yang memainkannya, sehingga akan
banyak kemungkinan yang terjadi dari buah pemikiran tiap pemain.
Aturan
dalam game penting, karena aturan menetapkan mekanisme permainan, namun
bukan permainan itu sendiri. Maksudnya adalah aturan menentukan
batas-batas antara menang dan kalah, namun untuk mencapai kemenangan
tersebut, pemain bisa dengan kreatif mencapainya. Contoh dalam game
sepakbola, aturan gol sudah jelas, yaitu saat bola melewati garis
gawang. Namun, untuk mencapai hal itu, pemain bebas berkreasi bagaimana
caranya agar bola bisa melewati garis gawang lawan, tentunya tidak boleh
dengan dipegang dan dibawa lari bolanya bukan?
Di
sisi lain, aturan menspesifikasikan bagaimana game tersebut
berinteraksi dengan pemainnya. Tombol apa akan melakukan apa, atau
gerakan apa akan menghasilkan output apa, namun tidak menentukan game
itu sendiri. Maksudnya, tombol yang sama yang ditekan oleh pemain akan
menghasilkan gerakan yang sama, namun kapan pemain menekan tombol
tersebut akan sangat mempengaruhi game tersebut. Contoh pada game
fighting, menekan tombol tendang saat musuh masih jauh tidak ada gunanya
bukan?
Sebagai seorang penggembar game, kita harus memperhatikan aturan game kita memiliki kaidah-kaidah sebagai berikut:
>> Membatasi aksi pemain <<
>> Eksplisit dan tidak ambigu <<
>> Berlaku untuk semua pemain <<
>> Tetap <<
>> Mengikat <<
>> Dapat diulangi <<
Mari kita lihat beberapa contoh ringkasan aturan dalam beberapa game sederhana:
Contoh 1: Asteroids
Pesawat
dapat menembak asteroid dan melakukan manuver. Tetapi hanya dapat
berotasi dengan perubahan sebesar 15º saja tiap penekanan tombol rotasi.
Selain itu, hanya boleh ada 4 peluru di layar dalam satu waktu. Dari
aturan-aturan tersebut, pesan dalam game Asteroids ini adalah pemain
tidak dapat menembak sembarangan, dan pemain harus sering bergerak
sesering dia menembak.
Contoh 2: Ninja Hand Seals Puzzles
Pemain
dapat memilih jurus sesukanya, lalu memilih tingkat kesulitan. Setiap
tingkat kesulitan memiliki rangkaian gerakan tangan yang harus diingat.
Pemain dapat melakukan skip bila merasa sudah ingat. Lalu pemain harus
mengklik gambar-gambar gerakan tangan sesuai dengan urutan yang dilihat
sebelumnya. Pemain diberi waktu yang terbatas. Dari aturan-aturan
tersebut, pesan dalam game Ninja Hand Seals Puzzles ini adalah pemain
tidak dapat menebak sembarangan. Pemain harus memiliki ingatan yang
cukup kuat bila ingin memenangkan tiap level dalam game ini.
Aturan-aturan dalam game memiliki 3 kategori, yaitu:
1. Aturan Operasional
Aturan
yang mengatur apa yang dilakukan pemain untuk “bermain” game tersebut.
Contohnya: pilihan-pilihan dalam game, pergerakan karakter, sumber daya
tertentu untuk membuat item tertentu dan masih banyak lagi.
2. Aturan Konstituatif
Struktur
logika dan matematis di dalam game, tidak langsung terlihat, tapi
mempengaruhi permainan. Contoh dalam game, misalnya pada Role Playing
Game (RPG) pada saat perhitungan damage sebuah serangan berdasarkan
status karakter dibandingkan dengan status musuhnya.
3. Aturan Implisit
Aturan
yang muncul karena kebiasaan pemain. Contohnya ada sebuah aturan tidak
boleh memakai item tertentu, walaupun pada game sah-sah saja, atau
lamanya waktu suatu permainan sebelum diberikan pada teman lainnya dan
masih banyak lagi. Hal ini kadang bisa mempengaruhi cara seseorang
bermain.
Konsekuensi
pada aturan operasional yaitu mempengaruhi pengalaman bermain, seperti
seberapa mudah game tersebut dimainkan atau munculnya sense dramatis.
Sedangkan aturan konstituatif mempengaruhi cara pemain berpikir tentang
apa yang harus mereka lakukan atau tingkatkan, seperti strategi apa yang
paling baik atau apa pengaruhnya bila pada permainan sebelumnya
meningkatkan kekuatan, sedangkan pada permainan selanjutnya meningkatkan
kecepatan atau semacam itu. Untuk aturan implisit, tentunya hal
tersebut harus disepakati dahulu di dalam komunitas, sehingga membuat
saat bermain bersama teman-teman jadi jauh lebih menyenangkan.
Demikian
aturan dalam sebuah game, Jadi sebenarnya setiap game memiliki
aturannya masing-masing sehingga menciptakan pengalaman bermain yang
berbeda-beda, , tergantung bagaimana cara memainkan game tersebut.
http://www.duniaku.net/2013/10/03/kuliah-om-jas-aturan-dalam-game/