بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 08/19/13
Go Green

Clock Link

Monday, August 19, 2013

Mengenal KORPASKHAS TNI AU, satu satunya Pasukan Angkatan Udara di ASIA


Bila Angkatan darat memiliki Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat), Angkatan Laut memiliki Marinir, maka Angkatan udara memilik Pasukan Khas (Paskhas, Kopaskhas, Baret Jingga). Pasukan dengan baret berwarna jingga ini adalah satu satunya pasukan dengan
kualifikasi Korps Pasukan Khas TNI-AU di Asia dan terlengkap di dunia, dahulu dikenal dengan nama Pasukan Gerak Tjepat dan Kopasgat. Angkatan Udara USA juga memiliki pasukan serupa dalam beberapa satuan yakni US Air Force Control Combat Team, US Air Force Pararescue, dan US Air Force Air Tactical Control Party.


Paskhas merupakan satuan khusus milik TNI AU yang memiliki kemampuan di 3 matra, yaitu laut, darat dan udara. Dalam misinya, Paskhas lebih ditujukan untuk menguasai dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya mempersiapkan pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD). Sama seperti pasukan elit lainnya, setiap anggota paskhas diwajibkan memiliki kualifikasi para-komando (parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, yang nantinya ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai spesialisasinya.

Sepak terjang Paskhas sudah dimulai sejak era perang kemerdekaan, berbagai misi sudah pernah diemban oleh pasukan elit udara ini. Saat ini Paskhas diperkuat oleh 7.332 orang yang dilengkapi dengan berbagai jenis senjata pendukung. Terjun payung merupakan salah satu keahlian utama Paskhas untuk menguasai dan Mengoperasikan pangkalan lawan yang
berhasil direbut, Awalnya konsep tugas Paskhas adalah sebagai pasukan pertahanan pangkalan (Defensif) maka sekarang ini konsep tersebut dirubah menjadi pasukan pemukul (ofensif) dan
pasukan pertahanan (defensif).

Paskhas merupakan bagian inti dari PPRC, Pasukan Pemukul Reaksi Cepat, suatu penggelaran pasukan berintensitas tinggi yang didukung juga oleh kesatuan Lintas Udara dari Kostrad. PPRC pasukan pemukul TNI untuk
mengatas kondisi darurat di wilayah NKRI, ketika perang Aceh berkorbar, PPRC diterjukan untuk mengamankan tempat-tempat strategisseperti bandara. Didalam tubuh pasukan khas juga terdapat pasukan elit paling muda di
Indonesia, yakni Detasemen Bravo 90,
merupakan pasukan anti teror miliki Angkatan Udara yang tak kalah hebat dari pasukan elit paling populer Kopassus.


Weapons :
QW-3, DSHK 12,7 mm, SS-1/SS-2, MP5, M16 A3Commando, SAR-21,Sniper SIG SHR 970 Tactical Rifle,Sniper SIG Sauer SSG 3000, Countersniper FN Hecate II, Pistol Glock 17C dan 19C

Mobility :
Land Rover Defender MRCV (multi role combat vehicle), Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T), Pindad Anoa dan aneka Kendaraan taktislainnya


Our special force is the one of the best Special Force in the world

http://kasamago.wordpress.com/2012/03/10/mengenal-kopaskhas-tni-au-satu-satunya-pasukan-angkatan-udara-di-asia/


Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (disingkat Korpaskhasau, Paskhas atau sebutan lainnya Baret Jingga), merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI-AU. Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Setiap prajurit Paskhas diharuskan minimal memiliki kualifikasi para-komando (parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.Tugas dan tanggung jawab Korpaskhas sama dengan pasukan tempur lainnya yaitu sebagai satuan tempur negara, yang membedakan yaitu dari semua fungsi paskhas sebagai pasukan pemukul NKRI yang siap diterjunkan disegala medan baik hutan, kota, rawa, sungai, laut untuk menumpas semua musuh yang melawan NKRI. Paskhas mempunyai Ciri Khas tugas tambahan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.
Warna baret jingga Paskhas terinspirasi dari cahaya jingga saat fajar di daerah Margahayu, Bandung, yaitu tempat pasukan komando ini dilatih


Motto


Motto Paskhas ialah "Karmaye Vadikarate Mafalesu Kadatjana", yang artinya bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.[3]
Presiden RI pertama Ir. Sukarno, pada malam ”tirakatan” hari Bhakti AURI di Istana Negara tanggal 30 Juli 1964, memberikan ungkapan ini secara langsung untuk memotivasi personel AURI. Sukarno menyitirnya dari kalimat termasyhur pada Sangkahya-yoga kitab Bhagawadgita, sloka 2.47, yang lengkapnya berbunyi :
"karmaṇy evādhikāras te
mā phaleṣu kadācana
mā karma-phala-hetur bhūr
mā te sańgo 'stv akarmaṇi."


Kekuatan pasukan


Paskhas saat ini berkekuatan 7.300-an personel. Dalam beberapa waktu kedepan direncanakan Paskhas TNI-AU akan mendapatkan 40 buah panser buatan Pindad sebagai cikal bakal Batalyon Kavaleri Paskhas. Rencana ini tengah mengalami negoisasi ulang untuk diadakan penambahan jumlahnya dikarenakan ranpur sejenis Panser dinilai sangat cocok untuk mendukung tugas sebagai bantuan tempur dari Batalyon-batalyon tempur Para Komando dengan karakteristiknya sebagai pasukan pemukul reaksi cepat paskhas TNI AU selain juga panser sangat diperlukan untuk pasukan pertahanan pangkalan. Sebelumnya konsep tugas Paskhas adalah sebagai pasukan pertahanan pangkalan (Defensif) maka sekarang konsep akan dirubah menjadi pasukan pemukul (ofensif) dan pasukan pertahanan (defensif). Begitu juga untuk Dalam konsep penggelaran pasukan berintensitas tinggi, TNI mengenal istilah PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi cepat) yang mana paskhas sebagai satuan TNI berkualifikasi Para Komando merupakan nyawa atau inti dari pasukan PPRC TNI dan sebagai pendukungnya adalah batalyon-batalyon linud kostrad. PPRC adalah pasukan pemukul TNI untuk menghadapi kondisi kondisi darurat di wilayah NKRI. Dalam Pelaksanaan tugasnya Paskhas mengemban tugas sebagai:
Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI (Yon Parako 461 s/d 468)
Pasukan Arhanud/PSU (akan dibentuk Yon Arhanud dan Den Rudal Hanud)
Wing 100 Peluncur Rudal Paskhas Kohanudnas jarak menengah/jauh (Yon 101=Kosek I, 102=Kosek II, 103=Kosek III, 104=Kosek IV dan 105=Pemeliharaan)
Batalyon Bantuan Tempur, keberadaannya berada di tiap Wing/Divisi Paskhas. (akan dibentuk Kompi Matra, Kompi Kavaleri Panser, Kompi Keslap, Kompi Komlek, Kompi Kompi Bekangmor dan Kompi Zeni)
Paskhas juga berniat mendatangkan lagi kendaraan taktis serbu sejenis Dirgantara Military Vehicle (DMV) buatan PT DI yang terbukti handal dan kini telah dipakai oleh pasukan elit Paskhas Satuan Bravo-90.
Korps baret jingga ini telah diperkuat dengan kedatangan 200 rudal panggul permukaan ke udara QW (QianWei)-3 sebagai alutsista Batalyon 1 dan 2 Arhanud Mobile Paskhas. Rudal Manpad QW-3 perorangan (diharapkan penambahan sekitar 300 unit lagi untuk Pam Sat Radar) Rudal QW-3 dilengkapi penjejak semi-active laser guidance, cocok untuk menggasak pesawat tempur maupun rudal lain dalam ketinggian rendah sampai dengan jarak 8 km. Memiliki bobot 13 kg dan kecepatan maksimum 750 km/jam. Senjata ini dipergunakan untuk menggantikan Triple gun buatan Hispano Suiza (Switzerland) tahun 1950-an dan DSHK 12,7 mm. Juga beberapa saat yang lalu diujicobakan PT Pindad senjata meriam pesawat direhab untuk dijadikan senjata berat darat untuk Kompi Mekanis di Batalyon Bantuan Tempur Korpaskhas.
Paskhas juga tengah berupaya mendatangkan 10 baterai PSU jarak pendek berupa Oerlikon kaliber 35 mm untuk hanud titik model komposit yang sudah terintegrasi antara rudal, meriam, radar dan pos komando taktis. Senjata ini sudah menggunakan teknologi tercanggih dan telah digunakan oleh banyak negara Eropa. Menurut rencana, senjata PSU ini akan ditempatkan di 10 Lanud Utama TNI-AU. Idealnya Paskhas membutuhkan 40 baterai Hanud jarak dekat di setiap Pangkalan Udara. Salah satu kelebihan utama lainnya untuk PSU Oerlikon kaliber 35 mm ini adalah kemampuannya untuk dapat dimobilisasi dengan pesawat Hercules. TNI AU juga berencana untuk pembelian Rudal Jarak Sedang/JSe pengganti Rudal S-75/SA-2 guidelines, idealnya memerlukan 32 baterai peluncur rudal jarak menengah/jauh di 32 satuan radar Kohanudnas TNI AU. Kedepan dengan rencana kedatangan bateray-bateray meriam oerlicon contraves 35 mm, penambahan jumlah rudal manpad QW-3 dan beberapa unit meriam triple gun yang masih bagus serta rencana Kohanudnas untuk menghidupkan kembali Satuan Rudal Jarak Menengah maka diharapkan dapat dibentuk beberapa batalyon artileri meriam hanud dan beberapa detasemen bateray rudal baru untuk di tempatkan di tiap-tiap wing paskhas.
Kedepan untuk pengembangan Korpaskhas dengan Alut Sista PSU saat ini yang telah dipunyai, yaitu :
Artileri Hanud Meriam tripple Gun thn 1950 (dari 55 unit tinggal 16 unit yang layak pakai)
Rudal Manpad QW-3 perorangan (sekitar 200 unit)
Rencana Pengadaan Alut Sista PSU baru berupa:
Artileri Hanud Meriam/Rudal jarak dekat Oerlicon Contraves skyguard pengganti tripple gun th 1950 (diharapkan 10 bateray, idealnya 40 bateray di tiap pangkalan udara)
Rudal Manpad QW-3 perorangan (diharapkan penambahan sekitar 300 unit lagi untuk Pam Sat Radar)
Rudal Jarak Sedang/JSe S-300 pengganti Rudal S-75/SA-2 guidelines (diharapkan 7 bateray, idealnya 32 baterai di 32 satrad)
Diharapkan Kompi-kompi BS Pertahanan Pangkalan (Hanlan) sebagian dapat dikembangkan menjadi Batalyon-batalyon PSU (Arhanud dan Detasemen-detasemen Rudal Jarak Sedang/JSe). Untuk meningkatkan kinerja Korpaskhas yang salah satunya adalah bertugas menangkal segala ancaman dari udara wilayah Udara NKRI maka sebaiknya di bentuk Resimen Penangkis Serangan Udara (PSU)yang khusus bertugas melindungi kedaulatan NKRI dari segala bentuk ancaman yang berasal dari udara.
Paskhas kini mengupayakan untuk mengganti senjata perorangan SS – 1 yang kabarnya akan digantikan SiG-552 ataupun SS-2. Terutama untuk menyiapkan Batalyon-batalyon tempur 461 sampai dengan 468 sebagai Pasukan Pemukul Para Komando Pprc paskhas dan Batalyon 1 dan 2 Arhanud Mobile Paskhas, maka dalam tiap regu di tiap batalyon para komando paskhas akan dilengkapi dengan senjata SS2-V1 WITH PINDAD 40mm GRENADE LAUNCHER dan Squad Automatic Weapon senapan mesin ringan seperti FN Minimi(Senjata Otomatis Regu). Sedangkan di dalam kompi bantuan akan dilengkapi dengan SMB (Senapan Mesin Berat) DShk-38 dirancang sebagai senjata pemukul untuk sasaran darat dan udara jarak pendek. SMB ini biasa digunakan oleh unit kavaleri dan infantri. Pada unit kavaleri, DShK sudah menjadi standar ditempatkan pada turret beragam MBT (Main Battle Tank), bahkan tank ringan, panser dan rantis pick up.dalam infantri, wajar bila DShK dioperasikan dengan case khusus beroda dua, mirip dengan model meriam/kanon. Dengan demikian SMB ini mudah digerakkan, dibawa atau dipindahkan dengan bantuan pengait pada jip atau truk.


SATUAN BRAVO '90


Satuan Bravo 90 adalah pengembangan dari Detasemen Bravo 90 (disingkat Den Bravo-90) adalah pasukan khusus anti teror Indonesia dengan kemampuan khusus yang di bentuk di lingkungan Korps Pasukan Khas TNI-AU pada tahun 1990, Bravo berarti yang terbaik. Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet: Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada harus bertempur di udara. Motto: Catya Wihikan Awacyama Kapala artinya Setia, Terampil, Berhasil


Pengukuhan Satuan Bravo-90


Dikukuhkan pada tanggal 16 September 1999 oleh KSAU Marsekal Hanafie Asnan. Dalam melaksanakan operasinya, Bravo dapat juga bergerak tanpa identitas. Bisa mencair di satuan-satuan Paskhas, atau seorang diri. Layaknya dunia intelijen Bukan main-main, Bravo-90 juga melengkapi personelnya dengan beragam kualifikasi khusus tempur lanjut, mulai dari combat free fall, scuba diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO (High Altitude Low Opening) atau HAHO (High Altitude High Opening), para lanjut olahraga dan para lanjut tempur (PLT), dalpur trimedia (darat, laut, udara), selam, tembak kelas 1, komando lanjut serta mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan sarana multimedia. Pasukan elit ini juga kebagian jatah untuk berlatih menembak dengan menggunakan peluru tajam tiga kali lipat lebih banyak dari pasukan reguler lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk melatih ketepatan dan kecepatan mereka untuk bertindak dalam waktu sepersekian detik.
Satuan Bravo '90 mempunyai Detasemen, yaitu :
Den 901 mempunyai spesialisasi intelijen.
Den 902 Bantuan Teknik Khusus (Banniksus)
Den 903 Aksi Khusus (Aksus)
Disamping itu ada Tim Bantuan Mekanik untuk pemeliharaan senjata dan peralatan serta tim khusus plus tim pelatih. Semua Detasemen mempunyai keahlian yang merata di bidang counter terrorism. Pasukan “inti” baret jingga ini juga kerap berlatih dengan Gultor Kopassus, Kopaska TNI-AL dan Den Jaka Marinir. Saat ini ada peningkatan standart pasukan dari Detasemen menjadi Satuan sehingga jumlah ideal mengikuti tabel organisasi personel (TOP) yaitu 700 personel dibawah pimpinan seorang Kolonel langsung dibawah Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Bravo saat ini sudah memiliki fasilitas pertempuran jarak dekat (CQB). Bahkan untuk latihan pembebasan sandera di pesawat, Bravo langsung melaksanakannya didalam pesawat baik milik TNI-AU maupun PT. DI. Bravo juga menjadi pasukan khusus pertama di Indonesia yang mampu menguasai ilmu bela diri Systema yang merupakan ciri khas dari pasuk

Tahap Pendidikan Bravo-90



Pendidikan Bravo sekitar 6 bulan. Dilaksanakan di Kodiklat Paskhas Satdik 02 Lanjut dan Satdik 03 Khusus. Anggotanya diseleksi dari siswa terbaik peringkat 1-40 lulusan sekolah komando Paskhas dan personel aktif di Wing/Resimen/Batalyon/Detasemen. Semua diseleksi ketat mulai dari IQ, kesemaptaan, keahlian spesialisasi militer yang dibutuhkan serta kesehatan. Semua dengan asistensi lembaga TNI-AU yang berkompeten dengan bidang masing – masing. Nampaknya para pelatih Detasemen Penanggulangan Teror “ala” Pasukan khusus TNI-AU ini tak main – main. Peluru tajam digunakan dalam latihan tahap akhir. Alhasil para calon Bravo juga penuh perhitungan, cermat, cepat sekaligus tepat dalam bertindak. Bertempur total dan habis – habisan. Itulah kesimpulan akhir pendidikan Bravo. Mereka tercetak menjadi prajurit elit Paskhas yang siap diterjunkan di mana saja baik di Luar Negeri maupun di seluruh Indonesia. Setelah lulus, para personel Bravo muda ini berhak atas brevet bravo, lambang, Call Sign dan perlengkapan tempur standard Bravo lainnya. Mereka juga dibagi ke dalam 3 tim Alfa dan Tim Ban Nik. Bagi para personel Bravo yang telah dianggap senior, bisa dipindahkan ke Tim khusus yang tak lain “berisi” prajurit Bravo berkemampuan di luar matra udara yaitu Frogmens yang mampu melakukan infiltrasi lewat laut, Selam Tempur, UDT, EOD, Zeni Demolisi, Penerbangan, elektronika dll.


Inventaris Senjata Den Bravo-90


Pistol Scorpion sudah tinggal kenangan. Kini Bravo memiliki senjata jagonya CQB yaitu MP 5. Sebagian adalah hibah dari Korea. Namun begitu masih bagus. Pistol pun pakai SiG Sauer. Anggota Bravo dilengkapi uniform full gears dengan peralatan terbaru. Mulai dari rompi anti peluru, NVG, GPS, pelindung kaki dan lutut, sepatu khusus, pelindung mata, pisau lempar sampai alat komunikasi point to point. Bahkan dalam situasi khusus, Bravo bisa memboyong pesawat – pesawat TNI-AU dari pesawat angkut sampai pesawat tempur untuk menyokong misi operasinya. Bravo juga kini telah memiliki senjata SAR-21 (Singapore Air Rifle). Kabarnya Bravo mendapat 50 buah senjata jenis ini dari Mabes TNI. Kedepan Den Bravo ’90 sebagai pasukan khusus andalan TNI akan dilengkapi dengan berbagai peralatan persenjataan termodern dan high teknologi untuk menyongsong perang masa depan yang lebih Global dan Moden.


Kendaraan Taktis Den Bravo-90


Detasemen Bravo-90 Paskhas TNI-AU saat ini setidaknya mengoperasikan beberapa jenis kendaraan taktis antara lain:
Land Rover Defender MRCV (multi role combat vehicle)
Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T)
Beberapa Rantis Lainnya (amfibi,dll)
Land Rover Defender MRCV (multi role combat vehicle) Kendaraan taktis (rantis) Bravo-90 Land Rover Defender MRCV (multi role combat vehicle)yang satu ini memang khusus. Termasuk Land Rover jenis defender heavy duty antipeluru yang dilengkapi tangga lipat serta penyangga mobil. Tangga ini lazim digunakan dalam penyerbuan gedung (building assault). Agar mobil berdiri stabil, penyangga diturunkan secara hidraulik untuk menahan goyangan. Melihat tongkrongannya, rantis Bravo-90 ini adalah jenis Defender Td5 dengan basis station wagon sasis panjang. Mobil yang dari pabrikannya dilego seharga 20.495 poundsterling (standar) ini ditenagai mesin disel berkapasitas 2500cc. Bila disimak lebih jauh, tentu saja ada fasilitas khusus yang ditambahkan. Sebut saja plat pijakan kaki yang menempel disekeliling bodi mobil. Tentu saja bukan tanpa tujuan fasilitas tadi dibuat. Plat berfungsi sebagai pijakan pasukan yang berdiri disekeliling mobil. Dengan demikian maka pasukan bisa di drop dengan cepat.
Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) Kendaraan sejenis “Humvee” dan bertampang “sangar” ini adalah produk pertama dan asli rakitan PTDI. Kendaraan ini mendapat nomor register di lingkungan TNI-AU yakni 4020-10. DMV menggunakan mesin disel 3000 cc Ford Ranger dan teknologi Mazda Tampilannya semakin perkasa dengan senjata utama senapan mesin GRMG yang disimpan di bagian atap kendaraan, serta senjata FN Minimi kaliber 5,56 mm yang menyembul keluar dari kabin depan yang tidak dipasangi kaca. Gerakan mobil anyar itu dipastikan tetap lincah, baik di jalan raya maupun di medan yang terjal sekalipun. Empat buah ban ukuran besar melekat di dua as dengan ketinggian jarak lantai kabin ke tanah sekitar 90 centimeter. Apabila tertembak, bagian ban masih akan tetap berdiri dan berfungsi maksimal karena dilengkapi dengan lapisan besi yang dipasang melingkar pada bagian ban. Kendaraan tempur ini didesain untuk kapasitas empat orang prajurit dengan jok yang terbuat dari fibre glass yang dicat khas warna loreng TNI. DMV mempunyai ketahanan perjalanan hingga 600 kilometer. Berbeda dengan kendaraan biasanya, sasis DMV dibangun dengan besi-besi pipa berkualitas sesuai dengan standard dan spesifikasi kendaraan versi militer Ranpur DMP-30T produksi PT DI, yang diawaki prajurit Paskhasau dari satuan Denbravo dengan dilengkapi persenjataannya.


Markas Komando Bravo-90


Pada tahun 2009, Detasemen Bravo-90 telah menempati markas barunya seluas beberapa hektar di daerah Rumpin, Bogor. Daerah ini dinilai sangat strategis karena dekat dengan dua lanud utama TNI-AU yaitu Lanud Atang Sanjaya, Bogor dan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta sehingga mudah untuk menggerakkan pasukan keseluruh wilayah Indonesia. Daerah ini juga memiliki akses yang cepat ke pusat pemerintahan (khususnya Istana Negara Jakarta dan Istana Bogor, Gedung MPR-DPR serta Mabes TNI di Cilangkap) maupun dengan pintu gerbang negara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Selain itu Den Bravo-90 juga direncanakan untuk dapat melindungi Pusat Pengembangan dan Pengkajian Iptek (Puspiptek) milik BPPT dan fasilitas LAPAN di daerah Serpong, Tangerang

Operasi Militer

Operasi Trikora


PGT AURI dalam operasi Trikora mengambil porsi terbesar jumlah pasukan yang diinfiltrasi ke Irian Barat dengan total 532 orang.
Jumlah personel dari TNI, Polri dan relawan yang diinfiltrasikan selama Trikora adalah 1.154 personel dengan jumlah korban jiwa 216 gugur/hilang dan 296 tertangkap.
Pada tanggal 25 April 1962, saat operasi Banteng Ketaton sebanyak 40 orang pasukan PGT dibawah pimpinan Sersan Mayor (U) J. Picaulima diterjunkan untuk pertama kali di Irian Barat yaitu di daerah Fak-Fak begitu juga penerjunan yang dilakukan 39 personel PGT di Kaimana tanggal 26 April 1962 berhasil dengan baik.
Pada 11 Mei 1962, pasukan PGT dibawah pimpinan Letan Satu (U) Manuhua melaksanakan penerjunan di Sorong saat Operasi Serigala.
Salah satu kisah heroik dan bersejarah adalah peristiwa pengibaran Sang Saka Merah Putih untuk pertama kali dipancangkan di bumi Cendrawasih, Irian Barat, yang dilakukan oleh anggota PGT atas inisiatif Sersan (U) M.F. Mengko. Pada tanggal 19 Mei 1962, sebanyak 81 anggota PGT bertolak dari Pangkalan Udara Pattimura, Ambon, dengan pesawat Hercules yang dipiloti Mayor (U) T.Z Abidin menuju sasaran daerah penerjunan sekitar Kampung Wersar, Distrik Teminabuan. Pada dini hari mereka diterjunkan tepat di atas markas tentara Belanda. Pertempuran jarak dekat yang serba kacau segera terjadi. Tentara Belanda yang tengah tidur kaget karena ada pasukan PGT yang diterjunkan tepat dimarkasnya, sedangkan prajurit PGT juga tidak menyangka akan diterjunkan dimarkas tentara Belanda karena sebelumnya mereka dibriefing akan diterjunkan di perkebunan teh. Kisah heroik ini mengakibatkan tewasnya 53 anggota PGT AURI termasuk komandan tim Letnan Dua (U) Suhadi. Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut di daerah Teminabuan, Sorong kini telah didirikan sebuah monumen yang diberi nama Tugu Merah Putih.
Untuk memperkuat posisi tentara Indonesia di Irian Barat dilaksanakan operasi Jatayu pada 14 Agustus 1962 dengan rincian Kelompok Elang dibawah pimpinan Kapten (U) Radik Sudarsono diterjunkan di Sorong dan Kelompok Alap-alap di daerah Merauke dipimpin Letnan (U) Benyamin Matitaputty.
Suatu hal yang amat mengagumkan adalah kemampuan untuk bertahan hidup (survival)dari prajurit PGT. Meskipun dengan kondisi alam Irian Barat yang ganas dimana berhutan lebat dengan ketinggian pohon mencapai di atas 50 meter, langkanya binatang maupun tumbuhan yang dapat dimakan, ancaman penyakit malaria, kekurangan logistik dan obat-obatan ditambah serangan gencar dari pesawat tempur maupun tentara Belanda, namun mereka masih mampu bergerilya di dalam hutan sampai menjelang terjadinya gencatan senjata.
Penerjunan dilaksanakan dini hari menjelang subuh. Prajurit PGT dikepekatan malam yang amat dingin diterjunkan di atas hutan-hutan belantara di dekat kota-kota kecil Irian Barat. Para prajurit PGT cukup tangguh untuk berjuang melawan hutan belantara yang pepohonannya amat tinggi, sehingga sebelum mencapai tanah mereka harus bergelut dengan tali dan pisau komando agar bisa turun karena rata-rata tersangkut dipepohonan.
Secara total dilakukan 9 kali penerjunan yang dilakukan PGT selama operasi Trikora di daerah Kaimana, Fak-Fak, Sorong (Sausapor, Klamono dan Teminabuan) serta Merauke dengan mengakibatkan gugurnya 94 orang prajurit dan 73 orang terluka


Operasi Dwikora


Seperti halnya saat Trikora, pada saat operasi Dwikora PGT AURI juga menjadi pasukan yang pertama kali diterjunkan ke wilayah Malaysia.
Berbeda dengan Trikora maupun saat penumpasan PRRI/PERMESTA, kali ini PGT bertindak sebagai pelaku tunggal penerjunan (solo performer) tanpa didampingi kesatuan lain dari TNI-AD. Selain melalui udara, personel PGT juga melakukan infiltrasi lewat jalur darat dan laut.
Pada tanggal 31 Januari 1964, PGT melakukan penyebaran pamflet dengan pesawat Hercules C-130 di daerah perbatasan (Sabah, Tawau dan sekitar Pulau Sebatik)[11]
Sejak bulan April 1964, dua kompi PGT dibawah pimpinan LMU I Sutikno dan LMU I Sukimin dipersiapkan dalam rangka infiltrasi melalui laut. Pasukan ini kemudian diberangkatkan ke Tanjung Balai, Karimun dengan kapal motor.
Untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Agustus 1964, satu peleton dipimpin SMU Sadikin berhasil menyusup lewat laut ke Pontian Kecil, Johor Baru. Keesokan harinya bertepatan dengan hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1964 kembali satu peleton PGT pimpinan SMU Suparmin disusupkan ke wilayah Malaysia lewat jalur laut. Sebelumnya pada dini hari sebanyak 17 personel PGT berhasil melakukan penerjunan di selatan Johor.
Dalam penerjunan pada tanggal 1-2 September 1964 diterjunkan 3 peleton pasukan terdiri dari 1 peleton dari kompi LU I Suroso,Jakarta dan 2 peleton dari kompi LMU Sutikno,Bandung. Ironisnya, salah satu pesawat C-130 Hercules yang diterbangkan Mayor (U) Djalaloedin Tantu bersama 7 awak pesawat jatuh ke selat Malaka. Sebuah sumber menyatakan bahwa kecelakaan pesawat Hercules yang melakukan terbang malam tersebut akibat terbang terlalu rendah untuk menghindari deteksi radar lawan. Mayor (U) Sugiri Sukani, Komandan Resimen PGT dan LU I Suroso ada di dalam pesawat malang tersebut. Unsur yang ikut tewas dalam peristiwa tersebut adalah 47 orang personel PGT ( 40 orang dari Jakarta dan 7 orang dari Bandung) dan 10 orang Cina Melayu, diantaranya adalah dua gadis. Sedangkan 2 Hercules lainnya berhasil menerjunkan pasukan PGT di daerah sasaran. Sasaran penerjunan ini adalah daerah Taiping, Labis dan Ipoh.
Hanya dalam waktu dua hari, hampir semua personel PGT dapat ditangkap akibat pengkhianatan dari penunjuk jalan yang berasal dari etnis Melayu dan Cina. Mereka baru dibebaskan dari penjara Malaysia setelah 11 Maret 1966 dan dipulangkan ke Indonesia. Setiba di Jakarta, akibat efek dari peristiwa G-30S/PKI mereka kembali ditahan di Cijantung di asrama RPKAD dan diberi julukan ”Tentara Merah”. KU I Sukardi yang tertangkap dan divonis hukuman gantung oleh pemerintah Malaysia akhirnya dibebaskan pasca gencatan senjata RI – Malaysia.
Hampir seluruh personel PGT yang diinfiltrasikan ke Malaysia tertangkap akibat banyaknya operasi yang secara sengaja ”dibocorkan” oleh oknum-oknum di Indonesia. Sedangkan 4 personel PGT yang kembali dengan selamat dan tidak tertangkap mendapatkan anugerah Bintang Sakti dari Presiden RI bersama-sama dengan anggota yang gugur.
Jumlah personel PGT yang gugur/hilang selama operasi Dwikora berjumlah 83 orang sedangkan yang tertangkap/terluka berjumlah 117 orang


Operasi Seroja


Dalam Operasi Seroja, Kopasgat tidak berfungsi sebagai pasukan pemukul seperti yang dilakukan Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dalam penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta, perjuangan Trikora dan Dwikora. Kopasgat yang terdiri dari Pengendali Tempur (Dalpur), Pengendali Pangkalan (Dallan) dan Satuan Tempur (Satpur) bertugas membentuk pangkalan udara operasi dan pengamanannya.
Gelaran pertama Kopasgat terjadi tanggal 7 Desember 1975 saat 126 personel Detasemen-B Kopasgat yang dipimpin Kapten (Psk) Silaen diterjunkan dengan cara air landed di lapangan terbang Dili, selang dua hari pada 9 Desember 1974 delapan Hercules C-130 menerjunkan pasukan dari Yonif Linud-328 Kostrad, Grup-1 Kopassus, Yonif 401/Banteng Raiders dan 156 personel Kopasgat pada pukul 07.25 WIT. Tugas Kopasgat adalah membebaskan lapangan terbang Baucau, atau lebih populer dengan Villa Salazar dalam bahasa Portugis. Detasemen-A Kopasgat dipimpin Kapten (Psk) Afendi. Operasi ini sekaligus membuktikan kemampuan Kopasgat melaksanakan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD). Jumlah personel Kopasgat yang luka-luka saat penerjunan di Baucau adalah 19 orang terdiri dari 2 orang Satpur dan 17 orang Dallan.[13]
Jauh sebelum operasi Seroja dimulai, Kopasgat bersama satuan elit lainnya di TNI sudah terlebih dahulu masuk ke wilayah Timor-Timur untuk membentuk kantong-kantong gerilya serta mendukung para pejuang pro integrasi
Selama operasi Seroja, kehadiran Kopasgat amat disegani baik oleh rakyat maupun gerilyawan Fretilin karena sikapnya yang simpatik dan mampu merebut hati rakyat. Markas Kopasgat seringkali dijadikan tempat perlindungan oleh rakyat untuk menghindari konflik bersenjata yang terjadi. Warna baret jingga dan loreng komando khas Kopasgat kala itu amat populer di Timor-Timur. Hal ini berimplikasi pula pada sedikitnya jumlah personel Kopasgat yang gugur selama operasi Seroja bila dibandingkan dengan satuan lainnya di TNI.
Jumlah personel TNI yang gugur di Timor-Timur antara tahun 1974-1999 adalah 2.292 orang sedangkan dari pihak pejuang pro integrasi mencapai jumlah 1.527 orang

Operasi Trisula dan Penumpasan PGRS/Paraku


Kopasgat turut serta dalam operasi Trisula Kodam V Brawijaya tahun 1967 di daerah Blitar Jawa Timur guna penumpasan sisa-sisa gerakan PKI didaerah tersebut. Dalam mendukung operasi ini Kopasgat mengerahkan satu kompi pasukannya dari Resimen III dibawah pimpinan LU II Wim Mustamu. Pada tahun 1967-1969 timbul pergolakan di Kalimantan Barat yang dikenal dengan nama Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) berasal dari warga keturunan Tionghoa simpatisan komunis diwilayah Kalimantan. Untuk menghadapi PGRS/Paraku, pemerintah memutuskan untuk menggelar operasi Saber Kilat. Kopasgat sendiri melakukan tugasnya secara berkala dan diadakan pergantian pasukan pada periode tertentu sampai dengan operasi selesai tahun 1969. Perwira Kopasgat yang bertugas dalam operasi ini antara lain Kolonel (U) Z. Rachiman, Letkol (U) Sudjito, LU I Samadikun, LU I Mashud, LU I Sudadyo, LU I Nasroel dan LU II Siswoto Soemali dan LU II Joenoes. Dalam operasi ini gugur 2 orang personel Kopasgat asal Resimen I dan 4 orang lainnya gugur saat peristiwa Lanud Singkawang II


Misi Perdamaian


Keterlibatan Paskhas dalam misi perdamaian di luar negeri di bawah bendera PBB seperti tergabung dalam:
Kontingen Garuda di Vietnam,
Kontingen Garuda XIV dibawah Unprofor di Yugoslavia,
Kontingen Garuda XIV A-B di Bosnia,
Kontingen Garuda XVII dibawah OKI di Filipina,
Kontingen Garuda XXIII di Libanon dan penugasan militer di luar negeri lainnya


Identitas Korps Baret Jingga


Di era Kopasgat mulai dipergunakan baret berwarna jingga dengan emblem berbentuk segilima. Dirasa kurang pas, emblem itu diganti dengan bentuk persegi seperti yang saat ini dipakai Paskhas. Motto yang tertulis pada emblem berbunyi Karmaye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana yang artinya “bekerja tanpa menghitung untung dan rugi”. Sementara badge yang dipasang di lengan kiri merupakan gambar lama yang digunakan PGT. Badge itu berupa perisai berwarna merah menyala dengan gambar parasut mengembang menerjunkan dua jenis senjata ringan dan berat. Dari gambar itu dapat diartikan bahwa Kopasgat adalah pasukan Linud yang gagah berani. Kedua lambang, emblem dan badge serta baret berwarna jingga saat ini masih digunakan sebagai ciri pasukan elit TNI-AU. Selain itu dilengan kanan ditambahkan pula badge dengan tulisan Para Komando sebagai ciri khas Pasukan Para Komando Udara[15] Badge ini juga dipakai dilengan kanan pakaian dinas setiap para KSAU sebagai wujud penghormatan kepada satuan elit dilingkup TNI-AU ini.


http://id.wikipedia.org/wiki/Korps_Pasukan_Khas

Ternyata Ada Jasa Tambal Ban Online 24 Jam


Klaten - Bagi pengendara sepeda motor yang melintasi wilayah Klaten dan tiba-tiba ban kendaraan gembos, jangan buru-buru panik. Di Klaten ada seorang tukang tambal ban yang membuka pelayanan 24 jam.

Dia adalah Teguh Prayitno, 38, yang menekuni pekerjaan sebagai tukang tambal ban dengan sistem jemput bola.

Pria asal Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, itu memilih bergelut dengan waktu dan meninggalkan rumah sewaktu-waktu ketika mendapat pesanan orang yang menghubungi dirinya.

Bapak tiga anak ini menekuni pekerjaan sebagai tukang tambak ban selama 15 terakhir.

Sejak 2002, dia mulai mengembangkan pekerjaannya dengan memberikan pelayanan tambal ban secara online 24 jam. Online di sini maksudnya adalah siap dihubungi sewaktu-waktu melalui telepon.

“Cara ini membutuhkan pelayanan yang cepat dan tepat agar pelanggan tak terlalu lama menunggu. Saya mencoba mengembangkan jasa ini dengan cara online lewat handphone karena orang yang mengalami kebocoran ban sekarang ini rata-rata enggan menuntun sepeda motor dalam jarak jauh, karena itu bisa memperparah kondisi ban. Misalkan dop ikut rusak,” ujarnya saat ditemui Espos, di Klaten, Jumat (26/8/2011) lalu.

Teguh terinspirasi membuka pelayanan online dari pengalaman saat bekerja di Jakarta. Dia mengatakan usaha penambalan ban lebih laku dilakukan dengan cara berkeliling daripada hanya mangkal di suatu tempat.

Selain melihat perkembangan pasar, Teguh juga menilai keuntungan kemajuan zaman berupa telepon seluler yang menurutnya dapat diberdayakan untuk mendukung pekerjaannya.

“Jasa tambal ban panggilan ini lebih efisien. Kalau ada orang butuh jasa saya telepon saya melalui nomor085228412694,” ujar Teguh. Dalam menekuni pekerjaan apa pun, tentu ada kisah menarik dan mengesankan. Dan itulah yang dialami Teguh.

Pada awal bekerja sebagai tukang tambal ban online tersebut, Teguh mengalami hal yang tidak menyenangkan. Dia mengaku cukup sering diisengi orang saat mencoba memasang nomor telepon selulernya di tepi jalan.

“Saya pernah di-SMS diminta datang ke alamat yang tertera di SMS. Alamatnya benar, eh ternyata yang punya rumah tidak merasa memanggil saya. Pernah juga saya pada pukul 09.00 WIB harus datang ke Stadion Trikoyo, dan tidak ada apa-apa. Ternyata pemuda-pemuda yang sedang mabuk,” paparnya sembari tersenyum.

Seiringnya waktu berjalan para tetangganya dan beberapa pedagang, seperti pedagang angkringkan, memiliki nomor handphone Teguh. Informasi tentang jasa tambal ban Teguh kemudian menyebar dari mulut ke mulut.

Teguh mengatakan beberapa kantor di wilayah Klaten kota telah mengetahui nomor teleponnya dan dia sering dipanggil jika ada yang membutuhkan pelayanannya. Dalam sehari, pria murah senyum itu bisa melayani 10 sampai 12 konsumen.

http://www.solopos.com/2011/09/08/teguh-prayitno-tambal-ban-online-114601

Foto Festival Lembah Baliem 2013


Warga-warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin 12 Agustus 2013. Suku Dani, Yali dan Lani berkumpul pada acara festival budaya tahunan ini dengan mengenakan atribut khas sukunya masing-masing menampilkan atraksi perang-perangan antar suku, musik dan tari tradisional, bakar batu dan balap babi. Festival budaya tersebut dipusatkan di Kabupaten Jayawijaya yang terletak di ketinggian Gunung Jayawijaya. Festival ini melibatkan suku-suku yang ada di Kabupaten Jayawijaya, seperti suku Dani, suku Lani, dan suku Yali. Kegiatan tahunan yang selalu diadakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya ini dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya suku-suku di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya dan sekaligus menarik banyak wisatawan. Atraksi yang mereka pertunjukkan amat menegangkan karena seolah sedang berperang sungguhan. 

Festival yang mulai diadakan pada tahun 1991 ini awalnya diadakan untuk menjadi ajang adu kekuatan suku Dani, Yali, dan Lani sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Festival ini juga menampilkan “peperangan” ketiga suku untuk melambangkan kesiapan ketiga suku itu dalam melindungi desa mereka. Kini, Festival Lembah Baliem melestarikan dan mempromosikan kesenian, tradisi, dan kebudayaan Papua yang telah diturunkan secara turun temurun. Tentu saja, semua kegiatan yang dilakukan hanya bersifat atraksi sehingga aman untuk dinikmati oleh pengunjung.

Berbagai kegiatan dapat disaksikan oleh para pengunjung, seperti simulasi perang yang diiringi oleh Pikon, music tradisional Papua. Festival Lembah Baliem juga akan diramaikan oleh berbagai pertunjukan seni dan budaya Papua, seperti tari-tarian tradisional Papua, lomba balap babi, lomba melempar tombak, pertunjukan music Papua, dan masih banyak lagi. Untuk para pengunjung, panitia juga akan mengadakan lomba memanah dan melempar tombak. Pengunjung juga dapat mengenakan koteka dan mewarnai kulit mereka agar dapat lebih merasakan kehidupan sebagai orang Papua.

Sayangnya, sejak awal pelaksanaannya hingga sekarang, Festival Lembah Baliem lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dibanding wisatawan domestik. Hal ini tentunya bisa jadi perhatian bagi para traveller lokal yang tertarik untuk mengeksplorasi kebudayaan negeri kita sendiri. Para wisatawan dapat mencapai Lembah Baliem dengan menggunakan pesawat menuju Wamena dari Jayapura.




 



indonesia.travel, triptrus.com, events.goindonesia

Pengunjung Pantai Harus Waspada Serangan Ubur-ubur


SURYA Online, MALANG - Ubur-ubur menyerang sedikitnya 60 orang pengunjung Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Minggu (18/8/2013). Mereka adalah bagian dari wisatawan yang menghabiskan liburan terakhir Lebaran di pantai yang mirip Tanah Lot Bali itu.

Muji Utomo, Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang menyatakan serangan ubur-ubur tak hanya saat pengunjung mandi. Tapi juga ada yang sedang jalan-jalan di pinggir pantai ketika mencari ikan saat laut surut.

“Serangan ubur-ubur ini biasa terjadi biasa terjadi dan tidak membahayakan," jelas Muji Utomo yang masih melakukan pengamanan di Pantai Balekambang ini. Para korban serangan ubur-ubur kebanyakan anak-anak dan remaja.

Mereka diserang pada bagian kaki dan tangan. Menurut Tomo, panggilan akrabnya, korban yang terkena serangan ubur-ubur, hewan berwarna hijau dan berbentuk gelembung ini adalah rasa panas dingin dan disertai gatal-gatal pada bagian kulit yang disengat ubur-ubur. Tapi setelah dapat penanganan medis, gejala itu bisa disembuhkan.

“Untuk menangani korban yang tersengat ubur-ubur, langsung diberi kompresan berisi es dicampur dengan air tembakau," katanya. Setelah itu diberi obat antibiotik. Sejam kemudian, rasa nyeri dan gatal itu akan hilang.

Serangan ubur-ubur ke pantai karena saat ini kondisi pantai sedang dingin. Sehingga hewan yang hidupnya bergerombol itu memilih ke pesisir. Dijelaskannya, dari data PMI Kabupaten Malang, serangan ubur-ubur sudah ke 90 orang pengunjung Pantai Balekambang selama liburan lebaran. 

Pertama terjadi saat lebaran hari kedua, 9 Agustus 2013 lalu yang mengenai sembilan orang. Puncaknya pada Minggu itu yang mengenai 60 orang pengunjung pantai. Petugas PMI berjaga di pantai tersebut sejak tanggal 9 sampai 21 Agustus. Selama liburan lebaran, jumlah pengunjung Pantai Balekambang ditargetkan mencapai 80.000 orang. Sabtu-Minggu adalah puncak liburan lebaran untuk wisatawan lokal.


http://surabaya.tribunnews.com/2013/08/18/ubur-ubur-serang-50-pengunjung-pantai-balekambang

Lulung: Saya Meludah Saja Jadi Duit


Jakarta -Abraham Lunggana pada usia sekolah dasar mengais sampah di Pasar Tanah Abang. Kini ia memiliki sejumlah perusahaan yang mengelola keamanan dan parkir di pusat perdagangan tekstil itu. Dengan bendera PT Putraja Perkasa, PT Tujuh Fajar Gemilang, PT Tirta Jaya Perkasa, Sakom, juga koperasi Kobita, ia mengklaim mempekerjakan 7.000 orang.

Populer dengan panggilan Haji Lulung, ia kini kaya raya. Mobilnya 30-an. "Yang paling bagus Rubicon," katanya Kamis pekan lalu. Ia mengaku punya banyak properti, seperti rumah, tujuh vila, juga toko. Lewat Partai Persatuan Pembangunan, Lulung menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta pada 2009, kemudian terpilih sebagai wakil ketua. "Saya pembayar pajak terbesar nomor tiga di Jakarta Pusat," ujarnya.

Lulung menolak julukan preman untuk orang yang memungut uang dari pedagang kaki lima di Tanah Abang. Ia menyebut mereka "anak wilayah".

Kepolisian Daerah menyebutkan ada preman di Tanah Abang memeras pedagang…. Saya kebingungan. Yang dibilang preman itu yang mana? Buktikan. Saya prihatin ada isu preman. Seolah-olah ada perbuatan melanggar hukum secara massal oleh sekelompok orang, memeras dan segala macam. Di Tanah Abang itu tidak ada orang lain. Yang ada asli anak Tanah Abang. Jangan yang mengelola pedagang kaki lima disebut preman.

Bukankah pungutan-pungutan kepada pedagang itu pemerasan?
Saya bilang itu mau sama mau. Para pedagang tidak merasa diperas. Pedagang datang dari luar. Emang bisa ente cari tempat sendiri? Nah, pasti ente cari orang di situ. Ketemulah. Lalu, misalnya, sepakat tiga bulan sewa: satu juta, dua juta, lima ratus ribu. Lalu ada keamanan, kebersihan.

Untuk apa pungutan-pungutan itu?
Judulnya begini, tetep mereka dibina supaya jangan bikin masalah besar. Kenapa? Karena Tanah Abang ini sentra ekonomi. Kalau kalian ribut, orang enggak datang berbelanja. Kalau saya enggak jadi apa-apa lagi, nongkrong aja di Tanah Abang. Meludah saja jadi duit. Tapi saya enggak mau monopoli. Nanti saya panggil rukun remaja untuk dikasih kerjaan.

Anda seperti godfather di Tanah Abang….
Iya, saya godfather yang tidak jahat, ha-ha-ha…..

http://www.tempo.co/read/news/2013/08/19/214505365/Lulung-Saya-Meludah-Saja-Jadi-Duit

Hukum Bagi Pelaku Penganiayaan Wasit Sepakbola


Sepakbola adalah olahraga paling popular di Indonesia. Saking fanatiknya orang Indonesia terhadap sepakbola kadang kita sering melupakan akal sehat ketika menonton atau bertanding sepakbola. Contoh yang agan/aganwati yang bisa temui hampir setiap hari adalah pemain atau penonton yang memukul wasit ketika pertandingan sedang berlangsung. 

Bisakah pelaku pemukulan ini dipidana? Bagaimana hukum Indonesia bisa menjerat mereka? 


Pertanyaan
Apakah memukul wasit dalam sebuah pertandingan sepakbola hingga luka parah/meninggal dapat dipidana atas dasar penganiayaan?


Jawaban:
Pada dasarnya, semua perbuatan pidana yang dilakukan di wilayah Republik Indonesia dapat diproses secara hukum pidana berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Ini yang dinamakan prinsip teritorialitas dalam hukum pidana.

Mengutip dari buku Prof Dr Wirjono Prodjodikoro “Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia” (hal. 51), definisi prinsip teritorialitas adalah hukum pidana Indonesia berlaku di dalam wilayah Republik Indonesia, siapapun yang melakukan tindak pidana. 

Prinsip ini diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) yang lengkapnya berbunyi:

“Ketentuan pidana dalam perundang-undangan Indonesia diterapkan bagi setiap orang yang melakukan sesuatu tindak pidana di Indonesia”

Jadi, jika kami berasumsi pertanyaan Anda konteksnya adalah peristiwa penganiayaan yang terjadi di wilayah Indonesia, maka berdasarkan prinsip teritorialitas, pelaku pemukulan wasit itu dapat dipidana. Delik penganiayaan memang delik yang paling relevan dengan ilustrasi peristiwa yang Anda contohkan.

Delik penganiayaan diatur dalam KUHP, Pasal 351 s.d Pasal 358. Intisari dari delapan pasal itu adalah penganiayaan merupakan perbuatan yang dapat diancam pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus ribu rupiah.

Ancaman hukuman atas perbuatan penganiayaan ini dapat bervariasi berat atau ringannya. Untuk penganiayaan yang menyebabkan luka-luka berat, maka ancaman hukumannya menjadi pidana penjara paling lama lima tahun. Apabila penganiayaan menyebabkan kematian, ancaman pidananya paling lama tujuh tahun penjara. 

Dalam konteks strategi dakwaan, penuntut umum terkadang mengkombinasikan penerapan delik penganiayaan dengan delik pembunuhan, Pasal 338 s.d. Pasal 340 KUHP, apabila penganiayaan itu menyebabkan kematian.

Di dunia sepakbola nasional, hal yang Anda tanyakan sebenarnya sudah pernah beberapa kali terjadi. Dalam kasus empat pemain PSIR Rembang yang menganiaya wasit pada sekira tahun 2008. Kala itu, Adis Suryanto, Yongki Rantung, Stevie Kusoy dan Stanley Mamuaya melakukan penganiayaan terhadap wasit yang memimpin pertandingan antara PSIR Rembang versus Persibom.

Sebagaimana dikutip dari laman http://soccer.sindonews.com, atas perbuatannya, Stanley Mamuaya dkk. divonis bersalah oleh Komisi Disiplin PSSI. Mereka dilarang beraktivitas di pesepakbolaan nasional seumur hidup. 
Tidak lama setelah kejadian penganiayaan itu, sejumlah pihak terkait mewacanakan agar Stanley Mamuaya dkk. tidak hanya dihukum secara etik/disiplin, tetapi juga diproses secara hukum pidana. Adyaksa Dault, Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, termasuk pihak yang mendukung agar Stanley Mamuaya dkk. diproses secara hukum pidana. Namun, sayangnya, hingga kini tidak terdengar kabar lagi apakah kasus Stanley Mamauaya dkk. berlanjut ke proses peradilan pidana atau tidak.

Catatan editor: Hukumonline mencatat Pengadilan pernah menjatuhkan hukuman enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun terhadap dua pemain sepakbola yaitu Nova Zaenal dan Bernard Momadao. Sebelumnya, mereka didakwa melanggar Pasal 351 ayat (1) jo Pasal 352 KUHP karena berkelahi saat bertanding sepakbola. Informasi selengkapnya dijelaskan dalam artikel

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4cf590d06a75f/bukan-kali-pertama-polisi-pidanakan-pesepakbola

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5193989662691/hukum-bagi-pelaku-penganiayaan-wasit-sepakbola

Rudi Rubiandini Diduga Bagian Jejaring Makelar


Rudi Rubiandini Diduga Bagian Jejaring Makelar

TEMPO.CO, Jakarta--Komisi Pemberantasan Korupsi menduga Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini, menjadi bagian dari jejaring makelar proyek dan anggaran di lembaga tersebut. Dalam kasus suap yang menjeratnya, Rudi diduga berkongsi dengan sejumlah anak buahnya, makelar luar, dan petinggi perusahaan rekanan.

"Dalam permainan tender minyak ini, ada sejumlah pejabat bermental calo yang merupakan rent seeker. Ini mental kumuh," kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas kepada Tempo, Senin 19 Agustus 2013. Busyro yakin korupsi di sektor minyak dan gas sistemik dan masif.

Sumber Tempo menyebutkan, dua pejabat SKK Migas yang diduga menjadi bagian dari jejaring Rudi dalam permainan tender kondensat di lembaga itu adalah Kepala Divisi Penunjang Operasi Iwan Ratman serta Kepala Divisi Komersialisasi Minyak Bumi dan Kondensat Agus Sapto Rahardjo Moerdi Hartono. Keduanya telah dinonaktifkan dari jabatannya sehari setelah komisi antikorupsi meminta pihak Imigrasi mencegah mereka bepergian ke luar negeri, Rabu pekan lalu.

Dua pejabat ini, kata sumber itu, yang ikut membantu Rudi agar PT Kernel Oil Pte Ltd memenangi tender 400 ribu sampai 500 ribu kondensat di SKK Migas, yang tendernya digelar kemarin. Tapi, sebelum tender digelar, Selasa malam pekan lalu, KPK menangkap Rudi karena diduga menerima suap dari petinggi Kernel Indonesia, Simon G. Tanjaya, melalui Devi Ardi, pelatih golf yang menjadi kurir suap. Juru bicara KPK, Johan Budi, enggan mengklarifikasi informasi itu. "Mereka dicekal karena keterangannya dibutuhkan," kata Johan.

Menurut Ketua KPK Abraham Samad, kasus dugaan suap yang melibatkan Rudi merupakan pintu masuk untuk lembaganya membongkar kasus dugaan korupsi di sektor pertambangan, terutama di SKK Migas. Tahun lalu saja, KPK sudah menerima laporan 20 penyimpangan anggaran di SKK Migas-ketika itu masih Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas. Nilai penyimpangannya diduga mencapai Rp 152,4 triliun, yang digangsir dengan berbagai modus.

Kepala BP Migas 2005-2008, Kardaya Wardika, mengakui di lembaga itu memang rawan penyimpangan anggaran dan permainan proyek. Sebagian modusnya, kata dia, adalah permainan calo yang melibatkan pejabat di Kementerian Energi dan BP Migas. "Misalnya, supaya perusahaan rekanannya menang, pejabat ini mencari-cari kesalahan perusahaan kompetitor atau dibuat tidak lengkap administrasinya," kata Kardaya.

Saat ditemui di kantornya, pejabat sementara Kepala SKK Migas, Johanes Widjonarko, enggan mengomentari ihwal Rudi menjadi bagian dari calo proyek. "Saya tidak bisa berkomentar karena belum tahu yang mana calo dan mana yang bukan," katanya.

Didi Kempot Penyanyi Paling Populer di Suriname

Didi Kempot Penyanyi Paling Populer di Suriname

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri Suriname Soewarto Moestadja mengatakan penyanyi asal Solo, Didi Kempot, adalah penyanyi terpopuler di negeri Amerika Selatan itu.

Dalam konferensi pers di Balai Sidang Jakarta (JCC), Senin, Soewarto menyebut Didi Kempot "the most popular singer in Suriname" karena berkali-kali memenangi anugerah musik nasional di Suriname.

"Dia (Didi Kempot) tahu selera musik di Suriname dan tidak hanya bernyanyi dalam Bahasa Indonesia, dia juga menyanyi dalam bahasa nasional Suriname (Belanda)," kata dia.

Menurut Soewarto, Didi pertama kali dikenal di Suriname pada 1980 dan albumnya saat itu langsung mendapat anugerah album terbaik.

"Dan hingga kini dia masih populer di industri musik Suriname. Bukan hanya di komunitas Jawa yang ada di sana, tapi orang-orang Suriname memang menggemari musik keroncong dan campur sari," kata dia.

Selain Didi Kempot, penyanyi senior Waljinah juga terkenal di Suriname dan dianugerahi penghargaan Life Achievement atas kontribusi dan konsistensinya di aliran musik keroncong dalam anugerah musik Suriname 2012 lalu.

"Dia tidak bisa hadir saat itu, jadi saya datang langsung ke Solo untuk menyerahkan penghargaan Life Achievement kepada Ibu Waljinah," kata Soewarto.

Komunitas Jawa di Suriname mencapai 15 persen dari total populasi di negeri ini setelah etnik India, Kreol (Afrika) dan Marun (Afrika).

Soewarto Moestadja adalah generasi ketiga yang lahir dari Suriname dari ayah dan kakek asal Kalirancang, Kebumen, Jawa Tengah.

Soewarto hadir di JCC untuk menjadi pembicara dalam Kongres Diaspora Indonesia (KDI) II di sesi "Jejak Langkah Indonesia dalam Komunitas Dunia".

KDI II yang berlangsung pada 19-20 Agustus 2013 di JCC diikuti 3.880 diaspora Indonesia dari 55 cabang IDN di 26 negara di seluruh dunia.

Tingkatkan Gairah Seksual & Massa Otot dengan Tribulus Terrestris


Tribulus terrestris adalah tanaman berbunga dalam keluarga Zygophyllaceae, berasal dari daerah hangat maupun daerah beriklim tropis di Eropa selatan, Asia selatan, di seluruh Afrika, dan Australia.

Tanaman ini dapat berkembang bahkan di iklim gurun dan tanah yang memiliki kondisi kesuburan yang buruk. Tribulus terrestris merupakan tanaman herbal yang tumbuh sekali dalam setahun yaitu pada musim panas di daerah beriklim dingin.

Di Eropa, tanaman yang juga dikenal dengan nama ‘Puncture Vine‘ atauCaltropini telah digunakan sebagai herbal stimulan untuk meningkatkan libido (kemampuan seksual) pria dan wanita sejak berabad-abad lampau. Selain itu, tanaman ini juga digunakan dalam pengobatan hati, ginjal, serta penyakit saluran pencernaan.

Lily M. Perry, melalui bukunya yang berjudul ‘Medicinal Plants of East and Southeast Asia‘, mengatakan tibulus dapat digunakan sebagai astringen, aprodisiaka, diuretika ,tonika, serta hemostatika.

Sementara G.S. Stuart MD, penulis buku ‘Chinese Materia Medica Vegetable Kingdom‘, menyebutkan tanaman yang juga dikenal dengan sebutanChi-li/Jiliini dapat digunakan sebagai penambah sperma pria serta untuk gangguan ginjal.


Tribulus merupakan tumbuhan tropis, tumbuh dan berkembang di dataran rendah sepanjang tahun (sepanjang musim) sebagai tanaman gulma atau tumbuhan liar yang tumbuh setinggi 10-50 cm, dengan daun bertolak belakang berisi 5-8 pasangan dedaunan bulat panjang sepanjang 1 cm dengan lebar 6 mm, dengan bungan kuning yang tumbuh dari putik pendek dan kapsul melingkar keras dengan 3 sekam berisi benih. Tanaman ini mempunyai kemampuan untuk tumbuh pada tanah tandus, kering, berpasir, hingga berbatu.

Tanaman yang berkembang biak melalui biji ini tumbuh menjalar, terdiri dari banyak cabang dengan daun kecil-kecil yang berpasangan. Batangnya menjalar dan beruas, rata-rata mencapai panjang 1,5 m.Studi tentang Tribullus Terrestris

Tribulus dapat membantu problem seksual karena memiliki komponen yang disebutprotodioscin. Zat ini oleh tubuh manusia akan diubah menjadi hormondehidroepiandosteron atau DHEA, yang merupakan stimulan untuk memproduksi hormon testosteron dan estrogen. Singkatnya, tribulus merangsang tubuh untuk membentuk hormon testosteron dan estrogen.


Penelitian di laboratorium dengan menggunakan tikus putih telah membuktikan bahwa pergerakan sperma tikus menjadi lebih aktif setelah diberikan tribulus. Selain itu, konsentrasi sperma juga meningkat.

Tanaman ini kini telah diekstrak dan dikemas dalam bentuk suplemen sehingga lebih mudah dikonsumsi untuk mendapatkan manfaat sehatnya.


Manfaat Tribulus terrestris

Tribulus terrestris kian mendapat tempat di hari masyarakat dunia karena memiliki manfaat yang cukup beragam bagi kesehatan. Manfaat yang bisa didapatkan dari Tribulus terrestris adalah: 

Meningkatkan Hormon Testosteron

Tribulus terrestris dapat meningkatkan produksi hormon testosteron secara alami. Hormon testosteron merupakan hormon yang berperan penting dalam proses pembentukan otot . Terutama bagi Anda yang berlatih intens.

Secara khusus, Tribulus Terrestris bukanlah prekursor dari testosteron. Namun tanaman herbal ini bertugas merangsang tubuh untuk tetap memproduksi hormon testosteron. 

Meningkatkan Gairah seksual

Keharmonisan rumah tangga biasanya dipengaruhi oleh gairah seksual yang tetap terjaga dari tiap pasangan. Nah, Tribulus Terrestris merupakan satu dari sekian banyak cara ampuh untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, yakni meningkatkan gairah seksual. Bahan kimia aktif dalam Tribulus terrestris disinyalir sebagai protodioscin (PTN), sejenis DHEA. Dalam sebuah penelitian, Tribulus terbukti meningkatkan aktivitas ereksi yang lebih baik dan dapat meningkatkanLuteinizing Hormon(LH), yakni hormon yang mengendalikan gairah seksual dan tingkat kesuburan seseorang

Pereda Stres

Dalam pengobatan tradisional Cina, Tribulus terrestris dikenal dengan nama bai ji li dan telah banyak digunakan sebagai bahan herbal yang memiliki manfaat kesehatan. Selain di Cina, Tribulus terrestris telah lama dikenal dan digunakan sebagai tonik di India, untuk diambil efek diuretiknya yang efektif sebagai penenang dan meredakan stres .

Jika Anda memiliki riwayat medis tertentu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah suplementasi Tribulus terrestris aman bagi kesehatan Anda.

duniafitnes.com