بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 10/14/13
Go Green

Clock Link

Monday, October 14, 2013

Foto-foto Hewan Mengenakan Pakaian Manusia


Serangkaian foto kreatif oleh fotografer berbakat Spanyol, Miguel Vallinas menampilkan beberapa hewan mengenakan pakaian manusia. Kepala burung, anjing, singa, bebek, zebra, dan hewan lainnya direkayasa menggunakan aplikasi photoshop untuk dipasangkan dengan tubuh manusia yang berbeda-beda.



Selamat Idul Adha 1434 H



Semoga di hari besar ini, kita semua diberi keberkahan yang luar biasa oleh Allah SWT

Amin amin ya rabbal alamin 

Samsung Luncurkan Ponsel Cekung Pertama


TEMPO.CO, Jakarta - Manufaktur ponsel dari Korea Selatan, Samsung, meluncurkan ponsel cerdas pertama dengan layar melengkung. Ini membuatnya menjadi pabrikan pertama yang meluncukran produk pada kategori ini.

"Samsung telah memenangkan perlombaan," demikian tertulis pada situs berita digital CNET pada Rabu, 8 Oktober 2013.

Ponsel yang disebut sebagai Galaxy Round ini memiliki tampilan mirip dengan seri Galaxy S3 dan S4. Namun perbedaannya, bagian tengah ponsel ini cekung dari atas ke bawah.

Dan tubuh dari ponsel ini sendiri kaku sehingga layar yang cekung ini tidak fleksible untuk ditekuk-tekuk. "Cekung ini membuanya seperti mengakomodir wajah pengguna," demikian tertulis pada situs CNET.

Menurut manajemen Samsung dalam pengumumannya, layar cekung ini menguntungkan pengguna untuk mengecek tanggal, waktu, miss call dan baterai lebih mudah khususnya pada saat layar sedang padam. Ini disebut Roll Effect.

Dan efek lainnya yaitu Gravity Effect bisa muncul saat terjadi interaksi visual dengan layar sambil memiringkan ponsel ini.

Fitur lainnya, misalnya, adalah saat ponsel ini sedang dalam kondisi nonaktif dan pemutar musik sedang berfungsi, maka menekan sisi kiri dan kanan layar akan memainkan lagu sebelum dan sesudahnya.

Sedangkan fitur Side Mirror memungkinkan pengguna untuk mengakses daftar gambar dan video dengan memiringkan ponsel ke kiri dan kanan.

Ponsel Galaxy Round ini memiliki rentang layar 5,7 inci, dengan resolusi layar 1080 piksel. Layar ini menggunakan teknologi HD Super AMOLED. Tebal ponsel ini sekitar 7,9 milimeter dengan berat 154 gram dan baterai 2800 mAh.

Galaxy Round ini berjalan menggunakan sistem operasi Android 4.3. Memorinya sebesar 3 gigabita dan prosesor berkecepatan 2,3 gigahertz empat inti. Kamera belakangnya terbilang mumpuni dengan 13 megapiksel.

Bikin Proyek Fiktif, Cara Lurah di Jakarta Cari Sampingan


MERDEKA.COM. Tidak hanya kasus korupsi kelas kakap yang terjadi di negeri ini. Dari yang besar sampai kelas kecil pun ada, lengkap.

Seperti kasus dugaan korupsi di Kelurahan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. Kejaksaan Negeri Jaktim telah menahan Lurah Ceger, Fanda Fadly Lubis dan Bendahara Kelurahan Ceger Zaitul Akmam. Keduanya ditahan karena melakukan proyek fiktif dalam pengadaan barang dan jasa yang tidak jelas dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ) dalam anggaran belanja barang dan jasa dari APBD 2012 Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 450 juta.

Menurut Ketua Forum Warga Jakarta Azas Tigor Nainggolan, praktik korupsi dengan cara di atas bukanlah hal aneh. Ia menilai, praktik semacam itu sudah hal biasa terjadi di kelurahan.

"Memang begitu biasanya. Mereka memanfaatkan proyek-proyek dari APBD tetapi fiktif. Jadi nanti ditulis program tersebut berjalan padahal kenyataannya tidak dikerjakan sama sekali," ujar Tigor saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/10).

Tigor juga menyebut bahwa aksi curang tersebut tidak akan mungkin dilakukan oleh lurah seorang diri. "Ini (proyek fiktif) tidak bekerja sendiri. Staf nya bisa saja terlibat, itu hal yang biasa," paparnya.

Selain itu, munculnya kasus ini menjadi salah satu contoh lemahnya pengawasan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di internal birokrasi Pemprov DKI Jakarta. "Camat dan wali kota harus diperiksa juga itu, karena enggak mungkin lurah berani berbuat seperti itu (buat proyek fiktif). Pasti ada persetujuan wali kota," ujarnya.

53 Tahun Koes Plus, Rekaman di Studio Dua Track


Jakarta, C&R Digital - Koes Bross yang diperkuat John Koeswoyo (gitar bas), Tony Koeswoyo (gitar melodi), Yon Koeswoyo (gitar/lead vocal), Nomo Koeswoyo (drum), Yok Koeswoyo (bass bethot/vocal) sering tampil di pesta-pesta perkawinan. Selesai manggung, Yon bersama keempat saudaranya sering menyembunyikan beraneka kue di dalam bass bethot, milik Yok. Sampai di rumah, kue-kue itu biasanya dimakan bareng-bareng.

Meski cuma manggung di pesta pernikahan, namun semangat Yon bermusik terus menyala. Pagi, siang, sore, dan malam hari, Yon lebih suka menghabiskan waktu dengan bermusik. Tidur larut malam, bangun siang hari sudah menjadi kebiasaan Yon. Tanpa ada yang mengontrol. Mengingat kedua orang tuanya, R. Koeswoyo dan R. Atmini sudah bermukim di Solo, Jawa Tengah. “Mengelola sebuah pabrik tembakau. Semua pengawasan diserahkan pada Jhon bersama istrinya, Tuti. Sementara Mas Jhon sendiri juga keranjingan bermain musik,” tutur Yon.

Bagi Yon, semangat bermusik sudah seperti candu, hingga membuat ia seakan melupakan segalanya. Termasuk urusan sekolah yang sudah hilang dari ingatan, terkubur dalam-dalam. Yon lebih suka manggung bersama Koes Bross. Pernah suatu ketika, Yon diundang bermain musik di rumah seorang paranormal. Selesai membawakan beberapa buah lagu, Yon bersama yang lainnya dipanggil masuk ke dalam kamar sang paranormal. Dalam benak Yon ketika itu sudah membayangkan bakal menerima bayaran.

Di dalam kamar, paranormal itu bertanya cita-cita Yon bersama keempat saudaranya. Mendengar kalimat yang disampaikan si empunya rumah, Yon, dan juga keempat saudaranya yang lain hanya bisa menahan tawa. Namun, secara spontan Tony menjawab, ingin menjadi terkenal di seluruh Indonesia.

Mendengar pernyataan Tony, paranormal mengangguk dan kemudian memejamkan mata. Khusyuk berdoa. Ke luar dari kamar, Yon serta saudara-saudaranya tertawa cekikan setelah menyadari bahwa bayaran yang diterima hanya berupa doa. Namun, siapa menduga, ternyata doa itu yang di kemudian hari membuka pintu menuju tangga kesuksesan, selain perjuangan Yon bersama saudaranya yang tak pernah menyerah.

Paus Kirim Uang untuk Wanita Tua yang Kecopetan

Paus Kirim Uang untuk Wanita Tua yang Kecopetan

TEMPO.CO, Roma - Paus Fransiskus mengirimkan uang sebesar 200 euro kepada seorang janda tua berusia 80 tahun setelah ia menulis kepadanya telah dirampok. Ia tengah menumpang bus untuk menjenguk suaminya di rumah sakit, ketika seorang penjambret membawa kabur tasnya yang berisi uang 54 euro.

Tak memiliki teman curhat, ia memutuskan menulis surat pada Paus. Tak dinyana, suratnya itu berbalas tak sampai hitungan minggu.

Surat misterius tiba di sebuah paroki di dekat rumahnya di Roma pekan lalu. Tak seperti yang lain, Pastur Don Gianni Antoniazzi segera mengenali dari mana surat itu berasal. Ia mengaku tangannya bergetar saat ia membuka amplop dengan segel Sekretaris Negara Vatikan itu.

"Paus tidak hanya tahu bagaimana berinteraksi dengan jamaah, berkomunikasi dengan cemerlang dan membesarkan hati mereka dengan harapan besar, tetapi juga merespon permintaan pribadi," katanya.

Sebuah catatan yang ditandatangani oleh Paus meminta Uskup Agung Konrad Krajewski untuk "Silahkan menyampaikan dengan cara yang dianggap tepat, jumlah yang relevan untuk wanita tersebut, bahwa itu adalah karunia dari Yang Mulia. Doa baginya dan suaminya."

Langkah ini datang seminggu setelah Paus mengirimkan bantuan uang bagi setiap korban selamat dari kapal Lampedusa yang karam dan merenggut nyawa 300 imigran gelap. Ia juga mengirimkan masing-masing satu kartu telepon yang memungkinkan mereka untuk menelepon keluarganya di tempat asal.

Baru-baru ini, ia menyatakan akan melelang motor Harley Davidson miliknya untuk mengumpulkan dana bagi sebuah asrama untuk tunawisma. Sepeda motor itu merupakan hadiah yang diterimanya Juni lalu saat ia berceramah di depan 35 ribu biker.

Mayat Hidup Menguasai Paris

Mayat membusuk dan darah para mayat hidup menguasai Paris, Perancis, Sabtu lalu. Ratusan orang berdandan seperti zombie untuk merayakan Hari Zombie Dunia, sebuah perayaan yang dirayakan dengan festival dandan seperti zombie di seluruh dunia.


Planking yang Unik

Planking adalah suatu aktivitas berbaring (biasanya dengan wajah menghadap ke bawah) pada tempat yang tidak lazim. Tidak seperti orang berbaring yang lazimnya dilakukan di atas sofa atau ranjang, planking bisa dilakukan di mana saja tempatnya asalkan si pelaku mampu menjaga keseimbangannya. Seperti di atas meja, di antara dua kursi yang didekatkan, di lapangan, dan di tanah, atau yang ekstrem adalah dilakukan di atas tiang gawang, di atas jembatan, bahkan di atas papan reklame.


Di washtafle



Di tiang 


Di atas orang lain



Di tiang ring basket



di toilet



Di kantin



Di jalan



Di atas mobil



Di depan sekolah



Di tempat wudhu



Di atas genteng

Suara warga, Suara kota

Memodifikasi credo latin Vox Populi Vox Dei menjadi Vox Populi Vox Polis yang berarti suara warga suara kota, sejumlah warga kota Yogyakarta melakukan aksi bernyanyi bersama pada hari Minggu tanggal 13 Oktober 2013 di depan rumah Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Kegiatan ini merupakan bagian dari Festival Seni Mencari Haryadi, festival yang digagas sejumlah komunitas di Yogyakarta yang peduli akan tata ruang kota dan ruang publik. Festival ini diadakan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Yogyakarta yang menganggap Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta tidak tanggap dalam pengelolaan kota. Menjamurnya hotel dan dan mall membuat kota kian sumpek dan padat, di sisi lain ruang hijau semakin sempit. Jalanan kota kian macet, sedangkan kebijakan untuk mengatasi hal itu belum ada.

Vox Populi Vox Polis mengajak Walikota keluar rumah dan jalan-jalan untuk melihat keadaan kota yang kian sumpek, sebab itu tema kegiatan ini adalah Ngundang Dolan atau mengajak jalan-jalan. Aksi Vox Populi Vox Polis menyanyikan 2 lagu yaitu “Marilah Kemari” karya Titik Puspa dan lagu anak-anak “Mana Dimana” yang masing-masing liriknya telah dimodifikasi. Salah satu lirik berbunyi “Mana di mana walikota saya, walikota saya ga ada dimana-mana.” Lirik ini menyindir Haryadi Suyuti sebagai Walikota Yogyakarta yang terkesan melupakana tugas-tugasnya. Ketika permasalahan kota semakin menumpuk, justru sang Walikota tak ada di kotanya.


Para penyanyi menyanyikan lirik yang menggelitik. Salah satunya berbunyi “kamu di mana Har Har, Kamu di mana Har Har, ayo bekerja ga makan gaji buta” dengan nada lagu “Mana Di mana”.



Warga dari berbagai komunitas yang peduli permasalahan perkotaan berkumpul di depan rumah Walikota Yogyakarta untuk bernyanyi bersama menyuarakan protes mereka terhadap pertumbuhan mall dan hotel yang kian banyak, perusakan cagar budaya, akses dan fasilitas bagi difabel yang tak layak, kian macetnya jalanan, fasilitas pengendara sepeda yang pejalan kaki yang terpinggirkan, dan banyak permasalahan kota lainnya.



Agung Kurniawan sebagai orang yang menggagas aksi seni ini menjelaskan mengapa Vox Populi Vox Polis ini diadakan. Kegiatan ini adalah suara dari warga yang peduli permasalahan perkotaan yang mempertanyakan kemana Walikota dan kebijakannya dikala kota kian sumpek dan terkesan pembangunan kota berjalan secara autopilot karena hilangnya kepemimpinan negara yang diwakili Walikota.

Kevin Aprilio CLBK Dengan Elma


Jakarta, C&R Digital - Musisi Kevin Aprilio mengaku tengah terlibat cinta lama bersemi kembali atau CLBK dengan Elma. Seperti diketahui sebelumnya, Kevin dan Elma pernah tak mendapatkan restu dari orangtuanya. 

"Aku memang tengah deket lagi. Aku sama Elma masih sama-sama mencoba menjalankan, sambil kerja juga. Apapun statusnya aku sama dia, aku masih mencoba mencari cara," kata Kevin saat ditemui di Hotel Crown Plaza, Gatot Subroto Jakarta Selatan, Minggu (13/10). 

Pemain kibor dari band Vierratale ini mengaku kini mencoba menjalin kisah asmara lagi bersama Elma walaupun Kevin belum secara tegas mengatakan sudah resmi berpacaran. 

"Bisa dibilang gitu sih. Kita masih cari cara gimana kedepannya. Jalanin saja. Kita juga banyak temen yang pacaran beda agama. Biasanya yang beda agama cari solusi," paparnya. 

Putra musisi Addie MS dan Memes ini berharap mendapatkan solusi yang terbaik terhadap hubungannya dengan Elma. 

"Insya Allah ada solusi. Kalau niatnya baik. Saya punya prinsip, Tuhan itu baik dan Tuhan ciptakan agama juga beda-beda. Cara pandang orang sekarang punya pandangan baru terhadap agama dan pergaulan," harapnya.