بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 04/05/13
Go Green

Clock Link

Friday, April 5, 2013

Terima Gratifikasi Seks, Tiga Wasit Lebanon Dihukum


Ali Sabbagh

Liputan6.com, Singapura : Tiga wasit asal Lebanon harus berhadapan dengan pihak yang berwajib setelah terbukti menerima suap dalam bentuk gratifikasi seks. Suap itu sendiri ditengarai sebagai imbalan untuk mengatur pertandingan di Piala AFC yang diadakan di Singapura. Hal ini sendiri disampaikan langsung oleh pihak penegak hukum di Lebanon.

Akibatnya, ketiga wasit itu sendiri diketahui bernama Ali Sabbagh yang berstatus sebagai wasit utama, dan dua asistennya Ali Eid dan Abdallah Taleb gagal memimpin laga Tampines Rovers kontra East Bengal of India pada Rabu (3/4/13) lalu.
Ketiga wasit korup ini akhirnya harus menjalani persidangan yang diadakan oleh Biro Investigasi Tindakan Korupsi (CPIB) pada Kamis (4/4/13) waktu setempat. Ali Sabbagh, Ali Eid, dan Abdallah Taleb akan menjalani persidangan, dengan tuntutan korupsi setelah menerima gratifikasi, dalam bentuk seks gratis, ujar juru bicara CPIB.

Singapura tidak mentoleril bentuk korupsi seperti apa pun, dan pengaturan pertandingan dalam bentuk apapun tidak dapat diterima di Singapura, juru bicara itu menjelaskan. Biro ini akan bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Singapura dan pihak otoritas lainnya untuk menjaga sepak bola tetap bersih, tegas jubir tersebut.(ESPN)

Gajah Melawan Hyena untuk Menyelamatkan Bayinya

Ini adalah momen menakjubkan saat seekor gajah menyelamatkan salah satu bayinya yang sedang diserang oleh kawanan hyena. Gajah ini terlihat berlari menyerang untuk menghalau hyena-hyena tersebut. Foto-foto ini diambil oleh fotografer AS, Jayesh Mehta, 47, di kawasan Savuti, Taman Nasional Chobe, Botswana.







http://id.berita.yahoo.com/foto/gajah-melawan-hyena-untuk-menyelamatkan-bayinya-slideshow/

Eric Ducharme Sang Pangeran Duyung

Seperti pria lainnya yang tinggal di Florida, Eric Ducharme senang sekali berenang. Bedanya, pria 22 tahun ini tak pernah celana renang. Ia memakai buntut duyung.


Eric Ducharme. (Dok. TLC)


Eric mengaku dirinya adalah pangeran duyung, makhluk dongeng pasangan putri duyung. Menurut legenda, putri dan pangeran duyung memiliki tubuh manusia dari pinggang ke atas, dan tubuh ikan dari pinggang ke bawah. Mereka biasanya menampakkan diri pada kapal yang melintas di laut saat sedang badai, dan menarik manusia dari lawan jenisnya untuk menceburkan diri ke laut lewat nyanyian dan suara merdu mereka. Namun tentu saja ini hanya bagian dari cerita dongeng anak-anak.

Menurut kisah yang dimuat The Daily Mail, Ducharme mengaku sangat terobsesi pada putri dan pangeran duyung, sampai pada tahap berusaha meniru dan "menjadi" seorang pangeran duyung. "Ini adalah gaya hidup. Ini jalan dalam hidup yang telah kupilih," ujarnya di acara televisi "My Crazy Obsession" di saluran televisi TLC.

Kecintaannya pada segala sesuatu berbau duyung dimulai saat ia kecil, ketika kakek dan neneknya mengajaknya menonton teater bawah air, dan seorang wanita berkostum putri duyung mengirimkan cium jauh kepadanya. Di usia enam tahu, ayah Eric menyewa dua "putri duyung" untuk berenang menghampiri Eric di dermaga tempat ia sedang merayakan pesta ulang tahunnya.

Di usia 13, Eric sudah memiliki perusahaan kecil-kecilan bernama Mertailor, LLC, membuat kostum ekor duyung terbuat dari kantung plastik dan berbagai bahan lain. Tiga tahun kemudian, ia tampil di pagelaran perdananya, berenang sebagai pangeran duyung di Weeki Wachee Springs Little Mermaid Show. 

"Eric terobsesi pada duyung," ujar ibunya Candy Ducharme. "Semua orang punya passion masing-masing. Bagi Eric, itu pilihannya."

"Aku butuh waktu lama untuk memahami apa makna dari hidupku ini," Eric bercerita. Tiga kali seminggu, ia mengenakan ekornya yang berkilau dan buatan sendiri, untuk berenang di sebuah mata air di Florida yang berjarak 1,5 jam berkendara dari rumahnya. Ia menyebutnya "mermaiding", dan aktivitas ini adalah caranya untuk melarikan diri dari berbagai tekanan kehidupan.

"Saat aku memasang ekorku, aku merasa bertransformasi," kata Eric yang sanggup menahan napas selama 4 menit di bawah air. "Aku merasa memasuki dunia yang lain saat aku masuk ke air."

Dan meskipun kekasihnya Matthew Quijano awalnya terkejut, ia akhirnya bisa menerima gaya hidup pangeran duyung sang kekasih. "Pertama kali aku bertemu Eric, ia langsung memberi tahuku tentang gaya hidup duyungnya, di kencan pertama kami," katanya.

"Pertama tentu saja aku ternganga dan 'wow'. Setiap kami pergi berenang bersama, aku tak pernah tahu dia ada di mana karena dia selalu berenang menjauh ke sudutnya sendiri, jauh dari seisi dunia. Terkadang aku harus menegur orang-orang yang menatap, karena mereka seperti bilang 'kenapa pria itu pakai ekor duyung? Itu kan untuk perempuan?'. Tapi biarlah, yang tak suka akan tetap tak suka," ujar Matthew sambil mengangkat bahu tak peduli.

Mereka memang tak peduli. Bisnis di Mertailor berkembang pesat. Kostum renang putri dan pangeran duyung produksi Eric (terbuat dari silikon, urethane, dan karet latex dalam berbagai warna, tekstur, dan ukuran) dihargai mulai dari $185 (sekitar Rp1,8 juta) untuk ekor berbahan spandex, sampai $2,759 (sekitar Rp26,9 juta) untuk yang berbahan silikon. Bahkan ada ekor duyung untuk anak-anak seharga $169 (Rp1,6 juta).


Eric Ducharme dan karyanya di Mertailor. Ekor duyung buatan Mertailor pernah dipakai dalam salah satu pemotretan Germany's Next Top Model, dalam iklan permen Skittles, dan di acara "Saturday Night Live" di video klip "I'm on a Boat" oleh rapper T-Pain. Bahkan Lady Gaga masuk ke daftar klien Eric Ducharme.

Misi Eric adalah untuk membuat kostumnya tersedia untuk "semua orang yang ingin jadi putri duyung dan pangeran duyung, yang memimpikan kehidupan di bawah laut."

http://id.she.yahoo.com/eric-ducharme-sang-pangeran-duyung-071727277.html

Akhir Tragis Karir Idjon Djanbi, Bapak Kopassus TNI AD


MERDEKA.COM. Siapa pemilik akun facebook 'Idjon Djanbi' yang menyebarkan analisa soal penyerangan Lapas Cebongan, belum terungkap. Dalam notesnya, 'Idjon Djanbi' memaparkan temuan dan menuding bukan Kopassus yang menembak mati empat tahanan itu, tetapi polisi. Tentu kebenarannya masih harus diuji dan layak diperdebatkan.

Idjon Djanbi asli adalah nama pemilik komandan pertama pasukan elite TNI AD yang kini bernama Kopassus. Komandan Teritorium III Siliwangi Kolonel Kawilarang meminta Mohammad Idjon Djanbi membangun pasukan komando. Pasukan kecil yang tangguh dan mampu bertempur di segala medan.

Dulunya Idjon Djanbi bernama Kapten Rokus Bernandus Visser. Mantan komandan sekolah terjun payung Belanda. Dia anggota pasukan elite Belanda yang akhirnya bersimpati pada perjuangan Indonesia. Visser kemudian keluar dari tentara Belanda. Menikah dan masuk Islam. Dia mengganti namanya menjadi Mohammad Idjon Djanbi dan menjadi petani bunga di Lembang.

Ketika diminta kembali memimpin dan mendirikan Kesatuan Komando Teritorium III tahun 1952, bukan perkara mudah. Tak ada sumber daya manusia, peralatan dan dukungan dana. Tetapi pelan-pelan Idjon Djanbi mewujudkan sebuah pasukan komando yang handal dengan cucuran keringat dan tetesan darah.

Ternyata tak semua suka kepadanya. Walau sudah masuk Islam, menjadi warga negara Indonesia dan menjadi perwira TNI, tetap saja Idjon dianggap sebagai orang Belanda. Periode 1950an, sentimen itu memang tinggi. Apalagi Idjon Djanbi diangkat menjadi Mayor. Pangkat yang cukup tinggi kala itu.

Desas-desus Idjon Djanbi adalah mata-mata Belanda kerap dihembuskan sejumlah perwira yang iri. Inisial MID, Mohammad Idjon Djanbi sering dikaitkan dengan Militaire Inlichtingen Dienst, dinas intelijen militer Belanda. 

"MID, itu katanya singkatan dari intelijen Belanda. Sering ada bisik-bisik itu dulu. Tapi saya tak percaya, banyak teman-teman juga tak percaya. Kalau yang muda-muda memang banyak yang percaya lalu jadi berbeda terhadap Pak Idjon," kata Nadi (86), seorang pensiunan pasukan elite didikan Idjon saat berbincang dengan merdeka.com. 

Soal tudingan mata-mata ini juga digambarkan dalam Dalam buku Inside Indonesia's Special Forces yang ditulis Ken Conboy.

Salah satu perwira muda yang tak menyukai Idjon Djanbi adalah Letnan Benny Moerdani (kelak Panglima ABRI), yang baru lulus sekolah jadi instruktur. Benny mencurigai komandannya ini sebagai mata-mata. Tentu tak ada cukup bukti untuk membuktikan itu.

Sejumlah orang yang tak suka pada Idjon terus bergerak. Setelah Kesko TNI menjadi besar, keinginan mereka untuk mendepak Idjon semakin kuat. Kesempatan itu datang tahun 1956, Idjon digeser ke posisi yang tidak nyaman di pusat pelatihan.

Dia tahu dirinya disingkirkan, Idjon marah. Harga dirinya sebagai perwira terusik. Dia meminta keluar dari TNI dan dari kesatuan yang sangat dicintainya. Padahal susah payah Idjon membangun pasukan komando kebanggan Siliwangi itu benar-benar dari nol. 

"Saya pribadi yakin Pak Idjon bukan mata-mata Belanda. Dulu dia sudah memilih keluar dri tentara Belanda dan memihak TNI. Dia juga sudah jadi petani bunga di lembang ketika bertemu Pak Kawilarang," kata Nadi.

Idjon Djanbi digantikan wakilnya, Mayor Djailani. Dia memilih bekerja di perkebunan di sekiar Cianjur. Karirnya sebagai tentara dengan sederet prestasi berakhir sudah.

Setelah pensiun, tak jelas kelanjutan berita soal Idjon Djanbi. Begitu juga soal akhir hidupnya. Akhir karirnya tak secemerlang pasukan yang kini dikenal sebagai salah satu pasukan elite terbaik dunia.

Pria Meninggal Setelah Operasi Geraham Bungsu


Pencabutan gigi bungsu harus melalui operasi kecil, dan ini adalah prosedur yang sangat biasa. Namun seorang pria di California meninggal karenanya.Marek Lapinski, software developer dari San Diego, California, bulan lalu datang ke dokter gigi untuk memeriksakan gigi geraham bungsunya yang baru tumbuh. Dokter gigi Steven Paul menyatakan gigi bungsunya harus dicabut, dengan cara operasi kecil. Sebuah tindakan medis yang wajar dan tidak berat. Namun di tengah operasi, komplikasi terjadi. 

Menurut laporan pasien yang dirilis American Medical Response, Marek Lapinski tiba-tiba terbangun dan batuk-batuk saat operasi masih berlangsung. Ia pun kemudian segera diberi anestesi kuat bernama propofol. 

Namun kondisinya makin lama makin menurun hingga akhirnya ia harus dipindahkan ke rumah sakit. Ia meninggal tiga hari kemudian. 

Keluarga dan teman-temannya mempertanyakan prosedur yang dilakukan oleh drg. Steven Paul, ahli bedah mulut dari Temecula, California. "Yang mengejutkan adalah pria berusia 24 tahun ini dalam kondisi sehat saat datang untuk menjalani operasi yang sangat rutin ini," ujar Tony Keiser, sahabat keluarga Lapinski, pada ABCNews.com.

Masih menurut laporan pasien, paramedik mengatakan bahwa mereka menerima laporan dari drg. Steven Paul bahwa Marek Lapinski terbangun di tengah operasi, batuk-batuk, lalu diberi propofol. Saat Marek berhenti bernapas, dokter Steven melakukan bantuan pernapasan, kemudian memanggil paramedik. 

Saat paramedik datang, mereka menemukan dua gumpalan perban kasa di kerongkongan Marek saat mereka mencoba melakukan intubasi. 

"Aku berharap pada Tuhan akan ada investigasi soal ini," uajr Tony Keiser. 

Ibunda Marek, April Lapinski, mengungkapkan pada ABCNews.com bahwa dokter gigi Steven Paul datang ke rumah sakit untuk memohon maaf atas musibah yang terjadi. 

"Ia datang, dan begitulah.. Ia meminta maaf. Ia tak punya penjelasan apa-apa untukku," ujar April. 

Dokter Paul tak mau memberi keterangan, namun pengacaranya, Clark Hudson, merilis pernyataan yang berbunyi: "Dr. Steven Paul selalu memberikan perawatan berkualitas dalam bedah mulut kepada semua pasiennya. Namun, seaman apapun operasi mulut saat ini, tak ada prosedur operasi yang tak memiliki risiko." 

Menurut pernyataan resmi dari sang pengacara, saat kondisi Marek memburuk, dokter Steven langsung melakukan berbagai tindakan penyelamatan. 

"Penyebab kematian pasien masih belum diketahui. Namun semua protokol standar telah diikuti," lanjut sang pengacara. 

Kantor koroner Los Angeles County akan segera melakukan autopsi pada jenazah Marek, sementara keluarga Lapinski akan bersabar menunggu hasil autopsi sebelum memutuskan apakah akan membawa kasus ini ke pengadilan. 

"Kini kami terbangun tiap hari dan masih tak percaya," ujar April Lapinski. "Ini bagaikan mimpi yang sangat buruk."

Katarak Bentuk Bintang di Mata Pria Akibat Ditonjok


Seorang pria di Austria memiliki katarak berbentuk bintang di matanya setelah dipukul, menurut laporan kasusnya.

Pria berusia 55 tahun ini pergi ke dokter karena kondisi matanya memburuk dalam enam bulan terakhir, kata si dokter yang menangani kasus pria tersebut.

Menurut si pasien, ia ditonjok sembilan bulan sebelumnya, yang kemudian ditulis dalam laporan medisnya.

"Alam telah membuat katarak yang indah," kata Dr Mark Fromer, optalmologis di Rumah Sakit Lennox Hill, New York, dan ahli bedah mata untuk tim hoki New York Rangers, setelah melihat foto tersebut. "Kebanyakan katarak tak terlihat indah."

Katarak sangat mudah terbentuk setelah mata terkena pukulan, kata Fromer. Tonjokan dan bola yang dipakai pada aktivitas olahraga sering jadi penyebab, tapi benturan dengan air bag atau steering wheel juga bisa memunculkan katarak.

Saat bola mata terpukul, energi pukulan tersebut mengirimkan gelombang kejut ke mata sehingga dapat mengganggu bentuk lensa mata, sehingga ada bagian-bagian yang meredup. Dalam beberapa kasus, katarak terlihat seperti awan, dan bisa terlihat putih atau kuning.

Pria di Austria ini kemudian menjalani prosedur "phacoemulsification" yang menggunakan gelombang suara untuk memecah-mecah bagian yang berkabut di lensa mata, kemudian menyedotnya menggunakan alat semacam vacuum. Lensa kemudian diganti dengan lensa buatan. Inilah prosedur katarak yang paling banyak dilakukan di dunia. Setidaknya 2 juta prosedur serupa dilakukan setiap tahun di AS.

Trauma pada mata adalah salah satu alasan dokter menekankan pentingnya menggunakan pelindung mata saat olahraga, kata Fromer.

Kasus ini masuk di New England Journal of Medicine edisi 4 April.

http://id.berita.yahoo.com/katarak-bentuk-bintang-di-mata-pria-akibat-ditonjok-085833709.html

DJ Verny: Saya Sadar Berzina Dosa, Saya Tak Mau Lagi


KAPANLAGI.COM - Penyesalan memang selalu datang belakangan. Itulah yang dirasakan oleh DJ Verny , perempuan yang mengaku dihamili oleh Denny Sumargo . Dia mengaku kapok melakukan seks di luar pernikahan. 

"Setelah kejadian ini saya ada trauma. Saya sadar berzina adalah dosa. Jadi insya Allah walaupun saya kerja sebagai DJ, saya berusaha tidak mau melakukan hal ini lagi," kata Verny saat ditemui di Kantor Komnas Perempuan di Jl. Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/4). 

Verny kini hamil sekitar 5 bulan atas hubungannya dengan aktor dan bintang basket Denny Sumargo . Namun Denny sendiri menolak bertanggung jawab, bahkan membantah kalau pernah berbuat zinah dengan Verny. 

"Mungkin Tuhan memberikan ini supaya aku sadar untuk tidak melakukan ini lagi," tambahnya. 

Atas perbuatannya itu Verny telah melaporkan Denny ke Polda Metrojaya, Jakarta dengan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. Kamis (4/4) dia juga mengadu ke Komnas Perempuan untuk menuntut pertanggungjawaban Denny sebagai ayah biologis dari sang janin. (kpl/ato/dar)