بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 02/17/14
Go Green

Clock Link

Monday, February 17, 2014

Tren Lomba Minum di Internet Berujung Maut


VIVAnews - Lomba meminum alkohol dengan sekali tenggak tengah marak di sosial media. Enam orang di Inggris dan Irlandia tewas akibat tren yang kian merebak di negara-negara Barat ini. 

Tren lomba minum yang dinamakan neknomination ini menghinggapi para pemuda di Barat. Aksi mereka direkam video dan diunggah di berbagai grup di Facebook atau Youtube.

Dalam perlombaan neknomination, para pemuda harus menenggak miras dalam jumlah banyak dalam hitungan menit. Korban kelima adalah seorang pemain rugby di Inggris bernama Bradley Eames. Dalam video, pemuda 20 tahun ini menenggak dua gelas gin ditambah teh celup dalam dua menit.

Campuran ini setara dengan 30 gelas minuman energi. Beberapa saat setelah meminum miras tersebut, dia mengeluh sakit, empat hari kemudian meninggal. 

Korban lainnya adalah Isaac Richardson, 20, di Inggris yang tewas setelah menenggak campuran wine, wiski, vodka dan bir. Stephen Brooks pemuda 19 di Inggris juga tewas setelah tenggak sepertiga liter vodka di bawah satu menit. 

Ross Cummins, 22, dan Jonny Byrne, 19, ditemukan di apartemen yang terpisah awal Februari lalu. Keduanya diduga tewas akibat neknomination.

Permainan mematikan ini diduga berasal dari Australia dan menyebar ke Amerika Serikat, Kanada dan Eropa. Dalam Neknomination, seseorang harus meminum miras dengan cara ekstrem, merekamnya dan mengunggahnya di sosial media. Kemudian, dia men-tag dua kawannya di sosmed untuk melakukan tantangan yang sama dalam waktu 24 jam. 

Pemenangnya adalah mereka yang meminum dengan cara yang paling ekstrem dan jumlah terbanyak. Mereka mencampur banyak jenis miras dan meminumnya langsung, beberapa lainnya meminum alkohol dari dalam kakus, ada yang mencampurnya dengan makanan anjing, tikus mati atau bahkan ikan mas koki hidup.

Jika orang yang di-tag tidak ingin melakukan tantangan ini, maka dia akan jadi bahan ejekan di internet. Kegiatan ini lantas menuai kecaman dari para orang tua dan organisasi minuman keras di Barat.

"Aturan pemerintah untuk konsumsi alkohol adalah 21 sloki per minggu untuk rata-rata pria dewasa. Tapi orang-orang ini meminum lebih dari itu dalam waktu satu atau dua menit. Tubuh mereka jadi terlalu terbebani," kata juru bicara Kaleidoscope, sebuah lembaga anti miras di Inggris. (umi)

Lima Perbandingan Film RoboCop Baru dan Lama

Mereka yang sudah berulang kali menonton “RoboCop” (1987) karya Paul Verhoeven dan telah menyaksikan remake-nya dari José Padilha tentu dapat dengan mudah menilai bahwa film barunya tidak dapat menyamai film lamanya yang begitu ikonis. Tapi, mereka yang cukup paham dengan politik di belakang studio film besar tentu dapat memaklumi kenapa “RoboCop” versi Padilha yang wajib berada di ambang batas rating PG-13 harus menghadapi begitu banyak kompromi yang cukup kentara.

Meski demikian, bukan berarti “RoboCop” versi baru ini sama sekali tidak meninggalkan jejak berarti. Ada beberapa isu yang membuat film ini tak hanya menjadi film daur ulang yang dangkal. Bagaimana kalau film ini disandingkan dengan pendahulunya? Berikut adalah lima perbandingan film “RoboCop” yang masing-masing dibintangi Peter Weller dan Joel Kinnaman:

PERHATIAN: Pembahasan di bawah ini mengangkat informasi dari film “RoboCop” tahun 1987 dan 2014 yang bersifat spoiler. Hindari bila Anda tidak ingin mendapat bocoran ceritanya.


RoboCop (2014)


1. Versi lawas film “RoboCop” menampilkan segmen yang berisi potongan berita dan iklan yang disebut sebagai Media Break. Tentu saja, tak ada gunanya untuk membuat ulang segmen Media Break dari film aslinya. Walaupun gaya dan isi dari segmen ini masih terasa relevan sampai sekarang, rasanya mereplikasi Media Break hanya akan membuat film barunya terasa repetitif. Sebagai gantinya, kita mendapatkan segmen The Novak Element yang dibawakan oleh Samuel L. Jackson sebagai Pat Novak. Berbeda dengan Media Break yang menyajikan humor dalam bentuk satir, The Novak Element justru sangat serius.

Awalan ini juga memberi sinyal bahwa film “RoboCop” yang baru punya warna yang sama sekali berbeda dari film lamanya. Dengan cara yang lebih steril dan dingin, Padilha menunjukkan bagaimana media saat ini mempengaruhi persepsi penontonnya dengan menampilkan fakta selektif, dan sudah tidak ragu-ragu lagi untuk menunjukkan kecondongannya pada kubu tertentu. “RoboCop” memang sebuah film fiksi ilmiah, tetapi Padilha dan sang penulis naskah, Joshua Zetumer, nampaknya lebih ingin untuk bermain dengan realita.


RoboCop (1987)


2. Pada saat muncul di tahun 1987, “RoboCop” merupakan film yang sangat menarik karena komentarnya yang begitu tajam mengenai masyarakat Amerika Serikat dilontarkan dari belakang layar oleh Paul Verhoeven yang merupakan sutradara asal Belanda. “RoboCop” yang baru juga punya cara unik untuk menghadapkan cermin pada masyarakat Amerika untuk berkaca, karena Padilha adalah sutradara asal Brazil.

Bedanya, bila kritik yang dilontarkan oleh Verhoeven hanya terisolasi pada keadaan internal Amerika Serikat, kritik yang ditampilkan Padilha lebih banyak muncul dari pembesaran konteks kehadiran OmniCorp yang terasa lebih global. Bagaimana OmniCorp menjalankan strategi bisnisnya di dalam dan di luar negeri merupakan refleksi dari kegiatan perusahaan Amerika Serikat yang ada sekarang ini. Kehadiran OmniCorp sebagai penyedia persenjataan militer jugalah yang memberi pintu masuk bagi film ini untuk melihat dualisme kebijakan yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat di dalam dan luar negeri.


Joel Kinnaman (kiri) dan Gary Oldmandi RoboCop (2014). (AP Photo/Columbia Pictures - Sony, Kerry Hayes)


3. Bagian penting dari sebuah film ulang buat adalah bagaimana membuat ceritanya tak hanya sekadar jadi kopian dari film terdahulunya. Zetumer jelas bekerja keras untuk menampilkan kisah yang jauh berbeda dengan naskah yang dituliskan oleh Edward Neumeier dan Michael Miner. Tapi, hal yang paling berbeda dari dua film ini adalah bagaimana RoboCop memandang eksistensinya. Dalam “RoboCop” versi Verhoeven, sang polisi robot baru mulai memiliki kesadaran setelah dirinya dalam kondisi operasional. Krisis yang mulai dialaminya bermula ketika ia menyadari siapa dirinya dan bagaimana Murphy (Peter Weller) akhirnya menemukan jiwa dan sisi manusianya sedikit demi sedikit.

Sementara itu, “RoboCop” versi Padilha hadir dengan Murphy (Joel Kinnaman) yang seratus persen sadar siapa dirinya dan apa yang terjadi padanya. Bedanya adalah – seperti yang diilustrasikan di awal film melalui kata-kata Dr. Dennett Norton (Gary Oldman) – bagaimana Murphy dapat menemukan sisi manusianya meski ia tahu bahwa sebagian besar tubuhnya telah digantikan oleh rangka mekanis.



4. Salah satu tema utama yang muncul dalam “RoboCop” adalah penggunaan drone sebagai alat untuk menegakkan hukum di daerah dengan tingkat konflik tinggi. Dengan menggunakan adegan penembakan di Teheran, Padilha menunjukkan bahwa filmnya memang punya niatan untuk tak hanya bicara mengenai penggunaan robot untuk perang dalam tataran etika, tapi juga politis.

Dalam naskah awalnya, penciptaan RoboCop lebih didasarkan pada kebutuhan OmniCorp untuk menciptakan sosok robot dengan sisi manusiawi yang dapat menyediakan lubang bagi perusahaan tersebut untuk lolos dari tuntutan hukum apabila salah satu produk mereka menghabisi target yang tidak seharusnya. Tetapi, dalam perkembangannya, RoboCop dalam film pun berubah menjadi sosok yang dirancang untuk menekan persepsi negatif publik mengenai penggunaan robot untuk keperluan pertahanan dan keamanan domestik – sebuah kampanye humas yang sangat mahal.

“RoboCop” versi Verhoeven sendiri tidak dibebani oleh muatan politis seberat ini. Justru, dengan fokus yang lebih jelas pada sosok Murphy dan dilemanya sebagai sosok setengah manusia dan setengah mesin, Verhoeven mampu untuk mengungkapkan lebih banyak hal meski tak banyak mengumbarnya secara visual.


Gary Oldman (kiri) dan Michael Keaton di' Robocop - 2014


5. Walaupun punya sosok penjahat yang tidak terlupakan dalam wujud Clarence Boddicker (Kurtwood Smith), musuh utama dalam film “RoboCop” lawas adalah korporasi Amerika yang korup. Dalam film barunya, korporasi Amerika masih menjadi musuh besar. Tetapi dengan subteks politiknya, “RoboCop” versi 2014 memperlihatkan pada penonton bahwa ada jaringan besar yang menunjukkan kalau OmniCorp tidak bisa hanya korup sendirian. Elemen-elemen seperti pemerintah dan kepolisian juga memainkan peranan penting dalam menyokong sebuah sistem yang korup agar tidak tersentuh oleh hukum.

Kekurangannya adalah, film “RoboCop” yang baru tak punya kehadiran karakter penjahat yang layak semacam Boddicker. Raymond Sellars (Michael Keaton) yang dalam hal ini setara dengan posisi Dick Jones (Ronny Cox) sendiri tak punya dampak sebesar pendahulunya. Bila Dick setidaknya masih punya kesan mengancam, Raymond sendiri lebih sering tampil sebagai sosok yang licin dan menjengkelkan. Karena itu, ketika RoboCop berhadapan dengan Raymond, efeknya tidak sama memuaskannya seperti ketika ia mengkonfrontasi Dick (dan menembaknya sampai terlempar ke luar jendela).

Bisa Selesaikan Tafsir Al-Azhar, Hamka Bersyukur Dibui Soekarno


MERDEKA.COM. Sebagai seorang ulama terkemuka, Buya Hamka juga dikenal sebagai seorang penulis produktif. Ribuan karya tulis telah dihasilkannya dan beredar sejak orde lama berkuasa. Tidak hanya menulis tentang ilmu-ilmu Islam, Buya Hamka juga banyak menulis bidang kajian politik, sejarah, budaya, dan sastra.

Di antara ribuan karya tulis pria yang bernama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah itu, mungkin yang paling fenomenal adalah Tafsir Alquran 30 Juz yang diberi nama Tafsir Al-Azhar. Tafsir ini tidak hanya menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia, tapi juga umat Islam di negara jiran seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, hingga ke Thailand Selatan.

Tafsir Al-Azhar sendiri diselesaikan Buya Hamka saat dia mendekam selama dua tahun empat bulan di penjara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Saat itu, atas ususlan PKI, Hamka dituduh melanggar Undang-Undang Anti Subversif Perpres Nomor 11 yaitu merencanakan melawan presiden.

Dalam buku 'Ayah' yang ditulis oleh putranya, Irfan Hamka, ulama yang dikenal selalu berusaha menghindari konflik sekecil apa pun dengan siapa pun ini tidak pernah menaruh dendam dengan sahabatnya tersebut. Bahkan pria yang memperoleh gelar doktor honoris causa dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir, itu mengaku berterima kasih kepada Soekarno karena sempat memenjarakannya sejak 1964.

"Dendam itu termasuk dosa. Selama dua tahun empat bulan saya ditahan, saya merasa semua itu merupakan anugerah yang tiada terhingga dari Allah kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Kitab Tafsir Alquran 30 Juz. Bila bukan dalam tahanan, tidak mungkin ada waktu saya untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan itu," ujar Hamka.

Tidak hanya dipenjara dengan tuduhan yang tidak pernah bisa dibuktikan pemerintah orde lama, PKI yang pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dekat dengan sang proklamator, juga mengancam penerbit untuk tidak menerbitkan buku-buku Hamka. Praktis sumber penghasilan keluarga tidak ada lagi.

Beruntung tekanan PKI tidak terjadi di Sumatera Barat. Di tanah kelahirannya, peredaran buku-buku karya Hamka dapat dibeli dengan mudah tanpa takut ada sweeping dari simpatisan partai komunis tersebut.

Obama Kecam RUU Anti Gay Uganda


VIVAnews - Presiden Barack Obama mengecam rencana Presiden Uganda untuk mengesahkan Undang-undang anti gay di negara tersebut. Jika rancangan undang-undang (RUU) itu disahkan, AS mengancam akan meninjau ulang hubungan AS dengan Uganda. 

Diberitakan Reuters, Minggu 16 Februari 2014, Obama saat liburan golf di California Selatan menyatakan penentangannya pada rencana anti homoseksual di Uganda. Kecaman ini telah disampaikan melalui penasehat nasional Obama, Susan Rice, melalui telepon dengan Presiden Uganda, Yoweri Museveni.

"Telah kami sampaikan pada Presiden Museveni, menegakkan hukum ini akan memperumit hubungan kami dengan Uganda," kata Obama.

Pejabat pemerintahan Obama mengatakan bahwa mereka akan meninjau ulang hubungan AS dengan Uganda. Salah satunya adalah peran AS sebagai pemberi donor terbesar bagi negara tersebut, lebih dari US$400 juta per tahun.

Homoseksual dianggap sangat tabu di kebanyakan negara Afrika. Tercatat, ada 37 negara di benua itu yang menganggap homoseksual adalah ilegal. Di negara-negara ini, gay akan dikriminalkan, dipenjara, dikucilkan dan kerap jadi sasaran kekerasan.

Di Uganda sendiri, RUU anti-gay pertama kali diperkenalkan tahun 2009. Pada awalnya, UU ini mencakup hukuman mati bagi pelaku hubungan seks sejenis. Namun diperingan menjadi hukuman penjara, maksimal seumur hidup.

Obama sendiri di pemerintahannya giat melobi persamaan hak-hak kaum gay Amerika dan mendukung pernikahan sejenis. Di AS, ada 17 negara bagian yang menghalalkan pernikahan homoseksual. AS juga merupakan satu dari 17 negara yang mengizinkan pernikahan sejenis.

Tidak heran, Obama berang ketika Uganda, salah satu negara yang dibantunya, malah mengintimidasi homoseksual.

"RUU anti-homoseksual di Uganda jika disahkan menjadi UU akan sangat berbahaya bagi komunitas gay di Uganda. Akan menjadi satu langkah mundur bagi seluruh rakyat Uganda dan merefleksikan buruknya komitmen Uganda dalam melindungi HAM rakyatnya," ujar Obama. (eh)

16 Prediksi Seputar 16 Besar Liga Champions


TEMPO.CO, London – Liga Champions akan kembali bergulir pekan ini dengan delapan pertandingan di babak 16 Besar. Hanya delapan tim yang akan lolos ke perempat final.

Tapi, tim-tim mana saja yang bakal melanjutkan langkah mereka ke perempat final kompetisi ini? Berikut ini dua prediksi untuk setiap pertandingan di 16 Besar.


1. Manchester City vs Barcelona: City Akan Menang di Kandang 2-1

Manchester City menjamu Barcelona di Etihad Stadium pada leg pertama, Selasa (18/2). Skuat Manuel Pellegrini hampir pasti tanpa Sergio Aguero dan Fernandinho, tapi mereka diunggulkan dalam laga ini.

Barca memang hanya menelan dua kekalahan di La Liga, tapi mereka selalu kesulitan dalam laga tandang di Liga Champions. Pasukan Tata Martino hanya menang 1-0 atas Celtic di Parkhead, imbang 1-1 dengan AC Milan di San Siro dan kalah 1-2 dari Ajax di Amsterdam Arena.

Sebaliknya, City hanya sekali kalah di kandang di Liga Champions musim ini yaitu lawan Bayern Muenchen.


2. Barcelona Akan Tersingkir

Ambisi Barcelona lolos ke perempat final untuk musim ketujuh beruntun akan dikubur oleh City.

Pellegrini sudah pernah mencapai perempat final dalam dua kesempatan bersama Villarreal (2006, 2009) dan musim lalu, ia nyaris membawa Malaga lolos ke semifinal sebelum dijegal Borussia Dortmund.


3. Arsenal vs Bayern Muenchen: Tak Ada Gol buat The Gunners

Arsenal mungkin akan menyesali keputusan tak merekrut striker baru di bursa transfer musim ini setelah mereka gagal mencetak gol lawan Muenchen, kandang dan tandang.

The Gunners sempat melesat dengan mencatat kemenangan besar atas Fenerbahce, Olympique Marseille, Borussia Dortmund, dan Napoli. Tapi, kekalahan 0-2 di kandang Napoli membuat mereka finis di posisi kedua di fase grup dan harus berhadapan dengan juara bertahan Muenchen.

Belakangan skuad Arsene Wenger juga mengalami kesulitan. Olivier Giroud tampak kelelahan dan Mesut Oezil harus menemukan performa terbaiknya.

Kekalahan 1-5 dari Liverpool dan hasil imbang 0-0 lawan MU di Premier League bisa menguras kepercayaan diri Arsenal.


4. Ribery Absen, Muenchen Minim Gol

Franck Ribery akan absen di leg pertama seusai menjalani operasi. Meski Muenchen sarat pemain hebat, absennya Ribery bakal mengurangi daya dobrak mereka.

Arsenal menghadapi Muenchen tanpa Ribery musim lalu dan menang 2-0 di kandang lawan, tapi jangan berharap situasi serupa akan terulang.


5. Leverkusen Akan Bermain Imbang dengan PSG

Paris Saint-Germain mungkin menarik napas lega saat dihadapkan dengan Bayer Leverkusen di 16 Besar. Tapi, Leverkusen tak bisa dipandang sebelah mata.

Tim asuhan Sami Hyypia ini menempati posisi kedua di klasemen Bundesliga dan hanya tiga kali kalah di kandang musim ini di seluruh kompetisi. Mereka salah satu dari hanya dua tim yang bisa menahan imbang Muenchen musim ini.

Leverkusen akan sulit lolos ke perempat final, tapi mereka bisa menyulitkan PSG di BayArena.


6. Ibra Akan Cetak Hattrick di Leg Kedua

Zlatan Ibrahimovic tak tampil dalam laga terakhir PSG di Grup C lawan Benfica. Kalau saja ia tampil, PSG kemungkinan tak akan kalah 1-2.

Pemain Swedia tak terbendung mudim ini dengan delapan gol di Liga Champions dan 19 dari 24 laga di Ligue 1.

Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2014 akan membuat Ibra semakin bersemangat untuk menebusnya dengan memenangi Liga Champions.


7. AC Milan Akan Menang di San Siro

AC Milan dan Atletico Madrid dalam kondisi bertolak belakang. Milan tengah terpuruk di Serie A sementara Atletico berkibar di La Liga.

Tak terkalahkan di fase grup, Atletico jadi favorit daam laga ini. Tapi, Milan diprediksi bisa memenangi leg pertama di San Siro. Pasalnya, mereka tahu cara meraih hasil bagus saat dibutuhkan.

Musim lalu, Milan mengalahkan Barcelona 2-0 di San Siro dan mereka bisa mengulang sukses itu.


8. Diego Costa Akan Mencetak Satu-satunya Gol di Leg Kedua

Berdasarkan posisi kedua tim di liga domestik, akan terkesan mengada-ada jika meramalkan Milan yang akan lolos ke perempat final.

Tapi, bukan mustahil itulah yang akan terjadi.

Minimnya kedalaman pada skuadnya membuat Atletico akan kesulitan bersaing di semua kompetisi. Pasukan Diego Simeone mungkin akan memenangi leg kedua di kandang dengan skor 1-0 berkat gol Diego Costa, tapi itu tak akan cukup untuk membawa mereka lolos ke babak berikutnya.


9. Manchester United Akan Atasi Olympiacos

Penampilan buruk Manchester United di Premier League membuat mereka di terpuruk di peringkat ketujuh.

Tapi, di bawah asuhan David Moyes, MU mengalami nasib yang lebih baik di Eropa. Mereka tak terkalahkan di fase grup dengan mencetak 12 gol dan hanya kebobolan tiga. Sebaliknya, Olympiacos kebobolan delapan gold an memasukkan 10 gol.

MU tak pernah kalah lawan tim Yunani dan rekor itu kemungkinan berlanjut.


10. Fellaini Akan Mencetak Gol Pertama untuk MU lawan Olympiacos

Marouane Fellaini tak lagi bermain untuk MU sejak 4 Desember 2013 lantaran cedera. Tapi, Fellaini berpeluang mencetak gol pertamanya untuk MU lawan Olympiacos.


11. Galatasaray vs Chelsea: Imbang di Turki

Chelsea akan bertandang ke Ali Sami Yen pada 25 Februari mendatang untuk menghadapi Galatasaray.

Klub Turki ini telah menelan dua kekalahan telak di Eropa musim ini, lawan Real Madrid di mana mereka kebobolan 10 gol dalam dua pertemuan.

Tapi, Galatasaray dalam kondisi bagus saat ini. Tak terkalahkan di Liga Turki sejak 27 November. Tim asuhan Roberto Mancini juga mengalahkan Juventus 1-0 dalam laga terakhir di Liga Champions.

Di pihak lain, Chelsea baru saja kalah dari City di Piala FA Sabtu lalu dan hanya bermain imbang dengan West Bromwich Albion di Premier League pekan lalu. Dalam laga terakhir di Liga Champions, skuad Jose Mourinho ini juga menelan kekalahan dari FC Basel.

Karenanya, pertarungan ini akan berlangsung sangat ketat.


12. Pemain Veteran Akan Jadi Pembeda di Stamford Bridge

Saat Galatasaray mengunjungi Stamford Bridge pada leg kedua melawan Chelsea, para pemain diprediksi bakal membuat perbedaan.

Kita bicara tentang Didier Drogba yang mencetak 157 gol dalam 341 laga bersama Chelsea dan kini ia membela Galatasaray. Juga tentang Samuel Eto'o yang telah memenangi tiga gelar Liga Champions dalam kariernya, bersama Barcelona (dua kali) dan Inter Milan, yang kini membela Chelsea.

Saya pikir kebanyakan orang akan memprediksi Drogba yang akan membobol gawang klub lamanya di Stamford Bridge, tapi mustahil bahwa justru Eto'o yang akan melakukan itu.


13. Dortmund Akan Menang Mudah di Kandang Zenit

Daftar cedera Borussia Dortmund semakin panjang. Saat ini mereka kehilangan Jakub Blaszczykowski, Mats Hummels, Neven Subotic, Marco Reus, Sven Bender, dan Ilkay Gundogan.

Di pihak lain, Zenit St. Petersburg tak punya masalah cedera. Meski begitu, Dortmund diprediksi bakal lolos.

Dortmund bakal menghadapi tugas berar saat bertandang ke Stadion Petrovsky dengan udara yang sangat dingin dan ancaman dari Hulk dan Danny di lini depan Zenit.

Tapi, Dortmund memiliki para penyerang berbahaya seperti Robert Lewandowski, Henrikh Mkhitaryan, dan Pierre-Emerick Aubameyang.


14. Dortmund vs Zenit: Aubameyang Akan Jadi Bintang

Pierre Emerick-Aubameyang dibeli oleh Borussia Dortmund musim panas lalu dari Saint-Etienne. Pada saat yang sama mereka juga menggaet Henrikh Mkhitaryan, dan duet ini menutupi kepergian Mario Goetze yang hijrah ke Bayern Muenchen.

Aubameyang menjalani musim pertama yang impresif bersama tim asuhan Juergen Klopp dengan mencetak 13 gol dalam 20 penampilan di Bundesliga.

Pemain 24 tahun ini baru mencetak satu gol di Liga Champions saat Dortmund memukul Napoli 3-1 pada 26 November 2013. Tapi, melawan Zenit ia bisa bersinar.


15. Real Madrid Akan Mencatat Skor Terbesar di 16 Besar

Real Madrid lolos dari fase grup dengan rekor 20 gol dan rekor individu bagi Cristiano Ronaldo yang mencetak sembilan gol di antaranya.

Dalam kedua pertemuan dengan Schalke 04, Madrid diprediksi bakal mencetak banyak gol lagi.

Apalagi, Schalke pernah kalah telak 0-3 dari Chelsea di fase grup. Mereka juga kehilangan banyak pemain termasuk Jan Kirchhoff, Benedikt Howedes, Dennis Aogo, Christian Fuchs, Atsuto Uchida, Roman Neustadter, dan Christian Clemens.

Madrid akan kehilangan Sergio Ramos yang terganjal sanksi dan Sami Khedira yang cedera.


16. Max Meyer Akan Mencetak Gol Pertama di Eropa

Dengan aksinya yang impresif di Bundesliga bersama Schalke, Max Meyer membuktikan bahwa Julian Draxler bukan satu-satunya pemain muda yang bersinar di Veltins Arena.

Gelandang serang 18 tahun ini sudah mencetak dua gol dalam lima laga terakhir di Bundesliga dan berperan besar bagi Schalke di Liga Champions musim ini.

Madrid mungkin akan menang besar, tapi Meyer berpeluang mencetak gol pertamanya di Liga Champions lawan raksasa Spanyol itu.

Parade Tatung di Singkawang

Berikut ini sejumlah foto parade tatung yang merupakan bagian perayaan Cap Go Meh di Singkawang, pertengahan Februari 2014.

Seni kuno tatung dipercaya memanggil roh baik untuk membantu mengusir roh jahat yang akan membahayakan manusia.








Foto: Robertus Pudyanto dan Michael Eko | Getty Images News

Banjir Dukungan, Risma Malah suruh Spanduk 'Save Risma' Dicabut


MERDEKA.COM. Berbagai kalangan terus mendukung Tri Rismaharini agar tidak mundur sebagai Wali Kota Surabaya. Salah satu bentuk dukungan dengan memasang baliho atau spanduk bertuliskan 'Save Risma'.

Risma menegaskan tidak pernah mengomando gerakan dukungan terhadap dirinya. Justru, orang nomor satu di pemkot Surabaya tersebut memberi instruksi untuk mencopot spanduk atau baliho yang bertuliskan "Save Risma".

Kepala Bakesbangpol dan Linmas Surabaya, Soemarno mengatakan, Senin (17/2) pihaknya menertibkan 15 baliho dengan tulisan "Save Risma". Baliho tersebut didapati di sejumlah titik, seperti Jl. A. Yani, Basuki Rahmat, Darmo, dan beberapa ruas jalan lainnya.

"Kebanyakan itu spanduk/baliho milik seseorang yang dipilox dengan tulisan 'Save Risma'," katanya dilansir dari Antara.

Dukungan terhadap Risma datang dari kalangan mahasiswa. Perwakilan BEM ITS, Yogha, menuturkan sejak ditayangkannya episode talkshow yang menayangkan niat wali kota mundur, banyak simpati berdatangan dari BEM universitas-universitas daerah lain.

Sebelumnya, kalangan akademisi, konsultan, cendekiawan dan pengusaha di Kota Surabaya memberikan dukungan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar tidak mundur dari jabatannya. 

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo yakin Tri Rismaharini tidak akan menyerah dan tetap mengemban tugasnya hingga akhir masa jabatannya. PDI Perjuangan memberikan dukungan agar Risma menyelesaikan tugasnya.

Maria AS Rahaja Dari Sulawesi Barat Jadi Miss Indonesia 2014

KAPANLAGI.COM - Tiga finalis yaitu dari Sulawesi Barat, Jawa Timur dan Papua Barat memperebutkan mahkota Miss Indonesia 2014. Mereka harus menjawab pertanyaan dari Liliana Tanoesoedibjo tentang apa yang bakal mereka lakukan untuk mempromosikan Indonesia jika terpilih sebagai Miss Indonesia 2014.

Miss Sulawesi Barat mendapat kesempatan pertama. Ia menjawab dengan bahasa Inggris dan membahas tentang promosi persatuan dalam keberagaman Indonesia. Sementara Miss Jawa Timur merupakan satu-satunya finalis yang menjawab dengan bahasa Indonesia. Ia siap mempromosikan gotong royong dan mencoba menyentuh dunia dengan hati.


Sementara jawaban cerdas juga diberikan Papua Barat di mana ia membahas tentang Indonesia sebagai negara yang bersahabat dan ia bakal mempromosikan Indonesia sebagai negara yang menghargai hak asasi manusia ke dunia.

Mahkota akhirnya diberikan kepada Miss Sulawesi Barat, Maria Asteria Sastrayu Raharja. Miss Papua Barat menjadi runner up I dan Jawa Timur menjadi runner up II. Mahkota sendiri akhirnya disematkan oleh pemenang tahun lalu Vania Larissa yang telah menjabat selama satu tahun. (kpl/sjw)

Banyak Calon Wakil Rakyat yang Tidak Peduli Isu Lingkungan Hidup


Khalisah Khalid dari Walhi Nasional ketika bersama Jerinx (Superman Is Dead), Kamis (23/1/14) kala menyerukan penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa di Bali. Foto: Tumpak W Hutabarat

Tahun 2014 merupakan tahun politik. Namun demikian, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Walhi terhadap calon legislatif, sebagian besar calon wakil rakyat tidak ada yang memiliki komitmen untuk memperjuangkan isu lingkungan hidup. Padahal isu lingkungan merupakan isu yang penting baik untuk generasi saat ini maupun generasi mendatang.

Kebijakan yang keliru akan berpengaruh kepada kerusakan ekologis dan menimbulkan dampak bencana. Sebagai contoh, kebijakan keliru dalam penutupan daerah resapan air pada akhirnya akan menimbulkan banjir. Pemberian ijin konsesi perkebunan, pertambangan, kehutanan yang semena-mena akan berakibat kepada dampak bencana di masa depan, baik kebakaran lahan, hilangnya keanekaragaman hayati, hilangnya hak hidup masyarakat asli dan sebagainya.

Persoalan lingkungan hidup disinyalir tidak akan pernah bisa disuarakan tuntas, karena pelakunya justru ada di dalam anggota parlemen maupun eksekutif. Berkelindannya hubungan patronase antara penguasa dan pengusaha menyumbang kerusakan lingkungan Indonesia yang luar biasa.

Isu lingkungan pun sering diabaikan oleh berbagai pihak, karena efeknya tidak langsung terlihat saat ini. Lingkungan sering diabaikan dan kalah dengan kepentingan pragmatisme ekonomi sesaat yang dilakukan secara transaksional.

Bekerjasama dengan Yayasan Perspektif Baru, dalam kesempatan ini Mongabay Indonesia menampilkan cuplikan sesi wawancara bersama Khalisa Khalid, aktivitas lingkungan perempuan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Wawancara ini dilakukan oleh Budi Adiputro dari Yayasan Perspektif Baru. Hasil wawancara utuh juga dapat dilihat dihttp://www.perspektifbaru.com.



Banjir, salah satu indikasi kerusakan ekologis yang diakibatkan oleh bencana buatan manusia. Foto: Wahyu Candra

Tanya: Tahun ini masyarakatIndonesia memasuki tahunpemilihan umum (Pemilu), legislatif maupun presiden. Berbagai kampanye sudah mulai terasa dikalangan masyarakat. Namun tidak banyak masyarakat yang membahas isu lingkungan atau menjadi tema utama kampanye para calon karena dianggap bukanlah isu yang penting. Pendapat Anda?

Khalisa Khalid: Pertama, merupakan anggapan yang keliru bila memandang isu lingkungan hidup bukanlah isu yang penting, atau hanya menjadi isu sisipan sekunder. Pada dasarnya setiap permasalahan seperti masalah ekonomi, kemiskinan, dan lingkungan, saling terkait satu sama lain.

Kualitas lingkungan hidup yang berkurang atau rusak dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia, bukan hanya saat ini tetapi juga generasi mendatang, terutama perempuan. Hal tersebut karena perempuan memiliki alat reproduksi yang akan memproduksi individu kelak.

Tanya: Mengapa para politisi belum memahami bahwa isu lingkungan merupakan isu penting?

Khalisa Khalid: Di situlah yang membuat saya sedikit pesimis dengan para calon pemimpin kita. Mereka seakan tidak mau mempelajari isu-isu penting. Kalau melihat track record para pemimpin, rata-rata memang tidak menguasai persoalan-persoalan di masyarakat. Sehingga mereka tidak melihat isu lingkungan hidup menjadi satu isu yang penting.

Berdasarkan hasil kajian Walhi terhadap calon legislatif, mayoritas dari calon pemimpin kita tidak memenuhi kriteria pemimpin yang akan memperjuangkan isu lingkungan.

Tanya: Apa metode yang digunakan dan bagaimana hasilnya?

Khalisa Khalid: Walhi melakukan kajian terhadap kandidat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI berdasarkan biodata yang mereka berikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dokumen tersebut merupakan satu-satunya dokumen yang dapat diakses oleh masyarakat. Berdasarkan biodata calon pemimpin tersebut, Walhi melihat tidak ada yang menunjukkan bahwa mereka mereka memiliki komitmen untuk memperjuangkan isu lingkungan. (Red: Sebelumnya Walhi sempat kesulitan mencari rekam jejak para Caleg. Dari 6.800 Caleg baik DPR, DPRD, dan DPD, hanya sedikit yang mencantum identitasnya dengan lengkap di situs KPU).

Kendati demikian, dokumen saja tidak dapat menjelaskan komitmen-komitmen calon pemimpin terhadap isu lingkungan. Berbagai alasan mungkin menjadi penyebab, salah satunya karena pola pemikiran mereka belum sampai pada titik bahwa isu lingkungan hidup merupakan isu yang penting dan saling berhubungan antara isu lingkungan, isu kesejahteraan, atau isu yang terkait dengan pangan.

Tanya: Jadi terkesan slogan-slogan para calon merupakan slogan kosong yang tidak menyentuh masalah sebenarnya, betulkah?

Khalisa Khalid: Betul. Kalau kita perhatikan dalam selebaran promosi hanya terdapat nama calon dan ajakan untuk memilih. Mereka tidak mencantumkan poin-poin yang akan diperjuangkan, misalnya akan memperjuangkan kualitas udara di Jakarta atau mengurangi pencemaran.

Jika parlemen maupun pemerintah yang terpilih peduli lingkungan dan bukan bagian dari para perusak lingkungan, tentu mereka akan peduli dan bersuara keras pada kerusakan lingkungan di negeri ini. Foto: Eyes on The Forest

Tanya: Sebelumnya anda pernah bertemu dengan anggota parlemen daerah. Apa yang anda peroleh dari pertemuan tersebut?

Khalisa Khalid: Hal pertama yang saya tanyakan kepada mereka ialah menyangkut komitmen sebagai wakil masyarakat, terkait dengan berbagai krisis lingkungan yang terjadi. Jawaban yang diberikan agak mengagetkan. Anggota tersebut tahu bahwa isu lingkungan merupakan isu yang penting, tetapi bagi mereka saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membahas isu lingkungan.

Saya merasa sedikit miris mendengarnya karena kalau bukan sekarang kapan lagi membahas isu lingkungan. Apakah harus menunggu sampai ada korban akibat dari bencana lingkungan makin meningkat? Padahal di catatan kami, sepanjang 2013, sudah ada lebih dari 1.000 bencana ekologis. Walhi mendefinisikan bencana ekologis adalah bencana yang ditimbulkan dari lingkungan yang tidak dipelihara.

Tanya: Jadi bukan alam yang salah, melainkan karena ulah manusia?

Khalisa Khalid: Bukan. Meski bencana gunung meletus dan gempa dikategorikan sebagai bencana alam, namun mayoritas dari 1.000 peristiwa tersebut ialah banjir dan longsor. Kalau banjir dan longsor, kami kategorikan sebagai akibat dari salah manusia dalam pengelolaan sumber daya alam.

Tanya: Dengan kata lain, keputusan politik dan juga keberpihakan politik menjadi penting terkait dengan hal ini?

Khalisa Khalid: Ya, karena sumbernya adalah kebijakan politik yang dikeluarkan oleh wakil rakyat, baik DPR maupun DPRD dan fungsi pengawasan mereka. Misalnya izin dikeluarkan oleh otonomi daerah, dalam hal ini adalah bupati, di berbagai daerah yang terkait dengan industri ekstraktif seperti tambang. Lalu, dimana peran DPRD sebagai badan pengawas? Tugas merekalah mengawasi kebijakan pembangunan yang terjadi di wilayah masing-masing.

Jika pembangunan tidak berjalan berarti kurang pengawasan dari wakil rakyat. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin meningkatnya bencana ekologis sejak 2012. Tidak menutup kemungkinan akan timbul persepsi dari masyarakat bahwa anggota parlemen baru peduli pada lingkungan jika sudah memakan korban hingga ratusan ribu jiwa.


Kebijakan yang salah berakibat meningkatnya eskalasi konflik di daerah. Salah satu contoh konflik tanah di Jambi antara perkebunan sawit Asiatic Persada dengan Suku Anak Dalam. Foto: Ferry Irawan

Tanya: Apakah korban bencana alam mungkin kini justru dijadikan komoditas politik baru untuk kampanye?

Khalisa Khalid: Ya, hal demikian banyak terjadi di beberapa wilayah. Bukan melestarikan lingkungannya tetapi melestarikan bencananya.

Tanya: Sebenarnya, bagaimana kondisi lingkungan Indonesia yang harus diketahui oleh partai politik dan calon presiden?

Khalisa Khalid: Jika seperti ini terus, saya dapat mengatakan, Indonesia sudah hampir tidak ada harapan. Lebih dari 1.000 bencana ekologis terjadi, diikuti dengan kerusakan hutan yang menurun. Menurun tersebut bukan berarti lalu membaik, tetapi hutan di Indonesia yang sudah tidak ada akibat terlalu banyak dieksploitasi.

Di sisi lain, kita melihat laju ekspansi dari industri ekstraktif, tambang, terutama perkebunan kelapa sawit yang dinilai sangat boros dalam pemanfaatan air dan mencemari lingkungan. Di kota, persoalannya adalah banyak sekali konversi lahan, ruang terbuka hijau, dan daerah resapan air yang digunakan untuk pembangunan berbagai sektor komersil seperti mal. Pembangunan tersebut akan mengambil lahan daerah resapan air dan menjadi salah satu penyumbang sebagian besar bencana ekologis. Dengan begitu hancur sudah kondisi kerusakan lingkungan kita.

Tanya: Apakah anda memiliki data menarik yang dapat diberikan kepada masyarakat?

Khalisa Khalid: Data yang menarik sangat banyak. Selain dari bencana ekologis, ada juga data-data masyarakat yang melakukan protes. Jadi sebenarnya publik sudah lebih cerdas, ketika terjadi krisis lingkungan di wilayah mereka, maka mereka langsung melakukan protes.

Walhi menganggap besarnya angka protes sama dengan besarnya kepedulian publik terhadap isu lingkungan. Dalam tiga bulan sepanjang 2013, sudah terjadi 123 peristiwa protes dari masyarakat. Artinya, terdapat 123 kasus lingkungan yang terjadi sepanjang 2013. Masyarakat sudah semakin peduli, hanya saja wakil rakyatnya yang belum mengerti. Maksudnya, masyarakatnya sudah cerdas tetapi banyak wakil rakyatnya yang justru belum cerdas.

Tanya: Bagaimana dengan kandidat calon presiden RI?

Khalisa Khalid: Secara eksplisit, para calon presiden belum ada yang menyampaikan secara tegas komitmen mereka terhadap lingkungan, begitu juga dengan partai politik (Parpol). Parpol seharusnya turut menyuarakan isu lingkungan. Itu karena sebagus apapun kandidat calon anggota legislatif, tetapi bila sistem partainya tidak sesuai, maka hanya orang-orang tertentu saja yang bisa maju.

Jika ini terjadi tentu ada yang salah dari partai politiknya, dan juga dokumen yang mereka miliki. Beberapa partai memiliki dokumen isu lingkungan tetapi tidak mengimplementasikannya. Artinya, dokumen partai tidak menjadi arah kebijakan ketika mereka menjadi pemimpin. Seharusnya dasar politik mereka yang menjadi kendaraan ketika mereka bekerja sebagai anggota parlemen dan eksekutif.


Pertambangan batubara terbuka di Kalimantan Timur tampak dari udara. Isu pertambangan diperhadapkan dengan kerusakan hutan dan kemampuan reklamasi area. Foto: Hendar

Tanya: Apakah ada kemungkinan sumber dana partai politik berasal dari para perusak lingkungan?

Khalisa Khalid: Itulah yang kami lihat. Bahwa salah satu alasan persoalan lingkungan hidup tidak pernah bisa disuarakan karena pelakunya justru ada di dalam anggota parlemen. Bisnis mereka luar biasa di industri-industri yang memang menyumbang kerusakan lingkungan luar biasa, hingga mencapai 50%. Karena itu bagaimana mereka mau menyelesaikan persoalan lingkungan kalau mereka menjadi bagian dari pelaku perusak lingkungan.

Terlebih saat para pelaku mencalonkan diri. Dengan kata lain, masyarakatlah yang harus kritis dan cerdas sebagai pemilih. Suara kita sangat mempengaruhi masa depan lingkungan dan masa depan bangsa ini. Jangan memilih calon pemimpin, baik di DPRD, DPR, maupun presiden, yang tidak memiliki komitmen terhadap penyelamatan lingkungan.

Hal yang perlu diingat oleh masyarakat bahwa isu lingkungan hidup bukanlah satu isu terpisah dan berdiri sendiri. Isu lingkungan merupakan isu yang saling terintegrasi dengan isu-isu lainnya. Jangan langsung percaya dengan janji calon pemimpin atau wakil rakyat yang akan membuat program menanam pohon. Faktanya, bisa saja selama menjabat sebagai anggota DPR atau DPRD, mereka justru mempermudah jalan pemerintah daerah yang mengeluarkan izin kemudian menyebabkan bencana ekologis.

Tanya: Menurut Anda, apa yang dapat masyarakat harapkan dari para anggota parlemen ataupun calon pemimpin?

Khalisa Khalid: Menurut saya, ada banyak hal yang dapat masyarakat harapkan mengingat begitu besarnya wewenang yang mereka miliki sebagai anggota DPR. Yang menjadi permasalahan, apakah para anggota parlemen atau calon pemimpin memahami sepenuhnya fungsi, peran, dan tugas mereka.

Bila mereka tidak melakukan pengawasan, maka mereka melakukan pembiaran dan bisa jadi DPD memiliki keterbatasan wewenang. Hal ini lah yang perlu kita dorong agar DPD memiliki wewenang yang lebih baik dan lebih besar dari DPR. Menurut saya, DPR sudah memiliki wewenang yang sangat banyak, bahkan otoritas untuk melakukan proper test pada calon-calon komisioner ada di DPR.


Nelayan di Banten ketika menolak tambang pasir laut di depan Kantor Bupati Serang pada Januari 2012. Masyarakat menjadi yang paling rentan ketika terjadi eksploitasi. Foto: Jatam

Tanya: Bagaimana dengan anggota parlemen di daerah, adakah usaha yang dapat mereka lakukan untuk menyelamatkan lingkungan Indonesia agar tidak makin hancur?

Khalisa Khalid: Lembaga eksekutif sebenarnya lebih memiliki kekuatan karena mereka bisa mengeluarkan izin yang dapat merusak lingkungan. Meski saat ini mereka melakukan kesalahan karena telah mengeluarkan izin, tetapi saya dan juga masyarakat lain tentu berharap adanya kesadaran dari anggota parlemen daerah.

Di saat seperti ini, bupati atau walikota dapat memanfaatkannya untuk menegakkan hukum di wilayah sekitar. Menolak kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada lingkungan, mengkaji ulang izin-izin yang telah diberikan, dan segera mencabutnya bila ada kesalahan. Namun hal ini tidak dilakukan oleh bupati atau walikota, sehingga salah satu kendala dan tantangan besar bagi kita ialah banyak kepala daerah yang takut dengan korporasi.

Padahal kalau bupati atau walikota memiliki keberanian, maka akan mendapatkan dukungan dari masyarakat luas. Karena saat ini publik sudah cukup mengetahui dan memahami isu-isu lingkungan dan memiliki kepedulian juga terhadap sektor lingkungan.

Banyak sekali komunitas yang sudah melakukan berbagai inisiatif penyelamatan lingkungan. Hal tersebut bisa menjadi modal bagi pejabat publik dan pemerintah daerah untuk mulai membangun komitmen mereka terhadap isu-isu lingkungan.

Tanya: Jadi poin utamanya adalah jangan takut untuk melarang dan menegakkan hukum?

Khalisa Khalid: Iya. Bila ada korporasi yang melakukan kesalahan harus segera melakukan penegakkan hukum. Sedangkan bagi masyarakat, yang harus dilakukan ialah pemberian edukasi. Mengedukasi masyarakat bahwa mereka memiliki kekuatan untuk memulihkan dan bersama-sama memperjuangkan lingkungan.Wawancara: Dalam Pemilu 2014, Banyak Calon Wakil Rakyat yang Tidak Peduli Isu Lingkungan Hidup was first posted on February 15, 2014 at 12:03 pm.
©2013 "Mongabay.co.id". Use of this feed is for personal non-commercial use only. If you are not reading this article in your feed reader, then the site is guilty of copyright infringement. Please contact me at rab@mongabay.com