بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 03/27/14
Go Green

Clock Link

Thursday, March 27, 2014

Mengintip Sindrom Yaramiso di Jepang


TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Populasi Jepang semakin sedikit dari tahun ke tahun. Jarang yang mau menikah apalagi punya anak. Dianggap beban bila punya anak. Sebuah studi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, menunjukkan bahwa jumlah laki-laki yang belum menikah antara usia 30 tahun dan 24 tahun di Jepang telah meningkat sebesar 10 persen antara tahun 1995 dan 2010.

Studi terpisah dari dua tahun yang lalu--kali ini oleh National Institute of Population and Social--mengenai Penelitian Keamanan menunjukkan bahwa satu dari empat pria lajang di kelompok usia yang sama masih perjaka. Angka ini telah bertahan stabil selama 15 tahun terakhir sampai dengan 2012.

Majalah Playboy Mingguan Jepang edisi 7 April 2014 menyimpulkan bahwa trend pria lajang bertepatan dengan tingkat kestabilan perjakanya itu, terungkap lebih banyak orang masih memiliki keceriaan yang lebih banyak di usia 29 tahun atau lebih.

Itulah yang dijuluki dengan istilah Yaramiso--kombinasi yarazu (tidak berhubungan seks) dan misoji (orang di usia 30 tahunan). Hal ini untuk menggambarkan kondisi dimana para ahli Jepang mengatakan sulit untuk berubah.

"Terus terang, sulit bagi yaramiso untuk mendapatkan pacar," kata Rajio Furuta, seorang analis Jepang yang menggambarkan keadaan di masyarakat bagi yang mencari pasangan hidup.

Para analis juga mengungkapkan, banyak wanita dari generasi yaramiso banyak yang sudah menikah. Sedangkan masa perjodohan (omiai) saat kini menerapkan batasan umur yang cukup ketat untuk bisa menjadi peserta.

"Kesempatan untuk bertemu dengan pasangan menurun tajam," kata Furuta. Komplikasi lain adalah bahwa jenis orang ini tidak populer.

"Dalam bertemu dengan wanita, lelaki yang diinginkan biasanya adalah mereka yang memahami wanita melalui pengalaman masa lalu berpacaran dengan wanita," kata Furuta lagi.

Tentu saja, bagi sebagian pria yaramiso itu bisa menjadi masalah dalam menunggu seseorang wanita yang khusus. Tetapi cara yang mudah mengenal wanita biasanya dilakukan sederhana dengan pergi ke tempat prostitusi.

Ada tujuh karakteristik dari sindrom Yaramiso yang mungkin menarik untuk diperhatikan:

1. Orang di sekitar Anda tertawa ketika Anda berbicara tentang wanita ideal Anda.
2. Anda tidak bisa melupakan seorang wanita dari masa lalu.
3. Anda memperhatikan blog atau program radio yang memberikan pandangan positif tentang keperawanan.
4. Anda menemukan kenyamanan dalam berita di Soshoku Danshi atau grasseaters atau laki-laki herbivora.
5. Ketika Anda melihat seorang wanita, maka Anda berpikir bahwa dia melihat melalui Anda.
6. Tidak ada wanita lajang di tempat kerja Anda.
7. Anda puas menjadi lajang.

"Setiap tahun kemungkinan bahwa seorang pria yaramiso akan kehilangan keperjakaannya terus menurun," demikian ditulis Playboy yang menyarankan kepada pembacanya agar "menyeranglah segera mumpung besi masih panas!".

Pembunuh Takumi Bos Yakuza Tertangkap Setelah 16 Tahun Kabur

Pembunuh Takumi Bos Yakuza Tertangkap Setelah 16 Tahun Kabur

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perintah di dalam sebuah kelompok mafia Jepang, Yakuza adalah hal mutlak. Disuruh bunuh, haruslah melakukan pembunuhan, tidak akan bisa menolak.

Sore hari 28 Agustus 1997, empat pria bersenjata memasuki sebuah kedai kopi di New Kobe Oriental Hotel dan tembakan dimulai kepada tiga orang yang duduk di meja makan siang di sana.

Targetnya adalah Masaru Takumi (61), salah satu bos Yakuza yang sangat potensial saat itu menjadi pengganti Yoshinori Watanabe, Kepala Yamaguchi-gumi generasi kelima. Yamaguchi-gumi adalah kelompok Yakuza terbesar dan paling disegani di Jepang.

Takumi ditembak tujuh kali dan meninggal satu jam kemudian di rumah sakit terdekat. Seorang dokter gigi usia 69 tahun duduk di meja dekatnya, terkena peluru nyasar, akhirnya meninggal enam hari kemudian.

Dua pria lain--salah satunya adalah bos Saizo Kishimoto--hanya terluka kecil. Para pelaku semua anggota Nakano kai--kelompok pemberontak Yamaguchi-gumi--langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.

Pada tanggal 14 Maret 2014, Pengadilan Distrik Kobe menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup untuk Harutoshi Zaitsu (57) yang ditangkap karena pembunuhan dan pelanggaran terkait UU Pengawasan Pedang dan Senjata Api. Zaitsu ditangkap oleh Polisi Prefektur Hyogo di depan sebuah apartemen di Sayama City, perfektur Saitama tanggal 5 Juni 2013.

Zaitsu adalah pengatur serangan tersebut, adalah anggota terakhir dari enam orang yang terlibat dalam serangan itu, dicari polisi baik ditangkap atau mati dan baru ditangkap pertengahan tahun lalu setelah kabur 16 tahun.

Menurut Shukan Asahi edisi 28 Maret, pada saat dibacakan putusan terakhir, tertuduh muncul dengan penampilan kumuh. Zaitsu memasuki kelompok afiliasi dari Nakano - kai sebagai anggota berpangkat rendah pada tahun 1980. Kemudian dipromosikan ke tingkat eksekutif (kanbu).

Sebelum penembakan itu, dia menerima uang dan pistol dari geng. Kemudian membeli pakaian yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu. Sebelum serangan dilakukan, kelompok menunggu standby di lantai kedua dan ketiga hotel.

Pada pukul 03.20, Zaitsu memimpin orang-orang bersenjata ke lounge lantai empat yang ramai pada saat itu. Tapi satu anggota tertinggal di belakang dan ditegur Zaitsu, "Apa yang kamu lakukan!"

Teriakan Zaitsu dikira sebagai komando mulai tembak dan Kiyoteru Toriyabara melepaskan tembakan.

Menurut sebuah laporan yang muncul di Yukan Fuji edisi 20 Juni 2013, Takumi mengangkat tangan kirinya untuk membela diri dan berusaha untuk berdiri walau telah ditembak.

Motif penembakan itu perselisihan antara Yamaguchi-gumi dan kelompok yakuza, Nakano-kai yang ingin menguasai Yamaguchi-gumi.

Zaitsu enggan untuk melaksanakan kejahatan, kata sebuah laporan di Sankei Shimbun edisi 21 Maret 2014. Tetapi karena dia mengatakan kepada pengadilan, tidak mungkin untuk tidak mematuhi suatu perintah atau pesanan dari atasan, maka dia harus memimpin penembakan tersebut.

Setelah penembakan itu, ia melarikan diri ke Tokyo, dimana ia bertemu Toriyabara. Zaitsu menerima antara satu juta dan tiga juta yen per bulan untuk kehidupannya dari gengnya, guna menutupi biaya kehidupan dia.

Kondisi Toriyabara yang menderita diabetes menjadi masalah.

"Kami hampir tertangkap saat mendapatkan pengobatan di rumah sakit," kata Zaitsu. Jadi kita enggan untuk pergi ke luar dan setelah itu tinggal di Sagamihara, Prefektur Kanagawa," tambahnya.

Kondisi Toriyabara memburuk dan ia mulai menderita gangguen pada kakinya. "Setiap hari saya memberinya minum nutrisi dan mengubah perban. Akhirnya Toriyabara meninggal pada usia 56 pada bulan Juni 2006," ungkap Zaitsu, penyebab kematian adalah diabetes dan hepatitis.

"Saya merasa sengsara dalam membayangkan ingin mati seperti dia tanpa ada yang mengawasi," kata Zaitsu.

Pada tahun-tahun setelah serangan itu, tiga pelaku lainnya ditangkap. Anggota terakhir, Kazutoshi Yoshino (45),

yang juga pimpinan Nakano - kai, yang memerintahkan penembakan ditemukan tewas di apartemen di Seoul pada bulan Juli 1998. Penyebab kematian diperkirakan stroke. Namun polisi percaya bahwa dia telah diracuni.

Kehidupan bebas Zaitsu sampai bulan Juni tahun lalu ketika polisi tiba di gedung apartemennya di dekat trek dari jalur Seibu Shinjuku. Polisi menunggu Zaitsu turun ke luar unitnya. Dia ke luar jam 13.45.

"Apakah kau Zaitsu," tanya salah satu polisi penyelidik dan Zaitsu mengakui serta menyerahkan dirinya.

Mantan gangster itu mengenakan kemeja lengan panjang, celana biru dan topi, tidak berusaha untuk melarikan diri atau melakukan perlawanan. Dia hanya membenarkan dan mengomentari.

"Telah tiga tahun terakhir kehidupan saya sangat sulit. Jujur saja saya merasa lega setelah ditangkap," katanya.

Kalah 2-1, Madrid Digusur Barcelona

Kalah 2-1, Madrid Digusur Barcelona

TEMPO.CO, Sevilla - Penyerang Sevilla, Carlos Bacca, jadi mimpi buruk Real Madrid. Penyerang asal Kolombia itu memborong gol kemenangan 2-1 Sevilla atas Madrid, dalam lanjutan Liga Spanyol di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis, 27 Maret 2014, dinihari.

Madrid mampu unggul terlebih dulu lewat winger andalannya, Cristiano Ronaldo, ketika pertandingan memasuki menit ke-14. Pemain asal Portugal itu melepaskan tendangan bebas ke arah pojok kanan atas gawang Beto.

Akan tetapi, keunggulan Madrid tak bertahan lama. Pendukung tuan rumah bersorak kegirangan lima menit kemudian. Bacca mencetak gol pertamanya lewat tendangan kaki kanan ke pojok kiri bawah, usai menerima umpan dari Jose Antonio Reyes.

Madrid kemudian mengurung pertahanan Sevilla di sepanjang 70 menit jalannya pertandingan. Peluang-peluang Los Blancos yang hadir dari Ronaldo, Karim Benzema, gareth Bale, tak kunjung membuahkan hasil. Xabi Alonso, dan Asier Illaramendi lebih sering melepaskan tendangan dari jarak jauh.

Keasyikan menyerang, Madrid harus kebobolan pada menit ke-72. Lewat skema serangan balik, Ivan Rakitic mengirimkan umpan terobosan kepada Bacca. Penyerang 27 tahun itu kemudian melepaskan tendangan kaki kanan ke sela-sela kaki kiper Diego Lopez.

Madrid tak mampu mencetak gol balasan hingga pertandingan berakhir. Tim asuhan Carlo Ancelotti itu akhirnya menelan kekalahan beruntun dalam dua laga terakhir setelah ditaklukkan Barcelona 4-3 Senin lalu.

Hasil negatif ini membuat Madrid harus rela turun ke peringkat ketiga klasemen sementara dengan perolehan 70 poin. Madrid tertinggal tiga poin dari pemuncak klasemen Atletico Madrid, dan terpaut dua angka dengan Barca yang duduk di posisi kedua.


Susunan pemain:

Sevilla:

Beto; Coke, Pareja, Fazio, Alberto; Iborra, M’Bia; Reyes (F. Navarro 75’), Rakitic, Marin (Vitolo 71’); Bacca (Gameiro 83’).


Real Madrid:

Diego Lopez; Carvajal, Varane, Pepe, Marcelo; Alonso, Modric (Morata 90’), Illarramendi (Isco 67’); Bale, Benzema, Ronaldo.

Bryan Ruiz Mungkin Kembali Ke Fulham

Bryan Ruiz Mungkin Kembali Ke Fulham

goal.com - Penyerang milik Fulham yang dipinjam PSV Eindhoven, Bryan Ruiz, enggan memungkiri kepulangannya ke London bersama The Cottagers setelah musim ini berakhir.

Ruiz, 28, yang didatangkan PSV secara pinjaman pada bursa transfer musim dingin kemarin, masih meyakini bahwa dirinya ditakdirkan untuk bermain di Liga Primer.

“Saya masih merasa saya ini diciptakan untuk Liga Primer,” ujar Ruiz kepada Het Nieuwsblad. “Saya tidak bisa bilang bahwa Fulham tidak memainkan sepakbola yang saya sukai, namun saya juga tidak bisa berkata sebaliknya.

“Akan tetapi, jika Anda berjuang melawan degradasi, maka terkadang Anda melupakan cara untuk bermain sepakbola. Kemudian Anda memiliki tipikal permainan Inggris, yang kurang menguntungkan saya.

“Adalah keputusan yang tepat untuk bergabung dengan PSV. Peminjaman ini berjalan baik dan setelah Piala Dunia saya akan mempertimbangkan opsi saya.

“Saya takkan memungkiri kepulangan ke Fulham, sebagamana mereka tengah berusaha menyelamatkan dirinya. London sendiri adalah sebuah kota fantastis,” tutup Ruiz.

Cerita Panjang Satinah dari Mencari Riyal sampai Divonis Hukuman Mati


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satinah binti Jumadi saat ini sedang menunggu upaya pemerintah Indonesia supaya terbebas dari hukuman mati di Arab Saudi atas kasus pembunuhan terhadap majikannya.

Satinah berangkat ke Arab Saudi menjadi TKI setelah September 2006 mendaftar melalui Perusahaan PT Djamin Harapan Abadi. Keberangkatannya tersebut merupakan kali ke tiga setelah ditinggal sang suami. Tujuan ibu yang memiliki anak satu ini mengadu nasib ke negeri orang adalah untuk menghidupi anaknya.

"Ini yang ketiga kali (Satinah jadi TKI di Arab Saudi), jadi dia ingin (menjadi TKI) ini yang terakhir lah," kata Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah saat ditemui di Sekretariat Migran Care, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (25/3/2014).

Ia pun bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga dengan nama majikan Muhammed Al Mosaemeri di Arab Saudi. Sampai akhirnya terjadi insiden pada 18 September 2007. Saat itu, Satinah sedang berada di dapur, tiba-tiba majikannya memanggil dirinya sambil berteriak-teriak. Kemudian sang majikan pun menjambak dan mencaci maki Satinah.

Majikan Satinah yang marah tanpa alasan yang jelas lantas menarik kepalanya dan berupaya membenturkan kepala Satinah ke tembok. Satinah pun tidak berdiam diri, merasa nyawanya terancam tangannya berupaya mengambil benda yang bisa membantunya dari penganiayaan sang majikan. Tangan Satinah berhasil menggapai sebuah penggulung roti dan memukulka sekenanya kepada majikan yang menganiayanya.

"Kemudian (benda yang dipegang Satinah) ditimpukan pada kepala belakang atau tengkuk majikannya. Kemudian majikan langsung ambruk terus dibawa ke rumah sakit. Satinah sendiri melarikan diri ke polisi dan menyerahkan diri ke polisi," ungkap Anis.

Di kantor polisi, Satina diberi kesempatan untuk mengabari keluarganya. Kabar Satinah pun membuat keluarga terkejut mendengar kabar sedang berada di kantor polisi karena didera masalah tanpa mengabarkan apa duduk permasalahannya.

Sejak saat itu, Satinah tidak pernah lagi ada kabar, sampai akhirnya pada 2008 datang seseorang perempuan bernama Sri kepada keluarga Satinah dan mengabarkan Satinah berada di penjara. Pengakuan Sri saat itu, dirinya bertemu Satinah saat mengantar majikannya membesuk seseorang yang kebetulan berada dalam satu penjara dengan Satinah.

Satinah meminta tolong kepada Sri untuk mengabarkan keluarganya dan memberikan alamat tempat tinggalnya di Semarang kepada Sri. Keluarga pun kemudian kembali mendapatkan kabar dari Satinah pada 2009. Satinah melalui sambungan teleponnya mengabarkan kepada keluarga bahwa dirinya berada di penjara karena dituduh membunuh majikan perempuannya dan sudah menjalani persidangan.

"Selama dua tahun menjalani proses persidangan Satinah itu tidak disediakan lawyer, tidak didampingi sama sekali, pemerintah tidak tahu sama sekali," ungkap Anis.

Kemudian pada 13 Oktober 2009, kakak kandung Satinah, Paeri Al Feri mendatangi Migran Care di Jakarta Timur mengadukan kasus mendera adiknya. Didampingi Migran Care, Paeri mendatangi Kementrian Luar Negeri Direktorat Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia.

Tetapi laporan tersebut tidak mendapat tanggapan, sampai akhirnya keluarga bersama Migrant Care kembali membuta laporan ke Kemenlu pada 26 September 2011. "Selama rentan waktu dua tahun itu kita terus komunikasi dengan Kemenlu tetapi jawabannya tidak ada perkembangan," ujarnya.

Baru 2011 pemerintah mulai memperhatikan permasalahan hukum yang dihadapi para TKI termasuk Satinah setelah ramai TKI Indonesi dihukum mati. Pemerintah bergerak cepat dengan membentuk Satgas penangan TKI yang terancam hukuman mati.

Posisi Satinah saat itu sudah divonis bersalah melakukan pembunuhan berencana. Kemudian sidang pun minta diulang sampai akhirnya Satinah divonis bersalah melakukan pembunuhan. "Tetapi vonisnya tetap hukuman mati," ucapnya.

Setelah laporan ke dua, baru lah Kemenlu bergerak dengan mendatangi keluarga Satinah di Semarang, Jawa Tengah kemudian memberikan informasi penanganan kasus Satinan melalui surat pada 13 Oktober 2011.

Ada informasi penting yang disampaikan Kemenlu kepada keluarga Satinah diantaranya pihak pemerintah berupaya melakukan negosiasi dengan keluarga majikan Satinah supaya Satinah bisa terbebas dari hukuman mati.

"Keluarga korban memberikan maaf. Dengan difasilitasi dari Gubernur Gassem keluarga sepakat untuk memberikan maaf dan meminta diyat sebesar 500 ribu riyal atau sekitar Rp 1,25 miliar," ungkapnya.

Tetapi dikatakan Anis, tidak tahu bagaimana asal-usulnya justru diyat yang harus dibayar menjadi 7 juta riyal atau sekitar Rp 21 miliar. Hal tersebut lah yang hingga kini masih alot jadi bahan negosiasi dengan majikan Satinah.

Pembayaran diyat tersebut sudah tertunda hingga empat kali, awalnya pembayaran diyat terakhir harus dibayarkan Desember 2012, kemudian diperpanjang lagi hingga Desember 2013, diperjang lagi hingga Febuari 2014, diperpanjang lagi hingga 3 April 2014.

"Sekarang negosiasi yang kelima, saya tidak tahu akan ada negosiasi perpanjangan diyat lagi atau pemerintah akan bayar diyat, kalau nadanya pada saat pemerintah kemarin konpers tetap tidak mau membayar dengan alasan khawatir akan terjadi preseden semua TKI akan terancam hukuman mati dan harus bayar diyat," ungkapnya.

Dikatakan Anis, bila pemerintah memberikan bantuan hukum yang maksimal sejak awal, maka proses hukum yang dijalani Satinah tidak akan berakhir seperti saat ini. Nyawa Satinah kini hanya tergantung upaya negosiasi pemerintah Indonesia dengan keluarga majikan Satinah.

"Satinah kan kasusnya 2007 dan pemerintah baru tahu 2009. Kalau sejak awal mungkin akan berbeda ceritanya," ungkapnya.

Satelit Thailand Menemukan 300 Objek Dalam Pencarian Pesawat


Bangkok — Citra satelit Thailand menunjukkan 300 objek mengambang di selatan Samudera Hindia saat melakukan pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Pernyataan itu disampaikan oleh seorang pejabat, Kamis ini. 

Objek-objek dalam citra satelit tersebut panjangnya antara 2-15 meter, dan tersebar dalam area seluas 2700 km persegi barat daya Perth, menurut Badan Geo-Informatika dan Pengembangan Teknologi Angkasa. 

"Tapi kami tidak bisa -- tidak berani -- mengonfirmasi sebaran objek ini berasal dari pesawat," kata direktur eksekutif badan tersebut, Anond Snidvongs pada AFP. 

Menurut Snidvongs, informasi itu sudah diberikan ke pemerintah Malaysia. 

Foto-foto objek tersebut terekam oleh satu-satunya satelit pengamatan Bumi milik Thailand pada hari Senin. Namun citra tersebut butuh beberapa hari untuk diolah, kata Anond.

Objek-objek tersebut berada sekitar 200 km dari lokasi di mana sebelumnya satelit Prancis juga menemukan objek-objek yang berpotensi berasal dari Boeing 777 yang menghilang pada 8 Maret dengan 239 orang di dalamnya.

Thailand menerima kritik setelah mengumumkan bahwa radarnya sempat menangkap 'pesawat tak dikenal' beberapa menit setelah penerbangan MH370 mengirimkan lokasi terakhirnya, baru seminggu sesudah pesawat hilang. 

Angkatan udara Thailand mengatakan bahwa mereka tidak melaporkan temuan tersebut karena pesawat tak dianggap sebagai ancaman keselamatan. 

Pesawat Malaysia Airlines diduga jatuh di Samudera Hindia setelah secara misterius keluar dari jalur penerbangannya dari Kuala Lumpur ke Beijing dan terbang berjam-jam ke arah berlawanan. 

Badai dan angin kencang menghambat pencarian reruntuhan pesawat tersebut dari udara pada Kamis.

Cek Kesehatan Lewat Smartphone

Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan smartphone atau ponsel saat ini tidak hanya sebatas untuk telepon atau Short Message Services (SMS) saja. Saat ini, ponsel sudah bisa digunakan utnuk menonton film, bermain games, media sosial, peta digital, atau mencari berbagai informasi tentang apapun dan dari manapun. 

Bahkan, berbagai aplikasi bisa seperti gaya hidup pun bisa dilakukan lewat ponsel. Contohnya saja kesehatan, saat ini Anda sudah bisa sekedar mengecek kesehatan dengan menggunakan media smartphone. Pengecekan kesehatan yang dilakukan dapat berupa, cek tekanan darah atau penghitungan asupan kalori Anda sehari-hari.

Beberapa aplikasi yang bisa Anda unduh untuk mengecek kesehatan di antaranya:

Diabetes Glucose Dairy


Aplikasi ini bisa Anda di dengan gratis pada smartphone Anda yang ingin mengontrol gula darah dalam tubuh. Pada penderita diabetes hal ini sangat menguntungkan karena mereka juga bisa menggunakannya. Aplikasi ini terdiri dari tingkatan glukosa yang berbentuk grafik Anda sehari-hari. Grafik tersebut nantinya bisa Anda simpan dan bisa juga dijadikan referensi saat berkunjung ke dokter. 


Instant Heart Rate Pro


Anda dapat menggunakan aplikasi ini untuk mendeteksi kesehatan jantung. Selain itu, aplikasi ini juga bisa mendeteksi beberapa gejala penyakit jantung. Aplikasi ini bisa menjadi alat yang sangat akurat untuk mengukur denyut jantung seseorang. Caranya, Anda hanya perlu meletakkan jari telunjuk pada kamera telepon dan beberapa detik kemudian monitor akan menunjukan denyut jantung pengguna. Hal ini sangat berguna untuk Anda yang memiliki masalah dengan jantung atau berisiko terhadap penyakit ini. 


Calorie Counter

Selain berguna untuk menjaga berat badan Anda, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membantu Anda dalam melakukan diet. Beberapa fitur di dalamnya seperti buku harian makanan yang di dalamnya terdapat jadwal makan dan jenis makanan yang harus Anda konsumsi. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga menyediakan kalender diet dan penghitungan kalori yang telah terbakar setelah Anda melakukan olahraga.


BMI Calculator

Anda mungkin sudah mengetahui Body Mass Index (BMI) yang digunakan untuk mengetahui apakah berat badan Anda berada pada keadaan underweight (di bahwah normal), normal, atau overweight (di atas normal), atau obesitas (jauh di atas normal). Kini, Anda tidak perlu repot lagi menghitung MBI dengan rumus-rumusnya. Pasalnya Anda bisa menggunakan BMI dengan lebih mudah pada aplikasi ini. Anda cukup meng-input berat badan dan tinggi badan, lalu aplikasi ini akan membantu menghitung BMI Anda secara otomatis.


Pocket Yoga

Dengan aplikasi ini, Anda tidak perlu repot lagi mengikuti kelas yoga secara eksklusif. Aplikasi ini dapat membantu Anda melakukan gerakan-gerakan yoga yang dapat diikuti dengan mudah. Aplikasi ini menyediakan tiga praktik yang berbeda, tiga tingkat kesulitan yang berbeda, dan tiga jangka waktu yang berbeda pula dalam 27 sesi latihan.

Beberapa aplikasi di atas dapat diunduh secara gratis dengan smartphone Anda. Selamat mencoba.

Penculik Bayi di Bandung Diduga Sindikat

Ayah Bayi yang Diculik: Saya Ingin Anak Saya Kembali

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Mashudi yakin penculik bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin tak bekerja sendirian. "Saya yakin ada dua-tiga orang, ada kelompok yang membantu," katanya saat mengawal kampanye sebuah partai di Kota Bandung, Kamis, 27 Maret 2014.

Indikasinya, kata dia, adalah pelaku penculikan tampak santai dan percaya diri saat mengaku sebagai dokter, seperti diutarakan Toni Manurung, ayah kandung bayi yang diculik. "Cara dia (wanita pelaku), kelihatan profesional," katanya. (Baca: Ayah Bayi yang Diculik: Saya Ingin Anak Saya Kembali

Namun Mashudi tidak mau terburu-buru menyimpulkan penculik ini merupakan bagian dari sindikat penculik dan perdagangan orang. Dia juga tidak mau menyatakan adanya kemungkinan keterlibatan orang dalam dari rumah sakit. "Saya belum bisa menuduh. Ada asas praduga tak bersalah," katanya. (Baca: Motif Penculikan Bayi di Bandung Masih Misterius). 

Mashudi memastikan tim reserse tengah menelisik setiap keterangan saksi, petunjuk, dan barang bukti hasil temuan di lapangan. Semalam penyidik memeriksa sembilan saksi, termasuk dokter rumah sakit itu. "Hari ini kami periksa dokter petugas persalinan dan tinggal periksa ibu si bayi dan mendalami pemeriksaan tiga CCTV rumah sakit itu," katanya. (Baca pula: Bayi Diculik, Orang Tua Belum Tuntut RS Sadikin).

Penculikan ini terjadi di ruang perawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin pada Selasa malam, 25 Maret 2014. Seorang perempuan yang mengaku sebagai dokter diduga merupakan pelaku penculikan. Sebelum membawa lari bayi, dia meminta Tony mengantarkan istrinya, Lasmaria, ke kamar mandi untuk buang air kecil sekaligus membersihkan noda darah bekas melahirkan tadi pagi. Saat keduanya pergi ke kamar mandi itulah penculik melakukan aksinya. Peristiwa tersebut terekam tiga kamera pengintai di rumah sakit itu.

Nenek Tua Ini Selalu Gendong Cucunya yang Tak Bisa Jalan Agar Bisa Sekolah

So Sweet, Nenek Tua Ini Selalu Gendong Cucunya yang Tak Bisa Jalan Agar Bisa Sekolah

DREAMERSRADIO.COM - Cinta seorang nenek kepada cucunya memang tak bisa digambarkan dengan apapun, seperti kisah mengharukan sekaligus menyedihkan yang terjadi pada seorang nenek berusia 66 tahun di Yibin City, Cina yang selalu menggendong cucu 14 tahunnya yang memiliki cacat di bagian kakinya agar bisa sekolah.

Meski tak memiliki tubuh sempurna seperti anak lain pada umumnya, gadis berusia 14 tahun bernama Fang Mei Qiu ini tak pernah absen untuk menuntut ilmu di sekolah. Hal ini pun tidak akan terjadi jika bukan karena bantuan dari sang nenek, yang meski sudah berusia lanjut, ia selalu menggendong cucunya tersebut setiap pagi.

Dilansir Odditycentral, sang nenek melewati jalanan pegunungan dengan jarak hingga empat kilometer dengan berjalan kaki, sambil menggendong sang cucu setiap harinya. Fang Mei lahir dengan tempurung lutut yang tak normal, sehingga ia tak mampu menopang berat badannya.

Sedihnya, sang ayah meninggalkan Fang Mei saat ia masih bayi dan sang ibu kembali menikah, yang kemudian membiarkan Fang Mei dirawat oleh sang nenek. Karena sang kakek sudah sakit-sakitan, sang neneklah yang merawat semua keperluan.

Sang nenek bangun setiap pukul 5 pagi dan mempersiapkan segala keperluan untuk satu hari penuh. Tepat pukul 7, ia pun memulai perjalanannya menggendong Fang Mei pergi ke sekolah dengan lama perjalanan sekitar 1,5 jam. Sang nenek pun membuat perkiraan bahwa ia harus sudah tiba di sekolah sekitar pukul 8.30. Hal ini pun sudah dilakukannya sekitar 5 tahun.

Beruntung, kisah ini berakhir dengan happy ending. Setelah diliput oleh berbagai media secara intens, pemerintah daerah pun memutuskan untuk membantu. Keluarga kecil ini kini telah pindah ke rumah yang dekat dengan sekolah Fang Mei. Fang Mei pun diberikan bantuan berupa kursi roda yang bisa dioperasikan sendiri. 

(ctr/photo cr: newssc.org)

Partai Nasdem Siap Bayar Diat Sutinah


Surakarta (Antara) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan partainya siap membayar kekurangan diat atau tebusan untuk menyelamatkan Satinah, tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang terancam dihukum pancung karena membunuh majikannya. 

"Kalau pemerintah minta bantuan untuk membayar, kami yang akan membayar," kata Surya Paloh, sebelum acara Kampanye Akbar Partai NasDem di Alun-alun Kidul Surakarta, Jawa Tengah, Kamis. 

Menurut Surya Paloh, pelindungan warga negara Indonesia merupakan kewajiban pemerintah, dan seharusnya pemerintah tidak memikirkan untung rugi untuk urusan nyawa manusia. 

"Nyawa manusia tidak bisa dinilai dengan uang," katanya. 

Pemilik Media Grup ini berharap pemerintah segera berinisiatif untuk menyelesaikan masalah Satinah. 

Pelaksanaan hukuman bagi Satinah tinggal delapan hari, namun hukuman bisa dibatalkan asal membayar diat sebesar Rp21 miliar. Sementara Pemerintah baru sanggup membayar Rp12 miliar. 

Satinah binti Jumadi membunuh majikannya karena tak tahan mendapat siksaan. Ia melawan dan memukul majikan perempuannya hingga koma dan berujung kematian. 

Selain pembunuhan, tenaga kerja wanita asal Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, itu juga dikenai pasal perampokan karena membawa kabur uang puluhan ribu riyal milik majikannya. 

Satinah diadili pada kurun 2009-2010 dan divonis hukuman mati. Pemerintah Indonesia berupaya menolong Satinah dengan melakukan lobi kepada keluarga korban. 

Awalnya Satinah akan dieksekusi pada pertengahan 2011, namun ditunda karena lobi masih berlangsung. 

Keluarga korban bersedia memberi pengampunan yang memungkinkan hukuman mati bagi Sutinah dibatalkan, namun menuntut diat sebesar 15 juta riyal. Lobi yang dilakukan pemerintah berhasil menurunkan nilai diat menjadi 10 juta riyal dan turun lagi menjadi 7 juta riyal (Rp21 miliar). 

Tenggat waktu pembayaran diputuskan pada 3 April 2014 atau hukuman pancung akan dilaksanakan.(tp)