بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 10/21/15
Go Green

Clock Link

Wednesday, October 21, 2015

Cerita Menyerankan Perjalanan ke Luar Angkasa

Mungkin selama ini banyak yang penasaran bagaimana rasanya melakukan perjalanan ke luar angkasa, bagaimana cara bergerak di gravitasi nol, bagaimana melihat bumi secara langsung dari jauh dan masih banyak lagi pertanyaan di benak masing-masing. Jika Anda sempat membayangkan perjalanan luar angkasa yang dilakukan para astronot itu menyenangkan, itu salah, ternyata ada begitu banyak cerita mengerikan seputar perjalanan luar angkasa yang dialami oleh para astronot, yang pasti perjalanan luar angkasa itu mengancam nyawa mereka. Dilansir dari news.discovery.com, berikut ini ada 4 fakta mengerikan seputar perjalanan luar angkasa berdasarkan pengalaman yang dialami oleh para astronot. 

Cerita Mengerikan Tentang Perjalanan Luar Angkasa
news.discovery.com

 

1. Bangkai Makhluk Hidup 


Berbagai penelitian yang telah dilakukan tidak bisa dipungkiri lagi telah memakan sejumlah nyawa, baik itu para astronot maupun makhluk hidup lain seperti hewan. Bahkan untuk mengetahui bagaimana manusia bisa bertahan hidup saat berada di gravitasi nol, NASA sudah berulang kali mengirim berbagai jenis hewan untuk diteliti bagaimana cara mereka bergerak di luar angkasa, hewan-hewan yang dikirim sudah bisa dipastikan tidak akan dibawa kembali ke bumi, mereka mati menjadi bangkai di luar angkasa.

Belum lagi sejumlah misi luar yang mengharuskan para astronot melakukan perjalanan ke luar angkasa, sayangnya tidak semua pesawat bisa kembali ke bumi dengan selamat. Kini sudah bisa dibayangkan banyaknya bangkai yang sudah menjadi mumi dari berbagai jenis hewan, monyet, anjing dan juga manusia yang terus mengorbit bumi.

 


2. Fasilitas Toilet Yang Mengerikan 


Astronot Alan Shepard yang pernah melakukan perjalanan luar angkasa di tahun 1961 lebih memilih untuk buang air kecil di dalam celana saat berada di pesawat Freedom 7 yang dia tumpangi. Andrew Chaikin, seorang penulis buku khusus tentang luar angkasa menceritakan tentang perjalanan luar angkasa yang begitu mengerikan.

Andrew Chaikin menceritakan keadaan toilet dalam bukunya, dia menggambarkan bahwa toilet di ruang angkasa hanyalah suatu benda berbentuk topi dengan pinggiran ada lapisan perekat. Para astronot juga harus mengoleskan lapisan anti kuman setelah mereka buang air. Para astronot berbagi pengalaman mereka, saat mereka terpaksa untuk buang air kecil yang harus dilakukan adalah telanjang, bawalah tisu sebanyak-banyaknya, lakukan secepat mungkin sebelum urin menjadi beku. 

 


3. Kebocoran Udara 


Pengalaman kebocoran udara salah satunya pernah dialami oleh Alexei Leonov, kosmonot Rusia pertama yang melakukan perjalanan ke ruang angkasa di tahun 1965. Alexei Leonov sempat mengalami kejadian yang tidak diantisipasi sebelumnya yaitu kebocoran udara sehingga pakaiannya mengalami kaku. Kakunya kostum yang dia gunakan membuatnya terpaksa dengan susah payah harus kembali ke dalam kapsul karena dia harus segera menurunkan tekanan di dalam kostum atau bahan kostum itu akan menggencetnya ke dalam.

Selain itu Alexei Leonov juga harus mengalami hal mengerikan lainnya saat pesawat yang dia tumpangi ternyata meleset dari jalur sehingga harus mendarat di pugunungan Ural Rusia. Dia terpaksa terus berada di dalam kapsul ruang angkasa sampai tim penyelamat datang sebab keadaan tidak memungkinkannya keluar, serigala lapar sudah menunggu di luar. 

 

4. Dekompresi Mendadak 


Perjalanan luar angkasa benar-benar mempertaruhkan nyawa, ada 3 astronot Soyuz 11 tewas pada saat pesawat melepas tekanan udara ketika akan masuk kembali ke atmosfir. Pengalaman yang serupa juga ternyata pernah dialami oleh seorang teknisi bernama Johnson Space Center, Houston, AS yang saat kejadian itu dia beruntung karena masih bisa selamat. Saat Johnson masih berada di ruang vakum, kecelakaan yang tak terduga terjadi. Kostum yang dia gunakan ternyata kehilangan tekanan.

Saat itulah pengalaman mengerikan itu, sebelum dia sempat hilang kesadaran, yang dia rasakan adalah sensasi lembab dan seperti mendidih di bagian lidahnya, untungnya penanganan segera dilakukan dan dia pun selamat.

Sebagian pakar menjelaskan keadaan yang akan terjadi jika mengalami dokempresi mendadak yaitu daging yang membengkak, bola mata meletus, paru-paru pecah dan darah menguap. Beruntung Johnson bisa selamat dari keadaan yang mengerikan itu. 
s

Aksi Mamat Perankan Bocah Korban Pembunuhan Agus 'Boel Tacos'

Begini Aksi Mamat Perankan Bocah Korban Pembunuhan Agus Boel Tacos


Jakarta - Warga sempat terbahak-bahak saat menonton kegiatan rekonstruksi pembunuhan bocah 9 tahun oleh tersangka Agus Dermawan (39) di Kampung Rawalele, Kalideres, Jakbar. Penyebabnya adalah Mamat, pemeran pengganti bocah korban pembunuhan.

Rekonstruksi digelar di lokasi eksekusi di sebuah bedeng milik tersangka di Jl Peta Barat, Kampung Rawalele, Kalideres, Jakbar, siang tadi. Adegan korban diperagakan oleh seorang pria tua, bernama Mamat yang merupakan office boy di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.


Mamat saat rekonstruksi

"Ini kan korbannya masih kecil, sehingga kami tidak mungkin mencari pemeran penggantinya anak kecil. Sehingga kami mencari laki-laki yang bentuk tubuhnya mungil seperti korban agar bisa memperagakan ketika dimasukkan ke dalam kardus, dan kebetulan kita punya orang yang cocok, yaitu Mamat, petugas kebersihan kami," terang Panit AKP Rovan Richard Mahenu kepada detikcom, Selasa (20/10/2015).



Agar rekonstruksi mendekati kejadian sebenarnya, Mamat pun didandani dengan seragam sekolah seperti korban. Pria ompong ini mengenakan kerudung, seragam anak sekolah SD dan rok hitam ketat.

Mamat juga menggendong tas kecil berwarna biru bergambar Spiderman dan sepatu sekolah. Karena roknya agak ketat, Mamat sedikit kesusahan saat berjalan.

"Hahahhaha....Hahhahaha," warga sontak tertawa ketika melihat Mamat berjalan di depan warung bedeng tersangka, Selasa (20/10).

Saat itu, Mamat memperagakan adegan ketika dipanggil tersangka untuk masuk ke bedengnya. Di dalam bedeng, Mamat memperagakan adegan saat mendapat pencabulan hingga dibunuh oleh tersangka.

Setelah korban tewas, Mamat memperagakan adegan ketika korban dimasukkan ke dalam sebuah kardus air mineral. Tubuh Mamat yang kecil meringkuk di dalam kardus.

"Cape banget gue, gerah," ucap Mamat usai memperagakan adegan demi adegan.

Di Polda Metro Jaya, Mamat memang dikenal sebagai sosok yang humoris. Lelaki berusia 49 tahun itu juga disenangi polisi karena kocaknya.

Rekonstruksi pembunuhan bocah berusia 9 tahun berakhir dengan dibuangnya kardus berisi mayat korban di Jl Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat. Total ada 118 adegan pencabulan dan pembunuhan bocah perempuan yang diperagakan oleh tersangka dan pemeran pengganti. (mei/jor)

Jawaban Tosan, Sahabat Salim Kancil saat Diwawancara

Sekembalinya dari rumah sakit, rumah Tosan di Lumajang tak pernah sepi. (doc.istimewa)

Citizen6, Jakarta Sekembalinya dari rumah sakit, rumah Tosan di Lumajang tak pernah sepi. Tosan menjadi incaran banyak media yang haus data. Sebab Tosan adalah saksi kunci atas penganiayaan yang menyebakan sahabatnya, Salim Kancil hingga meninggal dunia.
Tosan dan Salim adalah dua tokoh penolak tambang pasir liar di Lumajang. Dianggap terlalu vokal, Tosan dan Salim dianiaya oleh puluhan orang yang pro penambangan pasir. Belakangan diketahui, orang-orang itu diotaki oleh kepala desa setempat.
Selama sepekan Tosan dirawat intensif di rumah sakit. Kini Tosan dalam masa penyembuhan dan siap blak-blakan kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui informasi seputar kisruh penambangan.
Berikut jawaban-jawban lucu ala Tosan saat dirinya meladeni wawancara dari beberapa media.
1. Sebenernya I don’t like interview
2. Ya pokoknya dia mencuri. Titik tidak ada koma. I don’t like pencuri.
3. Saya ini dianggap gawat. Kenapa? Karena saya kurus, tapi bisa berbuat gawat.
4. Benar. Ingin tahu ilmu saya? Saya ini tidak punya tenung (ilmu hitam). Tapi saya punya ilmu anti tambang.
5. Saya waktu dianiaya oleh penambang Liar, saya berpura-pura sekarat dan itu cuma akting.
Itu lah Tosan, di balik keberaniannya terselip kata-kata yang lucu dank khas Tosan. Usai menjalani perawatan, kini Tosan dielu-elukan bak pahlawan. Warga kerabat dan juga sejawat, silih berganti menjenguk Tosan, dan siap memberikan dukungan. (War)*

Mayat Dibuang di Tempat Sampah karena Tidak Bayar Iuran Makam


SAUNG99 - Bagi kota-kota besar, pemakaman ibarat menyewa sebuah lahan, yang setiap tahunnya harus dilakukan pembayaran. Dan jika tidak membayar, maka mayat yang ada di dalamnya bisa dipindahkan bahkan dibuang begitu saja di tempat sampah.

Hal inilah yang terjadi Guatemala, telat membayar iuran pemakaman, maka mayat yang bersangkutan dibuang begitu saja. Lahan pemakaman di negara tersebut memang cukup mahal, sehingga tidak jarang mayat di sana bagaikan berada di "rumah susun."

Bayangkan saja, untuk satu meter lahan makam, ada lebih dari empat mayat ditumpuk ke atas. Dan untuk itu, setiap mayat yang ada di pemakaman tersebut harus membayar iuran setiap tahunnya. 


Mayat ditumpuk begitu saja.


Petugas yang hanya berbekal palu dan menutupi hidungnya, mulai "membersihkan" mayat-mayat dari "tempat tinggalnya". Dan mereka tidak ragu untuk memasukkan mayat-mayat yang tinggal tulang belulang tersebut ke dalam kantung plastik.

Bahkan sebagian yang memakai peti mati, dibuang begitu saja di tempat sampah. Ada juga mayat yang dibiarkan dibawah pohon bersama peti matinya. Pemakaman di sana memang bagaikan "apartemen" yang harus membayar sewa seetiap tahun, tidak peduli dari kalangan mana mayat tersebut berasal.

Jorge Dan Lopez berhasil mengabadikan bagaimana petugas membongkar kuburan, dan menyimpan mayat-mayat di kantung plastik, dan menumpuknya, hingga kerabat terdekatnya membayar uang sewa, jika ingin dikuburkan kembali.

"Pemandangan itu mengerikan, mereka menariknya bagaikan sebuah sampah. Setiap sisa-sisa dari tubuh manusia bagaikan sampah yang dibuang begitu saja," ucap Lopez.

Untuk melihat "kekejaman" para penggali kubur ini, silahkan klik tautan berikut ini: Mail Online.

Tiga Kisah Adopsi Anak yang Berujung Mengenaskan

Adopsi anak merupakan salah satu langkah yang biasa dilakukan pasangan suami istri. Ilustrasi: Corbis.com

Citizen6, Jakarta Adopsi anak merupakan salah satu langkah yang biasa dilakukan pasangan suami istri ketika mereka tak kunjung dianugerahi seorang anak. Namun faktanya, tidak semua proses adopsi memiliki akhir yang bahagia. Banyak orang tua yang tega mengabaikan anak angkatnya tersebut. Bahkan tak sedikit orang tua yang sampai membunuh anak-anak angkat mereka karena penyebab yang beragam. Nah, berikut ini ada tiga kasus adopsi anak yang berujung tragedi mengenaskan.

Joshua Jenkins

Joshua adalah seorang anak laki-laki yang diadopsi oleh pasangan George dan Aileen Jenkins. Sejak kecil, semua keinginan Joshua selalu dituruti oleh orang tua angkatnya tersebut. Namun saat menginjak usia remaja, tindakan Joshua sangat mengerikan. Ia pernah hampir membunuh ayahnya dengan panah dan senapan. Pada tahun 1996, Joshua diajak orang tuanya untuk berlibur di rumah kakek neneknya. Saat malam hari, Joshua mengambil pisau dapur dan menikam semua orang di rumah tersebut.


Moses Kamin


Moses Kamin merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Namun sejak kecil, ia memang sudah hidup dalam berbagai masalah. Namun sejak tahun 2002, Moses diadopsi oleh keluarga baru, yakni pasangan Susan Poff dan Robert Kamin dari Oakland, California. Pasangan ini awalnya mampu merawat dan memperbaiki perilaku Moses. Sebelum akhirnya pada tahun 2012, Moses terlibat masalah di sekolahnya dan akhirnya nekat membunuh kedua orang tuanya dengan mencekik.


Renee Bowman



Renee Bowman adalah seorang ibu yang pernah mengadopsi dua orang anak perempuan yakni Jasmine (7) dan Minnet (9). Kedua anak angkat Renee Bowman tersebut ditemukan tewas di dalam freezer basement. Bowman pun mengakui perbuatan kejamnya tersebut sambil menangis. Diketahui niat Bowman untuk mengadopsi dua putrinya tersebut adalah karena ingin mendapatkan bantuan kesejahteraan anak senilai 152 ribu USD.

Jika melihat dari tiga kasus tersebut, maka seharusnya kita harus sangat waspada terhadap proses adopsi anak. Baik dari pihak orang tua yang ingin mengadopsi atau pun dari pihak panti asuhan. Semoga kita bisa memetik pelajaran dari artikel tadi.