بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 10/16/15
Go Green

Clock Link

Friday, October 16, 2015

PT Aneka Tambang Siap Beli Saham Freeport


Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang mengaku siap untuk membeli saham perusahaan tambang PT Freeport Indonesia. Antam siap jika ditunjuk pemerintah untuk melakukan aksi korporassi tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman kala ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
"Antam siap bila ditunjuk untuk pengambilan saham tersebut," ungkap Tedy.
Dia menambahkan, salah satu alasan Antam siap untuk mengambil saham Freeport adalah dari latar belakang bisnis yang sama. Freeport, menurutnya, punya prinsip yang tak jauh berbeda dengan Antam.

"Secara jenis usaha mirip, ada emas ada tembaga, jadi memang secara prinsip ini menambangnya sama," tuturnya.

Dikatakan Tedy, kalaupun pemerintah tidak melakukan penunjukkan, Antam tetap berminat untuk membeli saham perusahaan produsen emas tersebut salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Menurutnya, aksi koporasi tersebut prospektif untuk perusahaan.
"ini menarik, bagus sekali, otomatis (akan ambil). Uangnya dari mana, nanti kita cari partner lagi," jelasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pemerintahmencari BUMN yang ingin membeli saham Freeport. Saat ini kepemilikan saham Pemerintah Indonesia terhadap PTFI hanya mencapai 9,36 persen.

"Kami sedang melihat karena pada dasarnya kami itu memiliki 9,36 persen," kata Rini, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Rini mengungkapkan, Pemerintah melalui instansinya memiliki niat untuk meningkatkan kepemilikan saham pada perusahaan tambang asal Amerika Serikat yang mengeruk tembaga di Papua tersebut.

"Kami harapkan kalau ada kemungkinan untuk menaikan nanti kita akan menaikan kepemilikan BUMN," tuturnya.

Menurutnya, saat ini sedang dilakukan kajian untuk menunjuk Perusahaan BUMN yang dapat ditugasi meningkatkan kepemilikan saham Freeport Indonesia. (Zul/ Ndw)

Adam Levine Memangkas Habis Rambutnya


Liputan6.com, Los Angeles Adam Levine mengejutkan penggemarnya ketika tampil di episode pertama battle round The Voice musim ini. Beberapa persen ketampanannya bak menghilang seperti rambutnya. Begitu seperti dilansir Huffington Post, belum lama ini, pentolan Maroon 5 yang juga salah seorang juri The Voice itu muncul dengan seringai khasnya di tempat duduk merah milih juri dan di hadapan penonton yang langsung syok.



"Ini begitu membuatmu frustasi bukan? Aku bertaruh kau pasti mencabuti rambutnya karenanya, benar kan?" ujar Shelton sambil tersenyum. Hal itu langsung disambut oleh Adam Levine, "Oh lucu. Apa itu tadi lelucon soal rambut?" tanya pelantun `Sugar` tersebut. Juri yang lain, Pharrell William dan Gwen Stefani ikut tertawa menyaksikan laga keduanya.

Shelton meneruskanya di Twitter, "Terima kasih #Gandi ada di sini untuk membantu kami mengambil keputusan @gwenstefani #AdamsBald."
Jika mengingat beberapa waktu lalu Levine pun pernah botak, berganti warna rambut menjadi pirang seperti Justin Bieber, dan pernah juga mengecat rambutnya jadi hitam kecoklatan. Mana yang Anda suka?
Soal botaknya kepala Levine, jangan sedih, tak lama rambutnya pasti akan tumbuh panjang.(Put/Feb)



Bruce dan Deborah Leonard Bunuh Anak Mereka di Gereja



New York - Pasangan suami-istri di New York, Amerika Serikat, diadili atas pembunuhan anaknya sendiri. Parahnya, pembunuhan ini dilakukan saat konseling spiritual di salah satu gereja setempat.

Bruce (65) dan Deborah Leonard (59) masing-masing dijerat dakwaan pembunuhan oleh pengadilan setempat. Disampaikan Kepolisian New Hartford, seperti dilansir AFP, Kamis (15/10/2015), bahwa korban dipukuli hingga tewas dan saudara laki-laki korban yang juga dipukuli, mengalami luka serius. Empat jemaat gereja bernama Word of Life Church ini juga ditangkap dan dijerat dakwaan penyerangan. 

"Kedua kakak-beradik ini terus menjadi subjek hukuman fisik selama beberapa jam, dengan harapan masing-masing akan mengakui dosa besar mereka dan meminta pengampunan," tutur kepala kepolisian setempat, Michael Inserra.

Tidak jelas apa yang dimaksud dengan dosa besar kedua korban. Namun polisi menyebut kedua korban mengalami luka memar parah di sekujur tubuh mereka. Lucas Leonard (19) dinyatakan tewas di rumah sakit pada Senin (12/10) waktu setempat, setelah jemaah gereja membawanya ke rumah sakit. 

Beberapa jam kemudian, polisi menemukan adik laki-lakinya, Christopher (17) di dalam gereja. Christopher yang mengalami luka serius hingga kini masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.

"Dibutuhkan waktu berjam-jam bagi kami untuk menemukan Christopher. Anggota keluarga, sejujurnya, enggan untuk berbagi informasi," ucap Inserra.

Inserra menyebut, lebih banyak penangkapan akan dilakukan kepolisian terkait kasus ini. Warga sekitar menyebut gereja itu sebagai kultus tidak jelas, yang jemaatnya terdengar menyanyi pujian sambil berteriak pada tengah malam.

"Kami tidak menuding mereka berusaha membunuh anaknya sendiri. Kami hanya menuding mereka berusaha menyakiti anak mereka dengan serius, dan akhirnya anaknya tewas akibat luka-lukanya," ucap jaksa distrik setempat, Scott McNamara, dalam konferensi pers. 
(nvc/nrl)

Surya Paloh Dituduh sebagai Makelar Kasus Dana Bansos

Kabar24.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem membantah dirinya mengetahui perbuatan yang dilakukan Sekjen Partainya Rio Capella hingga ditetapkan tersangka oleh KPK terkait kasus dugaan penerimaan suap proses penanganan perkara bantuan daerah (bansos), tunggakan dana bagi hasil dan penyertaman modal sejumlah BUMD di Provinsi Sumut. 
"Kalau Anda melihat wajah saya, kalau saudara yakin dengan apa yang saya ucapkan, jawabannya saya benar-benar tidak mengetahui sebelumnya," ujar Surya Paloh dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Nasdem, Kamis, (15/10/2015). 
Surya Paloh juga enggan dirinya disebut sebagai makelar kasus atau menggunakan legalitas yang dimilikinya dalam kasus yang menjerat Gubernur Sumatra Utara non-aktif Gatot Pujo Nugroho dan juga pengacara kondang OC Kaligis. 
"Pemikiran-pemikiran beberapa pihak seakan-akan ada pertemuan di sini yang mengkonstruksikan ada upaya saya jadi makelar kasus, atau ada upaya supaya saya menggunakan legalitas saya mengatur-atur saudara Gatot," tambah Surya Paloh. 
Sebelumnya, Surya Paloh juga sempat menyatakan bahwa dirinya siap jika nanti keterangan dirinya diperlukan oleh KPK, dia siap untuk dipanggil oleh KPK.
Nama Surya Paloh mulai disebut-sebut setelah ada pengakuan dari Evy Susanti, istri Gatot yang menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Nasdem tersebut turut hadir dalam pertemuan islah antara Gubernur Gatot dan Wagub Tengku Erry di kantor DPP Nasdem Gondangdia Jakarta. 

Dhayita Daneswari, Polwan Termuda Pertama yang Menjabat sebagai Kapolsek


Semarang - Di usianya yang masih muda, Kapolsek Candisari Semarang, Iptu Dhayita Daneswari (23) punya cita-cita menjadi Jenderal. Ia pun memiliki panutan tokoh di kepolisian yaitu mantan Kapolri, Jenderal Suroyo Bimantoro.

Dhayita mengatakan, dirinya memiliki cita-cita menjadi Jenderal dan bisa menjadi pemimpin yang melaksanakan tugas dengan baik. Menurutnya saat ini tidak banyak Polwan yang berpangkat Jenderal.

"Target ingin jadi pemimpin yang baik, bisa jadi Jenderal. Itu impian saya. Sekarang ini hanya beberapa Polwan yang jadi Jendral, jadi menunjukkan kalau Polwan tidak selalu berada di bawah," kata Dhayita saat ditemui detikcom di kantornya, Jalan dr Wahidin Semarang, Rabu (14/10/2015).

Begini aksi Dhayita saat bertugas (Angling/detikcom)

Dhayita berkata, dia ingin menjadi pemimpin seperti tokoh panutannya Jenderal Suroyo Bimantor. Menurut Dhayita, Suroyo Bimantoro sangat tegas ketika menjabat sebagai Kapolri, terlepas dari konflik ketika masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid hingga Megawati.

"Tokoh yang jadi panutan itu mantan Kapolri Jenderal Suroyo Bimantoro. Terutama soal ketegasan beliau saat mengambil keputusan," terangnya.

Untuk meraih impiannya itu Dhayita sudah menunjukkan dengan usaha, ia lulus 30 besar dari 400 orang di Akpol angkatan 44 wiratama bhayangkara (WB) tahun 2012. kemudian ia meneruskan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian - Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) di Jakarta selama setahun.

"Saya juga pernah sekolah Lantas di Serpong Tangerang 1 bulan, sekolah Reskrim di Mega Mendung, Cisarua, sekolah bahasa di Cipinang, Jakarta Timur 3 bulan," ujarnya.

Iptu Dhayita saat bersama anak buahnya di Polsek Candisari (Angling/detikcom)

Dengan ilmu yang sudah diperolehnya, Dhayita bahkan mendapatkan tugas ketika kepala Kepolisian negara ASEAN berkumpul di Jakarta dalam acara Aseanapol bulan Agustus 2015 lalu. Saat itu ia dipercaya mendampingi istri kepala kepolisian dari negara Kamboja.

"Agustus kemarin di Asenapol pernah jadi ajudan ibu kepala kepolisian Kamboja," ujarnya.

Sejak September lalu, Dhayita dipercaya menjadi Kapolsek Candisari. Ia mengatakan teman Polwan seangkatannya di Akpol banyak yang bertugas di luar pulau Jawa. Banyak juga yang menjabat di posisi penting.

"Satu angkatan itu Polwannya 47 orang. Ada yang jadi Kapolsek di luar Jawa. Ada juga yang jadi Kanit Regiden, Kanit Reskrim,  Binmas, Intel, Lantas, Sabhara," ucapnya.

Iptu Dhayita berjanji menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya (Angling/detikcom)

Dengan usianya yang baru 23 tahun, bisa dikatakan Dhayita merupakan Polwan termuda pertama yang menjabat sebagai Kapolsek. Ia pun merasa bangga dengan posisinya tersebut, ia pun berjanji akan bekerja giat untuk meraih impiannya.

"Ya mungkin saya Polwan pertama yang menjabat Kapolsek di usia sekarang," katanya. 
(alg/hri)

Koko, Gorila yang Mengadopsi Anak-Anak Kucing


WowKeren.com - Tidak hanya manusia saja yang bisa saling menyayangi satu sama lain. Binatang pun juga mempunyai perasaan untuk hidup bersama dan mencintai binatang yang lain. 

Hal itulah yang kini dibuktikan oleh seekor gorila betina bernama Koko. Koko berhasil membuat banyak orang merasa gemas saat video dirinya dengan dua ekor kucing beredar di internet. 

Sekalipun tidak pernah memiliki anak dari rahimnya sendiri, Koko ternyata bisa menunjukkan kasih sayang layaknya ibu. Hal itu terlihat saat ia dipertemukan dengan beberapa anak kucing kecil. 

Koko yang mengamati mereka dengan penuh kasih, langsung mengulurkan tangannya untuk meraih satu anak kucing berwarna abu-abu. Ia mengelus secara lembut perut kucing kecil tersebut, lalu membawanya ke dalam dekapannya. 

Menariknya, ada satu anak kucing lain yang juga tertarik dengan gorila tersebut. Kucing berwarna hitam itu terus saja memanjat kardus untuk menarik perhatian Koko. 

Melihat kedekatan diantara mereka, pelatih Koko memutuskan untuk merawat ketiganya bersama-sama. Kucing yang berwarna abu-abu diberi nama Ms. Grey, sementara yang hitam bernama Ms. Black. 

Koko dan dua anak kucingnya selalu bersama-sama dan tidak dapat dipisahkan setiap harinya. Ingin melihat seperti apa kelucuan Koko dan anak-anak kucing? Simak videonya berikut ini. 

 (wk/kr)

Harga Batu Akik RI Naik di Luar Negeri

Aneka macam batu akik yang dijual pedagang di salah satu pasar di Jakarta, Senin (14/9/2015). Pamor batu akik yang dulu melambung kini mulai meredup. Sejumlah pedagang mengaku penjualan mereka turun drastis. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tren batu akik dalam beberapa bulan terahir secara perlahan mulai redup. Hal itu dibuktikan mulai berkurangnya respon dan antusiasme masyarakat mengenai jenis-jenis batu akik‎. Namun hal itu tidak berpengaruh ke pasaran luar negeri.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadiwibowo menyatakan, ekspor perhiasan permata menjadi barang asal Indonesia dalam periode Januari-September 2015 mengalami kenaikan sebesar 32 persen. Ekspor perhiasan dan permata naik sekitar 29,5 persen menjadi US$ 559 juta pada September dari US$ 431 juta dari bulan sebelumnya.
Sasmito menjelaskan, kenaikan ini, ditunjang karena jenis perhiasan seperti emas, perak, dan batu-batu khususnya permata dan batu akik nilainya mengalami kenaikan di luar negeri.
"Yang paling spektakuler kenaikannya periode Januari-September 2015 itu adalah perhiasan dan permata. Ekspornya naik sampai 32 persen, tapi volumenya turun 4 persen. Jadi harganya naik tidak karuan meski volumenya turun," kata Sasmito di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Tren batu akik Indonesia sendiri, jelas Sasmito, saat ini mulai melejit hingga ke benua hitam, Afrika. Hal ini karena kualitas batu dan permata dari kota-kota di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, sehingga mampu menarik minat penggemar perhiasan di seluruh dunia.
"Bayangan saya sekarang ini, tren yang mulai melanda Indonesia mulai menyebar ke dunia. Ke Afrika Selatan, Singapura, Eropa, Amerika. Ini secara bertahap. Kalau trennya kayak begitu terus,kita akan punya prospek, karena potensi batu permata kita di setiap daerah itu unik, dan itu bisa jadi tren bagus," kata Sasmito.
Kepopuleran batu akik dan perhiasan asal Indonesia ini ditopang dengan ahlinya orang-orang Indonesia dalam memasarkannya melalui media-media sosial. (Yas/Ahm)

7 Percobaan Medis Paling Mengerikan pada Manusia

7 Percobaan Medis Paling Mengerikan pada Manusia


SAUNG99 - Kemajuan medis telah menyelamatkan banyak nyawa, tapi kadang-kadang para ilmuwan menemukan terobosan tersebut bertentangan dengan etika. Dan berbagai uji coba dilakukan dengan menjadikan manusia sebagai 'kelinci' percobaan.


Baru-baru ini, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan permintaan maaf secara resmi ke Guatemala, atas eksperimen dilakukan di sana pada tahun 1940-an, yang menginfeksi tahanan dan pasien gangguan jiwa dengan sifilis.

Proyek Guatemala adalah salah satu dari banyak percobaan yang mengerikan, yang dilakukan atas nama penemuan obat. Padasaat itu, beberapa penyimpangan etika tersebut dibenarkan. Berikut adalah tujuh eksperimen terburuk, dengan subyeknya adalah manusia dalam sejarah.

1. Eksperimen medis nazi
Mungkin percobaan jahat yang paling terkenal sepanjang masa adalah mereka dilakukan oleh Josef Mengele, seorang dokter SS di Auschwitz. Mengele menyisir kereta yang masuk, dan menemukan anak kembar untuk bereksperimen, berharap ia bisa membuktikan teori-teorinya tentang supremasi ras Arya. Banyak yang mati dalam proses. Ia juga mengumpulkan mata yang sudah meninggal, menurut US Holocaust Memorial Museum.

Nazi juga gunakan tahanan untuk menguji pengobatan, untuk penyakit menular dan perang kimia. Lainnya dipaksa diam pada suhu dan ruang tekanan rendah untuk percobaan penerbangan beku. Tahanan yang tak terhitung jumlahnya menjadi sasaran prosedur sterilisasi eksperimental.

Dokter yang bertanggung jawab atas kekejaman ini, kemudian diadili sebagai penjahat perang, tapi Mengele melarikan diri ke Amerika Selatan. Dia meninggal di Brazil tahun 1979 akibat stroke.


2. Satuan Jepang 731
Sepanjang tahun 1930-an dan 1940-an, Tentara Kekaisaran Jepang melakukan perang biologis dan tes medis terhadap penduduk sipil, sebagian besar di Cina. Korban tewas dari eksperimen brutal tidak diketahui, tetapi sebanyak 200.000 mungkin telah meninggal, menurut laporan New York Times 1995.

Di antara kekejaman antara lain terinfeksi kolera sumur, tipus dan kutu wabah sarat tersebar di kota-kota Cina. Tahanan berbaris, kemudian bereksperimen untuk menentukan pengobatan terbaik untuk radang dingin. Mantan anggota unit telah mengatakan kepada media bahwa para tahanan ditutup dengan gas beracun, dimasukkan ke dalam ruang tekanan sampai mata mereka muncul keluar, dan bahkan membedah saat hidup dan sadar.


3. "Monster studi"
Pada tahun 1939, ahli patologi pidato di University of Iowa meneliti untuk membuktikan teori mereka, di mana gagap adalah perilaku yang disebabkan oleh kecemasan anak tentang berbicara. Sayangnya, cara yang mereka salah dengan memilih anak yatim yang dipaksa gagap di masa depan.

Para peneliti duduk dengan anak-anak di Ohio, dan mengatakan dan menunjukkan tanda-tanda kegagapan, dan mereka tidak boleh berbicara kecuali mereka bisa yakin bahwa mereka akan berbicara benar. Percobaan tidak menginduksi gagap, tapi membuat anak-anak sebelumnya yang normal cemas, untuk diam.


4. Pembunuhan Burke dan Hale
Sampai tahun 1830-an, tubuh manusia hanya tersedia secara hukum untuk diseksi oleh ahli anatomi, setelah penjahat dieksekusi. Namun kebutuhan tubuh manusia ini sangat kurang ketersediaannya.

Edinburgh pemilik kos William Hare dan temannya William Burke mengambil satu langkah lebih jauh. Dari 1827-1828, mereka menahan lebih dari selusin orang yang tinggal di rumah kos, dan tubuhnya dijual untuk keperluan anatomi Robert Knox. Knox tampaknya tidak menyadari (atau tidak peduli) bahwa, tubuh tersebut membawa harus dicurigai, sampai kejahatan tubuh manusia ini diketahui pihak berwajib.

Burke kemudian digantung atas kejahatannya, dan kasus ini mendorong pemerintah Inggris untuk melonggarkan pembatasan pembedahan.


5. Percobaan bedah pada budak
Ayah dari ginekologi modern, J. Marion Sims, memperoleh banyak ketenaran dengan melakukan operasi eksperimental atas budak perempuan. Sims tetap menjadi tokoh kontroversial sampai hari ini, karena kondisi dia memperlakukan wanita, vesiko-vaginal fistula, menyebabkan penderitaan yang mengerikan.

Sims melakukan operasi tanpa anestesi, sebagian karena anestesi baru saja ditemukan, dan sebagian karena Sims percaya operasi yang "tidak cukup menyakitkan untuk membenarkan masalah," tuturnya dalam 1.857 kuliah.

Meskipun demikian, menulis University of Alabama profesor pekerjaan sosial Durrenda Ojanuga dalam Journal of Medical Ethics tahun 1993, Sims "memanipulasi lembaga sosial perbudakan untuk melakukan eksperimentasi manusia, yang dengan standar apapun tidak bisa diterima."


6. Studi sifilis di Guatemala
Banyak orang keliru dan percaya bahwa, pemerintah sengaja menginfeksi peserta Tuskegee dengan sifilis. Tapi karya Wellesley College profesor Susan Reverby baru-baru ini mengungkapkan saat peneliti US Public Health Service melakukan itu. Antara 1946 dan 1948, Reverby ditemukan, pemerintah AS dan Guatemala melakukan sebuah studi yang melibatkan infeksi yang disengaja, terhadap tahanan Guatemala dan pasien rumah sakit jiwa dengan sifilis.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji bahan kimia untuk mencegah penyebaran penyakit. Para peneliti berusaha untuk menginfeksi mereka, baik dengan membayar untuk melakukan hubungan intim dengan pelacur yang terinfeksi dan menuangkan bakteri sifilis pada luka.

Mereka yang mendapat sifilis diberi penisilin sebagai pengobatan, namun catatan mengindikasikan tidak ada tindak lanjut atau informasi jelas dari percobaan itu. Pada 1 Oktober 2010, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Kesehatan dan Pelayanan Manusia Sekretaris Kathleen Sebelius, mengeluarkan pernyataan bersama meminta maaf untuk percobaan.


7. Studi Tuskegee
Studi paling terkenal dalam etika kedokteran di Amerika Serikat, berlangsung selama 40 tahun. Pada tahun 1932, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Amerika meluncurkan sebuah studi tentang efek kesehatan dari sifilis yang tidak diobati. Sayangnya bagi peserta tanpa disadari, mereka tidak diobati sifilis.

Para peneliti melacak perkembangan penyakit pada 399 laki-laki kulit hitam di Alabama (201 pria sehat juga diikutkan), mengatakan bahwa mereka sedang dirawat karena "darah buruk." Bahkan, orang-orang tidak pernah mendapat perawatan yang memadai, bahkan pada tahun 1947 ketika penisilin menjadi obat pilihan untuk mengobati sifilis. (Livescience.com)


s

Ternyata 35.000 Tahun yang Lalu Manusia Tidak Primitif

Banyak peninggalan-peninggalan yang mengatakan bahwa puluhan tahun yang lalu, manusia masih dalam keadaan primitif. Karena tempat tinggal yang berpindah-pindah dan masih menggunakan alat benda yang seadanya. Namun ternyata 35.000 tahun yang lalu manusia tidak primitif, hal ini juga didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan.

Ternyata 35.000 Tahun yang Lalu Manusia Tidak Primitif

Ternyata 35.000 Tahun yang Lalu Manusia Tidak Primitif, Kok Bisa?
Pernyataan ini bermula dari ditemukannya Gua Chauvet. Gua ini berada jauh di dalam Ngarai Ardeche di bagian selatan negara Prancis. Daerah ini masih jarang dijangkau oleh masyarakat karena lokasinya yang sangat tersembunyi. Memasuki gua Prancis yang dihuni manusia 35.000 tahun lalu sangatlah mengesankan.

Stalaktit dan stalakmit yang berkilauan membuat gua ini semakin indah. Terlebih dengan gambar-gambar yang berada di dinding gua. Gambar tersebut terbuat dari guratan-guratan batu dengan berhias bunga merah dan batu bara. Dan diduga lukisan tersebut telah ada sekitar 20.000 hingga 35.000 tahun yang lalu.

Gua yang penuh lukisan ini ditemukan pada tanggal 18 Desember 1994 oleh tiga penjelajah, yaitu Cristian Hillaire, Eliette Deschamps, dan Jean Chauvet. Setelah penemuan ini, gua ditutup untuk masyarakat umum.

Terdapat ratusan lukisan yang ada di gua itu. Motifnya berbentuk binatang-binatang buruan, misalnya kuda, beruang, singa, dan ibex (binatang sejenis kambing gunung). Lukisan-lukisan itu terlihat sangat canggih. Manusia dulu menggunakan relief batu untuk menambahkan efek bayangan, bentuk, dan untuk mengekspresikan banyak hal lainnya. Terdapat lebih dari 400 binatang pada lukisan itu. Namun, dimungkinkan masih banyak gambar-gambar yang bisa ditemukan di sana.

Usia puluhan ribu tahun membuat lukisan itu menjadi rentan untuk mengalami kerusakan. Oleh karenana, orang awam tidak diperbolehkan untuk memasuki gua ini. Untuk melindunginya, maka dilakukanlah upaya rekronstruksi sampai sekarang di gua Chauvet. Jika tempat ini dibuka untuk umum, maka akan menyebabkan kontaminasi. Suhu akan semakin cepat berkembang, selain itu keseimbangan iklim juga ikut terganggu. Hal ini akan membuat lukisan pada dinding gua berubah.

Hal tersebut ternyata didapatkan dari pengalaman yang ada. Gua Lascaux ditemukan di bagian barat daya negara Perancis pada tahun 1940. Kemudian, selama lebih dari 20 tahun dari tahun ditemukannya, gua ini dibuka untuk umum dan jutaan pengunjung memadati gua ini untuk melihat lukisan-lukisan yang ada di dalamnya. Hal ini menimbulkan bakteri dan jamur sehingga lukisan mengalami kerusakan yang parah. Akhirnya gua Lascaux ditutup secara permanen.

Peneliti yang peertama kali masuk di gua Lascaux, berisi lukisan prasejarah adalah seorang pakar seni palaeolitic, yakni Jean Clottes. Ia dipercaya untuk mengawasi pekerjaan di gua ini dan menjadi pimpinan komite dalam membuat replika gua.

Clottes memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia mengatakan bahwa manusia penghuni gua pada puluan ribu tahun yang lalu bukanlah manusia primitif. Ia juga menambahkan bahwa manusia modern seperti kita telah ada sekitar 200.000 tahun yang lalu, jadi untuk tahun 35.000 bukanlah waktu yang jauh. Kesimpulannya, 35.000 tahun yang lalu manusia tidaklah primitif.

Clottes percaya bahwa gua ini merupakan tempat spiritual bagi manusia jaman dahulu untuk mengumpulkan makanan dan hasil buruan mereka. Ia juga percaya bahwa lukisan-lukisan binatang pada dinding dua memiliki unsur magis bagi mereka.

Clottes mengatakan bahwa masa hidup manusia tersebut tidak lama. Tapi dengan lukisan yang ada menunjukkan bahwa mereka bukanlah manusia primitif. Karena mereka mempunyai agama dan seniman. Mereka cukup dekat dengan kita, manusia modern. Mereka juga mempunyai kepandaian yang hampir sama dengan kita jika dilihat dari cara mereka membuat lukisan-lukisan itu.

http://www.kumpulanmisteri.com/2015/08/ternyata-35000-tahun-yang-lalu-manusia.html

Gua Chauver merupakan salah satu peninggalan yang dapat menunjukkan tingkat kerativitas manusia jaman dulu dan menjadi alasan bahwa ternyata 35.000 tahun yang lalu manusia tidak primitif.