بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 12/21/13
Go Green

Clock Link

Saturday, December 21, 2013

Sejarah dan Makna Peringatan Hari Ibu 22 Desember


Namun tahukah anda apa yang melatarbelakangi tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu, adakah peristiwa bersejarah dan istimewa yang terjadi pada tanggal tersebut. Mungkin pertanyaan seperti ini sempat terbersit dalam fikiran kita tapi sampai saat ini belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.


Baiklah mari kita kembali ke masa lalu tepatnya pada tanggal 22 s/d 25 Desember 1928 bertempat di Yogyakarta, para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera pada saat itu berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I (yang pertama). 


Gedung Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, Yogyakarta menjadi saksi sejarah berkumpulnya 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera yang kemudian melahirkan terbentuknya Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Kalau melihat kembali sejarah, sebenarnya sejak tahun 1912 sudah ada organisasi perempuan. Pejuang-pejuang wanita pada abad ke 19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan.

Hal itu menjadi latar belakang dan tonggak sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia, dan memotivasi para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib bagi kaum perempuan. 

Pada Konggres Perempuan Indonesia I yang menjadi agenda utama adalah mengenai persatuan perempuan Nusantara; peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan; peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya.

Banyak hal besar yang diagendakan namun tanpa mengangkat masalah kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu menuangkan pemikiran kritis dan upaya-upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan.

Pada Juli 1935 dilaksanakan Kongres Perempuan Indonesia II, dalam konggres ini dibentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang. 


Penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sendiri baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Dan puncak peringatan Hari Ibu yang paling meriah adalah pada peringatan yang ke 25 pada tahun 1953. Tak kurang dari 85 kota Indonesia dari Meulaboh sampai Ternate merayakan peringatan Hari Ibu secara meriah.


Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelahPresiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.


Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. 

Salah satu contoh saat peringatan 25 tahun Hari Ibu Di Solo, dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya digunakan untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. 

Pada peringatan Hari Ibu tahun 1950 an, dirayakan dengan mengadakan pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung. Dan satu sejarah penting kaum perempuan adalah untuk pertama kalinya wanita diangkat menjadi menteri, dialah Maria Ulfah yang pada tahun 1950 diangkat sebagai Menteri Sosial yang pertama oleh Presiden Soekarno.

Pada kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan untuk dibuat sebuah monumen, dan pada tahun berikutnya dibangunlah Balai Srikandi. Ketua Kongres pertamaIbu Sukanto melakukan peletakkan batu pertama pembangunan tersebut, dan pada tahun 1956 diresmikan Balai Srikandi oleh menteri Maria Ulfah. Dan akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen Balai Srikandi menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta. 

Kiprah kaum perempuan sebelum kemerdekaan Indonesia adalah Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. 

Hingga pada tahun 1973 Kowani berhasil menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW) yang berperan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Kalau kita melihat sejarah beta heroiknya kaum perempuan (kaum Ibu) pada saat itu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, apakah sepadan dengan peringatan Hari Ibu saat ini yang hanya ditunjukkan dengan peran perempuan dalam ranah domestik. Misalnya dalam sebuah keluarga pada tanggal tersebut seorang ayah dan anak-anaknya berganti melakukan tindakan domestik seperti masak, mencuci, belanja, bersih-bersih, dan kemudian memberikan hadiah-hadiah untuk sang ibu. 

Peringatan Hari Ibu di Indonesia saat ini lebih kepada ungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari. 

Meski secara maknawi peringatan Hari Ibu saat ini kurang sejalan dengan makna kegiatan perempuan yang dilakukan pada masa perjuangan dahulu. Tapi itulah kenyataan yang ada, tergantung bagaimana kita menyikapinya. 

PREVIEW Final SEA Games 2013: Indonesia - Thailand

PREVIEW Final SEA Games 2013: Indonesia - Thailand

Timnas Indonesia U-23 bakal menantang Thailand U-23 pada laga final cabang sepakbola SEA Games 2013 di Stadion Zayyarthiri, Nay Pyi Taw, Sabtu (21/12) malam.

Seperti diketahui, timnas U-23 lolos ke partai final usai menang atas Malaysia U-23 melalui adu penalti, skor 5-4. Sedangkan Thailand menang tipis 1-0 atas Singapura U-23. 

Bisa dibilang, faktor kebugaran fisik para pemain kedua tim bakal sangat menentukan pada laga final nanti. Pasalnya, baik pemain Indonesia maupun Thailand sama-sama hanya memiliki waktu satu hari untuk memulihkan kondisi fisik. Mengingat, mereka melakoni laga semifinal, Kamis (19/12) kemarin.

Thailand sedikit lebih beruntung lantaran pada babak semifinal,tidak harus melalui perpanjangan waktu 2x15 menit dan adu penalti, seperti yang dialami Indonesia ketika mengalahkan Malaysia.

Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan pun menyadari hal itu. Dia tak ingin kebugaran pemain menjadi kendala, dan membuat dirinya kembali gagal membawa skuat Garuda Muda meraih medali emas. Sebelumnya, pada SEA Games 2011 pelatih yang akrab disapa RD ini gagal mempersembahkan emas setelah timnya takluk dari Malaysia U-23 pada laga final melalui adu penalti, skor akhir 4-5.

Faktor lain yang patut dibenahi oleh Kurnia Meiga Hermansyah dan kawan-kawan adalah kedisiplinan dalam mengawal setiap pergerakan para pemain Thailand. Itu supaya tidak terjadi lagi kebobolan banyak gol seperti yang terjadi pada fase penyisihan grup B.

Saat itu, timnas U-23 kalah dengan skor cukup telak 1-4, 12 Desember lalu. Tim berjulukan Gajah Perang itu memiliki para pemain yang punya naluri mencetak gol sangat tajam. 

Bahkan, sementara ini top skor Thailand adalah seorang bek, Pravinwaat Boonyong, yang sudah mengemas tiga gol. Itu membuktikan, Thailand berbahaya di semua lini. 

Dari segi mental bertanding, bisa dibilang para pemain timnas U-23 sudah lumayan teruji. Setidaknya, dalam dua laga terakhir ketika mengalahkan tuan rumah Myanmar (1-0), 16 Desember 2013, serta Malaysia di babak semifinal.

Permainan pun lebih berkembang. Itu juga didukung oleh perubahan pola yang diterapkan RD dalam dua laga terakhir dari 4-2-3-1 menjadi 4-4-2.

Kemungkinan besar, RD bakal menurunkan komposisi pemain yang tidak jauh beda seperti saat mengalahkan Malaysia. Mungkin hanya Egi Melgiansyah saja yang diganti dengan Dedi Kusnandar, yang sudah bisa bermain lagi setelah hukuman akumulasi dua kartu kuningnya selesai.

Di lain pihak, kubu Thailand juga tak ingin menganggap remeh Indonesia, meski bisa menang telak pada babak penyisihan grup B. Pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang, mengingatkan skuat asuhannya untuk tetap mewaspadai setiap jengkal pergerakan para pemain timnas U-23.

Kiatisuk sepertinya bakal memainkan skema 4-3-3 di laga ini dan memanfaatkan serangan dari sisi sayap kanan dan kiri, untuk membongkar pertahanan timnas U-23.

Menarik menunggu laga kedua tim, lantaran ini adalah pertemuan ketiga mereka di partai final SEA Games. Sebelumnya, kedua tim bentrok pada pertandingan final SEA Games 1991 dan 1997. Baik Indonesia dan Thailand saling mengalahkan dalam dua laga final itu melalui adu penalti.

Pada SEA Games 1991 Manila, Indonesia menang 4-3. Sementara pada SEA Games 1997 Jakarta, giliran Thailand yang unggul 5-3. Seperti diketahui, medali emas SEA Games 1991 Manila, Filipina, merupakan medali emas terakhir yang digenggam Merah Putih pada cabang sepakbola SEA Games. 

Thailand pun sedang berupaya menggenggam lagi medali emas sepakbola setelah lepas dari tangan mereka dalam dua SEA Games terakhir.

http://www.goal.com/id-ID

Apakah Anda Berani Berdiri di 'Step into the Void'?

Apakah lantai kaca di CN Tower membuat jantung Anda berdegup kencang? Chamonix Mont-Blanc di pegunungan Alpen Prancis, membuat ketegangannya semakin mendebarkan dengan keseluruhan ruangan yang terbuat dari kaca.

Ruangan 'Step into the Void' itu adalah sebuah struktur kaca lima sisi terletak di atas teras gunung Aiguille du Midi, dengan ketinggian 1.035 meter dari permukaan tanah. Para pengunjung bisa keluar dari teras untuk mendapat kesan berdiri di atas langit. Setiap daun jendelanya memiliki ketebalan 12 milimeter dan strukturnya bisa menahan angin sampai 220 km/jam, menurut situs Chamonix. Atraksi ini dibuka untuk umum pada 21 Desember 2013. (Reuters)



Misteri Penyakit Ibu Tien Sebelum Meninggal

Misteri Penyakit Ibu Tien Sebelum Meninggal

TRIBUNNEWS.COM - Sebagai anggota Tim Dokter Ahli Presiden RI, setiap menjelang Idul Fitri --sebulan sebelum puasa-- Laksamana Pertama Purn dr Frits A Kakiailatu, mendapat kiriman bingkisan dari Soeharto. Kala itu, Frits dan istri (wartawan majalah Tempo Toeti Kakiailatu) mendapatkan bahan setelan jas dan selembar kain batik, selendang, dan bahan kebaya.

Pakain tersebut kemudian dipakai ketika bertandang ke rumah pribadi keluarga Soeharto di kawasan Jl Cendana, Jakarta. Sebenarnya Toeti Kakiailatu kurang suka memakai batik motif kembang-kembang pemberian keluarga Cendana, namun pada Idul Fitri 1995 ia bersedia menggunakan pakain itu.

Tak heran Ny Tien Soeharto sumringah ketika melihat kain pemberiannya dipakai Toeti. "Nah begitu dong dipakai bajunya, cah ayu," ujar Frits menirukan pujian Ny Tien Soeharto kepada Toeti.

Namun beberapa bulan kemudian, 28 April 1996, tiba-tiba Ny Tien meninggal dunia sesaat sebelum shalat Idul Adha. "Berbagai cerita muncul. Tetapi saya berpendapat Ibu Tien yang menderita paru-paru basah sebetulnya tidak boleh terlalu lelah dan berjalan terlalu jauh, demikian laporan kesehatan dokter tim ahli yang terakhir," katanya.

Sehari sebelum meninggal, Ny Tien Soeharto bersama para cucu pergi ke kebun buah Mekarsari di Cileungsi, Bogor, milik Mamiek Soeharto (anak bungsu). Sedang Soeharto pergi memancing ikan di laut sesuai kegemarannya.

"Untung Pak Harto sudah kembali ke Cendana ketika penyakit Ibu Tien kambuh, dan Pak Harto sendiri yang membawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Menurut cerita Pak Soekirno yang mengurus makam Astana Giri Bangun, makan Ibu Tien tidak pernah sepi oleh ibu-ibu peziarah," katanya. (febby mahendra)

GMNI Jakarta: Film Soekarno Menyesatkan Sejarah

GMNI Jakarta: Film Soekarno Menyesatkan Sejarah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) DKI Jakarta menyoroti film 'Soekarno' garapan sutradara Hanung Bramantyo. Film tersebut dinilai menyesatkan sejarah Indonesia.

Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Alumni GMNI Jakarta Timur, Hendriyana, mengatakan Soekarno atau akrab dikenal dengan nama Bung Karno merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. Menurutnya film tersebut justru menyesatkan sejarah Indonesia.

"Ini pelecehan dengan film yang berkedok perjalanan Bung Karno dalam menyongsong kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia dibodohi melalui penyesatan sejarah dengan cara modern," cetus Hendri, Sabtu (21/12/2013).

Kata Hendri, perjuangan Bung Karno tidak dilakukan melalui cara KKN dengan Belanda. Ia pun memberi contoh adegan yang dimaksud, yakni saat Inggit memberikan uang kepada sipir penjara untuk bertemu Bung Karno.

"Seorang istri anti Belanda (ibu Inggit) memberikan uang kepada sipir hanya untuk bertemu Bung Karno saat di penjara. Serta rakyat mau bergerak membela bung Karno saat ibu Inggit memberikan sejumlah uang kepada rakyat. Masyarakat Indonesia mencintai Bung Karno dengan segenap jiwa raga, bukan karena uang," tegasnya.

Satu hal lagi yang tidak sesuai pada film tersebut, lanjut Hendri, produser film ini hanya menekankan bahwa Bung Karno seorang laki-laki yang lebih tertarik dengan wanita. Bukan sosok pahlawan yang siap membela tanah airnya.

"Di film ini juga menciptakan karakter Bung Karno sebagai seseorang yang tidak memiliki ketegasan dalam bersikap dan tidak mau memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Film ini adalah kebohongan sejarah. Film ini harus ditarik dari bioskop-bioskop yang ada di Indonesia," katanya.

Ferguson Ikut Kuis "Who Wants To Be A Millionaire?"


VIVAbola – Sir Alex Ferguson tak lantas berstatus pengangguran usai pensiun pada akhir musim 2012-13. Mantan manajer Manchester United ini mengisi waktunya dengan mengikuti kuis "Who Wants To Be A Millionaire?".

Seperti dilansir Daily Mail, Ferguson tampil di edisi spesial selebriti. Pria yang membesut MU selama 27 tahun ini bertandem dengan presenter Eamonn Holmes.

Ini kali kedua Ferguson dan Holmes berduet sebagai peserta, setelah tampil perdana pada 2004. Edisi spesial kali ini akan tayang di ITV, Kamis 19 Desember 2013.

Holmes memenangkan £32 ribu (Rp624 juta) pada edisi tujuh tahun lalu. Namun, nominal tersebut diberikan seluruhnya untuk amal. Begitu juga dengan edisi kali ini, di mana hadiah akan disumbangkan.

“Ini kesempatan untuk melihat apakah Sir Alex masih memiliki strategi untuk menang,” ujar Holmes mengomentari kemampuan pria yang sukses mempersembahkan 38 trofi untuk MU tersebut.

Selain Ferguson dan Holmes, edisi spesial selebriti ini dimeriahkan juga oleh aktris Caroline Quentin, mantan personel boyband Westlife, Kian Egan, dan peraih medali perunggu renang gaya bebas 800 meter di Olimpiade London 2012, Rebecca Adlington. (umi)

Perjuangan Chris John Saat Mempertahankan Gelar Juara Dunia

Perjuangan Chris John Saat Mempertahankan Gelar Juara Dunia

Jakarta, C&R Digital - Perjalanan WBA Chris John dimulai tahun 2003. Saat itu ia melawan petinju asal Kolombia, Oscar Keon, di Bali. Saat itu Chris John tidak diunggulkan untuk menjadi juara. Namun, Chris John tetap berusaha sekuat tenaga mengharumkan nama Indonesia.

"Dengan persiapan yang bagus, akhirnya saya bisa mendapat gelar WBA kelas bulu yang memang sudah lama saya impikan," kata Chris.

Mempertahankan gelar juara dunia WBA kelas bulu bukanlah hal mudah bagi Chris John. Ia harus mempertahankan gelar juara dunia pertamanya itu dengan melawan petinju asal Jepang, Osamu Sato, di Tokyo, tahun 2004.

"Kita ketahui orang Jepang terkenal tak gampang menyerah apalagi bertarung di negerinya sendiri, tentunya akan cukup sulit untuk mengalahkannya. Dengan tekad dan persiapan matang, akhirnya saya berhasil mempertahankan juara dunia WBA untuk Indonesia," katanya.

Setelah itu, Chris John juga harus menghadapi pertandingan yang sengit melawan petinju asal Thailand, Cholantarn Piriyapinyo, dalam duel perebutan gelar di Marina Bay Sand, Singapura, tahun 2012.

"Pertandingan itu sangat spesial karena rekor saya bertanding 48 kali bertanding belum pernah kalah, sedangkan lawan saya sudah bertanding 44 kali dan belum pernah kalah," katanya.

Tapi akhirnya, di pertandingan terakhirnya, Chris John harus melepaskan gelar juara dunia WBA kepada Simpiwe Vetyeka.

Pemenang Travel Photography Awards 2013

Mulai dari anak laki-laki yang bermain skateboard hingga monyet yang sedang mandi, gambar-gambar luar biasa ini diambil dari dokumen Travel Photography Awards 2013 yang menyuguhkan keanekaragaman kehidupan dan budaya di seluruh dunia. Pemenang utama diraih oleh Briton Timothy Allen asal Inggris, yang mendapatkan hadiah sebesar £5,000 (sekitar Rp98,7 juta). Karyanya akan dipamerkan di Royal Geographical Society, London, mulai 11 Juli 2014, bersama dengan semua karya dari para pemenang dan runner up di kategori lainnya.



Pemenang Monochromal: Jino Lee, Singapura. Seorang nelayan di Sungai Dong Jiang, Hunan, China, berada di tengah sungai. (Jino Lee/www.tpoty.com)(dh/wy)



Cutty Sark Award for the Travel Photographer of the Year 2013: Timothy Allen, Inggris. Seorang anak laki-laki menatap ke arah kamera dengan sorot mata yang menunjukkan perasaan terdalam mereka ketika memplester sebuah masjid di Djenne, Mali. (Timothy Allen/www.tpoty.com)



Pemenang ‘Vanishing & Emerging Cultures: Best Sigle Image in a Portfolio’: Roberto Nistri, Italia. Orang-orang suci Hindu berlarian ke Sungai Gangga selama Kumbh Mela, salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia, yang dilakukan di Allahabad, India. (Roberto Nistri/www.tpoty.com)



Pemenang ‘One Shot’: Justin Mott, Amerika Serikat. Seorang wanita berenang bersama seekor gajah di Phuket, Thailand. (Justin Motti/www.tpoty.com)


Microsoft dan Apple Diprediksi Bakal Bergabung


DREAMERSRADIO.COM - Persaingan diantara perusahaan teknologi komunikasi membuat mereka berlomba bersaing keras. Bahkan Microsoft dan Apple dikabarkan menjadi rival abadi. Hal tersebut dapat dilihat dari kedua pendirinya, Bill Gates dan Steve Jobs.

Dilansir dari Cnet, selama itu kedua perusahaan tersebut sama-sama berkembang sebagai penguasa dunia komputer. Tetapi beberapa pengamat teknologi memprediksi kedepannya, Microsoft dan Apple akan bersatu dan menjadi satu perusahaan.

Hal tersebut memang kemungkinan besar akan menjadi ide yang sangat sulit terjadi, bahkan dipahami oleh sebagian konsumen. Namun bagi Keith Fitz-Gerald, seorang analis dari Money Map Pres mengatakan hal itu bisa terjadi 10 tahun mendatang.

“Ini adala ide yang tidak akan pernah terpikirkan sebelumnya. Lima atau sepuluh tahun ke depan, Microsoft dan Apple bisa saja melakukan merger, karena mereka harus menghadapi terjangan dari Google/Android/Facebook,” ungkap Fitz-Gerald dalam salah satu acara di channel Fox Business.

Meski demikian, ia menegaskan kalau pendapatnya hanya spekulasi belaka. Ia ragu apakah pemerintah AS akan memberi ijin kepada Apple dan Microsoft. Karena keduanya merupakan dua perusahaan besaar yang memiliki dan menguasai pasar. Merger diantaranya tentu akan menjadikan persaingan makin tajam.

Teori dari Fitz-Gerald mungkin menarik untuk dicermati. Tetapi hal ini kemungkinan tak akan pernah terwujud, meski perkembangan di dunia teknologi dengan persaingannya bakal makin mengetat, mengharuskan para rival untuk bekerjasama, demi membangun sebuah inovasi baru.

Studi: Selfie Bisa Buat Orang Makin Tak Disukai

Studi: Selfie Bisa Buat Orang Makin Tak Disukai  

TEMPO.CO, Jakarta--Demam selfie atau seni memfoto diri sendiri tengah melanda dunia. Banyak orang berbondong-bondong melakukannya, tak terkecuali figur publik atau pejabat negara yang sesungguhnya sudah terkenal tanpa perlu melakukan selfie.

Meski mengasyikkan dan terkesan tak berbahaya, selfie juga bisa memberikan efek buruk. Peggy Drexler Ph.D yang merupakan Asisten Professor Psikologi di Weill Medical College mengatakan selfie dalam kapasitas tertentu bisa memberikan citra buruk ke seseorang.

"Studi terbaru di Inggris menunjukkan bahwa mereka yang terlalu sering melakukan selfie kurang begitu disukai," ujar Peggy dilansir dari situs Psychology Today, Jumat, 20 Desember 2013. (Lihat: Demam Foto Selfie di Kalangan Pejabat Negara dan Presiden SBY Foto 'Selfie' dengan PM Malaysia).

Peggy menjelaskan, mereka yang terlalu sering melakukan selfie bisa dibenci karena membuat orang lain merasa tak nyaman dan tak diperhatikan. Selain itu, juga mengganggu rasa percaya diri orang lain hingga mereka mempertanyakan penampilan mereka sendiri.

Peggy menambahkan bahwa selfie juga bisa menimbulakn persaingan yang tak sehat. Sebagai contoh, kata Peggy, selfie dengan idola bisa menimbulkan keirian dan keinginan untuk mengalahkan penggemar yang lain.
"Perlu diakui bahwa selfie di satu sisi bisa membantu membentuk citra kecantikan ideal yang baru di mata industri. Tapi, di sisi lain, selfie juga memberi kesan bahwa penampilan itu segala-galanya," ujarnya Peggy melengkapi.

Terakhir, Peggy menyarankan lebih selektif dalam melakukan selfie agar tidak memberi kesan negatif. "Jangan sampai gara-gara selfie, kalian kehilangan momen-momen terbaik di hidup kalian."