بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 07/09/17
Go Green

Clock Link

Sunday, July 9, 2017

Resmi Tinggalkan MU, Rooney Teken Kontrak 2 Tahun di Everton


Liputan6.com, Liverpool - Wayne Rooney resmi meninggalkan Manchester United (MU). Pemain berusia 31 tahun itu kembali ke Everton.

Meninggalkan Everton 13 tahun lalu untuk membela MU, Rooney menandatangani kontrak dua tahun bersama The Toffees.

"Saya tidak bisa menghalangi permintaannya yang ingin kembali ke Everton. Sebab, Rooney ingin bermain lebih sering," kata pelatih MU, Jose Mourinho, dilansir situs resmi klub.

"Kami akan merindukannya. Saya mendoakan yang terbaik pada kariernya di Everton," sambung sosok asal Portugal tersebut.

Rooney menjadi top scorer sepanjang masa MU ketika merobek gawang Stoke City, 21 Januari lalu. Total dia tercatat menghasilkan 253 gol dari 559 penampilan bersama The Red Devils.

Pasar Baleendah Dibanjiri Sampah

Sampah di jalur masuk terminal Baleendah, Kabupaten Bandung semakin menumpuk. Sudah satu pekan sejak diberitakan belum ada upaya dari dinas terkait untuk mengangkut sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Tumpukan sampah menggunung di sejumlah titik di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung. Menggunungnya sampah-sampah tersebut juga menimbulkan bau menyengat.

Berdasarkan pantauan, di depan pasar tumpukan sampah menumpuk di sepanjang bahu jalan Siliwangi. Hal itu membuat para pengendara motor dan mobil harus berhati-hati di jalur tersebut. Selain itu, di halaman pasar sampah juga menggunung dan mengeluarkan bau menyengat. 

Warga-warga yang melewati jalan tersebut tampak menutup hidung untuk mengurangi aroma menyengat sampah. Memasuki jalan yang bisa dilalui motor dan mobil di sebelah pasar, kembali ditemukan sampah yang menumpuk.


Tidak hanya Pasar Baleendah yang dibanjiri oleh sampah, jalur masuk menuju Terminal Baleendah pun penuh dengan sampah hingga memakan sisi badan jalan. Angkutan yang melintasi jalur tersebut pun harus berhati-hati karena dikhawatirkan menabrak tumpukan sampah.

Salah seorang warga, Yudha, mengeluhkan kondisi pasar yang banyak dipenuhi sampah. Apalagi, dampak yang ditimbulkan bukan hanya bau menyengat tapi juga akses jalan yang sedikit terhambat. Selain itu, katanya para pembeli yang ingin mencari bahan bahan makanan di pasar tersebut dirugikan dengan adanya sampah yang menumpuk. 

Dirinya berharap agar pemerintah Kabupaten Bandung bisa segera mengatasi permasalahan sampah di pasar dan terminal di Baleendah. "Sampahnya menumpuk dan sangat menganggu sekali," katanya, Ahad (9/7).

Pemerintah Didesak Bubarkan Ormas Radikal Lain


Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah tengah berupaya melakukan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Namun, tak hanya HTI pemerintah juga didesak membubarkan ormas radikal lain yang dinilai mengganggu jalannya sistem demokrasi dan ideologi Pancasila.

"Tidak hanya HTI, (tapi) seluruh organisasi radikal harus dipertimbangkan (pembubarannya)," kata Ketua DPN PKPI Donny Gahral dalam diskusi bertajuk 'Mendorong Realisasi Pemerintah atas Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia' di kantor DPP BMI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 9 Juli 2017.

Meski tidak melakukan kekerasan, HTI tetap dinilai membahayakan negara. Apalagi, kelompok radikal ISIS yang memiliki tujuan sama seperti HTI yakni membuat sistem khilafah di suatu negara, sudah mulai masuk ke negara Asia.

Menurut Donny, tidak menutup kemungkinan nantinya HTI tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap Indonesia. Dia mencontohkan, penyerangan kelompok Islamic State di Afganistan. Di mana serangan itu dilakukan secara tiba-tiba.

"Sudah ada yang menyatakan kita harus support ISIS di Marawi (Filipina), ada yang mengatakan ini adalah jihad. Di kalangan fundamental, pemerintah dianggap menyudutkan HTI," ujarnya.

Karena itu, Donny menegaskan dalam pembubaran HTI, semua elemen masyarakat harus berembuk. Masyarakat, militer termasuk aparatur negara ikut andil mendukung pemerintah membubarkan HTI secepatnya.

"Pemerintah jangan ragu-ragu," pungkas Donny.

Kebakaran di Kembangan Utara, 20 Kepala Keluarga Mengungsi


Hasil gambar untuk Kebakaran di Kembangan Utara
Fokus, Jakarta - Kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk Kembangan Utara, Jakarta Barat, pada Minggu, 9 Juli 2017. Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Minggu (9/7/2017), dengan bergotong royong, warga bersama petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api di lokasi.

Kobaran si jago merah melalap sedikitnya 10 rumah warga yang berdiri saling berdekatan. Embusan angin kencang dan akses jalan yang sempit menuju lokasi kebakaran, sempat menyulitkan petugas untuk menjinakkan si jago merah.

Sejumlah perempuan menangis sedih, lantaran hanya bisa pasrah melihat tempat tinggal dan harta bendanya ludes terbakar. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat kebakaran yang diduga dipicu korsleting listrik tersebut mencapai miliaran rupiah.

Setelah satu jam lebih, api dapat dipadamkan petugas dengan mengerahkan 17 unit mobil pemadam kebakaran. 20 kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran terpaksa mengungsi ke berbagai tempat yang berdekatan dengan lokasi kejadian.

Obat Andalan Suparni, Nenek 117 Tahun di Kulon Progo


Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak obat yang disajikan di apotek jika sakit. Mulai dari yang murah hingga yang mahal. Tapi ada satu resep obat yang selalu digunakan oleh wanita tua berusia 117 tahun bernama Suparni.

Wanita tua asal Desa Sadang, kelurahan Tanjungharjo, Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ini selalu mengandalkan obat yang disebutnya obat Jawa. Bedak ini cukup mujarab baginya terutama jika mengalami luka. 

"Pernah luka di tangan cuma sampai rumah dikasih bedak terus diikat. Ini ada di Giwangan. Bedak es, ini ndak gatel, cepat kering. Itu obat Jawa," ujarnya dalam bahasa Jawa di rumahnya belum lama ini.

Suparni mengaku pernah mengalami kecelakaan ditabrak motor dan menyebabkan dia mengalami patah tulang di bagian bahu. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter minta agar untuk istirahat dan minta bantuan orang lain jika bangun atau bergerak. Namun semua masalah itu dapat diselesaikan sendiri dengan caranya, termasuk dengan bedak Jawa itu. 

"Dokter bilang kalau mau bangun suruh orang lain bangunin. Kok percuma bisa bangun sendiri. Jadi, kalau bangun tidur diludahi tiga kali, sudah itu saja," katanya. 

Suparni mengatakan pernah mengalami luka akibat kena cangkul di bagian kaki yang membuat tiga otot kaki bagian atasnya terpotong. Saat itu memang banyak keluar darah. Namun ia terus mengambil obat itu dan dibalut dengan kain bersih. Tidak butuh lama luka itu mampu sembuh dalam hitungan dua Minggu. 

Namun baginya yang paling penting obat dari semua masalah yang dialaminya adalah berpikir positif. Sehingga tidak pernah merasakan kesusahan yang berarti.

"(Pusing) ndak pernah. Mikir kalau berlebihan malah darah tinggi. Dibikin santai saja. Kalau ndak punya ya, ndak punya saja, nyantai," ujarnya. 

Tukiyem (65), anak pertama nenek 117 tahun itu mengakui, ibunya pernah terkena cangkul dan membuat kakinya berdarah. Sehingga banyak darah yang keluar dari kaki ibunya. Namun ibunya memiliki cara sendiri dalam mengobati lukanya. 

"Dikasih bedak itu sama diuyuhi (dikencingi) sendiri. Pagi itu biasanya diuyuhi. Dua minggu sembuh tuh," ujarnya.

Film Kolosal Ini Cerita Zaman Kerajaan, tapi Pemainnya Pakai HP

Handphone di film kolosal. [Facebook]

Suara.com - Biasanya di setiap film kolosal lokal  hampir dipastikan identik dengan tema peperangan pada zaman kekaisaran. Bahkan barang-barang yang dipakainya pun masih terbilang kuno.

Namun, cuplikan ini membuktikan kalau tak selamanya film kolosal identik dengan barang-barang kuno.

Buktinya, dalam video yang diunggah akun twitter @RyuDeka terlihat seorang perempuan lengkap dengan pakaian kerajaan sedang tergeletak di rumput, yang tengah mengerang kesakitan. Ia menghubungi suaminya dengan mengunakan handphone.

Lucunya, di layar smartphone tertulis nama 'Hubby'. "Cepat suamiku aku butuh bantuanmu,"ujar sang perempuan itu. 

Sang suami pun segera merespon. Ia langsung menuju ke lokasi dengan hewan terbangnya. Bahkan, ia tak kesulitan mencari lokasi istrinya karena sudah menggunakan fitur Google Maps.

Ternyata setelah ditelusuri cuplikan film tersebut merupakan iklan produk es krim yang bernama Indoeskrim. Dalam iklan tersebut, mereka bertarung untuk memperebutkan sebuah cita rasa Nusantara.



Agus Wiguna, Perakit Bom Panci di Bandung Tersenyum Saat Ditangkap Polisi


Bandung - Agus Wiguna (21) perakit bom panci yang meledak di rumah kontrakan di Buahbatu, Bandung, ditangkap polisi. Saat dibawa polisi, Agus menunjukkan raut wajah yang tersenyum.

Dari foto yang diterima detikcom, Sabtu (8/7/2017), Agus memakai kemeja batik berlengan pendek dan memakai celana pendek berwarna kuning. Pria berambut ikal pendek itu terlihat menyunggingkan senyum. Sementara tangannya tampak berada di belakang punggung.

Dia duduk diapit dua polisi di sisi kanan dan kirinya. Polisi yang berada di sisi kiri Agus terlihat memakai pakaian kaos abu-abu gelap dan mengenakan rompi hijau. 

Di sisi kanan Agus, terlihat polisi itu memakai jaket berwarna abu-abu dengan lis biru. Polisi itu membawa sebuah buku dan memegang pulpen.

Agus diketahui belajar cara merakit bom panci dari internet. Bom itu ternyata sudah dirakit sejak seminggu yang lalu.

"Tersangka merakit bom sejak tanggal 1 Juni 2017, membuat bom melihat dari internet dengan menggunakan Google," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus dalam keterangannya.

Peristiwa ledakan ini terjadi pada hari ini sekitar pukul 16.00 WIB. Tak ada korban dari peristiwa yang terjadi di Kampung Kubang Beureum RT 07/11, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat. 

Saat ini polisi berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Garis batas polisi juga telah dipasang di sekitar lokasi. (ams/fdn)

Penyesalan Joice Onsay Warouw


Merdeka.com - Joice Onsay Warouw hanya bisa menyesal setelah diperiksa kepolisian atas insiden penamparan terhadap petugas Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara. Insiden memalukan dilakukan karena tidak terima saat diminta melepas arloji di tangannya ketika diperiksa sebelum terbang menuju Jakarta.



Akibatnya, Joice dilaporkan petugas bandara ke kepolisian Polres Manado. Tidak mau kalah, istri Brigjen Purn Johan Sumampouw, itu juga melaporkan balik karena merasa mendapat perlakukan tidak menyenangkan. 

Kepolisian langsung merespon cepat. Peristiwa penamparan pada Rabu (5/7) lalu, ditindak. Joice diperiksa Polres Manado di Polda Metro Jaya, lantaran tengah berada di Ibu Kota. Selama pemeriksaan beberapa jam, Joice ditemani sang suami. Dia juga mengaku menyesal dan meminta maaf atas kejadian itu.


Suami Joice Warouw ©2017 merdeka.com

"Saya memenuhi panggilan pihak kepolisian, Polres Manado di tempat ini. Saya sangat menyesali atas kejadian ini di Bandara Sam Ratulanangi, tanggal 5 Juli 2017, Rabu kemarin. Saya meminta maaf atas kejadian tersebut," kata Joice, Jumat malam kemarin.

Kuasa hukum Joice, Lisye, menegaskan kliennya telah menyesal telah menampar petugas bandara. Selama pemeriksaan, kepolisian banyak mempertanyakan soal kronologis kejadian. "Seputar kronologis kejadian. Semua sudah kami sampaikan," ujar Lisye.

Kuasa hukum Joice lainnya, Jane, mengaku kini kliennya tengah mencoba untuk minta maaf kepada korbannya. "Kita lagi menuju ke arah itu, jadi proses ini berlangsung sesuai dengan yang ada," terang Jane.

Tidak banyak hal disampaikan Joice maupun para kuasa hukumnya. Mereka mengaku kliennya tengah tidak dalam kondisi baik, sehingga memerlukan banyak istirahat.

Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rikwanto, menjelaskan, ada 18 pertanyaan dicecar kepada Joice terkait peristiwa itu. Dari pemeriksaan, terungkap bahwa Joice tengah tergesa-gesa sehingga melakukan penamparan.

"Tadi ada 18 pertanyaan di antaranya latar belakang dapat informasi yang bersangkutan ini memang ke Manado berkaitan berkunjung ke orangtuanya lagi sakit. Orangtua laki-laki sakit keras, setelah beberapa waktu akan kembali kebetulan jamnya mepet segera naik pesawat. Sehingga waktu akan memeriksa tasnya lewat sekuriti di situ jamnya terlupa untuk dilepas. Dan di situlah terjadi sehingga terjadi pemukulan," jelas Rikwanto.

Atas insiden itu, Joice telah menyesal dan meminta maaf. Namun, Rikwanto menjelaskan, kalau proses hukum tetap berjalan bila pelapor masih merasa tidak terima. "Kalau proses hukum tetap berjalan yang disampaikan oleh pelapor. Kita lihat ke depan, apakah pelapor ini tetap kukuh kepada tuntutannya atau sudah melihat ibu ini minta maaf dan menyesali dan mungkin berubah silakan itu masing-masing pihak saja," terangnya. [ang]

Raehan Tenggelam di Waterboom karena Orangtua Lengah

Hasil gambar untuk anak tenggelam
Suara.com - Anak berusia 8 tahun, Raehan tewas tenggelam di Waterboom Taman Kehati Mesuji, Rabu (28/6/2017) lalu. Kasus tenggelamnya Raehan ini jadi perhatian serius di Kepolisian Lampung.
Polres Mesuji mengusut kasus Raehan yang tenggalam di Waterboom Taman Keanekaragaman Hayati milik pemerintah kabupaten setempat itu. Delapan orang saksi telah diperiksa termasuk satu orang kepala dinas, kepala desa, saksi mata serta beberapa staf pekerja di wahana wisata air tersebut.
"Pihaknya masih melakukan proses penyelidikan hingga saat ini dan sudah ada delapan orang yang diperiksa sebagai saksi," kata Kasat Reskrim Polres Mesuji AKP Zainul Fachri, di Mesuji, Minggu (9/7/2017).
Disinggung mengenai kemungkinan pihaknya akan menangani masalah perizinan dan pelanggaran lainnya terkait keberadaan waterboom di Taman Kehati itu, Zainul mengatakan, jika hal itu masih dalam kewenangan kepolisian untuk mengusutnya maka pihaknya akan melakukannya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Zainul menambahkan, kepolisian akan tetap bekerja secara profesional serta proporsional, mengingat permasalahan ini menyangkut nyawa manusia. Dia menegaskan bahwa proses terus berjalan."Tapi, dalam waktu dekat ini kami fokus ke pidana umum, namun jika ada indikasi lain dan memang itu ranah kami, ya tidak bisa tawar-menawar, hukum harus ditegakkan," ujarnya pula.
"Mari sama sama kita pantau, apabila ada yang memiliki keterangan terkait hal ini jangan segan-segan hubungi kami. Saya pastikan dalam hal ini kami dari pihak kepolisian akan tetap bekerja secara profesional serta proporsional, kami tidak akan main-main karena ini menyangkut kehilangan nyawa seseorang," katanya pula.
Nyawa bocah itu tidak berhasil diselamatkan petugas setempat. Ia datang dari Bandarlampung untuk berlibur ke Kabupaten Mesuji di rumah saudaranya di Desa Bujungburing, yaitu rumah kakeknya. Kemudian berwisata ke waterpark itu.
Menurut Kaur Bin Ops Reskrim Polres Mesuji Iptu Akhmad Cik Wijaya, peristiwa itu berawal saat korban dan keluarganya liburan ke Waterboom Taman Kehati Mesuji. Diduga orang tua korban kurang mengawasi saat anaknya berenang pada bagian kolam yang cukup dalam. Korban yang tidak bisa berenang pun tenggelam.
Saat diketahui tenggelam, korban berusaha diselamatkan anggota Sat Pol PP Kabupaten Mesuji. Namun, tidak tertolong saat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dunia.
"Pihak kepolisian setempat yang menerima laporan kejadian itu, kemudian sempat mengecek kondisi korban, dan menanyakan tiga saksi, dua anggota Pol PP dan ibu korban," kata dia lagi. (Antara)

Menaksir Penghasilan Kaesang Sebagai Vlogger


Liputan6.com, Jakarta - Putra ketiga Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, baru-baru ini menarik perhatian publik. Alasannya, salah satu vlog-nya yang berjudul #BapakMintaProyek dilaporkan dilaporkan ke polisi karena dianggap bermuatan ujaran kebencian.

Meski kasus itu akhirnya dihentikan, ada hal menarik yang diutarakan Kaesang dalam video tersebut. Ia sempat meminta proyek ke Presiden Jokowi karena merasa penghasilan dari YouTube dianggap terlalu kecil.

Video itu merupakan bentuk kritik Kaesang, tapi menarik untuk membahas penghasilan sebagai seorang konten kreator di YouTube? Untuk menjawabnya, Tekno Liputan6.com pun mencoba mencari infomasi dari beberapa sumber. 

Sebagai gambaran, video yang berhasil mendapatkan jumlah views 100 ribu, pemilik akun biasanya akan mendapatkan US$ 50-100 atau setara dengan Rp 600 ribuan hingga 1,3 jutaan. Namun nilai pendapatan itu dapat berbeda, tergantung beberapa faktor.

Lantas, berapa penghasilan yang diperoleh Kaesang? Untuk mengetahui perkiraannya, kami mencoba memakai situs perhitungan pendapatan YouTube, yakni Dbase.tube dan Social Blade yang juga menampilkan status pendaftar dan jumlah penonton. 

Berdasarkan perhitungan Social Blade, Kaesang diperkirakan mendapat pemasukan sekitar US$ 720 atau sekitar Rp 9,6 juta hingga US$ 11.500 atau sekitar Rp 154 jutaan tiap bulannya.

Tak jauh berbeda, Dbase juga menaksir pendapatan yang diterima Kaesang dari YouTube sekitar US$ 11.220 atau sekitar Rp 150 juta per bulan. Karenanya, dalam setahun ia diprediksi dapat mengantongi US$ 134 ribuan atau sekitar Rp 1,7 miliar. 

Kendati demikian, perlu diingat, perhitungan ini masih berupa perkiraan karena ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi pendapatan seorang kreator konten di YouTube.

Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir dilaporkan banyak perusahaan yang menarik iklannya dari YouTube. Hal itu secara tak langsung berimbas pada pendapatan para konten kreator yang disebut-sebut berkurang. (Dam/Cas)