بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 02/07/14
Go Green

Clock Link

Friday, February 7, 2014

Bahaya Membunyikan Jari dan Tulang Leher


Kamu pernah membunyikan tangan atau leher sampai berbunyi "kretek-kretek" memang terasa enak setelah membunyikan tangan seperti itu tapi hal ini ternyata berbahaya dan mempunyai efek samping yang berbahaya.


Dampaknya

1. Syaraf bisa terjepit di sela-sela tulang2 ekor leher. efek yang ditimbulkan bermacam2, tergantung jaringan saraf itu menuju kemana (Brian Cazzasa,M.D dr Universitas California.

2. akan mengakibatkan organ tubuh seperti kaki dan tangan sulit dikomando oleh otak. Efek yg ditimbulkan biasanaya orang tersebut akan berjalan sperti robot, karena otak gagal memberi instruksi kepada organ2 tubuh untuk melakukan apa yang diinginkan.

3.Apapun itu, Gerakan membunyikan buku2 jari adalah kegiatan yang salah karena menyalahai aturan persendian normalnya dan dapat menghancukan tulang2 rawan didalamnya.

4. Jika terus menerus dilakukan, hal ini dapat menyebabkan penyakit sendi yg kronis di kemudian hari.



Cara mengurangi nyerinya:

1. Jika dirumah anda kebetulan ada shower gunakan tekanan air shower (hangat) itu untuk mengurangi sakit karena leher yang mengejang.

2. Jika tidak mempunyai pancuran, leher belakang bisa dikompres dg air hangat menggunkan washlap atau handuk kecil. lakukan terus menerus dan ulangi jika air sudah mulai dingin. ingat! Air harus dalam keadaan hangat.

3. Atau gerakan leher perlahan, 4 atau 5 kali. Putarlah kepala ke kanan atau kekiri dg perlahan dan hati2.

4. Jika anda menggunakan AC saat tidur, pastikan suhu yg dikeluarkan serendah mungkin. sebab jika terlalu dingin, otomatis anda akan menarik selimut, dan posisi tidurpun merengkuk. hal ini akan membuat leher anda kembali pegal esok harinya.

5. Jika sedang menonton tv, Online komputer, terutama ngeblog selama berjam-jam , atau membaca buku sambil tiduran, pastikan kepala tidak menekuk ke depan, kebelakang atau kesamping. Posisi kepala tetap lurus.


Jackie Stallone, Korban Kecanduan Operasi Plastik

Bukan hanya obat-obatan saja yang bisa bikin kecanduan. Operasi permak wajah pun sering kali membuat pasiennya ingin lagi dan lagi. Salah satu yang jadi "korban" adalah Jackie Stallone, yang tak lain adalah ibunda dari aktor Sylvester Stallone. Wanita kelahiran 1921 ini terlahir dengan wajah yang cantik, namun di era '90-an ia mulai mencoba-coba permak wajah, diawali dengan suntik kolagen dan filler di bibi, dagu, tulang pipi, dan hidung, dilanjut dengan puluhan operasi plastik yang hingga kini belum bisa ia hentikan meski usianya sudah 92 tahun. Simak transformasi wajahnya di galeri berikut ini.


1988



1995



1998



2000



2004



2005



2012



2014

Wali Kota Bandarlampung Nonaktifkan Direktur RSUD


Bandarlampung (Antara) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN menonaktifkan Direktur RSUD Dr Dadi Tjokrodipo, Indrasari Aulia, sehubungan adanya kasus pembuangan pasien yang dilakukan pegawai rumah sakit tersebut. 

"Selama proses hukum ini berjalan, dia kami nonaktifkan sementara terhitung hari ini, untuk memudahkan pemeriksaan," kata Wali Kota di Bandarlampung, Jumat. 

Dia menyatakan, penonaktifan tersebut bukan karena Indrasari bersalah, namun untuk memudahkan penyelidikan kasus tersebut. 

Hingga saat ini, kepolisian sudah menetapkan beberapa tersangka, termasuk Kasubag Umum RSUD Dadi Tjokrodipo Heriansyah dan Kepala Ruangan Mahendri. 

Untuk para tersangka yang sudah berstatus PNS, Pemkot Bandarlampung telah memberikan sanksi administratif berupa penurunan pangkat satu tingkat, dan apabila terbukti bersalah menurut hukum akan diberhentikan secara tidak hormat. 

Herman juga menegaskan dirinya tidak akan memberikan bantuan hukum apapun terhadap para tersangka, termasuk membantu menyediakan tim pengacara. 

"Tidak ada bantuan hukum apapun dari Pemkot, kalau dari DPRD atau institusi yang tidak di bawah saya silakan, tapi Pemkot tidak" tegas Herman. 

Menurut Wali Kota yang juga mencalonkan diri sebagai Gubernur Lampung tersebut, perbuatan mereka bertentangan dengan visi dan misi Pemkot Bandarlampung yang menggratiskan layanan kesehatan sejak 2011. 

"Secara anggaran untuk layanan kesehatan tidak ada masalah, jadi inisiatif yang dilakukan oknum PNS RSUD ini sangat tidak layak," kata dia. 

Herman juga mengatakan, untuk layanan publik, RSUD Dadi Tjokrodipo juga dianggap baik dalam penilaian oleh Ombudsman dengan nilai 6,8. 

"Status yang diberikan Ombudsman hijau dengan indeks 6,8 , jadi pelayanan yang kami berikan melalui RSUD sudah cukup baik," kata dia.(tp)

Lisa 'Face Off' Tetap Bisa Facial, Tapi...

Lisa 'Face Off' Tetap Bisa Facial, Tapi...  

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua tim bedah plastik face-off terhadap Siti Nurjazila alias Lisa, Sjaifuddin Noer, memastikan luka operasi pasiennya tersebut aman untuk jangka panjang. "Lukanya aman, apalagi tidak ada infeksi," kata Sjaifuddin kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2014.

Setelah menjalani operasi rekonstruksi 17 kali, kata Sjafrudin, wajah Lisa sudah berada dalam kondisi terbaiknya. Sakit yang dirasakan juga semakin berkurang. Hanya, diakui Sjaifuddin, jaringan parut pada wajah Lisa masih perlu dikontrol. 

Wajah Lisa kini sudah mendekati 75 persen normal. Menurut Sjaifuddin, wajah Lisa tidak bisa kembali seperti sediakala karena luka akibat siraman air keras oleh suaminya sendiri, Mulyono, sangat parah. Kendati demikian, tidak ada pantangan bagi Lisa untuk memakai jenis kosmetik. Bahkan Lisa juga tetap bisa melakukan perawatan muka seperti facial. "Facial bisa, tapi ya tidak bisa ke salon. Facial-nya harus ke dokter kulit di rumah sakit," kata Sjaifuddin.

Karena itu, meski memperbolehkan Lisa pulang, Sjaifuddin memintanya tetap menyediakan waktu minimal dua kali seminggu untuk bertemu dengan tim dokter. Dalam waktu dekat, Lisa memang akan meninggalkan Graha Rawat Inap Utama Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo. Di tempat itu Lisa menjalani proses operasi selama tujuh tahun. Namun tim dokter tidak akan melepaskan Lisa begitu saja. "Lisa masih harus kontrol dan konsultasi," kata Sjaifuddin.

Operasi, kata Sjaifuddin, masih mungkin dilakukan lagi untuk memperbaiki wajah Lisa. Tapi hal ini tergantung pada keluhan ataupun kemauan Lisa.

Lisa mengaku tak keberatan bila harus menjalani operasi lagi, terutama untuk memperbaiki dagu dan lehernya. Selain itu, perempuan 30 tahun ini juga ingin membuat alisnya lebih terlihat permanen. "Mungkin nanti ada operasi lagi, tapi cuma perbaikan di dagu sama mau membuat alis," kata Lisa.

Ferdinand : Kami Akan Berusaha Lebih Keras Agar Menang Lagi

Ferdinand : Kami Akan Berusaha Lebih Keras Agar Menang Lagi

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung akan berlaga di kandang Persijap Jepara, Minggu (9/2) sore. Ini merupakan pertemuan kedua Persib di musim ini. Beberapa waktu lalu kedua tim bertemu di fase grup Inter Island Cup (IIC) 2014.

Di pertandingan tersebut, Maung Bandung menang 2-0. Gol kemenangan Persib di antaranya dipersembahkan oleh Ferdinand Alfred Sinaga. Menurut gelandang Persib Ferdinand Alfred Sinaga pertemuan ini menjadi modal bagi Persib karena mereka jadi tahu seperti apa permainan Persijap.

Ferdinand mengatakan menjalani jadwal padat juga tak akan sulit baginya. Kini, ia dan teman-temannya hanya tinggal mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi pertandingan melawan Persijap.

"Kami akan mempersiapkan diri dan berusaha lebih keras untuk kembali menang," kata mantan pemain Barito Putera ini.

Setelah melawan Persijap, Persib akan kembali bertanding tanggal 12 Februari. Di tanggal tersebut, Maung Bandung akan bertandang ke kandang Persik Kediri. (tis/tribun jabar)

BMKG: Air Laut Surut Tiba-tiba di Banten Bukan Tanda-tanda Tsunami

Istana Minta Ahli Teliti Air Laut Surut Mendadak di Banten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa fenomena surutnya air laut di pantai Karangantu, Serang, Banten bukan tanda-tanda akan datangnya gelombang tsunami.

"Kalau gejala tsunami penyurutan air laut itu dalam waktu relatif singkat sekitar 10 sampai 20 menit kemudian kembali dalam gelombang tinggi atau tsunami,"kata Kepala Pusat Metereologi Publik BMKG, Mulyono Rahardi Prabowo kepada Tribunnews.com, Jumat(7/2/2014).

Mulyono juga membantah adanya penyurutan air laut di Karangantu, Serang, Banten karena naiknya aktivitas gunung anak Krakatau. Menurutnya, fenomena tersebut hanyalah siklus alam biasa saja.

"Kalaupun berdampak tidak hanya di satu tempat kalau terkait aktivitas anak gunung Krakatau. Penyurutan akan terjadi di daerah sekitar situ, di daerah sekitar anak Gunung Krakatau juga," ujar Mulyono.

Apa yang terjadi di pantai Karangantu menurut Mulyono karena pada bulan Februrari memang sedang terjadi puncak pasang surut air laut.

"Saya sendiri belum terinfo betul soal itu, tapi sempat dengar ada air laut surut di Karangantu. Tapi dari kita dari sisi pasang surut tanggal 7,8,9 Februari sebetulnya kalau untuk di laut di utara Jakarta, itu merupakan pasang air maksimum dan itu setiap saat terjadi," kata Mulyono.

Fenomena alam aneh terjadi di pantai Karangantu, Serang, Banten. Air laut di lokasi tersebut tiba-tiba surut sejauh kurang lebih 1 kilometer.

Di media sosial fenomena mengenai surutnya air laut di pantai Karangantu, Serang, Banten pun menjadi perbincangan.