بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 01/23/14
Go Green

Clock Link

Thursday, January 23, 2014

Gaji Messi Rp 2 Miliar Per Pekan, Sepatu Sang Istri Hanya Harga Rp 240 Ribu

Gaji Messi Rp 2 Miliar Per Pekan, Sepatu Sang Istri Hanya Harga Rp 240 Ribu

TRIBUNNEWS.COM – Tak selamanya istri atau pasangan pesepakbola (WAG's) selalu hidup dengan menonjolkan kadar kemewahan mereka. Satu contoh teraktual adalah sosok istri Lionel Messi, Antonella Roccuzzo. Ibu dari Thiago ini menarik perhatian kalangan media di Spanyol, karena dianggap terlalu sederhana.

Seperti dirilis Sport.es dan divinity.es, kemarin, kesederhanaan Antonella terletak pada fesyen yang melekat pada tubuhnya. Bagaimana tidak, menjadi seorang istri pesepakbola dengn gaji lebih dari Rp 2 miliar per pekan, pilihan baju sarjana gizi ini dibilang minim.

Hal itu terlihat jelas saat ia mendarat di Bandara El Prat, Barcelona, dua hari silam. Saat itu, ia mengenakan 'kostum' tanpa merek ternama. Wanita berusia 25 tahun ini hanya mengenakan sepatu dengan taksisar harga 16 euro atau sekitar Rp 240 ribu. Begitu juga dengan celana panjang, yang ditaksir hanya 24 ribu atau sekitar Rp 360 ribu. Baju lengan panjang dinilai seharga 19 euro atau hanya Rp 285 ribu.

Sedangkan nilai barang yang dianggap termahal hanya mantel, yang di pasaran Spanyol berada di kisaran 149 euro atau Rp 2,235 juta. Total, wanita kelahiran Rosario ini hanya mengeluarkan uang Rp 3,12 juta.

Kalangan media fesyen di Spanyol mengungkapkan, apa yang dikenakan Antonella tergolong sangat sederhana bagi seorang pasangan pesepakbola selevel Messi. Angka itu sangat jauh berbeda dibandingkan dengan apa yang seringkali melekat pada diri WAG's lain.

Contoh saja apa yang selalu menjadi pilihan kekasih Cristiano Ronaldo, Irina Shayk. Model asal Rusia ini tak pernah absen untuk tampil mengenakan baju mahal koleksi para desainer kondang dunia.

Hanya untuk baju atau gaun saja, paling tidak harga yang harus dikeluarkan Irina Shayk minimal ada di angka Rp 50 juta. Belum lagi dengan sepatu, tas sampai aksesoris busana lainnya. Misalnya, saat berada di Madeira Portugal, awal tahun ini, ia mengenakan mantel berbulu, baju manik manik berwarna biru dan celana panjang hitam. Ia juga mengenakan jam Rolex Daytona berlapiskan emas 24 karat seharga 36.600 ribu dolar atau lebih dari atau setara Rp 439,5 juta.

Kerendahan hati memang sudah melekat pada kehidupan pasangan Antonella dan Lionel Messi. Beberapa waktu lalu Antonella mengakui, ia dan Messi tak ingin terjebak dalam rutinitas yang membosankan dan keterpaksaan.

"Kami hanya ingin hidup dengan komunikasi yang baik. Leo selalu menekankan itu, dan saya juga ingin melakukan hal yang sama. Memiliki waktu senggang lebih banyak untuk keluarga adalah pilihan kami, dan itu selalu terealisasi. Semua utang waktu selama semusim bisa kami bayar," tutur Antonella.

Kena Serangan Jantung, Nikita Mirzani Dilarikan ke Rumah Sakit

Kena Serangan Jantung, Nikita Mirzani Dilarikan ke Rumah Sakit

KAPANLAGI.COM - Usai pulang dari acara premiere film COMIC 8, Nikita Mirzani dilarikan ke rumah sakit. Pasalnya, secara tiba-tiba ibu satu anak itu mendadak jatuh dari kamar mandi sambil memegangi dadanya.

"Kejadiannya sekitar pukul 23.50 tadi, kita lagi makan dia (Nikita) ke kamar mandi terus terdengar suara orang jatuh. Setelah itu langsung kita bawa ke rumah sakit, satpam apartemen juga bantu gotong, soalnya di sini cewek semua," ujar Ronny, sahabat Nikita saat dihubungi via SMS, Jum'at (24/1).

Memang sudah dari tiga hari Ronny mengatakan kalau Nikita sudah mengeluhkan sakit, dia juga memang punya riwayat sakit jantung. Wajahnya pun terlihat pucat saat sedang melakukan sesi wawancara dengan wartawan.

"Memang dari pagi dia (Nikita) sudah sering mengeluh sakit. Sempat gue saranin buat enggak dateng ke Epicentrum, tetapi akhirnya tetap datang," paparnya.

Nikita sendiri sampai di rumah sakit sekitar pukul 00.30 dan langsung masuk ke unit gawat darurat. Sayangnya, Ronny belum menyebutkan, di mana sahabatnya itu dirawat. "Ini lagi ditangani. Nanti gue kabarin lagi yah," tutup Ronny. (kpl/aal/dka)

"The Raid 2: Berandal" Banjir Pujian di Sundance

Setelah “The Raid” dihujani pujian di Festival Film Internasional Toronto tahun 2011, Gareth Evans kembali mendulang sukses dengan sekuelnya, “The Raid 2: Berandal”, yang berhasil memanaskan suasana di Park City. Dalam pemutaran perdananya di Festival Film Sundance tahun ini, “The Raid 2: Berandal” diakhiri dengan standing ovation dari sebagian besar penonton yang memilih untuk tetap tinggal dan menanti sambutan dari Evans, para pemeran, serta kru.


Awalnya, sempat ada kekhawatiran bahwa perhatian pada film “The Raid 2: Berandal” akan terpecah karena pemutaran perdananya didahului oleh pemutaran film kejutan Sundance yang cukup menyedot penonton. Sebelum pemutaran film dimulai, Mike Ryan dari Huffington Post mengunggah foto melalui akun Twitter-nya dan menunjukkan isi Eccles Theatre yang belum terisi penuh. Festival Film Sundance sendiri tahun ini tiba-tiba memutuskan di saat-saat terakhir untuk memutar film kejutan yang ternyata adalah “Nymphomaniac: Volume 1” karya Lars von Trier.

Meski demikian, pemutaran perdana “The Raid 2: Berandal” tetap berlangsung meriah. Sebelum dimulai, Evans berkelakar bahwa penonton di Park City berkesempatan untuk menonton versi uncut dari “The Raid 2: Berandal” sebelum film ini dikirim ke MPAA (asosiasi yang bertugas memberi rating film di Amerika Serikat).

Seakan merupakan peringatan bahwa filmnya mungkin akan dianggap terlalu berdarah-darah untuk sebagian orang, setelah film berjalan separuhnya, pemutaran dihentikan sementara karena salah seorang penonton mendadak kejang-kejang dan hampir pingsan. Reporter The Wrap, Jeff Sneider, yang juga menyaksikan hal ini menceritakan bahwa insiden ini menyebabkan film dihentikan selama lima menit untuk memberi waktu bagi sang penonton untuk mendapat pertolongan medis.

Seusai pemutaran, Eccles Theatre pun meledak dengan tepuk tangan serta komentar deras di Twitter – dan filmnya lagi-lagi menjadi trending topic seperti tahun 2011. Ethan Anderton dari First Showing berkomentar bahwa “The Raid 2: Berandal” melebihi kesuksesan “The Raid” dari semua sisi, sementara Germain Lussier dari Slashfilm berpendapat bahwa ini adalah salah satu film aksi terbaik yang pernah dibuat. Selain itu, beberapa kritikus seperti Devin Faraci (Badass Digest) dan Eric Vespe (AICN) menyamakan “The Raid 2: Berandal” dengan “The Godfather” dari film-film aksi.

Twitchfilm.com menyebut film ini “more epic than we ever imagined.” 

“Anyone who was a fan of the head smashes and knee kicks in the first film will be oh so pleased. Get ready... this film is about to blow your mind. Now I really want to go watch it again,” demikian tulis Ryland Aldrich, festival editor Twitchfilm.com.

Sang sutradara Gareth Evans pun menuai pujian dari sejumlah kritikus. Devin Faraci dari Badassdigest.com tak segan-segan menulis, “Gareth Evans is the greatest living action filmmaker. Anyone who has seen Merantau and The Raid suspected as much, but a viewing of The Raid 2 puts the QED at the end of the whole argument. And with The Raid 2 Evans stakes an even larger claim, putting himself into the ranks of the great living filmmakers, full stop.” 

Sementara Alex Billington dari Firstshowing.net sepertinya sangat terkesan dengan aksi Iko Uwais. “When thinking of martial arts and hand-to-hand combat, there are the legends, from Bruce Lee to Tony Jaa to Jet Li; now we can definitely add Iko Uwais' name to that list,” tulisnya. 

Namun, ada juga yang berpendapat negatif seperti Jordan Hoffman (Film.com) yang memutuskan untuk keluar dari bioskop sekitar sepuluh menit sebelum pemutaran selesai karena ia merasa bahwa kekerasan dalam film ini terlalu berlebihan baginya. Meski hampir muntah saat menonton, Hoffman sendiri mengakui bahwa koreografi perkelahian dalam “The Raid 2: Berandal” tetap membuatnya terkesan.

Pemutaran perdana “The Raid 2” pun ditutup dengan sesi tanya jawab yang dihadiri para pemeran dan kru. Iko Uwais sendiri sempat memberikan demonstrasi silat pada penonton yang masih bertahan di Eccles Theatre.

Dalam sekuelnya ini, Evans mengembangkan skala cerita dengan melibatkan lebih banyak karakter. Kisahnya sendiri masih berpusat pada Rama (Iko Uwais) yang harus meninggalkan keluarganya untuk menyamar sebagai tahanan di sebuah penjara agar dapat mendekatkan dirinya pada Uco (Arifin Putra), putra bos mafia bernama Bangun (Tio Pakusadewo). Selain para pemeran utamanya, pemeran pendukung seperti Julie Estelle sebagai Hammer Girl dan Very Tri Yulisman sebagai Baseball Bat Man juga cukup mencuri perhatian penonton.

“The Raid 2” masih akan diputar dua kali lagi di Festival Film Sundance, yaitu tanggal 22 dan 25 Januari. Durasi dari versi uncut yang diputar di festival ini adalah 148 menit. “The Raid 2” akan dirilis serentak tanggal 28 Maret 2014 di Indonesia dan Amerika Serikat.

Tak Perlu Uji Nyali di Lawang Sewu

“Waktu zaman Belanda ini kantor kereta api, Mbak. Tapi yang bikin seram adalah waktu penjajahan Jepang, ruang bawah tanah dijadikan penjara,” kata Widi, pemandu wisata saya saat mengunjungi Lawang Sewu di Semarang belum lama ini.


Arsitektur Lawang Sewu unik dan menarik. (Olenka Priyadarsani)


Lawang Sewu sebenarnya sudah dikenal sejak lama, namun baru benar-benar naik daun setelah dijadikan lokasi uji nyali acara televisi beberapa tahun silam. Kini, bangunan yang terletak di dekat Tugu Muda Semarang itu menjadi objek wisata utama bagi wisatawan yang datang ke kota ini.

Seperti kata Widi, gedung dengan arsitektur benar-benar cantik ini dulunya dibangun sebagai kantor jawatan kereta api. Tepatnya pada tahun 1904, dibangunlah gedung ini untuk kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS dan baru selesai tiga tahun kemudian.

Lalu mengapa dinamakan Lawang Sewu (Seribu Pintu)? Kabarnya jumlah pintu sebenarnya tidak sampai seribu namun masyarakat menganggap jendela-jendela yang besar dan tinggi sebagai pintu sehingga dinamakan demikian. “Kalau dihitung semua daun pintu dan jendela, jumlahnya sekitar tiga ribu lembar,” Widi menjelaskan sambil membawa saya menuju bagian depan gedung.

Sesuai dengan peruntukkannya pada masa Belanda, di bagian depan terdapat lokomotif kereta uap yang dipamerkan. Warnanya hitam, terlihat gagah, walau sudah tidak beroperasi lagi.


Orkes keroncong di tengah kompleks Lawang Sewu. (Olenka Priyadarsani)


Saya kemudian diajak menuju ke bagian tengah kompleks di mana terdapat sebuah pohon besar. Bagian tersebut seperti sebuah lapangan yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan Lawang Sewu. Di bawah pohon terdapat sebuah band keroncong yang tengah memainkan lagu Bengawan Solo. “Cocok sekali dengan suasananya,” pikir saya.

Widi kemudian mengajak saya berkeliling Gedung B. Saat itu tengah ada pameran kereta api yang menyajikan gambar-gambar serta miniatur kereta api kuno. Sambil berjalan ia menjelaskan bahwa gedung tertua di Lawang Sewu masih dibangun dengan metode lama tanpa semen.


Lorong gelap di bangunan-bangunan Lawang Sewu. (Olenka Priyadarsani)


Lorong-lorong gedung lebar dengan daun pintu dan jendela yang memang banyak sekali. Saya bisa membayangkan kalau malam hari pasti terasa menyeramkan. Namun siang seperti itu, ketika pencahayaan baik dan sirkulasi udara cukup, tidak terlalu mengerikan. Apalagi dari luar terdengar riuh rendah suara pengunjung lain.

Widi lalu membawa saya menaiki tangga ulir ke lantai atas. Tangganya sempit dan sedikit memutar jadi perlu hati-hati. Di lantai atas terdapat ruangan-ruangan besar dan kosong. Lantai atas ini memiliki balkon panjang dengan pagar dinding setinggi pinggang orang dewasa. Dari sini bisa terlihat Bundaran Tugu Muda dan keramaian di sekitarnya.


Taman di sekeliling bangunan pun cukup terawat. (Olenka Priyadarsani)


Di bagian bawah terdapat sebuah parit sempit dengan air dangkal. Widi mengatakan bahwa dulunya parit tersebut adalah sungai yang cukup besar dan dalam. Dulu dikenal dengan nama Sungai Merah, merujuk pada warna darah karena sungai ini dahulu digunakan sebagai lokasi pembuangan mayat para tahanan.

Tiba saatnya kami menuju ke ruang bawah tanah yang pernah dijadikan penjara oleh Jepang pada tahun 1942. Untuk masuk ke ruang bawah tanah pengunjung diharuskan menyewa sepatu boot seharga Rp10 ribu sepasang. Ruang bawah tanah memang selalu becek dengan air setinggi mata kaki. Sejak awal, ruang bawah tanah didesain untuk dapat menyimpan air dengan fungsi mendinginkan lantai di atasnya. “Oh, jadi semacam AC alami,” kata saya.


Masing-masing sel kecil ini dulu bisa berisi hingga 6 tahanan. (Olenka Priyadarsani)


Tangga menuju ke ruang bawah tanah juga sempit dan berulir. Ruangan ini gelap sehingga pengunjung harus membawa senter. Seperti beberapa bekas penjara lama yang pernah saya kunjungi sebelumnya, sel-sel di sini sangat sempit. Beda lho dengan penjara-penjara zaman sekarang yang biasa kita lihat di film-film seri Amerika.

Sel yang berukuran 1,5 x 1 m dulu bisa ditempati hingga enam orang tahanan. Lalu ada pula sel pendek setinggi lutut. Di sini tahanan hanya bisa jongkok atau duduk. Satu sel juga berisi banyak orang. Kejam sekali penjajah Jepang kala itu!

Tempat inilah yang dianggap seram oleh masyarakat sekitar. Maklum saja, penjara selalu jadi tempat penyiksaan dan entah berapa orang sudah mati disiksa di sini.

Kompleks Lawang Sewu sudah direnovasi, bahkan pernah ada wacana untuk menjadikannya tempat komersial dan hotel. Namun, banyak kalangan yang menentang rencana tersebut karena mengganggap proyek seperti itu akan merusak keaslian saksi sejarah ini.

Saya pribadi sebagai penikmat sejarah akan merasa sedih bila sampai bangunan bersejarah seperti ini dimodernisasi secara brutal. Perlu diingat, Lawang Sewu adalah saksi perjuangan para pendahulu republik ini. Di sinilah dulu terjadi Pertempuran Lima Hari antara Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) melawan Kempetai dan Kidobutai Jepang.

Renovasi untuk merawat dan melestarikan bangunan bersejarah tentu wajib hukumnya, demikian juga sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Namun, tentu tidak bila dilakukan hanya demi kepentingan bisnis semata yang hanya akan menguntungkan segelintir orang.

Baca juga cerita perjalanan Olenka yang lain di http://backpackology.me

Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang


TEMPO.CO, Jakarta - Empat petugas keamanan bus Transjakarta melakukan perbuatan asusila terhadap seorang perempuan di Halte Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 22 Januari 2013. Korban itu berinisial YF, 29 tahun.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, peristiwa itu bermula saat YF menumpangi bus Transjakarta jurusan Pulogadung-Harmoni. Korban naik bus dari Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Saat bus tiba di halte Atrium Senen, Jakarta Pusat, Tatan melanjutkan, YF sempat pingsan. "Dan korban sadar kembali. Lalu diturunkan di Halte busway Harmoni," kata mantan Kapolsek Metro Gambir itu saat dihubungi Tempo, Rabu 22 Januari 2014.

Setibanya di Halte Harmoni sekitar pukul 16.00 sore, seorang petugas mengantar YF ke pelaku yang berinisial EKL. Setelah itu, EKL menggiring YF ke ruangan genset. Di sana, kata Tatan, EKL mengaku bisa menyembuhkan penyakit yang berasal dari ilmu hitam. "EKL justru meraba tubuh korban yang lemas habis pingsan," tutur Tatan.

Tak berselang lama, MK dan DLS bergabung bersama EKL. Tatan mengatakan mereka berdua memiliki alasan untuk membantu EKL. Namun kenyataannya, keduanya justru melakukan tindakan senonoh.

Sadar tengah diperkosa, YF berteriak minta tolong. Tak jauh dari lokasi, ada polisi yang tengah berjaga. Aparat keamanan itu lalu menuju ke ruang genset dan mengamankan keempat pelaku. Mereka kini mendekam di Mapolres Jakarta Pusat. "Para tersangka sedang diperiksa " ucap Tatan.

Atas peristiwa itu, EKL, MK, DLS, dan ILA dikenai Pasal 281 KUHP tentang pelecehan seksual di depan umum dengan maksimal kurungan tiga tahun penjara. Adapun barang bukti yang diamankan polisi berupa satu kaos warna merah milik korban yang terdapat noda sperma dan sebotol minyak aroma terapi.

Wanita Suku Apatani Sumpal Hidung Agar Terlihat Jelek

Wanita Suku Apatani Sumpal Hidung Agar Terlihat Jelek

DREAMERSRADIO.COM - Setiap suku tentu memiliki kekayaan budaya yang berbeda dengan suku yang lain. Salah satunya adalah suku Apatani di India. Pasalnya suku yang memiliki keahlian dalam pertanian ini juga memiliki tradisi penutup hidung bagi kaum perempuannya.

Dilansir dari Timesofindia, suku Apatani atau sering disebut Tani merupakan kelompok suku di India yang terdiri sekitar 60.000 anggota. Suku ini di puji karena memiliki keahlian dalam mengolah pertanian yang dilakukan tanpa binatang atau pun mesin.

Meski demikian, sayangnya suku ini tidak memiliki catatan tertulis tentang sejarah mereka sendiri. Sementara itu, tradisi unik berupa penutup hidung atau dikenal Yaping hullo bahkan hanya diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.

Sedangkan Yaping hullo terbuat dari batang kayu yang tersedia di hutan. Batang kayu yang telah kering dihaluskan dengan mambakar ujungnya dan menggosoknya pada permukaan yang keras dan halus. Selama proses berlangsung, sterilisasi kayu sangat diperhatikan agar tak menimbulkan resiko cedera pada hidung.

Aksesoris berwarna hitam yang digunakan untuk menutup hidung tersebut dikenakan oleh sebagian besar wanita tua dalam suku tersebut. Pasalnya memasuki pertengahan abad ke-20, tradisi tersebut sepertinya mulai terkikis.

Apatani menggunakan penutup hidung sebagai cara untuk melindungi wanita suku tersebut. Hal itu dikarenakan wanita dari suku ini selalu dianggap paling cantik di antara suku-suku lain. Akibatnya, desa Apatani terus-menerus diserang oleh suku-suku tetangga, dan para wanita kerap diculik.

Kemudian, agar membuat diri mereka tak terlihat menarik bagi suku-suku lain, maka wanita Apatani mulai mengenakan penutup hidup yang mengerikan dan mentato wajah dari dahi hingg ujung hidung, dan menambahkan lima garis di dagu mereka.

Soal Berita Tenda Rp 15 Miliar, SBY Semprot Metro TV dan TV One

Soal Berita Tenda Rp 15 Miliar, SBY Semprot Metro TV dan TV One

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyemprot wartawan Metro TV dan TV One yang dianggapnya telah membuat berita negatif. Ia mempertanyakan akurasi berita kedua stasiun televisi tersebut yang menyebutkan SBY menginap di tenda berharga Rp 15 miliar.

"Entah darimana beritanya. Silakan saja di-shooting. Kita harus berhemat dan mengerti kondisi," ujarnya saat memberikan sambutan di Posko Utama DPRD Karo, Kabanjahe, Kamis (23/1/2014).

Namun Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) tidak memperbolehkan wartawan men-shoot tenda yang akan ditinggali Presiden SBY dan Ibu Negara Any Yudhoyono di Posko Pengungsi Gereja Paroki St Petrus Paulus, Jl Irian Barat, Kabanjahe.

Pantauan Tribun Medan (Tribunnews.com Network), tenda VIP ini terlihat konvensional layaknya tenda-tenda BNPB pada umumnya. Berbentuk setengah lingkaran, tenda yang berada sejajar di belakang gereja paroki ini terlihat sama dengan dua tenda di belakangnya yang berbentuk horizontal.

Tenda warna hijau tua tersebut bahkan tidak memiliki ornamen apapun alias polos. Warna hijau tua justru menambah kesan "kesederhaan" tenda tersebut. Tidak diketahui fasilitas apa yang disediakan bagi presiden di dalamnya.

Yang istimewa dari tenda VIP itu adalah penjagaan super ketat dari Paspamres. Selain mengharuskan tamu melewati dektektor logam, Paspamres membentuk barikade di jalan ke tenda ini.(tribun medan/wes)

Menikahi Gadis Kasta Rendah, Anak Digugat Ayahnya

Menikahi Gadis Kasta Rendah, Anak Digugat Ayahnya

TEMPO.CO, Bihar - Seorang ayah di negara bagian India timur, Bihar, menggugat putranya yang menikahi perempuan berkasta rendah. Perkawinan itu dianggap telah merusak reputasi keluarga dan melanggar norma masyarakat.

Pengadilan segera menjadwalkan sidang perkara ini untuk mendengarkan gugatan yang diajukan oleh Sidhnath Sharma, sang ayah, yang menuntut ganti rugi US$ 1613 (sekitar Rp 20 juta). Selain menuntut sejumlah duit, Sharma melarang Sushant Jasu, putranya, menggunakan nama keluarga.

"Perkawinan itu tak hanya menghancurkan saya, tapi juga merusak norma masyarakat," ucap Sharma.

Jasu adalah seorang pegawai kantor pajak di negara bagian Gujarat. Dia telah melangsungkan perkawinannya dengan seorang karyawan bank berkasta rendah dari Danapur akhir November 2013.

Sharma yang mendaftarkan gugatannya ke pengadilan pada Desember 2013 sebelumnya telah mengeluarkan ultimatum bahwa jika putranya benar-benar nekad menggunakan nama keluarga, dia tak segan-segan menggugat ganti rugi US$ 161 (sekitar Rp 2 juta) untuk setiap kali dia diketahui memakai nama keluarga di belakang namanya. "Itu merupakan copyright fee," kata Sharma.

Mobil yang Ditumpangi Ikang Fawzi Menabrak Truk Tangki di Tol Cipularang


ROCKER senior yang kini menjadi politisi Partai Amanat Nasional, Ikang Fawzi, mengalami kecelakaan di tol Cipularang di km 84, 800 jalur A saat menuju Bandung, Kamis (23/1) sekira pukul 08.45 WIB.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Bintang Online, kecelakaan terjadi di wilayah Ciganea Purwakarta, Jawa Barat.

Mobil jenis jeep merek Ford bernomor polisi B 1510 WFC yang ditumpangi Ikang Fawzi dengan sopir bernama Jojo, yang berkecepatan tinggi menabrak bagian belakang sebuah truk tangki yang ada di depannya.

Ikang yang dalam kondisi sedang tidur di jok belakang sebelah kiri tidak menyadari mobil yang ditumpanginya menabrak.

"Saat itu, saya lagi tidur tiba-tiba mobil berhenti setelah menabrak pantat truk tangki," kata Ikang Fawzi kepada wartawan di ruang UGD RS. MH. Thamrin, Purwakarta.

Beruntung, akibat kecelakaan tersebut Ikang hanya mengalami luka ringan. (pri/gur)

http://www.tabloidbintang.com/

Karena Cantik, Pencuri iPhone Ini Dimaafkan Pemiliknya

Karena Cantik, Pencuri iPhone Ini Dimaafkan Pemiliknya!

DREAMERSRADIO.COM - Banyak cerita unik ketika seseorang jatuh cinta. Jika jatuh cinta pada pencuri biasanya hanya ditemukan dalam film romantis. Tapi kejadian yang menimpa pria Jepang ini sangat nyata. Bermula ia kehilangan iPhonenya dan akhirnya jatuh cinta pada gadis yang fotonya ada dalam iPhone tersebut.

Dilansir dari dailymail, Matsumoto Hiroki telah kehilangan iPhonenya ketika dirinya berlibur di Bangkok, Thailand. Kemudian setelah kembali ke Jepang, ia pun membeli iPhone 5C dan mengakses iCloud untuk mengecek akun sebelumnya.

Hal tak terduga terjadi, ia malah menemukan foto seorang gadis Thailand yang cantik dengan tanggal yang tercantum 29 Desember lalu, bertepatan pada saat iPhone tersebut hilang. Tapi Hiroki sepertinya jatuh hati pada sang pencuri dan berharap bisa berteman dengan gadis tersebut.

“Fotonya manis sekali, aku tidak tahu harus berbuat apa. Dia cantik sekali, aku ingin bilang Simpan saja iPhone-nya asal kita bisa tetap berteman,” tulis Hiroki yang masih jomblo ini di Twitter.

Rupanya keinginan Hiroki mendapat sambutan dari Followernya, yang kemudian membujuknya untuk mengajak gadis tersebut berkenalan. Akhirnya ia mengirim pesan yang diterjemahkan ke bahasa Thai ke lock screen iPhone gadis itu. Namun balasan yang ia terima kemudian malah foto laki-laki muda.

Kini Hiroki telah menutup akun iPhone miliknya. Namun sebelum itu ia memamerkan sebuah screenshot berupa teks ‘Senang bertemu denganmu’ dari pemilik baru iPhone-nya yang hilang di Bangkok. Wah, gimana kelanjutanya yah?