بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: "The Raid 2: Berandal" Banjir Pujian di Sundance
Go Green

Clock Link

Thursday, January 23, 2014

"The Raid 2: Berandal" Banjir Pujian di Sundance

Setelah “The Raid” dihujani pujian di Festival Film Internasional Toronto tahun 2011, Gareth Evans kembali mendulang sukses dengan sekuelnya, “The Raid 2: Berandal”, yang berhasil memanaskan suasana di Park City. Dalam pemutaran perdananya di Festival Film Sundance tahun ini, “The Raid 2: Berandal” diakhiri dengan standing ovation dari sebagian besar penonton yang memilih untuk tetap tinggal dan menanti sambutan dari Evans, para pemeran, serta kru.


Awalnya, sempat ada kekhawatiran bahwa perhatian pada film “The Raid 2: Berandal” akan terpecah karena pemutaran perdananya didahului oleh pemutaran film kejutan Sundance yang cukup menyedot penonton. Sebelum pemutaran film dimulai, Mike Ryan dari Huffington Post mengunggah foto melalui akun Twitter-nya dan menunjukkan isi Eccles Theatre yang belum terisi penuh. Festival Film Sundance sendiri tahun ini tiba-tiba memutuskan di saat-saat terakhir untuk memutar film kejutan yang ternyata adalah “Nymphomaniac: Volume 1” karya Lars von Trier.

Meski demikian, pemutaran perdana “The Raid 2: Berandal” tetap berlangsung meriah. Sebelum dimulai, Evans berkelakar bahwa penonton di Park City berkesempatan untuk menonton versi uncut dari “The Raid 2: Berandal” sebelum film ini dikirim ke MPAA (asosiasi yang bertugas memberi rating film di Amerika Serikat).

Seakan merupakan peringatan bahwa filmnya mungkin akan dianggap terlalu berdarah-darah untuk sebagian orang, setelah film berjalan separuhnya, pemutaran dihentikan sementara karena salah seorang penonton mendadak kejang-kejang dan hampir pingsan. Reporter The Wrap, Jeff Sneider, yang juga menyaksikan hal ini menceritakan bahwa insiden ini menyebabkan film dihentikan selama lima menit untuk memberi waktu bagi sang penonton untuk mendapat pertolongan medis.

Seusai pemutaran, Eccles Theatre pun meledak dengan tepuk tangan serta komentar deras di Twitter – dan filmnya lagi-lagi menjadi trending topic seperti tahun 2011. Ethan Anderton dari First Showing berkomentar bahwa “The Raid 2: Berandal” melebihi kesuksesan “The Raid” dari semua sisi, sementara Germain Lussier dari Slashfilm berpendapat bahwa ini adalah salah satu film aksi terbaik yang pernah dibuat. Selain itu, beberapa kritikus seperti Devin Faraci (Badass Digest) dan Eric Vespe (AICN) menyamakan “The Raid 2: Berandal” dengan “The Godfather” dari film-film aksi.

Twitchfilm.com menyebut film ini “more epic than we ever imagined.” 

“Anyone who was a fan of the head smashes and knee kicks in the first film will be oh so pleased. Get ready... this film is about to blow your mind. Now I really want to go watch it again,” demikian tulis Ryland Aldrich, festival editor Twitchfilm.com.

Sang sutradara Gareth Evans pun menuai pujian dari sejumlah kritikus. Devin Faraci dari Badassdigest.com tak segan-segan menulis, “Gareth Evans is the greatest living action filmmaker. Anyone who has seen Merantau and The Raid suspected as much, but a viewing of The Raid 2 puts the QED at the end of the whole argument. And with The Raid 2 Evans stakes an even larger claim, putting himself into the ranks of the great living filmmakers, full stop.” 

Sementara Alex Billington dari Firstshowing.net sepertinya sangat terkesan dengan aksi Iko Uwais. “When thinking of martial arts and hand-to-hand combat, there are the legends, from Bruce Lee to Tony Jaa to Jet Li; now we can definitely add Iko Uwais' name to that list,” tulisnya. 

Namun, ada juga yang berpendapat negatif seperti Jordan Hoffman (Film.com) yang memutuskan untuk keluar dari bioskop sekitar sepuluh menit sebelum pemutaran selesai karena ia merasa bahwa kekerasan dalam film ini terlalu berlebihan baginya. Meski hampir muntah saat menonton, Hoffman sendiri mengakui bahwa koreografi perkelahian dalam “The Raid 2: Berandal” tetap membuatnya terkesan.

Pemutaran perdana “The Raid 2” pun ditutup dengan sesi tanya jawab yang dihadiri para pemeran dan kru. Iko Uwais sendiri sempat memberikan demonstrasi silat pada penonton yang masih bertahan di Eccles Theatre.

Dalam sekuelnya ini, Evans mengembangkan skala cerita dengan melibatkan lebih banyak karakter. Kisahnya sendiri masih berpusat pada Rama (Iko Uwais) yang harus meninggalkan keluarganya untuk menyamar sebagai tahanan di sebuah penjara agar dapat mendekatkan dirinya pada Uco (Arifin Putra), putra bos mafia bernama Bangun (Tio Pakusadewo). Selain para pemeran utamanya, pemeran pendukung seperti Julie Estelle sebagai Hammer Girl dan Very Tri Yulisman sebagai Baseball Bat Man juga cukup mencuri perhatian penonton.

“The Raid 2” masih akan diputar dua kali lagi di Festival Film Sundance, yaitu tanggal 22 dan 25 Januari. Durasi dari versi uncut yang diputar di festival ini adalah 148 menit. “The Raid 2” akan dirilis serentak tanggal 28 Maret 2014 di Indonesia dan Amerika Serikat.

No comments:

Post a Comment