بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 04/18/12
Go Green

Clock Link

Wednesday, April 18, 2012

Ratusan Miliar Rupiah untuk Tangkap Obama-Bush

sumber: Liputan6.com

Ratusan Miliar Rupiah untuk Tangkap Obama-Bush

London: Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh membuat gebrakan. Nazir Ahmed, demikian namanya, melontarkan pernyataan yang sangat kontroversial. Dalam Harian Pakistan Express Tribune, pertengahan April ini, orang Islam yang pertama kali menjadi anggota Dewan Inggris itu menawarkan hadiah sekitar 10 juta Pound Sterling atau sekitar Rp 150 miliar. Angka sebesar itu akan diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mantan Presiden AS George W. Bush.

Pernyataan tersebut diungkapkan Nazir Ahmed di Haripur, Pakistan, pekan silam sebagai balasan atas penawaran pemerintah Amerika yang menawarkan memberikan hadiah sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 91 miliar bagi yang berhasil menangkap Hafiz Muhammad Saeed, pimpinan Laskhar e Tayyiba. Warga Pakistan itu diklaim AS sebagai dalang serangan teroris 2008 di Mumbai, India.

Aksi Nazir Ahmed mendapat respons keras. Partai Buruh Inggris menonaktifkan keanggotaan dewan asal Pakistan tersebut, karena dinilai terlalu berani menantang AS. "Kita telah menonaktifkan sementara keanggotaan Ahmed hingga ia selesai diinterogasi. Jika pernyataannya itu benar dan serius, kami akan tindak tegas," kata juru bicara Partai Buruh, seperti dilansir AFP, Senin (16/4).

Selama menjadi anggota House of Lord Inggris, Nazir Ahmed memang sering menjadi sosok kontroversial. Dia menjadi penyelenggara peluncuran buku di House of Lord pada 2005 atas karya penulis kontroversial dari Swedia, Israel Shamir, yang dikenal anti-Israel dan Yahudi. Selain itu, Ahmed juga sangat berani menentang keputusan pemerintah Inggris yang memberikan gelar ningrat bagi Salman Rushdie pada 2007. Bagi Ahmed, Rushdie tak pantas diberi gelar tersebut karena telah menodai Islam, lewat buku The Satanic Verses (ayat-ayat setan).

Rumah Ditunggui Wartawan Karena Cerai: Iwa K Acungkan Jari Tengah dan Kata Kotor

sumber: INILAH.COM


Jakarta - Iwa K dibuat naik pitam oleh sejumlah wartawan infotainmen yang menunggui rumahnya. Kesal, rapperitu mengacungkan jari tengah dan mengeluarkan kata kotor.

Sejak digugat cerai istrinya, Silfi Nafilah, 10 April lalu, Iwa dan Selfi menjadi buruan infotainmen. Seperti Selasa (17/4) sejumlah awak infotainmen menunggui rumah Iwa di Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Wartawan menunggu beberapa di rumah Iwa, yang saat itu sedang ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput Selfi yang baru pulang dari luar negeri.

Saat sampai di rumah, mobil Iwa langsung diserbu wartawan untuk meminta pernyataan soal perceraiannya. Namun Iwa memasang wajah yang tak mengenakkan.

Bukannya memberikan pernyataan, pelantun laguBebasitu malah mengacungkan jari tengah kepada wartawan. Tidak itu saja, Iwa pun mengeluarkan kata-kata kotor yang terbaca dari gerakan bibirnya.

Sementara wajah Selfi terlihat tegang. Selfi berusaha tak melihat ke arah wartawan dan sesekali wajahnya ditolehkannya ke samping.

Tak mau berlama-lama berhadapan dengan wartawan, Iwa buru-buru masuk rumah dengan mobilnya. [mor]

Bisakah Uang Membeli Kebahagiaan?

sumber: REPUBLIKA.CO.ID


Uang bisa membeli banyak hal di dunia ini. Ada istilah "Ada uang, Abang disayang. Tak ada uang, Abang ditendang." Istilah itu seakan menggambarkan bahwa rasa sayang seseorang dihitung berdasarkan kadar uang yang dimiliki pasangannya. Sedemikian berkuasanya uang dalam kehidupan. Namun, bisakah uang membeli kebahagiaan?

Menurut satu polling yang dilakukan oleh para peneliti di Marist Institute for Public Opinion di Marist College, Amerika Serikat, pendapatan tahunan sebesar 50 ribu dolar AS (Rp 458 juta) mencukupi untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang. Uang sebesar itu cukup pula bagi seseorang untuk merasa bahagia dan puas atas kehidupannya.

Para peneliti melakukan survei dengan mewawancarai 1.235 responden warga AS. Mereka ditanyai soal tingkat kebahagiaannya berdasarkan beberapa hal, yaitu keluarga, keamanan bertetangga, situasi rumah, kehidupan spiritual, kesehatan, teman, waktu bekerja, waktu luang, keuangan, dan komunitasnya. Mereka juga ditanyai soal pendapatan tahunannya untuk rumah tangga.

Penelitian itu menemukan bahwa pendapatan tahunan sebesar itulah yang memperlihatkan situasi bahagia dan kepuasan seseorang. Untuk pendapatan yang kurang dari 50 ribu dolar AS per tahun memperlihatkan bahwa responden kurang bahagia dibandingkan mereka yang mendapat uang lebih dari sekian itu.

Perbedaannya cukup besar di antara kedua kelompok itu. Hal tersebut dilihat dari kepuasannya dalam rumah tangga, hubungan dengan teman, dan kepuasan lainnya dalam hidup.

Berdasarkan tingkat pendapatan, survei yang dilansir Livescience.com itu menyatakan, survei memperlihatkan bahwa 64 persen warga AS mengalami kesulitan keuangan di masa lalunya. Disebutkan bahwa dari jumlah sekian itu, ada 57 persen pemotongan pengeluaran, 26 persen perpanjangan masa pensiun, 17 persen punya kesulitan pembayaran kesehatan, 14 persen kesulitan membayar hipotek, dan 12 persen kesulitan menebus resep dokter.

"Uang mungkin tak secara langsung dapat membeli kebahagiaan. Tapi, di studi kami jelas memperlihatkan bahwa uang jadi faktor penting untuk kepuasan dalam kualitas hidupnya," kata Paul Hogan, pendiri Home Istead Senior Care, sebuah perusahaan kebutuhan rumah tangga dan komisioner dalam penelitian ini.

Hal ini, kata dia, tak hanya memperlihatkan bagaimana peranan pendapatan atas kehidupan, tapi juga bagaimana sulitnya situasi perekonomian berpengaruh pada kehidupan banyak orang.

10 Besar Geng Motor USA

sumber: http://dunia.lintas.me/go/unikasik-windu.blogspot.com/geng-motor-amerika-serikat-yang-mendunia/

Geng motor sekarang ini rame lagi di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Pada kesempatan ini, ane mau share aja nih 10 besar geng motor di USA.
Mari kita simak. 


Vagos: 

Nomor 10
Vagos bermula di San Bernardino, CA pada tahun 1960. Anggota klub sering memakai baju hijau dalam mengendarai sepeda motor. Klub ini memiliki sekitar 24 kelompok yang tersebar di Amerika Serikat bagian barat di negara-negara seperti Arizona dan Nevada dan juga 3 di Meksiko.
Para Vagos telah menjadi subyek dari beberapa penyelidikan oleh FBI dan ATF untuk kegiatan ilegal seperti produksi dan distribusi methamphetamine, pencucian pembunuhan, uang dan pelanggaran senjata. Penyelidikan sangat terkoordinasi pada bulan Maret 2006 FBI dan ATF telah menangkap 25 anggota Vagos.




Free Soul: 

Nomor 9
Geng motor ini dimulai di negara bagian Oregon pada akhir 1960-an. lambang mereka terdiri dari ankh, sebuah simbol Mesir kuno dalam bentuk salib yang dipasang di tengah pelek sepeda motor dan ban. Semua kelompok mereka berlokasi di dalam negara bagian Oregon, terkecuali satu kelompok di Vancouver, Kanada.
Pada tanggal 2 Mei 2007, tiga anggota dari The Motorcycle Club Souls Gratis ditangkap dan dituntut dengan berbagai kejahatan. Di antara bukti tersebut adalah obat-obatan terlarang, senjata dan sepeda motor curian yang semuanya disita.




Bandidos: 

Nomor 8
Didirikan di San Antonio, TX pada tahun 1966 The Bandidos adalah salah satu Klub motor yang terkenal di Amerika. lambang geng berupa kartun-ishly obesitas mengenakan sombrero besar dan membawa parang di satu tangan dan pistol di tangan lainnya. Warna-warna emas dan merah diadopsi sebagai warna klub karena fakta bahwa pendiri mereka adalah seorang mantan Marinir Vietnam veteran. The Bandidos memiliki sekitar 90 kelompok tersebar di Amerika Serikat saja, tetapi mereka juga telah berkembang di wilayah Asia, Jerman dan Australia.
Geng Bandidos memiliki sejarah panjang dan brutal dari kegiatan ilegal. Seorang anggota dari The Bandidos ditangkap, diadili dan dihukum karena pembunuhan pada tahun 2006 terhadap seorang petinju kelas terbang terkenal dan anggota Klub motor Hell saingannya. Polisi menduga bahwa para anggota Bandidos bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Anggota lain telah ditangkap atas pembunuhan terhadap obat dan kepemilikan senjata ilegal serta biaya penyerangan dan pemerasan.





Highwaymen: 

Nomor 7
The Highwaymen dibentuk di Detroit, MI pada tahun 1954. kelompok mereka telah tersebar di seluruh negara bagian Michigan dan negara bagian AS lainnya serta telah mencapai sejauh Norwegia dan Inggris. Warna klub mereka adalah hitam dan perak dan lambang mereka adalah kerangka bersayap mengenakan topi, sepeda motor dan jaket kulit. The Highwaymen juga memiliki motto sendiri yaitu: “. Ya, meskipun kita naik jalan raya dalam bayang-bayang kematian, kami tidak takut bahaya, karena kita adalah bajingan ibu paling jahat di jalan raya” “Highwaymen Forever, Selamanya Highwaymen”
Meskipun menjadi klub sepeda motor terbesar di kota Detroit, mereka tidak diakui di Federasi Detroit dari Klub motor karena reputasi mereka kekerasan dan kriminal. Pada Mei 2007, setelah penyelidikan selama dua tahun dalam kegiatan geng, FBI menggerebek rumah dan rumah kelompok klub yang mengakibatkan penangkapan 40 Highwaymen dan asosiasi atas tuduhan biaya termasuk asuransi dan penipuan hipotek, pembunuhan untuk disewa, kokain, korupsi perdagangan dan pemerasan.




Warlocks: 

Nomor 6
Warlocks didirikan pada tahun 1967 di Philadelphia, PA dan memperoleh sejumlah besar anggota setelah akhir Perang Vietnam. Hanya terdiri dari laki-laki putih, Kelompok Warlocks telah menyebar di seluruh negara bagian Pennsylvania dan sebagian dari Amerika Serikat timur laut dan juga memiliki cabang di Amerika tenggara maupun di luar negeri seperti Jerman dan Inggris. Warna klub mereka adalah merah dan putih dan mereka menggunakan tokoh mitologi Yunani yang bersayap Harpy sebagai lencana mereka. Anggota sering menghiasi diri mereka dan melindungi mereka dengan lambang supremasi kulit putih juga.
Pada tahun 2008, Tommy Zaroff, seorang mantan Presiden Bucks County, PA ditangkap dengan tuduhan memiliki 10 pon metamfetamin. Pada bulan Oktober tahun yang sama empat anggota dari Warlocks ditangkap dan didakwa atas tuduhan memproduksi, mengangkut dan mendistribusikan metamfetamin seluruh Berks County dan Montgomery di Pennsylvania. mereka juga menjual lebih dari 500 lbs. shabu bernilai sekitar $ 9 juta.





Sons Of Silence: 

Nomor 5
Sons of Silence adalah geng motor yang didirikan di Niwot, Colorado pada tahun 1966 dan ditampilkan dalam sebuah episode 2009 dari Gangland di History Channel. Sejak tahun 1966 The Sons of Silence telah menyebar di seluruh Amerika Serikat, dengan konsentrasi di AS timur, Mereka juga memiliki beberapa kelompok yang tersebar di seluruh Jerman.
Sons of Silence telah mengadopsi moto “Donec Mors Non Seperat”, yang dalam bahasa Latin “Sampai Maut Memisahkan Kami”. lambang klub telah diadopsi dari logo American Eagle digunakan oleh perusahaan bir Budweiser dengan elang ditumpangkan di atas huruf A dengan moto mereka di bawahnya.
Pada bulan Oktober 1999, 37 anggota Sons of Silence ditangkap akibat perdagangan narkoba dan senjata ilegal dalam salah satu operasi terbesar Denver menyamar federal. Selama penggerebekan, disita shabu senilai £ 20, 35 senjata api, empat granat tangan, 2 silencer serta uang tunai dan sepeda motor.





Outlaws: 

Nomor 4
Club motor Outlaw adalah salah satu klub yang terkenal dan tertua dalam daftar ini. Geng berdiri di Bar Matilda di Route tua 66 di McCook, IL tahun 1935. Menggunakan lambang Marlon Brando dalam The One Liar pada jaket kulit sebagai inspirasi, klub mengadopsi tengkorak dengan silang Pistons sebagai logo resmi klub mereka. Sejak klub itu berdiri lebih dari 70 tahun yang lalu kelompok mereka telah menyebar secara luas di seluruh Amerika Serikat dan telah mapan di Australia, Asia, Eropa dan Amerika Utara dan Selatan.
Harry Joseph Bowman, Pemimpin Dunia The American Outlaw Association (AOA), adalah presiden internasional dari The Motorcycle Club Kriminal dan memimpin 30 kelompok di Amerika Serikat dan 20 kelompok di 4 negara lain. ia dikirim ke penjara akibat 3 kasus pembunuhan tahun 1999 setelah berada di Top 10 FBI Most Wanted daftar Buronan pada tahun 1998. Di seluruh dunia anggota dari The Outlaws telah dicurigai, ditangkap, diadili dan dihukum karena kejahatan yang tak terhitung jumlahnya dari prostitusi, perdagangan narkotika dan barang curian, perdagangan senjata, pemerasan dan pembunuhan.




Pagans: 

Nomor 3
Pagans atau Orang musyrik yang dibentuk di Maryland pada 1959 dan pada tahun 1965 telah berkembang secara cepat. logo mereka menggambarkan Norse api Surtr raksasa duduk di matahari menghunus pedang dengan orang musyrik. Anggota dikenal memiliki supremasi kulit putih dan lambang Nazi. Para anggota klub juga telah terlihat dengan tato dari ARGO (Ar Go Persetan Yourself) dan NUNYA (Nun'Ya Fuckin 'Bisnis). Wilayah mereka tampaknya dibatasi secara ketat untuk pantai timur di Amerika Serikat.
Selain sejarah mereka dari persaingan keras dengan Hell’s Angels Motorcycle Club, The Pagan telah dikaitkan dengan berbagai kejahatan termasuk pembunuhan, pembakaran, penyelundupan narkoba dan telah dikaitkan dengan kejahatan terorganisir di Amerika di wilayah timur laut Amerika. Pada bulan Februari 2002, tujuh puluh tiga anggota Club Motor pagan ditangkap di Long Island, NY setelah kekerasan meletus antara The Pagan dengan The Hell Angels MC yang mengakibatkan 10 pengendara sepeda motor terluka dan satu anggota Pagan dibunuh. Kemudian pada tahun 2005, anggota dari The Pagan diduga menembak dan membunuh Wakil Presiden kelompok Hell’s Angels Motorcycle Club wilayah Philadelphia.




Mongols: 

Nomor 2
Mongols juga dikenal sebagai Bangsa Mongol atau Persaudaraan, dibentuk pada tahun 1969 di Montebello, California dari bikers Hispanik yang ditolak The Hell Angels MC karena ras mereka. Warna mereka adalah hitam dan putih dan lencana bertuliskan Mongol dalam huruf-huruf hitam besar di atas seorang pria mengendarai sepeda motor mengenakan rompi kulit dan kacamata hitam sambil membawa pedang atau pedang pendek. kelompok Mongol terkonsentrasi di Amerika Serikat bagian barat, tetapi juga telah dibuka di Kanada, Meksiko dan Italia.
Pada tahun 2008, ATF dikoordinasikan melakukan penyelidikan terhadap MC Mongol dimana 4 agen menyamar menjadi anggota sepenuhnya sambil mendapatkan informasi tentang kegiatan geng. Operasi ini mengakibatkan 38 penangkapan termasuk penangkapan presiden klub, Ruben "Doc" Cavazos. Sebagai bagian dari operasi, anggota MC Mongol sekarang dilarang oleh hukum dari penggunaan Mongol MC logo dan lambang termasuk pemasangan di rompi atau pakaian lain.




Hell's Angels: 

Nomor 1
Hell’s Angels merupakan geng motor paling terkenal Amerika, Hell’s Angels memiliki sejarah panjang dan menyeluruh di jalan raya Amerika. Banyak informasi kabur tentang asal-usul mereka karena banyak kode kerahasiaan. Hell’s Angels kemungkinan dibentuk pada tahun 1940 atau 1950 di California. Lencana mereka berupa logo "kepala maut" yang disalin dari lencana Skuadron Tempur ke-85 dan Skadron Menengah 552 Bomber. Huruf merah di atas latar belakang putih melambangkan warna klub. Dengan popularitas begitu banyak, kelompok Hell’s Angels bermunculan di seluruh AS, Rusia, Selandia Baru dan benua Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Australia.
Hell’s Angels telah mendapatkan ketenaran massa di AS karena keterlibatan mereka dengan urusan hukum dan persaingan geng motor. 
salah satunya Konfrontasi kekerasan di Casino Harrah, Laughlin, Nevada dan Hotel antara Hell’s Angels dengan MC Mongol yang mengakibatkan satu anggota geng ditusuk Mongol dan dua anggota MC Mongol ditembak Hell’s Angels.

Waktu "MAKE A WISH" Menurut Mitos


Make A Wish: 


Membuat permohonan atau "Make A Wish" terkadang kita lakukan pada saat tertentu.
Hal tersebut dikarenakan mitos yang beredar di kalangan masyarakat.
Konon katanya kalau kita membuat permohonan pada waktu-waktu tertentu maka permohonan kita dapat terkabul atau mungkin kemungkinan terkabulnya permohonan kita lebih besar.
Dan sebenarnya harapan atau permohonan itu dapat terkabul kalau kita percaya dan mau berusaha untuk yang kita mohon atau harapkan.


Make A Wish: 

Nomor 1
Moment pertama yang dipercaya untuk "Make A Wish" adalah pada saat jam menunjukan angka yang berurut.
Hal ini dalam satu hari hanya terjadi tiga kali, yaitu pada pukul 01:23, 12:34, dan 23:45.
Menurut mitosnya kalau agan secara tidak sengaja melihat jam pada waktu tersebut dan mengucapkan permohonan maka permohonan agan akan terkabul.


Make A Wish: 
Nomor 2
Moment kedua yang dipercaya untuk "Make A Wish" adalah pada saat jam dan menit menunjukan angka yang sama.
Hal ini terjadi satu jam sekali, contohnya pukul 12:12, 10:10, atau 05:05.
Sama seperti nomor satu diatas, kalau agan tidak sengaja melihat jam dan menunjukan angka yang sama maka permohonan agan akan terkabul.


Make A Wish: 

Nomor 3
Moment ketiga yang dipercaya untuk "Make A Wish" adalah pada saat bintang jatuh.
Mitos ini sudah dipercaya sejak lama baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Uniknya moment ini adalah suasana yang spesial sehingga sering dijadikan sceen dalam sebuah film.
Menurut info pada saat agan melihat bintang jatuh kemudian membuat permohonan di dalam hati maka permohonan tersebut akan terkabul.
Tapi tidak sembarang permohonan yang bisa agan buat saat moment ini.
Permohonan yang dibuat pada moment ini adalah memohon untuk orang yang menurut agan spesial dan tidak bisa hidup tanpa dia, harapan yang ingin sekali agan capai, dan yang terakhir permohonan tentang sesuatu yang tidak mungkin agan dapatkan.


Make A Wish: 

Nomor 4
Moment keempat yang dipercaya untuk "Make A Wish" adalah pada saat meniup kue ulang tahun.
Mitos ini mungkin agan semua pernah lakukan.
Moment ini adalah moment yang sangat spesial buat agan-agan karena hanya terjadi sekali dalam setahun.
Menurut mitosnya saat sebelum meniup lilin agan membuat dulu permohonan didalam hati tentang apa yang akan dicapai tahun ini.
Setelah itu agan meniup lilinnya, apabila semua lilin tersebut dapat mati dalam sekali tiupan maka permohonan agan yang dibuat tadi akan terkabul.


Make A Wish: 

Nomor 5
Moment kelima yang dipercaya untuk "Make A Wish" adalah pada saat membuka rokok.
Untuk para perokok mungkin sudah tau mitos ini.
Menurut mitosnya diawali saat kita membuka segel rokok dan bersukur atas rokok yang kita punya.
Kemudian mengambil satu batang dan mengucapkan permohonan kita.
Setelah itu batang pertama yang tadi kita ambil kita masukan kembali kedalam bungkusnya dengan posisi terbalik.
Konon katanya permohonan kita akan terkabul.


Make A Wish: 

Nomor 6
Moment keenam yang dipercaya untuk "Make A Wish" adalah pada saat kita di kolam harapan.
Namun ada juga yang bilang kolam harapan itu bisa saja di kolam, danau, sungai atau apapun.
Asal jangan dibecekan aja. 
Mitos ini sangat dikenal di luar negeri, bahkan di beberapa negara sampai dibuat kolam-kolam harapan.
Menurut mitosnya untuk memohon dikolam harapan agan harus menulis permohonan diselembar kertas.
Lalu kertas tersebut digunakan untuk membungkus koin atau uang receh.
Setelah itu lemparkan koin yang terbungkus permohonan agan ke dalam kolam dan permohonan agan akan terkabul. 

Anak Hilang Bertemu Ibunya berkat Google Earth

sumber: http://internasional.kompas.com/read/2012/04/17/06460845/Anak.Hilang.Bertemu.Ibunya.berkat.Google.Earth


Seorang bocah India yang tersesat lalu hilang dari keluarganya tahun 1986 akhirnya bertemu lagi dengan keluarganya 25 tahun kemudian dengan menggunakan foto satelit.



SAROO, nama bocah itu, baru lima tahun usianya ketika tersesat. Dia bepergian bersama kakaknya yang bekerja sebagai penyapu di kereta api India. "Ketika itu sudah larut malam. Kami turun dari kereta, dan saya sangat lelah sehingga saya duduk di sebuah stasiun kereta api, dan akhirnya saya tertidur," tutur Saroo seperti dilaporkan*BBC, Jumat lalu.

Tidurnya itu mengubah sisa hidupnya. "Saya pikir kakak saya akan kembali dan membangunkan saya, tapi ketika saya terbangun ia tidak terlihat. Saya melihat sebuah kereta api di depan saya dan berpikir, ia pasti di dalam kereta itu. Jadi, saya masuk ke kereta itu dan berharap saya akan bertemu saudara saya."

Namun, Saroo tidak menemukan saudaranya di kereta tersebut. Sebaliknya, ia tertidur lagi dan terkejut ketika terbangun 14 jam kemudian. Ia pada awalnya tidak menyadari kalau ia telah tiba di Kalkutta, kota ketiga terbesar India dan terkenal karena kekumuhannya.*

"Saya sangat takut. Saya tidak tahu di mana saya berada. Saya mulai mencari orang dan bertanya kepada mereka."

Segera dia merasa tidak nyaman. "Itu merupakan tempat yang sangat menakutkan. Saya pikir, tidak ibu atau ayah yang ingin anak mereka yang berusia lima tahun mengembara sendirian di daerah kumuh dan stasiun kereta api Kalkutta."

Saroo kecil harus belajar untuk mengurus dirinya sendiri. Ia menjadi pengemis, menjadi salah satu dari banyak anak yang mengemis di jalanan kota. "Saya harus sangat hati-hati. Anda tidak bisa mempercayai siapa pun." Pernah ia didekati seorang pria yang menjanjikannya makanan dan tempat tinggal, serta akan mengembalikannya ke rumah. Tetapi, Saroo curiga. "Pada akhirnya, saya pikir dia akan melakukan sesuatu yang tidak baik terhadap saya, jadi saya lari," tuturnya kepada*BBC.

Ia beruntung karena pada akhirnya bisa keluar dari jalanan. Ia diambil sebuah panti asuhan, yang lalu menawarkan dia untuk diadopsi. Dia kemudian diadopsi oleh keluarga Brierleys, pasangan dari Tasmania. "Saya akhirnya menerima bahwa saya telah tersesat dan saya tidak bisa menemukan jalan kembali ke rumah, jadi saya pikir ke Australia merupakan hal yang bagus."

Saroo hidup tenang di rumah barunya. Namun, ketika semakin dewasa, keinginan untuk menemukan keluarga aslinya semakin kuat. Masalahnya, sebagai seorang bocah lima tahun yang ketika itu masih buta huruf, ia tidak tahu nama kota tempat asalnya. Yang dia miliki hanya kenangan dalam ingatannya. Maka, ia mulai menggunakan Google Earth untuk mencari tempat kelahirannya.

"Itu seperti menjadi Superman. Anda bisa pergi dan mengambil foto berdasarkan ingatan dan bertanya, 'Apakah ini cocok?' Dan ketika Anda mengatakan, 'Tidak', Anda terus mencari dan mencari dan mencari."

Akhirnya Saroo menemukan strategi yang lebih efektif. "Saya mengalikan waktu saat saya berada di dalam kereta api, sekitar 14 jam, dengan kecepatan kereta api India dan saya mendapatkan sebuah jarak kasar, sekitar 1.200 km."

Dia lalu menggambar sebuah lingkaran di peta dengan pusatnya di Kalkutta, dengan radius berdasarkan jarak yang dia pikir telah dia tempuh dalam perjalanan itu. Hebatnya, dia segera menemukan apa yang ia cari: Khandwa. "Ketika saya menemukannya, saya perbesar. Saya menelusurinya hingga ke air terjun di mana dulu saya bermain."

Segera setelah itu ia pergi ke Khandwa, kota yang telah ia temukan secara*online. Dia menelusuri jalanan kota itu dengan kenangan masa kecilnya. Akhirnya ia menemukan rumahnya sendiri di kawasan Ganesha Talai. Tetapi, rumah itu tidak seperti yang ia harapkan. "Ketika saya sampai di pintu, saya melihat sebuah gembok di sana. Rumah itu terlihat tua dan usang, seakan-akan tidak ada orang yang pernah tinggal di situ untuk waktu yang cukup lama."

Saroo punya foto dirinya ketika ia masih bocah dan dia masih ingat nama keluarganya. Seorang tetangga mengatakan, keluarganya telah pindah. "Seorang lain datang dan kemudian orang ketiga muncul, dan ketika itulah saya merasa bahagia. Orang itu berkata, 'Tunggu di sini sebentar dan saya akan kembali'. Dan ketika ia kembali setelah beberapa menit, dia berkata, 'Sekarang saya akan membawa kamu ke ibumu.'"

"Saya merasa mati rasa dan berpikir, 'Apakah saya sedang mendengarkan apa yang saya pikirkan akan saya dengarkan?'"

Saroo kemudian dibawa untuk menemui ibunya yang berada di dekat situ. Pada awalnya, ia tidak mengenali ibunya. "Terakhir kali saya melihatnya saat dia berusia 34 tahun dan dia seorang perempuan cantik, saya lupa bahwa usia membuat perubahan. Tetapi, struktur wajah itu masih bertahan dan saya mengenalinya dan saya berkata, 'Ya, kamulah ibu saya'."

"Dia memegang tangan saya dan membawa saya ke rumahnya. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa kepada saya. Saya pikir, dia juga mati rasa seperti saya. Dia mengalami sedikit kesulitan ketika memegang anaknya, setelah 25 tahun, yang tiba-tiba saja muncul kembali seperti hantu. "

Meskipun sudah lama takut bahwa putranya meninggal, seorang peramal mengatakan kepada ibunya bahwa suatu hari dia akan melihat putranya itu lagi. "Saya pikir peramal itu memberinya sedikit energi untuk bertahan hidup dan menunggu hari itu datang."

Bagaimana dengan saudara Saroo, yang dulu bepergian bersama dia? Sayangnya, kabar tentang dia* bukanlah kabar baik. "Sebulan setelah saya menghilang, kakak saya ditemukan di tewas di jalur kereta api," tutur Saroo seperti dikutip*BBC. Ibunya tidak pernah mengetahui apakah ada kesengajaan atau apakah anak itu hanya terpeleset dan jatuh di bawah kereta.

"Kami sangat dekat dan ketika saya keluar dari India, hal yang membuat saya sedih adalah mengetahui kakak saya sudah meninggal."

Selama bertahun-tahun, Saroo Brierley pergi tidur dengan harapan bahwa ia bisa melihat ibunya lagi dan keluarga aslinya. Sekarang dia mendapatkan itu. Ia merasa sangat bersyukur. Dia kini terus berhubungan dengan keluarganya yang baru ditemukannya lagi.* "Hal itu telah mengangkat beban dari bahu saya, saya tidur jauh lebih baik sekarang."

Ada sesuatu yang lain lagi yang membuatnya tidur lebih baik sekarang. Sejumlah penerbit dan produser film kini mulai tertarik pada kisahnya yang luar biasa itu.

12 Aktor Terseksi 2011 Majalah People

sumber: http://showbiz.infospesial.net/read/415/12-aktor-terseksi-2011.html
http://showbiz.infospesial.net/read/416/12-aktor-terseksi-2011-2.html


Bradley Cooper: 

Nomor 1
Bradley Cooper (lahir di Philadelphia, 5 Januari 1975) adalah pemain film Amerika, teater, dan aktor televisi. Dia dikenal karena peran-perannya dalam film The Hangover, The A-Team, Wedding Crashers, dan Limitless.


Liam Hemsworth: 

Liam Hemsworth (lahir di Melbourne, Victoria, Australia, 13 Januari 1990; umur 22 tahun) adalah aktor asal Australia yang dikenal berperan sebagai Josh dalam opera sabun Neighbours. Ia juga bermain dalam film The Last Song yang dirilis pada tanggal 31 Maret 2010.


Idris Elba: 

Nomor 3
Idrissa Akuna "Idris" Elba (lahir di Canning Town, London Timur, 6 September 1972) adalah aktor asal inggris yang dikenal dengan film yang berjudul Thor. Ia juga bermain dalam film The Looser pada tahun 2010.


Justin Thereoux: 

Nomor 4
Justin Paul Thereoux (lahir di Washington DC, 10 agustus 1971) adalah seorang aktor, sutradara dan penulis sekenario yang terkenal. Karya dari sekenario Justin yang terkenal salah satunya adalah Iron Man 2.


Chris Evans: 
Nomor 5
Christopher Robert "Chris" Evans (lahir di Boston, 13 Juni 1981) adalah seorang aktor berkebangsaan Amerika Serikat. Ia bermain sebagai Cary Baston dalam serial televisi Opposite Sex, dan beralih menuju karir film serta membintangi beberapa hits, termasuk Not Another Teen Movie (2001), Fierce People (2005), Fantastic Four (2005), Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer (2007), dan Captain America: The First Avenger (2011).


Tim McGraw: 

Nomor 6
Samuel Timothy "Tim" McGraw (lahir di Delhi, Lousiana, 1 Mei 1967) adalah penyanyi country dan aktor asal Amerika Serikat. McGraw sudah memiliki 11 album hingga saat ini dan telah bermain dalam beberapa film seperti Country Strong (2010), Flicka (2006), The Kingdom dan The Blind Slide.


Josh Charles: 
Nomor 7
Yosua Harun "Josh" Charles (lahir di Baltimore, Maryland, September 15, 1971) adalah aktor panggung, aktor film dan televisi. Memang belum banyak film layar lebar yang diperankan Josh, namun serial televisi The Good Wife telah mengangkat namanya.



Joel McHale: 

Nomor 8
Joel Edward McHale (lahir di Roma, Italia, 20 November 1971) adalah seorang standup komedian, aktor, produser, dan penulis. Film yang telah diperankannya yaitu Spiderman 2 (2004), The Informant! (2009) dan yang baru-baru ini adalah Spy Kids: All the Time in the World (2011).


Jason Momoa: 

Nomor 9
Jason Momoa (lahir di Honolulu, Hawai, 1 Agustus 1979) adalah seorang aktor dan model. Film yang mengangkat namanya yaitu Baywatch, pada jamannya film ini merupakan film yang dapat terbilang sukses sampai dibuat serial tvnya. Film yang lainnya adalah The Game (2009) dan Conan The Barbarian (2011).


Ryan Gosling: 

Nomor 10
Ryan Gosling (lahir di London, 12 November 1980) adalah seorang aktor dan musisi. Dalam karir musiknya Ryan pernah membuat lagu solonya yang berjudul Put Me In The Car pada tahun 2007, dan beberapa film yang pernah di perankannya yaitu All Good Things (2010), The Notebook (2004).


Alec Baldwin: 

Nomor 11
Alexander Rae "Alec" Baldwin III (lahir di Amityville, New York, Amerika Serikat, 3 April 1958) adalah seorang aktor berkebangsaan Amerika Serikat yang memenangkan Emmy dan Academy Award. Dia berkarier di dunia film sejak tahun 1987. Beberapa film yang telah diperankan yaitu The Forbidden City (2009), Suburban Girl (2007), The Departed (2006).


Dylan Mcdermott: 

Nomor 12
Mark Anthony McDermott "Dylan" McDermott (lahir di Waterbury, Connecticut, 26 Oktober 1961) merupakan seorang aktor berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menikah dengan Shiva Rose sejak tahun 1995 dan mempunyai 2 orang anak. Dia menjadi terkenal saat memerankan Bobby Donnell di The Practice. Berberapa film lain yang pernah ia perankan yaitu Unbeatable Harold (2005), The Messengers (2007), dan masih banyak yang lainnya.

[Biografi] Sudomo, Jenderal Bertangan Dingin Era Orde Baru

sumber: http://news.detik..com/read/2012/04/16/144836/1893483/10/sudomo-jenderal-bertangan-dingin-era-orde-baru?nd992203605

http://nasional.vivanews.com/news/read/305414-sudomo--jenderal-dari-era-orde-baru


Sudomo, Jenderal Bertangan Dingin Era Orde Baru




Jakarta Sejak Sabtu (14/4), orang kuat di masa Orde Baru, Sudomo, dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pejabat tinggi yang dikenal dekat dengan keluarga Cendana tersebut saat ini sedang menjalani masa-masa kritis. Otaknya mengalami pendarahan hebat, hingga ia harus dirawat intensif.

Setelah sekian lama tidak mendengar kabarnya, berita sakitnya Sudomo tentu cukup mengejutkan. Mendengar 'Sudomo', mengembalikan ingatan sejarah kepada sebuah keadaan politik di tahun 1970 dan 1980-an di era pemerintahan Orde Baru.

Tak cuma urusan politik dan militer yang membuat Sudomo menjadi sosok yang menarik. Kehidupan privat pria kelahiran Malang, 20 September 1926 juga sempat jadi berita. Dalam perjalanan hidupnya, Sudomo pernah menikah dengan tiga perempuan dalam rentang waktu berbeda. Dengan istri pertamanya, Fransisca Play, Sudomo dikaruniai empat orang anak. Mereka adalah Biakto Trikora Putra, Prihatina Dwikora Putri, Martini Yuanita Ampera Putri, dan Meidyawati Banjarina Pelita Putri. Yang unik, keempat anaknya tersebut diberi nama berdasarkan momentum politik yang mengemuka saat itu.

Selang 10 tahun kemudian Sudomo menikahi Fransiska Diah Widhowaty. Namun pernikahan ini hanya berlangsung empat tahun. Setelah itu, Sudomo menikah dengan Aty Kesumawati. Namun kembali kandas.

Perjalanan karier Sudomo dimulai dari dunia pelayaran yang dijajakinya selepas tamat dari pendidikan SMP pada tahun 1943. Dunia pelayaran mengarahkan ketertarikannya kepada dunia militer. Sudomo muda lalu mulai menapaki dunia militer dengan mengikuti pendidikan Perwira Special Operation dan kursus Komandan Destroyer Gdyna, Polandia. Sudomo menamatkan pendidikannya itu tahun 1958. Di sinilah dimulainya kiprah militer Sudomo.

Prestasinya di dunia militer dan pelayaran membantu kelancaran pendidikannya untuk terus menempuh pendidikan di luar negeri. Sudomo juga sempat mengikuti pendidikan di Lemhannas, Sekolah Para Komando KKO, dan SESKOAL. Sejumlah operasi militer di bawah komando presiden Sukarno juga pernah dijalankannya. Misalnya, pertempuran di Laut Arafuru dan pembebasan Irian Barat. Dua perang itu menjadi cerita kesuksesannya dalam karier militer Sudomo. Kecemerlangan Sudomo terus berlanjut di era Soeharto.

Di masa pemerintahan Orde Baru ini, Sudomo tercatat pernah mengemban amanah sebagai Kepala Staf TNI AL (1969-1973) dan Panglima Komando Pengendalian Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) tahun 1978-1983 yang bertugas memelihara stabilitas.

Tidak cukup berkarier di militer, sejumlah posisi politik di pemerintahan pernah diembankan Presiden Soeharto ke pundaknya. Sudomo sempat merasakan kursi Senayan dengan menjadi anggota MPR RI, menjabat Menteri Tenaga Kerja (1983-1988), Menko Polkam (1988-1993), dan puncaknya sebagai ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1993 hingga 1998. Kariernya berakhir dengan runtuhnya kekuasaan rezim Orde Baru pada tahun 1998 dengan terjadinya reformasi. Posisinya yang penting di masa Orba, membuat publik menilainya sebagai salah seorang kroni Soeharto.

Sejarah kontroversial Sudomo terjadi ketika dirinya menjabat Pangkopkamtib dan Menko Polkam di era Orde Baru. Era awal tahun 1980-an hingga akhir 1990-an merupakan salah satu penggalan sejarah berdarah politik Indonesia. Karena pada kurun waktu itu, rezim Orde Baru memberlakukan UU Subversif. Dunia intelijen Indonesia yang mendapat pembenaran penuh di bawah UU Subversif, diwarnai oleh tangan dingin Sudomo. Sudomo mampu mengendalikan sejumlah kemelut dan konflik sosial-politik di sejumlah daerah. Dunia intelijen Indonesia ketika itu ditangani oleh kepiawaian trio jenderal, yaitu Sudomo, LB Moerdani dan Yoga Soegama.

Sebagai petinggi, wajar bila namanya sering dikaitkan dengan sejumlah kasus. Kasus yang menarik-narik Sudomo misalnya dugaan pelanggaran HAM kasus Talangsari, Lampung, yang terjadi pada 1989 dan juga katabelece Edi Tansil.

Di usia senja, Sudomo mengisi waktunya dengan kegiatan keagamaan. Dia rajin ke masjid, termasuk untuk salat subuh. Bahkan dalam suatu kesempatan, dia mengaku hidupnya baru dimulai di usia 75 tahun.

Saat ini, Sudomo menginjak usia yang ke-86. Sudomo tengah berjuang melawan sakit keras yang dialaminya. Dia dirawat intensif akibat pendarahan otak yang tiba-tiba menyeranganya ketika hendak mengadiri sebuah pernikahan keluarga, Sabtu (14/4) lalu.

"Bapak sebelumnya belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Banyak faktor, mungkin karena tekanan darah tinggi. Bapak belum bisa diajak bicara, masih diinfus dan dirawat intensif," ujar anak pertama Sudomo, Biakto Putra, Senin (16/4/2012).
(rmd/nrl)


Sudomo, Sang Jenderal Sapujagat
Sosok Sudomo sangat melekat dengan Era Orde Baru. Karirnya ikut karam bersama Orde Baru.
Rabu, 18 April 2012, 12:18 WIB
Ita Lismawati F. Malau


VIVAnews - Hari ini Sudomo meninggal dunia. Laksama Purnawirawan itu meninggal karena sakit stroke yang sudah lama menderanya. Dia akan dimakamkan di Kalibata. Di antara pahlawan-pahlawan yang sudah mendahuluinya. Markas Besar TNI akan menanggani langsung prosesi pemakaman itu dari awal hingga tuntas.

Tentara Nasional Indonesia, kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, banyak berutang budi pada Sudomo. "Banyak masukan dan dan bimbingan yang diberikan beliau kepada TNI. Sehingga kita menjadi seperti saat ini," ujar Iskandar kepada VIVAnews.

Hampir separuh usinya, memang dihabiskan di dunia militer. Pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Laut, menjadi Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Keterlibatan (Pangkopkamtib)--yang dengan sangat keras menertibkan para pengemis, gembel dan pengamen di Jakarta. Sudomo baru menepi dari pusar kekuasaan di masa-masa akhir kekuasaan Soeharto. 

Lahir di Malang, Jawa Timur, 20 September 1926, separuh usia Sudomo memang habis di Tentara Nasional Indonesia. Dan ketertarikan kepada dunia militer itu sudah tumbuh semenjak belia. Begitu tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dia langsung masuk Sekolah Pelayaran. Dari sana dia masuk Angakatan Laut tahun 1945.

Karir milternya terus melesat. Dalam usia 35 tahun, dia sudah menjadi perwira tinggi. Tahun 1962, dia ditunjuk menjadi Panglima Angkatan Laut Mandala dengan pangkat komodor. Sudomo ikut bergabung dengan sejumlah perwira ketika tiga kapal Angkatan Laut Indonesia merangsek ke Irian Barat tanggal 15 Januari 1962. 

Tiga kapal itu melaju petang hari. Sekitar pukul lima sore. Dan Sudomo yang ketika itu pangkatnya kolonel bergabung dengan pasukan di KRI Harimau yang melaju paling depan, bersama Kolonel Mursyid dan Kapten Tondomulyo. Di belakang mereka melaju KRI Macan Tutul yang ditumpangi Komodor Yos Sudarso, yang kemudian tewas dalam pertempuran melawan Belanda.



Karir cemerlang masih terus mengiringi Sudomo sampai di pemerintahan Soeharto. Dia tercatat pernah menjabat Kepala Staf TNI AL (1969-1973) dan Panglima Komando Pengendalian Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) sejak 17 April 1978 hingga 29 Maret 1983. Barangkali semasa menjadi Pangkopkamtib inilah peran Sudomo sangat menonjol sekaligus penuh kontroversi.

Sekitar 1984-1986, misalnya, Pangkopkamtib itu menggelar operasi penertiban terhadap pengemis dan gembel di Jakarta. Alasannya malu terhadap tamu negara. Konon dari situlah sejarahnya mengapa para penjual koran dan majalah di pinggir jalan itu memakai baju atau rompi media massa. Agar mereka sedikit terlihat rapi. 

Pada tahun 1984,Sudomo pernah membentuk Operasi Sapujagat yang melancarkan operasi khusus untuk kejahatan bersenjata dan subversi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung dan Sumatera Selatan. Sudomo menunjuk dua jenderal berbintang tiga untuk menjalankan Sapujagad, yakni Letjen Widjojo Soejono dan Letjen Wiyogo. Operasi inilah yang dituduh banyak melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) di sejumlah tempat.

Setelah di dunia militer, Sudomo masuk dunia politik dengan menjadi anggota MPR RI, menjabat Menteri Tenaga Kerja (1983-1988), Menko Polkam (1988-1993), dan puncaknya sebagai ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1993 hingga 1998.

Tangan dingin Sudomo menyeret namanya dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia di Talangsari, Lampung (1989). 

Tak hanya dunia karirnya yang menarik perhatian publik, tapi juga dunia pribadinya. Sudomo diketahui pernah menikah dengan tiga perempuan. Dari istri pertama, Fransisca Play, Sudomo dikaruniai empat orang anak, yakni Biakto Trikora Putra, Prihatina Dwikora Putri, Martini Yuanita Ampera Putri, dan Meidyawati Banjarina Pelita Putri.

Sudomo kemudian menikahi Fransiska Diah Widhowaty. Namun pernikahan ini hanya berlangsung empat tahun. Setelah itu, Sudomo menikah dengan Aty Kesumawati. Namun pernikahan ini kembali tak sukses.

Kartini, Fotografi dan Sebuah Estetika Sejarah

sumber: http://indonesiaartnews.or.id/artikeldetil.php?id=145

Sebuah Tulisan dari seorang Peneliti dan Pengajar di Prodi Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta; sedang menempuh program Doktoral di Prodi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa SPs Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 

Kartini, Fotografi dan Sebuah Estetika Sejarah

Kartini, Kardinah dan Roekmini (Foto Charles & Co., 1901. Sumber: Kartini: Surat-Surat ..., terjemahan Sulastin Sutrisno, 2000)

”SESEORANG telah berjanji kepada saya untuk memotret seluruh proses pertumbuhan padi, termasuk kebau dan pengembalanya. Dan saya yang akan memberikan semua keterangan mengenai hal itu sebagaimana saya lihat dan saya rasakan sebagai anak bangsa itu sendiri”

”Kemarin saya berjumpa dengan orangnya, tetapi dia belum dapat memenuhi janjinya karena alat fotonya jatuh di lumpur di sawah”

(Surat Kartini tanggal 17 Februari 1903).

Sosok R.A. Kartini (21 April 1879 - 17 September 1904) tentulah sudah sangat familiar bagi kita, namanya begitu harum sebagai pejuang emansipasi wanita, terabadikan dalam nama jalan, gedung, bahkan ada lagunya. Hingga saat ini, gaung peringatan kelahirannya masih dapat dirasakan, setidaknya oleh ibu-ibu muda yang harus menyiapkan kostum khusus bagi anak-anaknya yang masih duduk di Taman Kanak-Kanak. Jika ditanyakan mengapa semua itu bisa terjadi, salah satunya karena ia memiliki peninggalan sangat berharga: yaitu surat-suratnya.

Dalam berbagai wacana yang berkembang, sosok Kartini, berkat peninggalan surat-surat yang dikirimkan kepada sahabat-sahabat pena-nya tidak hanya dimaknai sebagai suara pikiran-pikiran tentang kesetaraan jender, kependidikan dan kemajuan pemikiran wanita Bumiputera, namun juga sempat diinterpretasikan sebagai bentuk manipulasi representasi figur yang dikonstruksikan. Ada anggapan, ia terlalu dimuliakan untuk kepentingan ideologis tertentu sehingga terkesan ”menenggelamkan” figur-figur wanita bumiputera lainnya, misalnya Cut Nyak Dhien dan Dewi Sartika. Bagi saya, monggo sajalah. Toh pada akhirnya sebuah pewacanaan tidaklah berujung pada yang lebih benar, namun pada yang paling meyakinkan.

Tulisan ini tidak akan memasuki pergulatan wacana itu, namun lebih memaknai surat peninggalan Kartini dari sisi yang lain, yaitu sebagai secuil sejarah konseptual fotografi Indonesia, sambil mencoba merasakan aspek guna ekstrinsik sejarah, yang salah satunya dikatakan oleh Prof. Kuntowijoyo sebagai pendidikan keindahan: sejarah sebagai pemicu pengalaman estetis

Kartini dan fotografi? 
Bukankah Kartini hidup dalam pingitan dan tidak punya kamera? Rasanya seperti jauh panggang dari api. Rasanya benar, tapi tidak juga! Nyatanya dalam surat-suratnya, Kartini sempat mengemukakan isi hatinya tentang fotografi, dan tentunya, akan memancing kita untuk termenung dan berimajinasi menuju salah satu fase dalam perlintasan waktu yang telah berlalu. Misalnya, dalam surat yang ditujukan kepada R.M. Abendanon tanggal 17 Februari 1903, Kartini menulis:

”Kerap kali benar saya ingin memiliki alat foto dan dapat memotretnya kalau kami melihat hal-hal yang aneh pada bangsa kami, yang tidak difahami oleh orang Eropah. Banyak benar yang ingin kami tulis disertai gambar-gambar, yang kiranya dapat memberi gambaran yang murni kepada orang Eropah tentang kami, bangsa Jawa”.

Dalam potongan surat tadi seakan Kartini mengatakan kepada kita, betapa pada masa itu orang-orang pribumi belum akrab dengan fotografi dari sisi teknologi dan kepemilikan alat. Orang Jawa lebih sering dipotret daripada memotret; bahwa apa yang dipotret orang Eropa merupakan gambaran yang artifisial tentang orang Jawa masa itu; dan betapa sebenarnya terdapat banyak hal yang lebih pantas untuk difoto daripada apa yang difoto oleh orang-orang Eropa. Dari sini pula lah kita bisa tahu, ternyata, seorang Kartini berkeinginan besar untuk membuat foto: memotret orang Jawa dengan ”mata Jawa”-nya. Tampak pula bagaimana fotografi, yang oleh penganut faham realisme dianggap sebagai representasi objektif atas sebuah objek, ternyata bisa menjadi sangat subjektif, setidaknya bagi Kartini. Menarik bukan? Akhirnya kita harus berfikir bahwa foto-foto jadoel yang kita lihat saat ini ternyata perlu dimaknai dengan konteks tertentu.

Belum lagi, di masa itu ternyata seorang Kartini, yang tentu saja tidak akan pernah belajar rhetoric of the image ala semiotika Roland Barthes (1915-1980), sudah sadar bahwa penggabungan foto dan tulisan menjadi penting guna penyampaian pesan. Dan perlu diingat, kalimat itu ia ditulis ketika berusia 24 tahun! Usia yang bagi gadis masa kini merupakan saat-saat seru untuk memikirkan model tas dan warna sepatu gaul untuk party-party; atau memilih-milih foto-foto untuk profil akun jejaring sosialnya. Pemikiran Kartini tampak jauh melampaui usianya.

Agar lebih estetis, kita pun bisa berandai-andai, bagaimana jika ternyata Kartini saat itu sempat memotret? Apakah hasilnya akan seperti karya-karya Kassian Cephas (1844-1912), sosok yang diyakini sebagai fotografer bumiputera pertama, yang amat banyak karya fotonya tapi seakan diam seribu bahasa? Tidak meninggalkan warisan surat-surat seperti Kartini? Sayangnya, kita tidak pernah tahu. Padahal, pemikiran dalam untaian kata-kata Kartini tampaknya sangat pas bagi seorang fotografer sungguhan, yaitu beridentitas dan bervisi fotografi yang jelas. Itulah sejarah: meminta kita untuk terus berimajinasi dan menikmati sensasi historik.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan lain Kartini juga memberi gambaran kepada kita bagaimana pada masa itu karya-karya fotografi potret digunakan. Bahkan ia juga mengutarakan rasa kagumnya ketika memandangi selembar foto. Kutipan-kutipan berikut ini tampaknya bisa sedikit memberi gambaran:

”Bukankah ajaib sekali, bahwa istri pertama suami saya sampai hari-hari terakhir hayatnya selalu berbicara tentang saya. Dia ingin benar berkenalan dan berteman dengan saya. Cita-citanya pergi ke Jepara, dan membawa anak-anaknya kepada saya. Potret saya sesungguhnya tidak pernah dilepaskan dari tangannya, disimpannya, bahkan sampai ranjang sakitnya yang terakhir” (Surat Kartini 11-November 1903).

”Saya tidak berani mencium Nyonya dalam keadaan berdiri sangat cantik, sangat gagah, dan luhur di hadapan saya! Saya akan menatap Nyonya saja dan silakan membaca sendiri dalam mata saya, betapa dalam rasa terima kasih saya atas hadiah yang bagus itu!

Seperti ratu!” anak-anak berseru serempak, ketika mereka melihat potret Nyonya. Ya, seperti ratu lahiriah, tetapi apa yang terdapat di belakang pakaian yang indah itu, di dalam tubuh yang bagus itu lebih bersifat ratu lagi! Hati yang berdetak di belakang buatan manusia yang indah itu sangat luhur, dan akal yang tersembunyi di belakang dahi yang bagus sangat jernih!” (Surat Kartini, 21 November 1902).

Terakhir, mungkin ini bisa membuat kita sedikit tersenyum. Ternyata Kartini juga sempat menyebutkan adanya takhayul fotografi yang menggenggam otak para inlander di perkampungan sekitar Jepara. Suatu ketika Kartini menulis:

”Pada mulanya juga amat banyak susah untuk membuat beberapa potret di kampung. Menurut takhayul, hal itu akan memendekkan hidupnya sendiri kalau orang menyuruh membuat potret dirinya. Dan tukang potret itu berdosa sekali, semua potret yang dibuatnya akan minta nyawa-nyawa kepadanya di akhirat.

Ketika kami dengan tukang potret datang di sebuah kampung, beberapa orang perempuan mulai menangis. Tetapi ketika akhirnya ada seorang pemberani, yang berani, mereka mengering.kan air matanya. Dan ketika kami kembali sekali lagi, mereka menawarkan diri untuk dipotret”. (Surat Kartini, 5 Maret 1902)

Tampaknya, takhayul fotografis itu hidup sebagai wujud penegasan larangan menggambar makhluk bernyawa yang diwacanakan oleh para juru dakwah. Takhayul ternyata menjadi wacana ampuh untuk membenamkan pesan kepada masyarakat yang sangat awam. Jika demikian, apakah tatapan kosong dari mata-mata para inlander yang terpotret juga ada kaitannya dengan takhayul tadi? Marilah kita berkhayal! Lantas, dari mana pula datangnya takhayul foto bertiga?

Demikianlah, melalui tulisan ini kita melihat bagaimana sebuah artefact, bisa saja mengandung mentifact dan sosifact yang sangat berharga bila kita mau memaknainya dengan cara baca tertentu. Ya, untuk permulaan, bolehlah kita memahaminya secara terbatas: sejarah sebagai sesuatu yang estetis.

Semoga sadarlah kita bahwa surat-surat Kartini itu amat kaya informasi, bukan sekadar masalah emansipasi perempuan. Kedepan, interpretasi artefak sejarah fotografi Indonesia tampaknya bisa lebih dikembangkan untuk sesuatu yang lebih produktif: tidak sekadar menemukan guna yang estetis, namun juga guna pendidikan masa depan. Selain surat-surat Kartini, tentu masih banyak lagi artefact-artefact yang telah lama menanti untuk dibaca, dipahami, dan dihayati guna rekonstruksi masa lalu fotografi Indonesia. Sejarah fotografi tampaknya belum pernah digarap secara serius oleh kita, anak bangsa yang bila dikatakan dalam ”bahasa” Kartini: aduhai! Kerap kali benar lebih suka memotret! ***

*) Kutipan-kutipan surat Kartini diambil dari buku Kartini: Surat-Surat kepada Ny. R.M. Abendanon-Madri dan Suaminya, terjemahan Sulastin Sutrisno, cetakan ke-3, Seri Terjemahan KITLV-LIPI, Penerbit Djambatan, Jakarta. 2000.