بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 04/29/14
Go Green

Clock Link

Tuesday, April 29, 2014

Bantai Munchen 4-0, Madrid Lolos ke Final

Bantai Munchen 4-0, Madrid Lolos ke Final

TEMPO.CO, Munich - Real Madrid secara mengejutkan sukses mempermalukan juara bertahan Liga Champions Bayern Munchen dengan skor telak 4-0, dalam pertandingan kedua babak semifinal di Allianz Arena, Rabu, 30 April 2014, dinihari. Madrid berhak melaju ke final lewat keunggulan agregat 5-0 atas Munchen.

Bayern tampil menguasai jalannya pertandingan sejak pertandingan dimulai. Akan tetapi, Munchen tak mampu melepaskan tembakan tepat ke gawang hingga babak pertama berakhir. Sedangkan tim tamu bermain sangat efektif.

Madrid membungkam pendukung Bayern di menit ke-16. Bek Sergio Ramos berhasil memaksimalkan sepak pojok Luka Modric dengan sundulan ke arah pojok kiri bawah gawang Manuel Neuer.

Berselang empat menit kemudian, Madrid sukses menambah keunggulan. Ramos lagi-lagi mengoyak jala gawang Bayern lewat tandukkannya. Gol kedua Ramos berawal dari tendangan bebas Angel di Maria yang sempat mengenai Pepe.

Cristiano Ronaldo membuat Bayern semakin menderita di menit ke-34. Lewat skema serangan balik, Bale mengirim umpan matang kepada Ronaldo yang berlari tanpa kawalan. Pemain asal Portugal itu menaklukkan Neuer dengan tendangan kaki kanan mendatar. Skor 3-0 menutup babak pertama.

Bayern kembali menguasai jalannya laga di awal babak kedua. Tim asuhan Josep Guardiola itu baru bisa melepaskan tembakan tepat di menit ke-60. Namun, sepakan Franck Ribery berhasil diamankan Iker Casillas.

Madrid sendiri tampak sudah puas dengan keunggulan 3-0. Los Blancos lebih sering menunggu serangan Munchen dan mengganti pemain-pemain pilar macam Sergio Ramos, Di Maria, dan Karim Benzema.

Namun, Ronaldo belum puas dengan torehan satu gol. CR7 menambah koleksi golnya di Liga Champions menjadi 16 lewat tendangan bebas di menit akhir. Pemain terbaik dunia 2013 itu melepaskan sepakan mendatar. Bola melesat mulus melewati bawah pagar hidup Bayern yang terlanjur melompat.

Skor 4-0 bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Madrid pun lolos ke final untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir dan kian dekat dengan La Decima. Namun, di partai puncak nanti, Madrid dipastikan tak diperkuat Xabi Alonso yang terkena akumulasi kartu.


Susunan pemain:

Bayern Munchen:

Neuer; Lahm, Boateng, Dante, Alaba; Schweinsteiger, Kroos; Robben, Muller (C. Pizarro 72’), Ribery (Gotze 72’); Mandzukic (J. Martinez 46’).


Real Madrid:

Casillas; Carvajal, Pepe, Sergio Ramos (Varane 75’), F. Coentrao; Xabi Alonso, Modric, Di Maria (Casemiro 84’); Bale, Ronaldo, Benzema (Isco 80’).

Cetak Brace ke Gawang Munchen, Ronaldo Ukir Rekor

Cetak Brace ke Gawang Munchen, Ronaldo Ukir Rekor

TEMPO.CO, Munich - Mega bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, menahbiskan diri sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions. Ronaldo telah membukukan 16 gol di kompetisi antarklub paling elit di benua Eropa itu.

Ronaldo mencetak rekor tersebut lewat tambahan dua gol dalam kemenangan 4-0 Madrid atas Bayern Munchen, di leg kedua babak semifinal Liga Champions di Allianz Arena, Rabu, 30 April 2014, dinihari tadi. CR7 berpeluang mempertajam rekornya itu karena Madrid lolos ke partai puncak Liga Champions musim ini.

Pemain asal Portugal itu mencetak gol pertamanya lewat skema serangan balik. Usai menerima umpan Gareth Bale, CR7 melepaskan tandangan kaki kanan mendatar. Pada menit akhir pertandingan, CR7 mengunci kemenangan Madrid lewat tendangan bebas mendatar.

Pada babak penyisihan grup, Ronaldo sudah memecahkan rekor delapan gol milik Ruud van Nistelrroy, Filippo Inzaghi, Hernan Crespo, dan Zlatan Ibrahimovic. Mantan pemain Manchester United itu membukukan sembilan gol dalam lima penampilan di babak penyisihan Grup B.

Ronaldo mengawali Liga Champions musim ini dengan torehan hat-trick ke gawang Galatasaray. Kemudian, pemain 29 tahun itu membukukan masing-masing tiga gol dalam dua pertemuan melawan Copenhagen dan Juventus.

Pemain jebolan akademi Sporting Lisbon itu mencetak empat gol dalam pertandingan babak 16 besar melawan Schalke 04. Di babak perempat final melawan Borussia Dortmund, CR7 mencetak tiga gol dalam dua laga.

Dengan torehan 66 gol, kini CR7 terpaut satu gol dengan Lionel Messi dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liga Champions. CR7 terpaut lima gol dengan top scorer Liga Champions sekaligus pemain legendaris Madrid, Raul Gonzalez.

Isu Erupsi Merapi Warga Diminta Tak Panik

Isu Erupsi Merapi Warga Diminta Tak Panik

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - BPPTKG Yogyakarta lewat pesan yang ditwitkan di akun @bpptkg meminta warga di sekitar Merapi tidak panik menanggapi isu-isu sesat terkait erupsi Merapi.

Meski naik level dari NORMAL menjadi WASPADA, belum ada aktivitas signifikan gunung Merapi tengah menuju fase erupsi atau sudah dalam status meletus.

"Ikuti arahan Pemda, atau tanya ke pos pemantauan Merapi terdekat melalui frekuensi radio komunikasi 165.075 Mhz," demikian twit @bpptkg pada pukul 05.54 pagi ini. Pos pengamatan Merapi ada di Kaliurang, Babadan, Jrakah atau Selo Boyolali.

Pantauan peralatan tilmeter, EDM, dan GPS yang terpasang di berbagai titik, hingga Rabu (30/4/2014) pagi ini dinyatakan tidak ada deformasi yang menunjukkan peningkatan signifikan.

Deformasi adalah istilah kegunungapian untuk menunjukkan pembesaran atau pembengkakan volume gunung akibat aktivitas magmatik atau pergerakan magma menuju puncak. Deformasi ini salah satu indikasi kuat yang menunjukkan gunung menuju fase erupsi.

Status aktivitas Merapi naik level dari NORMAL menjadi WASPADA pada Selasa (29/4/2014) pukul 23.50 WIB, pantauan visual pagi ini, asap solfatara yang keluar dari kawah terlihat tipis dan bertekanan lemah mengarah ke utara.

Pantauan visual dilaporkan seragam via radio komunikasi dari petugas jaga Pos Kaliurang, Babadan, Jrakah, dan Selo. Rekaman CCTV yang terpasang di tower Pasar Bubrah juga menunjukkan hal sama, puncak terlihat jelas dan tidak ada kegempaan yang signifikan.

BPPTKG dan PVMBG menyatakan pendakian oleh umum ke puncak gunung berapi ini tidak direkomendasikan karena berbahaya.

"Kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan upaya mitigasi bencana," demikian salah satu isi surat dari Kepala PVMBG tentang kenaikan status aktivitas gunung Merapi.

Hiu Berjalan di Ternate Terancam Punah


TEMPO.CO, Ternate- Habitat spesis hiu berjalan atau lebih dikenal Hemiscyllum halmahera, di perairan laut Ternate terancam punah. Wawan Kurniawan, Sekretaris Komunitas Peduli Laut (KPL) Maluku Utara mengatakan, setidaknya di beberapa titik penyelaman sudah tidak terlihat spesis hiu tersebut. Bahkan wilayah yang biasa menjadi tempat hiu berjalan pun kini jumlahnya terlihat mulai berkurang.

"Enam tahun lalu, hampir semua perairan laut Ternate dengan mudah dapat dijumpai hiu ini. Namun sekarang untuk melihat spesis ini kita harus bersabar,"kata Wawan kepada Tempo, Rabu, 30 April 2014.

Menurut Wawan, secara umum faktor yang paling banyak mempengaruhi habitat spesis hiu berjalan adalah faktor manusia. Lima tahun terakhir manusia banyak melakukan pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Pemerintah Kota Ternate pun cenderung giat membangun dengan cara mereklamasi pantai.

"Ini yang membuat spesis ini terancam punah. Padahal kami semua tahu spesis ini adalah endimik Halmahera yang berpotensi bisa menarik wisatawan." kata Wawan. "Karena itu seharusnya pembangunan di Ternate harus lebih sensitif ekologi laut."

Muhammad Akang Idris, Koordinator Nasijaha Diving Club mengatakan, banyak spesis biota laut di perairan Ternate yang berpotensi bisa menarik wisatawan. Namun habitatnya banyak terancam. Karenanya itu, untuk menjaga habitat biota laut di Ternate, pemerintah Kota sudah harus mulai berpikir untuk tidak membangun dengan merusak ekologi laut. "Jika hal ini bisa dilakukan, yakin dan percaya generasi mendatang masih akan dapat merasakan kekayaan laut di Ternate,"ujar Akang.

Penemuan hiu berjalan bermula dari foto yang diambil oleh penyelam asal Inggris, Graham Abbott, di perairan selatan Halmahera pada tahun 2007. Hasil foto Abbot kemudian dikirimkan ke Conservation International (CI) untuk menanyakan apakah foto menunjukkan spesies hiu berjalan sama dengan yang ditemukan di Kaimana dan Cendrawasih, yang baru saja ditemukan saat itu.

Pada tahun 2012, dari hasil penelitian secara mendalam, diketahui hiu berjalan yang berada di perairan laut Maluku Utara merupakan spesis baru dari kelompok Hiu. Secara resmi, hiu berjalan Halmahera diumumkan sebagai spesies baru lewat publikasi di Journal of Ichtyology yang terbit pada Juli 2013.

Ustadz Guntur Bumi Ditetapkan Sebagai Tersangka

Pengacara Optimis UGB Tak Akan Ditahan

Polisi telah meningkatkan status Ustadz Guntur Bumi (UGB) dari terlapor menjadi tersangka. Akankah suami artis Puput Melati itu dijebloskan ke tahanan?

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, belum dapat menjawab pertanyaan ini. Sebab, kata dia, penyidik masih butuh waktu untuk memeriksa UGB.

Rencananya penyidik akan segera memanggil pria bernama asli Susilo Wibowo itu untuk dimintai keterangannya. "Penahanan nanti setelah pemeriksaan, kalau penyidik merasa ada penahanan, ya nanti dilakukan," ujar Rikwanto, saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (29/4).

Ditingkatkannya status UGB sebagai tersangka, lanjut Rikwanto, karena unsur pidana seperti yang dilaporkan mantan pasiennya dirasa sudah cukup lengkap.

"Dari belasan laporan, penyidik sudah memeriksa. Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap pelapor, terlapor, maupun saksi lain. Ada yang sudah lengkap, pasalnya terpenuhi, kemudian ini kami naikkan statusnya GB menjadi tersangka," urainya.

Sejauh ini Rikwanto menolak memberi tahu atas pasal yang mana UGB dijadikan tersangka. "Nanti saja kalau sudah diperiksa," pungkasnya. (ari/yb)

http://www.tabloidbintang.com/

Bagus, Korban Selamat Sempat Diajak Gugum ke Lantai 2 untuk Dibantai

Korban selamat sempat diajak Gugum ke lantai 2 untuk dibantai

MERDEKA.COM. Bagus (16), korban yang berhasil selamat dari aksi pembantaian yang dilakukan Ramadhan Gumilang alias Gugum rupanya sempat memberikan perlawanan saat akan dihabisi. Awalnya, Bagus yang baru saja pulang dari sekolah diajak ke lantai 2 oleh Gugum, sekitar pukul 15.30 WIB.

Siswa kelas II SMK N 6 Kota Tangerang tersebut belum menyadari bahwa kedua orang tua serta adiknya, Prasetyo (sebelumnya ditulis Fras) telah tewas dibunuh.

"Di dalam rumah dia bertemu Gugum. Bagus melihat ada darah ditangannya. Tapi Gugum bilang kalau dia habis berkelahi dengan anak Kota Bumi. Lalu Bagus diajak Gugum naik ke lantai dua," ujar salah satu tetangga korban, Tatang Murdio (56), Selasa (29/4).

Benar saja, saat tiba di lantai 2, Gugum langsung menghantam kepala Bagus dengan kunci pipa. Untungnya, hantaman yang menimpa kepala Bagus tidak terlalu keras sehingga tak membuatnya terkapar. Bagus pun melawan.

"Bagus sempat teriak minta tolong. Saya mendengarnya langsung saya samperin. Tapi saat saya panggil, Gus.. Bagus.. tidak ada jawaban. Ternyata saat itu dia sedang rebutan kunci pipa," jelas Tatang.

Tatang yang mengira teriakan itu hanya karena perkelahian biasa dengan keluarga tidak merasa curiga dan membiarkannya. Kecurigaan Tatang muncul begitu melihat Bagus berlari keluar rumah dengan kondisi kepala berlumuran darah.

"Bagus kabur setelah berhasil merebut kunci pipa. Dia teriak, saya dipukul dia, saya dipukul dia. Saya dan tetangga belum ngerti yang Bagus sebut itu siapa," ucap Tatang seraya menirukan perkataan Bagus.

Menurut Tatang, warga juga belum menyadari jika tiga anggota keluarga Bagus telah tewas. Warga mengira kalau Bagus hanya berkelahi dengan Gugum.

"Karena warga curiga, kami memeriksa ke dalam rumah. Ternyata Ibu Heriyanti dan Prasetio sudah tewas berlumuran darah. Tapi kita juga belum tahu kalau pak Dudut juga tewas di lantai dua. Hal tu baru diketahui setelah polisi datang memeriksa rumah," jelasnya.

Pelaku sendiri berhasil ditangkap warga saat mencoba melarikan diri dari lewat atap rumah. Warga mengepungnya di sudut gang yang tak jauh rumah korban.

"Dia sedang cuci tangan di rumah warga. Saat ditangkap dia diam saja tidak melawan. Tadinya mau dipukulin, tapi dilarang sama warga lain. Dia langsung digiring ke Polsek Jatiuwung," pungkas Tatang.

Sebelumnya, Peristiwa pembantaian tersebut terjadi di kediaman korban Jalan Bungur III, RT 06/06, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (29/4) sekitar pukul 16.20 WIB. Korban tewas Dukut (50) ayah Dewi, Heriyanti (45)Ibunda Dewi serta Fras (13) adik bungsu Dewi lantaran tidak mendapat restu dari keluarga kekasihnya, sementara Bagus (16) adik kedua Dewi luput dari amukan Ramadhan.

Ketua RT 06 Ujang Umar menuturkan saat pembantaian terjadi Dewi diketahui masih bekerja di Jakarta sedangkan, Bagus adik kedua Dewi masih berada di Sekolah.

"Pelaku datang bertamu jam 12.00 WIB. Dia membunuh ketiga korban. Pak Dudut tewas di kamarnya di lantai dua. Heriyanti dan Fras tewas di dapur," ungkap Ujang kepada wartawan.

Tak lama, lanjut Ujang, Bagus yang baru pulang dari sekolahnya tak luput dari amukan pelaku, namun beruntung Bagus masih bisa melarikan diri dan meminta pertolongan. "Bagus sempat pukul kepala dan wajahnya tapi berhasil menyelamatkan diri," kata Ujang.

Usai membantai korban, pelaku mencoba kabur lewat atap rumah. Bagus yang berhasil melarikan diri berteriak minta tolong. Warga yang mendengarnya langsung meringkus pelaku. "Pelaku dibawa ke Polsek Jatiuwung. Kalau si Bagus diobati di rumah tetangga," ujarnya.

Menurut Ujang, motif pelaku melakukan pembantaian itu karena sakit hati lantaran cintanya dengan Dewi tidak direstui oleh Heriyanti. "Katanya sih karena pacaran sudah empat tahun tapi tidak direstui," tukasnya.

281 Petugas di 16 Jembatan Timbang Jateng Dievaluasi


Paska Ganjar mengamuk, 281 petugas di 16 jembatan timbang Jateng

MERDEKA.COM. Sebanyak 281 petugas Dishubkominfo yang bertugas di jembatan di seluruh Jawa Tengah dipanggil untuk mengikuti evaluasi paska dipergokinya praktek pungli oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beberapa hari lalu.

Kepala Dishubkominfo Jateng, Urip Sihabudin mengatakan 281 petugas itu berasal dari 16 jembatan timbang yang berada di wilayah Jateng.

"Mereka akan dievaluasi dan dinyatakan layak atau tidak untuk kembali bertugas di jembatan timbang. Yang tidak layak akan kita tempatkan di kantor," kata Urip Sihabudin Selasa (29/4).

Urip Sihabudin merencanakan proses evaluasi terkait maraknya praktek pungli di jembatan timbang itu akan selesai dalam waktu dua hari.

"Jika dari 281 petugas ternyata hanya 200 yang mendapat nilai evaluasi yang layak, maka hanya 200 petugas saja yang dikembalikan ke jembatan timbang. Nanti dari hasil evaluasi akan ditentukan mana petugas yang siap dikembalikan ke posisinya," ungkapnya.

Selain itu, Urip menambahkan paska Ganjar mengamuk karena memergoki praktek pungli yang dilakukan oleh kernet dan sopir truk yang kelebihan muatan kepada petugas Dishubkominfo di jembatan timbang, Jembatan timbang Subah, Batang, Jawa Tengah ditutup sementara hanya beberapa jam.

"Penutupan mulai pagi tadi dan hanya beberapa jam karena petugas masih dipanggil di kantor Dishubkominfo setempat. Petugas dipanggil di kantor, evaluasi dan dibriefing,"ungkapnya .

Seperti yang diberitakan Ganjar mengamuk ketika memergoki seorang kernet truk yang kelebihan muatan meletakkan uang di meja petugas jembatan timbang Subah tanpa meminta kuitansi. Politisi PDIP itu pun semakin marah ketika menemukan amplop berisi uang di dalam laci meja petugas.

Keesokan harinya, Senin (28/4) Ganjar mendatangi kantor Dishubkominfo Jateng dan menemui Urip. Ganjar meminta agar dilakukan evaluasi dan segera hilangkan praktik pungli karena menjadi faktor penyebab jalur pantura rusak parah.

Rudi Putra, Penyelamat Leuser yang Berangus Kebun Sawit Ilegal

Rudi Putra, kala proses penghentian perkebunan sawit ilegal di KEL. Foto: dokumen Goldman Prize
Rudi Putra, tahun lalu mendapatkan  “Future For Nature Award” dari Belanda. Pada 2014, menerima The Goldman Environmental Prize di California.
Tahun lalu, Mama Aleta, pegiat lingkungan negeri ini mendapatkan penghargaan internasional The Goldman Environmental Prize, atas perjuangan melawan tambang di Nusa Tenggara Timur (NTT). April tahun 2014, penghargaan serupa diterima pegiat lingkungan dari Aceh,  Rudi Hadiansyah Putra, atas perjuangan menyelamatkan kawasan ekosistem Lauser (KEL). Pada Februari tahun lalu, dia juga mendapatkan Future For Nature Award” dari Belanda.
Pria kelahiran Seruway, 1977 ini, satu dari enam warga negara di dunia yang meraih penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup  dan menerima uang tunai $175.000 atau sekitar Rp2 miliar per orang. Mereka menerima anugerah pada Senin (28/4/14) di San Francisco Opera House, California, Amerika Serikat.
The Goldman Environmental Prize didirikan tokoh masyarakat dan dermawan Richard dan Rhoda Goldman dari San Francisco pada 1989. Para pemenang dipilih oleh dewan juri internasional berdasarkan nominasi rahasia yang diserahkan melalui jaringan kerja organisasi-organisasi dan orang-orang dalam bidang lingkungan hidup.
Rudi, melalui perjuangan keras bersama tim, berhasil menghentikan laju perkebunan sawit ilegal yang menyebabkan deforestasi masif di KEL, di Kabupaten Aceh Tenggara, sambil melindungi badak Sumatera yang terancam punah.
Rudi menunjukkan minat kuat pada alam dan kehidupan satwa. Dia mempelajari biologi pelestarian, dan jatuh cinta pada badak Sumatera. Satwa ini, anggota paling kecil dan paling terancam punah dari keluarga badak.
Dia lulusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh dan Magister Konservasi Biodiversitas Tropika di IPB. Selama 14 tahun berupaya melindungi satwa di KEL. Ini kawasan konservasi harapan terakhir dunia bagi upaya penyelamatan beberapa satwa langka.
Rudi, saat berdiskusi bersama masyarakat sekitar. Foto: dokumen Goldman Prize
Rudi, saat berdiskusi bersama masyarakat sekitar. Foto: dokumen Goldman Prize
Dia rutin patroli rutin mencegah perburuan satwa liar. Juga aktif merestorasi kawasan hutan yang berubah fungsi menjadi perkebunan sawit agar menjadi hutan kembali.
Terlebih, sekitar empat juga orang bergantung hidup dari KEL ini. Mereka mengandalkan hutan sebagai lahan pertanian dan sumber air.
Hutan memberikan perlindungan sangat besar dari ancaman banjir yang kian sering terjadi dalam tahun-tahun terakhir ini. Dia menyadari,  kini tidak saja melindungi badak dan habitat, juga orang-orang yang tinggal di kawasan itu.
Rudi menyadari, melawan perburuan liar penting. Namun, harus lebih dulu melawan perusakan habitat akibat perkebunan sawit liar.
Dimulai 2009, dia bersama Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL) berjuang ‘menyisir’ perkebunan sawit yang beroperasi ilegal di KEL. “Ada 24 perkebunan ditutup luas 10.000 hektar,” katanya, pada Maret 2013.
Setelah mendapat dukungan dari masyarakat setempat, Rudi langsung mendekati kepolisian agar menutup sejumlah perkebunan sawit liar di sekitar KEL. Dia juga berbicara dengan ratusan ribu warga yang kehilangan rumah dan keluarga, akibat banjir Aceh 2006. Mereka berjuang untuk mendapatkan air bersih.
Para pemilik perkebunan sawit pun didekati Rudi. Dia mengingatkan, tindakan mereka bertentangan dengan UU. Rudi berhasil meyakinkan mereka setelah menunjukkan batas-batas area pelestarian. Akhirnya, sejumlah pemilik menutup perkebunan dan mengembalikan tanah kepada pemerintah.
Rudi, intens berkomunikasi dengan warga dan mengajak bersama-sama menjaga Lauser. Foto: dokumen Goldman Prize
Rudi, intens berkomunikasi dengan warga dan mengajak bersama-sama menjaga Leuser. Foto: dokumen Goldman Prize
Setelah berhasil membersihkan kebun-kebun sawit ilegal, koridor satwa liar pun tercipta lagi. Gajah, harimau, dan orangutan menemukan kembali habitat mereka. Untuk kali pertama, pemandangan ini terjadi dalam 12 tahun terakhir. Populasi badak Sumatera di KEL pun perlahan naik dalam satu dasawarsa terakhir.
Dia sempat down kala BPKEL, dibubarkan Gubernur pada 2012. Pada 2007, BPKEL dibentuk Gubernur Irwandi Yusuf. Pada 2008 mulai mengidentifikasi masalah di Tamiang. Mereka memonitoring dengan satelit, melihat kondisi kehancuran hutan di hilir dan hulu.
“Ada hutan tapi rusak karena hampir seluruh wilayah dulu HPH. Ini parah sekali. Seluruh wilayah logging, 90 persen hutan rusak,” katanya.
Lalu, BPKEL memonitoring lewat udara. Terdapat wilayah cantik di tengah hutan, tetapi ada kebun sawit tengah hutan. Monitoring udara terlihat buka hutan dengan alat berat. Ada juga pembukaan jalan ilegal. Ada buka lahan banyak sekali padahal itu habitat satwa. BPKEL bekerja sama dengan polisi, masyarakat dan LSM.
Kini, badan tempatnya bernaung diamputasi, namun tak menyurutkan langkah Rudi untuk tetap berjuang.
Rudi terlibat dalam perjuangan melawan ancaman baru terhadap hutan tropis. Sebuah rancangan tata ruang wilayah Aceh (RTRWA) yang akan membuka akses hutan tropis di KEL.
“KEL harapan konservasi bagi badak, harimau, gajah dan orangutan.  Kalau tak usaha setop rencana Pemerintah dan DPR Aceh ini, mungkin satwa-satwa ini hanya bertahan dalam lima tahun ini,” ucap Rudi, kala itu.
Pada 2013, dia juga menggagas petisi meminta dukungan masyarakat nasional dan internasional agar menentang rencana Pemerintah Aceh itu. Petisi ini berhasil mengumpulkan 1,4 juta tanda tangan. Langkah ini diakui dan menjadi bahan pembicaraan internasional di antara para pejabat Pemerintah Norwegia, Uni Eropa, Indonesia dan Aceh.
Hari-harinya diisi buat menjaga KEL. Foto: dokumen Goldman Prize
Hari-harinya diisi buat menjaga KEL. Foto: dokumen Goldman Prize
Foto: dokumen Goldman Prize
Foto: dokumen Goldman Prize


Rudi Putra, Penyelamat Leuser yang Berangus Kebun Sawit Ilegal was first posted on April 28, 2014 at 3:27

Pemain Film yang Memenangkan Oscar Setelah Berakting Bugil

Bagaimana cara mendapatkan piala Oscar sebagai aktor atau aktris terbaik? Akting tentu saja nomor satu. Ada juga yang bilang transformasi tubuh menjadi sangat gemuk atau sangat kurus. Ada yang memilih peran ekstrem seperti jadi orang gila atau transgender. Tentu aja juga yang berteori "nyeleneh", yang beranggapan bahwa berakting tanpa busana di film papan atas juga bisa membuat aktor/aktrisnya mendapatkan piala Oscar. Benar atau tidak? Sepertinya sih tidak, tapi sejumlah bintang berikut ini memang benar-benar mendapatkan Oscar setelah bermain di sebuah film yang mengharusnya tubuh mereka disyut tanpa busana sama sekali. 


Kate WinsletGot naked in: 'The Reader' (2008)
Won the Oscar for: Best Actress



Charlize Theron
Got naked in: 'Monster' (2003)
Won the Oscar for: Best Actress



Cuba Gooding Jr.
Got naked in: 'Jerry Maguire' (1996)
Won the Oscar for: Best Supporting Actor



Kevin Spacey
Got naked in: 'American Beauty' (1999)
Won the Oscar for: Best Actor
s

Jarwo Rela Nikahi Nina, PSK Dolly karena Tulus Cinta

Pria Ini Rela Nikahi PSK Dolly karena Tulus Cinta

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ada banyak cerita kehidupan di lokalisasi, termasuk Dolly. Pusat penjaja asmara sesaat itu menjadi mimpi indah bagi sebagian penghuninya. Gelimang uang dan gemerlap kehidupan, membuat banyak perempuan menyerbu ‘sarang madu’. Namun, ada sedikit di antara mereka yang memilih berhenti di masa jayanya.

Tangan Nina sigap memegang penutup mesin blender. Dia memastikan, seluruh buah di dalam mug kaca lumat digilas pisau blender. Di sebelah rombongnya, seorang pelanggan sabar menunggu. Lima menit kemudian, buah padat itu berubah menjadi minuman siap santap.

Seorang laki-laki berperawakan kurus, membantu Nina memindahkan buah yang sudah menjadi jus itu ke kantung plastik. Setelah diberi sedotan, es jus itu berpindah tangan ke pemesan. Segera pelanggan merogoh uang di kantong.

Jarwo Susanto, nama lelaki yang membantu Nina itu. Dia tidak lain suami Nina. Sudah setahun Jarwo menikahi Nina. Keduanya menjalin kisah yang berliku. Sebelum dinikahi Jarwo, Nina adalah pekerja seks komersial di sebuah wisma di Dolly.

Nina berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Pada 2012, Nina merantau ke Surabaya. Dolly menjadi destinasinya. Dia datang atas rekomendasi seorang teman. Dalam bayangan Nina, Dolly menawarkan timbunan pundi-pundi rupiah.

“Saya ingin menghidupi keluarga dan anak semata wayang di desa,” kata Nina.

Saat pertama bekerja di wisma, hati Nina gundah. Dia bingung. Satu sisi rupiah mengalir deras ke kantongnya. Di sisi lain, dia ingin hidup normal layaknya perempuan pada umumnya. Namun, gundah itu disimpannya rapat-rapat. Nina hanya ingat keluarga dan anaknya yang menggantungkan hidup kepadanya.

Sembilan bulan kemudian, harapan Nina pensiun dari PSK terkabul. Ia bersumpah meninggalkan dunia prostitusi. Sumpah itu diucapkan setelah Jarwo menyatakan siap menjadikannya istri.

Jarwo bukanlah pelanggan ‘anak-anak’ wisma. Ia penjaja kopi di warung dekat wismanya bekerja. Selama sembilan bulan menjadi penghibur di Dolly, Nina memang kerap datang ke warung.

Di setiap ada kesempatan, keduanya sering terlibat perbincangan. Jarwo mengutarakan ketertarikannya kepada Nina. Sudah lama hati Jarwo sulit bertambat ke hati seorang perempuan. Nina-lah yang membuka hati Jarwo. Satu bulan setelah hubungan mereka dekat, Jarwo langsung melamar Nina.

Keluarga Jarwo tidak mempermasalahkan masa lalu Nina. Begitu juga dengan keluarga Nina yang menerima Jarwo apa adanya. Satu hal yang membuat Jarwo semakin cinta kepada Nina. Perempuan 27 tahun itu rela hidup susah dengannya. Padahal, menjadi PSK, dia bisa mengantongi belasan juta rupiah dalam satu bulan.

Nina memang sudah menguatkan hati untuk berhenti menjadi PSK. Dia ingin merajut kasih dengan lelaki yang diidamkannya. Lelaki yang menerima dia dan masa lalunya. Jarwo-lah yang dianggapnya bisa membimbing dia meninggalkan masa kelam dalam kehidupannya.

Keduanya lantas sepakat bekerja bersama untuk menghidupi keluarga. Berbekal rombong sumbangan Pemkot Surabaya, Nina dan Jarwo bergantian berjualan minuman. Pagi sampai sore, Nina berjualan jus buah. Kadang Jarwo membantunya. Sore sampai subuh, giliran Jarwo yang menjajakan kopi dan lontong lodeh.

“Lontong lodeh buatan istriku enak lho,” puji Jarwo. Hasil dari berjualan siang malam itu memang tidak sebesar penghasilan Nina semasa menjadi PSK. Namun, keduanya mensyukuri apa yang didapat dari hasil jerih payah mereka.

“Istri saja kerjanya semangat. Dia tulus dan ikhlas hidup dengan saya,” imbuh Jarwo sembari melirik Nina.

Sebelum isu penutupan merebak, keduanya bisa meraup penghasilan Rp 400.000 setiap hari. Sekitar 4 kilogram gula dihabiskan keduanya. Secara berkala, Nina mengirim uang ke desa untuk kebutuhan anaknya yang masih berusia tiga tahun.

Namun, kondisi mereka kini sedikit berubah. Penghasilan keduanya menurun drastis. Setiap hari, Jarwo dan Nina hanya mengantongi Rp 100.000 hari. Kalau saja, banyak lelaki baik-baik seperti Jarwo mau menikahi PSK, pastilah barisan wanita di lembah hitam itu akan banyak terkurangi.

Tentu saja, sang perempuan juga perlu mencontoh Nina, rela kerja berat. Tentu saja hasilnya juga jauh lebih kecil dibanding penghasilan sewaktu menjadi PSK. (Miftah Faridl)

Bilal Masjid Jamik Lamteuba Dihabisi Saat Hendak Kumandangkan Azan Subuh


TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Imam dan bilal Masjid Jamik Lamteuba, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, Tgk Mahmud dibunuh secara sadis dalam perjalanan menuju masjid untuk mengumandangkan azan subuh.

Peristiwa itu terjadi 21 April lalu pukul 04.00 WIB. Pihak keluarga meminta polisi untuk segera mengungkapkan dan menangkap pembunuh Tgk Mahmud yang merupakan warga Gampong Blangtingkeum.

Anak kelima korban, Nuryamni yang mendatangi redaksi Serambi (Tribunnews.com Network), Selasa (29/4/2014) kemarin menuturkan peristiwa yang menimpa ayahnya tersebut.

Menurutnya, saat itu korban berjalan kaki menuju Masjid Jamik Lamteuba yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah. Menurut Nuryamni, diperkirakan korban dieksekusi 50 meter dari rumahnya dengan menggunakan senjata tajam.

Tgk Mahmud mengembuskan nafas terakhir subuh itu dengan luka parah di leher, wajah dan kepala. Kejadian berdarah itu cukup menggegerkan warga di kawasan Lamteuba. Akibat pembunuhan terhadap sang bilal itu, subuh 21 April di Masjid Jamik Lamteuba otomatis tanpa azan dan lantunan ayat Al Quran sebagaimana biasa yang dilakukan Tgk Mahmud.

Nuryamni meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus pembunuhan terhadap ayahnya dan menangkap pelaku. Korban, menurut Nuryamni yang didamping Bukhari, selama ini tidak punya pernah musuh.

Dikatakan Nuryamni, saat kejadian itu korban tinggal sendirian di rumah karena istrinya sedang berobat di Banda Aceh.

"Keluarga ingin keadilan dan pembunuh ayah saya segera ditangkap," harap Nuryamni yang didampingi suaminya, Bukhari Ridwan. Ia juga berharap masyarakat bisa bekerjasama dengan polisi untuk mengungkap pembunuhan secara keji tersebut.

Kasat Reskrim Polres Aceh Besar, Iptu Diego Aries Kakori melalui Kapolsek Seulimeum, Iptu Yulizar Lubis yang dikonfirmasi Serambi kemarin mengatakan, hingga kini polisi masih mengejar pelaku pembunuhan tersebut. Pihaknya sedang melidik kasus pembunuhan itu supaya cepat terungkap siapa pelakunya.

Menurut Iptu Yulizar Lubis, Polsek Seulimeum telah bekerjasama dengan Reskrim Polres Aceh Besar agar pembunuhan ini dapat segera terungkap.

"Ada beberapa orang yang telah kita panggil untuk dimintai keterangannya," ujarnya.

Menurut Nuryamni, subuh 21 April begitu sunyi, tak ada suara imam mengaji di Masjid Jamik Lamteuba. Warga pun lelap dalam tidur, tak ada yang pergi menuju ke masjid karena subuh itu berbeda dari biasanya.

Korban pertama kali dilihat justru oleh keponakannya, Fauzi yang bersama kawannya pulang dengan mengendarai mobil dari Banda Aceh menuju kampung tersebut sekitar pukul 05.30 WIB atau lebih kurang satu jam setelah dieksekusi.

Fauzi yang tak tahu mayat yang terbujur kaku itu adalah Tgk Mahmud, langsung melaporkan ke warga. Fauzi, kata 
Nuryamni, langsung pingsan setelah mengetahui mayat yang bersimbah darah tersebut merupakan pamannya sendiri. Ia perlu beberapa hari dapat pulih dari tempat tidur setelah peristiwa subuh itu.(adi)