بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 08/15/14
Go Green

Clock Link

Friday, August 15, 2014

Kartu Indonesia Sehat Jokowi bisa Membuat Negara Bangkrut

Kartu Indonesia Sehat Jokowi bisa bikin negara bangkrut
MERDEKA.COM. Program Kartu Indonesia Sehat milik presiden terpilih Joko Widodo bakal membuat negara bangkrut, jika dijalankan dengan konsep subsidi.
Hal tersebut dikatakan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati kepada merdeka.com, di Jakarta, Kamis (14/8). "Kartu sehat Pak Jokowi itu polanya subsidi. Kalau begini memang negara bangkrut."
Menurutnya, program serupa sudah pernah dijalankan oleh negara di Eropa dan terbukti membangkrutkan. Negara tersebut dalam gelembung subsidi yang kian membesar, sementara produktivitas masyarakatnya terus menurun.
Program itu berbeda dengan jaminan kesehatan yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Program jaminan kesehatan milik BPJS Kesehatan dinilainya tidak akan memberatkan anggaran negara di kemudian hari.
"Kalau BPJS bentuknya asuransi yang dapat dipercaya. BPJS mampu meningkatkan produktivitas masyarakat." katanya.
Atas dasar itu, Enny berharap Jokowi mengoreksi program KIS, jika resmi menjadi presiden Indonesia 2014-2019. "Nanti bisa dikoreksi, nanti koreksi bersama lah."

Untung Rugi Jam Belajar Kurikulum 2013 versi FSGI



TEMPO.CO Jakarta: Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyatakan setuju dengan usulan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengubah jam sekolah dipanjangkan hingga hari Sabtu untuk penerapan kurikulum 2013. Sekretaris Jenderal FSGI Retno Listyarti mengatakan jam sekolah hingga enam hari sebenarnya lebih meringankan siswa sehingga mereka merasa tidak tertekan dalam belajar.
"Enam hari sekolah lebih baik karena anak-anak tidak dikorbankan untuk kepentingan orang dewasa," kata Retno kepada Tempo, Rabu 13 Agustus 2014. (Baca: Kurikulum 2013, Lasro Marbun Tawarkan Opsi Ini)
Menurut dia, pemberlakuan enam hari sekolah sebenarnya merupakan jadwal sekolah normal di berbagai daerah. Hanya di Jakarta, siswa SMP dan SMA diliburkan setiap Sabtu dan Minggu, sedangkan siswa SD tetap masuk hingga Sabtu. Maka, siswa yang terbiasa libur di dua hari akhir pekan tersebut dinilai harus beradaptasi lagi dengan jadwal baru.
"Biasalah kalau hal baru pasti ditentang. Tapi, jadwal masuk lima hari itu tidak bagus bagi psikologis anak," kata Retno. (Baca:Kurikulum 2013: Murid Bingung Belajar Apa?)

Retno memaklumi perubahan jadwal ini merupakan salah satu dampak pemberlakuan kurikulum 2013. Di sistem pendidikan ini, nantinya jam belajar siswa ditambah. Dua jam pelajaran untuk siswa Sekolah Dasar, 4 jam untuk siswa Sekolah Menengah Pertama, dan 2 jam untuk siswa Sekolah Menengah Atas.
Namun, ia tak seluruhnya setuju dengan kurikulum 2013. "Kurikulum ini ngaco, materi dikurangi tapi jam belajar ditambah," kata Retno yang juga Kepala Sekolah SMA Negeri 76 Jakarta Timur ini. Dengan penambahan jam belajar, maka harus ada pengaturan ulang jam sekolah.  (Baca: Kurikulum 2013, Siswa Ogah Sekolah Hari Sabtu)
Menurut dia, daripada siswa berangkat terlalu pagi lalu pulang terlalu sore lebih baik jam belajar ditambah satu hari. "Kalau harus pulang sampai sore, belum lagi ditambah ekskul bayangkan lelahnya kayak apa. Apalagi untuk sekolah yang punya sistem dua shift jam belajar," kata Retno.  Selain perubahan jadwal hari sekolah, Retno juga mengusulkan agar jam sekolah siswa di Jakarta dimundurkan jadi pukul 07.00 WIB. (Baca: Teriaki Jokowi, Pelajar Minta Sabtu Tetap Libur)