بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 05/19/16
Go Green

Clock Link

Thursday, May 19, 2016

Ana dan Fia Makin Terkenal di Inggris karena Britain's Got Talent


Liputan6.com, Jakarta Ibu dan anak asal Indonesia, Ana dan Fia berhasil mencuri perhatian juri dengan tampil di Britain's Got Talent. Dengan membawakan lagu "Tell Him", dipopulerkan Barbra Streisand dan Celine Dion, Ana dan Fia membuat, deretan juri yang terdiri dari Simon Cowell, Amanda Holden, Alesha Dixon dan David Walliams angkat topi dengan kemampuan vokal mereka.

Sejak tampil di ajang pencarian bakat ternama di Inggris itu, Ana dan Fia mendadak jadi seleb. Suara emas keduanya membuat penonton terus mengingat mereka.

Ana dan Fia yang jadi kontestan di Britain's Got Talent kini mendadak terkenal (mirror)


Ana dan Fia juga sempat menceritakan pengalaman buruknya, nyaris mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan, Ana juga harus meninggalkan rumah.




"Aku menjalankan rumah tangga yang tak harmonis. Aku bahkan harus keluar dari rumah, membawa anak-anakku untuk menghindari suami," ujar Ana.

Ana dan Fia pun menjadi tamu istimewa dalam sebuah talk show televisi di Inggris. Dengan senyuman yang terus menghiasi wajah mereka, Ana dan Fia memberikan salam kepada penonton.


Ana dan Fia, kontestan yang berasal dari Indonesia saat mengikuti Britain's Got Talent (Telegraph)


Mereka mengaku senang dengan kesempatan berharga ini. Saat diwawancarai pembawa acara mengenai mimpi, Ana dan Fia juga menyebutkan, mereka berharap bisa menjadi inspirasi.

"Kami punya banyak mimpi. Salah satunya, tampil di Britain's Got Talent," ujar Fia, sang anak.

Ana menambahkan, "Aku berharap bisa menjadi inspirasi untuk wanita lain di luar sana yang juga mengalami masalah dan masa sulit."(Des/Rul)

Isu Kebangkitan PKI


Liputan6.com, Jakarta - Awalnya adalah peristiwa yang disebut Gerakan 30 September. Partai Komunis Indonesia atau PKI dituding menjadi dalang pembunuhan sejumlah jenderal Angkatan Darat. Dalam sekejap situasi berbalik: ada upaya pembersihan anggota dan simpatisan PKI.

Ribuan vigilante -orang yang menegakkan hukum dengan caranya sendiri - dan tentara Angkatan Darat dianggap berperan dalam menangkap dan membunuh orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI.

Hingga kini, Gerakan 30 September 1965 dianggap sebagai peristiwa pengkhianatan terbesar terhadap bangsa Indonesia. Belakangan, muncul razia kaos palu arit dan penyitaan buku-buku terkait komunis.

Rohaniawan Katolik dan filsuf Franz Magnis Suseno berpendapat, penyitaan barang-barang yang diduga kembali menggaungkan komunisme di Indonesia sudah tepat. Hanya, jangan sampai menjadi kelewat batas bahkan main hakim sendiri.

"Mengenai simbol-simbol kalau saya sih jangan jadi histeris. Di Jerman, memakai simbol Nazi, terutama swastika, termasuk tindakan kriminal. Itu juga tidak akan diizinkan di sebuah kaos. Bahwa tidak diizinkan memamerkan simbol resmi PKI, misalnya palu arit, saya setuju. Tapi yang saya anggap sekarang itu histeris," tutur pria yang akrab disapa Romo Magnis di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin 16 Mei 2016.

Romo Magnis pun menyinggung kejadian yang sempat heboh belakangan. Seorang anak muda dipukuli beberapa orang setelah kedapatan menggunakan pin berlambang palu arit.

Salah satu buku yang disita aparat Polres Sukoharjo terkait razia buku yang diduga berisi ajaran komunis. (www.bukalapak.com)

Dia mengecam penganiayaan itu. Bagi dia, penganiayaan itu tak tepat dan memalukan.

Sebab, saat ini sudah tidak ada lagi ideologi marxis, komunis, dan ideologi sejenisnya. Anak muda yang mengenakan lambang komunis hanya ingin sekedar terlihat keren.

"Orang-orang muda pakai itu juga ada yang tidak tahu sama sekali. Ada yang mau keren. Jangan memalukan dong," jelas Romo Magnis.

Penulis disertasi mengenai Karl Marx itu juga menyayangkan penyitaan buku-buku yang mengandung unsur komunis. Padahal, tidak semua buku yang membahas tentang komunis adalah mendukung komunisme.

Dia menyarankan masyarakat dan penindak, perlu memahami maksud dan isi dari buku terlebih dulu sebelum menindak.

"Buku-buku saya tentang Karl Marx itu tidak dilarang. Tapi dibakar oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu penulisan tentang Marx dibedakan dengan penulisan Marxisme. Saya di situ (dalam buku) mengkritik Marx, tapi mereka tidak tahu," ujar Romo.

Fobia masyarakat terhadap hal berbau komunis, entah simbol palu arit ataupun terkait ideologi politiknya, pun diakui Romo Magnis tak bisa disalahkan pula. Apalagi di masa lalu, komunisme di Indonesia berkembang.

Saat itu, tekanan akan kengerian paham berbau ateisme dirasakan kuat. Masyarakat hanya bisa bungkam. Kala itu, dia hanya dapat melihat tanpa menyuarakan apapun. Takut.

"Saya datang ke Indonesia pada 1961. Itu tahun-tahun demam komunisme. Waktu itu saya masih muda. Warga negara Jerman. Rohaniawan kecil. Tidak punya kedudukan apa-apa. Saya hanya melihat-lihat. Saya melihat bagaimana komunisme maju. Kritik terhadap komunisme juga tidak bisa diberikan," kenang peraih gelar Doktor Kehormatan di bidang Teologi dari Universitas Luzern, Swiss itu.

Pemuda pakai kaos palu arit ditangkap tentara (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

"Saya mendengar mengenai Peristiwa Madiun 48, yang waktu tahun-tahun terakhir rezim Sukarno tidak boleh dibicarakan. Ditutup-tutupi. Jadi terkait Peristiwa Madiun, juga terjadi goncangan atas kekejaman pihak komunis. Saya juga takut. Banyak orang merasa terancam," imbuh dia.

Hingga pada akhirnya, G30S menjadi pemicu warga Indonesia melawan ideologi komunis, yang saat itu menjadi salah satu gerakan politik paling berpengaruh di abad ke-20.

ini, Romo Magnis mengatakan, membicarakan dan menguak tabir masa lalu yang kelam itu bukan tabu lagi.

"Jadi memang dulu ada suasana yang, katakan saja, polarisasi kuat di masyarakat. Lalu dengan Gerakan 30 September sepertinya pecah. Ya saya kira sudah waktunya tidak takut mengangkat kembali apa yang terjadi waktu itu," pungkas Romo Magnis.

BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja


Liputan6.com, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) bakal membuka lowongan kerja untuk beberapa posisi.

BUMN ini membuka lowongan untuk dokter dan perawat dengan usia maksimal 32 tahun untuk dokter umum, dan 25 tahun untuk keperawatan. Selain itu, ada juga beberapa persyaratan lain yang harus ditempuh para calon pelamar di BUMN yang dulu bernama PT Asuransi Kesehatan (Askes) ini.

Lantas apa saja persyaratan untuk lowongan pekerjaan di BPJS kesehatan? Berikut daftarnya dari info yang didapatkan Liputan6.com, Selasa (17/5/2016).

Dokter Umum (DR)

-Usia Max. 32 tahun
-Akreditasi Perguruan Tinggi PTN : min. C PTS : min. B 
-IPK Minimal 2.5 
-Status Menikah/Belum Menikah

D3 Keperawatan (KP)

-Usia Max. 25 tahun 
-Akreditasi Perguruan Tinggi Min. B
-IPK Minimal 3,00 
-Status Belum Menikah

Ketentuan: 

1. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia; 
2. Bersedia untuk tidak menikah selama 1 (satu) tahun, kecuali bagi pelamar Dokter Umum yang pada saat melamar telah menikah; 
3. Bersedia menyerahkan ijazah ASLI kepada pihak BPJS Kesehatan selama kurun waktu 2 (dua) tahun sejak terangkat menjadi Calon Pegawai (Capeg).

Cara Mendaftar:

Berkas Lamaran dapat anda sampaikan langsung ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan di masing-masing ibukota provinsi di seluruh Indonesia dengan melampirkan berkas pendaftaran meliputi: 
1. Fotocopy KTP; 
2. Copy ijazah pendidikan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan telah dilegalisir oleh Universitas/Perguruan Tinggi; 
3. Copy transkrip nilai yang telah dilegalisir; 
4. Keterangan Akreditasi jurusan (yang bisa diperoleh dari BAN-PT).

Panitia akan memberikan format isian CV yang akan dikembalikan pada saat dinyatakan lulus seleksi administrasi dan mengikuti tahap selanjutnya yaitu psikotest.

Berkas dikumpulkan dalam Map berwarna Biru untuk pelamar Dokter Umum dan Hijau untuk pelamar D3 Keperawatan dan dimasukan ke dalam amplop warna coklat dengan mencantumkan kode lamaran dan nomor telepon yang bisa dihubungi di pojok kanan atas amplop.

Keterangan:

- Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 18 Mei 2016 pkl. 17.00 waktu setempat. 
- Proses Penerimaan Pegawai ini TIDAK DIPUNGUT BIAYA/GRATIS.
- Waspadalah terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan dan meminta sejumlah bayaran selama proses Penerimaan Pegawai berlangsung.
- Pelamar yang lulus Seleksi Administrasi akan diumumkan melalui website resmi BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id dan atau melalui telepon/SMS. 
- Pelamar yang lulus seleksi administrasi akan mengikuti proses selanjutnya yaitu Psikotest dengan membawa perlengkapan berupa : 1. Surat Lamaran; 
2. CV yang telah diisi sesuai format yang telah diberikan; 
3. SKCK yang masih berlaku dan dilegalisir; 
4. KTP asli*; 
5. Ijazah dan transkrip Asli*; 
6. Pas foto berwarna dengan latar biru ukuran 3x4 2 (dua) lembar (untuk ditempelkan di kartu tes); 
7. Alat tulis : Pensil 2B, Pensil HB, Karet penghapus, Ballpoint, dan Alas Papan ujian; 
8. Pakaian ujian (Formal) : Atasan berwarna putih dan Bawahan berwarna hitam, tidak diperkenankan memakai baju kaos, celana jeans, dan sandal.

*Digunakan oleh Panitia untuk melakukan verifikasi dan akan dikembalikan setelah digunakan. Keputusan Panitia adalah bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

Ini Motif Pembunuhan Sadis Eno

3 Tersangka Tak Saling Kenal, Ini Motif Pembunuhan Sadis Eno

detik - Tangerang - Tiga tersangka pembunuhan sadis karyawati pabrik plastik di Dadap, Tangerang, Eno Fariah (18), ternyata tidak saling mengenal satu sama lainnya. Lalu apa motif ketiganya melakukan pembunuhan keji terhadap korban itu secara bersama-sama?

"Mereka tidak saling mengenal satu sama lainnya. Hanya saja, ketiga pelaku ini mereka sama-sama menyukai korban Eno dan melihat tersangka RAL (15) mau menemui korban, dua tersangka lainnya kemudian masuk dan melihat korban sedang tidur, langsung dibekap," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Hal senada juga disampaikan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso. Dia menyebut bahwa ketiga tersangka suka pada Eno, tetapi perempuan itu hanya memberikan respons pada RAL.

"Ketiga orang ini suka sama korban. Kalau Arif dan Imam tidak ditanggapi, tetapi yang ditanggapi itu tersangka RAL," kata Eko.

Dijelaskan Eko, tersangka Arif mengaku membunuh korban karena kesal sering diejek korban. Arif adalah teman satu pabrik dengan korban yang baru dikenalnya selama 4 bulan.

"Kalau Arif ini, dia kesal lantaran kalau tersangka lewat itu suka dikatai 'pahit, jelek' oleh korban," ujar Eko lagi.

Sementara tersangka RAL mengaku membunuh korban lantaran kesal ditolak berhubungan intim. RAL sendiri baru kenal dengan korban selama sebulan setelah sebelumnya korban berkenalan dengan tersangka dengan mengaku bernama Indah.

"Tersangka RAL ini sering SMS-an sama korban. Waktu malam itu juga korban yang membukakan pintu mess untuk tersangka, tetapi karena ditolak berhubungan intim, sehingga tersangka juga ikut membunuh korban," jelas Eko.


Sedangkan tersangka Imam sendiri mengaku sakit hati karena cintanya tidak pernah dibalas. "Kalau Imam ini, dia suka sama korban tetapi tidak pernah ditanggapi sama korban, sehingga dia dendam. Bahkan tersangka Imam ini sudah membawa garpu sebelumnya untuk melukai korban," lanjutnya.

Terpisah, Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen menambahkan, ada motif pelampiasan tersangka kepada korban.

"Kalau Arif ini, dia pertama karena ketahuan sudah berkeluarga tetapi mengaku bujangan, lalu diputusin sama pacarnya, Sari. Terus tersangka mulai pendekatan sama korban, tetapi malah suka diejek 'pahit, jelek' sehingga dia kesal dan melampiaskan emosinya ke korban," papar Eko.

Ketiga tersangka ditangkap tim gabungan dari Subdit Resmob dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya serta Polres Tangerang dan Polsek Teluknaga. Ketiganya ditangkap di Tangerang pada Sabtu (14/5) lalu.  
(mei/dhn)

Tegar Pradana, Mahasiswa UI Meninggal Saat Minum Teh



Jakarta - Tegar Pradana (24) seorang mahasiswa Magister Teknik Kimia UI Depok, meninggal dunia. Dia mengeluh sakit kepala, terhuyung dan jatuh. Saat dibawa ke klinik UI, korban sudah meninggal.

Informasi dari Kepala Kantor Humas UI Refelly Dewi Astuti, Rabu (18/5/2016), siang itu, Tegar tengah minum teh dan makan roti diiringi diskusi dengan teman perempuannya.

Tapi tiba-tiba korban mengeluh kepalanya sakit dan pusing. Tegar memejamkan mata dan merebahkan kepalanya ke meja kantin. Sesaat kemudian, Tegar pun terhuyung kebelakang, terjatuh hingga kepalanya terbentur tiang kantin.

"Kejadiannya siang tadi, sekitar pukul 11.30 WIB Ketika almarhum sedang duduk dan berdiskusi dengan temannya. tiba-tiba dia merasa sakit kepala. Kemudian terjatuh dan kepalanya terbentur. Segera dibawa ke Klinik Satelit Makara UI," jelas Refelly.


Tiba di klinik untuk mendapatkan perawatan medis, nyawa tegar tak tertolong. Petugas medis memastikan Tegar sudah meninggal.

Petugas Polresta Depok sudah melakukan olah TKP untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penyelidikan sebab kematian mahasiswa S2 in. Polresta Depok membawa jenazah Tegar ke RS Polri Kramatjati, Jaktim.

"Iya, anggota sudah ke TKP. Sudah dikumpulkan beberapa barang untuk barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi. Sebab kematiannya belum dapat saya sebutkan, sabar," sebut Kapolresta Depok AKBP Harry Kurniawan.


(dra/dra)

Rahasia Awet Muda Emma, Wanita Berusia 116 Tahun


Liputan6.com, Jakarta Emma Morano baru saja mendapatkan predikat sebagai wanita tertua di dunia, setelah sebelumnya, Susannah Mushatt Jones yang berasal dari New York, meninggal beberapa waktu lalu. Emma berasal dari Verbania, Italia dan sekarang telah mencapai usia 116 tahun, seperti dilansir dari self.com, Selasa (17/5/2016).

Keponakan Emma, Rosemarie Santoni mengatakan kepada Telegraph bahwa bibinya sangat senang menerima predikat tersebut.
"Aku pasti telah sama tua dengan bukit," tanggap Emma.

Emma diyakini sebagai orang terakhir yang masih hidup dan berasal dari tahun 1800-an. Emma telah hidup melewati tiga abad yang berbeda.
Dulu, Emma membuat karung di pabrik, sebelum akhirnya menjadi seorang juru masak. Sekarang kebanyakan waktunya digunakan untuk tinggal di rumah.

Tentu saja, banyak orang bertanya-tanya tentang rahasia panjang umur wanita ini. Emma bercerita bahwa dirinya didiagnosa dokter mengidap anemia saat usianya 20 tahun, sehingga dirinya harus makan dua telur mentah setiap hari, mengurangi konsumsi daging, dan hanya minum susu di malam hari.

Namun, hal menarik terjadi saat Emma menegaskan rahasia terbesar untuk hidupnya yang panjang adalah tetap sendiri. Tahun lalu, kepada New York Times, Emma menceritakan bahwa dirinya mengakhiri pernikahan yang tidak bahagia di tahun 1938, disusul dengan kematian bayi yang sedang dikandungnya. Sejak saat itu, Emma menolak untuk berhubungan dengan siapapun.
"Aku tidak ingin didominasi oleh siapapun," jelas Emma.

Rosemarie menyatakan bahwa bibinya saat ini telah tuli dan sulit berjalan, namun secara keseluruhan, kondisi kesehatannya relatif baik.
"Ia sangat mensyukuri umurnya yang panjang," cerita Rosemarie.

Payung dan Keris Pangeran Diponegoro Belum Kembali ke Indonesia

Dicari! Payung dan Keris Pangeran Diponegoro yang Belum Kembali


detik - Jakarta - Masih ada 2 pusaka Pangeran Diponegoro yang belum kembali. Yakni payung dan keris Nogosiluman. Namun keberadaan Nogosiluman diduga kuat masih di Belanda. 

"Keris Nogosiluman, payung. Museum ini (Museum Nasional) jadi museum rujukan, satu sejarah yang sangat penting, bisa ada satu tempat khusus untuk memelihara benda Diponegoro, bisa buat satu kaitan, buat satu story yang utuh," demikian jawab sejarawan asal Inggris yang sudah lebih dari 4 dekade meneliti Pangeran Diponegoro, Peter Brian Ramsay Carey, saat ditanya pusaka Diponegoro yang belum kembali. 

Carey menyampaikan hal itu di sela-sela seminar sejarah di hari museum internasional bertema "Objects, Museums, Histories: The Case of Diponegoro" di Museum Nasional Indonesia, Jl Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2016). 

Soal keris Nogosiluman, Carey menduga kuat bahwa kerisnya berada di suatu ruang pusaka yang dimiliki Kerajaan Belanda. 

"Tapi kita sudah tahu 100 persen, sudah yakin bahwa pada tahun 1831 ini ada di koleksi kerajaan. Ada kamar heritage, satu ruang di mana semua benda-benda yang agak aneh ditaruh di Den Haag di kerajaan Belanda. Story yang utuh, karena saat Raden Saleh yang masih muda disuruh buat laporan untuk Belanda, dia buat deskripsi ini adalah Nogosiluman dan ini benda yang ada kaitan dengan Diponegoro, 14 luk, bisa panggil Ratu Kidul," jelas dia. 


Harus ada peneliti yang merunut khusus keberadaan keris ini di Belanda. "Mengapa tidak Indonesia kirim peneliti untuk melacak di mana. Ini tergantung Indonesia, apakah akan membayar peneliti untuk itu," imbaunya. 

Sedangkan sejarawan Rijksmuseum Belanda, Harm Stevens mengatakan benda-benda yang berkaitan dengan Diponegoro di museumnya adalah benda-benda yang tidak dimiliki langsung oleh Pangeran Diponegoro. 

"Ada beberapa koleksi soal Diponegoro, seperti hasil sketsa Diponegoro. Namun tak ada yang dimiliki langsung oleh Diponegoro," tutur Stevens saat dikonfirmasi di tempat yang sama dalam kesempatan terpisah. 

Harm Stevens adalah sejarawan Rijksmuseum yang meneliti tentang tongkat Diponegoro dan membantu pengembalian tongkat Diponegoro pada keluarga keturunan JC Baud. Keluarga JC Baud menyimpan tongkat Diponegoro itu selama 183 tahun sebelum dikembalikan ke Indonesia pada Februari 2015 lalu. 


Sedangkan peneliti dan sejarawan Belanda dari Netherland Institute for Military History, Dr Mark Loderich saat dikonfirmasi tentang informasi dari Peter Carey mengatakan tidak tahu persis, tapi kemungkinan besar bisa jadi masih menjadi koleksi kerajaan Belanda.

"Kerajaan punya banyak koleksi, namun biasanya mereka memberikan ke museum, tak dimiliki sendiri. Mereka berikan ke Rijksmuseum atau museum lain dan dipamerkan. Jadi mesti tanya orang di museum," tutur Loderich dalam kesempatan terpisah. 

Loderich menambahkan pada abad 19, sudah lazim pihak yang memenangkan perang mengambil harta pampasan perang. Namun, Loderich percaya keterangan Peter Carey kemungkinan besar benar karena tak meragukan dedikasinya meneliti Diponegoro. 

"Saya pikir sangat besar kemungkinannya. Namun dugaan saya itu sudah dikembalikan ke Indonesia tahun 1977, atau bila benar ada koleksi keris milik kerajaan Belanda, mesti diteliti lagi, di mana persisnya, apakah benar itu punya Diponegoro," tuturnya. 

Sebelumnya, Peter Carey, peneliti naskah "Babad Diponegoro" selama 40 tahun ini menekankan pentingnya keris Kiai Nogosiluman ini, karena keris itu dirampas dan dikirim ke Belanda bersama Tombak Kiai Rondhan dan pelana kuda, sebagai bukti sang pangeran telah ditaklukkan dan ditangkap pada 11 November 1829. Keris, tombak dan pelana diserahkan pada Raja Willem I yang bertahta 1813-1840 di Den Haag.

Raden Saleh, pelukis yang sedang magang di Belanda antara 1830-1839 dipanggil Istana di Den Haag untuk mendeskripsikan benda-benda pusaka, termasuk keris Kiai Nogosiluman. 

Kemudian, pihak Kerajaan mengeluarkan beberapa benda pusaka, ada yang dikembalikan ke Indonesia, ada yang dihadiahkan kepada organisasi veteran perang. Yang sudah dikembalikan ke Indonesia adalah tombak dan pelana kuda, pada tahun 1978 oleh Ratu Juliana, di bawah ketentuan Kesepakatan Budaya Belanda-Indonesia tahun 1968. Yang dihadiahkan ke organisasi veteran perang adalah keris Kiai Nogosiluman.

Kini, keberadaan keris Kiai Nogosiluman itu simpang siur. Informasi terakhir yang diketahui Peter, keris itu berada di dalam museum etnografi di Leiden, Belanda.

Hingga saat ini baru ada 3 pusaka Pangeran Diponegoro yang sudah dikembalikan ke Indonesia, yakni tombak Kiai Rondhan, pelana kuda dan tongkat Kiai Cokro dan menjadi koleksi Museum Nasionel. Sedangkan jubah Diponegoro berada di museum di Jawa Tengah. 
(nwk/ega)

Deddy Dores Meninggal Dunia

Putri Deddy Dores Anggap Kematian Ayahnya Misterius

VIVA.co.id – Indonesia kehilangan satu lagi musisi berbakatnya di tahun 2016 ini. Deddy Dores, musisi bertangan dingin yang mengorbitkan beberapa penyanyi, seperti Nike Ardilla, meninggal dunia Selasa malam, 17 Mei 2016.
Ditemui usai pemakaman di daerah Cijeler, Sumedang, Jawa Barat, puteri pertama Deddy Dores, Agnes Hellyawati, menuturkan kembali saat-saat kematian sang ayah kepada VIVA.co.id, Rabu, 18 Mei 2016.
"Jadi, Papa itu dari bandara sudah didorong kursi roda, naik taksi minta diantar ke Kelapa Gading, ke dokter langganannya. Tapi mungkin dokter sudah tutup, makanya ke Bintaro," ujar Agnes.
Agnes juga menganggap kepergian ayahnya misterius, karena saat berpamitan mengatakan akan ke Medan. Namun berbeda dari informasi temannya yang mengatakan ayahnya pergi ke Singapura.

Ibu tiga anak ini pun menjelaskan lebih rinci saat-saat kematian ayahnya. "Kalau kata sopir taksi yang bawa Papa, di tol itu masih ada (hidup). Sempat minta putar ke klinik di Sektor Lima. Saya tidak sempat tanya lagi detailnya ke sopir itu, apakah sudah sempat ke klinik atau belum, konsen saya kan ke Papa."
Akhirnya, kata Agnes, ayahnya dibawa ke Rumah Sakit Premier Bintaro. “Di situlah saya dapat kabar dari perawatnya," ujar Agnes.
Menurut Agnes, biasanya sakit apapun ayahnya akan rela datang jauh-jauh ke Kelapa Gading untuk berobat.
Kematian mendadak musisi kondang ini tentu saja membuat keluarga kaget. Terlebih, menurut Agnes, ayahya selalu menjaga kesehatan, meski memiliki beberapa riwayat penyakit.
"Ada gula, tapi terkontrol. Tensi juga, tapi ada obat. Kolesterol juga, tapi semua terjaga. Cuma itu kalau obatnya habis suka malas beli kalau tidak diingatkan. Mungkin sudah jalannya," tuturnya.
Setelah dimakamkan di pemakaman keluarga, rencananya malam ini keluarga akan mengadakan tahlilan di Kopo, Bandung, kediaman Deddy Dores. (ase)

Jessica Akan Bebas Jika Berkas Pekara Belum Lengkap


TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin, akan dilepaskan. Penyebabnya, berkas perkaranya tak kunjung dinyatakan lengkap atau P21. Apabila sampai 28 Mei mendatang atau masa tahanan Jessica habis tapi berkas perkaranya belum juga lengkap, Kepolisian Daerah Metro Jakarta akan membebaskannya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan akan melepaskan Jessica demi hukum. Sebab, kata dia, hal itu sudah menjadi kewajiban polisi apabila berkas tidak lengkap selama 120 hari masa penahanan. Namun, ia menambahkan, status Jessica tetap sebagai tersangka.

Awi memastikan kasus pembunuhan Mirna masih diproses dan akan dievaluasi apa kekurangannya. "Kami tetap koordinasi dengan jaksa penuntut umum. Tidak menutup kemungkinan jaksa juga masih menimbang dan menilai kelengkapannya," kata Awi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 18 Mei 2016.

Awi menyebutkan penyidik telah melengkapi permintaan jaksa dengan melampirkan satu lembar surat jawaban dari Senior Liaison Officer AFP Jakarta Office tentang Update in Relation to Jessica Supplementary Mutual Assistance Request. Juga dua lembar surat jawaban dari International Crime Cooperation Central Authority-Attorney Generals Department-Australian Government. 

Ia berujar, penyidik yakin alat bukti sudah cukup dan hanya perlu penyempurnaan. Karena itu, pengembalian berkas oleh jaksa yang sudah terjadi sebanyak empat kali ia anggap wajar. Diketahui, pertama kali berkas Jessica dilimpahkan pada 19 Februari 2016. Ia ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan berencana terhadap Mirna, temannya yang meninggal setelah minum kopi karena diduga diberi racun, saat bertemu di Cafe Olivier, Jakarta, 6 Januari lalu.

Selasa kemarin, berkas perkara Jessica dikembalikan oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk keempat kalinya karena dianggap belum memiliki alat bukti yang cukup. Namun berkas tersebut sudah dilengkapi dan kembali diserahkan pada Rabu pagi tadi.

Ini yang Ilmuwan Temukan pada Bra


viva - Diluar sana, tiap-tiap tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa ada Bra Nasional, yang mempunyai tujuan untuk tingkatkan kesadaran mengenai bahaya kanker payudara sekalian menghimpun dana untuk mempelajari selanjutnya tentang tema ini.

Terdapat banyak wanita yg tidak dapat memikirkan hidup tanpa ada bra serta menggunakannya selama saat, bahkan juga waktu mereka tidur. Namun di segi lain, ada pula yang menghindarinya sebisa-bisanya. Mengapa?

Beberapa waktu terakhir, seseorang ilmuwan temukan suatu hal yang mengagetkan mengenai bra. Penemuan ini pastinya akan bikin Anda memikirkan 2 x sebelumnya memakai bra selama saat, terlebih waktu Anda tidur.

Menurut satu riset paling baru, menggunakan bra mempunyai dampak negatif pada kesehatan Anda serta tak memberi faedah sekalipun. Penulis studi Jean-Denis Rouillon lakukan riset 15 th. mengenai efek bra pada wanita pada umur 18-35 th..

Hasil riset tunjukkan, menggunakan bra tak memberi dampak untuk menyokong payudara pada wanita muda. Bahkan juga mempunyai dampak yang berlawanan.

Rouillon juga temukan, mereka yang menggunakan bra selama saat alami penyumbatan aliran darah. Pakar medis lain yg tidak jadi sisi dari riset ini
melaporkan, tak kenakan bra bisa merangsang produksi kolagen serta tingkatkan elastisitas kulit.

Tetapi, beberapa ilmuwan juga memperingatkan, kalau ini tak dapat jadikan patokan, lantaran riset cuma melibatkan sedikit peserta, yakni 330 wanita. Karenanya, diperlukan riset selanjutnya untuk meyakinkan hasil temuan ini.