بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 03/26/14
Go Green

Clock Link

Wednesday, March 26, 2014

Satelite Menemukan Dugaan Berupa Serpihan MH370

RABU 26 MARET 2014
- Citra satelit terbaru sudah menemukan 122 objek -- dengan panjang antara 1-23 meter -- dalam area seluas 400 km persegi. Beberapa tampak cerah sehingga mengindikasikan berupa materi solid.


- Australia membagi area pencarian menjadi kawasan timur dan barat, total ada 12 pesawat yang melakukan pencarian. 

- Menteri Perhubungan Hishammuddin Hussein memberi penjelasan soal buruknya citra Malaysia di media internasional dalam penanganan pesawat yang hilang. Menurut dia, Malaysia sudah melakukan 'tugas dengan baik' dalam mengkoordinasikan 26 negara selama 17 hari terakhir. "Sejarah akan menilai kami dengan baik."

- Soal penanganan keluarga penumpang di Cina, menurut Hishammuddin MAS sudah melakukan semua hal dalam mendukung keluarga dan akan terus menjalin kontak dengan mereka.

Victor Valdes Diragukan Tampil di Piala Dunia 2014


TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA – Penjaga gawang Victor Valdes diragukan tampil memperkuat tim nasional Spanyol di Piala Dunia 2014, Brasil.

Pesepakbola berusia 32 tahun menderita cedera ligamen lutut saat memperkuat Barcelona di laga melawan Celta Vigo pada lanjutan La Liga di Camp Nou, Kamis (27/3/2014).

Cedera dialami pada menit 23 setelah menyelematkan tendangan bebas Augusto. Di laga itu, Barcelona meraih kemenangan 3-0 atas Celta Vigo. 

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, ligamen lutut di kaki sebelah kanan robek. Dia akan segera menjalani operasi,” tulis pernyataan klub Barcelona.

Pengamat: Info MH370 Diduga Sengaja Ditutupi

Asuransi Malaysia Airlines, Warga AS Terima Lebih Tinggi  

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Militer dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto mengatakan seharusnya keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 saat melintas di atas perairan Indonesia bisa terpantau oleh radar militer milik TNI. »Kalau melihat wilayahnya yang melintasi wilayah Selat Malaka dan perairan wilayah barat hingga selatan Jawa, pesawat itu harusnya terpantau radar,” kata Andi saat dihubungi, Rabu, 26 Maret 2014.

Menurut Andi, saat ini kondisi radar di koridor barat Indonesia dalam kondisi baik. Kuantitas dan kualitas radar militer juga cukup. Artinya tak ada satupun wilayah barat Indonesia yang tak terpantau radar militer. Pesawart MH370, kata Andi, tak bisa dipantau radar militer hanya bila terbang di atas ketinggian normal. (Baca:MH370 Hilang, Polisi Periksa Lebih dari 100 Orang )

Andi menduga, tak adanya pengumuman resmi dari TNI soal kemungkinan MH370 melintas karena ada permintaan untuk tak mengumumkannya. »Mungkin saja radar militer menangkap tetapi karena ini ada kemungkinan pembajakan maka ada permintaan pejabat yang berwenang tak membuka dulu informasinya.”

Sebelumnya Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto menegaskan pesawat Malaysia Airlines MH370 tak melintasi wilayah udara Indonesia. Menurut dia, radar milik TNI AU dalam kondisi bagus dan tidak mendeteksi pesawat MH370. (Baca:Apa Dasar PM Najib Sebut Seluruh Penumpang MH370 Tewas?)

Kalaupun pesawat tujuan Beijing itu berbalik arah dan melintasi Indonesia, kata dia, tentunya radar pertahanan Malaysia juga bisa mendeteksi. Soalnya, menurut Hadi, pertahanan udara Indonesia-Malaysia terkoordinasi. "Apabila ada obyek yang mencurigakan, Malaysia bisa melaporkan ada obyek yang mengarah ke Indonesia dan minta untuk mengawasi," ujarnya.

Malaysia Airlines MH370 hilang sejak 8 Maret 2014. Penyebab hilangnya pesawat jurusan Kuala Lumpur-Beijing itu hingga kini belum diketahui. Pemerintah Malaysia baru-baru ini menyatakan pesawat itu jatuh di selatan Samudera Hindia.

Bayi Diculik, Orang Tua Belum Tuntut RS Sadikin

Bayi Diculik, Orang Tua Belum Tuntut RS Sadikin

TEMPO.CO, Bandung - Toni Manurung, ayah bayi yang diculik di Rumah Sakit Hasan Sadikin pada Selasa malam lalu, belum berpikir untuk menuntut manajemen rumah sakit. Dia hanya berharap anak keduanya bisa segera ditemukan. "Saya masih ingin konsentrasi mencari," kata sopir angkot berusia 26 tahun itu di RS Hasan Sadikin, Rabu, 26 Maret 2014.

Bayi perempuan pasangan Toni dan Lasmaria diculik dari ruangan tempat ibunya dirawat di ruangan Alaman Kelas III atau ruangan 17 pada Selasa, 25 Maret 2014. Penculikan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB atau 10 jam setelah bayi tersebut dilahirkan. Kuat dugaan penculik adalah seorang wanita berkerudung dan berkacamata yang mengenakan jas putih layaknya dokter.

Sesaat sebelum kejadian, wanita tersebut mendatangi ruangan dan menawarkan bantuan untuk menjaga si bayi. Mengira wanita tersebut dokter, Toni pun membantu istrinya di kamar mandi. Ketika keluar dari kamar mandi, wanita dan bayi anak Toni menghilang.

Direktur Utama RS Hasan Sadikin, Bayu Wahyudi, mengatakan si bayi lahir normal dengan panjang tubuh 48 sentimeter dan berat 3700 gram pada pukul 09.30 WIB. Pada pukul 13.50 WIB, bayi dipindahkan ke ruang rawat bergabung dengan ibunya. "Bayi tidak ditempatkan di ruang rawat khusus karena sehat," kata Bayu.

Meskipun terlahir sehat, Bayu mengkhawatirkan kondisi bayi dalam penculikan. "Bayi bisa mengalami hipotermi akibat suhu dingin lingkungan yang bisa menyebabkan kesakitan sampai kematian," katanya. Bayi juga bisa terinfeksi akibat terkontaminasi udara atau sakit karena asupan gizi minim. "Karena tak ada ASI dan diberi susu yang tak sesuai."