بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 01/27/18
Go Green

Clock Link

Saturday, January 27, 2018

Tanggal 31 Januari, Kemenag Anjurkan Umat Islam Shalat Gerhana

Hasil gambar untuk mugen tsukuyomi

MONITOR, Jakarta - Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada 31 Januari 2018, atau tepatnya pada tanggal 14 Jumadil Ula 1439 H. Pemandangan ini bisa disaksikan langsung oleh masyarakat Indonesia dari ujung Sabang hingga Merauke.

Terkait fenomena ini, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam mengimbau agar umat Islam Indonesia melaksanakan Shalat Gerhana, atau Shalat Khusuf.

Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin menjelaskan, untuk teknis pelaksanaannya bisa dilakukan di daerah masing-masing. "Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing," ujarnya, dalam siaran pers yang diterima MONITOR.

Lebih jauh Amin menjelaskan, pihaknya telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag untuk menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan Parsial di wilayahnya masing-masing.

Berdasarkan data astronomi, Amin mengatakan bahwa fenomena ini diperkirakan mulai berlangsung pukul 20:48 WIT, 19.48 WITA, atau 18.48 WIB. 

"Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 20.29 WIB, dan akhir gerhara bulan total pada pukul 22:11 WIB," jelasnya.

(tsar)

BACA SUMBER : KLIK

Menhan AS Takjub Lihat Kopassus Minum Darah Kobra


JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) James Norman Mattis takjub dengan atraksi berbahaya para anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elite Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia (TNI). Salah satu atraksi yang membuat Mattis terkesan adalah saat anggota Kopassus memenggal kepala ular kobra dan meminum darahnya.

Kepala Pentagon itu beberapa kali terlihat menyeringai melihat aksi para anggota Kopassus di Jakarta pada Rabu (24/1/2018).

Selain menenggak darah ular kobra, Mattis disuguhi atraksi berbahaya lain dari anggota Kopassus. Yakni, berguling-guling di atas pecahan beling, berbaring di atas ranjang paku, berjalan di atas api, hingga memecahkan batu bata dengan kepala.

Aksi Kopassus menembak dengan mata tertutup juga membuat Menhan AS itu terkesan. Aksi berbahaya ini melibatkan seorang tentara yang meletakkan balon merah di antara kedua kakinya dan tentara lain dengan mata tertutup menembak balon tersebut. 

Ada juga tentara yang meletakkan balon di atas kepalanya dan rekannya menembak balon itu dengan jitu.

"Ular itu! Anda lihat cara mereka melumpuhkan dan meraihnya? Cara mereka membanting ular itu, si ular jadi cepat lemas," kata Mattis kepada wartawan saat dalam perjalanan menuju Vietnam, seperti dilansir dari Reuters.

Bagi Kopassus, atraksi berbahaya yang membuat Mattis bertepuk tangan itu sudah hal biasa dan kerap ditampilkan.

”Anda bisa membayangkan berapa banyak latihan yang dilakukan pasukan ini, sehingga mereka bisa melakukannya. Kalau Anda lihat sebuah pasukan bisa melakukan itu, Anda bisa membayangkan mereka juga bisa melakukan hal yang lebih dari itu bersama-sama,” ujar Mattis.

Puncak demonstrasi para tentara Indonesia itu menampilkan adegan penyelamatan sandera. Dua helikopter Huey meraung di atas kepala saat pasukan operasi khusus turun dengan dua anjing yang terikat erat bersama mereka. Lagu tema dari ”Mission Impossible” terdengar dari speaker.

Tim-tim penyelamat tersebut melompat ke dalam pickup lapis baja hitam dan berkumpul di sebuah truk dengan para militan yang disimulasikan. Seekor anjing melompat ke dalam taksi dan yang lainnya menjatuhkan salah satu penyerang.

Mattis berharap dapat menjalin hubungan baru dengan militer Indonesia. Namun, Kopassus yang telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia oleh AS di masa lalu dilarang bekerja sama dengan mitranya dari Pentagon hingga saat ini.

Letnan Kolonel Chris Logan, seorang juru bicara Pentagon, mengaku tidak memiliki informasi mengenai personel Kopassus yang terlibat dalam atraksi tersebut.

Dua Jenderal Polri jadi Plt Gubernur


Hasil gambar untuk Irjen Pol M. Iriawan

Hasil gambar untuk Irjen Pol Martuani Sormin

Jakarta - Dua perwira tinggi Polri digadang-gadang untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur di dua provinsi di Tanah Air.

"Bapak Wakapolri menyampaikan bahwa ada dua perwira tinggi Polri yang dipercaya untuk memimpin sementara dua provinsi yakni Jawa Barat dan Sumatera Utara," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Dua pati yang dimaksud adalah Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol M. Iriawan dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin.

Iriawan rencananya akan ditunjuk sebagai pelaksana tugas Gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan. Sementara Martuani bakal ditunjuk sebagai pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara menggantikan Tengku Erry Nuradi.

Namun demikian, penunjukkan ini masih menunggu surat resmi dari Menteri Dalam Negeri. "Informasi ini masih menunggu surat resminya," ucapnya.

Nantinya mereka akan menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur hingga rangkaian Pilkada Serentak 2018 selesai.

Pakai Jersey Timnas Indonesia, Miyabi Gegerkan Netizen

Pakai Jersey Timnas Indonesia, Miyabi Gegerkan Netizen


JAKARTA (!) – Siapa yang tidak mengenal Maria Ozawa alias Miyabi, ya artis Japanese Adult Video (JAV) ini kabarnya sangat mencintai Indonesia.

Hal itu dibuktikan dengan beberap foto yang diunggah Miyabi di akun instagram-nya Maria.Ozawa, pada satu pose Miyabi mengenakan jersey bertuliskan “Sepakbola Indonesia”.

Pada pose lainnya, Miyabi mengenakan jersey kebanggan Timnas Indonesia sambil merentangkan bendera merah putih.

Tunggu dulu, posting-an Miyabi itu bukan karena dia mencintai Indonesia, tetapi dirinya tengah berada pada sebuah sesi foto.

Pasalnya, dalam captionnya, Miyabi mengakui dirinya tengah melakukan shooting untuk World Cup 2018 Rusia.

Tetapi, rasa-rasanya Miyabi salah karena Indonesia tidak ikut berpartisipasi di Piala Dunia, jadi kemungkinan besar dia sedang melakukan sesi foto untuk ajang Asian Games 2018 di Indonesia, 18 Agustus-2 September 2018.

Bahkan, pada sebuah postingan lainnya di Twitter, Miyabi sendiri mengakui kalau dia tidak mengetahui jersey negara yang dipakainya itu, malah dia menuliskan “Portugal!!… Right?”.

Hal itu mungkin terjadi lantaran jersey Timnas Indonesia punya warna dan model yang hampir sama dengan jersey Timnas Portugal.

Apapun itu, yang jelas postingan Maria Ozawa itu telah membuat netizen di tanah air geger.

Mereka beramai-ramai memberi komentarnya, tetapi kebanyakan komentar bernada candaan dan lucu-lucuan saja. Ada-ada saja ya kelakuan netizen kita.

Makam Ulama Aceh di Malaysia Raib dari Muka Bumi


VIVA – Makam dua ulama besar asal Aceh, yang berada di Kuala Lumpur, Malaysia, raib dari muka bumi. Dikabarkan makam itu hilang karena dirusak dan ditimbun karena lokasi makam akan dibuat bangunan.

Menurut Ketua Peubeudoh Ada dan Budaya Aceh atau Peusaba, Mawardi Usman, dua makam itu merupakan tempat jenazah Syekh Abu Bakar dan Syekh Sayed Mukmin Mukhtar Ali, dikebumikan.

Makam kedua ulama itu kini tak ada lagi di lokasi pemakaman itu, di lahan pemakaman kini hanya ada tumpukan puing-puing bangunan dan sampah. Padahal, pelang nama makam masih terpasang di pintu masuk area pekuburan.

"Bagi kita dan dunia Melayu ini adalah kehilangan besar, apalagi makam sudah ditimbun untuk membuat bangunan," kata Mawardi pada VIVA saat dihubungi melalui telepon, Jumat, 26 Januari 2018.

Mawardi menceritakan, nama Syekh Abu Bakar dan Syekh Sayed Mukmin Mukhtar Ali tercatat dalam sejarah Islam di Melayu, sebagai ulama yang ratusan tahun lalu menyebarkan ajaran Islam di Negeri Jiran.

Makam kedua ulama itu berada di wilayah Pinang, Kuala Lumpur dan dikenal dengan makam keramat Pinang Tunggal. "Ini mengejutkan sebab Malaysia terkenal menjaga situs dengan baik," ujarnya.

Mawari mendesak pemerintah Malaysia, untuk melindungi situs sejarah peradaban Islam. Sebab setiap sejarah Islam di Asia Tenggara saling berhubungan dengan baik pada masa lalu. Dan Islam dikembangkan dengan persaudaraan atas Islam yang Rahmatal Lil Alamin.

Ia khawatir raibnya kedua makam ulama ini, juga akan menghilangkan bukti sejarah Islam di Asia Tenggara, baik itu manuskrip, bangunan, pusaka , nisan raja, ulama, serta nisan rakyat masa lalu yang bisa berdampak pada sirnanya sejarah Islam di Asia Tenggara.

Peusaba melihat, banyak faktor kehilangan khazanah lama tersebut. Maka, Mawardi mengingatkan semua pihak harus serius menjaga peninggalan lama Islam di Asia Tenggara.

Kata dia, Dunia melayu memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di kawasan timur. Ia berpendapat, sangat disayangkan kalau banyak bukti sejarah hilang.

"Jika sejarah Islam melayu hilang, maka melayu juga dapat mengalami perubahan signifikan," kata Mawardi.

Listrik 2 Desa di Pekalongan Padam karena Seekor Ayam

Jakarta - Listrik di Desa Kraton dan Desa Panjang, Pekalongan, Jawa Tengah, padam. Padamnya listrik di dua desa ini disebabkan seekor ayam. Bagaimana bisa?

Hal ini diketahui dari seorang pengguna Twitter yang bertanya kepada pihak PLN Pekalongan. Dia mengaku tak bisa mandi karena pompa di rumahnya tak bisa mengalirkan air karena listrik mati.

"min pemadaman kok pagi-pagi gini. SAYA MAU MANDI AIR GA NYALA. lokasi pekalongan utara kelurahan kandang panjang," cuit pemilik akun @kidangRIOT seperti dilihat detikcom, Sabtu (27/1/2018).

Pihak PLN Pekalongan pun membalas cuitan tersebut. Mereka mengatakan listrik padam karena ada seekor ayam yang tersengat aliran listrik.

"Info padam dari titik polres kota pekalongan sampai ke utara daerah pantai karena ada hewan (ayam) yg lompat dr atap lalu mengenai jaringan. Sedang dalam penormalan petugas kami. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," jawab admin @plnpekalongan.



Dikonfirmasi mengenai hal ini, operator aplikasi pengaduan dan keluhan terpadu (APKT) PLN Rayon Pekalongan Kota, Helmi, membenarkan hal tersebut. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (26/1) kemarin.

Listrik sempat padam selama 30 menit. "Sekitar pukul 06.30 WIB nyala. Padamnya dari jam 06.00 WIB," ucap Helmi saat dihubungi.

Dia mengatakan setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas langsung mengecek ke lokasi. Sempat ada suara ledakan ketika ayam tersebut tersengat listrik.


"Kami lokalisir dan menemukan informasi dari warga sekitar, ya. Ada suara ledakan karena ayam tersebut mengenai jaringan. Lalu kita cek konstruksi jaringan. Setelah dinyatakan konstruksi jaringan aman, setelah itu dinyalakan kembali," ucap dia. 

Dia mengatakan saat itu hanya terjadi putus jaringan. Diduga ayam tersebut tersengat listrik karena melompat dari rumah warga.

"Tiang listrik itu normal ya tingginya sekitar 5 meter. Tapi mungkin di Jeruk Sari, di situ kan banyak yang baru ditinggikan. Jadi tiang semakin rendah. Dan permukiman warga sekitar memang padat dan bertingkat. Jadi mungkin ayam lompat dari situ," ujar Helmi. 

Helmi mengatakan peristiwa serupa sempat terjadi. Tak hanya ayam, burung hingga monyet pun pernah tersengat listrik.

"Pernah ada kejadian lain. Burung merpati (pernah), ular juga pernah. Monyet peliharaan juga yang kalau orang sini sebutnya ronggeng ketek atau topeng monyet," tuturnya

Serangan Belalang "Setan" di Gunungkidul Berhasil Diindentifikasi

Hasil gambar untuk belalang setan

hariansuara.com, Yogyakarta - Tim Peneliti Fakultas Biologi UGM berhasil menggali belalang setan ( Aularches miliaris ) yang menyerang tanaman pertanian milik warga di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Seperti diketahui, sejak pekan lalu ribuan belalang setan menyerang lahan pertanian warga. Jumlah belalang ini pun semakin bertambah dari hari ke hari.

"Ledakan hama belalang setan di Gunungkidul ini masih bersifat lokal," kata salah satu peneliti, Drs. Sudaryadi, M.Kes di Fakultas Biologi UGM sebagaimana dilansir dari laman UGM, Sabtu, (27/1).

Kesimpulan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan bersama dengan Soenarwan Hery Purwanto, M.Kes., Dan Drs. Hari Purwanto, MP, Ph.D., di wilayah Karangrejek dan Baleharjo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul pada 23 Januari 2018 lalu. Bentangan hama belalang setan masih terbatas di wilayah Baleharjo dan Karangrejek.

"Kami menemukan fase dewasa dan pra dewasa belalang setan dalam jumlah cukup banyak pada satu lahan tanaman rumput kalanjana. Namun, tidak ditemukan di tempat yang lain 500 meter dari titik dimana ada belalang setan, "paparnya.

Kendati begitu, Sudaryadi mengimbau warga untuk tetap waspada. Pasalnya, masih banyak serangga yang berada dalam fase pra dewasa.

"Artinya, belalang setan masih akan mudah dijumpai dalam beberapa minggu ke depan karena perlu dilakukan survei secara periodik," jelasnya.

Belalang dengan sayap berwarna hijau dengan bercak kuning ini memiliki siklus hidup relatif lama dibandingkan dengan jenis belalang lainnya. Bergerak aktif di malam hari dengan pegerakan yang lambat.

"Jika harus dilakukan pengendalian maka bisa dilakukan dengan secara manual," tuturnya.

Saat ini, para peneliti Fakultas Biologi UGM juga tengah melakukan pengamatan preferensi pakan belalang setan. Langkah tersebut tidak hanya untuk mengetahui kemungkinan ledakan hama, tapi juga habitat yang suka untuk peletakan telur dan kemungkinan hasil predator alami dari belalang setan.(*)

Pengurus Masjid se-Jakarta Tolak Politik Praktis Masuk Masjid


Liputan6.com, Jakarta - Pengurus masjid se-Jakarta menggelar silaturahmi dan pertemuan bersama di Masjid Assalafiyah Pangeran Jayakarta, Sodong Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

Dalam kesempatan itu, mereka menegaskan penolakan atas penyalahgunaan fungsi masjid sebagai rumah ibadah yang dipakai sebagai sasaran politik praktis.

Koordinator Forum Silaturahmi Takmir Masjidse-Jakarta (FSTM) Husni Mubarok Amir menyampaikan, paham radikal keagamaan belakangan ini memanfaatkan ruang demokrasi untuk menyebarkan paham atau ideologi tertentu yang bermuatan politik lewat masjid.

"Mereka berargumen bahwa apa yang mereka lakukan dianggap sebagai bentuk kebebasan berekspresi yang dijamin undang-undang," tutur Husni di Masjid Assalafiyah Pangeran Jayakarta, Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Jumat (26/1/2018).

Dari situ, kemudian menjadi marak ceramah berisikan hasutan, bahkan ujaran kebencian terhadap pemerintah di dalam masjid. Hal itu membahayakan rasa persatuan dan kesatuan Warga Negara Indonesia sebagai elemen bangsa yang multi-etnis dan agama.

"Tuduhan-tuduhan kafir, musyrik, dan munafik terhadap paham yang berbeda mengindikasikan radikalisme agama telah menemukan momentumnya dalam ruang demokrasi tapi nir logika ini," jelas dia.

Husni menyebut, pengisi ceramah juga tidak jarang menggunakan dalih kebebasan berekspresi untuk mengelak dari tudingan anti-demokrasi dan NKRI.

Padahal, muatan dakwah yang seharusnya diterima masyarakat sejatinya mesti menyejukkan, bukan malah menjadi ajang khotbah tentang kebencian dan permusuhan.

"Seharusnya isu-isu politik yang perlu diangkat kepermukaan adalah bagaimana mengurangi kemiskinan dan pengangguran bagi siapa saja," beber Husni.

Ceramah yang Menyejukkan

Dari Masjid, lanjut dia, pendakwah berkewajiban menyampaikan pesan dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Islam tidak menafikan gerakan politik yang dirajut dari masjid ke masjid, namun tentunya politik untuk kemashlahatan umat dan kebaikan bagi negara.

"Menjadikan agama sebagai alat untuk menghilangkan hak-hak orang lain jelas menunjukkan kepandiran pelakunya terhadap sejarah dan agama itu sendiri," Husni menandaskan.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh pengurus masjid. Di antaranya Ketua Dewan Masjid Indonesia Makmun Al Ayyubi, Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Umaroh Bahrudin Ali, Ketua Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Husny Muhsin, dan Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Ghufron Mubin.