بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 05/27/13
Go Green

Clock Link

Monday, May 27, 2013

Keindahan Floating Forest, Hutan Apung di Atas Air


Ada banyak bangkai kapal yang berada di Homebush Bay, Sydney, dekat kampung Olympic. Namun tidak semuanya tampak seperti SS Ayrfield atau Floating Forest, vegetasi mangrove yang tumbuh di atas dek kapal yang sudah berkarat.

SS Ayrfield (sebenarnya bernama SS Corrimal saat diluncurkan) adalah kapal collier yang dibangun di Inggris pada 1911 silam. Kapal tersebut digunakan pada masa Perang Dunia II untuk mengirim suplai ke Amerika di area Samudera Pasifik.

Tahun 1950, SS Ayrfield dijual dan tetap dipakai antara Newcastle dan Sydney. Namun tahun 1972, kapal tersebut akhirnya sampai di tempat peristirahatannya di Homebush Bay.


Sebelum Olimpiade tahun 2000, Homebush Bay menjadi area terlarang bagi para atlet karena banyak bangkai kapal yang ditinggal di sana.



Meskipun dari jauh tampak menyeramkan, tidak ada yang bisa menyamai pemandangan hutan yang mengapung di air seperti SS Ayrfield. Banyak sekali pepohonan yang tumbuh di bangkai kapal tersebut. Bahkan banyak pengunjung lokal sampai internasional yang tertarik datang untuk menyaksikannya secara langsung.

Image Ibu yang Baik Angelina Jolie dan Victoria Beckham, Hanya Akting!


Pernah terbersit pertanyaan bagaimana caranya Angelina Jolie mengurus dan menjaga keenam anaknya seorang diri saat sedang berjalan-jalan santai? 

Jangan terlalu percaya dengan yang terlihat di foto, karena pada kenyataannya Jolie sebenarnya tak pernah keluar rumah tanpa pengawalan nanny. Nanny yang dipekerjakan oleh Jolie dan Brad Pitt memang bukan pengasuh biasa, karena mereka telah dilatih dan berpengalaman untuk tak terlihat. 

Menurut ulasan tentang Hollywood Moms dalam majalah “OK!” edisi Juli 2012 lalu, nanny yang berjumlah lebih dari dua orang tersebut akan dengan sigap dan awas ketika tahu ada paparazzi di sekitar mereka, karena mereka akan segera bersembunyi, sehingga foto yang tertangkap adalah hanya Jolie yang terlihat bersama anak-anaknya. Tentu saja, “keahlian” nanny ala kelas A list ini berhubungan erat dengan image, karena kebanyakan dari para selebriti Hollywood tersebut ingin terlihat dan dikenal sebagai world’s best mom.

Anggapan ini lalu dibenarkan oleh Marva Soogrim, salah satu supernanny yang pernah menangani klien kelas atas semacam Reese Witherspoon, Julia Roberts, Courtney Cox, dan banyak lagi. 

Menurutnya, supernanny memang kebutuhan utama untuk para Hollywood moms, karena menjadi ibu akan sangat berbeda tekanan dan keadaannya ketika seterkenal para selebriti Hollywood tersebut. Penilaian, komentar, hingga kritik keras dari para fans dan banyak ahli tentang gaya mengasuh anak adalah hal potensial untuk diutak-atik, termasuk bagaimana cara mereka mengatur waktu antara karier di dunia hiburan dan mengasuh anak. 

Itulah sebabnya, ketika Jolie dan teman-teman selebritinya memiliki waktu kosong dan bisa pergi berbelanja atau berjalan-jalan ke area publik, supernanny diwajibkan untuk ikut, namun harus bisa tak terlihat.

Supernanny memang salah satu alat untuk menciptakan pencitraan “ibu yang baik” bagi figur sibuk dan terkenal seperti Angelina dan Victoria Beckham. 

Di kasus Victoria, mantan penyanyi tersebut memperkerjakan nanny dengan seenaknya. Kabarnya, Victoria adalah seorang control freak yang dengan semena-mena menyuruh nanny keempat anaknya untuk memasak dan membersihkan rumah dari pagi hari hingga tengah malam. 

Keadaan semakin buruk karena Jackie, ibu dari Victoria, seringkali juga ikut campur dalam urusan rumah tangga dan menyuruh sang nanny untuk mengerjakan banyak tugas. Masalah nanny pun pernah menyeret nama Victoria Beckham ke meja hijau di tahun 2005 ketika Abbie Gibson, mantan nanny-nya, menjual cerita kepada sebuah surat kabar Inggris bahwa pernikahan Victoria dan David berada di ambang perceraian berdasarkan hasil pengamatannya selama bekerja untuk pasangan tersebut. 

Perkara itu lalu membuat Victoria berujar kalau ia kapok memperkerjakan nanny dan memilih mengasuh anaknya seorang diri sambil mengurus bisnis fashion-nya. “I schedule my work around my children,” ujar Victoria pada suatu saat kepada media untuk membuktikan kalau ia benar-benar seorang diri mengasuh anaknya tanpa bantuan nanny.

Selain masalah pengasuh, pilihan ibu selebriti tentang cara melahirkan dan menyusui adalah topik hangat untuk dibicarakan. 

Miranda Kerr dan Gisele Bundchen sontak menjadi “pejuang” ASI ketika memiliki anak. Miranda mempublikasikan fotonya sedang menyusui Flynn di sela-sela kesibukan modeling-nya. Miranda juga dengan lantang menolak melahirkan dengan bantuan obat bius karena ingin anaknya lahir ke dunia sebagai anak yang sehat tanpa terkontaminasi obat-obatan apapun di awal kehidupannya. 

Sementara, Gisele sontak langsung berubah peran sebagai konselor laktasi setelah mengeluarkan pernyataan bernada tegas tentang menyusui. 

“Are you going to give chemical food to your child when they are so little?,” tanya Gisele secara retorik. Ini semacam komedi sebenarnya, karena pada dasarnya mereka tetaplah manekin berjalan yang punya nilai jual dan newsworthy. 

Semasa lajang dulu, Miranda dan Gisele “mengomersialkan” aset mereka, yaitu tubuh untuk keperluan modeling. Kini, setelah memiliki anak, aset tersebut tak serta merta ditinggalkan, karena payudara dan vagina mereka tetaplah jadi perbincangan, hanya saja kini menyangkut tentang keberlangsungan hidup seorang bayi.

Terlepas soal niat pencitraan atau bukan, masalah parenting memang menjadi hal yang lebih sensitif dan mudah untuk dikomentari ketimbang beberapa tahun lalu. 

“Difasilitasi” oleh social media dan forum publik lainnya, berpendapat dan mengkritik untuk menjatuhkan menjadi berbeda tipis karena banyaknya orang yang berkomentar panjang lebar tanpa diminta. 

Tak hanya di Hollywood, para selebriti lokal pun merasakan bagaimana kritisnya mata dan mulut ibu-ibu lain di luar sana tentang pola pengasuhan anak mereka. 

Ambil contoh Marshanda yang dihujani banyak komentar dan pertanyaan bernada judgemental ketika mempublikasikan foto Sienna (2 bulan) yang dipakaikan popok ketika sedang dijemur rutin di pagi hari. Belum lagi, rentetan pertanyaan tentang cara melahirkan dan menyusui yang sempat dirasakan oleh Shanty, Sarah Sechan, dan masih banyak lagi. 

fimela.com

Foto Anggota DPRD Pengancam Jokowi Akan Disebar


Anggota DPRD mengancam pemakzulan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, rupanya masyarakat tidak rela Gubernur yang dipilih oleh warga tersebut diancam. Beberapa kelompok masyarakat pun balik membalas. Mereka berencana menyebarkan foto-foto 32 orang anggota DPRD yang mendukung pemakzulan Jokowi.

Demikian disampaikan perwakilan Forum Komunikasi Jakarta Baru dan lembaga sosial kemasyarakatan Halo Jakarta saat aksi unjuk rasa mereka di Bundaran HI pada Minggu (26/5/2013) pagi.


http://www.gaptekupdate.com/2013/05/foto-anggota-dprd-pengancam-jokowi-akan-disebar/

"Kami akan menyebarkan foto-foto anggota yang mengancam Jokowi biar rakyat tahu bahwa inilah orang-orang yang tidak prorakyat. Kami yakin rencana pemakzulan hanya karena politisasi, padahal tidak pernah bawa-bawa partai. Jokowi bukan karena partai tapi figur. Jadi hendaknya janganlah kekurangan program KJS dipolitisasi," kata Panji Virgianto, salah seorang anggota Halo Jakarta.

Panji menyatakan, program KJS memang memiliki kelemahan dan DPRD memiliki hak interpelasi. Namun, sebaiknya hak interpelasi dilakukan untuk melakukan koreksi dan memperbaiki, bukannya dipakai untuk mempolitisasi dan mengancam.

"Jangan menilai program itu lemahnya saja, kalau ada kekurangan wajar. Tugas DPRD untuk mengoreksi dan memperbaiki, bukan mempolitisasi. Jadi kami bukan mengancam DPRD, tapi mengingatkan agar mereka menempatkan tugas sesuai fungsinya," jelas Panji.

Adapun 32 orang anggota DPRD DKI yang fotonya akan disebar terdiri dari 20 orang dari Fraksi Partai Demokrat, 2 orang dari Fraksi PAN, 1 orang dari Fraksi Partai Golkar, 5 orang dari Fraksi Partai Hanura, dan 4 orang dari Fraksi PPP.

Seperti diberitakan, mayoritas anggota DPRD DKI Jakarta mengancam akan mencopot Jokowi karena dianggap kurang mampu menuntaskan masalah kekisruhan sistem pembayaran Kartu Jakarta Sehat.

Anggota DPRD akan menggunakan hak interpelasi karena masalah KJS dan 16 rumah sakit yang keberatan mengikuti program tersebut. Pemerintah Provinsi DKI dinilai terlalu terburu-buru dalam memberlakukan KJS yang sistemnya belum matang. Apalagi, peluncuran KJS tidak tertulis dalam anggaran tahun 2012 saat KJS diluncurkan. 

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/05/26/10315770/Foto.Anggota.DPRD.Pengancam.Jokowi.Akan.Disebar

Memory Card MicroSD Asli dan Palsu





Stiker belakang sepintas sama dengan yang asli bagian kiri. Untuk mengetahuinya, tulisan merek harus berhologram bukan belakang tulisan merek yang berhologram ataupun tulisan mereknya muncul dan redup.

Ular Sebaiknya Tidak Dibunuh


TEMPO.CO, Sleman-Para aktivis lingkungan yang bergerak di konservasi ular memberikan edukasi soal ular. Ular tidak perlu dibunuh, namun cukup diusir atau dikembalikan ke alam habitatnya. Jika ada yang tergigit ular, juga ada cara penanganannya supaya korban tidak fatal.

"Kami memberi edukasi kepada masyarakat supaya bisa memperlakukan ular dengan cara tidak membunuh," kata Ketua Yayasan Sioux Indonesia Aji Rachmat, saat ditemui di acara perekrutan relawan ular di Sleman, Minggu (26/5).

Masyarakat harus mengenali ular karena berbagai alasan. Makhluk itu binatang liar berbahaya yang habitanya dekat dengan kehidupan manusia. Sebagai bukti, ular masih sering diumpai di rumah, halaman, kebun, sawah, rawa, saluran air dan lain-lain.

Di sisi lain, ular berperan penting bagi hidup manusia. Hewan itu merupakan predator alami tikus, makanan burung. Keberadaan ular dapat membantu mengurangi populasi hama tikus. Sedangkan burung karnivora jumlahnya semakin menipis karena pakannya juga berkurang karena ulah manusia.


Selain itu, masih banyak misteri tentang ular yang juga bisa dimanfaatkan untuk obat. Juga bentuk yang unik, indah dan banyak ragamnya bisa menjadi sahabat manusia atau dijadikan hobi pemeliharaan ular.

Ia menambahkan, di Indonesia ada 400-an jenis ular. Hanya 30 di antaranya yang berbisa. Jadi, tidak semua ular berbisa dan berbahaya.

Ada 3 jenis ular di Indonesia yang dilindungi oleh undang-undang. Yaitu phyton molurus, phyton timorensis dan chandra phyton viridis. Molurus terdapat di pulau-pulau besar. Timorensis hanya ada di pulau Timor dan Flores. Sedangkan viridis hanya terdapat di Papua.

"Di Daerah Istimewa Yogyakarta setelah ada perekrutan muscle sioux, istilah relawan ular ada 30 an, kalu seluruh Indonesia ada 200 an," kata dia.

Para relawan ular dididik bukan menjadi pecinta ular (hobiis). Para aktivis itu justru menjadi penyelamat manusia dari bahaya ular dan konservasi hewan itu.

Para aktivis ular itu bukanlah pawang ular yang biasanya banyak disebut oleh masyarakat. Pawang ular menjinakkan ular dengan mantera-mantera. "Kami mengenali karakter ular," kata Owien, salah satu instruktur ular.

Yayasan yang bergerak di bidang ular ini menekankan ular cenderung menggigit jika sakit, bunting, musim kawin dan terusik. Ular akan takut pada hewan berkuku tajam, bau minyak tanah/bensin dan panas berlebihan. "Ular tidak takut pada garam," kata dia.

Masyarakat banyak yang beranggapan jika di rumahnya atau halaman ada ular lalu dikasih garam. Padahal ular itu tidak takut pada garam.


Yang perlu diwaspadai terhadap ular, jika manusia berjalan di jalanan tanpa penerangan, saat bulan purnama karena musim kawin, pinggir sungai, hutan dengan posisi matahari di belakang kita. Selain itu juga di daerah berkapur, gua, pohon-pohon rimbun dan lain-lain.

Ular berbisa antara lain kobra, king kobra, hamadryat, ular anang, ular tedong selor dan lain lain. Ada yang berbisa tinggi, rendah maupun sedang.

Jika tergigit ular, korban disarankan tidak panik, mengamankan posisi korban dan penolong dari ular, dilakukan pembalutan elastis di atas luka untuk menghentikan laju bisa ke jantung. Selain itu korban tidak boleh banyak bergerak. Sebaiknya korban tergigit ular dibawa ke dokter.

Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa


TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Ketua Umum Harian Dewan Masjid Indonesia, KH Masdar Farid Masudi mengatakan sedang mewacanakan kegiatan ceramah yang tidak perlu diperdengarkan hingga ke luar area masjid.

"Kami (Dewan Masjid Indonesia) sedang berwacana untuk tidak memperdengarkan ceramah ke luar masjid," kata Masdar dalam acara Tabligh Akbar bertema Khawarij dan Dajjal Salafi, Wahabi Amalan Sunnah yang dianggap Bidah di Masjid, Al Ikhlas, Mekarsari, Bekasi Timur, Ahad 26 Mei 2013.

Menurut Masdar, masjid diperbolehkan menggunakan pengeras suara. Alat itu sebaiknya hanya untuk kegiatan tertentu, seperti memperdengarkan adzan. "Kalau adzan kan mengajak untuk solat, jadi boleh," katanya.

Namun pada saat ceramah, atau memberi tausiyah, menurutnya, pengeras suara itu, hanya perlu di dalam masjid saja, tidak sampai diperdengarkan ke luar masjid, hingga lingkungan di sekitar masjid mendengar ceramah itu. "Masjid ada loudspeaker boleh, tapi hanya untuk di dalam saja. Jangan diperdengarkan di luar. Kan ganggu," katanya.

Ceramah yang diperdengarkan melalui pengeras suara itu, menurut Masdar, hanya diperlukan bagi orang yang datang ke masjid. Sedangkan lingkungan sekitar belum tentu perlu mendengar tausiyah atau ceramah itu. "Orang yang datang (ke masjid) itu kan artinya dia butuh tausiyah, kalo orang luar masjid kan antah berantah dan tidak jelas, apa dia butuh atau tidak," katanya berargumen.

Selain itu, suara ceramah yang keras dan biasanya memakan waktu lama itu juga berpotensi mengganggu ketenangan masyarakat sekitar. Masdar berpendapat belum tentu lingkungan sekitar menyukai isi ceramah itu, atau lingkungan sekitar adalah orang berbeda agama. "Belum tentu juga dia (lingkungan sekitar) sepaham dengan khotbah yang berapi-api itu," lanjutnya.

Menurutnya, apabila memang ada yang mau mendengarkan tausiyah atau pembacaan ayat suci Al Quran, maka sebaiknya orang itu datang ke masjid.

Selain dapat mengusik ketenangan lingkungan sekitar atas suara ceramah itu, menurut Masdar, informasi yang disampaikan dalam ceramah atau khotbah Islam akan terlalu membuka rahasia dan aturan-aturan agama Islam. "Kalau diperdengarkan itu kan seperti kita ditelanjangi. Orang jadi tahu semua informasi baik dan buruk kita," katanya.

Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah

Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah

TEMPO.CO, Jakarta -Tersangka pembobol Bank Jabar Banten, Yudi Setiawan, membeberkan ke mana saja uangnya mengalir. Di antaranya, dia mengaku menyerahkan duit Rp 8,82 miliar untuk Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta-kini menjabat Presiden PKS.

Menurut Yudi, dana yang diberikan melalui Ahmad Fathanah untuk memuluskan proyek yang akan digarapnya di sejumlah kementerian. "Pemberian uang kepada Anis melalui Fathanah untuk alokasi anggaran yang merupakan jatah PKS," kata Yudi kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Dia melanjutkan, "Jatah anggaran itu sudah dikomunikasikan dulu dengan Luthfi Hasan Ishaaq." Luthfi juga menjadi tersangka kasus suap izin impor daging sapi. Setelah ditahan KPK pada akhir Januari lalu, Luthfi mundur sebagai Presiden PKS dan digantikan Anis Matta.

Catatan Yudi menyebutkan, duit untuk Anis ditransfer melalui Fathanah sebanyak tujuh kali pada 21-29 September 2012. Jumlah paling kecil Rp 600 juta dan terbanyak Rp 1,74 miliar.

Sumber Tempo di Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan duit itu tak langsung mengalir ke Anis. Fathanah diduga memberikan duit itu melalui Saldi Matta, adik Anis. Karena itulah, kata sumber ini, komisi antikorupsi pada 7 Mei lalu memeriksa Saldi.

Sebelumnya, Yudi mengatakan Luthfi pernah menemuinya di kantornya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, untuk membicarakan target pencarian dana Rp 2 triliun untuk PKS. Target itu direncanakan didapat melalui penggarapan proyek di tiga kementerian.

Merasa didukung petinggi PKS, Yudi-kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena tersangkut korupsi proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala-mengikuti tender.

Saat itulah, kata Yudi, para petinggi PKS mulai meminta duit. Salah satunya, melalui Fathanah, Yudi pernah memberikan US$ 30 ribu yang akan diserahkan kepada Anis. Duit itu rencanana digunakan untuk mengisi kas partai yang tengah kosong.

Pengacara Fathanah, Ahmad Rozi, pada Jumat pekan lalu mengatakan kliennya belum bercerita tentang duit yang diberikan untuk Anis. Sedangkan Saldi, setelah diperiksa KPK, mengaku pernah menerima Rp 50 juta dari Fathanah.

"Dikirim ke rekening pribadi karena dia utang Rp 50 juta," kata Saldi, yang mengaku dekat dengan Fathanah. Saldi membantah jika disebut menjadi perantara Anis untuk menerima duit dari Fathanah.

Kuasa hukum Luthfi, M. Assegaf, mengaku belum menanyakan ihwal keterkaitan itu kepada kliennya. "Perlu diketahui, banyak informasi yang justru kami tanyakan setelah mendapat informasi dari wartawan, seperti yang Anda tanyakan," katanya kemarin.

Anis Matta juga mengelak. Dia menganggap pernyataan Yudi tak benar. "Saya bahkan tak kenal siapa itu Yudi. Semua itu tidak benar," katanya Jumat pekan lalu. Anis yakin Yudi tak pernah memberikan sumbangan untuk partainya. Anis mengaku sudah menjelaskan soal tuduhan Yudi itu kepada penyidik KPK.

Rossa Lebih Dulu Ucapkan Ultah ke Ahmad Dhani


Jakarta, C&R Digital - Ahmad Dhani tidak menyangka orang yang pertama memberikan ucapan selamat ulang tahun adalah sahabat dekatnya dalam juri X Factor Indonesia, Rossa. Justru bukan dari Maia ataupun Mulan.

"Saya juga nggak tahu, karena Rossa sudah mengucapkan selamat ulang tahun dari tanggal 25," kata Ahmad Dhani saat ditemui di kawasan Plaza Barat Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (26/5) sore.


Dhani hari ini genap usia 41 tahun, dia mengaku belum mendapatkan atau menerima hadiah spesial dari siapapun, namun bos Republik Cinta Manajemen ini mengatakan akan merayakan bersama peserta atau finalis X Factor dan jurinya.


"Rencananya sama teman dekat, sama anak-anak X Factor semakin dekat. Dua hari lagi mau rayakan sama X Factor perpisahan ya," jelasnya.

Ibu: Briptu Rani Mengaku Dipegang-pegang Kapolres


MERDEKA.COM. Ibunda Briptu Rani, Raya Situmeang membeberkan alasan putrinya kabur dari tugas tiga bulan terakhir di Polres Mojokerto. Bercerita dengan sesekali matanya tampak berkaca-kaca, Raya Situmeang mengungkapkan perlakuan buruk atasan putrinya selama bertugas. 

Menurut Raya, Briptu Rani sering diminta menemani karaoke rekan Kapolres. Kekesalan gadis 25 tahun itu memuncak tepatnya tiga bulan. Rani yang geram dengan ulah atasannya memutuskan untuk tidak kembali ke kesatuannya itu.

"Benar Rani saat itu kabur ke Bandung, karena memang sudah kesal," jelasnya.

Ulah nakal oknum Kapolres Mojokerto tak cuma sampai di situ. Rani yang merupakan ajudannya pernah diperlakukan tidak senonoh. Kata Raya, Saat mengukur baju dinas, Kapolres tiba-tiba ingin mengukur dan menempelkan tangan ke badannya.


"Di situ dia juga sempat memegang bagian tubuh Rani," jelasnya. Dia menyayangkan sikap atasan Rani dalam memperlakukan bawahan. Padahal Rani bercita-cita untuk mengabdikan diri pada korps kepolisian.

"Sekarang kondisinya berbeda anak saya dilakukan seenaknya sama atasannya," tandasnya.

Polda Jatim memberikan tanggapan tentang berbagai informasi penyebab kaburnya Briptu Rani. "Kami melakukan penyelidikan terkait adanya laporan tersebut. Termasuk ungkapan adanya pelecehan seksual, penggelapan uang dan sebagainya. Kami masih dilakukan pencarian keterangan serta bukti-bukti masalah tersebut," tandas Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo.

Polda Jawa Timur menurunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan. "Tim dari Propam Polda Jatim sudah kita turunkan ke Mojokerto untuk melakukan pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan). Tim khusus Polda Jatim itu sudah diberangkatkan ke sana sejak pagi tadi (Rabu, 22/5)," ungkap AKBP Suhartoyo.

Dijelaskan Suhartoyo, di Mojokerto, tim Propam Polda Jawa Timur itu melakukan sejumlah pengumpulan data dan informasi. "Termasuk menggali informasi dari internal Polres Mojokerto, maupun dari pihak-pihak lain yang terlibat."

Perwira dengan dua melati di pundak ini juga mengatakan, diturunkannya tim khusus oleh Polda Jawa Timur ini, karena ada laporan dari pihak Propam Mabes Polri, terkait Briptu Rani.

Nilai Rata-Rata UN Aceh di Atas Nasional


Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Aceh Anas M Adam menyebutkan nilai rata-rata ujian nasional yang diperoleh siswa di daerah itu sebesar 6,84, di atas nilai rata-rata nasional 6,35. 

"Itu menunjukkan perolehan nilai rata-rata Aceh di atas nasional dan juga kualitas UN di Aceh cukup baik," katanya di Banda Aceh, Senin. 

Untuk nilai terendah nasional 0,3 sedangkan nilai rata-rata terendah Aceh 1,50 dan itu juga menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Aceh lebih tinggi namun kuantitas kelulusan UN yang masih rendah, kata dia. 

Anas didampingi Sekretaris UN Aceh Zulkarnaini mengatakan sebanyak 1.752 siswa atau 3,11 persen dari total 56.423 peserta UN 2013 tingkat SMA/MA di Aceh dinyatakan tidak lulus. 

Siswa terbanyak yang tidak lulus UN 2013 dari rayon Kabupaten Aceh Utara yang mencapai 255 orang. 

Berdasarkan jurusan, yang tidak lulus UN SMA/MA 2013 untuk IPS tercatat 1.194 orang dan IPA 555 orang, sedangkan bahasa dan agama masing-masing satu orang. 

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Raihan Iskandar meminta Dinas Pendidikan Aceh untuk melakukan evaluasi guna mencari penyebab banyaknya siswa tidak lulus UN 2013 di provinsi ujung paling barat Indonesia itu. 

"Anjloknya jumlah siswa tidak lulus UN itu harus dijadikan bahan evaluasi Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan, dengan harapan ke depan lebih baik dalam mendongkrak mutu dan kualitas pendidikan di provinsi ini," kata politisi PKS dari daerah pemilihan Aceh itu.(rr)