بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 08/08/13
Go Green

Clock Link

Thursday, August 8, 2013

Pakubuwono X, Pemilik Mobil Pertama di Indonesia


Orang Indonesia pertama yang tercatat sebagai pemilik mobil adalah Pakubuwono ke-10 alias PB X yang berasal dari Solo, pada tahun 1894. Mobilnya bermerk Benz, beroda empat. Ternyata waktu itupun untuk memiliki sebuah mobil harus indent, karena diperlukan waktu satu tahun persiapan pembuatannya.

Tipe mobil yang dipesan ini memiliki banyak variasi dan dibuat sesuai dengan pesanan PB X. Adalah John.C.Potter seorang penjual mobil alias sales pertama di Indonesia yang mendapat kepercayaan untuk mengurusi pengirimannya dari Eropa.


Hebatnya, kehadiran ini berarti hanya berselang delapan tahun setelah Karl Benz membuat mobilnya yang pertama, yang diakui sebagai mobil pertama di dunia.

Mobil Benz phaeton yang dipesan dari Eropa seharga 10.000 gulden itu menyandang mesin 1 silinder, 2.0 liter, bertenaga 5 hp, menggunakan roda kayu dan ban mati (ban tanpa udara), serta dapat memuat 8 orang penumpang.

Masuknya mobil pertama ke Surakarta pada 1894, membuat Indonesia berada dua tahun di depan sang penjajah Belanda, yang baru menerima mobil pertamanya di Den Haag pada tahun 1896.

Indonesia memiliki mobil juga jauh lebih awal dari Thailand yang menerima mobil dengan merk Benz yang pertama, pada tanggal 19 Desember 1904, mobil Benz bagi Raja Thailand Chulalongkorn (Rama V). Mobil itu dipesan Duta Besar Thailand untuk Prancis dari Automobile-Union Paris milik Emil Jellinek yang terletak di 39 Avenue des Champs Elysees, Paris.


Mobil Benz phaeton milik Pakubuwono X terakhir terlihat di muka umum pada 1924, sewaktu mobil itu akan dikapalkan ke Belanda melalui pelabuhan Semarang untuk diikutsertakan dalam pameran mobil RAI.

Tidak diketahui di mana keberadaan mobil tersebut sekarang, tapi mobil serupa bisa ditemukan di Museum Mobil Leidschendam, Belanda bagian selatan.

Pada tahun 1907 salah seorang keluarga raja lain di Solo, Kanjeng Raden Sosrodiningrat membeli sebuah mobil merk Daimler. Mobil merk ini memang tergolong mobil mahal dan hanya dimiliki oleh orang-orang berkedudukan tinggi. Mobil ini bekerja dengan empat silinder sama dengan kendaraan yang dipakai oleh Gubernur Jenderal di Batavia.

Malahan ada kabar bahwa dibelinya mobil Daimler tersebut oleh keluarga PB X Surakarta, disebabkan karena PB X tidak mau kalah gengsi dengan Gubernur Jenderal.


Sebelumnya, ketika Gubernur masih menggunakan mobil merk Fiat atau sebuah kereta yang ditarik dengan 40 ekor kuda, tidak seorang pun berani menyainginya. Tetapi tiba-tiba saja PB X Solo memesan mobil dari pabrik dan merk yang sama, Kanjeng Raden Sosrodiningrat memesan mobil Daimlernya lewat Prottel & Co.

Orang Indonesia lainnya yang juga dari keluarga kesultanan yang memiliki mobil pribadi ialah Sultan Ternate pada tahun 1913. Keinginannya untuk memiliki dan mengendarai sendiri “kereta setan”, setelah merasakan nikmatnya duduk di kendaraan merk King Dick yang dibawa oleh seorang Belanda dalam perjalanan keliling Maluku.

Sultan begitu terkesan dan langsung memesan sebuah mobil yang disesuaikan dengan kondisi daerahnya, tidak seperti King Dick yang beroda tiga, tetapi Sultan Ternate menginginkan kendaraan roda empat yang bisa dibawa kemana saja bila ia inginkan.

Ada juga orang Indonesia yang lain, sebagai pemilik mobil pertama untuk daerahnya, di Pekalongan. Namanya Raden Mas Ario Tjondro, Bupati Berebes.

Di tahun 1904 mobilnya sudah kelihatan mondar-mandir di kotanya. Mobilnya merk Orient Backboard, mobil ini dilengkapi dengan persneling maju dan mundur. Tetapi hanya memiliki satu silinder dan berkekuatan delapan PK, serta menggunakan rantai untuk menggerakan roda-rodanya.


Pada 1902, mobil pertama hadir di Pulau Sumatera. Mobil itu adalah Benz milik Prof Dr W Schrüffner di Medan, yang kemudian menjadi Kepala Deli Automobile Club. Mobil Benz itu bermesin 2 silinder, berpendingin air, bertenaga 5 hp.

Lampu depannya menggunakan sepasang lentera. Prof Dr W Schrüffner membeli mobil Benz-nya yang kedua pada 1910, yakni sebuah Benz Persival, sedangkan British Daimler yang bertenaga 38 hp dimiliki FA Folkersma di pabrik gula Ketanen, Gempolkerep, Mojokerto, Jawa Timur.

Ramainya pasar jual-beli mobil, menggugah minat para pengusaha kuat untuk bertindak sebagai importir mobil. Gagasan untuk terjun ke dalam dunia dagang sektor impor kurun waktu itu memang masih sangat langka. Disamping belum adanya kepastian hukum, juga semangat beli masih bisa dihitung dengan jari.
Maka bermunculanlah perusahan-perusahaan baru yang menjanjikan jasa kepengurusan pengiriman mobil dari negeri asal. Baik dari Eropa maupun dari Amerika. Namun hanya ada beberapa nama saja yang bisa bertahan sampai tahun-tahun menjelang Perang Dunia ke II.


Di antara mereka adalah R.S Stockvis & Zonnen Ltd, yang tidak hanya mengurus pesanan mobil-mobil Eropa maupun Amerika tetapi juga menyediakan suku-suku cadang lain yang diperlukan untuk mobil dan motor. Juga nama Verwey & Lugard dan Velodrome yang berkantor pusat di Surabaya.

Nama-nama lain yang kurang menerima pesanan impor seperti pemilik mobil O’herne yang juga memiliki mobil Peugeot juga akhirnya berminat menjadi perantara importir mobil seperti merk yang dimilikinya.

Juga nama H. Jonkhoff yang berangkat dari pengusaha Piano kemudian menanamkan modalnya untuk bertindak sebagai agen impor mobil dari Amerika seperti merk Ford, Studebaker dan mobil-mobil keluaran Jerman, Darraq, Benz, Brasier, Berliet dan lainnya.

Ada juga usaha untuk mendatangkan mobil-mobil Italia dan Perancis yang pada saat itu di Batavia kurang mendapat pasaran. Namun ternyata, setelah ditangani dengan publikasi/promosi yang baik produksi kedua negara tersebut jadi banyak dibeli, terutama mobil merk Fiat yang mungil bentuknya namun bertenaga besar.

Cabang para importir mobil tersebut bukan hanya di Batavia dan Surabaya, tetapi ada juga di Semarang, Bandung, Medan dan kota lainnya.

http://uniqpost.com/77164/pakubuwono-x-pemilik-mobil-pertama-di-indonesia

Pilot Lion Air Mengira Ada Anjing

Pilot Lion Air Mengira Ada Anjing

Gorontalo (Antara) - Pilot pesawat Lion Air yang tergelincir di Bandara Jalaluddin Gorontalo, Iwan Permadi, mengaku dirinya mengira ada anjing di landasan bandara ini. 

"Ternyata itu adalah tiga ekor sapi yang sedang melintas di tengah landasan, ketika prosedur mendarat telah dijalankan," ujar dia, di Gorontalo, Rabu dini hari. 

Beberapa saat kemudian, kata dia, terjadi tubrukan pada kecepatan pesawat 40 knot sehingga pesawat tak bisa direm lagi hingga meleset keluar landasan. 

"Beruntung tanah di sekitar landasan becek sehingga pesawat bisa berhenti. Suasana kabin bisa dikontrol, tapi kami sempat melihat ada asap dan bau menyengat seperti daging terbakar," ujarnya lagi. 

Menurutnya, kondisi pesawat laik terbang, serta saat akan mendarat di Bandara Jalaluddin pilot memastikan semua prosedur berjalan normal, laporan cuaca bagus, dan komunikasi dengan pihak bandara berjalan lancar. 

Sebelum pilot mengumumkan evakuasi, beberapa penumpang sudah turun duluan melalui pintu dan jendela darurat, sehingga terdapat dua orang penumpang yang mengalami cedera patah kaki. 

"Saat kami akan memutar pesawat, ternyata di sebelah kiri roda pesawat terlihat ada sapi tergilas dan di sebelah kanan penuh bercak darah, itu penyebab pesawat tidak terkontrol," katanya pula. 

Pilot mengaku tidak mengetahui seberapa sering landasan Bandara Jalaluddin dilintasi hewan, namun ia sebelumnya sempat melihat ada beberapa ternak di sekitar landasan pada siang hari. 

"Sepertinya tadi sapi itu silau oleh cahaya dan akhirnya berputar-putar di landasan," kata dia. 

Ia juga memastikan tak ada percikan api di tubuh pesawat, dan seluruh korban selamat. 

Di dalam pesawat dengan nomor penerbangan JT-892 tersebut, terdapat 110 penumpang termasuk lima bayi, tujuh orang kru termasuk pilot Iwan Permadi dan co-pilot Faisal Hasnan. 

Peristiwa pesawat Lion Air tergelicnir itu terjadi pada Selasa (6/8) malam sekitar pukul 21.00 WITA. 

Saat ini pesawat dan bangkai sapi masih berada di area landasan bandara tersebut. (ar)

China Juga Punya Menu Spesial Lebaran

?China Juga Punya Menu Spesial Lebaran

Ghiboo.com - China terkenal dengan kekayaan khasanah makanannya. Maka, ketika Lebaran tiba, umat Muslim disana juga ikut merayakannya dengan berbagai menu. 

Pada dasarnya, menu yang dihidangkan Muslim China ketika perayaan Idul Fitri mencerminkan beragamnya kelompok etnis di negeri ini.

Misalnya, Lamian. Makanan ini merupakan mie buatan tangan yang sangat panjang. Biasanya disajikan dalam sup daging sapi atau domba aneka rasa. Bisa juga disajikan dengan cara digoreng dengan topping saus tomat.

Selain itu, ada Chuanr atau kebab yang merupakan salah satu menu utama yang dihidangkan saat Lebaran. 

Meski awalnya populer di daerah Muslim Uighur, Provinsi Xinjiang, namun selama beberapa tahun belakangan menu ini telah menyebar ke seluruh wilayah negeri, khususnya di Beijing.

Sup mie daging sapi juga menjadi salah satu hidangan pengikat masyarakat Muslim di China. Masakan ini diciptakan oleh orang-orang Hui selama Dinasti Tang. 

Selain itu, jangan lupa sauerkraut China atau suan cai. Ini merupakan hidangan sayuran tradisional China yang selalu mendapat tempat istimewa di meja makan saat Lebaran tiba.

Ahok II : Jakarta Bukan Sulap Lampu Aladin

Ahok II : Jakarta Bukan Sulap Lampu Aladin  

TEMPO.CO, Jakarta-Banyak masalah yang kudu dibenahi pasangan duet mantan kepala daerah Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnamadi Jakarta . Tentu, beda mengurus daerah dengan Ibukota.. Berbagai ide mulai muncul sejak keduanya dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta Oktober 2012.

Seperti apa perbedaan itu dan bagaimana mengurusi sejumlah masalah pokok di Jakarta? Berikut petikan wawancara Tempo dengan Ahok, Juli 2013 lalu.


Apa beda ngurus Jakarta dengan daerah?

Di daerah, tak ada kajian-kajian serta usulan solusi. Di Jakarta, yang besar dan kompleks, semua tersedia lengkap, termasuk solusinya. Jadi, lebih mudah mengurus Ibu Kota. Namun ada mata rantai yang hilang di DKI Jakarta.


Apa mata rantai itu?

Keberanian mengeksekusi karena tak punya kepentingan. Contohnya kita tahu pola transportasi makro untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, seperti transportasi berbasis rel. Tapi, untuk mengeksekusi MRT (mass rapid transit) saja, enggak jalan-jalan. Lalu, Transjakarta, sembilan tahun, jumlah busnya tetap 600, itu pun banyak yang rusak. Ketika operator tak memenuhi jumlah bus yang disediakan, kita enggak berani memberikan sanksi.


Apa solusi Jokowi Ahok?

Tambah bus! Seribu bus ukuran sedang dan seribu bus Transjakarta.


Berapa waktu yang diperlukan untuk memenuhi tambah­an bus?

Dua tahun. Andai rapat koordinasi pelaporan pembangunan bisa cepat, tahun depan kita sudah bisa cepat membeli bus. Target kami: sampai tahun depan, beli seribu bus sedang dan seribu bus Transjakarta.


Solusi lain mengatasi kemacetan?

Tentu MRT harus dibangun. Kereta api loop line (sistem jalur melingkar kereta rel listrik) harus dibantu dengan underpass atau flyover. Ada 18 titik yang harus digarap. Tapi mengerjakan 18 titik bukan sulap. Bila 18 titik itu dikerjakan sekaligus, Jakarta bisa macet total. Ya, ini pekerjaan rumah 30-40 tahun dan menyuruh kami selesaikan dalam delapan bulan. Ngurus Jakarta bukan Sulap Lampu Aladin


Sejauh mana rencana eksekusi nomor kendaraan ganjil-genap?

Nomor ganjil-genap tak bisa jalan kalau busnya belum cukup. Orang disuruh menggunakan kendaraan bernomor ganjil atau genap, tapi bus tidak ada, mau disuruh naik apa? Jadi, rencana ini ditunda sampai jumlah bus cukup.

DJ Calvin Harris Pecahkan Rekor Michael Jackson

DJ Calvin Harris Pecahkan Rekor Michael Jackson

TRIBUNNEWS.COM - Disc Jockey (DJ) kenamaan Calvin Harris mendulang prestasi mengagumkan. Secara resmi DJ asal Skotlandia itu menjadi pemusik pertama dengan sembilan single dari satu album yang berhasil masuk top 10 singles di Inggris.

Rekor tersebut belum pernah terpecahkan sebelumnya selama 22 tahun, yang tak lain dipegang oleh Michael Jackson dengan tujuh single dari album "Dangerous".

Pemecahan rekor tersebut ditandai dengan bertenggernya single terbaru Calvin dengan penyanyi asal Yordania Ayah Marar yang bertajuk "Thinking About You" dari album "18 Months" di posisi kesembilan Top 10 Singles pada hari Minggu (4/8/2013).

"Berhasil menorehkan sejarah hari ini. Thinking About You masuk posisi kesembilan di Inggris. Orang pertama dengan sembilan single dari satu album yang masuk top 10 single," tulis kekasih Rita Ora itu di Twitter.

Single lain dari album "18 Months" yang masuk Top 10 Singles di Inggris antara lain "Bounce" (feat.Kellis), "We Found Love" (feat.Rihanna), "Feels So Close, Let’s Go" (feat. Ne-Yo), "We’ll be Coming Back" (feat.Example), "Sweet Nothing" (feat. Florence Welch), dan "Drinking from the Bottle" (feat. Tinie Tempah).

Album "18 Months" sendiri berhasil terjual sebanyak 540 ribu kopi di Inggris sejak dirilis Oktober 2012.

Gempa Pacitan Kagetkan Warga di Klaten-Sukoharjo

Gempa Pacitan Kagetkan Warga di Klaten-Sukoharjo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain terasa di wilayah Cilacap, Jawa Tengah, gempa berkekuatan 5,5 SR yang berpusat di Pacitan, Jawa Timur juga terasa kuat di Klaten dan Sukoharjo Jawa Tengah. Warga di daerah Klaten Selatan, Dyah Sutini mengatakan, guncangan gempa terasa selama 1 menit.

"1 menit thok terasa," kata Dyah kepada Tribunnews, Kamis (8/8/2013).

Dyah yang juga usai menerima tamu bersilaturahmi lebaran di rumah sempat terkejut atas peristiwa gempa tersebut.

"Sempat kaget sebentar,"ujarnya.

Sementara itu Tika warga Sukoharjo, Jawa Tengah mengaku merasakan gempa bumi. Tika berada di Sukoharjo dalam rangka mengunjungi kerabat suaminya.

"Gempanya sampai Sukoharjo,"kata Tika.

Untuk diketahui sebelumnya, guncangan gempa bumi kembali menggoyang wilayah Indonesia. Kali ini terjadi di Pacitan, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi dari situs BMKG gempa bumi terjadi sekitar pukul 17.45 dengan kekuatan 5,5 skala richter dengan pusat gempa berada di 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Titik koordinat epicentrum gempa berada 93 kilometer barat daya Pacitan, Jawa Timur dan 8.89 LS-110.87 BT.

Gempa bumi tersebut dikabarkan tidak berpotensi tsunami.

Pembunuhan sadis Sisca, Polres Bandung periksa 8 saksi

Pembunuhan sadis Sisca, Polres Bandung periksa 8 saksi

MERDEKA.COM. Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno menegaskan saat ini pihaknya sedang menelusuri dan memeriksa saksi untuk mengungkap pelaku pembunuhan sadis terhadap F Sisca Yofie yang diduga dilakukan dua orang tidak dikenal. Sebanyak delapan saksi diperiksa polisi.

Insiden tersebut pada Senin (5/8) di Jalan Cipedes RT 7/RW 1 Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi. Perempuan yang akrab disapa Sisca ini tewas karena mengalami sejumlah luka akibat diseret oleh sepeda motor serta ada bekas bacokan di kepala.

"Kita periksa saudara, kerabat korban dan dari tempat kos. Ada sekitar delapan orang yang akan dimintai keterangan malam ini," kata Sutarno dalam sambungan telepon, Selasa (6/8).

Terkait lamanya waktu pemeriksaan, Kapolres tidak dapat memastikan, namun dia mengaku pihaknya sudah melakukan olah TKP. Dari hasil sementara, beberapa temuan sudah dikantongi, meskipun hingga saat ini belum ada bukti yang dapat menunjukan sosok pelaku.

"Akan kita dalami, mudah-mudahan bisa melihat lebih jelas untuk mengarah kepada pelaku. Kita pun masih mendalami rekaman cctv," jelasnya.

Data yang terhimpun merdeka.com dari lokasi kejadian, sebelum insiden yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, Fransiska sedang memarkirkan mobil Nissan Livina X-Gear di halaman tempat kosnya di Jalan Setra Indah Utara No 11, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Korban hendak membuka pintu gerbang yang terkunci turun dari mobilnya. Namun tiba-tiba dua orang menggunakan helm full face menarik paksa Siska sehingga terseret sampai ratusan meter.

Teknologi Manusia Tak Terlihat Nyamuk Berhasil Diciptakan


DREAMERSRADIO.COM -Sebuah penemuan pasti bertujuan untuk membantu umat manusia. Kali ini sebuah penemuan baru ini dapat mengurangi rasa khwatir manusia terhadap gigitan nyamuk dan kematian dari menyebarnya penyakit demam berdarah.

Penemuan unik ini berbentuk perangkat kecil yang diberi nama Kite yang bisa mengubah tubuh manusia tak terdeteksi oleh mata nyamuk. Bahkan dikabarkan perangkat ini terbuat dari bahan-bahan dasar alami ini mampu membuat nyamuk atau serangga lainnya buta untuk melihat manusia.


Dilansir dari OhGizmo, Kite diklaim mampu menipu nyamuk dan serangga lainnya selama 48 jam sejak pertama kali ditempelkan pada tubuh manusia. Sedangkan lembaga penemuan alat ini, Indie Gogo mengatakan penemuan bertujuan menekan angka kematian yang disebabkan oleh nyamuk malaria, hewan pembunuh manusia yang paling banyak didunia.

Mereka juga mengatakan kalau alat ini akan di uji coba pertama kali di negara yang tercatat memiliki angka kematian akibat nyamuk malaria paling tinggi seperti Uganda. Alat ini nantinya juga akan disebarkan dan dijual secara luas setelah percobaan pertama mendapatkan hasil yang memuaskan. 

Sementara itu, membutuhkan waktu sekitar 10-14 bulan agarbisa dipasarkan ke dunia global. IndieGogo sendiri mendapatkan banyak donasi untuk melakukan penelitiannya dari berbagai pihak. Bill dan Melinda Gates Foundation adalah salah satu donatur dalam pengembangan temuan ini.

Etiket Membeli dan Menitip Oleh-oleh


Sebagai pegawai bank dengan cabang dan nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia, saya cukup senang bisa bepergian dan berkunjung ke tempat-tempat baru untuk urusan kantor. Tetapi bagai dua sisi mata uang, kesenangan itu dilengkapi dengan efek samping: banyak yang minta oleh-oleh atau titip beli suatu barang. Jujur saja, setiap Anda hendak bepergian, baik untuk urusan pribadi maupun bisnis, pasti ada orang yang refleks berkata, “Jangan lupa oleh-oleh ya!” atau “Eh, mau ke [isi nama tempat di sini] ya? Titip belikan [isi nama barang yang yang membuat Anda berpikir ‘Heh? Benda apa itu?’] dong…” 


Saya mengelompokkan para penitip oleh-oleh ke dalam dua golongan: 

1. Oleh-oleh generik

Begitu tahu kita mau pergi ke Palembang, orang golongan ini akan meminta oleh-oleh pempek. Kalau kita ke Yogya, mereka minta bakpia. Kalau ke Medan? Bika ambon. Permintaan mereka mudah dipenuhi, dan sesuai dengan daerah kunjungan kita. 


2. Oleh-oleh spesifik 

Ketika kita pergi ke Semarang mereka akan meminta oleh-oleh lumpia. Terdengar sederhana, ya? Toh banyak yang berjualan lumpia di Semarang. Eits, tapi kemudian mereka bilang lumpia harus dibeli di Toko X yang ada di Jalan Y. Dibungkus dalam empat kotak, masing-masing berisi enam lumpia, dan semuanya harus masuk kabin, nggak mungkin masuk bagasi agar lumpia tidak hancur tertimpa kopor-kopor besar. Menurut saya, ada semacam etiket yang harus diperhatikan dalam hal titip/beli oleh-oleh ini.


UNTUK PEMBELI OLEH-OLEH 

1. Buat skala prioritas Ada orang-orang yang memang harus dibelikan oleh-oleh misalnya orangtua, sahabat dekat, bahkan bos dan teman kantor (kalau kita melakukan perjalanan dinas). Namun ada juga orang-orang yang tidak wajib dibelikan oleh-oleh. Buatlah skala prioritas. 

2. Lihat-lihat jenis orangnya Ada orang-orang yang hobi menceletuk minta oleh-oleh ketika tahu kita akan melakukan perjalanan, namun sebenarnya mereka tidak serius. Nggak akan menjadi masalah apabila kita tidak membawa oleh-oleh, sehingga anggaran oleh-oleh bisa dialihkan kepada orang yang sensitifnya minta ampun — yang kalau nggak dibawakan oleh-oleh, akan merajuk satu minggu dan mencoret sementara nama kita dari daftar teman makan siang. 

3. Jenis oleh-oleh Selain lihat jenis orangnya, lihat juga jenis oleh-olehnya. Untuk berhemat, kita bisa membeli oleh-oleh massal yang bisa diberikan kepada banyak orang. Sementara untuk orang-orang tertentu, kita memberikan oleh-oleh yang lebih spesial. Sebagai contoh, bila kita berdinas ke Medan, kita bisa membeli dua kotak bika ambon untuk ditaruh di kubikel dan siapa pun yang mau, bisa ambil. 

4. Tidak usah merasa tidak enak Oleh-oleh itu bukan kewajiban. Tapi lebih merupakan bentuk perhatian kita kepada orang lain.


UNTUK PEMINTA/PENITIP OLEH-OLEH 

Pastikan orang tersebut cukup dekat sehingga nggak berkeberatan dititipi Akan menjadi sangat canggung kalau kita menitip sesuatu kepada teman yang sudah lima tahun nggak bertemu, dan kita tahu rencana kepergiannya hanya dari media sosial. Satu kata: jangan. Jika titipan kita spesifik, berikan deskripsi yang jelas “Pokoknya tas yang ukurannya sedang dan motifnya strip biru-putih gitu” bukanlah deskripsi yang cukup ketika kita minta tolong orang untuk membelikan apa yang kita mau. Berikan deskripsi yang lengkap, termasuk tempat membeli dan harganya. Pastikan barang tersebut nggak ada di daerah kita Suatu kali sahabat saya pergi ke Singapura dan dititipi sepatu bayi yang dari deskripsinya, tersedia di Indonesia. Dia pun berkomentar, “Memangnya toko online di Indonesia kurang banyak ya, sampai harus titip beli sepatu bayi di Singapura?” Jangan lupa titip uangnya Kadang kita lupa bahwa teman yang pergi bisa saja kondisi keuangannya terbatas. Jadi ketika kita titip sesuatu, lebih baik kita sekalian berikan uangnya. Apalagi kalau ternyata harganya nggak murah. Sudah untung dia mau membelikan titipan kita, jangan makin merepotkannya dengan bilang, “Pakai uang lo dulu ya, nanti gue ganti”. Ambil, dong Masak sudah titip masih minta dia mengantarkan ke kita? Kecuali dia menawarkan, sebaiknya kita tahu diri dengan mengambil barang tersebut. Jangan banyak mengeluh Jika diberi oleh-oleh dan sebenarnya kita nggak meminta, akan lebih baik jika kita tidak mengeluh terhadap apa oleh-olehnya atau dengan kata lain, jangan pilih-pilih. Mengatakan “Yah, gue nggak suka keju. Harusnya lo belinya yang cokelat” hanya akan membuat hubungan menjadi canggung dan lebih buruk: nggak akan ada oleh-oleh lagi untuk kita. Terakhir dan yang paling penting menurut saya adalah kita mendoakan supaya teman/sahabat/keluarga yang bepergian, kembali dengan selamat. Oleh-oleh itu bonus.