بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 09/30/13
Go Green

Clock Link

Monday, September 30, 2013

Lari Maraton Agus Yudhoyono Ramai di Twitter

Soal Lari Maraton Agus Yudhoyono Ramai di Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Jagat Twitter hari ini, Senin, 30 September 2013, riuh dengan pembicaraan seputar lari maraton yang diikuti Agus Harimurti Yudhoyono, Ahad kemarin, 29 September 2013. Putra pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu melakukan lari 17 kilometer di kawasan Serpong, Tangerang.

Pada Ahad malam, Agus Yudhoyono memposting, "We did it! Dg semangat HUT TNI ke-68 kt berhasil menyelesaikan 10K di Monas & 17K di BSD. Semangat," ujar Agus di akun Twitternya, @AgusYudhoyono.


Dia juga mem-posting foto bergambar dirinya memegang medali lengkap dengan kostum lari dan rombi berwarna hijau menyala. "Always finish what you have started. Salam," ujarnya lagi.

Memang tidak ada yang salah dengan cuitan dan gambar itu. Namun belakangan, di jejaring sosial Path muncul kritikan dari seseorang dengan akun Rico Jonah Iskak.

Dalam posting-annya, Rico mengeluhkan kedatangan Agus yang terlambat sampai dua jam dari acara lari. "Ini ya keterlaluan, lomba lari jam 05.30 pagi, Agus Yudhoyono dan pasukan Paspampres dateng jam o9.15, dan kita udah beberes marka dan timing system, disuruh pasang lagi krn dia mau lari di rute lomba yg udah selesai," tulisnya.

Di posting-an itu, akun bernama Rico ini juga mengeluh karena melalui ajudannya, Agus Yudhoyono meminta agar gate jangan dibongkar dan dikalungi medali finisher.

Peristiwa ini tentu membuat heboh ranah Twitter. Pemilik akun @paulkilloctopus berkomentar, "emang ga mikirin apa perasaan para pelari yg udah bangun subuh2 biar bisa start tepat waktu?" Menurut dia, jika Agus Yudhoyono terlambat untuk datang ke lomba lari, sebaiknya dia mencoba lagi tahun depan.

Mangkir Lagi, Polisi Akan Jemput Paksa Olga Syahputra


KAPANLAGI.COM - Sejak berstatus sebagai tersangka kasus perbuatan tidak menyenangkan terhadap Dr. Febby, Olga Syahputra sudah dipanggil penyidik guna pemeriksaan. Namun pemanggilan pertama itu Olga tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

"Enggak ada alasan. Panggilan kedua Kamis nanti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Rikwanto di Polda Metro Jaya, Senin (30/9).

Diteruskan, pekan ini pihak kepolisian sudah melayangkan surat panggilan kedua kepada Olga dan dijadwalkan Kamis (3/10), presenter Dahsyat ini akan diperiksa. Namun, kata Rikwanto, pihaknya akan menjemput secara paksa jika alasan ketidakhadiran Olga dinilai tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

"Kalau mangkir ada penjemputan paksa, tapi kita juga harus lihat satu dan lain hal perihal kesehatan juga. Kalau dinyatakan sehat dan tak ada halangan apapun akan kami berlakukan penjemputan paksa," pungkas Rikwanto. (kpl/hen/dis/phi)

Christensen , Kiper yang Hobi Mengecilkan Gawang





Hobi pemain bola pasti bermacam-macam. Namun, kalau hobi menggeser gawang, itu cuma dilakukan oleh kiper Kim Christensen. Kebiasaan unik bin ganjil itu terungkap setelah pemain tim Divisi I Swedia, IFK Goteborg, tersebut tertangkap basah menggeser sarangnya pada laga lawan Orebro. Sesaat sebelum pertandingan dimulai, kamera menangkap gerak Christensen sedang menendang tiang kanan dan kiri gawang beberapa sentimeter ke dalam. Alhasil, ukuran gawang pun menciut di bagian bawah.

Wasit Stefan Johannesson yang memimpin pertandingan itu akhirnya curiga. Setelah 20 menit laga berjalan, ia menghentikan laga dan menghampiri gawang Christensen untuk mengeceknya. Johannesson kemudian mengembalikan tiang gawang ke tempat semestinya. Namun, karena tak tahu siapa yang memindahkan tiang itu, Johannesson tak memberikan hukuman kepada sang kiper.

Dasar kurang ajar, Christensen malah mengepalkan tangannya, pertanda puas telah "mengakali" wasit dan lawan. Belakangan kiper asal Denmark itu mengakui bahwa ia pernah melakukan hal itu beberapa kali sebelumnya.

Tindakan nyeleneh Christensen membuat otoritas sepak bola setempat terheran-heran. Christensen mungkin saja mendapat hukuman. "Saya tidak pernah mendengar apapun seperti ini sebelumnya. Ini unik," kata Ketua Komite Federasi Sepak Bola Swedia, Kheneth Tallinger, kepada harian Aftonbladet.

Duel antara Goteborg dan Orebro itu akhirnya disudahi dengan skor imbang 0-0. Christensen melakukan dua penyelamatan gemilang bagi timnya dan tak satu pun bola membentur tiang gawangnya.



10 Kejadian Unik yang Mungkin Terjadi jika GTA Terjadi di Jakarta

Apa yang membuat sebuah seri GTA dicintai oleh sebagian besar gamer di seluruh dunia? Fakta bahwa Rockstar secara konsisten melemparkan kualitas gameplay yang luar biasa boleh terbilang hanyalah satu dari begitu banyak pesona dari franchise open-world terbaik itu. Salah satu alasan yang cukup krusial adalah fakta bahwa Rockstar memperhatikan dunia yang mereka bangun, hingga ke detail terkecil. Musik, tata cahaya, hingga desain tata kotanya sendiri. Tidak percaya? Lihat saja apa yang mereka suntikkan di seri terbaru GTA V.

Terlepas dari dunianya yang begitu luas, mereka berhasil mengadaptasikan sebuah desain dunia yang berhasil memproyeksikan inspirasi dunia nyata yang luar biasa. Dengan pesona seperti ini, banyak gamer yang tentu penasaran bagaimana sang seri kelanjutan – GTA VI akan diproduksi di masa depan? Beberapa menginginkan kehadiran karakter utama wanita sebagai poros pendorong plot, beberapa menginginkan gaya cerita berseberangan, dari kacamata seorang criminal dan dari karakter yang bergerak di wilayah hukum. Namun sebagian besar dari permintaan ini berkisar pada kehadiran setting utama yang baru setelah proyeksi Los Santos yang begitu luar biasa. London, Tokyo, atau bahkan Paris menjadi pilihan utama. Pertanyaannya kini, apa yang akan terjadi jika Rockstar akhirnya mengumumkan bahwa Jakarta menjadi setting selanjutnya GTA VI? Hasil berandai-andai itulah yang menghasilkan artikel ini.

Dengan budaya, kehidupan sosial, dan kompleksitas masalah yang berbeda inilah, Jakarta akan menawarkan sesuatu yang belum pernah ditawarkan oleh sebuah seri GTA sebelumnya, apalagi jika Rockstar memang mengejar level detail yang mumpuni. Keunikan seperti apa saja yang akan kita temukan? 

10. Tersesat


Lupakan semua sistem GPS yang akan disuntikkan Rockstar untuk GTA: Jakarta. Terlepas dari jalan-jalan utama yang akan menjadi media utama Anda untuk bergerak, Jakarta menyediakan begitu banyak jalan tikus untuk dilewati, mempersingkat jarak tempuh dari satu titik ke titik lainnya. Menariknya? Tidak semua jalan “tikus” ini tersedia dalam teknologi peta digital saat ini, membutuhkan waktu ekstra untuk menyusuri setiap darinya. Jika Rockstar membangun setting ini dengan kualitas detail yang sama dengan yang mereka suntikkan di Los Santos, tersesat tampaknya akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan ketika menikmati GTA: Jakarta. Apalagi jika Rockstar membubuhkan begitu banyak collectible items dan rahasia-rahasia di sudut-sudut yang tidak terjangkau dengan kendaraan besar.


9. Terjebak Demonstrasi / Tawuran


Salah satu kejadian “unik” yang secara konsisten selalu terjadi di ibu kotaIndonesia ini adalah demonstrasi dalam skala besar-besaran. Kehidupan dan kesejahteraan sosial yang dianggap belum dapat terpenuhi, atau sekedar karena alasan-alasan politis, demonstasi menjadi bagian yang tidak bisa lagi terpisahkan. Bayangkan jika Anda tengah memainkan GTA: Jakarta ini, dan bertemu dengan kerumuman yang begitu masif, yang menghalangi akses jalur utama. Semuanya tengah bergerak teratur dan berteriak di depan Anda. Bayangkan apa yang bisa dilakukan dengan beberapa peluru grenade launcher atau mungkin sticky bomb.


8. Berawal dari Seorang Preman Pasar


Selain GTA V yang memang memosisikan ketiga karakternya sebagai para pelaku kriminal veteran, hampir sebagian besar seri GTA sebelumnya selalu memosisikan sosok sang karakter utama sebagai bagian terkecil dari sebuah organisasi kejahatan. CJ memulainya dari pencurian sepeda, dan Nico Bellic dengan sedikit usaha untuk membantu aksi sepupunya. Bayangkan apa yang harus dilakukan Rockstar ketika membawa konsep seperti ini ke GTA: Jakarta. Pilihan paling rasional? Ya tentu memosisikan karakter kita sebagai seorang preman pasar atau tepi jalan. Yang tindak kejahatannya masih berkisar meminta pungutan liar atau sekedar memalak anak sekolah yang tidak sengaja lewat.


7. Selalu Ada Cara “Membayar” Hukum


Pahit memang, namun ini menjadi salah satu realita yang terjadi di kehidupan sosial masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Jika di seri GTA selama ini, opsi terkejar polisi hanya ditangkap atau ditembak mati, GTA: Jakarta akan memuat proses yang lebih ekstrim – menyuap. Menariknya lagi, Rockstar dapat menyuntikkan konsep oknum di dalamnya. Beberapa petugas yang bersih akan menolak suapan tersebut dan justru membuat Anda tertangkap dengan konsekuensi fatal tersendiri, sementara petugas yang kotor akan menjadi jalan keluar. Satu-satunya cara untuk membedakan mana petugas yang bersih dan kotor hanyalah dengan menjalankan misi sampingan tertentu, yang akan memberikan Anda ekstra informasi siapa saja dan lokasi mana saja yang pantas untuk diwaspadai.


6. Mencuri dan Menjadi Supir Transjakarta


Dari semua moda transportasi yang tersedia di Jakarta, Transjakarta atau yang lebih dikenal sebagai busway memang menjadi ikon tersendiri. Menjadi solusi untuk mengurai kemaceta, popularitas armada yang menempati jalur khusus di jalan umum memang tidak bisa lagi dipungkiri. Bukan GTA namanya jika tidak dapat memfasilitasi kesempatan untuk terlibat dalam scenario menarik seperti ini. Jika di seri GTA sebelumnya, Anda diperkenankan untuk mencuri taksi dan memulai misi sampingan untuk mencari penumpang, GTA: Jakarta ini akan memungkinkan Anda untuk mencuri bis Transjakarta dan berperan sebagai sang supir. Anda hanya akan diminta untuk bergerak sesuai jalur, berhenti di halte yang tepat, dan mengatur jumlah penumpang yang masul. Atau jika Anda cukup “gila”, keluar jalur dan keliling kotaJakarta sembari membawa semua penumpang tersebut.


5. Taksi? Ojek!


Sebagian besar gamer GTA yang tidak kuasa lagi harus menempuh perjalanan jauh dengan kendaraan pribadi untuk menuju ke titik misi biasanya akan memilih menggunakan taksi dan tak ubahnya masuk ke dalam sebuah portal. Dalam sekejap, Anda akan langsung tiba dimanapun Anda inginkan. Tapi jika konsep ini dimasukkan ke GTA: Jakarta, pilihan terbaik untuk menangkap esensi kehidupan sosial Jakarta adalah dengan mengubahnya menjadi ojek. Taksi memang tersedia, namun seringkali diasosiasikan dengan kendaraan para pekerja berdasi. Sementara untuk seorang anggota kriminal yang butuh terlihat garang dan sederhana, ojek adalah pilihan yang tepat. Akan jauh lebih menarik lagi, jika kita bisa mencuri ojek ini dan kemudian masuk dalam side mission menarik penumpang untuk mendapatkan sedikit uang.


4. Bergantung Pada Senjata Rakitan


Dengan kontrol senjata yang sangat ketat dan diawasi langsung oleh pihak yang bertanggung jawab, Indonesia menganut kebijakan peredaran senjata api yang bertolak belakang dengan Amerika Serikat. Lantas bagaimana caranya menangkap esensi sebuah game GTA di GTA: Jakarta namun tanpa hak untuk memegang senjata api secara resmi? Ada dua cara untuk mengakali dan menerapkan konsep senjata api jika di seri yang satu ini. Pertama, tentu saja bergantung dengan senjata rakitan. Tidak hanya sekedar membeli, karakter utama kita juga dapat mengumpulkan part-part senjata yang dibutuhkan di sepanjang kotaJakarta untuk menghasilkan senjata rakitan yang jauh lebih mematikan. Opsi kedua? Tentu saja membaurnya ke dalam cerita utama, dimana ketersediaan senjata akan terbuka seiring dengan semakin dalamnya karakter Anda terjun ke dunia kriminal.


3. Jajan Kaki Lima


Konsep makanan adalah penyembuh memang sempat diterapkan di beberapa seri GTA sebelumnya. Alih-alih bergantung pada health pack seperti di GTA V, game sekelas GTA: San Andreas dan GTA IV masih menjadikan para penjaja makanan sebagai sumber health untuk memulihkan karakter seperti semula. Di GTA: Jakarta, konsep ini akan jauh bisa lebih berkembang jika Rockstar memutuskan untuk mengadaptasikan detail yang ada. Dengan ribuan pedagang kaki lima yang berjualan di tepi jalan, sang karakter utama akan memiliki banyak opsi makanan untuk dibelanjakan, dengan tiap-tiap makanan menghasilkan buff tertentu bagi sang karakter selama periode waktu tertentu. Atau uang yang berhasil Anda kumpulkan juga bisa digunakan untuk membuka kios makanan kaki lima seperti ini, tak berbeda dengan sistem properti yang dianut di GTA V. Ada begitu banyak kemungkinan untuk dieksplorasi.


2. Menyebabkan Macet? Anda Justru Akan Terjebak Macet!


Sebutkan masalah klasik kotaJakarta yang belum terlesaikan hingga saat ini? Pertumbuhan jalan yang tidak berbanding lurus dengan penambahan jumlah kendaraan membuat setiap sudut kotaJakarta kian padat, bahkan dapat dikatakan tidak manusiawi. Sebagian bagian yang sudah melekat kuat dengan kota ini, Rockstar tentu saja harus memastikan detail ini terpenuhi. Berbeda dengan seri GTA sebelumnya yang menjadikan Anda sebagai biang utama kemacetan, GTA: Jakarta akan membuat Anda sebagai korban kemacetan yang lain. Mengambil jalur di sisi kiri dan kanan? Dengan sempitnya jalan, opsi ini menjadi tidak mungkin. Alternatif yang ada hanyalah dengan memanfaatkan jalan tikus atau bergerak dengan moda transportasi udara. Terjebak di jalan selama 30 menit permainan? For the realistic experience!


1. Digebuki Massa!


Karma hurts, ungkapan yang satu ini tampaknya akan menjadi headline dari keseluruhan pengalaman GTA: Jakarta Anda. Apa pasal? Jika di seri GTA yang lain, Anda diperkenankan untuk memukuli para pejalan kaki atau menabrak mereka tanpa konsekuensi yang pasti, di GTA: Jakarta hal ini justru akan menjadi awal mimpi buruk. Memukul target atau pejalan kaki secara random justru akan membuat Anda harus terjebak di dalam kerumunan massa beringas yang akan mengerubungi Anda secara langsung dan memastkan Anda berakhir di rumah sakit. Tidak sengaja menabrak pejalan kaki? Polisi mungkin belum sempat turun tangan, namun kemarahan warga yang mengejar akan memastikan tindakan tersebut dibayar mahal. Membalikkan mobil yang tengah Anda kendarai dan dibakar? Welcome the the realistic side of GTA: Jakarta!

Di atas adalah 10 skenario unik yang mungkin bisa terjadi jika Rockstar akhirnya memutuskan untuk membuat GTA: Jakarta, dengan tingkat detail lingkungan, karakter, dan kehidupan sosial dalam kualitas yang serupa dengan GTA V. Kejadian-kejadian inilah yang akan membedakan proyeksi kehidupan kriminal Jakarta jika dibandingkan dengan sebagian besar kota yang menjadi latar belakang seri GTA selama ini. Artikel ini tentu saja ditulis untuk mengekspresikan imajinasi, tanpa ada keinginan untuk menyudutkan pihak-pihak di dalamnya, apalagi mengajak para pembaca untuk menempuh skenario yang sama di dunia nyata. Ini hanyalah perwujudan dari sebuah konsep “What if..” Bagaimana dengan Anda sendiri? Skenario apa yang menurut Anda akan sangat membedakan GTA: Jakarta dengan seri-seri GTA sebelumnya jika memang Rockstar memenuhi mimpi tersebut?

http://jagatplay.com/2013/09/news/10-kejadian-unik-yang-mungkin-terjadi-di-gta-jakarta/

Hukum Hidup Bersama Sebagai Suami-Istri Tanpa Ikatan Perkawinan


Dua orang yang saling mencintai dan sudah sama-sama dewasa yang keduanya masing-masing tidak terikat oleh perkawinan resmi, dapatkah dituntut secara hukum? Dan apakah tindakan warga setempat yang mencoba men-sweeping dan mengusir itu dapat dibenarkan secara hukum? Atau justru dapat dituntut balik? Karena mengingat ini adalah privasi dan hak asasi masing-masing individu? Terima kasih.


Jawaban:
Pada dasarnya, tidak ada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia saat ini yang melarang pasangan pria-wanita yang sudah dewasa dan masing-masing tidak terikat perkawinan resmi, hidup bersama tanpa ikatan perkawinan.

Perlu diketahui bahwa yang disebut dewasa adalah mereka yang bukan termasuk sebagai anak. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anakanak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Mengenai tindakan warga setempat yang hendak men-sweeping dan mengusir pasangan tersebut, maka mereka dapat dituntut berdasarkan Pasal 335 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, yang berbunyi:


Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:
1. barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain;
2. barang siapa memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu dengan ancaman pencemaran atau pencemaran tertulis.
(2) Dalam hal sebagaimana dirumuskan dalam butir 2, kejahatan hanya dituntut atas pengaduan orang yang terkena.

R. Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, terkait pasal ini, mengatakan bahwa yang harus dibuktikan dalam pasal ini adalah:
1. Bahwa ada orang yang dengan melawan hak dipaksa untuk melakukan sesuatu, tidak melakukan sesuatu, atau membiarkan sesuatu;
2. Paksaan itu dilakukan dengan memakai kekerasan, suatu perbuatan lain atau suatu perbuatan yang tidak menyenangkan, ataupun ancaman kekerasan, ancaman perbuatan lain, atau ancaman perbuatan yang tidak menyenangkan, baik terhadap orang itu, maupun terhadap orang lain.

Lebih lanjut, R. Soesilo menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “memaksa” adalah menyuruh orang melakukan sesuatu sedemikian rupa, sehingga orang itu melakukan sesuatu berlawanan dengan kehendak sendiri.

Dalam hal ini, para warga tidak mempunyai hak untuk mengusir orang lain dari kediamannya sendiri. Sehingga para warga dapat dipidana dengan Pasal 335 ayat (1) ke- 1 KUHP karena dengan melawan hak memaksa orang lain untuk melakukan sesuatu, yaitu memaksa orang lain untuk keluar dari rumahnya.

Pada sisi lain, dalam kelompok masyarakat tertentu juga berlaku hukum adat. Seperti misalnya dalam masyarakat hukum adat batak Toba. J.C. Vergouwen, dalam bukunya yang berjudul Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba (hal. 216-217) menjelaskan mengenai adat yang berlaku di batak Toba. Ada hubungan yang tidak diperkenankan dalam masyarakat batak Toba. Dikatakan bahwa jika pasangan sepakat untuk secara diam-diam menjadi suami istri (marpadan-padan, berkencan gelap), juga disebut marmainan (melacur), dan marlangaka pilit (mengambil jalan sesat), maka perkawinan harus dilaksanakan segera setelah hal itu diketahui.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pasangan muda-mudi itu juga diminta untuk mengakui kesalahan (manopotim) di depan para tetua dan orang tua kedua belah pihak. Hukuman bagi pasangan muda-mudi itu ditentukan oleh keadaan dan hubungan antar mereka. Jika pemuda meninggalkan perempuan yang sudah digaulinya, atau jika orang tuanya tidak menghendaki perkawinan, maka hukumannya akan lebih berat. Si pemuda wajib membayar ongkos pengurasion (penyucian) dan menenangkan hati parboru dengan memberikan piso.

J.C. Vergouwen (Ibid, hal. 217) juga menjelaskan bahwa hidup bersama secara terbuka dan tidak sah sebagai suami istri (marbagas roha-roha) tidak dikenal di kalangan pemuda dan tidak selaras dengan hubungan gadis dengan parboru-nya. Namun, hal seperti itu banyak terjadi di kawasan yang disiplin hukum dan adat istiadatnya lemah, yaitu di antara orang-orang yang sudah tua dan sudah pernah kawin. Ini adalah pelanggaran terhadap adat (sala tu adat) dan pantas dituntut dan dihukum oleh penguasa. Di Padang Lawas, tindakan seperti itu disebut manaporkon ogung ni raja (memecahkan gong raja). Dalam arti menyalahi hukum masyarakat. Perbuatan seperti itu dapat dijatuhi hukum adat, kualifikasi ini menunjukkan pelanggaran terhadap ketertiban umum.

Jadi, pada dasarnya walaupun tidak ada hukum negara yang dapat menghukum pasangan pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ikatan perkawinan tersebut, namun perbuatan tersebut dapat saja memiliki konsekuensi tertentu menurut hukum adat yang berlaku di daerah yang bersangkutan.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.


Dasar Hukum:

Referensi:
1. J.C. Vergouwen. 2004. Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba. LKiS Yogyakarta;
2. R. Soesilo. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Politeia – Bogor.

Sumber:

Penjawab:

TJA

Pengamat: Komunisme Sudah Bukan Ancaman untuk Indonesia


Jakarta (Antara) - Ketua Pusat Studi Pancasila pada Universitas Pancasila Yudi Latif menyatakan bahwa komunisme pada masa sekarang ini sudah bukan menjadi salah satu ancaman untuk Indonesia.

"Komunisme itu sudah bukan ancaman untuk Indonesia," kata Yudi saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (30/9) malam.

Menurut Yudi, hal ini disebabkan oleh para aktivis komunis lama Indonesia sudah sangat tua.

Selain itu dalam konteks internasional, paham komunis di beberapa negara yang dikenal menganut paham komunis seperti Cina, juga sudah memudar.

"Soviet juga sudah pecah, China pun sudah terbuka dengan paham lainnya. Ini semua sudah berubah, bukan lagi ancaman," kata Yudi.

Lebih lanjut Yudi mengemukakan, bahwa saat ini yang harus diantisipasi adalah bibit-bibit baru komunisme.

Dia menjelaskan bibit baru komunisme ini bisa berkembang menjadi lebih besar, bila masyarakat tidak menjalankan pancasila dengan semestinya.

"Mulai dari presiden, sampai kalangan akan rumput harus paham dan bisa mengamalkan pancasila," kata Yudi.

Yudi juga menambahkan bahwa pada masa sekarang ini, nilai-nilai nasionalisme yang bersifat negatif harus diubah dan dibangun nasionalisme yang bersifat positif.

"Yang bersifat negatif ini artinya yang melawan, yang membangkang. Sekarang yang positif adalah bagaimana kita mengolah karunia yang sudah dimiliki," jelas Yudi.(rr)

Siemens PHK 15 Ribu Karyawan

Siemens PHK 15 Ribu Karyawan

TEMPO.CO, Berlin - Raksasa industri telekomunikasi asal Jerman, Siemens, memangkas hingga 15 ribu pekerjanya. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari program penghematan perusahaan.

Jumlah karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) ini sekitar 4 persen dari seluruh pekerja Siemens sebanyak 370 ribu orang. "Langkah ini bertujuan untuk menghindari redundansi wajib," kata juru bicara perusahaan.

Dari jumlah karyawan yang di PHK itu, 5.000 berada di Jerman dan 10 ribu berada di luar Jerman.

Bayang-bayang PHK telah terbaca sejak Siemens memecat kepala eksekutifnya, Peter Loescher, awal tahun ini atas jatuh profitabilitas perusahaan. Siemens dan serikat pekerja yang telah mencapai kesepakatan atas sekitar setengah dari PHK dan kesepakatan pada setengah lainnya akan mengikuti, juru bicara Siemens menyatakan.

Perusahaan telah mengeluarkan dua peringatan tentang margin keuntungan selama satu tahun fiskal terakhir, membuat saham perusahaan terjungkal. Loescher memimpin perusahaan dari tahun 2007. Pria asal Austria ini adalah orang pertama yang direkrut dari luar perusahaan untuk memimpin perusahaan.

Tjakrabirawa di Malam Kelam 1 Oktober 1965

Tjakrabirawa di malam kelam 1 Oktober 1965

MERDEKA.COM. 30 September 1965 malam, tak banyak yang tahu kalau Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Letkol Untung Syamsuri masih mengawal Presiden Soekarno yang berpidato dalam acara Musyawarah Teknisi di Istora Senayan hingga pukul 24.00 WIB. Setelah selesai menjalankan tugasnya, Untung rupanya tak kembali ke mess di Jl Cidurian, Jakarta Pusat.

Perwira menengah Resimen Tjakrabirawa itu menuju Lubang Buaya, Jakarta Timur. Basis konsentrasi pasukan G30S. Untung memeriksa pasukannya. Kekuatannya masih jauh dari harapan. Tak ada batalyon lapis baja yang datang dari Jawa Barat.

Para pemimpin militer G30S, Letkol Untung, Mayor Soejono, Brigjen Soepardjo dan Kolonel Latief, sedikit masygul. Namun Sjam Kamaruzaman dari Biro Chusus Partai Komunis Indonesia (PKI) cepat menggertak.

"Ya Bung. Kalau mau revolusi banyak yang mundur. Tetapi kalau sudah menang banyak yang ikut." 

Akhirnya diputuskan operasi penculikan para jenderal tetap berjalan. Jam 'J' adalah pukul 04.00 WIB.

Menurut Petrik Matanasi penulis buku, "Tjakrabirawa" sasaran penculikan adalah Jenderal yang bertugas di Staf Umum Angkatan Darat (SUAD). Pada jabatan ini, para jenderal yang menjabat menentukan arah perkembangan Angkatan Darat. Oleh Untung mereka dianggap tidak loyal kepada Bung Karno.

Dalam penjelasan Petrik, Pada 1 Oktober sekitar pukul 02.00 dinihari 1 Oktober 1965, pasukan Pasopati dari Tjakrabirawa, Brigif I Jaya Sakti dan Batalyon 454/Diponegoro berkumpul di Lubang Buaya. Letnan Satu Dul Arief, memberikan arahan kepada anak buahnya.

Dalam arahan itu, Dul Arif menjelaskan adanya skenario Dewan Jenderal yang didukung CIA, untuk melawan Soekarno. Karenanya sangat penting sekali untuk menangkapi para Jenderal itu untuk menyelamatkan Presiden Soekarno. Semua anggota pasukan cukup percaya dengan wacana ini. 

Dengan truk militer dan bus, pasukan penjemput berangkat ke daerah Menteng, Jakarta Pusat. Kawasan elite rumah para jenderal. Sebagian bergerak ke rumah Brigjen Pandjaitan di Kebayoran, Jakarta Selatan.

Dalam penculikan Jenderal Nasution, Ade Irma Suryani, anak Nasution tewas dengan tembakan peluru pasukan penculik yang menjemput paksa Nasution. Sedangkan Nasution berhasil melarikan diri dengan memanjat tembok rumahnya. Pierre Andreas Tendean ajudan Jenderal Nasution dibawa ke Lubang Buaya, karena penculik tidak tahu wajah Nasution.

Sedangkan dalam penculikan Ahmad Yani, beberapa prajurit Tjakrabirawa memasuki rumah. Saat di dalam rumah, pasukan itu bertemu anak Yani yang berumur 7 tahun, Eddy. Oleh pasukan penculik, Eddy disuruh memanggil ayahnya. Ahmad Yani lalu keluar kamar dan menghampiri pasukan penculik. 

Salah satu dari penculik mengatakan bahwa Yani dipanggil Presiden di Istana. Yani lalu meminta diri untuk bersiap, namun salah seorang prajurit menolak permintaan itu dan Yani pun menampar prajurit itu. Ketika Yani bermaksud kembali ke kamarnya tujuh peluru menembus pintu dan menewaskan Ahmad Yani. Mayat Yani lalu dimasukan bus dan dibawa oleh pasukan penculik ke Lubang Buaya.

Target penculikan lainnya adalah Mayor Jenderal Suprapto. Suprapto dianggap sebagai kepercayaan Ahmad Yani. Pada malam 30 September itu Suprato tidak bisa tidur karena sakit gigi.

Pasukan penculik saat itu Kopral Dua Suparman, menemui sang Jenderal dan tidak lupa memberi hormat. Suparman berkata bahwa Suprapto dipanggil Presiden. Tanpa diberi kesempatan berganti pakaian, Suprapto diseret dan dibawa ke dalam truk. Nyonya Suprapto pun berkesimpulan bahwa suaminya diculik.

Hal serupa juga dialami Mayor Jenderal Suwondo Parman. Sekitar pukul 04.00 Pagi, muncul 20 orang prajurit berkeliaran di sekitar rumah S Parman. Sang jenderal dan istrinya tidak tidur malam itu. Ketika terjadi kegaduhan di luar rumah, sang Jenderal beserta istrinya tak menggubrisnya.

Tapi akhirnya sang Jenderal keluar menuju halaman. Bukan perampok yang mereka temui, melainkan pasukan Tjakrabirawa. Parman bertanya, apa yang dilakukan oleh pasukan Tjakra itu, prajurit Tjakra menjawab bahwa, Parman dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden dini hari itu juga. Tanpa banyak tanya, Parman langsung memakai seragamnya dan selanjutnya ikut pasukan Tjakra yang mengundangnya ke Istana padahal ke Lubang Buaya.

Saat penculikan MT Haryono, prajurit penculik itu masuk ke rumahnya tanpa izin. Mengetahui hal itu Haryono meminta istri dan anak-anaknya pergi ke halaman belakang rumah dan mematikan lampu. Sementara itu, Haryono telah bersiap menunggu pasukan penculik yang akan masuk. Haryono berencana merebut senjata salah satu prajurit yang masuk. Usaha sang Jenderal gagal, karena prajurit yang masuk itu lebih tangkas hingga Haryono sendiri tertembak. Mayat Haryono lalu dimasukkan ke dalam truk militer yang membawanya ke Lubang Buaya.

Penculikan paling mulus terjadi pada Jenderal Soetoyo. Pasukan penculik, berhasil membujuk Soetoyo untuk membuka pintu dan dipanggil Presiden ke Istana. Saat pintu dibuka, Soetoyo langsung diringkus kedua matanya ditutup dan dibawa ke Lubang Buaya.

Target lainnya adalah Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan. Saat pasukan penculik ke rumah Panjaitan. Pasukan penculik membangunkan pembantu yang ketakutan. Karena takut dibunuh, si pembantu memberi tahu di mana Panjaitan berada.

Panjaitan dipaksa turun dari kamarnya di lantai dua dan langsung ditembak. Panjaitan akhirnya tewas dengan seragamnya. Dalam penculikan itu juga dua keponakan Panjaitan juga tertembak, Albert Naiborhu dan Victor Naiborhu yang berusaha melakukan perlawan.

Semua hasil operasi penculikan malam itu langsung dibawa ke daerah Lubang Buaya, tidak jauh dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Target penculikan yang masih hidup dalam penculikan lalu dibunuh di daerah Lubang Buaya sebelum dimasukan ke dalam sumur tua yang tidak terpakai. Suprapto, S Parman, dan Soetojo ditembak mati di Lubang Buaya.

Film Pengkhianatan G 30 S/PKI karya Sutradara Arifin C Noer mencoba menggambarkan penculikan dan pembantaian itu. Digambarkan suasana dini hari itu sangat mencekam. Para penyiksa membunuh para jenderal dengan kejam sambil menyanyikan lagu gendjer-gendjer. Para wanita PKI dengan tega menyilet wajah para jenderal itu.

Selama Orde Baru, film ini diputar setiap tanggal 30 September. Maka bulu roma setiap rakyat Indonesia pun merinding melihat tayangan horor tersebut. Masyarakat dibuat yakin, betapa kejam PKI menyiksa para putera terbaik bangsa.

Inilah salah satu episode paling kelam dari sejarah Indonesia. Di kemudian hari, pembantaian pada para jenderal ini menimbulkan pembantaian pada lebih dari sejuta anggota atau simpatisan PKI. Nasib Untung, Soepardjo, Aidit dan tokoh PKI lainnya tak lebih baik dari nasib para jenderal angkatan darat tersebut.

Seperti kata pepatah, nyawa dibayar dengan nyawa.

Baca juga:

Insiden Lion Air di Manado: Bayi Enam Bulan Sulit Bernapas

Penumpang Tuntut Uang Kompensasi Dibayarkan Tunai

tribunnews - Panik! Begitulah gambaran suasana di dalam kabin pesawat Lion Air. Seorang penumpang, Budi Mul mengaku panik karena dia ada alergi pernapasan atau sakit asma. Dia merasa sulit bernapas dalam pesawat dengan kondisi AC rusak.  
"Saya panik karena pesawat sempat mundur dan pintunya tidak dibuka, hanya jendela darurat yang dipaksa buka penumpang baru bisa bernapas lagi. Terlambat beberapa menit saya dan seorang bayi mungkin meninggal," ucapnya kepada Tribun Manado di Bandara Sam Ratulangi, Senin (30/9/2013).
Seorang ibu bernama Ivon menumpang pesawat itu bersama bayinya yang baru umur enam bulan. Anaknya terus menangis karena merasa kepanasan. "Saya sangat panik melihat anak saya kesulitan bernapas, makanya saya minta tolong kepada pramugari untuk memeluk anak saya karena tidak sanggup melihatnya terus seperti itu," ujar Ivon.
Suasana panik diakui Hari, seorang penumpang lainnya. "Ketika saya tahu pesawat akan take offdengan kondisi seperti itu, saya berdiri dan diikuti para penumpang lain yang panik. Para penumpang yang kepanasan mengamuk dan sempat mengetuk pintu pilot untuk segera membuka pintu pesawat, tapi tidak direspon," kata Hari.
Seorang ibu, penumpang pesawat Lion Air penerbangan JT 0775 dari Kota Manado menuju Jakarta, mengaku memiliki video bukti mesin pendingin (AC) kabin rusak saat hendak lepas landas, Senin (30/9/2013)."Kami ada bukti videonya yang menunjukkan AC di pesawat itu tidak hidup," katanya.
Manajer Operasi dan Teknik Angkasa Pura Bandara Sam Ratulangi, Arnawa mengatakan, penumpang Lion Air membuka jendela darurat karena ruangan pesawat terasa panas. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. "Penumpang panik di dalam pesawat. Terus ada yang buka pintu daruratnya," ujar Arnawa. Dia menjelaskan, karena jendela darurat dibuka, pesawat otomatis harus dihentikan keberangkatannya. Penumpang kemudian ditangani pihak Lion.
Arnawa membenarkan para penumpang Lion Air sempat marah-marah di bandara. Hal itu karena mereka panik dengan kondisi pesawat yang terasa panas. Sementara, pihak Lion Air kurang memberikan respons yang baik terhadap keluhan penumpang. Setelah beberapa jam insiden tersebut, sekitar pukul 16.30 Wita, pesawat berangkat kembali ke Jakarta dengan pesawat Lion lain.
Namun ada beberapa penumpang yang memilih tidak jadi berangkat hari ini dan memilih maskapai penerbangan lain. Dia menjelaskan, dari Angkasa Pura tidak mencari penumpang yang membuka pintu darurat tersebut. Hal itu karena kewenangan berada pada Airline. "Kalau kami sampai di tangga pesawat saja. Kalau di dalam pesawat, sudah tidak boleh ambil tindakan," katanya.

Sebelum Loncat, Pria Sempat Cekcok dengan Istri di Apartemen


MERDEKA.COM. Dua orang tewas di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, ternyata pasangan suami istri. Sebelum tewas keduanya sempat cek cok di dalam kamar lantai 9 Tower Ebony, hingga didengar oleh penghuni lain.


Seorang saksi mata Norman mengatakan, saat itu penghuni di lantai 9 yang mendengar jeritan mengadu ke petugas keamanan. Saat didatangi kondisi pintu kamar terkunci.

"Akhirnya didobrak. Saat ditemukan istrinya sekarat, sedangkan suami sudah loncat," kata Norman yang tinggal di lantai 20 Tower Yasmin di lokasi kejadian, Selasa (1/10).

Norman juga mengaku sempat melihat pria yang tewas bunuh diri itu keluar menuju balkon. "Dia lihat-lihat ke bawah kaya ketakutan," katanya.

Seperti diketahui, pria yang belum diketahui identitasnya loncat dari lantai 9 Apartemen Kalibata City. Dugaan sementara pria itu bunuh diri. Ternyata di lantai yang sama ditemukan wanita sudah tak bernyawa.

Petugas rumah sakit di Jakarta Selatan memberikan informasi jika wanita itu sudah tewas dan kini berada di IGD. Pihak keluarga juga sudah mulai berdatangan.