بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 07/25/14
Go Green

Clock Link

Friday, July 25, 2014

Drogba Kembali ke Chelsea


TRIBUNNEWS.COM – Didier Drogba mengaku tidak kesulitan untuk kembali bergabung dengan Chelsea. Drogba mengaku enggan melewatkan kesempatan untuk kembali bermain di bawah asuhan Jose Mourinho.
Didier Drogba akhirnya kembali berseragam Chelsea, Sabtu (26/7/2014) dini hari. Penyerang asal Pantai Gading itu diikat kontrak selama satu tahun.
“Ini keputusan yang mudah karena saya tidak bisa menampik kesempatan untuk bekerja sama dengan Jose lagi. Semua orang tahu hubungan khusus yang saya miliki dengan klub ini dan Chelsea selalu terasa seperti rumah bagi saya,” ungkap Drogba dikutip Tribunnews.com dari Chelseafc.com.
Drogba pertama kali memperkuat Chelsea pada 2004 hingga 2012. Pada delapan tahun periode pertamanya bersama Chelsea, Drogba mempersembahkan tiga gelar juara Premier League, empat Piala FA, dua Piala Liga, dan satu trofi Liga Champions.
“Hasrat saya untuk menang masih sama dan saya menantikan kesempatan untuk membantu tim ini. Saya antusias menyambut babak selanjutnya dalam karier saya,” kata penyerang asal Pantai Gading tersebut.

Olympiakos 3 vs 0 AC Milan

goal.com - AC Milan mengawali turnamen International Champions Cup dengan hasil buruk setelah mereka takluk 3-0 dari Olympiakos, Jumat (25/7) pagi WIB di BMO Field, Toronto, Amerika Serikat.
Menampilkan formasi menyerang 4-3-3 sejak menit awal dengan mengandalkan Giampaolo Pazzini, Mbaye Niang, dan Stephan El Shaarrawy, Rossoneri malah gagal mencetak satu gol pun dalam laga ini. Bahkan Milan langsung kebobolan di menit 16 setelah Alejandro Dominguez sukses menyambut umpan silang Mathieu Dossevi. Skor 1-0 pun bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Filippo Inzaghi menurunkan beberapa rekrutan anyar seperti Alex dan Michael Agazzi, namun hal tersebut tetap tak mampu menolong Milan. Agazzi langsung kebobolan saat babak kedua baru empat menit. Dimitrios Diamantakos sukses menggandakan keunggulan usai memanfaatkan umpan terukur Arthur Masuaku.
Satu-satunya peluang emas Milan tercipta di menit 54 ketika sepakan Riccardo Saponara masih membentur mistar gawang Olympikaos. Pada akhirnya, Milan kembali kebobolan di menit 78 setelah Andreas Bouchalakis menyambar umpan Dimitrios Kolovos. Dengan demikian, hasil ini juga merupakan kekalahan pertama Milan sejak dilatih oleh Inzaghi.

Susunan Pemain:
AC Milan: Gabriel; Zaccardo, Bonera, Rami, Albertazzi; Cristante, Poli, Saponara; El Shaarawy, Niang, Pazzini
Olympiakos: Roberto, Elabdellaoui, Manolas, Abidal, Kasami, Samaris, Dominguez, Fuster, Dossevi, Papazoglou

Milisi Pro-Rusia Akui Tembak MH17

MH17 Jatuh, Milisi Pro-Rusia Akui Salah Tembak  

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang kelompok militan pro-Rusia di Ukraina mengaku milisilah yang menembak jatuh MH17 pada Kamis pekan lalu, 17 Juli 2014. Seorang militan yang tidak mau disebut namanya menuturkan milisi salah sasaran karena mengira Boeing 777 di langit Ukraina itu adalah pesawat kargo milik pemerintah Ukraina.

"Milisi menyadari kesalahan saat mereka mulai mencari lokasi kecelakaan. Alih-alih mencari parasut militer, mereka malah menemukan tubuh anak-anak," ujarnya, seperti dilaporkan Daily Mail, Kamis, 24 Juli 2014.

Pria yang sebelumnya bekerja sebagai penambang lokal itu menceritakan hal yang sama kepada surat kabar Italia, Corriere Della Sera. Dia mengatakan anggota kelompoknya memperkirakan bahwa MH17 adalah pesawat pemerintah Kiev. (Baca: Pemberontak Pro-Rusia Galau Saksikan MH17 Jatuh)

Setelah kecelakaan, pris berusia 31 tahun ini mengaku bingung. Komandannya malah meminta ia dan rekannnya segera masuk ke dalam truk yang berisi senjata serta amunisi, lalu pergi ke lokasi kecelakaan. (Baca: Cari Jenazah, Milisi Pro-Rusia 'Ubah' Puing MH17)

"Orang-orang menduga bahwa benda putih yang jatuh ke darat itu adalah parasut milik militer. Kami diminta bersiap untuk perang. Tapi yang saya lihat malah potongan jenazah di tempat terbuka. Saat itulah saya tahu bahwa itu adalah pesawat sipil," tuturnya.

Pengakuan pria ini berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan pemimpin milisi Alexander Borodai. Dalam sebuah pernyataan, Borodai menjelaskan bahwa bukti yang menyebut kelompoknya memiliki peluncur rudal Buk adalah palsu. (Baca: Siapa Igor Strelkov, Milisi yang Tertawa Saat MH17 Jatuh)

Nvidia Shield Tablet: Perangkat Gaming Pertama dengan Tegra K1

yangcanggih.com – Setelah lama ditunggu-tunggu, Nvidia akhirnya mengumumkan perangkat game pertamanya yang berbasis chipset Tegra K1. Shield Tablet ini menggunakan chipset baru yang diklaim sebagai chipset perangkat mobile paling bertenaga di dunia.
tablet-controller-pair-1024
Shield Tablet sendiri hadir dengan layar IPS LCD 8 inci dengan resolusi 1920×1200 pixel. Performa menjadi nilai jual utama tablet ini. Di dalamnya Anda akan menemukan CPU dual-core Cortex A15 2,2GHz, RAM 2GB dan GPU Kepler 192-core. Dengan spesifikasi ini, Shield Tablet akan dapat mengalirkan video 4K melalui port microHDMI ke TV atau mengalirkan game dari PC dengan GPU GeForce GTX menggunakan teknologi Nvidia GameStream untuk dimainkan di tablet ini mengguankan Nvidia Grid Cloud Gaming Beta.
tablet-purchase-options-1024
Speaker internalnya ditaruh di depan agar suara terdengar jernih dan jelas.
Untuk menyimpan game dan data lainnya, terdapat memori internal 32GB (versi Wi-Fi+4G LTE) yang dapat diperluas melalui microSD hingga 128GB. Konektivitas juga lengkap, dengan adanya Wi-Fi 2×2 MIMO, Bluetooth 4.0, dan pilihan versi LTE.

Anda juga dapat menyulapnya menjadi mesin konsol game dengan menggunakan kontroler nirkabel SHIELD serta menampilkan game Android dan PC di layar TV. Juga ada aplikasi Nvidia SHIELD untuk mempermudah Anda saat hendak membeli game yang dioptimalkan untuk SHIELD, serta mengetahui kabar SHIELD terbaru.
tablet-stylus-1024
Selain untuk bermain game, tablet ini juga dioptimalkan untuk menggambar. Terdapat DirectStylus 2 (pena untuk menggambar) yang dapat disimpan di sisi tablet ini. Nvidia juga menyediakan aplikasi Nvidia Dabbler untuk melukis dengan cat air digital.
Namun yang paling menarik adalah harganya. Untuk versi Wi-Fi dengan memori 16GB, SHIELD Tablet dipasarkan seharga US$299 atau sekitar Rp3,6 juta. Sementara versi Wi-Fi+LTE dengan memori 32GB akan dipasarkan seharga US$399 atau sekitar Rp4,8 juta.
Sepertinya tablet ini belum dapat dipastikan akan tersedia resmi di Indonesia, jadi siapkan kartu kredit atau hubungi teman Anda yang berada di Amerika Serikat atau Eropa untuk mendapatkannya. Di sana, tablet Nvidia ini akan dipasarkan mulai bulan Agustus 2014.
SpesifikasiNVIDIA SHIELD Tablet
Prosesor2.2 GHz ARM Cortex A15
GPUNVIDIA® Tegra® K1 192 core Kepler GPU
RAM2GB
Layar8 inci 1920×1200 pixel, multi-touch Full HD
MemoriInternal 32GB (WiFi+4G LTE) / 16 GB (WiFi-only) + slot microSD
Koneksi802.11n 2×2 Mimo 2.4 GHz & 5 GHz Wi-Fi, Bluetooth 4.0 LE, GPS/GLONASS
KameraDepan 5 megapixel HDR, Belakang 5 megapixel autofocus HDR
StylusDirectStylus 2 dengan 3D Paint
OSAndroid Kit Kat
Fitur GamingSHIELD wireless controller compatible, NVIDIA GameStream™, NVIDIA ShadowPlay™, GRID Cloud Gaming Beta, Console Mode, Gamepad Mapper
Baterai19.75 Watt Hours
Dimensi221 x 126 X 9,2mm
Bobot390 gram

BERITA LAINNYA

Tak Ada Alasan Marshanda Lepas Hijab Akan Kehilangan Hak Asuh

Tak Ada Alasan Marshanda Lepas Hijab Akan Kehilangan Hak Asuh
KAPANLAGI.COM - Saat ini, Ben Kasyafani. Proses sidang mereka sedang berjalan. Keduanya juga sempat terlibat saling memperebutkan hak pengasuhan anak, hingga meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menjadi penengah.
Pihak Marshanda yakin kalau keputusan pengadilan tidak akan terpengaruh dengan langkah dirinya yang memilih menanggalkan hijab. Menurutnya, tidak beralasan pengadilan akan menjatuhkan hak asuh anaknya ke suaminya karena tindakannya tersebut.
"Tidak ada alasan melepaskan hijab akan kehilangan hak asuh anak. Jilbab bukan masalah kejiwaan. Memakai atau tidak itu pilihan. Jangan sampai dipolitisir," kata kuasa hukum Marshanda, Afdal Zikri di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014).
Karena alasan tertentu pengadilan bisa memberikan hak asuh anak kepada sang ayah, dalam hal iniBen. Namun, Afdal menegaskan kalau yang dilakukan kliennya tidak ada hubungan dengan masalah kejiwaan.
"Ini tidak masalah dengan kejiwaan, hanya itu pilihannya jadi kita harus menghormati," katanya.
Apa yang sekarang dilakukan Marshanda dengan videonya itu, menurut Afdal adalah bagian dari sebuah karya. Karena tidak semua orang melakukan hal seperti itu. Keputusan menanggalkan jilbab telah melalui pertimbangan panjang dan berproses seiring waktu.
"Segala sesuatu itu berproses. Semua sudah dipikirkan dengan matang. Tidak ada hubungan dengan kejiwaan. Tapi murni ketegasan dia ingin melakukan sesuatu," pungkasnya. (kpl/hen/dar)

Olga Syahputra Sudah Bisa Dijenguk

Olga Syahputra Sudah Bisa Dijenguk
KAPANLAGI.COM - Kondisi komedian Olga Syahputra tengah dalam perawatan di Mount Elizabeth, Singapura. Kini kondisinya mulai membaik. Selang yang selama ini menempel di tubuhnya juga sudah dilepas.
"Sudah mulai membaik, sudah bisa bergerak. Sudah lama selang-selangnya dicabut. Seminggu di sana sudah nggak pakai selang," kata Erik Rismanuar saat ditemui di launching trailer dan poster film OLGA & BILLY LOST SINGAPORE, di Kantor Rapi Film Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (23/7).
Erik Rismanuar adalah suami dari Vera, manajer Olga. Dia mengaku beberapa hari mengikuti istrinya untuk mendampingi ke Singapura. Bahkan, menurutnya Olga sekarang ini sudah mulai bisa dijenguk.
"Bisa juga dijenguk tapi di sana ketat (penjagaan rumah sakit). Kita ikuti aturan di sana saja," katanya.
Sementara adik Billy Syahputra mengaku kakaknya sudah mulai membaik, tapi memang belum memungkinkan untuk dibawa pulang. Dia berencana merayakan Lebaran bersama kakaknya di Rumah Sakit.
"Lebaran tahun ini Billy Syahputra di tempat yang sama. (kpl/abs/dar)

Agama Baha'i di Indonesia



MERDEKA.COM. Pemerintah Indonesia tengah mengkaji agama baru bernama Baha'i. Agama itu tengah berkembang di tengah masyarakat. Agama ini telah menyebar di beberapa kota di Indonesia . Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, jumlah pemeluk agama Baha'i di Banyuwangi 220 orang, Jakarta 100 orang, Medan 100 orang, Surabaya 98 orang, Palopo 80 orang, Bandung 50 orang, dan Malang 30 orang.

Informasi dari berbagai sumber, Jumat (25/7), Bahai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1878.  Agama itu dibawa oleh dua orang pedagang dari Persia dan Turki, yaitu Jamal Effendi dan Mustafa Rumi. Dalam situs resmi agama Baha'i di Indonesia dijelaskan, agama Bahai adalah agama yang independen dan bersifat universal, bukan sekte dari agama lain. Namun, berapa jumlah pemeluk Baha'i di Indonesia hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti.

Definisi agama Baha'i adalah agama monoteistik yang menekankan pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia. Agama Baha'i lahir di Persia atau Iran pada abad 19. Pendirinya bernama Bahaullah. Pada awal abad 21, jumlah penganut Bahai sekitar enam juta orang yang tersebar di seluruh dunia.

Dalam ajaran Bahai, sejarah keagamaan dipandang sebagai suatu proses pendidikan bagi umat manusia melalui para utusan Tuhan, yang disebut para "Perwujudan Tuhan". Bahaullah dianggap sebagai Perwujudan Tuhan yang terbaru. Dia mengaku sebagai pendidik Ilahi yang telah dijanjikan bagi semua umat dan yang dinubuatkan dalam agama Kristen, Islam, Buddha, dan agama-agama lainnya. Dia menyatakan bahwa misinya adalah untuk meletakkan pondasi bagi persatuan seluruh dunia, serta memulai suatu zaman perdamaian dan keadilan, yang dipercayai umat Bahai pasti akan datang.

Dasar ajaran Bahai adalah asas-asas keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan umat manusia. Pengaruh dari asas-asas hakiki ini dapat dilihat pada semua ajaran kerohanian dan sosial lainnya dalam agama Bahai. 

Agama ini dalam kegiatan keagamaannya juga ada sembayang wajib.  Sembayang ini bisa dilakukan secara perseorangan. Kegiatan keagamaan lainnya adalah selamatan sembilan belas hari, ada pula kegiatan doa bersama, yang terbuka bagi orang dari semua agama, di mana doa-doa dibacakan dari tulisan suci berbagai agama. 

Ada sembilan hari besar yang dirayakan oleh masyarakat Bahai yang memperingati peristiwa-peristiwa khusus dalam sejarah Bahai.

Sedangkan rumah ibadah Bahai dinamakan Mashriqul-Adhkar atau Tempat-terbit pujian kepada Tuhan. Tempat itu untuk berdoa, meditasi dan melantunkan ayat-ayat suci Bahai dan agama-agama lain. Rumah ibadah Bahai ini terbuka bagi orang-orang dari semua agama.

Sampai sekarang di seluruh dunia ada tujuh rumah ibadah Bahai; di New Delhi, India; Kampala, Uganda; Frankfort, Jerman; Wilmette, Illinois, Amerika Serikat; Panama City, Panama; Apia, Samoa Barat; dan Sydney, Australia.

Berlebaran Sebagai Minoritas di Serbia

Malam 17 Maret 2004, sekitar dua ribu demonstran berkumpul di pusat kota Niš, kota terbesar kedua di Serbia. Mereka berbaris menuju Masjid Islam Aga yang terletak di pusat kota, membakarnya sambil berteriak “Bunuh, bunuh Shiptar!” Shiptar ada istilah kasar yang digunakan untuk menyebut etnis Albania yang sebagian besar adalah muslim.

Saat polisi tiba, masjid sudah terbakar. Demonstran menghadang mobil pemadam kebakaran yang berusaha menuju masjid. Api membakar sebagian besar masjid, dan menara adalah bagian yang rusak paling parah. Kerusuhan itu dipicu kekerasan yang dilakukan oleh etnis Albania di Kosovo. Karena sebagian besar penduduk Albania beragama muslim, massa di Serbia melampiaskan dendamnya ke masjid, simbol agama Islam.

Sembilan tahun kemudian, masjid itu telah dibangun ulang dan menjadi satu-satunya masjid yang berfungsi di kota Niš. Masjid itu juga satu-satunya harapan saya untuk ikut salat Id saat saya merayakan lebaran di Serbia, tahun lalu.

Penduduk Serbia, yang dulunya bernama Yugoslavia, mayoritas beragama Kristen Ortodoks (84,5 persen) dan hanya 3 persen yang beragama Islam. Sedikitnya jumlah umat Islam membuat saya agak kesulitan mencari informasi mengenai penyelenggaraan shalat Id. Satu-satunya cara adalah bertanya ke pengurus Masjid Islam-Aga.
Masjid kuno yang tidak beroperasi lagi.

Di Niš, hanya ada dua masjid. Selain Islam-Aga, terdapat satu masjid yang berada dalam kompleks benteng kota sudah tidak digunakan lagi. Masjid itu sudah beralih fungsi menjadi museum dan galeri.

Kedua masjid ini sudah berusia ratusan tahun, peninggalan masa kekuasaan Ottoman. Dulu Serbia memang dijajah Ottoman selama ratusan tahun. Tapi dari sekitar 20-an masjid, hanya dua yang masih tersisa hingga kini.

Sebelum lebaran saya pergi ke masjid untuk bertanya apakah mereka akan mengadakan salat Id. Masjid yang berbentuk kotak itu nampak sepi dengan pintu tertutup. Saya membuka pintu yang tak terkunci dan masuk. Ada sebuah ruangan dengan meja, tempat melepas sepatu sebelum masuk ke ruangan masjid yang sebenarnya. 

Seorang bapak nampak sedang bertafakur, kemudian dia bangkit dan menyambut kami. "Assalamualaikum," kata saya, disambut dengan Waalaikumsalam. Tapi itu saja komunikasi kami, karena dia ternyata tidak bisa berbahasa Inggris maupun berbahasa Serbia. Dia memanggil orang lain dari dalam kantor masjid.

Bapak yang kedua, hanya bisa berbahasa Serbia. Untung saya sudah membawa teman Serbia untuk menjelaskan. Kata dia, masjid akan mengadakan shalat id pukul 8 pagi. Sebaiknya datang pukul 7 untuk bertakbir bersama, kata dia.

Sebagai orang yang biasa berlebaran sebagai mayoritas, rasanya sedih berlebaran sebagai minoritas. Saat malam lebaran, tak ada takbir, tak ada perayaan, hanya malam yang biasa-biasa saja di pusat kota.

Pukul tujuh pada hari Lebaran, saya berangkat ke masjid. Jalanan sungguh sepi, sepertinya orang-orang lain belum bangun. Sampai di masjid, sama sepinya. Saya sempat ragu. Dari luar tidak ada satu orangpun terlihat dan tidak ada suara takbir terdengar.

Namun saat saya membuka pintu, ternyata di dalam sudah ramai. Kira-kira ada 50-an orang laki-laki sudah duduk rapi dan bertakbir bersama tanpa pengeras suara. Sekitar 20-an perempuan sudah duduk juga di lantai dua. Mereka tidak memakai mukena untuk salat, hanya baju yang menutup aurat, lengkap dengan jilbab.

Pukul delapan salat Id dimulai, Para perempuan merapatkan barisan, dan benar-benar harus rapat. Lengan kanan dan kiri harus bersentuhan dengan orang lain. Saya sempat merasa risih dan mengambil sedikit jarak, tapi ibu-ibu di samping saya dengan sigap menempel kembali.
Masjid Islam-Aga

Usai salat, semua duduk mendengarkan ceramah dengan khusyuk, tak ada satupun yang pulang. Saya tak mengerti isi kotbah karena disampaikan dalam bahasa Serbia, tapi menurut teman saya intinya tentang anjuran meramaikan masjid. Setelah kotbah, jamaah perempuan saling bersalaman dan mencium pipi satu sama lain tiga kali. Kanan, kiri, kanan.

Kami para perempuan turun dan bersalaman dengan jamaah laki-laki di bawah. Meja berisi makanan kecil sudah disiapkan. Ada kurma, coklat dan biskuit. Para jamaah makan sambil mengobrol satu sama lain dan tersenyum pada saya, satu-satunya jamaah berwajah Asia. Tak sampai setengah jam, kerumunan bubar, dan masjid kembali sepi.

Saya lalu pergi sarapan ke toko roti, seperti rutinitas pagi hari warga di sini. Rasanya agak sedih juga. Tidak ada ketupat, tidak ada kue lebaran, tidak ada keluarga, tanpa keramaian dan berakhirlah lebaran saya di Serbia. 

Kini saya mengerti bagaimana rasanya menjadi minoritas.

s