بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 10/28/16
Go Green

Clock Link

Friday, October 28, 2016

Ada 'Tamu Tak Diundang' saat Rayakan Ultah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9UczgqE4bp5mcfp-4fxiw9E6O358Uw1RwR-ZZY54ZlW67puU4lX_FsujLOFQtyRXSTGlMr2JHOlWOZ6PHTfT75iYRxjq4k6MCchWTW_pPa3lsypsF078UjgBwnWshgHec8IHZaiL7k5eU/s400/

Merayakan ulang tahun bersama dengan teman dan sahabat, mungkin menjadi momen yang indah. Apalagi jika mereka memberikan kejutan berupa kue ulang tahun, tentunya akan lebih sempurna.

Meskipun sederhana dan tidak mewah, merayakan bersama orang-orang terdekat kita akan sulit dilupakan. Namun jika ditambah dengan 'tamu tak diundang.' akan jauh lebih memberikan kesan yang tidak dilupakan bahkan mengerikan.

sumber

Inilah perayaan ulang tahun yang mungkin tidak akan dilupakan, oleh orang-orang dalam video di bawah ini. Bukan tanpa alasan, ternyata ada tamu tak diundang di antara mereka yang cukup membuat kaget.

Kejadian supranatural ini dialami oleh Jerron, yang langsung membagikannya ke halaman Facebook, HypeQuiva. Dan rekaman ini telah dilihat lebih dari 30 ribu kali.

Dalam video berdurasi pendek tersebut, awalnya terlihat satu pria dan dua wanita yang sedang merayakan ulang tahun. Dan mereka direkam oleh seseorang melalui kamera di smartphonenya.

Namun saat kamera menuju ke salah satu sudut ruangan, ada bocah kecil dengan baju putih dan rambut yang panjang sedang diam berdiri membisu.

Sontak saja, orang-orang yang sedang merayakan uang tahun ini pun kaget dan berlari hingga akhirnya rekaman terhenti.

Tidak jelas di mana rekaman ini dibuat, namun kemungkinan terjadi di Singapura. Lantas seperti apa videonya? Simak di bawah ini.


Mobil Terbang di Pembukaan Olimpiade 2020 Jepang


Liputan6.com, Tokyo - Para insinyur Jepang sedang berlomba dengan waktu. Mereka berusaha keras agar obor Olimpiade 2020, yang akan dihelat di Tokyo, bisa dinyalakan menggunakan orang yang naik mobil terbang.

Rencananya, sebagaimana dilaporkan news.com.au, mobil terbang ini mengelilingi stadion nasional baru, sebelum akhirnya secara dramatis terbang ke udara untuk menyalakan api di kaldron (kuali besar tempat Api Olimpiade menyala). 

Proyek ini ada di tangan para insinyur muda yang tergabung dalam kelompok bernama Cart!vator. Untuk mewujudkan mimpinya ini mereka meminjam fasilitas milik Toyota. 

Kelompok ini sendiri dipimpin oleh ilmuwan muda bernama Tsubasa Nakamura, ahli otomotif yang mendirikan proyek SkyDrive pada 2012 lalu.

Mobil terbang ini diharapkan memiliki panjang sekira 3,5 meter dan lebar sekira 1,3 meter. Mobil dirancang untuk hanya bisa dinaiki satu orang, dan dilengkapi roda tiga, sebagaimana pesawat terbang pada umumnya. 

Baling-baling di posisikan di sudut depan dan belakang, untuk memberikan sistem vertical take off and landing (VTOL). Di udara, pergerakan mobil ini tetap dikontrol lewat roda kemudi serta pedal gas untuk menentukan kecepatan. 

Meski dimaksudkan untuk membuat kagum mata dunia, namun ke depannya proyek ini juga dimaksudkan untuk hal lain. Di antaranya adalah mengurangi ketergantungan terhadap jalan raya yang makin sesak.

Cart!vator berencana memproduksi prototipe dalam skala penuh sambil bermitra dengan pabrikan besar untuk pendanaan. Uang yang mereka butuhkan sekira Rp 3,74 miliar. Pada akhirnya, mereka berharap mobil ini bisa diproduksi massal. 

"Jika inovasi teknologi dicapai dalam kinerja baterai dan bidang lainnya, kendaraan ini mungkin akan dikomersilkan di masa depan" ujar Masafumi Miwa, salah satu anggota tim, kepada kantor berita Asahi Shimbun.

Makanan Paling Berharga di Dunia


Liputan6.com, Jakarta Makanan merupakan sebuah hal yang penting bagi manusia untuk tetap terus berkembang dan tumbuh. Bagi 99 persen dari populasi manusia di dunia, mendapatkan makanan merupakan proses pertukaran antara apa yang mampu kita beli dan berapa banyak yang harus dikonsumsi. Tapi kenyataannya adalah banyak bahan makanan yang kita inginkan tergolong makanan mewah dan sangat mahal. Bahkan, makanan ini bisa menghilang dari pasar dalam beberapa dekade ke depan. Inilah beberapa makanan yang paling berharga di dunia seperti dirilis mashed.com, Selasa (25/10/2016).


Melon Yubari King

Image result for Melon Yubari King

Melon Yubari King merupakan melon yang tumbuh di kota pertambangan Yubari, utara Hokkaido. Melon ini sangat populer di kalangan masyarakat Jepang dan memiliki kualitas yang terbaik. Perbedaannya dengan melon biasa adalah bentuknya yang benar-benar bulat dengan permukaan kulit yang halus serta rasa yang sangat enak. Sepasang melon ini dapat terjual di pelelangan hingga 1,6 miliar yen atau setara dengan Rp 2 triliun.


Ayam Cemani

Image result for Ayam Cemani

Ayam merupakan sumber daging putih yang biasa dikonsumsi sehari-hari, tetapi tidak dengan ayam Cemani. Ayam Cemani merupakan ayam yang sepenuhnya hitam, mulai dari tubuh, bulu hingga organ dalamnya. Hal ini disebabkan fibromelanosis, yatu pigmentasi yang berlebihan pada ayam. Di Amerika, ayam Cemani dewasa dijual hingga harga 2500 US dolar, atau sekitar Rp 32 juta.


Kopi Luwak

Image result for Kopi Luwak

Kopi yang termahsyur di seluruh dunia ini dihasilkan dari kopi yang sudah dicerna oleh luwak. Proses ini menyebabkan adanya percampuran enzim pada biji kopi, sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang luar biasa nikmat. Kopi yang sudah marak diproduksi di Asia Tenggara ini berawal dari petani kopi di Indonesia yang mencari sumber kopi lain karena seluruh biji kopi sudah dijual pemilik lahan ke luar negeri. Harga 12 ons kopi luwak adalah 250 US dolar atau sekitar Rp 3 juta.


Almas Caviar

Image result for almas Caviar

Almas Caviar memiliki perbedaan dari caviar biasanya, bentuknya lebih besar dan warnanya lebih pucat. Hal ini karena caviar ini diproduksi oleh ikan sturgeon yang memiliki kulit albino yang berumur lebih dari satu abad. Seperti perkiraan Anda, kondisi inilah yang membuat Almas Caviar dibanderol sangat mahal untuk mendapatkannya. Bila beruntung, Anda bisa mendapatkan 2 pound Almas Caviar atau sekitar 0,9 kilogram dengan harga 2.500 US dolar, atau setara Rp 32 juta.

Rumah Panggung di Perkampungan Tua Onto, Bantaeng



Liputan6.com, Makassar - Sebuah rumah panggung reyot yang terletak di perkampungan tua Onto, tepatnya di lereng Gunung Lompo Battang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, terlihat hanya sebuah gubuk tua tak terawat dan usang biasa. Di balik itu, rumah panggung tersebut menyimpan sejarah tak terduga.

Rumah panggung tersebut merupakan salah satu jejak tertua awal munculnya Kabupaten Bantaeng, Sulsel. Meski tak dirawat, rumah panggung itu sering dijadikan tempat pelaksanaan ritual-ritual adat, seperti hajatan pernikahan dan kelahiran bayi.

Menurut masyarakat setempat, rumah panggung yang berada dalam Perkampungan Toa Onto itu seluruhnya berjumlah tujuh unit yang terdiri dari ‎enam unit berukuran besar letaknya menghadap arah utara dan satu unit berukuran kecil ‎yang menghadap ke arah selatan.

"Lokasi perkampungan tua Otto terletak sebelah utara Kota Bantaeng (Butta Toa) yang dimana ditempuh dengan jarak sekitar 12 km," kata Majja (68), warga Loka Kab. Bantaeng, Sulsel kepada Liputan6.com, Rabu, 26 Oktober 2016.

Majja mengatakan,‎ rumah panggung itu bernama Balla Tujua yang termasuk cagar budaya.

"‎Balla Tujua itu dikenal sebagai rumah adat tempat awal munculnya kerajaan kuno Bantaeng. Namun yah, kondisinya memiriskan karena hampir tak terawat padahal seharusnya wajib dijaga," kata Majja.

Berdasarkan cerita turun temurun, perkampungan tempat rumah panggung itu berada merupakan tempat pertapaan para keturunan raja yang disebut dengan istilah Kare dari beberapa daerah di Bantaeng. Di antaranya dari Sinoa, Bisampole, Gantarang Keke, Mamapang, Katapang dan Lawi-Lawi.‎ 




"Ceritanya kala itu, ketujuh Kare sepakat untuk melakukan pertapaan agar mengetahui siapa di antara mereka yang terpilih sebagai pemimpin tunggal," kata Majja.


Pertapaan bagi tujuh Kare itu, lanjut Majja, bertujuan meminta restu dan petunjuk Sang Dewata. Dalam pertapaan di rumah panggung itu, Dewata kemudian memberikan gambaran dari ketujuh Kare tersebut siapa yang tepat menjadi pemimpin bagi warga Bantaeng.


"Rumah panggung itu beratap, berdinding serta mempunyai tiang dari bambu. Di situlah ketujuh Kare bertapa," ujar dia.


Saat bertapa, satu di antara Kare, yakni Kare Bisampole, terkena cahaya yang turun langsung dari langit. Seiring itu, ia mendengarkan suara yang berbunyi "Apangaseng antu Nuboya Nakadinging-dinginganna?" (Apa yang kau cari di tengah cuaca dingin seperti ini?). 


"Lalu, Kare Bisampole menjelaskan maksud kedatangannya untuk mencari orang yang tepat memimpin mereka semua, agar tidak berpisah-pisah seterusnya," kata Majja menirukan cerita yang didengarnya.


Selanjutnya, suara yang tak diketahui sumbernya itu lalu membalas jawaban Kare Bisampole dengan kalimat "Ammuko mangemako rimamampang ribuangayya Risalu Cinranayya (Besok datanglah ke tempat permandian yang terbuat dari sebilah bambu).


Keesokan harinya, tujuh Kare tersebut mencari tahu keberadaan tempat yang didapatkan dari suara misterius tersebut. Tempat yang dimaksud ternyata masih dalam perkampunganOnto.


"Saat tiba di tempat yang dimaksud, tujuh Kare melihat ada seorang pria tampak sedang mandi yang menurut masyarakat disebut ‎To Manurunga ri Onto," kata Majja.


Ketujuh kare kemudian mendekati pria itu dan menyampaikan tujuan mereka. "Mereka meminta Tomanurung untuk memimpin mereka saat itu," ucap Majja.









Asal Mula Nama Bantaeng







Perkampungan tua Onto tempat rumah panggung reyot berada. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Tomanurung bersedia menerima tawaran untuk diangkat menjadi pemimpin asalkan syarat dipenuhi. Syaratnya kala itu, menurut Majja, disebut dalam bahasa Makassar yang berbunyi, "Eroja nuangka anjari Karaeng, tapi nakkepa anging kau leko kayu, nakke je’ne massolong ikau sampara mamanyu" yang berarti "Saya mau diangkat menjadi raja pemimpin kalian tapi saya ibarat angin dan kalian adalah ibarat daun, saya air yang mengalir dan kalian adalah kayu yang hanyut."




"Tujuh Kare yang diwakili oleh Kare Bisampole pun berkata dengan bahasa Makassar 'Kutarimai Pakpalanu tapi kualleko pammajiki tangkualleko pakkodii, Kualleko tambara tangkualleko racung.' Artinya, saya terima permintaanmu tapi kau hanya kuangkat jadi raja untuk mendatangkan kebaikan dan bukan untuk keburukan, selanjutnya engkau kuangkat jadi raja untuk jadi obat dan bukan sebagai racun," ujar Majja.




Setelah kedua pihak bersepakat, Tomanurung kemudian diangkat sebagai raja atau dikenal dengan sebutan Tomanurung ri Onto. Setelah pengangkatan Tomanurung menjadi raja, seluruh daerah Bantaeng yang tadinya merupakan lautan berubah menjadi daratan. 




Semenjak jadi raja, Tomanurung pun mempersunting seorang gadis asal kampung Onto yang dijuluki Dampang Onto atau gadis jelitanya Onto.‎ Setelah itu, mereka pun berangkat ke tempat yang disebut gamacayya. 




Sementara, nama Bantaeng sendiri muncul pada saat Tomanurung bersama dengan tujuh Kare sedang bernaung di bawah pohon besar yang saat ini masih ada di dekat rumah panggung yang reyot tersebut. 




"Kala itu, Tomanurung bertanya mengenai nama pohon tempat ia bernaung kepada Kare Bisampole jika pohon itu namanya Pohon Taeng. Dan sontak ke 7 Karena membenarkan hal itu dengan berkata logat Makassar "Ba" yang artinya betul. Dari situlah kemudian muncul kata Bantaeng dari dua kata tadi yaitu Ba’ dan Taeng," ujar Majja mengungkap cerita sejarah Bantaeng yang berkembang di masyarakat. 




Konon, karena daerah Onto ini sakral dan tempat perlindungan bagi keturunan Raja Bantaeng bila mendapat masalah besar, anak keturunan kerajaan tidak boleh sembarangan memasuki daerah ini, kecuali diserang musuh atau dipakaikan dulu tanduk dari emas.