بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 09/26/15
Go Green

Clock Link

Saturday, September 26, 2015

Daging Panggang ala Nabi Ibrahim


“Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, ‘Salam.’ Ibrahim menjawab, ‘Salam.’ Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang telah dipanggang.” (QS. Hud: 69)

Sahabat bacaislam yang dimulyakan Allah, sebelumnya kami ingin mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H”, mudah-mudahan segala amal ibadah kita, baik itu ibadah qurban maupun menunaikan ibadah haji, diterima oleh Allah SWT. Aamiin

Mengingat saat ini kita masih dalam suasana hari raya Idul Adha, maka setiap umat muslim InsyaAllah sedang merasakan daging qurban yang dibagikan dari masjid atau mushola, dan bicara tentang daging ternyata ada cara memasak / memanggang daging secara hebat dan sehat. Hal ini dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS berikut kisahnya.

Pada suatu hari yang cerah, Nabi Ibrahim as. duduk di luar rumahnya seorang diri. Dia sedang memikirkan anaknya Ismail as. yang ditinggal di Mekkah bersama ibunya, Hajar. Kerinduan Ibrahim terhadap anak pertamanya ini begitu mendalam. Ingin rasanya menemui Ismail yang berjuang hidup nun jauh di negeri seberang yang gersang.

Selang beberapa lama kemudian, tiga orang malaikat (Jibril, Israfil dan Mikail) yang merubah wujud menjadi tiga orang pemuda tampan datang menghampirinya. Maksud kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan kabar gembira kelahiran Ishak dari rahim Sarah yang disusul kemudian dengan kelahiran Ya’kub. Konon usia Ibrahim waktu itu 120 tahun sedangkan Sarah 99 tahun. Tapi karena para malaikat itu menyamar menjadi manusia, Nabi Ibrahim menganggap mereka sebagai orang asing dari kuar kota.

Nabi Ibrahim mempersilahkan mereka duduk, lalu ia menemui istrinya. “Apakah ada makanan yang dapat dihidangkan?” Tanya Ibrahim. “Ada. Separuh daging sapi.” “Hanya separuh? Kalau begitu sembelihlah satu anak sapi yang gemuk. Mereka adalah tamu-tamu istimewa. Mereka tidak memiliki hewan tunggangan ataupun makanan. Mungkin mereka lapar.”

Daging itu lalu dipanggang, bukan dimasak, agar lebih cepat matang dan dapat segera dihidangkan.

Beberapa mufassir seperti al-Biqa'i dan asy-Sya’rawi mengagumi teknik memanggang daging yang dipraktekkan oleh Nabi Ibrahim kala itu. Menurut al-Biqa’i, daging itu dipanggang dengan cara yang canggih dan sehat. Setelah diiris daging dalam ukuran tertentu, lukis Biqa’i dan daging muda ini diletakkan diatas batu yang berada diatas tungku api. Setelah itu daging itu ditindih dengan batu panas lainnya, sehingga lemak daging yang mengandung kolesterol bercucuran kebawah selama proses pemanggangan.

Ahli tafsir lainnya, asy-Sya’rawi, secara lebih rinci memaparkan tiga cara memanggang yang lazim dikenal manusia yaitu diatas api, diatas bara arang, atau diatas batu yang sangat halus yang dibakar dengan pai. Dua cara yang pertama berpotensi mengurangi kualitas rasa dan kebersihan daging karena unsur-unsur yang terdapat pada besi dan arang dapat menempel pada daging. Sedangkan cara terakhir adalah cara memanggang terbaik. Apalagi bila diatas daging diletakkan batu panas lainnya, maka lemak yang terkandung di dalamnya akan terkikis habis. 

Bagaimana? Apakah sahabat bacaislam tertarik mencoba cara ini? Silahkan coba sendiri. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat. Wallohua'lam bissowab.

4 Alasan Arab Saudi Diyakini Teledor Dalam Tragedi Mina



Merdeka.com - Pelaksanaan ibadah haji 2015 diwarnai rentetan insiden tragis. Pada 11 September, derek raksasa (crane) jatuh, menimpa jamaah di Masjidil Haram. Akibatnya korban tewas mencapai 111 orang serta 238 lainnya luka-luka. Pemerintah Arab Saudi setelah menggelar investigasi menyatakan ada kombinasi kelalaian kontraktor Bin Ladin yang tidak mengubah posisi crane, diperburuk datangnya badai menghantam Makkah.

Tragisnya pada puncak ibadah haji setelah wukuf, tragedi berskala lebih besar terjadi. Ribuan jamaah yang berdesakan menuju ke lokasi lempar jumrah saling injak di Jalan 204, Mina. Korban tewas lebih banyak dibanding kasus jatuhnya crane tempo hari. Data termutakhir menyatakan 717 orang, dengan lebih dari 800 lainnya cedera sebelum sempat melempar jumrah.

Iran, yang 89 warganya tewas dalam insiden di Mina, segera mengkritik pemerintah Arab Saudi sebagai pengelola tunggal ibadah haji. Ketua Tim Jamaah Haji Iran, Said Ohadi, menyebut Saudi sangat tidak profesional dalam penyelenggaraan haji tahun ini.

Dia mengaku punya bukti bahwa pengelola haji melakukan ketelodoran tidak perlu sehingga jatuh banyak korban jiwa.

"Petinggi Arab Saudi harus dimintai pertanggungjawaban," kata Ohadi seperti dilansir the Guardian (24/9).

Insiden ini menjadi amunisi banyak pihak yang sejak lama mengusulkan pelaksanaan haji di Makkah dan Madinah dijalankan bersama-sama. Minimal oleh setiap perwakilan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Iran termasuk yang paling vokal menyurakan tuntutan tersebut.

"Kami tidak mungkin membiarkan insiden ini berlalu begitu saja," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.

Iran jengkel mendengar pernyataan Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Iyad Madani, yang mengatakan berusaha mencegah bencana terulang kembali di Mina, tapi semua upaya gagal karena kehendak Allah. Ini kali kedelapan saling injak menewaskan jamaah terjadi di lokasi dekat lempar jumrah. Insiden Mina 2015 adalah yang terburuk dalam 25 tahun terakhir.

Beberapa Jamaah asal Mesir dan Sudan yang terjebak dalam gelombang saling injak di Mina turut mengkritik pengelola Haji, seperti dilaporkan kantor berita AFP. Mereka mengaku telah beberapa kali berhaji, dan baru tahun ini pengelolaan begitu buruk.

Lantas apa saja sebetulnya dasar mereka mengkritik Saudi? Berikut daftarnya seperti dirangkum merdeka.com:

Merdeka.com - Pelaksanaan ibadah haji 2015 diwarnai rentetan insiden tragis. Pada 11 September, derek raksasa (crane) jatuh, menimpa jamaah di Masjidil Haram. Akibatnya korban tewas mencapai 111 orang serta 238 lainnya luka-luka. Pemerintah Arab Saudi setelah menggelar investigasi menyatakan ada kombinasi kelalaian kontraktor Bin Ladin yang tidak mengubah posisi crane, diperburuk datangnya badai menghantam Makkah.

Tragisnya pada puncak ibadah haji setelah wukuf, tragedi berskala lebih besar terjadi. Ribuan jamaah yang berdesakan menuju ke lokasi lempar jumrah saling injak di Jalan 204, Mina. Korban tewas lebih banyak dibanding kasus jatuhnya crane tempo hari. Data termutakhir menyatakan 717 orang, dengan lebih dari 800 lainnya cedera sebelum sempat melempar jumrah.

Iran, yang 89 warganya tewas dalam insiden di Mina, segera mengkritik pemerintah Arab Saudi sebagai pengelola tunggal ibadah haji. Ketua Tim Jamaah Haji Iran, Said Ohadi, menyebut Saudi sangat tidak profesional dalam penyelenggaraan haji tahun ini.

Dia mengaku punya bukti bahwa pengelola haji melakukan ketelodoran tidak perlu sehingga jatuh banyak korban jiwa.

"Petinggi Arab Saudi harus dimintai pertanggungjawaban," kata Ohadi seperti dilansir the Guardian (24/9).

Insiden ini menjadi amunisi banyak pihak yang sejak lama mengusulkan pelaksanaan haji di Makkah dan Madinah dijalankan bersama-sama. Minimal oleh setiap perwakilan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Iran termasuk yang paling vokal menyurakan tuntutan tersebut.

"Kami tidak mungkin membiarkan insiden ini berlalu begitu saja," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.

Iran jengkel mendengar pernyataan Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Iyad Madani, yang mengatakan berusaha mencegah bencana terulang kembali di Mina, tapi semua upaya gagal karena kehendak Allah. Ini kali kedelapan saling injak menewaskan jamaah terjadi di lokasi dekat lempar jumrah. Insiden Mina 2015 adalah yang terburuk dalam 25 tahun terakhir.

Beberapa Jamaah asal Mesir dan Sudan yang terjebak dalam gelombang saling injak di Mina turut mengkritik pengelola Haji, seperti dilaporkan kantor berita AFP. Mereka mengaku telah beberapa kali berhaji, dan baru tahun ini pengelolaan begitu buruk.

Lantas apa saja sebetulnya dasar mereka mengkritik Saudi? Berikut daftarnya seperti dirangkum merdeka.com:




1. Dua jalur menuju Jamarat ditutup tanpa alasan

Merdeka.com - Ketua Tim Jamaah Haji Iran, Said Ohadi mengatakan tragedi Mina bisa dihindari seandainya dua jalur menuju Jamarat (tempat pelaksanaan lempar jumrah) tidak ditutup.

Selepas salat Idul Adha, ribuan jamaah yang melewati rute Jalan 204 berbondong-bondong menuju Jamarat. Mereka mengejar waktu yang afdhal melakukan rukun wajib haji itu.

Namun, Ohadi terkejut karena rombongannya mendapati dua jalur ditutup. Padahal, ketika kepanikan mulai terjadi akibat adanya jamaah asal Mesir jatuh di salah satu jembatan, jalur itu bisa menjadi rute evakuasi darurat.

"Jalur itu ditutup untuk alasan yang tidak terjelaskan," ujarnya.

Ohadi meyakini penutupan itulah biang kerok utama sehingga jamaah saling injak. Jamaah Iran yang tewas mencapai 89 orang dalam insiden di Mina tahun ini.

"Insiden hari ini menunjukkan ketidakmampuan pengelola haji mengatur arus jamaah, serta kurang adanya perhatian terhadap keselamatan jamaah haji," ungkap Ohadi.

Jamaah haji asal Inggris, Bashaar Jamil yang selamat dari tragedi menuturkan alasan yang sama. Selepas lempar jumrah, dia bersama ibunya mendapati dua jalur ditutup.

"Itu 30 menit sebelum tragedi terjadi. Sebelum dua jalur itu ditutup, sebetulnya arus menuju Jamarat ramai lancar," akunya.


2. Tidak ada posko kesehatan darurat



Merdeka.com - Kantor berita AFP mewawancarai seorang jamaah haji asal Sudan yang selamat dari tragedi saling injak di Mina. Dia menyebut ribuan orang merangsek ke sana kemari akibat dehidrasi. Banyak yang tidak sabar menuju Jamarat, karena jarak masih jauh.

Situasi diperparah ketiadaan posko kesehatan darurat. Jamaah lansia, difabel, ataupun yang kelelahan, menurutnya harus bisa menepi di jalur padat 204.

"Ini pelaksanaan haji paling buruk dari yang pernah saya ikuti tiga kali sebelumnya," kata jamaah enggan disebut namanya itu.

Jamaah asal Inggris, Bashar Jamil, yang selamat beberapa menit sebelum tragedi saling injak terjadi, mengatakan seharusnya ada jalur darurat untuk manula atau jamaah difabel. "Saya melihat ini faktor ketidaksiapan pemerintah Saudi," tuturnya.


3. Tidak ada petugas mengatur arus jamaah

Merdeka.com - Abdullah Lofty (44) termasuk korban selamat dalam Tragedi Mina. Jamaah asal Mesir ini mengaku tidak pernah sekalipun mendengar arahan petugas dari pemerintah Saudi yang membatasi jumlah jamaah menuju Jamarat.

Ketika ribuan orang berbondong-bondong menuju Jalur 204 selepas pukul 07.00 waktu setempat, semuanya bergerak sendiri-sendiri tanpa komando yang jelas.

"Terlihat ketidaksiapan pengelola haji mengatur sekian banyak orang. Seharusnya insiden seperti ini tidak perlu terjadi," ungkapnya saat diwawancarai kantor berita Associated Press.


4. Kuota meningkat, Saudi tak sanggup lagi urus haji sendirian

Merdeka.com - Ali al-Ahmed, peneliti ibadah haji, mengatakan Makkah merupakan kota suci paling mematikan di dunia. Data peneliti Yayasan Kajian Teluk ini menunjukkan lebih dari 7 ribu jamaah meninggal 30 tahun terakhir ketika menjalankan rukun Islam kelima.

"Saudi sebetulnya tidak layak lagi mengelola pelaksanaan haji sendirian," kata Ali.

Pengelolaan arus jamaah yang tersentral disebut-sebut sebagai biang kerok insiden fatal kerap terjadi selama pelaksanaan haji di sekitar Makkah. Dia mengusulkan OKI membentuk panitia bersama mengelola ibadah haji.

Ironisnya, kata Ali, Saudi terus meningkatkan kuota haji saban tahun. Dampaknya sudah terlihat dari tragedi crane tempo hari. Renovasi Masjidil Haram melibatkan alat berat tujuannya agar bisa menampung lebih banyak jamaah tahun depan.

"Jelas sekali ketika (crane jatuh) proses pembangunan telah mengabaikan keselamatan jamaah. Tentu saja pemerintahan Saudi tidak bisa lepas tangan," tudingnya.

Bocah SD Tewas Saat Pergi Sekolah Akibat Jembatan Putus

Tragis, Bocah SD Tewas Saat Pergi Sekolah Akibat Jembatan Putus

SAROLANGUN, TRIBUNJABAR.CO.ID - Berry (10), pelajar kelas IV SD di Desa Gurun Tuo Mandiangin, Jambi, tewas dalam musibah putusnya jembatan gantung di Sarolangun, Rabu (23/9/2015).
Jasad Berry ditemukan terapung setelah tim gabungan dan warga menyisir alur sungai sejauh lima kilometer ke arah Kabupaten Batanghari.
Sehari sebelumnya, dia dan puluhan orang lainnya yang melintas di jembatan itu jatuh ke Sungai Batang Tembesi setelah tali penarik jembatan gantung penghubung Desa Gurun Tuo Simpang dan Gurung Seberang, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, mendadak putus.
Sebagian besar korban terluka, tiga di antaranya kritis di rumah sakit.
Kapolres Sarolangun, AKBP Budiman BP melalui Kapolsek Mandiangin, AKP Vicky Triharyanto mengungkapkan, warga bernama Gofar (24) yang menemukan korban pertama kali, sekitar pukul 14.00 WIB.
Setelah dievakuasi, korban lantas dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan kemarin sore.
Gofar, warga RT 04 Gurun Tuo Seberang, Mandiangin, ikut turun mencari bersama tim gabungan menyisir sungai ke arah Kabupaten Batanghari. Korban, lanjutnya, ditemukan sekitar lima kilometer dari lokasi jembatan putus.

Tampilan Alis Ini Disinyalir Bakal Jadi Tren Teranyar

Tampilan Alis Ini Disinyalir Bakal Jadi Tren Teranyar

TRIBUNJABAR.CO.ID - Ingatkah Anda pada tren kecantikan tahun '90-an? Mungkin beberapa dari Anda akan mengingat tren alis yang sangat tipis dan hanya segaris, itu pun dibentuk dengan menggunakan bantuan pensil alis.
Tren populer tahun '90-an tersebut disinyalir akan kembali lagi dalam waktu dekat ini.
Pasalnya, beberapa desainer dalam ajang London Fashion Week kembali menghadirkan tren alis tipis tahun '90-an tersebut.
Isamaya Ffrench, YSL Make-up Ambassador untuk Inggris, memberikan para Model tampilan alis tahun '90-an, di mana alis asli sang Model ditutupi concealer senada dengan warna kulit dan kemudian menimpanya lewat guratan pensil alis secara tipis.
Tak hanya itu, penata rias Petros Petrohilos juga menggambarkan alis tipis berbentuk lurus dan pekat sesuai dengan warna rambut sang Model.
Selanjutnya KLIK

Iwan Fals dan Setiawan Djodi Berseteru di Pengadilan

Iwan Fals dan Setiawan Djodi Berseteru di Pengadilan, Ini Pemicunya

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Hubungan dekat Iwan Fals (54) dan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Salahuddin Setiawan Djody Nur Hadiningrat (66) alias Setiawan Djody terganggu.
Dua musisi kawakan yang sama-sama tergabung di grup band Kantata Barock --diawaki pula Sawung Jabo (64)-- tengah berperkara hukum.
Dulu, band yang pernah bernama Kantata Taqwa tersebut juga digawangi mendiang WS Rendra dan Yockie Suryo Prayogo.
Kisruh Iwan dan Djody terjadi sejak tahun 2011 setelah Kantata Barock menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Konser itu digelar 30 Desember 2011. Perselisihan dua musisi gaek yang masih mempunyai satu leluhur yang sama itu tak terjadi langsung, tapi mengganggu keharmonisan band dan hubungan secara personal.
Selanjutnya KLIK

Gracia, Wanita Ini Terlahir tanpa Rahim dan Tak Pernah Haid

Kamu yang Sabar Gracia, Wanita Ini Terlahir tanpa Rahim dan Tak Pernah Haid

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang wanita muda yang lahir tanpa rahim berbagi kisahnya pada dunia dengan harapan dapat membantu perempuan-perempuan lain yang memiliki kondisi yang sama.
Dalam serangkaian video yang diunggah ke Youtube, mahasiswa jurnalistik bernama Gracia Lopez asal Los Angeles ini mengungkapkan bagaimana rasanya menjadi seorang wanita muda di usia muda tanpa sistem reproduksi.
"Saya lahir tanpa rahim. Saya tidak pernah mendapatkan haid, berarti saya tidak subur," katanya kepada Daily Mail Online.
Gracia mengatakan meskipun terlahir dengan sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser (MRKH) ia tidak merasa mau.
Pengakuan tentang kondisinya yang diunggah ke Youtube Januari lalu sengaja ia buat untuk memberikan dukungan pada perempuan-perempuan yang memiliki kondisi yang sama.
Kondisi ini terjadi pada 1 diantara 45.000 wanita. Mereka tidak memiliki rahim dan leher rahim yang pendek.

Selanjutnya KLIK

Misteri Siapa Mona Lisa yang Jadi Model Lukisan Da Vinci Terungkap

Misteri Siapa Mona Lisa yang Jadi Model Lukisan Da Vinci Terungkap

WARTA KOTA, PALMERAH - Dalam studi terungkap La Bella Principessa (kanan) yang dilukis oleh da Vinci sebelum Mona Lisa (kiri) pada akhir abad ke-15.
Peneliti menemukan, bentuk mulut subjek tampaknya berubah sesuai dengan sudut pandang
Siapa sebenarnya sosok Mona Lisa yang dilukis Leonardo Da Vinci, diyakini bakal terungkap.
Mona Lisa
Ini setelah peneliti menemukan makam tersembunyi yang diduga merupakan tempat dikuburnya sosok Mona Lisa tersebut.
Tulang belulang perempuan yang diyakini sebagai Mona Lisa telah ditemukan di sebuah makam di bawah Biara Florence yang telantar.
tulang

Hasil penelitian karbon terhadap kerangka perempuan itu dinyatakan cocok dengan saat kematian Lisa Gherardini del Giocondo, yang selama ini dipercaya sebagai orang yang dilukis Da Vinci dan dikenal dunia sebagai Mona Lisa.
Banyak sejarawan percaya, Lisa Gherardini del Giocondo yang merupakan istri ketiga dari seorang pedagang sutra kaya, adalah pengasuh untuk karya abadi.
Gherardini meninggal pada usia 63, pada 1542, dan hanya hidup bersama putrinya, Marietta, seorang biarawati.
Peneliti Silvano Vinceti yang memimpin Komite Nasional Bersejarah, Budaya dan Lingkungan Warisan, mengatakan kerangka yang mereka temukan"sangat mungkin" merupakan sisa-sisa orang-orang dari Gherardini.
"Ada konvergen elemen, di atas dan melampaui hasil dari karbon-14 tes, yang mengatakan kami mungkin telah menemukan makam Lisa,” ujarnya seperti dikutip Dailymail, Jumat (25/9/2015).
"Saya berbicara tentang analisis sejarah, antropologi dan arkeologi, yang telah dilakukan sangat ketat. Kemungkinan bahwa tulang itu milik Lisa Gherardini del Giocondo sangat tinggi,” imbuhnya.
mona lisa

Namun Vinceti menyayangkan ada beberapa tulang yang tidak lengkap dan tidak ada tengkorak yang bisa digunakan untuk merekonstruksi wajahnya Lisa Gherardini del Giocondo.

Foto Shalat Jamaah Pria Bercampur Wanita Hebohkan Medsos

foto shalat jamaah bercampur yang diunggah akun Dakwa Kampus di Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial dihebohkan beredarnya sejumlah foto yang menampilkan pelaksanaan Shalat Idul Adha yang tidak memisahkan antara saf laki-laki dan perempuan.
Dari beberapa foto yang beredar di Facebook, terlihat sejumlah jamaah laki-laki yang melaksanakan shalat bercampur dengan jamaah perempuan, dan begitu juga sebaliknya.
Foto itu diunggah Jumat (25/9) pagi (atau 11 jam lalu) oleh akun facebook bernama Dakwah kampus, yang menurut keterangan akun ittu dimiliki oleh Aktivis Dakwah Kampus, yang beralamat di jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur.
Di foto itu juga disematkan sejumlah keterangan yang diberikan oleh pengunggah, yaitu penjelaskan kalau foto itu diambil di Simpang Lima, Semarang.
Sementara dalam penjelasannya, Dakwah kampus yang mengunggah foto itu memang menyampaikan sejumlah keterangan yang bernada sinis.
"Ini Semarang loh, bukan di tempat yang tidak ada ulama di sana. Ini Semarang loh, masih di Pulau Jawa yang mayoritas muslim."
"Beginilah umat Islam bila tak diperhatikan oleh pemerintah. Beginilah umat Islam bila pemerintah tak mengurusinya dengan Islam."
Tidak lama setelah foto itu diunggah, para pengguna faceebok langsung memberikan komentarnya terhadap gambar yang ada di postingan tersebut.
Namun karena keterangan yang diberikan di foto tersebut terdengar justru menyudutkan pemerintah, tidak sedikit pengguna yang malah memberikan komentar sedikit keras kepada Dakwah kampus, yang mengunggah foto tersebut.
"Semua salah pemerintah? Yang salah tuh kamu yang asal jepret tapigak berani menegur dan memberikan contoh yg benar," kata Rahman Rambu Rabbani, salah seorang pengguna facebook.
"Pemerintah lagi pemerintah lagi. Semua harus dimulai dari diri kita sendiri. Dikit-dikit pemerintah. Hadah," ujar Purwanti Mranggen, pengguna facebook lain.

Pemenggalan Kepala Tertua dalam Sejarah Akhirnya Ditemukan di Brasil

Pemenggalan Kepala Tertua dalam Sejarah Akhirnya Ditemukan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tim ilmuwan menemukan bukti tertua kasus pemenggalan kepala manusia. Bukti itu berupa tengkorak dan tulang belulang lain yang berusia 9.000 tahun.
Tulang tengkorak itu ditemukan pada tahun 2007 d Lapa do Santo di Brasil. Tepatnya, lokasi penemuan dalah situs arkeologi yang menyimpan tulang belulang milik 26 individu, disebut Burial 26.
Tengkorak yang telah terpenggal ditemukan bersama tulang jari tangan. Bagian jari tangan kanan dan kiri tersusun pada sisi yang berlawanan pada wajah.
Tulang jari kanan terdapat pada sisi wajah kiri, menunjuk bagian dagu. Sementara, tulang jari kiri terdapat di sisi kanan wajah, menunjuk pada dahi. Pada rahang dan enam ruas tulang belakang teratas terdapat bekas potongan.
Andre Strauss, peneliti di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman mengatakan berdasarkan analisis tulang dan gigi, tengkorak itu adalah milik seorang laki-laki yang mati muda.
Peneliti menghapus kemungkinan kepala bahwa tengkorak itu merupakan persembahan.
"Kepala persembahan biasanya mengalami perlakuan lama setelah diperoleh, sementara kepala di Burial 26 dikebumikan tak lama setelah mati," kata Strauss.

Selain itu, Strauss mengatakan bahwa kepala yang dipotong untuk persembahan biasanya memiliki bekas lubang yang sengaja dibuat untuk memudahkan membawanya. Pada tulang tengkorak yang ditemukan kali ini, tidak ada bekas lubang.
Straus menyimpulkan, tengkorak yang ditemukan kali ini merupakan kasus pemenggalan manusia tertua. Usia tengkorak lebih tua 4.000 tahun dari tengkorak hasil pemenggalan di Andes yang berusia 5.000 tahun.
Strauss mengatakan, pemenggalan kepala pada masa lalu tidak selalu mejadi tanda adanya kekerasan. Itu adalah bagian dari ritual penguburan. Kepala dipenggal setelah individu mati.
"Susunan jari tangan yang teratur pada wajah kompatibel dengan komponen penting dari dari ritual, yaitu menunjukkan kepada publik, yang berfungsi membangun ikatan dalam komunitas," ungkap Strauss seperti dikutip Discovery, Kamis (24/9/2015).
Jean Jaqcues Hublin, Direktur Departemen Evolusi Manusia di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, mengatakan bahwa dengan tak adanya benda berharga, tengkorak itu juga jadi petunjuk prinsip kosmologi manusia Amerika Latin masa itu.
"Ini membuka jendela pada kosmologi dari manusia pertama di Amerika Selatan yang misterius dan memberikan pada kita rekaman yang mengagumkan dari praktik penguburan mereka," jelasnya.

Ezra William Jadi Pesaing Berat Syahrini

Sosialita Ini Digadang-gadang Jadi Pesaing Berat Syahrini, Siapa Dia?
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mereka yang berkehidupan serba mewah kerap menamakan dirinya sebagai kaum sosialita. Gaya hidup yang serba mewah, pakaian dan semua peralatan tempur sehari-harinya pastilah menggunakan barang mahal dengan merek ternama.
Umumnya kaum sosialita itu adalah dari kalangan wanita, seperti artis tanah air Syahrini yang sering memamerkan barang-barang high class-nya di sosial media Instagram pribadinya.
Ternyata kaum sosialita tak hanya datang dari kalangan wanita, kaum pria pun sudah mulai memperlihatkan sisi sosialitanya.
Seperti Ezra William. Cowok berdarah Indonesia yang mulai mencuri perhatianlewat sejumlah foto yang memperlihatkan gaya hidup kelas atas, mulai dari liburan keliling dunia sampai koleksi barang bermerek dengan harga fantastis dan dianggap saingan Syahrini.

Selanjutnya KLIK