بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 04/21/13
Go Green

Clock Link

Sunday, April 21, 2013

Kisah Besudut, Anak Rimba Pertama yang Ikut UN


VIVAnews - Di tengah karut marutnya ujian nasional, ada "angin segar" bagi dunia pendidikan Indonesia. Ya, orang rimba yang kehidupan sehari-hari di hutan belantara kini sudah mulai mengenyam pendidikan.

Ini terbukti dengan Besudut, anak rimba pertama dan satu-satunya yang mengikuti ujian nasional SMA Senin hingga Kamis lalu.

Besudut, anak rimba dari kelompok Tumenggung Ngadap di Bernai Makekal Barat, Taman Nasional Bukit Dua Belas Provinsi Jambi, menjadi salah satu peserta ujian nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013.

Besudut yang di sekolahnya diberi nama Irman Jalil mengikuti ujian nasional di SMA 14 Jalan Pintas Bangko Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo.

Diceritakan Besudut, Jumat 19 April 2013, ia bersama empat belas temannya yang merupakan siswa kelas XII IPS sudah siap menghadapi UN. Meski cukup pusing mengisi jawaban ujian, tapi dia bisa melaluinya dengan baik.
"Setibanya kami di kelas, semua muka kawan-kawan menekuk dan menahan napas panjang. Kami semua poning (pusing)," katanya sembari mengekspresikan kesulitannya ketika ujian.

Sebelum UN digelar, Besudut atau yang sehari-hari dipanggil Herman, meski nama yang tertera di ijazah Irman Jalil, telah berusaha untuk mempersiapkan diri, termasuk mengikuti try out yang diadakan sekolahnya.

"Bagi kami pencapaian Besudut seperti sekarang merupakan salah satu bentuk perkembangan pendidikan yang kami gagas sejak 1998,” kata Rudi Syaf, Manajer Komunikasi KKI Warsi.

Sebelum terdaftar di sekolah formal, Besudut merupakan salah satu murid pendidikan alternatif yang diselenggarakan Warsi di wilayah Makekal. Perjuangan dan perjalanan panjang serta pasang surut kehidupan dijalani Besudut.
Setelah mengikuti pendidikan alternatif bersama Warsi, Besudut sempat keluar rimba dan hidup bersama masyarakat kampung dan disekolahkan di sekolah dasar. 

Setelah tamat SD dan masuk SMP, Besudut kembali ke rimba untuk berkumpul dengan keluarganya. Hingga kemudian pada 2009, Besudut bertemu dengan fasilitator pendidikan Warsi dan berharap bisa menjembataninya untuk melanjutkan pendidikan.
Dia kemudian dimasukkan ke SMP 14 SPB, Bangun Serenten, Muara Tabir Kabupaten Tebo yang pada waktu itu, menyelenggarakan program SMP terbuka.

Dengan model pendidikan di SMP terbuka, Besudut bisa tinggal bersama keluarganya di Bernai yang bisa ditempuhnya dengan menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki sejauh 10 km.

Setelah menamatkan SMP, Warsi kembali mengadvokasikan supaya Besudut bisa diterima di SMA paket reguler. Dari advokasi Warsi, Besudut diterima di SMAN 14 Tebo yang berjarak sekitar 15 Km dari Bernai.
Beasiswa
Selama mengikuti sekolah di SMA itu, Besudut mendapatkan keringanan dalam membayar buku-buku dan administrasi dari sekolahnya. Dan pihak sekolah juga memberikan beasiswa untuk biaya hidupnya sehari-hari. 

Besudut juga mendapatkan biaya sekolah dari membantu membersihkan kebun pamannya. Kegiatan ini dilakukannya ketika libur sekolah. Upah yang didapatkan ini digunakan untuk tambahan biaya sekolahnya.

"Kami tidak memberikan persiapan khusus dengan Besudut untuk ujian nasional ini. Semua siswa mendapatkan pelajaran tambahan dan try out sebelum ujian," ujar Kepala Sekolah SMAN 14 Tebo, Suparjo. 

Besudut terus berjuang dengan mimpinya hingga ke perguruan tinggi, dan dia ingin membuktikan orang Rimba juga mampu untuk sekolah tinggi sama dengan kelompok masyarakat lainnya.
"Mudah-mudahan bisa lulus, dan melanjutkan lagi ke perguruan tinggi. Kalau ada kuliah yang tidak masuk tiap hari, jadi bisa sambil cari kerja di luar," sebutnya.

Meski sudah sekolah, Besudut di kala libur terus berkunjung pada orang tua dan keluarganya di rimba, minimal sebulan dua kali. Hanya selama pelaksanaan ujian Besudut mengurangi kunjungannya ke rimba. 

Pada awal dia memutuskan untuk bersekolah dan meninggalkan rimba. Namun, Besudut mendapatkan penentangan yang keras dari induk dan paman-pamannya.

Mereka merasa takut dengan keluarnya Besudut dari rimba akan putus hubungan adat kerimbaan dengannya. Namun, kegigihannya membuktikan bisa menyelesaikan pendidikan formal sejauh ini.
"Orang Rimba tidak bisa ditipu lagi karena memiliki ilmu yang sama dengan orang luar. Misalnya di tanah Garo, banyak yang menipu orang rimba, misalnya jernang sekilo cuma dikasih kain satu sampai dua keping. Padahal, jernang harganya Rp500 ribu," katanya. (art)


http://nasional.news.viva.co.id/news/read/406649-kisah-besudut--anak-rimba-pertama-yang-ikut-un/

Cerita Unik tentang Lalat Pemakan Sperma


Lalat Ullidiid (Euxesta bilimeki) betina punya kebiasaan mengeluarkan dan memakan sperma sebagai bentuk penolakan pada pejantan.


KOMPAS.com — Lalat ullidiid (Euxesta bilimeki) punya perilaku unik. Lalat spesies tersebut punya kebiasaan makan sperma!

Perilaku tersebut mungkin dianggap menjijikkan. Bahkan, mungkin ada beberapa yang menganggapnya porno. Namun, perilaku tersebut benar-benar nyata. Ilmuwan baru-baru ini mengungkap perilaku itu terkait dengan penolakan betina terhadap pejantan.

Seperti manusia, hewan juga punya "jodoh" pilihan. Manusia laki-laki sibuk meyakinkan perempuan pujaannya bahwa dia memang calon suami terpilih. Hewan pejantan pun perlu meyakinkan betina bahwa dia memang pantas mengawininya.

Beberapa spesies menunjukkan secara langsung upaya menarik betina dan penolakan atau penerimaan yang dilakukan oleh betina. Namun, beberapa spesies lain tidak.

Pada spesies burung, mamalia, dan serangga, di mana pembuahan berlangsung di dalam tubuh, pemilihan pasangan kimpoi kadang tak tampak. Dalam kasus tertentu, betina terpaksa rela dikimpoii pejantan yang "ngebet". Inilah yang terjadi pada spesies E bilimeki.

Christian Luis Rodriguez-Enriquez dan rekannya dari Institute for Ecology di Vera Cruz, Meksiko, melakukan pengamatan pada 74 pasang E bilimeki. Mereka ingin mengetahui alasan mengapa betina lalat ini memakan sperma.

Hasil penelitian menunjukkan, semua betina yang diteliti mengeluarkan sperma yang "disetor" pejantan. Kemudian, paling tidak mereka memakan sebagian dari sperma yang dikeluarkan.

Dalam observasi yang lebih detail, seperempat betina yang dobservasi mengeluarkan seluruh sperma dari pejantan. Hal ini berarti, semua benih dari pejantan dikeluarkan. Pejantan yang mengawini tak punya kesempatan untuk mendapatkan keturunan.

Peneliti bingung dengan hasil riset ini. Jika banyak betina yang melakukannya, bisa dikatakan bahwa betina hanya buang waktu dan tenaga untuk kimpoi. Membuang kesempatan untuk punya keturunan, apa tujuannya?

Diberitakan National Geographic, Rabu (17/4/2013), analisis ilmuwan mengungkap bahwa tujuan betina mengeluarkan sperma adalah menolak benih dari pejantan yang mengawininya.

Lalat ullidiid tak suka dengan pejantan yang terlalu "ngebet" mengawininya. Mereka tak ingin pejantan yang tak tahu artinya "penolakan halus" sebelum perkimpoian menjadi ayah dari keturunannya. 

Menurut peneliti, betina membiarkan pejantan mengawininya karena sudah malas dengan ajakan si pejantan. Sperma yang kaya protein kemudian dimakan setelah dikeluarkan sebagai kompensasi atas tenaga yang sudah dikeluarkan sepanjang proses perkimpoian. 

Sebelumnya, peneliti memperkirakan bahwa perilaku makan sperma terkait dengan pertahanan hidup. Namun, anggapan itu tak sepenuhnya benar.

Dalam kondisi sangat kekuarangan makanan, memakan sperma memang dapat membuat lalat spesies ini bertahan hidup. Namun, sperma saja ternyata tak menjamin lalat spesies tersebut berumur lama. Ini menunjukkan bahwa sperma bukan dimakan sebagai makanan utama.

Sumber : National Geographic News

Terduga Bom Boston Sempat Telepon Pamannya untuk Minta Maaf





VIVAnews - Salah satu tersangka pelaku bom Boston yang tewas akibat baku tembak dengan polisi, Tamerlan Tzarnaev (26) sempat menelepon salah satu pamannya, Alvi Tsarni. 

Alvi kepada CBS, Jumat 19 April 2013, mengaku terkejut ketika dihubungi keponakannya, karena mereka sudah lama tidak berkomunikasi. "Dia kemarin menelepon saya dan meminta maaf". 

Menurut Alvi, alasan Tamerlan meminta maaf karena keduanya sudah tidak lagi berkomunikasi lantaran keluarga mereka sedang dirundung permasalahan.

"Kami memang sudah tidak lagi saling bertemu dan berkomunikasi hampir selama tiga tahun," kata Alvi. 

Dia pun mengaku terkejut ketika mendengar pemberitaan di televisi yang menyebut dua keponakannya itu merupakan pelaku penebar teror bom Boston. 

"Apa yang Anda maksud dengan tersangka? Yang saya dengar mereka menembak salah satu keponakan saya, Tamerlan. Saya benar-benar tidak percaya mereka dikatakan terkait aksi pengeboman kemarin," kata Alvi dengan ekspresi wajah tidak percaya dan berduka akibat kematian keponakannya itu.

Alvi mengaku kepada media bahwa dia mendengar keponakannya ditembak oleh polisi dari adik iparnya yang tinggal tidak jauh dari kediamannya di Boston.

"Saya juga meminta maaf jika dia memang benar melakukan hal ini. Tapi, ini benar-benar gila. Saya tidak percaya mereka dapat melakukan hal ini," tuturnya. (art)

5 SPBU Paling Unik di Dunia

1. Tea Pot Gas Station (SPBU berbentuk teko teh)

Stasiun Gas Unik ini terletak di kota Lembah Yakima, Washington.



2. Welcome To the City Gas Station (SPBU Sebagai simbol selamat datang ke kota)

Ini adalah SPBU Trem. Alamat: 2901 North Palm Canyon Drive. Dibangun pada tahun 1963 oleh Frey dan Chambers, atap yang unik sengaja diciptakan untuk efek dramatis pada batas ke kota. Sebagai simbol selamat datang ke kota



3. Recycled Materials Gas Station (SPBU Dengan Bahan-Bahan daur ulang)

Jika itu terjadi untuk musim panas di Los Angeles, Jangan lupa untuk mampir di sini.
Uniknya, pompa ini terbuat dari bahan daur ulang yang ramah lingkungan. Hasil dari bahan daur ulang ini sangat mengejutkan semua kalangan bahkan ada yg sampai tidak percaya kalau ini terbuat dari bahan2 bekas atau daur ulang.



4. Lax Airpot roof Gas Stations

Jack Colker terletak pada 96 Uni Crescent Drive Beverly Hills, California. Proyek ini mungkin merupakan kecelakaan yang paling mencengangkan. Segitiga atap gedung ini, awalnya dibangun untuk bandara LAX. Tapi itu tidak digunakan. Nah dari atap pengangguran, membuat atap pompa bensin. Cukup cerdas ya ..



5. Futuristic Gas Station
Perancang Arne Jacobsen Mendesain bangunan ini yang terletak di Kopenhagen, Denmark pada tahun 1937, semacam lompatan desain..