بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 02/14/14
Go Green

Clock Link

Friday, February 14, 2014

Penyamaran Usman-Harun Berantakan di Kapal Begama



Tiba di Singapura pada 9 Maret 1965 pagi. Djanatin alias Oesman bin Haji Mochammad Ali, Tohir alias Harun bin Said dan Gani bin Arup, menyebar. Mereka memetakan lokasi sabotase yang memiliki dampak psikologis besar bagi masyarakat Singapura.

==================================================================

OPERASI pemetaan Singapura berlangsung hingga malam hari. Mereka lalu berkumpul di tempat rahasia untuk memetakan pengamatan lokasi sabotase. Hotel Mac Donald yang berada di Orchard Road menjadi bidikan. Hotel ini berada di kota Singapura. Namun, pemetaan lokasi dirasa kurang memuaskan. Mereka bersepakat untuk kembali ke daerah sasaran untuk melakukan penelitian secara mendalam.

Bahan peledak seberat 12,5 kilogram telah disiapkan. Oesman dan kedua anggota lalu menyusuri hotel tersebut pada malam hari. Mereka tidak langsung menaruh bom di hotel. Situasi hotel yang ramai membuat mereka menahan diri. Setelah berangsur-angsur sepi, bom lalu diletakkan.

Sekitar pukul 03.07 pagi, bom meledak di Mac Donald. Bom ini membuat kalang kabut penghuni hotel dan toko. Mereka berhamburan, dan berusaha melarikan diri.

Peristiwa ini menyebabkan tiga orang tewas dan 33 orang mengalami luka. Catatan Drs. Murgiyanto dalam buku bertajuk Usman dan Harun Prajurit, yang dicetak Pustaka Bahari menyebut, ledakan bom menyebabkan 20 toko rusak berat, dan 24 kendaraan sedan hancur.

Pejabat Sementara Menteri Sumber Daya Manusia Singapura Tan Chuan-Jin mengenang peristiwa itu dalam akun Facebook miliknya, pada Jumat 8 Februari 2014 lalu. Ia menyebut, peristiwa 10 Maret 1965 nyaris menewaskan sang ayah.

"Saya mengetahui peristiwa itu sejak kecil, karena ayah saya bekerja di Metal Box dan kantornya berada di MacDonald House. Ayah mengatakan dirinya tidak pernah mengambil cuti, tetapi pada hari itu dirinya tidak masuk kantor. Ketika mendengar berita tersebut, ayah terguncang sekaligus lega karena bom meledak di tempat di mana dirinya biasa berada," tulis Tan.

Murgiyanto membeberkan, usai bom meledak, Usman dan dua anggotanya berada di tengah- tengah hiruk pikuk warga Singapura yang mencoba meloloskan diri dari dampak ledakan bom. "Usman dan anggotanya dengan tenang berjalan semakin menjauh ditelan kegelapan malam untuk menghindar dari kecurigaan," tulis Murgiyanto.

Mereka lalu berkumpul di lokasi persembunyian, dan mengatur cara untuk kembali ke pangkalan. Penjagaan ketat yang dilakukan pihak keamanan Singapura membuat mereka mengatur siasat untuk berpencar. Hasilnya, Gani berpisah jalan dengan Usman dan Harun. Sementara Usman membuntuti Harun dari belakang lantaran tidak mengetahui seluk beluk Singapura.

"Untuk menghindari kecurigaan, mereka berjalan berjauhan," tulis Murgiyanto.

Upaya Usman dan Harun menuju pelabuhan Singapura pun sukses. Mereka berdua menaiki kapal dagang Begama yang akan menuju Bangkok. Mereka lalu menyamar sebagai pelayan dapur.

Namun, penyamaran mereka berantakan pada 12 Maret 1965. Kapten kapal Begama mengetahui keberadaan mereka. Kapten kapal lalu mengusir Usman dan Harun. Bahkan, bila Usman dan Harun tidak menggubrisnya, kapten kapal melaporkan keduanya ke pihak polisi.

13 Maret 1965 mereka keluar dari kapal dagang Begama. Ketika sedang mencari kapal lainnya, mereka melihat motorboat tengah dikendarai seorang Cina. Tanpa pikir panjang, keduanya merebut motorboat itu dan sejurus kemudian memacunya ke Pulau Sambu. Nahas, motorboat yang mereka naiki mogok di tengah laut. Hingga akhirnya, patroli Singapura menemukan mereka pada pukul 09.00. Keduanya lalu dibawa ke Singapura sebagai tawanan. (Bersambung-)

Suara Letusan Gunung Kelud Dahsyat, Terdengar Hingga ke Kota Kediri


TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Gunung Kelud akhirnya meletus, Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB. Suara ledakannya sangat dahsyat, terdengar hingga di Kota Kediri yang berjarak 45 km dari kubah lava. 

"Gunung Kelud telah meletus pada pukul 22.50 WIB, suara letusan eksplosifnya sangat dahsyat," ujar Gede Suartika, Pejabat Pelaksana Bidang Pengamanan dan Penyelidikan Gunung Api saat dikonfirmasi, Kamis (13/2/2014) malam.

Suasana di kawasan lereng Gunung Kelud sendiri Kamis (13/2/2014) malam mulai dilanda kepanikan massal. Sebagian warga mulai menjauh dari radius 10 km dari kubah lava.

"Malam ini masyarakat sudah mulai berbondong-bondong mengungsi. Ada yang naik motor, ada yang naik kendaraan pribadi," ujar Parni (50) salah satu warga.

Warga mulai mengungsi secara tergesa-gesa, setelah mendapat pemberitahuan dari warga lainnya kalau Gunung Kelud meletus. Ironisnya pengungsian ini dilakukan atas inisiatif warga, tidak dikoordinir aparat desa.

Geolog: Merapi Tak Terpengaruh Gejolak Kelud



TEMPO.CO, Yogyakarta -Letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur pada Kamis, 13 Februari 2014 pukul 22.50 WIB juga terasa sampai Yogyakarta. Suara dentuman terus terjadi dan terasa hingga lereng Gunung Merapi. Bahkan seismograf yang ada di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta mencatat getaran tremor berkali-kali. 

Letusan Kelud membuat akustik bagai dentuman melalui gelombang udara. Seismograf itu mencatat getaran dari seismometer di Stasiun Deles, Klaten dan Stasiun Plawangan, Sleman serta Stasiun Pusunglondon, Boyolali. 

Namun letusan ini tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik di Gunung Merapi. Rekaman di seismograf adalah akibat dari letusan Gunung Kelud. Untuk Merapi, masih landai dan statusnya masih normal. Sedangkan Kelud sudah berstatus awas (level IV). 

"Dipastikan getaran itu akibat dari letusan Kelud," kata Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, Jumat dinihari , 14 Februari 2014. "Merapi tidak terpengaruh oleh Kelud," kata dia. 

Ia menyatakan, getaran itu terekam di Merapi karena ada tekanan dari dalam yang sangat kuat. Melalui media bebatuan dan tanah di dalam perut bumi di jarak sanagt dalam dan merambat ke berbagai daerah. 

Yulianto, salah satu petugas pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang Sleman menyatakan Merapi landai. Tidak ada tanda-tanda aktivitas vulkanik yang mengarah ke peningkatan status dari normal menjadi lebih tinggi (siaga). 

"Merapi landai, tetapi petugas di Gunung Kidul juga melaporkan ada dentuman," kata dia. (Baca: Semburan Lava Pijar Kelut Terlihat Jelas)

Desi Suryanto, salah satu warga Dongkelan kota Yogyakarta merasakan ada dentuman saat Kelud erupsi. Ia mengatakan sering mendengar dentuman itu. "Ada dentuman, berkali-kali," kata dia.

Dituduh Tekan Risma, Gubernur Jatim Protes Wasekjen PDIP


TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo memprotes pernyataan Wasekjen DPP PDIP Hasto Kristyanto, Kamis (13/2/2013).

Protes disampaikan Pakde Karwo, menyikapi tuduhan dari Hasto bahwa dirinya menekan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkait rencana pembangunan jalan tol tengah kota Surabaya yang sudah masuk dalam RTRW nasional.

"Saya tidak pernah menekan Wali Kota (Surabaya), apalagi menyinggung soal proyek tol tengah kota. Jadi, tuduhan itu sama sekali tidak benar," tegasnya, Kamis (13/2/2014) malam.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini mengaku, sangat terkejut dengan tuduhan itu. 

Pasalnya, selama ini dirinya tidak pernah bersentuhan langsung dengan proyek jalan tol tengah kota yang merupakan kebijakan pemerintah pusat dan sudah masuk dalam RTRW nasional. 

Sehingga seluruhnya berhubungan langsung dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Jadi, kalau memang mau dibicarakan, ya dengan pemerintah pusat. Karena proyeknya memang sudah masuk dalam RTRW Nasional," tandasnya.

Pemprov Jatim, kata Pakde tidak memiliki kepentingan, melainkan pemerintah pusat. Sehingga kalau ada masalah, maka hubungannya antara Pemkot dengan Pemerintah Pusat.

Sehingga dia mempertanyakan tuduhan Wasekjen PDIP yang dialamatkan kepadanya, bahwa dirinya telah menekan Wali Kota Risma terkait proyek tol tengah kota.

“Dari sisi mana saya menekan Wali Kota (Surabaya). Saya tidak memiliki kemampuan itu, karena ini masalah Pusat dengan Kota Surabaya," katanya.

Gubernur Jatim yang baru dua hari dilantik untuk jabatan periode kedua ini berharap, semua pihak tidak mudah menuduh tanpa ada bukti.

Saat ini, yang dibutuhkan adalah solusi dari permasalahan antara Pemkot Surabaya dengan Pemerintah Pusat.

“Dan bukannya dengan asal menuduh, tanpa didasari bukti,” imbuhnya, mengingatkan.

Sebelumnya, ketika menyikapi rumor Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berniat mundur dari jabatannya, Wasekjen PDIP Hasto Kristyanto mengakui, bahwa Risma tengah menghadapi tekanan dan tekanan itu bukan berasal dari internal partai.

Menurut Hasto, apa yang dihadapi Risma saat ini tak terkait dengan tak harmonisnya hubungan dengan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Tekanan itu, lanjut Hasto, berasal dari Gubernur Jatim Soekarwo terkait rencana pembangunan jalan tol.

"Risma menghendaki pembangunan angkutan publik. Kami dukung itu. Jadi, namanya Wali Kota dan Gubernur, tekanan sudah pasti ada. Di situlah, seseorang ditempa jadi pimpinan," ungkapnya.

Sirine Kelud Tak Berbunyi Saat Evakuasi Warga


TEMPO.CO, Kediri -Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tidak menghidupkan sirine peringatan sesaat sebelum letusan Kelud terjadi. Warga berhamburan ke tempat pengungsian setelah petugas PVMBG meninggalkan desa itu terlebih dulu.

Sejumlah warga di zona bahaya lereng Gunung Kelud mengatakan tidak mendengar suara sirine peringatan dari pos pantau di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Mereka justru mengetahui kabar letusan itu melalui radio genggam yang disampaikan Ketua RT. "Kami jadi kelabakan," kata Mulyono, warga Dusun Margomulyo yang berjarak 8 kilometer dari puncak Kelud, Jumat 14 Februari 2014.

Begitu mendengar pengumuman dari RT, kendaraan evakuasi dari kepolisian dan TNI langsung meluncur ke pemukiman penduduk. Mereka mengangkut kelompok perempuan, lansia, dan anak-anak terlebih dulu untuk dibawa ke pengungsian.

Mulyono sendiri baru mengunci pintu ketika rombongan kendaraan tim PVMBG telah meluncur dengan cepat dari pos pantau menjauhi Kelud. Sambil berteriak-teriak menyuruh pergi, petugas tancap gas meninggalkan penduduk yang tersisa. "Saya malah belakangan," kata Mulyono.

Saat dimintai konfirmasi soal sirine tanda bahaya itu, anggota Satlak Penanggulangan Bencana Letnan Kolonel Nefri mengatakan skenario evakuasi masyarakat memang tidak lagi menggunakan sirine. "Hanya akan menimbulkan kepanikan dan jatuh," kata Nefri.

Menurut dia, ketiadaan sirine ini sudah dilakukan pada letusan pada 2007. Kala itu petugas juga memfungsikan perangkat RT dan radio komunitas sebagai sarana informasi. "Ini terbukti tidak ada jatuh korban kecelakaan dalam proses evakuasi," kata dia.

Ayah Meninggal, Syamsul Susah Pulang Karena Kelud


TEMPO.CO , Jakarta: Gelandang PSM, Syamsul Bachri Chaeruddin, pulang ke Makassar, setelah mendengar kabar duka bahwa sang ayah, Chaeruddin Dg Tobo, meninggal di Limbung, Gowa, Jumat pagi, 14 Februari 2014. Pemain senior skuad Juku Eja ini berduka. Ia sangat sedih lantaran tidak bisa berada di samping ayahnya menjelang kepergian sosok yang sangat dicintainya.

Bersama pemain PSM lain, Syamsul memang berada di Surabaya, yang menjadi markas sementara Pasukan Ramang. Upaya mantan pemain tim nasional Indonesia itu untuk segera pulang ke Kota Daeng pun mengalami kendala lantaran meletusnya Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur.

Erupsi gunung tersebut mengakibatkan abu vulkanik bertebaran. Kondisi itu berimbas pada penutupan sementara sejumlah bandara di kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Manajer PSM, Abdul Rahim, mengatakan, Syamsul terpaksa harus menempuh jalur darat ke Bali sebelum terbang ke Makassar.

"Dari Bali baru Syamsul bisa ke Makassar," ucap Aim-sapaan akrabnya, Jumat, 14 Februari. Opsi itu paling realistis dibanding menunggu erupsi Gunung Kelud berhenti. Kendati demikian, memang ada konsekuensi berupa perjalanan menuju kota berjuluk Angin Mamiri ditempuh dalam waktu lebih lama. Belum lagi, dia masih harus ke rumah duka di Limbung, Gowa.

Sementara itu, Syamsul mengatakan akan menempuh jalur apapun, baik darat, laut maupun udara. Intinya, dia ingin segera pulang agar bisa melihat sang ayah untuk terakhir-kalinya. Syamsul mengatakan baru mengetahui bapaknya meninggal setelah dihubungi kerabatnya di Gowa.

Usai latihan taktik yang berbentuk teori, Jumat, 14 Februari, pagi, Syamsul tertidur di kamarnya. Ia sempat bermimpi bertemu sang ayah yang berpesan agar dirinya menjaga diri. Saat terjaga dari tidurnya, dia pun menerima telepon yang mengabarkan ayahnya telah tiada.

Pulangnya Syamsul ke Makassar tidak mengganggu persiapan tim menjelang laga keempat ISL menantang Persela di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur. Sebab, pertandingan yang diagendakan berlangsung Sabtu, 15 Februari 2014, dipastikan ditunda lantaran erupsi Gunung Kelud.

Restoran Ini Ditutup Karena Ketahuan Jual Daging Manusia!


DREAMERSRADIO.COM - Jika biasanya restoran-restoran pada umumnya banyak menjual menu daging sapi atau ayam, maka lain hal nya yang dijual di sebuah restoran yang terletak di Anambra, Nigeria satu ini yang ternyata menjual daging manusia! Hiiii!

Dilansir The Independent, polisi telah menangkap 11 orang, termasuk sang pemilik restoran setelah menemukan dua kepala manusia di dapur restoran tersebut, yang masih terbungkus rapih di dalam sebuah plastik.

Polisi juga dikabarkan telah meyita dua senjata AK-47, puluhan amunisi, dan senjata lainnya saat pemeriksaan tersebut terjadi. Daging manusia tersebut dijual dengan harga mahal dan bahkan dimasukkan ke dalam daftar menunya.

“Aku selalu melihat pergerakan cukup aneh dari orang-orang yang keluar masuk restoran,” ujar seorang penduduk setempat kepada Osun Defender. “Jadi aku tak kaget ketika polisi menemukan hal ini kemarin,” lanjutnya lagi.

Seorang pendeta yang pernah makan di restoran tersebut bahkan juga mengaku curiga saat makan di restoran tersebut karena harga dagingnya yang cukup mahal. "Para pelayan mengatakan bahwa daging yang aku makan adalah daging manusia. Aku benar-benar terkejut," ungkapnya. Duh, semoga kejadian ini tak terulang lagi yaa. (ctr)

IBM akan melepas 13.000 pegawainya, dimulai dari India

IBM pecat 13000 pegawai

IBM (dan juga industri IT) mengawali tahun 2014 ini dengan buruk. Menurut WRALTechWire, perusahaan ini dilaporkan memecat 13.000 pegawai dari operasi globalnya.

Pemecatan ini sedang berlangsung di India, dengan satu orang pegawai menyebutnya sebagai “pembantaian”. Dalam beberapa kasus, beberapa pegawai diminta untuk mengembalikan laptop kantor dan meninggalkan kantor dalam waktu dua jam. 

Rencana IBM dalam mengurangi jumlah pegawainya ini — disebut sebagai ”resource action” (RA) — terungkap dua minggu lalu. Tapi IBM belum menyatakan berapa banyak pekerjanya yang akan dilepas dalam gerakan tersebut. Gerakan ini sendiri sebagian besar ditargetkan ke bisnis hardware IBM yang disebut System Technology Group (STG) dan merupakan bagian dari akuisisi server low-end oleh Lenovo sebesar USD 2,3 miliar baru-baru ini

WRALTechWire yakin bahwa unit STG milik IBM India adalah unit pertama yang menghadapi rencana pengurangan tenaga kerja perusahaan ini. Ditakutkan akan ada 2.000 pegawai IBM di India yang akan dilepas, termasuk di level managerial-nya. Dari 430.000 orang total pegawainya secara global, unit IBM di India memiliki sekitar 100.000 orang pegawai, paling banyak untuk di luar Amerika. 

Mengingat bahwa IBM punya pengaruh besar di dunia teknologi dan bisnis di India, pemecatan massal ini bisa berdampak besar pada beberapa perusahaan teknologi lain di negara ini. Dan yang lebih penting lagi, ini mengindikasikan bagaimana kondisi dan apa saja yang sudah dialami industri IT saat ini secara global sejauh ini.

(Sumber: WRALTechWire; gambar: Wikimedia)

Chelsea dan Manchester City Sama-sama Takut Kalah


TRIBUNNEWS.COM - Manajer Chelsea Jose Mourinho mengakui timnya khawatir dikalahkan Manchester City, pada laga putaran kelima Piala FA di Stadion Stadium, Sabtu (15/2/2016).

Si Biru memang difavoritkan menang, setelah menang 1-0 atas skuat asuhan Manuel Pellegrini di Premier League sebelumnya. Namun, Mourinho tetap cemas, karena yakin The Citizens memiliki peluang mencetak gol di kandang sendiri.

"Kami juga khawatir. Kami menganalisis permainan dan mereka bermain bagus dan menciptakan peluang," kata Mourinho, dikutip Tribunnews.com dari Sport Review.

"Kami menganalisis pertandingan langkah demi langkah, sedikit demi sedikit. Mereka memiliki kesempatan besar, sehingga permainan itu siap mereka menangkan. Apakah kami yakin menang? Ya. Saya percaya mereka pun yakin. Apakah mereka khawatir? Ya, tapi kami juga khawatir," tuturnya.

Mourinho juga mengakui, sedikitnya gol yang dibuat Chelsea musim ini, menjadi salah satu masalah. (*)

Sebab Abu Kelud Lebih Tebal di Yogya daripada Malang


TEMPO.CO, Yogyakarta - Abu dampak letusan Gunung Kelud dirasakan hingga daerah yang berjarak ratusan kilometer di bagian barat di Garut, Jawa Barat. Di Yogyakarta yang jaraknya 242 kilometer dari Kediri, hujan abu bahkan dirasakan lebih tebal ketimbang di Malang yang letaknya tak begitu jauh dari Gunung Kelud. 

Menurut situs http://volcano.ssec.wisc.edu/ yang memuat gambar live citra udara abu Gunung Kelud, hal ini disebabkan tiupan angin menuju ke arah barat daya. Akibatnya, abu yang terbawa angin jatuh di daerah-daerah di bagian barat dan barat daya Kediri, antara lain Solo, Yogyakarta, Purwokerto, bahkan hingga beberapa kota di Jawa Barat bagian timur. Karena itu, abu di wilayah itu lebih tebal di banding daerah sekitar Kelud, seperti Malang.

Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kediri, Blitar, dan Kabupaten Malang ini statusnya ditetapkan menjadi awas atau level IV pada pukul 22.15 WIB, Kamis, 13 Februari 2014. Lalu, sekitar pukul 22.50 WIB, gunung tersebut meletus dengan mengeluarkan semburan lava dan lontaran material ke udara hingga ribuan meter. 

Letusan terus-menerus terjadi sejak letusan pertama pukul 22.50 WIB itu. Hingga pukul 02.00 WIB, Jumat, 14 Februari 2014, masih terlihat letusan diikuti kilatan petir.

Sejak letusan pertama, petugas di pos pengamatan Gunung Kelud langsung mengosongkan lokasi pengamatan yang berada dalam radius berbahaya. Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mulai meninggalkan pos pukul 22.50 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Nugroho mengatakan erupsi Kelud setinggi 17 kilometer melontakan jutaan meter kubik abu vulkanik. Abu dan pasir pada lapisan 1.500 meter terbawa ke arah timur laut, pada lapisan 5.000 meter ke arah barat laut, dan lapisan 9.000 meter ke arah barat.

Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfir dan menyebar ke daerah yang jauh dari Kelud. "Karena itu, di wilayah barat lebih banyak terjadi hujan abu dan pasir," kata Sutopo.