بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 07/29/12
Go Green

Clock Link

Sunday, July 29, 2012

Wisata Gerilya, Menyusuri Rute Basis Gerilyawan GAM

sumber: http://unikanehdidunia.blogspot.com


Dua Wisatawan Asing Menjajal Rute GAM Dikawasan Pegunungan Pucok Krueng,Aceh Besar. Dengan Dipandu Guide Mantan Pasukan GAM.

Lhok nga di aceh besar punya cara untuk menceritakan sejarahnya sendiri. Di balik keindahan hutan tropis yang kaya dengan kandungan mineral, lebih dari 6 tahun silam, kisah tentang gerilyawan gerakan aceh merdeka (gam) tersimpan rapi di dalamnya.

Perbukitan terjal di hulu sungai krueng raba, lebih tepatnya pucok krueng, menjadi saksi bisu putra-putri aceh yang "kecewa" dan mengangkat senjata. Di kawasan yang sama itulah, jejak bekas konflik masih dapat dilihat hingga kini. Perjalanan menuju hulu sungai pucok krueng dari pelabuhan nelayan di lhoknga, bagaikan naik perahu menyusuri “delta mekong” di berbagai film tentang perang vietnam.

Tujuan kami ketika itu adalah menyaksikan salah satu basis perbukitan yang dijadikan markas gerilya gerakan aceh merdeka (gam), di mana di bawahnya terdapat sumber pengadaan air bersih yang layak minum. Wilayah tersebut kini dijadikan proyek percontohan wisata gerilya nanggroe yang dikelola oleh aceh explorer pimpinan pria berkebangsaan belanda, mendel pools atau sebagai mualaf akrab dipanggil dengan nama nurdin.

Objek wisata gerilya dimaksudkan agar masyarakat aceh atau para wisatawan lain dapat merasakan betapa tidak mudahnya menciptakan suasana aman dan kondusif di aceh selama terjadinya pergesekan antara gam dan pihak yang berkuasa. Untuk itu, gam terpaksa harus bergerilya, menerabas hutan rimba, dan menciptakan kekuatan di hutan.

Nurdin mengakui bisnis turismenya ini terinspirasi model perjalanan wisata gerilya di vietnam dan el salvador. Rute-rute persembunyian para gerilyawan di masa lalu, kini jadi jalur wisata para turis yang ingin tahu lokasi kehidupan bergerilya di hutan, sungai, bukit, dan gua-gua, serta bagaimana mereka bertahan hidup dari sumber air alam dan tumbuhan-tumbuhan liar.


Aceh Explorer Team


“Dulu, kalau anda bukan pengikut gam, bila masuk ke sini harus bersenjata,” kenang lelaki bule beristri perempuan aceh itu. Nurdin dengan puluhan anak buah yang sekitar 30 orang di antaranya adalah mantan anggota gam, resmi menjalankan bisnis ini sejak maret 2007. “saya memang terlebih dulu mendekati para gerilyawan gam untuk menjalankan pariwisata gerilya, karena mereka yang paling tahu jalan-jalan tikus menuju wilayah pusat perlawanan mereka,” jelasnya.

Gubernur aceh menyetujui program wisata “bukan pantai” ini karena dinilai selaras dengan tujuan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi para mantan gerilyawan gam yang bisa ditugaskan selaku pemandu jalan, sebagai pembimbing simulasi perang gerilya, serta dalam permainan perang-perangan hingga pelatihan outbound.

Petualangan.

Kegiatan ini berunsur petualangan, memusatkan wisata gerilya di pucok krueng, aceh besar, karena lokasinya dinilai paling strategis di dekat laut malaka dan memenuhi unsur petualangan menyusuri sungai di tengah rerimbunan sisa hutan alam yang masih ditinggali monyet-monyet liar dan biawak. Bahkan, di hutan perbukitannya, masih menetap beberapa beruang madu, elang, dan burung walet.


Pucok Krueng, (Foto : Khairul Umami/)


Di bukit batu yang terjal itu juga didapati tujuh makam ulama korban pertempuran melawan belanda, dan dulu dijadikan sebagai tempat singgah dan berziarah bagi pasukan gam yang diyakini selalu melindungi mereka dalam pemberontakannya. Di wilayah perbukitan pucok krueng juga ditemui gua harimau, yang konon menjadi arah pelarian para gerilyawan ketika diburu pasukan tentara nasional indonesia (tni).

Nurdin juga menunjukkan sisa-sisa jejak pasukan tni yang memburu gam di wilayah itu, melalui bekas kaleng makanan dan botol minuman serta sepatu khas tni, berikut bekas area perkemahan yang pernah dibangun prajurit tni di kawasan itu. Bisa dimengerti, kalau kawasan basis gam di pucok krueng termasuk menjadi sasaran pengintaian dan penyergapan pasukan tni di masa lalu, karena di situ terdapat lokasi sumber air minum yang bermakna sangat vital.

Wilayah bekas pusat basis gam di sigli, meulaboh, aceh barat, juga akan diperkenalkan sebagai daerah wisata gerilya nanggroe lainnya. Berminat?

Menu Buka Puasa Khas Jepara





Masih di bulan Ramadhan nie. Col.Bee mau share menu buka puasa khas dari kota saya nih gan kota jepara. 

Minuman pembuka nya gan yang anget + seger


1. Adon-Adon Coro 


hangat nya Jahe yang berpadu dengan manis nya Gula Jawa dan gurih nya Santan Kelapa


2. Dawet Jepara 

kalo tadi yang anget sekarang yang dingin gan di jepara ada Es Dawet hampir mirip dengan Cendol gan 


3. Es Pleret


gempol yang kenyal dan di irisi dengan potongan kelapa muda yang segar


Makanan / Jajanan Pembuka + Penutup Asli Jepara Gan


1. Nogosari (Pai Pisang Khas Jawa) 
Pisang manis yang terbalut dengan kombinasi tepung dan santan dengan wangi khas daun pisang

2. Kuluban (Salad Traditional khas Jepara) 


Dengan beberapa sayuran yang segar dan di kombinasi kan dengan sambal kelapa pedas sebagai toping menciptakan daya ledak pedas yang maxsimal


3. Sate Udang dan Sate Kerbau 


Kombinasi antara udang yang gurih dan daging kerbau yang berlemak dan menciptakan rasa yang unik


4. Gereh Iwak Teri (Mungil nan Berprotein) 


walaupun ikan teri ini kecil tetapi daya ledak pada keasinan nya bikin lidah bergetar


5. Horok-Horok (Pengganti Nasi) 


Terbuat dari sagu biasanya di makan dengan kuluban atau janganan


Cemilan setelah berbuka

1. Durian Petruk / Duren Petruk


Besar dan legit inilah bayangan kita kalo melihat durian petruk ini


2. Rumput Laut Latuh

Cara Memakai Sarung yang Benar

sumber: http://asligabasi.com/2012/04/cara-yang-benar-memakai-sarung/


Hey cowok-cowok, kalian kalau solat Jumat ngerasa udah bener belum pake sarungnya? Nih cara memakai sarung yang benar









Tingkatkan Toleransi PM Jepang Gelar Buka Puasa

sumber: 
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=9414dce384a387488ed1a33496c1a91f&jenis=8f14e45fceea167a5a36dedd4bea2543


Tokyo - Meningkatkan saling pengertian antara Jepang dan dunia Islam, kendati non muslim Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda turut memeriahkan bulan suci Ramadan. Dia berencana mengadakan jamuan berbuka puasa bersama dengan korps diplomatik negara-negara sahabat awal Agustus mendatang.

"Perdana Menteri Yoshihiko Noda akan mengundang para duta besar dari negara-negara Islam dan yang lainnya untuk menghadiri ‘Iftar’ (jamuan berbuka puasa di bulan suci Ramadan)," demikian ungkap Kedutaan Besar Jepang di Jakarta kemarin.

Acara Iftar akan berlangsung di Kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo pada 1 Agustus 2012. Penyelenggaraan Iftar oleh Perdana Menteri Noda ini bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian antara Jepang dan dunia Islam. Pada Iftar ini, 48 perwakilan korps diplomatik beragama Islam yang berada di Tokyo akan diundang untuk berpartisipasi dan menyediakan masakan lokal mereka.

Perwakilan diplomatik dari Indonesia turut diundang menghadiri Iftar di kantor PM Noda. Selain itu Noda juga mengundang perwakilan dari Afghanistan, Albania, Algeria, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Bosnia and Herzegovina, Brunei Darussalam, Burkina Faso, Cameroon, Pantai Gading dan Djibouti.

Selain itu juga akan hadir perwakilan dari Mesir, Gabon, Guinea, Indonesia, Iran, Irak, Yordania, Kazakhstan, Kosovo, Kuwait, Kyrgyz, Lebanon, Libya, Malaysia, Maldives, Mali, Mauritania, Morocco, Mozambique, Nigeria, Oman, Pakistan, Palestinian Authority, Qatar, Arab Saudi, Senegal, Sudan, Tajikistan, Togo, Tunisia, Turkey, Uganda, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Yaman.

Hari TEMPE di Jepang

sumber: merdeka.com

Cerita tempe yang diPATENkan oleh Jepang





pabrik tempe terbesar di Jepang milik WNI , bernama "Rustono" mantan pegawai hotel di Yogyakarta. Memasuki hari ke lima bulan Ramadan, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh naiknya harga kedelai yang tinggi dari sebelumnya. Harga kedelai yang semula harganya Rp 520.000 per kuintal, kini menjadi Rp 800.000 per kuintal atau Rp 8.000 per kilogram yang sebelumnya sekitar Rp 7.500 per kilogram.

Harga kedelai yang kembali meroket semenjak 2008 membuat para produsen dan pengrajin tempe kelabakan. Maklum saja, kedelai adalah bahan utama untuk membuat tempe.

Hari ini, para pengrajin tempe di Jakarta menghentikan produksi. Kabar tak sedap ini tentunya merupakan kabar buruk bagi masyarakat Jakarta, karena tempe merupakan satu komoditas yang cukup laris di pasaran. Tempe yang harganya relatif cukup murah memang identik dengan masyarakat Indonesia dan hampir di seluruh penjuru nusantara pernah mengkonsumsi tempe.

Populernya tempe tidak hanya di kalangan rakyat menengah ke bawah yang mengkonsumsi tempe. Namun kalangan pejabat dan pengusaha pun sering mengolah tempe dengan berbagai varian.

Namun demikian, meskipun tempe identik dengan Indonesia, ada ironi dibalik populernya tempe. Sebab, Jepang sudah terlebih dahulu mematenkan tempe terlebih dahulu. Meskipun kabar dipatenkan tempe tidak sebesar ketika batik yang ingin diklaim Malaysia, rakyat Indonesia pantas untuk gigit jari dengan dipatenkan makanan kaya protein tersebut.

Dahulu, ada istilah mental tempe untuk menggambarkan mental seseorang yang lemah dalam melakukan sesuatu. Hal itu seakan cocok untuk menggambarkan mental masyarakat saat tempe dipatenkan. Pemerintah dan rakyat Indonesia seolah ikhlas memberikan paten tersebut.

Tempe sekarang tidak hanya digemari di Indonesia. Di Jepang, tempe sudah menjadi komoditas utama karena nilai gizinya sangat berguna bagi warga jepang yang etos kerjanya tinggi. Gaung tempe pun sudah masuk ke negara adi daya Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam itu, tempe sudah mulai terkenal.

Iriomote Cat [Kucing Terlangka]

sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Iriomote_Cat


Yapp!! ini dia Iriomote Cat a.k.a Japanese Wild Cat

Kucing Iriomote (Prionailurus iriomotensis ; Jepang: 西 表 山猫 Iriomote-yamaneko[/i]), adalah kucing liar seukuran kucing domestik yang hidup secara eksklusif di pulau Jepang Iriomote. Hal ini dianggap sebagai "fosil hidup" oleh banyak ahli biologi karena tidak banyak berubah dari bentuk primitif-nya. Kucing Iriomote adalah salah satu spesies yang paling terancam punah. Kucing ini sebelumnya dianggap sebagai subspesies kucing macan tutul, dengan perkiraan populasi kurang dari 100 individu. Ini memiliki bulu coklat gelap dan ekor lebat, dan tidak mampu menumbuhkan cakar. 

Ketika ditemukan pada tahun 1965, kucing itu dianggap sebagai kucing yang selamat dari garis kepunahan dari kucing dan ditempatkan dalam genus Mayailurus terpisah iriomotensis Mayailurus. Ia kemudian dikategorikan sebagai sebuah subspesies kucing macan tutul, sebelum diangkat ke tingkat spesies lagi dalam genus yang sama dengan kucing macan tutul, Prionailurus, Pandangan ini masih dibahas:. Beberapa pihak berwenang masih mengklaim untuk mengklasifikasikan kucing Iriomote sebagai suatu spesies terpisah, karena terlihat cukup berbeda dari kucing macan tutul daratan. Hal ini dikenal sebagai Yamamayaa ("kucing gunung") atau Yamapikaryaa ("gunung berkilau-bermata") atau Pingiimayaa ("kucing lolos") untuk penduduk pulau dari Iriomote. 

Kucing Iriomote memiliki bulu kehitaman atau coklat keabu-abuan, bintik gelap di baris memanjang padat yang menandai tubuhnya. Bintik-bintik cenderung untuk menyatu menjadi satu. Lima atau tujuh garis gelap berlari sepanjang leher, dan dua garis putih lari dari sudut-sudut setiap mata di pipi. Tebal dan lebat, ekor relatif pendek; melihat dekat pangkal itu mengelilingi menuju ujung. Bagian belakang telinga bulat gelap dengan bintik-bintik tengah putih.

Kucing betina memiliki ukuran tubuh rata-rata 48 cm (19 in) tidak termasuk ekor dan jantan sedikit lebih besar pada 53-56 cm (21-22 in) tidak termasuk ekor. Kedua jenis kelamin sebaliknya sama, dengan kepala dan tubuh secara keseluruhan jangkauan panjang 38-65 cm (15-26 in). Tinggi di bahu adalah 25 cm (10 in), rata-rata panjang ekor 16-45 cm (6,3-18 in) dan berat rata-rata 3-7 kg (6,6-15,5 lb). 

Kucing Iriomote termasuk kucing yang hidup soliter.
Pada malam hari ia berburu dengan memanjat pohon, kucing Iriomote adalah predator generalis oportunistik. Hal ini dikatakan lebih malam hari di musim panas daripada musim dingin. Pada hari itu akan bersembunyi di celah-celah batu atau lubang pohon, meninggalkan untuk berburu pada senja. Dalam penangkaran, ini adalah perenang antusias, bermain di air. Dikenal untuk menyeberangi sungai di alam liar, mungkin juga menangkap ikan dan kepiting di dalam air.

Kucing ini menurunkan berat badan di musim dingin dan menghabiskan lebih banyak waktu menandai urin. Hal ini dipandang sebagai persiapan untuk kimpoi. Mereka lebih sering terlihat di pasang di musim dingin dan sering terdengar menyuarakan. Jantan sering melawan. Mereka mengeong dan melolong seperti kucing domestik. kimpoi diyakini terjadi pada bulan Februari / Maret dan September / Oktober. 
Setelah kehamilan sekitar 60 hari, dua sampai empat anak kucing yang lahir di sarang di celah batu atau pohon berlubang. Anak-anak kucing dewasa jauh lebih cepat daripada kucing domestik, yang meninggalkan pada mereka sendiri ketika mereka sekitar tiga bulan. 
Pada tahun 1999, sebuah studi khusus diterbitkan tentang reproduksi kucing Iriomote.

Kucing ini endemik ditemukan, di dekat air, di seluruh pulau Iriomote yang seluas 292 km ², termasuk pantai dan lahan budidaya. Ini hanya menghindari wilayah paling padat penduduk. Sayangnya, hal itu menunjukkan preferensi untuk daerah hutan pantai yang sebagian besar di luar kawasan lindung pulau dan melalui jalan mana pulau itu telah dibangun. 

Hampir 100 ekor bertahan karena perusakan habitat dan penganiayaan. Meskipun pada tahun 1977 kucing Iriomote dinyatakan sebagai Nasional Jepang Treasure, tekanan pembangunan menimbulkan ancaman yang sangat serius. Sepertiga dari pulau ini telah menjadi dinyatakan sebagai cadangan dimana menjebak dari kucing untuk alasan apapun sangat dilarang. Namun, spesies terus menurun. Izawa (1990) melaporkan bahwa kepadatan dari kucing relatif rendah di dalam Taman Nasional karena mereka lebih suka tepi hutan, wilayah pesisir dan dataran rendah, yang sebagian besar berada di luar kawasan lindung. Tidak ada populasi penangkaran. 

Serikat Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN) telah terdaftar kucing Iriomote sebagai Kritis, di ambang kepunahan Karena kucing tidak substansial diperdagangkan., Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES ) hanya menyatakan bahwa perdagangan internasional harus benar-benar diatur, dan telah menempatkan pada Lampiran II. 

kucing liar domestik bersaing dengan kucing Iriomote untuk makanan, tetapi saat ini tampaknya ada masalah dengan dua spesies interbreeding. Hibridisasi akan mencairkan kolam gen dari kucing Iriomote dan bisa menjadi ancaman jangka panjang bencana bagi integritas spesies. Proposal telah dibuat untuk membasmi semua kucing liar di pulau itu. 
Badan Lingkungan Jepang menyiapkan program untuk memberi makan kucing asli. Sejak tahun 1979, ayam dalam negeri telah disediakan di 20 lokasi makan. Namun, hal ini menimbulkan masalah sebagai kucing sekarang menganggap petani ternak sebagai sumber makanan alami. Pada tahun 1983, kucing Iriomote mulai menyerang ayam domestik di rumah-rumah desa. Sejumlah besar juga telah dibunuh di jalan. Meskipun masalah ini, banyak dari penduduk Iriomote bangga kucing "mereka". 

Kucing Iriomote pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967, oleh ahli biologi Imaizumi. Sebuah studi baru yang berfokus pada kucing Iriomote saat ini berlangsung di University of the Ryukyus, di bawah arahan Prof Masako Izawa, yang telah mempelajari kucing sejak tahun 1982.







Patung Kuno Singa yang Membuat Ilmuwan Heran

sumber: yahoo.com


Dua pahatan patung berukuran sama seperti singa hidup, masing-masing dengan berat 5 ton, ditemukan di daerah yang kini masuk wilayah Turki. Para arkeolog pun kebingungan akan fungsi batu granit bentuk kucing raksasa ini.

Salah satu kemungkinannya, patung yang dibangun antara 1400-1200 SM dimaksudkan untuk menjadi monumen buat sumber air suci, menurut para peneliti.

Singa yang mirip aslinya itu diciptakan oleh kaum Hittite yang mengendalikan sebagian besar kekaisaran di kawasan tersebut, bersamaan dengan masa singa Asia berkeliaran di kaki-kaki bukit di Turki. 


"Singa-singa ini berjalan ke depan, dengan kepala yang agak direndahkan; bagian atas kepala mereka tidak lebih tinggi dari tengkuknya," tulis Geoffrey Summers dari Middle East Technical University dan peneliti Erol Özen dalam artikel yang diterbitkan di edisi terbaru American Journal of Archaeology.

Dua patung singa ini memiliki perbedaan gaya dan dibuat oleh dua pemahat berbeda. Patung singa yang ditemukan di desa Karakiz tampak benar-benar hidup dengan otot yang keluar dan ekor yang melingkar di belakang bongkahan batu granit.

"Para pemahat ini jelas-jelas tahu seperti apa bentuk singa," kata Summers pada LiveScience di sebuah wawancara. Menurut Summers, catatan arkeologis dan rekaman dokumen kuno mengindikasikan bahwa singa Asia yang kini sudah punah di Turki, masih sangat banyak di kawasan tersebut. Bahkan beberapa dipelihara oleh orang-orang Hittite di kandang.

Anehnya, patung di Karakiz memiliki warna oranye yang disebabkan oleh proses pengaratan mineral pada batu. Menurut Summers, ia yakin bahwa oranye bukanlah warna asli saat batu pertama dipahat.


Menggali singa

Kisah penemuan patung singa raksasa ini berawal pada 2001, saat Özen yang saat itu menjabat direktur Museum Yozgat, diberitahu soal keberadaan batu antik ini oleh seorang pria di desa Karakiz dan petugas dari Kementerian Budaya. Pencarian ekstensif di kawasan tersebut mulai dilakukan pada musim semi 2002 dan kerja lapangan mulai tahun berikutnya.

Meski begitu, para penjarah mengalahkan kecepatan para arkeolog. Singa Karakiz sudah terpecah dua oleh dinamit, mungkin karena dikira di dalamnya ada harta karun tersembunyi. "Ada kepercayaan bahwa monumen-monumen seperti ini memiliki harta karun," kata Summers. Ia menambahkan bahwa peledakan monumen adalah masalah besar di Turki. "Beritanya sering muncul di koran-koran Turki dalam beberapa bulan."


Singa kedua ditemukan di timur laut desa dan juga sudah terbelah jadi dua. Hasilnya, kedua patung singa ini yang biasanya dipasangkan satu sama lain, kini hanya punya satu singa utuh.

Bahaya penjarahan juga menghantui para peneliti saat mengerjakan pekerjaan mereka. Pada musim panas 2008, bukti 'pencarian harta karun' ditemukan di tambang tua bersama dengan bukti batu bentuk drum yang juga sedang dipahat.

Apa guna singa-singa ini?
Penemuan batu singa raksasa, bersama dengan potongan-potongan lain dari tambang tua, seperti baskom batu besar berukuran diameter 2 meter membuat arkeolog bertanya-tanya, apa guna barang-barang ini?

Pencarian di kawasan sekitar tempat ditemukannya batu tidak menemukan bukti adanya permukiman Hittite di masa pembuatan batu. Selain itu, ukuran batu yang besar berarti para pemahat tidak berniat memindahkan batu-batu itu untuk tujuan jauh.

Hipotesis Summers menyimpulkan bahwa batu-batu ini digunakan untuk menandai air, bukan istana atau kota besar.

"Saya rasa sangat mungkin bahwa monumen ini akan diasosiasikan dengan salah satu mata air yang sangat dekat," katanya dalam wawancara. "Ada paralel asosiasi antara pahatan Hittite dengan tradisi akan sumber air."


Bahkan, salah satu monumen situs terkenal seperti Eflatun P'nar menandai kolam suci yang "bersumber dari mata air di bawah kolam itu sendiri" tulis Yi?it Erbil dan Alice Mouton dalam sebuah artikel yang diterbitkan di edisi terbaru Journal of Near Eastern Studies. Dua peneliti tersebut menulis tentang air suci di Anatolia Kuno (Turki).

"Menurut teks tertua Hittite. air adalah elemen penyucian paling efektif," kata Erbil dan Mouton. Air digunakan dalam bentuk pembersihan atau bahkan mandi berendam dalam ritual-ritual keagamaan. Bukti penyuciannya sangat kuat. 

Bagi orang-orang Hittite, dunia alamiah, termasuk mata air, memiliki makna religius penting, sangat penting sampai bisa dijaga oleh dua patung singa raksasa. "Sumber air adalah suci, sama seperti gunung-gunung mereka juga suci," kata Summers.