بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 10/28/12
Go Green

Clock Link

Sunday, October 28, 2012

Tentang Miapah dan Hal-hal Ciyus Lainnya




Sekalipun tidak ada maksud serius dan kesungguhan di balik kata “ciyus”, “cungguh” dan “miapah” yang sedang populer saat ini, tidak ada salahnya kita mencoba membahas mereka dengan serius.

Tapi sebelumnya, saya akan memberi ringkasan terlebih dahulu terutama bagi mereka yang tidak mengetahui tren bahasa gaul terkini. Belakangan ini, terutama di media sosial, sedang marak penggunaan/pengucapan kata yang berupaya terdengar imut dan lucu — seperti diucapkan balita yang masih cadel.

Sebagai contoh, “sungguh” diucapkan/dituliskan jadi “cungguh”. “Serius” jadi “ciyus”. Dan “demi apa” menjadi “miapah”.

Agak sulit untuk merumuskan aturan dari gejala bahasa ini (yang kerap dikategorikan ke dalam bahasa alay edisi terbaru). Tidak ada prinsip mutlak, meski ada pola yang terlacak. Layaknya balita cadel, huruf S akan dilafalkan menjadi C (“sungguh jadi “cungguh”). Lalu R akan diganti jadi L atau Y (“rahasia” menjadi “lahacia”).

Lalu ada huruf-huruf yang direduksi. Terima kasih? Maacih. Masak sih? Macacih. Enelan.

Tetapi, kapan substitusi dan reduksi tersebut berlaku, sepenuhnya diserahkan kepada insting pengguna.

Gejala bahasa alay terbaru ini agak berbeda dengan bahasa alay edisi sebelumnya yang cenderung merepotkan pembacanya (bahkan pengguna sendiri). Kalau dulu, bahasa alay lebih menekankan pada permainan huruf-angka-huruf-angka serta penggunaan huruf yang jarang digunakan.

(Sebagai contoh, “sayang” menjadi “Ch4y4Nk” dan “kamu mau apa” menjadi “Qm mW 4pH”.)

Pola bahasa alay versi lama juga hanya memungkinkan untuk diterapkan pada tataran tulisan. Pada tataran lisan, ia kehilangan pesona dan praktiknya. Ini berbeda dengan pola bahasa alayisme (dan cadelisme) dkk yang, walau beredar di media sosial yang didominasi tulisan, justru menjadi berarti ketika diejawantahkan ke tataran lisan. Kesan imut dan lucu — ya, saya tahu, tidak semua menganggap ini lucu — bisa terwujud karena asosiasi kita terhadap anak kecil polos-tembam yang cadel dan belum fasih bicara.

Ada lagi satu perbedaan yang paling kentara dari kedua gejala bahasa tersebut. Jika yang terdahulu banyak digunakan untuk sungguh-sungguh mengatakan apa yang ia sampaikan, yang terbaru banyak digunakan untuk sungguh-sungguh bercanda.

“Ciyus”, misalnya, membuat “serius” kehilangan kredibilitas. Pada akhirnya, “ciyus” tidak akan dipakai untuk menggantikan “serius” dalam maksud sebenarnya. Lalu bagaimana kita harus menyikapinya?

Setiap kata, seusil apa pun asal-usulnya, mempunyai hak untuk hidup. Namun, perjuangan setiap kata untuk dapat hidup lama bukan perkara mudah. Samsudin Berlian, seorang pemerhati makna kata, pernah menulis dalam rubrik bahasa Kompas (8/11/03) bahwa “dalam bahasa yang hidup, kata-kata lahir dan mati seiring dengan perkembangan dunia pemakainya.”

Jika betul begitu, barangkali kita tidak perlu melempar penemu kata “ciyus” dkk dengan sendal jepit. Apabila kata-kata tersebut sudah membosankan dan telah kehilangan kelucuannya, toh mereka akan mati dengan sendirinya karena tidak digunakan lagi. Ciyus? Miapah? Cungguh!

Di Matteo: Semua Keputusan Wasit Menguntungkan United

sumber: TRIBUNNEWS.COM 


Manajer Chelsea, Roberto Di Matteo mengungkapkan kekecewaan terhadap Mark Clattenburg usai kalah 2-3 dari Manchester United, Minggu (28/10/2012).

Wasit yang memimpin duel sengit timnya melawan Manchester United di Stamford Bridge ini, dianggap membuat beberapa keputusan yang merugikan The Blues.

Diawali dengan kartu merah Branislav Ivanovic yang disusul pengusiran Fernando Torres. Belum lagi kemenangan lawan lahir dari gol Javier "Chicharito" Hernandez yang berbau offside.

"Keputusan wasit mempengaruhi hasil. Pengusiran Torres dan gol ketiga (oleh Chicharito) jelas menguntungkan lawan kami malam ini," keluh Di Matteo kepada BBC .

Di Matteo menyayangkan kartu kuning kedua Torres. Striker asal Spanyol itu dinilai melakukan diving ketika mencoba melewati Jonny Evans. "Torres meletakkan bola di antara kedua kaki Evans. Dia mendapatkan tendangan dan terjatuh. Saya terkejut," sambung arsitek asal Italia tersebut.

"Itu semestinya menghasilkan tendangan bebas bagi kami. Semuanya menguntungkan United dan membuat saya tidak gembira. Wasit mungkin melihat itu kembali dan menyadari kesalahannya," tutup Di Matteo.

Menikmati Wisata di Kota Banjarmasin

sumber: http://www.kaskus.co.id/reputation.php?p=625704645


Pasar Terapung 

Pasar Terapung adalah Objek Wisata Unggulan Kota Banjarmasin yang telah terkenal ke seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara. Pasar Terapung sudah ada sejak dahulu, sejak masa perdagangan masih menggunakan sistem barter hingga sekarang. Karena semua aktivitas transaksi jual beli diadakan di atas sungai, maka Pasar ini dinamakan Pasar Terapung

Jika anda berkunjung ke Kota Banjarmasin, maka tidak lengkap rasanya kalau anda tidak menyinggahi Pasar Terapung. Pasar Terapung adalah pasar tradisional yang berada di Sungai Kuin, atau tepatnya di Muara Sungai Kuin Kota Banjarmasin yang dapat ditempuh selama 1- 2 jam perjalanan dengan klotok (perahu bermesin). Para pedagang yang berjualan disini umumnya menggunakan jukung (perahu dalam bahasa Banjar) atau Klotok (perahu bermesin).





Rumah Banjar 

Rumah adat Banjar, biasa disebut juga dengan Rumah Bubungan Tinggi karena bentuk pada bagian atapnya yang begitu lancip dengan sudut 45º.

Bangunan Rumah Adat Banjar diperkirakan telah ada sejak abad ke-16, yaitu ketika daerah Banjar di bawah kekuasaan Pangeran Samudera yang kemudian memeluk agama Islam, dan mengubah namanya menjadi Sultan Suriansyah dengan gelar Panembahan Batu Habang.

Sebelum memeluk agama Islam Sultan Suriansyah tersebut menganut agama Hindu. Ia memimpin Kerajaan Banjar pada tahun 1596–1620.

Pada mulanya bangunan rumah adat Banjar ini memiliki konstruksi berbentuk segi empat yang memanjang ke depan.

Namun perkembangannya kemudian bentuk segi empat panjang tersebut mendapat tambahan di samping kiri dan kanan bangunan dan agak ke belakang ditambah dengan sebuah ruangan yang berukuran sama panjang. Penambahan ini dalam bahasa Banjar disebut disumbi.


Bangunan tambahan di samping kiri dan kanan ini tamapak menempel (dalam bahasa Banjar: Pisang Sasikat) dan menganjung keluar.

Bangunan tambahan di kiri dan kanan tersebut disebut juga anjung; sehingga kemudian bangunan rumah adat Banjar lebih populer dengan nama Rumah Ba-anjung.
Sekitar tahun 1850 bangunan-bangunan perumahan di lingkungan keraton Banjar, terutama di lingkungan keraton Martapura dilengkapi dengan berbagai bentuk bangunan lain.
Namun Rumah Ba-anjung adalah bangunan induk yang utama karena rumah tersebut merupakan istana tempat tinggal Sultan.
Bangunan-bangunan lain yang menyertai bangunan rumah ba-anjung tersebut ialah yang disebut dengan Palimasan sebagai tempat penyimpanan harta kekayaan kesultanan berupa emas dan perak.
Balai Laki adalah tempat tinggal para menteri kesultanan, Balai Bini tempat tinggal para inang pengasuh, Gajah Manyusu tempat tinggal keluarga terdekat kesultanan yaitu para Gusti-Gusti dan Anang.

Selain bangunan-bangunan tersebut masih dijumpai lagi bangunan-bangunan yang disebut dengan Gajah Baliku, Palembangan, dan Balai Seba.

Pada perkembangan selanjutnya, semakin banyak bangunan-bangunan perumahan yang didirikan baik di sekitar kesultanan maupun di daerah-daerah lainnya yang meniru bentuk bangunan rumah ba-anjung.

Sehingga pada akhirnya bentuk rumah ba-anjung bukan lagi hanya merupakan bentuk bangunan yang merupakan ciri khas kesultanan (keraton), tetapi telah menjadi ciri khas bangunan rumah penduduk daerah Banjar




Makanan Khas Banjar 

Keunikan lain dari pasar terapung selain para pedagang sayuran dan buahan yang menjual barang dagangannya diatas jukung, juga terdapat keunikan lain, yaitu terdapat warung makan yang juga terapung.

Warung makannya menyediakan makanan khas dari Banjarmasin serta makanan lain. Dan yang tidak boleh dilewati tentunya adalah harus menikmati Soto Banjar nya.

Soto Banjar ini merupakan makanan khas dari Banjarmasin yang berupa makanan berkuah. Soto ini seperti soto kebanyakan tetap berkuah, tetapi makannya tidak dengan nasi melainkan dengan lontong, karena kalau dengan nasi disini dikenal dengan nasi sop.

Dan yang bikin lebih enak makan ini soto adalah tentunya bumbu khas banjarnya,apalagi dimakan sambil goyang-goyang diatas perahu ditengah-tengah sungai yang lebar sekali dan sambil ngeliat kapal-kapal gede lewat.

Untuk Sotonya sendiri selain ada lontong dan kuah juga dilengkapi dengan irisan-irisan daging ayam dan bihun, dan tentunya es teh manisnya.

Tapi bagi mereka yang takut dengan air, sebaiknya harus dipikrkan lagi untuk makan sambil ngapung ini, karena kemungkinan tidak akan berselera walaupun makannya enak banget

Soto Banjar: 




Masjid Raya Sabilal Muhtadin 

Masjid Raya Sabilal Muhtadin adalah sebuah Masjid Raya yang terletak di Kelurahan Antasan Besar, kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di dalam kompleks mini juga terdapat kantor MUI Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun di tepi barat sungai Martapura dan dibangun pada tahun 1981.[1] Di Masjid ini akan diselenggarakan Seleksi Tilawatil Quran Nasional (STQN) Ke XXI 2011 pada tanggal 4-11 Juni 2011.[2]
Sabilal Muhtadin, nama pilihan untuk Mesjid Raya Banjarmasin ini, adalah sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap Ulama Besar alm. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (1710 — 1812 M) yang selama hidup-nya memperdalam dan mengembangkan agama Islam di Kerajaan Banjar atau Kalimantan Selatan sekarang ini. Ulama Besar ini tidak saja dikenal di seluruh Nusantara, akan tetapi dikenal dan dihormati meliwati batas negerinya sampai ke Malaka, Filipina, Bombay, Mekkah, Madinah, Istambul dan Mesir.





Jembatan Barito 

Jembatan Barito adalah jembatan yang menghubungkan tepi barat sungai Barito (Kecamatan Anjir Muara) dan tepi timur Sungai Barito di (Kecamatan Alalak dekat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 1.082 meter yang melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter. Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan pendekat 180 meter, dengan lebar 10,37 meter. Ketinggian ruang bebas jembatan utama 15 - 18 meter, sehingga bisa digunakan untuk lalu lintas perairan.
Jembatan Barito sering disebut pula jembatan Pulau Bakut, sesuai nama delta (pulau kecil) yang ada di bawahnya atau jembatan pulau Bakumpai, sesuai nama daerah tepi barat sungai Barito (sungai Banjar).
Jembatan ini pertama kali diresmikan pada tahun 1997 oleh Presiden Soeharto.




Pulau Kembang 

Pulau Kembang bukanlah Pulau yang isinya di penuhi kembang-kembang atau bunga-bunga. Pulau Kembang adalah Sebuah Pulau yang di dalamnya dihuni ribuan Monyet berhidung panjang atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Bekantan”. Pulau kembang merupakan sebuah delta yang terletak di tengah Sungai Barito yang termasuk di dadalam wilayah administrative kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kotamadya Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Pulau kembang terletak di sebelah Barat Kota Banjarmasin.

Pulau kembang sama halnya seperti Pulau Komodo. Perbedaanya Pulau Komodo merupakan habitatnya para komodo, sedangkan Pulau Kembang Habitatnya “Bekantan” atau Monyet berhidung panjang. Pulau kembang termasuk salah satu tempat wisata unggulan kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. Ada yang mengatakan apabila anda berkunjung ke Banjarmasin tapi belum pergi ke Pasar terapung dan Pulau Kembang, anda masih belum layak di katakana Pernah berkunjung di Banjarmasin.

Untuk dapat pergi ke Pulau Kembang tidak terlalu sulit. Letaknya berdekatan Pasar terapung Muara Kuin. Biasanya wisatawan yang ingin mengunjungi pulau kembang akan dibawa ke pasar terapung Muara Kuin terlebih dahulu menggunakan Klotok (Perahu kecil bermesin), kemudian setelah dari pasar terapung baru menuju pulau kembang.

Jangan kaget bila sudah sampai di dermaga Pulau kembang, Anda akan di sambut puluhan Bekantan. Tapi jangan takut, bekantan di pulau kembang tidak buas karena sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Yang perlu diingat apabila pergi ke Pulau kembang lebih baik barang-barang seperti Kaca Mata, Handphone atau pernak pernik lainnya di simpan dalam tas. Karena bisa di copet bekantan di sana. Biasanya bekantan yang ada di sana akan menaiki bahu wisatawan dan apabila ada aksesoris yang menarik bisa di colongnya.




Museum Wasaka 

Museum Wasaka atau juga dikenal dengan Waja Sampai Kaputing terletak di Jalan Sultan Adam Komplek H Andir, Kampung Kenanga Ulu RT 14 Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan. Museum ini berada di tepian sungai Martapura, berdampingan dengan kokohnya sebuah jembatan yang panjang dan besar, yang bernama Jembatan 17 Mei, atau lebih di kenal dengan Jembatan Banua Anyar. Museum yang diresmikan pada 10 November 1991 ini, terdapat kurang lebih 400 benda bersejarah di periode Perang Kemerdekaan. Menurut salah seorang penjaga museum disana, sebetulnya banyak koleksi lain yang merupakan peninggalan Perang Banjar, Perintis Kemerdekaan, Perang Kemerdekaan, Pengisian Kemerdekaan, hingga periode Orde Baru. Namun, karena tempat atau museumnya tidak memadai, terpaksa yang ditampilkan hanya koleksi benda-benda di periode Perang Kemerdekaan, sebagaimana yang disebutkan di atas tadi. Beberapa benda yang bisa dilihat di museum ini antara lain berbagai jenis senjata yang digunakan pejuang Banjar di masa revolusi fisik tahun 1945-1949. Seperti tombak, mandau, senapan, dan mortir. Disini juga terdapat peralatan-peralatan tradisional untuk memasak yang masih tersimpan baik pada waktu itu yang masih tersimpan baik. Hal lainnya, kita bisa melihat sebuah meja beserta empat buah kursi yang konon dulunya digunakan sebagai tempat pejuang Kalsel untuk bermusyawarah. Di sekitar kursi tersebut, tepatnya di dinding di sekeliling kursi, terdapat deretan foto gubernur, mulai dari gubernur yang paling pertama, hingga yang menjabat sekarang. Dari arsitektur bangunannya adalah salah satu khas rumah tradisional Banjar berupa tipe Bubungan Tinggi. 

Beberapa koleksi di Museum Wasaka Banjarmasin



Keracunan Makanan Akibat Bakteri: Ancaman Serius Bagi Orang Lanjut Usia

sumber: yahoo.com

Roti bakar dengan telur setengah matang adalah sarapan yang populer di Singapura, tetapi bagi lansia Singapura dan orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah, mungkin lebih baik untuk tidak memakan telur yang kurang matang. Sebabnya? Anda berisiko keracunan makanan yang disebabkan bakteri Salmonella.


Bagi lansia, lebih baik untuk tidak memakan telur yang kurang matang. (iStockphoto)Menurut Weekly Infectious Disease Bulletin dari Kementerian Kesehatan, Salmonella adalah penyebab utama keracunan makanan di Singapura dengan 1.480 kasus yang dilaporkan pada 2010 dan 1.383 kasus pada 2011. Keracunan bakteri bisa sangat berbahaya. 

"Keracunan makanan yang disebabkan oleh Salmonella atau bakteri lain yang dikenal dengan nama Listeria bisa menjadi masalah serius bagi lansia karena bakteri bisa menyebar ke organ lainnya," ujar Dr Limin Wijaya, konsultan Department of Infectious Diseases, Singapore General Hospital. 

"Kekebalan tubuh lansia yang lebih lemah membuat mereka rentan mengidap infeksi bakteri serius dan komplikasi." ujar Dr Wijaya menambahkan.


Penyebab keracunan makanan oleh Salmonella 

Sebagian besar keracunan makanan disebabkan kesalahan dalam mengolah makanan. Salmonella bisa menyebar ke makanan akibat terkontaminasi kotoran binatang atau manusia. Daging, susu, telur dan unggas adalah tempat berkembang yang umum bagi bakteri Salmonella. Bakteri tersebut bisa menyebar ke makanan lain secara tidak langsung melalui kontak dengan makanan mentah, peralatan dapur atau perabot. 

Buah-buahan dan sayur-mayur yang terkontaminasi dengan kotoran manusia di tanah maupun air juga dapat menyebabkan keracunan makanan Salmonella. 

Orang yang mengolah makanan yang tidak mencuci tangan secara benar setelah pergi ke toilet kemungkinan akan menyebabkan makan terkontaminasi oleh Salmonella.



Keracunan makanan akibat bakteri Listeria

Listeriosis adalah jenis lain dari racun makanan yang dikenal dengan nama Listeria monocytogenes. Bakteri Listeria biasanya menyebar melalui makanan mentah seperti keju lunak, daging yang tidak dimasak dan sayuran dan susu yang tidak dipasteurisasi. Bakteri ini juga bisa menyerang makanan siap santap, hotdog dan daging untuk makan siang.


Gejala keracunan makanan akibat bakteri Infeksi Salmonella

• Mual dan diare (umum) 
• Mencret 
• Muntah-muntah 
• Demam tinggi 
• Kram perut 
• Dehidrasi (contoh : mulut kering, urin berkurang) 


Infeksi Listeria 

• Nyeri otot 
• Demam 
• Mual dan diare (jarang terjadi) 

Gejala yang lebih serius seperti, linglung, hilang keseimbangan, gemetar atau kejang dan leher kaku jika Listeria menyerang sistem syaraf. 


Komplikasi dan pengobatan 

Salmonella bisa menyebabkan infeksi pada jantung, tulang atau sumsum tulang; Listeria juga bisa menyebabkan peradangan dari membran yang melapisi otak dan tulang belakang meskipun kasus ini sangat langka. 

Untuk lansia dengan kekebalan tubuh yang lemah, Listeria bisa menyerang sistem syaraf pusat dan menyebabkan radang selaput otak yang serius dan membahayakan nyawa. 

Infeksi Salmonella pada umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam empat sampai tujuh hari tanpa pengobatan bagi orang yang normal dan sehat, tapi bagi lansia membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Antibiotik akan diresepkan jika infeksi sudah parah dan menyebar melewati usus. 

Orang yang sehat jarang menjadi sakit akibat Listeria, tapi infeksi ini akan menjadi fatal bagi individu tertentu seperti wanita hamil dan lansia. 


9 tips mencegah keracunan makanan oleh bakteri

• Masukkan makanan sisa ke dalam lemari pendingin. Panaskan sampai beruap sebelum dimakan. 
• Panaskan daging siap makan, daging kaleng dan hotdog sampai beruap.
• Masak daging sampai matang 
• Hindari makanan mentah, seperti telur mentah atau setengah matang 
 Cuci tangan dengan sabun dan air setelah ke toilet dan menyiapkan makanan. 
• Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi 
• Cuci sayur mentah dan buah dengan bersih 
• Pisahkan pisau untuk daging dan sayur 
• Pisahkan makanan mentah dan matang 

"Keracunan makanan akibat bakteri tidak bisa dianggap enteng bagi lansia. Jika Anda mengalami diare dan demam yang tidak kunjung sembuh, segera cari bantuan medis," ujar Dr. Wijaya. (Teresa Cheong) 

Temukan tip dan artikel tentang kesehatan di HealthXchange.com.sg, portal kesehatan dan gaya hidup terpercaya di Singapura. 

Artikel di Health Xchange hanya bertujuan memberi informasi dan bukan untuk menggantikan diagnosis, perawatan, dan saran medis dari dokter profesional. 

Cuci Tangan Itu Sampai ke Perasaan

sumber: TRIBUNNEWS.COM - Mencuci tangan secara kasat mata bisa membersihkan secara fisik. Tapi ternyata dampaknya lebih. Cuci tangan juga sampai pada pikiran dan perasaan, memberikan dampak positif pada kesehatan fisik, tapi juga psikologis. 


Cuci tangan juga sampai pada pikiran dan perasaan (Amy Heinz)Hasil riset para peneliti Universitas Michigan, Amerika Serikat menjelaskan mencuci tangan dapat membantu "membersihkan" perasaan buruk. Dengan mencuci tangan, mandi, bahkan hanya berpikir tentang bebersih, seseorang dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan amoralitas, tidak berutung, atau keraguan. 

"Pengalaman tubuh menghilangkan racun fisik dapat memberikan dasar untuk menghilangkan racun mental yang lebih abstrak, menghadirkan aspek metafora yang sangat kuat, ucap seorang peneliti Spike Lee. 

Para peneliti meminta sekelompok responden untuk menilai moralitas mereka sendiri dan orang lain dalam situasi yang berbeda. Mereka diminta berpikir perbuatan masa lalu tidak bermoral dan tingkat kesalahan mereka dinilai menggunakan tes psikologis. 

Beberapa diuji di tempat yang bersih, dan yang lainnya diuji di tempat kotor. Dalam tes lain, responden memiliki akses untuk mencuci tangan menggunakan antiseptik dan kesempatan untuk mengambil bagian dalam perbuatan baik setelah percobaan. 

Para peneliti menemukan ketika di sebuah ruangan kotor, responden menilai moralitas orang lain lebih buruk, daripada ketika mereka berada di runangan yang bersih. Kemudian mereka mencuci tangan. Rupanya, ini menurunkan rasa bersalah mereka. 

Stonehenge Swedia? Makam Zaman Batu yang Mungkin Lebih Tua dari Stonehenge Inggris


Sebuah makam berusia 5.500 tahun yang mungkin milik seorang kepala suku Zaman Batu telah ditemukan di sebuah monumen megalitikum dan berbentuk sebuah kapal yang disebut Ale’s Stenar (Batu Ale). 

Makam yang berada di Swedia tersebut tampaknya merupakan bebatuan yang diambil dari situs lain untuk digunakan membangun monumen kapal era Viking tersebut. 


"Kami menemukan jejak — sebagian besar petunjuk — dari bebatuan besar," kata pimpinan arkeolog Bengst Soderberg dari Swedish National Heritage Board. "Saya yakin bahwa beberapa batu itu setidaknya, berdiri menyerupai kapal." 


Berlokasi di tebing pantai desa Kaseberga, terdapat Ales Stenar yang juga disebut Batu Ale, yang terdiri dari 59 batu besar yang tersusun sepanjang 67 meter menyerupai sebuah kerangka kapal. Sebagian besar peneliti percaya, struktur kapal yang berusia 1.400 tahun itu adalah monumen pemakaman yang dibangun menjelang akhir Zaman Besi Swedia.


Menurut legenda, Raja Ale dimakamkan di bawah situs tersebut. 

Megalitikum Ales Stenar yang beberapa di antaranya memiliki berat hingga 1.800 kilogram tersebut, memiliki potongan khas yang mirip dengan yang ditemukan di situs Zaman Batu. Jadi peneliti mulai bertanya-tanya, apakah batu-batu itu dicuri dari sebuah monumen yang usianya lebih tua, ungkap Soderberg kepada LiveScience.

Pada 2006 lalu, para arkeolog menggunakan sensor magnetik dan radar untuk memetakan medan tanah daerah tersebut dan menemukan struktur melingkar yang lebih besar dengan diameter sekitar 165m dengan sebuah persegi 20mx8m di bagian tengah.

Pekan lalu, tim peneliti akhirnya menggali sebuah parit kecil melalui pusat lingkaran tersebut dan menggali jejak batu-batu raksasa yang telah lama hilang. Meskipun mereka tidak menemukan kerangka, jejak yang tersisa menandakan bahwa situs tersebut merupakan sebuah ruang penguburan Neolitik yang disebut dolmen atau bebatuan tegak dengan beberapa batu horizontal di atasnya tempat jasad ditempatkan. 


"Semua batu telah dipindahkan. Dan saya akan mengatakan, kemungkinan besar mereka berdiri 40 meter dari dolmen tempat bangunan berbentuk kapal tersebut berada," kata Soderberg. 

Berdasarkan tata letak, dolmen tersebut mungkin berusia hingga 5.500 tahun — yang berarti mungkin lebih tua dari Stonehenge. Ruang pemakaman besar yang kemungkinan adalah lokasi jasad seorang kepala suku lokal atau kepala suku saat Era Neolitik, ujarnya. Karena hanya ada sedikit bukti dari luar lingkaran tersebut, para peneliti belum yakin untuk apa ruang tersebut digunakan atau apakah usianya setua dolmen tersebut. 

Ribuan situs dolmen tersebar di seluruh daratan Skandinavia, meskipun peradaban yang selanjutnya mencuri banyak batu-batu itu untuk membangun gereja dan bangunan lain.


Monumen batu raksasa tersebut menunjukkan bahwa bahkan nenek moyang orang Swedia dari Zaman Batu memiliki keturunan dan keabadian, kata Magnus Andersson dari Swedish National Heritage Board. 

Makam baru tersebut juga menunjukkan bahwa tempat tertentu, dengan tebing mengagumkan yang menghadap ke Laut Baltik, telah mengilhami banyak generasi, ungkapnya. 

"Tempat yang indah di tepi tebing pasti menarik banyak orang di seluruh zaman," katanya. "Ini menunjukkan bahwa orang-orang dalam jangka yang panjang membangun monumen mereka dan melakukan upacara mereka di situs yang sama."

Struktur Berbentuk Rusa Misterius Ditemukan di Rusia


Sebuah geoglif (simbol di tanah) berukuran besar dengan bentuk seekor rusa yang ditemukan di Rusia mungkin sudah ada ribuan tahun sebelum Garis Nazca yang terkenal di Peru.

Struktur batu berbentuk hewan tersebut, terletak di dekat Danau Zjuratkul di Pegunungan Ural, utara Kazakhstan, memiliki moncong memanjang, empat kaki dan dua tanduk. Sebuah citra satelit Google Earth bersejarah dari 2007 menunjukkan bagian yang mungkin merupakan ekor, tapi bagian tersebut kurang jelas dalam citra yang lebih baru.

Hewan tersebut membentang sekitar 275 meter (belum termasuk ekor) pada titik-titik yang terjauhnya (barat laut ke tenggara), — atau setara dengan dua lapangan sepak bola. Struktur tersebut menghadap ke utara dan akan terlihat dari punggung bukit di dekatnya.


"Bentuk tersebut awalnya akan tampak putih dan sedikit mengilap dengan latar belakang rumput hijau," tulis Stanislav Grigoriev, dari Russian Academy of Sciences Institute of History & Archaelogy, dan Nikolai Menshenin, dari State Centre for Monument Protection, dalam sebuah artikel pertama yang merinci penemuan yang diterbitkan musim semi lalu di jurnal Antiquity. 

Mereka mencatat bahwa sekarang struktur tersebut tertutup oleh lapisan tanah.

Penelitian lapangan yang dilakukan pada musim panas ini menjelaskan lebih lanjut tentang komposisi dan usia simbol tersebut, mengatakan mungkin itu merupakan produk dari "budaya megalitikum," kata para peneliti. Mereka mencatat bahwa ratusan situs megalitikum telah ditemukan di Ural, dengan struktur yang paling rumit terletak di sebuah pulau air tawar sekitar 60 km timur laut dari geoglif tersebut. [Lihat Foto Garis Nazca Rusia]


Penemuan dan penggalian

Seorang pria bernama Alexander Shestakov pertama kali menemukan geoglif tersebut dengan menggunakan citra satelit. Dia kemudian menghubungi peneliti, yang mengirim sebuah pesawat untuk memeriksa struktur raksasa tersebut.

Pencarian tersebut kemudian berkembang menjadi penggalian di lapangan oleh tim yang dipimpin Grigoriev. Mereka menemukan bahwa arsitektur batu dari geoglif tersebut cukup rumit. Ketika mereka menggali bagian dari kaki belakang batu terbesar berada di tepi, yang lebih kecil di dalamnya. Musim panas lalu mereka juga menemukan sisa-sisa lorong-lorong dan hal yang tampak menyerupai dinding kecil di kuku dan moncong hewan tersebut.

"Kuku terbuat dari batu-batu kecil yang dihancurkan dan tanah liat. Menurut saya ada dinding yang sangat rendah dan bagian sempit di antara mereka. Di bagian moncong juga ditemukan struktur yang sama: batu yang dihancurkan dan tanah liat, empat dinding kecil yang luas dan tiga lorong," tulis Grigoriev kepada LiveScience. Dia memperingatkan bahwa timnya tidak menggali langsung ke bagian bawah dinding, karena tidak ingin merusak geoglif tersebut.


Usia geoglif 

Di antara penemuan dari penggalian tersebut terdapat sekitar 40 perkakas batu, terbuat dari kuarsit, ditemukan di permukaan struktur itu. Kebanyakan dari mereka adalah perkakas seperti beliung yang disebut “mattocks”, berguna untuk menggali dan memotong. "Mungkin perkakas tersebut digunakan untuk mengekstraksi tanah liat," tulisnya dalam email.

Gaya mengolah batu tersebut disebut pemecahan batu litik dan digunakan pada sebuah artefak dari zaman Neolitik dan Eneolithic (enam hingga tiga ribu tahun SM), meskipun Grigoriev mengatakan teknologi tersebut lebih mirip Eneolithic, antara empat hingga tiga ribu tahun SM.

Jika usia itu benar, itu akan membuat geoglif tersebut jauh lebih tua dari Garis Nazca Peru, yang pertama kali diciptakan sekitar 500 SM. Grigoriev juga menambahkan bahwa studi serbuk sari kuno di situs akan membantu untuk mempersempit penentuan usianya. [Galeri: Foto Aerial Mengungkapkan Struktur Batu Misterius]

Dalam artikel jurnal Antiquity, Grigoriev dan Menshenin menyatakan bahwa penelitian tentang ilmu hewan dan manusia menunjukkan bahwa lanskap di Ural selatan mendukung sedikit pohon di zaman Eneolithic, dengan pertumbuhan hutan tidak muncul sampai sekitar 2.500 tahun yang lalu. "Ini berarti bahwa ada lanskap terbuka di Zaman Eneolithic dan Perunggu, yang memungkinkan struktur bukit tersebut terbentuk," tulis mereka.


Sebuah budaya megalitikum

Para peneliti mengatakan geoglif ini mungkin telah dibangun oleh "budaya megalitikum" di wilayah yang menciptakan monumen batu pada zaman prasejarah.

"Banyak situs megalitikum dengan fitur yang sama dengan megalit Eropa telah ditemukan: Sekitar 300 diketahui namun belum dipelajari secara rinci," tulis Grigoriev dan Menshenin dalam artikel Antiquity. Di antara megalit terdapat banyak menhir (batu besar yang berdiri tegak).

Kompleks megalitikum paling spektakuler berada di Pulau Vera yang relatif kecil, terletak di Danau Turgoyak, sekitar 60 km timur laut dari geoglif tersebut.

Grigoriev dan Julia Vasina dari South-Ural State University menggambarkan megalit Pulau Vera dalam sebuah artikel 2010, mencatat satu monumen, dua megalit, masih bertahan hingga kini karena ditutupi oleh gundukan dan mendukung sebuah galeri dan ruang persegi. Monumen lain, satu megalit, dipotong menjadi batuan dasar dan ditutupi oleh gundukan yang terdiri dari batu, pasir coklat dan banyak rumput. 

Megalit tersebut memiliki dimensi panjang 19 meter dan lebar 6 meter. Megalit tersebut berisi tiga ruangan, yang salah satunya memiliki "patung relief" dengan bentuk hewan-hewan, mungkin banteng dan serigala.

Perkakas batu dan keramik yang ditemukan di situs megalitik tersebut menunjukkan mereka berusia antara periode Eneolithic dan awal Zaman Besi, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Peneliti lebih menekankan penentuan usia penemuan tersebut perlu diverifikasi. Namun jika bukti tersebut benar bahwa geoglif raksasa dan megalitnya dibangun ribuan tahun sebelum Garis Nazca Peru, maka itu menjadi bukti kecakapan membangun dari sebuah budaya prasejarah kuno di pegunungan Ural.

Personel Pussy Riot Terancam Hadapi Kehidupan Sulit di Pengasingan



Era Stalin yang kejam memang sudah lama berlalu, tapi prinsip hukuman tahanan bagi orang Rusia yang diasingkan — tempat dua personel dari band punk Pussy Riot — tetap sama: mengisolasi narapidana dan memberikan pakaian seperti “pakaian buruh paksa."

Maria Alekhina dan Nadezhda Tolokonnikova harus cepat beradaptasi dengan kehidupan penjara, bertahan dengan makanan dan perawatan medis seadanya, dan risiko intimidasi dari narapidana yang tersinggung oleh lagu mereka yang mengolok-olok Presiden Vladimir Putin (atau sengaja disuruh untuk melakukan itu).

"Semua orang tahu aturannya: Jangan memercayai satu orang pun, jangan pernah takut dan memaafkan," kata Svetlana Bakhmina, seorang pengacara yang menghabiskan tiga tahun di sebuah tempat untuk tahanan yang diasingkan. "Anda berada di tanah tak bertuan. Tidak ada yang akan membantu Anda. Anda harus berpikir tentang segala sesuatu yang Anda katakan dan lakukan untuk tetap menjaga diri."

Alekhina (24) Tolokonnikova (22) dan Yekaterina Samutsevich (30) dihukum karena hooliganisme yang didorong oleh kebencian agama untuk penampilan di katedral utama Moskow karena Putin mengikuti pemilihan umum yang memberinya masa jabatan ketiga sebagai presiden Rusia. Para wanita tersebut bersikeras protes mereka karena politik. Tapi banyak umat beragama mengatakan bahwa mereka sangat tersinggung dengan sikap anggota band yang menari-nari di atas altar di balaklava.

Sebuah pengadilan banding memutuskan Samutsevich tidak bersalah pada Rabu, tetapi tetap menyetujui hukuman penjara dua tahun untuk yang lain. Hakim ketua mengatakan bahwa "hukuman untuk mereka hanya mungkin untuk diisolasi dari masyarakat."

Dalam koloni/tempat untuk tahanan yang diasingkan untuk wanita, narapidana tinggal di barak yang diisi 30 sampai 40 orang dalam sebuah ruangan. Mereka memulai hari dengan latihan wajib saat fajar, pada subuh dengan suhu minus 30 derajat Celcius pada musim dingin. Setelah absen dan sarapan bubur, mereka menghabiskan 7-8 jam sehari di tempat kerja, biasanya bekerja dengan mesin jahit untuk membuat seragam dan pakaian lainnya.


Karena hanya ada satu koloni hukuman perempuan di dekat Moskow, tahanan perempuan dari ibu kota biasanya dikirim ke Mordovia, sebuah provinsi penuh nyamuk di Volga River. Tim pembela mereka mengatakan Alekhina dan Tolokonnikova akan dikirim ke hukuman koloni dalam waktu dua pekan, setelah menerima salinan berkas hukuman mereka. Lokasinya masih belum diketahui.

Meskipun kondisi yang keras, banyak tahanan tetap lebih memilih koloni pusat penahanan pra-sidang, di mana mereka ditempatkan dalam sel kecil, kadang-kadang sangat tidak higienis dan hanya diperbolehkan keluar satu jam sehari. Para personel Pussy Riot ditahan di tempat itu sejak mereka ditangkap pada Februari.

Narapidana Rusia ditempatkan dalam sistem yang digambarkan menteri keadilan Rusia sebagai hal yang "amat kuno" dan yang tujuannya mengalami sedikit perubahan selama ratusan tahun. Tsar Rusia mengirim tahanan ke koloni Siberia terpencil di mana tidak tersedia cukup banyak sumber daya; sistem ini diwariskan dan dikembangkan oleh Uni Soviet, yang mempekerjakan jutaan tahanan sampai mereka mati. Rusia memenjarakan lebih banyak orang daripada negara mana pun dunia seperti Amerika Serikat dan China, menurut International Centre for Prison Studies.


Ada juga narapidana koloni pejabat pada era Putin di Rusia.

Mikhail Khodorkovsky, kepala perusahaan minyak Yukos yang dipenjara, menjalani sebagian dari 14 tahun hukuman di koloni Siberia Timur. Salah seorang pria terkaya di Rusia itu menjalani hukumannya dengan membuat sarung tangan. Ditangkap pada 2003, Khodorkovsky dinyatakan bersalah dalam dua kasus yang dianggap sebagai hukuman karena menentang kekuasaan Putin.

Bakhmina, yang pernah bekerja untuk Khodorkovsky, mengatakan Anda memiliki waktu luang sedikit untuk diri sendiri di koloni penjara, di mana penjaga seringkali memaksa tahanan untuk menghadiri kelas atau berpartisipasi dalam kegiatan budaya. Dalam sebuah surat kabel diplomatik AS yang dirilis oleh WikiLeaks pada 2010, mantan duta besar William Burns ingat pernah mengunjungi penjara wanita di mana narapidana mengenakan “busana aneh dan melakukan pertunjukan bakat” di depan para pejabat Amerika.

"Tidak ada kebosanan dalam koloni. Itu konsep yang terlalu bagus. Anda hanya akan menyesali waktu yang Anda habiskan di dalam koloni," kata Bakhmina. "Orang normal bahkan tidak bisa membayangkan lingkungan itu — Anda harus terbiasa dengan itu dan orang harus membiasakan diri dengan Anda. Dibutuhkan beberapa bulan, mungkin setengah tahun. Ini semua tentang bagaimana Anda bersikap — Anda tidak boleh menjadi sombong dan harus menghormati orang lain. "

Tahanan biasanya mendapat bayaran sama rata sekitar $10 (sekitar Rp96 ribu) per hari, yang dapat mereka gunakan untuk membeli makanan, rokok, dan perlengkapan mandi. Mereka yang keluarganya tidak mengirim logistik, menjadi pekerja pasar tidak resmi, membersihkan fasilitas-fasilitas koloni atau melakukan pekerjaan bagi narapidana yang lebih kaya. Rokok adalah mata uang internal koloni itu.


Alekhina dan Tolokonnikova, keduanya lulusan universitas, tidak mungkin memiliki banyak kesamaan dengan sesama narapidana. "Saya tidak berpikir akan ada orang yang memiliki kesamaan 90 persen," kenang Bakhmina. "Aku tidak pernah mengira ada begitu banyak pecandu narkoba, atau begitu banyak orang yang mengalami kesulitan berbicara."

Pasangan diperbolehkan melakukan kunjungan suami-istri tiga hari selama empat kali dalam setahun. Narapidana yang menunjukkan perilaku sangat baik bahkan dapat diberikan cuti dua pekan di luar perkemahan. Bakhmina hamil saat menjalani hukuman dan dibebaskan beberapa bulan setelah melahirkan seorang anak perempuan. Dia bertemu dua anak laki-lakinya yang lebih tua hanya dua kali selama tiga tahun menjalani hukuman di koloni, karena takut akan membuat trauma anak-anaknya melihat ibu mereka dipenjara.

Para ibu dengan anak-anak di bawah usia 3 tahun dapat menjaga mereka di pusat-pusat koloni hukuman, atau dalam satu koloni di Mordovia, di dalam barak mereka. Putra Alekhina yang berusia lima tahun dan putri Tolokonnikova yang berusia empat tahun akan tinggal bersama kerabat.

Kedua personel band punk itu dapat dihukum sampai 15 hari di sel isolasi untuk pelanggaran kecil seperti tidak merapikan tempat tidur atau meletakkan tangan mereka di belakang punggung mereka saat diabsen atau terlalu cepat menyapa penjaga.

Mungkin bahaya terbesar yang akan dihadapi personel Pussy Riot itu adalah berasal dari sesama narapidana. Kekerasan fisik relatif jarang terjadi dibandingkan dengan koloni pria. Namun, tekanan psikologis dapat lebih besar, kata Vitaly Borshchyov, kepala Public Monitoring Commission, sebuah organisasi hak asasi manusia yang bekerja sama dengan pemerintah untuk memperbaiki kondisi penjara.

"Koloni tersebut mengorbankan semua hal untuk wanita," katanya. "Jika ada sebuah kelompok perempuan bersama-sama dalam satu ruangan maka akan selalu berakhir pada ketegangan dan konflik. Anda mungkin akan dipukuli, dipermalukan secara seksual atau dipaksa untuk menjadi kekasih seseorang, terutama jika Anda seorang wanita muda."

Pengacara personel Pussy Riot dan pendukung mereka juga takut bahwa penganut kepercayaan Ortodoks mungkin akan menyerang mereka, baik karena terinspirasi dari pemberitaan negatif tentang protes mereka di televisi negara atau diperintah oleh pejabat negara.”

"Ketika hal-hal buruk terjadi di luar, itu akan terbawa ke dalam koloni," kata Lev Ponomarev, seorang warga Soviet pembelot yang mengelola organisasi Defending Prisoners' Rights. "Para penjahat berpikir mereka bisa lolos. Pihak berwenang benar-benar tidak peduli."


Para personel band itu telah bersumpah untuk tetap menjadi pembangkang.

"Kami tidak akan diam," kata Alekhina di pengadilan banding, Rabu. “Bahkan jika kami berada di Mordovia atau Siberia kami tidak akan diam ... seberapa kerasnya kalian mencoba untuk memfitnah kami."

Peneliti Australia Temukan Cara Basmi Hama Bintang Laut



Sydney (AFP/ANTARA) - Sebuah tim peneliti Australia telah menemukan sebuah cara efektif untuk membunuh bintang laut yang merusak terumbu karang di samudra Pasifik dan Hindia.

Penemuan oleh Pusat Studi Terumbu Karang (Centre of Excellence for Coral Reef Studies) di James Cook University di negara bagian Queensland tersebut muncul setelah sebuah penelitian menunjukkan bahwa Great Barrier Reef telah kehilangan lebih dari setengah terumbu karangnya dalam 27 tahun terakhir.

Wabah dari bintang laut besar, beracun dan berduri itu, yang berada pada polip karang, dikaitkan dengan 42 persen kerusakan tersebut.

Para peneliti mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan sebuah cara pembasmian dengan menginfeksi bintang laut menggunakan bakterinya sendiri dan dapat menghancurkan mereka dalam waktu 24 jam.
Bakteri itu juga menyebar ke bintang laut lainnya yang mendekat atau melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.

Langkah selanjutnya adalah uji coba untuk menentukan apakah metode tersebut aman bagi kehidupan laut lainnya.

“Dalam mengembangkan kontrol biologis, Anda harus sangat berhati-hati untuk menargetkan hanya kepada spesies yang Anda maksudkan, dan memastikan bahwa cara ini tidak membahayakan spesies lainnya atau bagi lingkungan yang lebih luas,” kata Morgan Pratchett, seorang profesor di pusat tersebut.
“Senyawa ini terlihat sangat menjanjikan dari sudut pandang tersebut, meskipun ada banyak pengujian yang masih harus dilakukan sebelum kita mempertimbangkan untuk melakukan uji coba di dalam laut,” tambahnya. (ai/pt)