بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 04/28/13
Go Green

Clock Link

Sunday, April 28, 2013

Van Persie Hampir Nyasar ke Kamar Ganti Arsenal


VIVAbola - Sebuah kejadian lucu jelang laga Arsenal kontraManchester United terungkap. Mantan kapten The Gunners yang sekarang membela 'Setan Merah', Robin van Persie hampir saja salah masuk ruang ganti.

Cerita bermula ketika Van Persie baru tiba di Emirates Stadium. Dengan setelan jas yang rapih dia berjalan di lorong menuju kamar ganti.

Di sana Van Persie sempat menyapa seseorang yang dikenalnya. Lalu dengan santai dia berbalik badan menuju pintu di sebelah kanan. Tapi tiba-tiba langkahnya diadang seorang pria.

Van Persie pun terhenyak, dia baru sadar bahwa ruang yang akan dimasukinya itu adalah untuk tim tuan rumah. Dengan wajah memerah dia pun langsung putar haluan menuju kamar yang semestinya.

Meskipun sudah beberapa bulan hengkang, rupanya Van Persie masih belum bisa melupakan kebiasaan ketika berada di Emirates Stadium dalam enam tahun belakangan. 

Duel Arsenal kontra MU sendiri berakhir dengan skor 1-1. Tim asuhan Arsene Wenger unggul lebih dulu melalui Theo Walcott, lalu Van Persie berhasil menyamakannya melalui sepakan dari titik putih.

Japan Airlines, Maskapai di Dunia yang Paling Tepat Waktu


Maskapai JAL dan ANA ada diposisi pertama dan kedua dengan penerbangan paling tepat waktu (reuters.com)

Jakarta - Pesawat jadi pilihan traveler untuk mempercepat waktu perjalanan. Namun, seringkali delay membuat jadwal perjalanan jadi berantakan. Ternyata, ada juga maskapai di dunia yang terbang tepat waktu. Apa saja?

Banyak traveler yang berharap bisa berangkat tepat waktu dalam setiap penerbangannya. FlightStats pun telah mengadakan survei, terhadap maskapai yang sedikitnya melakukan 30.000 penerbangan ke tiga benua per tahunnya.

Dikutip dari Huffington Post, Rabu (20/2/2013), FlightStats meninjau maskapai penerbangan internasional yang berasal dari luar Amerika Serikat, umumnya memiliki kinerja yang lebih baik.

Untuk posisi pertama maskapai dengan penerbangan paling tepat waktu didapat oleh Japan Airlines (JAL). Maskapai asal Jepang ini mendapat rating sebesar 90,35 persen.

Setelah JAL ada All Nippon Airways dengan rating 88,48 persen. Scandinavian Airlines menyusul di peringkat ketiga 87,91 persen.

Royal Dutch Airlines KLM menempel di posisi keempat dengan rating 87,85 persen. Di posisi kelima ada Air New Zealand dengan rating tepat waktu 87,76 persen.

Maskapai AS baru ada di peringkat 7 yaitu Delta Airlines yang mendapatkan rating sebesar 85,95 persen. Di Asia Tenggara, yang paling tepat waktu adalah Singapore Airlines dengan rating 80,87 persen.

Berikut daftar 21 maskapai di dunia yang paling tepat waktu:

1. Japan Airlines (90,35 persen)
2. All Nippon Airways (88,48 persen)
3. Scandinavian Airlines (87,91 persen)
4. Royal Dutch Airlines KLM (87,85 persen)
5. Air New Zealand (87,76 persen)
6. Gulf Air (87,71 persen)
7. Delta Airlines (85,95 persen)
8. Finnair (85,90 persen)
9. Alitalia (83,76 persen)
10. Lufthansa (83,51 persen)
11. Qantas (82,66 persen)
12. Air Berlin (81,80 persen)
13. Singapore Airlines (80,87 persen)
14. Air France (80,76 persen)
15. Swiss (80,24 persen)
16. Malaysia Airlines (80,91 persen)
17. United (76,94 persen)
18. American Airlines (76,93 persen)
19. Virgin Atlantic (76,77 persen)
20. Asiana (76,73 persen)
21. EVA Airways (76,31 persen)

http://travel.detik..com/read/2013/02/20/182925/2175444/1382/maskapai-di-dunia-paling-tepat-waktu-adalah?vt22021381

Modifikasi Motor ala IRON MAN oleh Presile Saraza






Gaun Transparan Artis Hollywood


Tak hanya Sophia Mueller, para selebritas Hollywood pun memilih gaun trasnparan untuk tampil di karpet merah.


Gwyneth Paltrow di Premiere 'Iron Man 3'



Candice Boucher



Lea Michelle

Ada Pulau `Awet Muda` di Sumenep

Ada Pulau `Awet Muda` di Sumenep  

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Sumenep, Jawa Timur, menyimpan potensi wisata yang tak dimiliki daerah lain di Indonesia. Potensi itu berada di Pulau Giliyang, Kecamatan Raas. Berdasarkan penelitian saint atmosfer dan iklim oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada 2006 dan Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur pada 2011, pulau itu memiliki kandungan oksigen terbaik di dunia.

Kandungan oksigen yang berada di Desa Benraas dan Bencamara berkisar 3,3 hingga 4,8 persen di atas normal. Nah, kandungan oksigen yang tinggi inilah yang menyebabkan mayoritas warga di Pulau Giliyang awet muda dan tetap segar bugar, meski usianya mencapai 90 tahun.

»Saya dan BPWS menemukan 10 warga di sana berusia 95 hingga 101 tahun masih sehat dan bekerja mencari ikan,” kata Wakil Bupati Sumenep Soengkono Siddik. Menurut dia, pihaknya dan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu tertarik untuk mengembangkan wisata »awet muda” di pulau itu.

Sayang, kata Soengkono, Lapan hingga kini masih merahasiakan titik tertinggi kandungan oksigen tepatnya berada di area mana. »Tapi ada beberapa lokasi di pulau itu yang sangat sejuk dibanding tempat lainnya. Seperti ada AC-nya,” kata dia.

Melihat berbagai keunggulan itu, Soengkono melanjutkan, BPWS langsung membuat master plan dan kerja fisik, mulai dari pembenahan pelabuhan dan pelebaran di pulau yang akan dimulai pada 2014 mendatang. "DPRD Jatim akan membahas perbaikan Pelabuhan Dungkek ke dalam PAK 2013," katanya.

Adapun Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat berada di Sumenep Selasa lalu menyatakan dukungannya kepada langkah BPWS itu. Namun, sebelum semua pengembangan "wisata awet muda" itu dimulai, dia mengingatkan BPWS akan melakukan perhitungan dengan cermat soal prospek wisata Giliyang, termasuk melibatkan ahli pariwisata. "BPWS harus membangun karena sarana dan prasarana menuju pulau itu masih terbatas," kata dia.

Abbas Akan Ajak Hamas dalam Pemerintahan Persatuan

Abbas Akan Ajak Hamas dalam Pemerintahan Persatuan

TEMPO.CO, Ramallah - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Sabtu 27 April 2013, mengatakan, ia akan memulai pembicaraan dengan semua faksi yang bertikai, termasuk Hamas, untuk membentuk pemerintah persatuan. Ini merupakan langkah penting untuk mengakhiri tahun-tahun perpecahan yang merusak internal Palestina.

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, Abbas belum membicarakan soal ini dengan pihaknya. Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, hanya mendengar tentang ajakan bergabung dalam pemerintahan persatuan itu dalam laporan media.

Hamas dan Abbas, yang mengepalai Fatah dan memegang kekuasaan di wilayah pemerintahan sendiri di Tepi Barat, berselisih cukup lama. Puncaknya terjadi saat Hamas merebut Jalur Gaza dalam perang saudara singkat tahun 2007.

Upaya penyatuan keduanya sebelumnya kandas karena tak dapat menyetujui agenda bersama, utamanya soal bagaimana menangani konflik dengan Israel. Hamas berkomitmen untuk menghancurkan Israel, sedangkan Fatah mendukung solusi dua negara dimana negara Palestina berdiri berdampingan dengan Israel.

Kebutuhan untuk membentuk pemerintahan baru ini dipicu oleh pengunduran diri Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad awal bulan ini karena keretakan hubungannya dengan Abbas. Ini juga menciptakan kesempatan bagi Abbas untuk membentuk pemerintah persatuan.

Dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Palestina, Wafa, Sabtu 27 April 2013, Abbas mendesak semua faksi "untuk bekerja sama" membentuk pemerintah persatuan nasional yang nantinya akan bertanggungjawab menyiapkan pemilihan presiden dan parlemen.

Hamas dan Fatah telah berulang kali gagal menjembatani perbedaan politik di antara mereka meski sudah menandatangani perjanjian rekonsiliasi yang ditengahi Mesir pada tahun 2011. Belum ada langkah substantif untuk melaksanakan kesepakatan yang dibuat dua tahun lalu itu.

Hamas menolak perjanjian damai interim yang ditandatangani para pemimpin Fatah pada 1990-an dengan Israel. Sementara pembicaraan perdamaian antara Israel dan pemerintahan Abbas juga terhenti sejak 2010 karena Israel memperluas pemukiman warga Yahudi di Tepi Barat.

Jurnalisme Warga Lengserkan Pejabat Cina

Jurnalisme Warga Lengserkan Pejabat Cina

TEMPO.CO, Beijing - Gara-gara laporan jurnalis warga, atau citizen journalist, seorang pejabat Partai Komunis Cina harus rela lengser. Zhang Aihua, yang memimpin partai itu di provinsi Jiangsu, dengan terbata-bata meminta maaf dan menyatakan pengunduran dirinya.

Dalam laporan itu, Zhang disorot tengah menggelar pesta mewah. Di atas meja penuh terhidang ikan dari sungai Yangtze yang langka dan anggur impor. "Saya mengaku bersalah. Maafkan saya. Saya akan melakukan apapun untuk meminta maaf," ujarnya, seperti ditulis situs Sina Weibo.

Zhang dipecat pada hari Senin. Ia menjadi korban terbaru dari tekad berhemat dan gerakan anti-korupsi Presiden Xi Jinping. Korupsi dan isu kesenjangan ekonomi yang ekstrem menjadi perhatian utama presiden baru Cina itu.

Pesta mewah Zhang direkam oleh Jia Hongwei, administrator forum web di Taizhou. Ia secara tak sengaja menemukan momen ketika Zhang menjamu 20 kolega di sebuah pusat hiburan. Tiga meja penuh makanan langka dan mahal ada di hadapan para tamu.

Jia mengatakan, penduduk setempat sering menyaksikan mobil-mobil mewah masuk dan keluar dari tempat itu. Di sini, pesta mewah biasa digelar di ruangan-ruangan khusus yang disediakan. "Dalam setiap perjamuan selalu tersaji abalone dan hidangan mahal lainnya," katanya.

Jia berhenti merekam ketika ia meninggalkan lokasi itu sekitar pukul 20.00. Ia segera mengunggahnya ke laman Sina Weibo, layanan microblogging populer Cina beberapa menit kemudian. Dengan cepat, videonya menyebar.

Pemerintah pusat kebakaran jenggot ketika rekaman itu beredar. Tim investigasi segera dibentuk, dan diketahui kemudian, pesta menghabiskan biaya melebihi batas pengeluaran untuk jamuan makan resmi yang diperkenankan oleh pemerintah pusat tahun lalu.

Dua Turis Amerika Selamat dari Kapal Tenggelam di St. Lucia


SAN JUAN, Puerto Rico (AP) — Perjalanan memancing di pantai utara St Lucia itu rencananya berlangsung sepanjang hari, tapi empat jam setelah perjalanan mulai, sistem listrik perahu bergemeretak dan meledak. 

Dan Suski, pebisnis usia 30 tahun dan pakar teknologi informasi dari San Francisco, baru saja menangkap ikan marlin di laut lepas seberat 90,7 kg dengan bantuan kakak perempuannya, Kate Suski, arsitek berusia 39 dari Seattle. Kejadiannya saat tengah hari pada 21 April. 

Dan masih berusaha menarik ikan saat air masuk ke kabin dan membanjiri ruang mesin, sampai kapten menghubungi radio untuk meminta bantuan dan meneriakkan koordinat mereka.

Baru 14 jam kemudian dan perjalanan berenang yang panjang, mimpi buruk mereka berakhir. 

Seiring dengan makin banyaknya gelombang yang menghantam kapal dari perusahaan lokal Reel Irie, makin banyak pula air yang masuk. Kapten kapal pun melemparkan pelampung ke arah kakak-beradik ini. 

"Dia bilang, 'Ayo lompat! Lompat keluar!'" kata Kate Suski, menceritakan kembali kata-kata si kapten lewat wawancara telepon, Kamis, pada Associated Press. 

Kakak-beradik ini mematuhi perintah si kapten dan melompat ke laut bersama kapten dan kelasi. Sekitar lima menit kemudian, kapal yang mereka tumpangi pun tenggelam. 

Mereka berada sekitar 13 km dari pinggir pantai, dan gelombang berukuran dua kali tubuh manusia mengombang-ambingkan mereka. 

"Kapten menyuruh kami untuk tetap bersama, dan bantuan akan datang dan kami harus menunggu," kata Kate Suski. 

Mereka menunggu selama satu jam, tapi tak ada yang datang. 

"Aku bilang, 'Ayo berenang, ayo berenang. Kalau mereka datang, mereka akan menemukan kita. Kita tak bisa diam saja di sini,'" kata Kate Suski lagi. 

Saat kakak-beradik Suski ini berenang, mereka mulai kehilangan kapten dan kelasi di tengah gelombang yang membesar. Mereka juga langsung kehilangan arah daratan karena hujan datang. 

"Kami hanya melihat gelombang dan kegelapan," kata Dan Suski. 

Pesawat dan helikopter tampak di kejauhan dan berputar-putar di area tersebut, tapi tak ada yang melihat Dan dan Kate. Beberapa jam berlalu, dan matahari mulai terbenam. 

"Tiba-tiba kami sangat menyadari betapa suramnya situasi yang kami alami," kata Kate Suski. "Anda berhadap-hadapan dengan kematian sendiri..kami mencoba memahami cara-cara yang akan menjadi penyebab kematian. Apa kami akan tenggelam? Dimakan oleh hiu?"

"Hipotermia?" tanya Dan Suski. 

"Apakah kaki kita akan kram dan menyulitkan berenang?" lanjut kakaknya. 

Mereka berenang selama 12-14 jam, berbicara sambil mendorong tubuh mereka dan menggigil di tengah laut. Dan Suski berusaha mengabaikan apa yang ia ingat tentang film "Open Water", kisah pasangan yang melakukan scuba-diving dan tertinggal oleh grupnya dan diserang oleh hiu. Kakaknya juga bilang dia tak bisa tak berpikir soal hiu. 

"Saya sampai mau muntah saking takutnya," ujar dia.

Saat mereka berada 9 meter dari daratan, mereka sadar tak bisa sampai ke daratan. 

"Ada tebing-tebing tajam di pinggir laut," ujar Kate Suski. "Kami tahu, kami akan menghantam karang."

Dan Suski berpikir bahwa mereka harus terus mencoba mendekati bebatuan itu, tapi kakaknya tak setuju. 

"Kita tidak akan selamat di sana," kata Kate Suski pada adiknya.

Mereka berenang sampai melihat celah pasir. Saat sampai di daratan, mereka kolaps, tak sanggup berjalan. Saat itu sudah lewat tengah malam dan mereka tak melihat ada rumah di sekitar situ. 

"Kata Dan, prioritas pertama kami adalah tetap hangat," kata Kate mengingat saat itu. 

Mereka terus berjalan ke daratan dan berbaring berdampingan, mereka menarik rumput dan semak-semak untuk menutupi tubuh agar tetap hangat. Kate Suski hanya mengenakan bikini, dia melepas gaun pendeknya agar bisa berenang lebih ringan. Dan Suski pun sudah melepaskan celana pendeknya, karena dia ingat pepatah masa kecil yang bilang, "mayat berpakaian terbaik mengenakan katun."

Mereka mendengar gemericik sungai tapi memutuskan menunggu sampai hari terang untuk memastikan air itu bisa diminum. 

Saat matahari terbit, mereka mulai berjalan melewati semak tebal, memunguti mangga pahit di sepanjang jalan dan berhenti untuk makan pisang hijau. 

"Mungkin itu pisang terbaik dan terburuk yang pernah saya makan," kata Dan Suski. 

Sekitar tiga jam kemudian, mereka bertemu seorang petani muda berjalan dengan seekor anjing putih. Dia memberi kakak-beradik ini biskuit, air, dan menunggu sampai polisi datang.

"Kami bertanya apa mereka mendengar kabar tentang si kapten kapal dan kelasi," kata Kate Suski. "Kata mereka, mereka lihat berita semalam sebelumnya dan si kapten dan kelasi belum ditemukan. Dan kami langsung merasakan sebuah tragedi."

Kakak-beradik Suski lalu dirawat di rumah sakit dan menerima cairan infus. Dokter-dokter sampai khawatir mereka tak bisa mengambil darah dari lengan Kate Suski saking parahnya dehidrasi yang ia alami. Suski bersaudara ini kemudian mendengar bahwa kapten kapal kelasi diselamatkan setelah hampir 23 jam berada di laut. Keluarga si kapten dan anak buah langsung dikabari, dan mereka kini sudah dirawat setelah terombang-ambing di laut. 

Kementerian pariwisata St Lucia menyebut peristiwa ini sebuah keajaibanm dan unit urusan maritim pulau tersebut sedang menyelidiki apa penyebab tenggelamnya kapal. Polisi laut Sersan Finley Leonce bilang mereka sudah mewawancara kapten dan polisi tak mencurigai adanya sabotase atau aktivitas kriminal dalam tenggelamnya kapal.

Seorang pria yang menerima telpon, Kamis, di perusahaan Reel Irie menolak berkomentar tapi bilang bahwa dia bersyukur semua orang selamat. Dia bilang, kapten dan kelasi berdiri dekat dia tapi mereka belum siap bicara soal insiden tersebut. 

Kate dan Dan bilang mereka tak menyalahkan siapapun atas kecelakaan kapal tersebut. "Kami merasa sangat bersyukur bisa selamat," kata Kate Suski. "Sepertinya tak ada yang merusak kebahagiaan itu."

Sekembalinya ke hotel mereka di St Lucia awal pekan ini, Kate dan Dan Suski langsung mendapat sebuah suite untuk memulihkan diri dari luka-luka di kaki, tendonitis parah di pergelangan kaki karena berenang, dan luka gesek dari jaket penyelamat. 

"Benar-benar luar biasa. Sebuah pengalaman yang menggugah," kata Dan Suski.

Sabtu ini, mereka berencana terbang kembali ke AS untuk bertemu ayah mereka di Miami. 

Dulunya, Kate Suski suka tidur larut malam, tapi kini ia tak keberatan bangun pagi buta untuk penerbangan atau untuk alasan lain. "Sejak kecelakaan ini, saya selalu terbangun sebelum matahari terbit. Saya tak pernah begitu menantikan terbitnya matahari sepanjang hidup saya."

Diam-Diam Kubu Adi Bing Slamet Minta Subur Cabut Perkara


KAPANLAGI.COM - Menurut pengakuan Ramdan Alamsyah, kuasa hukum Eyang Subur, ada beberapa pihak Adi Bing Slamet yang mendatanginya dan meminta berdamai. Mereka pun meminta agar Eyang Subur mau mencabut perkara.

Meski enggan membeberkan siapa orang itu, namun Ramdan mengaku menolak permintaan tersebut. Hal itu dibeberkannya saat ditemui di Bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).

"Orang mengatasnamakan kubu Adi meminta damai untuk mencabut perkara, kita bilang gak bisa. Kalau mau damai boleh, tapi perkara tetap berjalan," ucapnya.

Ramdan sendiri aneh dengan sikap kubu Adi itu yang dinilainya sangat kontra saat berada di depan kamera "Buat apa? Kok dari mereka di depan kamera ngomongnya A, tapi di belakangnya beda. Minta damailah," imbuhnya heran.

Diteruskannya, peristiwa itu baru saja terjadi beberapa hari lalu. Bahkan menurutnya, Adi juga mengetahui perihal tersebut. "Beberapa hari ini lah. Adi juga tahu. Pokoknya merekalah. Coba saja ditanya ke Adi," tukasnya. (kpl/aha/abs/sjw)

Jabar Nomor Satu Kasus Penodaan Agama

Jabar Nomor Satu Kasus Penodaan Agama    

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jawa Barat merupakan wilayah yang paling banyak memunculkan kasus penodaan agama dan rumah ibadah. Data ini dimuat dalam Laporan Kehidupan Beragama 2013 oleh Center for Religious and Cross Culture Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada yang dipublikasikan pada Kamis, 25 April 2013.

Laporan itu juga menyimpulkan kasus penodaan agama lebih sering mampir ke pengadilan. Selama 2012, tercatat ada sembilan kasus. "Pada konflik rumah ibadah, mediasi lebih banyak dipilih. Sayang prosesnya tak banyak berhasil," kata Direktur Program CRCS Zainal Abidin Bagir.

Zainal mengatakan, salah satu kesimpulan utama laporan itu adalah pentingnya melembagakan mediasi sebagai solusi konflik. "Kalau tetap tak ada terobosan, bakal terus bermunculan kasusnya, terutama di isu penodaan agama dan konflik rumah ibadah," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah perlu segera membentuk lembaga mediator resmi konflik keagamaan di banyak daerah rawan. Menurut peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM, Syamsu Rizal Panggabean, mediasi lebih menjanjikan penyelesaian konflik yang mendidik ketimbang instrumen hukum. "Sampai sekarang belum ada yang resmi, sementara kapasitas pemda maupun polisi sebagai mediator sangat rendah," kata Syamsu pada acara yang sama.

Dia mengatakan instrumen hukum terbukti lemah di banyak kasus. Misalnya, konflik rumah ibadah Gereja HKBP Filadelfia Bekasi dan GKI Taman Yasmin Bogor, keputusan Mahkamah Agung justru diabaikan. "Kasus ini menunjukkan pula dalam isu konflik agama tata kelola pemerintahan terlihat buruk, sebab kepala daerah yang menolak eksekusi putusan MA," kata dia.

Rizal menilai mediasi yang berjalan justru diwarnai proses negosiasi yang timpang. Pemerintah daerah atau polisi memihak salah satu kelompok. "Tajul Muluk (tokoh Syiah Sampang) mengaku saat mediasi pernah diminta polisi menandatangani peryataan tobat," kata dia.

Mediator, kata dia, mesti mampu mendorong aktor yang terlibat, baik mayoritas maupun minoritas, untuk menjalankan komunikasi sosial yang tak memicu ledakan konflik. "Kasus Syiah Sampang, ekskalasi konflik makin memuncak ketika perang argumentasi terjadi lewat toa (pengeras suara) masjid," ujar Rizal.