بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 11/01/15
Go Green

Clock Link

Sunday, November 1, 2015

Tolak Antar Miras, Dua Sopir Dapat Hadiah 240 Ribu Dolar AS



REPUBLIKA.CO.ID, ILLINOIS -- Juri telah memberikan 240.000 dolar kepada dua pengemudi Muslim yang dipecat dari perusahaan truk di Illinois. Mereka dipecat karena menolak untuk mengantarkan bir.

Hakim mendapati Star Transport, perusahaan transportasi milik Morton, melanggar keyakinan beragama dari kedua supir perusahaan mereka, Mahad Abass Mohamed dan Abdikarim Hassan Bulshale.

Sebuah gugatan tahun 2013 yang diajukan US Equal Employment Opportunity Commission, mengatakan dua orang itu dipecat pada tahun 2009, setelah mereka menolak mengantarkan minuman beralkohol karena melanggar nilai-nilai agama mereka sebagai seorang Muslim.

Gugatan itu menuntut perusahaan karena tidak memberikan akomodasi yang baik karena agama mereka. Bagi umat Islam yang taat, mengkonsumsi atau bahkan menjadi dekat dengan alkohol sangatlah dilarang.

EEOC berpendapat perusahaan bisa dengan mudah memindahkan dua pengemudi tersebut. Perusahaan mengakui kewajiban itu pada awal tahun ini.

Hakim kepala Distrik AS James Shadid telah mendukung keputusan komisi pada bulan Maret, setelah perusahaan mengakui kewajiban mereka.

Juni Calhoun, salah satu pengacara komisi pada kasus ini, menyatakan Start Transport tidak memberikan pelatihan diskriminasi kepada staf sumber daya manusia, yang mengarah kepada insiden yang menimpa dua pengemudi tersebut.

"Mereka menderita ketidakadilan nyata yang perlu ditangani. Dengan putusan ini, juri memperbaiki ketidakadilan dengan mengirimkan pesan yang jelas untuk Star Transport dan pengusaha lain bahwa mereka akan bertanggung jawab atas praktik-praktik kerja yang melanggar hukum," kata Calhoun.

Derek Mobil dari Lumpur Biayanya Setara Mazda6 Baru

Pria ini harus membayar jasa derek sebesar US$ 48 ribu atau sekira Rp 655,7 jutaan.

Liputan6.com, Massachusetts - Hati-hati bila Anda meminta bantuan jasa mobil derek ketika mobil sedang bermasalah. Bila perlu, tanyakan terlebih dahulu biaya jasa yang diminta oleh penyedia mobil derek.

Salah satu pengalaman buruk terhadap penyedia mobil derek dialami oleh Joel Ramel. Ia terpaksa meminta bantuan mobil derek saat Jeep Cherokee miliknya terperosok di kubangan lumpur.

Dilansir Carbuzz, Jumat (30/10/2015) insiden ini terjadi di Walpole, Massachusetts dimana Ramel sedang melakukan kegiatan off road di kawasan ilegal hingga mobilnya terperosok ke dalam lumpur.

Pria ini harus membayar jasa derek sebesar US$ 48 ribu atau sekira Rp 655,7 jutaan kepada Assured Collison. Nominal tersebut bahkan lebih mahal dari harga Mazda6 terbaru di Indonesia yang seharga Rp 605 juta.

Mobil derek membutuhkan waktu hingga 12 jam untuk evakuasi dan pihak penyedia mobil derek mengklaim mahalnya biaya yang diminta dianggap setara dengan bahaya yang ditempuh. Di lokasi tempat Cherokee nahas tersebut berada merupakan daerah dimana banyak saluran listrik bertegangan tinggi.

Penderitaan Ramel masih terus berlanjut. Setelah SUV miliknya berhasil dievakuasi, mobil tersebut kemudian disita oleh petugas berwenang setempat. Ia juga dikenai hukuman denda atas tuduhan mengganggu ketertiban dan bermain off road pada lahan milik orang lain.

(ysp/ian)

Foto Imigran Berjilbab Ini Memenangkan WMA Open Photo Contest 2015


SRIPOKU.COM --- Foto tunggal karya fotografer Hongkong kelahiran Filipina, Phey Palma, memenangkan WMA Open Photo Contest 2015.

Foto berjudul "Identity 1" ini mengetengahkan pose seorang gadis muslim yang cantik, mengenakan jilbab dan duduk di atas tumpukan koper.

Palma menyebut objeknya sebagai bagian dari satu keluarga imigran asal Timur Tengah yang mencoba mencari peruntungan di Hongkong.

Foto ini menyisihkan 10 foto finalis lain (termasuk karya lain dari Palma yang berjudul "Identity 2") karena dewan juru menganggapnya mewakili kecenderungan perubahan pandangan sosial terhadap kaum pendatang di tengah-tengah masyarakat Hongkong.

"Para imigran ini memang tetap menjadi minoritas yang di sejumlah bidang terposisikan marginal. Namun secara umum, mereka sudah diterima dengan sikap jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

Paling tidak, perbedaan perlakuan tidak lagi terlalu kentara," ucap Siu Wai Hang, salah seorang anggota dewan juri, seperti dikutip Coconut Hongkong, kemarin.

"Selain keindahan yang muncul dari komposisinya yang sederhana, kekuatan terbesar foto ini adalah upaya untuk menyuarakan kesamaan hak. Warga Hongkong, etnis China, dan kaum pendatang termasuk imigran muslim, asalkan memenuhi tiap-tiap aturan bernegara, memang memiliki hak hidup yang sama," katanya menambahkan.

Dewan juri juga memilih foto berjudul "Coming of Age" karya Zion Cheng sebagai foto pilihan warga. Foto ini memperoleh paling banyak 'like' saat diposting di media sosial.

Foto terbaik mendapatkan hadiah sebesar 20 ribu dolarHongkong, sedangkan foto favorit diganjar 15 ribu dolarHongkong.(ags/tribunmedan)

Negara Papua Telah Didaftarkan Ke PBB, Kini Giliran Riau


BataraNews.com – Kasus makar “Presiden Papua” dengan agenda pembacaan eksepsi terdakwa dalam sidang lanjutan telah berlangsung pada Rabu 8 Februari di Pengadilan Negeri Jayapura.
Forkorus Yaboisembut yang mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden Negara Republik Federal Papua Barat dalam Kongres Rakyat Papua III menolak dakwaan jaksa yang menjeratnya dengan pasal 106 KUHP tentang tindak pidana makar.
“Kami menolak dakwaan sebab selama ini kami melakukan perjuangan dengan cara damai, beradab dan bermartabat, sehingga tidak melanggar aturan,” tegas Forkorus Yaboisembut kepada wartawan usai sidang pembacaan eksepsi.
Perjuangan, lanjutnya, dilakukan tanpa kekerasan, tanpa senjata sebab akan banyak korban dan melanggar HAM. “Orang akan banyak mati bila kami berjuang dengan kekerasan,” singkatnya.
Forkorus juga meminta pemerintah Indonesia berhenti memaksakan bangsa Papua menjadi bangsa Indonesia. “Stop memaksa kami menjadi bangsa Indonesia, kami bangsa Papua berhak menentukan nasib kami sendiri,” tegasnya.
Forkorus Yoboisembut yang juga Ketua Dewan Adat Papua DAP juga mengklaim, selain memiliki 35 pengacara dalam negeri juga memiliki 6 orang pengacara internasional di Brussel, Belgia. “Enam pengacara internasional ini akan mendaftarkan Negara Federal Republik Papua Barat di Perserikatan Bangsa Bangsa PBB. Ini surat mereka,” ujar Forkorus sambil menunjukan surat dari 6 pengacara Internasional tersebut.
Menurutnya, tugas pengacara mereka di tingkat internasional adalah memberitahukan dan mendaftarkan negara Federal Republik Papua Barat di PBB, menggugat aneksasi negeri Papua Barat ke Mahkamah Internasional. “Tugas mereka memberitahukan negara Federal Republik Papua Barat ke PBB, menggugat aneksasi Papua Barat ke Mahkamah Internasional,” paparnya.
Forkorus Cs mengklaim surat pendaftaran Negara Federal Republik Papua Barat telah didaftarkan ke Sekretariat PBB oleh pengacara internasional mereka pada tanggal 26 Januari lalu. Sementara salinan suratnya telah diterima Forkorus Cs dua hari setelah pendaftaran surat itu ke PBB yakni tanggal 28 Januari.
Kini, aroma gerakan serupa juga telah terjadi di bumi lancang kuning, Riau. Namun gerakan ini belum ada langkah kongkrit dari para tokoh gerakan dari Riau yang sudah melakukan lobi ke PBB.

Umat Islam Papua Terus Bertambah



BataraNews.com – Tokoh Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT) KH. Didin Hafidhuddin mengungkap kabar bahwa keberadaan muslim di Papua semakin hari semakin bertambah.
“Ternyata umat Islam di Papua itu banyak jumlahnya, sampai 40 persen. Dan menurut dai asal Papua, Ustaz Fadlan Garamatan, disana itu hampir setiap hari ada yang masuk Islam,” kata Kyai Didin saat pengajian shubuh di Masjid Al Hijri Air Mancur Bogor, Ahad (2/8/2015), seperti dikutip dari Suaraislam.com.

Dengan keadaan itu, menurutnya, membuat para misionaris merasa iri. “Mereka itu bahkan sudah membuat lapangan terbang sekitar 240 buah di Papua. Ajaran Kristen sendiri sudah lama disebarkan di Papua. Tapi bedanya dengan Islam, Islam itu merubah prilaku sedang agama lain tidak. Begitu masuk Islam itu ada perubahan, mereka jadi memakai baju, menutup aurat. Itu konsekuensi dari ibadah, ketika masuk Islam harus seperti itu,” ungkap pria yang akrab disapa Kiai Didin.
Kiai Didin yakin, dengan perkembangan dakwah di Papua, umat Islam akan semakin banyak kedepannya. “Kita yakin insyaallah umat Islam di papua akan jaya,” harapnya.
Terkait tragedi penyerangan jamaah shalat Idul Fitri dan pembakaran masjid di Tolikara, menurut Dekan Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor itu ada grand design untuk kepentingan tertentu di Papua.
“Pulau yang paling kaya di dunia itu Irian (Papua) dan disana itu setiap tahun minimal dua kali terjadi konflik. Kita berharap tragedi di Tolikara ini menjadi yang terakhir,” tandasnya.

Iklan Barbie yang Kontroversional


SRIPOKU.COM - Barbie adalah boneka cantik yang sering menyebabkan kontroversi. Ingin tahu apa yang menjadi masalahnya kali ini?

Sebuah iklan Barbie yang baru menunjukkan sosok perempuan-perempuan muda berprofesi sebagai profesor, dokter hewan, pebisnis, dan instruktur olahraga.

Iklan berdurasi dua menit ini menceritakan seorang perempuan yang membayangkan bermain dengan Barbie.

Pada akhir iklan, disebutkan tagline, “Ketika seorang perempuan bermain Barbie, dia membayangkan semua kemungkinan impiannya.”

Video yang sudah dibagikan lebih dari 40.000 kali dan disukai 66.500 ini menerima tanggapan beragam dari netizen.

Sejumlah orang yang menyukai video ini berkata bahwa mereka memang terinspirasi pada sosok Barbie.

Ada yang berkata mereka akhirnya berhasil menjadi seperti sosok Barbie yang mereka inginkan.

Sayang, ada yang menganggap iklan ini terlalu mempromosikan bentuk badan sempurna.

Penekanan perusahaan pembuat Barbie dianggap lebih pada standar bentuk badan, bukan intelektualitas perempuan.

Menurut para pengamat, jika bentuk badan Barbie dibuat lebih realistis, maka iklan ini akan jadi sempurna.

Sejumlah psikolog juga mengingatkan bahwa efek Barbie pada anak-anak sangat besar.

Iklan ini dinilai sangat cermat sebab lucu, warna-warni, dan berarti penting untuk anak-anak.

Sayang, sekali lagi ditekankan bahwa bermain Barbie bisa saja tak akan membawa dampak positif pada pencapaian impian.

Jadi para psikolog mengingatkan orangtua dan anak-anak bahwa Barbie bisa jadi bukan contoh yang baik dan jangan sampai disalahartikan oleh anak-anak sebagai figur ideal. (Intisari-online)

Indonesia, Nama Seorang Taruni Cantik

Sartono , Pencipta Lagu Hymne Guru Meninggal Dunia


BataraNews.com – Pencipta lagu hymne guru, Sartono (79) akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kota Madiun, Jawa Timur pada Ahad (1/11) akibat sakit yang dideritanya.

Perwakilan keluarga, Tiwi mengatakan Sartono wafat akibat mengalami komplikasi penyakit diabetes, stroke, darah tinggi, dan pikun selama beberapa tahun terakhir.

“Bapak Sartono meninggal siang tadi. Sebelumnya kondisinya terus menurun sejak masuk ruang ICU,” ujar Tiwi.


Menurut dia, Sartono masuk RSUD Kota Madiun sejak 20 Oktober lalu dan dirawat di ruang perawatan Mawar rumah sakit setempat. Beberapa jam setelah itu, Sartono dipindah ke ruang Paviliun Cendana 10.

Namun, akibat kondisinya yang terus menurun, sang guru ini akhirnya dipindah ke ruang ICU sejak 30 Oktober.


“Tensi darah bapak terus menurun dan nafasnya juga tersengal-sengal. Kini jenazah sudah dibawa ke rumah duka di Jalan Halmahera, Oro-Oro Ombo Kota Madiun,” kata dia.

Ia menjelasan, Sartono mulai menunjukkan tanda-tanda sakit pada 17 Oktober setelah terjatuh dari tempat tidurnya. Selain terjatuh, beliau juga tidak mau makan dan merasakan sakit pada lengan kirinya. Lalu, pihak keluarga memutuskan membawa Sartono ke rumah sakit. 

Sartono merupakan mantan guru di sebuah yayasan swasta di Kota Madiun. Ia mengajar di SMP Katolik Santo Bernardus Madiun. Sebagai guru seni dan kecintaannya pada seni musik, Sartono lalu menciptakan lagu hymne guru yang berjudul “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.

Dalam lagu itulah Sartono mengungkapkan kekaguman dan pujiannya kepada para pendidik yang tanpa pamrih, bagaikan pahlawan tanpa tanda jasa. Selain hymne guru yang monumental itu, Sartono juga menghasilkan delapan lagu bertema pendidikan.

Perhatiannya yang demikian serius dalam dunia pendidikan dan pengabdiannya sebagai guru membuahkan penghargaan dari Mendikbud Yahya A. Muhaimin dan penghargaan Dirjen Pendidikan, Soedardji Darmodihardjo.