بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 08/13/14
Go Green

Clock Link

Wednesday, August 13, 2014

Robin Williams Meninggal karena Bunuh Diri


DREAMERSRADIO.COM - Setelah kejadian mengejutkan di mana Robin Williams ditemukan tewas di rumahnya, ketiga anak Robin, Zak, Cody, dan Zelda Williams akhirnya buka suara. Mereka memberikan pernyataan ini tepat satu jam setelah kematian aktor pemenang Oscar itu dinyatakan oleh kepolisian. Istri kedua Robin, Marsha Grace Williams, juga memberikan pernyataan yang sangat menyentuh hati.
Zak berkata, ia baru saja kehilangan seorang sosok ayah dan sahabat baik. Ia berjanji akan mengenang ayahnya selalu dalam hatinya. Zak akan meminta siapapun orang yang kenal dengan ayahnya untuk mengingatnya sebagai orang yang baik, murah hati, dan lembut.
 Sedangkan Cody berkata bahwa tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan rasa cinta dan hormatnya kepada ayahnya. Baginya, dunia tidak akan sama tanpa ayahnya. Ia akan merindukan ayahnya dan mengingatnya selama sisa hidupnya.
 Berbeda dengan Zak dan Cody, Zelda terlihat lebih emosional dengan kata-katanya. Zelda berkata keluarganya tidak pernah terlihat saat sedang menghabiskan waktu bersama karena itu adalah cara mereka menikmati waktu. 
 "Tapi sekarang ayah sudah pergi. Waktu terakhirku bersamanya adalah saat ia ulang tahun, dan aku sangat berterima kasih karena aku, Zak, dan Cody bisa menghabiskan waktu bersamanya dengan bertukar kado dan tertawa bersama," ujar wanita kelahiran 31 Juli 1989 ini.
 Istrinya sangat terpukul dengan kejadian ini. Marsha meminta kepada semua orang untuk mengingat Robin sebagai orang yang lembut, penuh kasih sayang, humoris, pintar, dan murah hati. "Aku akan selalu di sini bersama anak-anak untuk mencoba bertahan setelah kehilangan orang yang kami sayang," ujar Marsha.

Maryam Mirzakhani, Wanita Pertama Raih Medali Matematika Setara Nobel


TEMPO.CO, Seoul – Ahli matematika kelahiran Iran, Maryam Mirzakhani, pada Rabu, 13 Agustus 2014, menjadi wanita pertama yang dianugerahi Fields Medal, yakni penghargaan khusus di bidang matematika yang setara dengan hadiah Nobel.
Mengutip laporan Reuters, profesor di Universitas Stanford California ini merupakan satu dari empat penerima Fields Medal di Kongres Matematika Internasional yang diadakan di Seoul, Korea Selatan. Ia menjadi wanita pertama yang meraih penghargaan ini sejak penghargaan ini didirikan pada tahun 1936 lalu.
»Ini merupakan kehormatan besar. Aku sangat senang jika ini memotivasi para ilmuwan perempuan,” kata Maryam seperti dikutip situs resmi Universitas Stanford. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa ada lebih banyak wanita yang akan memenangkan penghargaan ini dalam tahun-tahun mendatang.
Maryam lahir di Teheran pada 37 tahun lalu dan menetap di sana sampai ia mulai bekerja di Universitas Harvard. Meski bermimpi menjadi penulis, Maryam begitu bersemangat memecahkan masalah matematika. Penghargaan ini ia dapat atas karyanya dalam memahami simetri permukaan melengkung.

KPU Terbukti Bersalah Bongkar Kotak Suara, Pintu Kemenangan Prabowo-Hatta



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik menyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah terbukti melanggar peraturan dengan membongkar kotak suara, tanpa persetujuan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ketua MK telah bilang pembukaan kotak suara diizinkan mulai 8 Agustus 2014, sehingga tindakan KPU bongkar kotak suara, jelas-jelas melanggar peraturan, karena bongkar kotak suara sebelum tanggal tersebut," kata Taufik di rumah yang berada di Jalan Sisingamangaraja No. 21, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (10/8/2014).
Taufik pun menilai, bersalahnya Ketua KPU RI Husni Kamil Manik melakukan pelanggaran dengan mengirimkan surat ke KPU daerah untuk pembongkaran kotak suara, sebelum proses persidangan MK berlangsung. Sehingga, hal ini menunjukkan bahwa tim Prabowo-Hatta akan memenangkan gugatan hasil Pilpres 2014.
"Bagi kami, ini merupakan pintu kemenangan buat kami. Karena KPU jelas-jelas melakukan pelanggaran," cetus Taufik.
Diketahui, KPU keluarkan surat edaran tanggal 25 Juli 2014 mengenai instruksi KPU Pusat kepada seluruh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk membuka kotak suara dalam rangka mengantisipasi gugatan Prabowo-Hatta ke MK.

MD, Pelaku Mutilasi di Siak Jual Daging Korbannya ke Sejumlah Kedai



MERDEKA.COM. Pengungkapan kasus mutilasi di Siak, Riau banyak membuka fakta baru yang mencengangkan. Selain menyodomi, memutilasi dan memakan kelamin korbannya, pelaku utama kasus ini juga menjual daging korbannya.


MD menjual daging korban mutilasinya ke sejumlah kedai. Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Arif Rahman Hakim, Rabu (13/8) kepada sejumlah wartawan mengatakan, menurut pengakuan tersangka MD, yang menjadi tokoh utama dalam kasus ini, daging korban diakui dijual ke sejumlah kedai. Kepada pemilik kedai, MD menyebut jika daging yang dijualnya adalah daging sapi.



"Hasil pemeriksaan penyidik yang masih berjalan, sudah 3 saksi yang dimintai keterangan, sementara tersangka DD (tersangka lain) tidak mengetahui bungkusan yang dijual tersangka MD tersebut merupakan daging korban, melainkan dijelaskan sebagai daging sapi," jelas Kombes Pol Arif Rahman Hakim.



Kepada pemilik kedai, MD menyebut sedang butuh uang untuk memperbaiki motornya. Dengan alasan itu MD laris menjual daging korban mutilasi yang dia sebut sebagai daging sapi.



"Alasannya menjual daging yang ia sebut sebagai daging sapi ini, untuk memperbaiki sepeda motornya yang rusak," terang Arif.



Polda Riau mengimbau khususnya masyarakat Siak, untuk tidak khawatir terkait kasus ini. Polisi pun berjanji akan terus melakukan penyidikan untuk mengungkap tuntas mutilasi tersebut.



"Masyarakat Siak tak perlu resah, serahkan ke pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Dan yang pasti, kasus ini murni pembunuhan, terkait peredaran daging itu tidak akan dibiarkan kepolisian, dan akan terus diusut," pungkas Arif.

Adriana Menikahi Leandro, Kakaknya Sendiri

Ditinggalkan Ibunda Sejak Bayi, Adriana Menikahi Kakaknya Sendiri

TRIBUNNEWS.COM, SAO PAULO - Seorang perempuan Brasil seperti disambar petir di siang bolong. Itu setelah pencarian panjang dia atas keberadaan sang ibu justru mengantar pada fakta mengejutkan, sang suami ternyata adalah saudara kandungnya. Kisah Adriana dan suaminya Leandro ini menjadi pemberitaan media-media di Brasil bahkan hingga Time ikut memberitakan dalam lamannya.
Adriana dan suaminya, Leandro, kini tahu mereka berdua telah ditinggalkan oleh ibu yang melahirkan mereka saat masih kecil. Adriana, 39, tidak pernah melihat ibunya sejak berusia 1 tahun. Adriana juga tak pernah tahu bahwa dia punya saudara laki-laki. Adapun Leandro sejak usia delapan tahun diasuh oleh perempuan yang dia pikir ibunya, ternyata adalah ibu tiri.
Time memberitakan bahwa pasangan suami-istri itu bertemu setelah Adriana pindah kembali ke kampung halamannya demi bangkit dari pernikahan yang gagal. Mereka telah punya anak dari pernikahan sekandung itu. Anak perempuan mereka kini telah berusia 6 tahun sejak menikah tujuh tahun lalu.
Sebenarnya Adriana sudah menyerah mencari keberadaan sang ibu, hingga dalam satu kesempatan dia menghubungi Radio Globo. Dia merasa inilah waktunya. Dalam siaran radio sang ibunda, Maria bercerita bahwa dia juga punya anak yang ditinggalkan saat masih kecil.  
Dalam siaran di Radio Globo, Brasil Adriana mengatakan dia dan Leandro tetap akan tinggal bersama dan membangun rumah tangga. "Hanya kematian yang akan memisahkan kita. Semua ini terjadi karena Tuhan ingin hal itu terjadi," kata Adriana.
"Tentu saja ceritanya akan berbeda jika kami sudah mengetahui ini sebelumnya. Tapi itu tidak terjadi dan kami saling jatuh cinta,"kata Adriana. Pasangan itu mengatakan tak menyalahkan sang ibu yang meninggalkan mereka berdua. Mereka telah berbicara satu sama lain lewat telepon dan berencana untuk saling bertemu.

Novela Nawipa, Saksi Pilpres yang Sedang Top Sekarang

Hakim MK: Novela lagi top sekarang
MERDEKA.COM. Nama Novela Nawipa kini tengah ramai menjadi pembicaraan masyarakat luas. Pasalnya, dalam kesaksiannya di sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin, wanita asal Papua itu bicara dengan penuh semangat dan berani.
Hal itu sontak menarik perhatian publik. Saksi kubu Prabowo-Hatta itu bahkan kemarin sempat menjadi pembicaraan di media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Novela pun bak selebritis yang kini dikenal orang banyak.
Hal itu ternyata diakui juga oleh Hakim Konstitusi Patrialis Akbar. Mantan Menkum HAM itu mengakui Novela tengah top di kalangan masyarakat saat ini.
"Anda menyaksikan kesaksian Novela, yang lagi top sekarang," kata Patrialis saat bertanya kepada komisioner KPU Papua, Beatrix Wanane yang tengah menjadi saksi dari KPU di sidang MK, Jakarta, Rabu (13/8).
Patrialis menanyakan kepada Beatrix soal kesaksian Novela kemarin yang menyatakan tak ada pemungutan suara di daerah tempatnya tinggal, di Kampung Awabutu, Kabupaten Paniai. Namun kesaksian Novela itu dibantah oleh Beatrix.
"Berdasarkan laporan yang saya terima ada (pemungutan suara)," katanya.