بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 01/17/16
Go Green

Clock Link

Sunday, January 17, 2016

Marisa Biayai dan Temani Fulvia, Transgender


Liputan6.com, Jakarta Fulvia Pellegrino, seorang perempuan transgender yang berasal dari Italia, selama 56 tahun hidupnya merencanakan operasi untuk mendapatkan wajah dan tubuh yang sempurna, seperti dilansir dari thesun.co.uk, Jumat (8/1/2016).

Fulvia yang tadinya memiliki nama Fulvio, pertama kali menyadari dirinya adalahtransgender ketika berusia 15 tahun, namun ia takut untuk mengungkapkannya, karena ayahnya adalah seorang pendeta dengan keyakinan agama yang kuat. Menurutnya, keluarganya memiliki pemikiran yang sempit. Orangtuanya memiliki 3 anak laki-laki, dan memang itulah yang diinginkan ayahnya, sehingga ia merasa tidak mungkin untuk mengungkapkan keinginannya untuk mengubah diri menjadi seorang perempuan.

Fulvia bahkan telah menikah dengan seorang perempuan bernama Marisa Altare, yang sampai saat ini mampu menerima Fulvia apa adanya. Awalnya, Fulvia juga tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan keinginannya kepada Marisa, sehingga ia menyembunyikan alat make up dan berdandan seperti perempuan secara sembunyi-sembunyi di garasi rumanya. Ia juga secara rutin pergi diam-diam untuk mengunjungi klub gay setiap malam.

Ia mencoba menutupi keinginannya dari orang-orang di sekitarnya dengan bermain sepak bola, minum minuman keras, mengoleksi senjata, dan membeli mobil mahal. Bahkan terkadang dia menunjukkan maskulinitasnya secara berlebihan di hadapan orang-orang.
Hebatnya, dengan keadaan Fulvia yang tidak sempurna sekarang, Marisa tetap berada di sampingnya untuk mendampinginya.



Saat ini, pipi dan tulang bibir Fulvia telah diisi dengan cairan sebanyak 150 kali, melakukan sedot lemak sebanyak 2 kali dan 4 kali melakukan implan payudara. Baginya, operasi plastik bukan obat, namun sesuatu yang dibutuhkan oleh orang-orang sepertinya.



Pertama kali Fulvia memberitahukan keinginannya kepada Marisa, Marisa menolak dan memilih untuk pergi, walau pun akhirnya saat ini dia kembali dan selalu ada untuk mendukung Fulvia. Saat Fulvia melakukan terapi hormon dan operasi plastik, Marisa mendatangi seorang psikolog untuk berdamai dengan keadaan baru suaminya.


Di saat Marisa berusaha menerima keadaan baru suaminya, orang tua Fulvia menolak untuk memaafkan anaknya. Bahkan ayahnya memaksa Marisa untuk menandatangani surat yang menyatakan akan mengirim Fulvia ke sebuah institusi kejiwaan, agar Fulvia merasa putus asa dan merubah pikirannya.

Keadaan yang paling menyedihkan adalah ketika ayahnya meninggal, keluarganya melarang dia untuk datang melayat, karena mereka merasa malu dengan keadaan dirinya. Ketika melihatnya, orang-orang akan mulai menunjuk-nunjuk, memfitnah dirinya sebagai pelacur, dan menjulukinya "Badut dari Peveragno".


Karena serangan ini, Fulvia semakin bertekad untuk menyempurnakan tampilannya pada tahun 2004 dengan menghabiskan biaya 22.000 Dolar AS. Ia ingin terlihat seperti Allanah Starr, seorang bintang porno transgender dari Amerika. Dengan biaya yang begitu besar untuk operasi plastik, Fulvia menjual restoran yang pernah dijalankannya, mobil, dan rumahnya di Prancis.

Saat ini Fulvia dan Marisa bertahan hidup dari upah minim yang diterima Marisa sebagai terapis holistik. Fulvia mengakui bahwa orang-orang yang paling mendukung dan menerima keadaannya hanya saudara-saudaranya dan Marisa. Tanpa Marisa dia tidak akan bisa melakukan apa pun sampai saat ini.



"Sulit untuk tumbuh dalam tubuh yang bukan milik Anda. Sebaliknya, Anda harus memahami bahwa selama ini Anda hanya mengenakan sebuah topeng dan mengambil keberanian untuk membuangnya agar Anda menjadi diri Anda sendiri. Saya tidak akan berhenti di sini, sampai saya mencapai kesempurnaan," tukas Fulvia.

Hal yang Perlu Dilakukan Jika Uang Anda Dicuri Hacker


Liputan6.com, Jakarta - Berkaitan dengan pesan spam atau phishing yang dikirimhacker melalui pesan singkat ke smartphone pengguna, Kaspersky Lab mendesak pengguna untuk memublikasikan sedikit informasi tentang diri mereka sendiri di media sosial.

Kaspersky Lab juga mengimbau pengguna untuk tidak memublikasikan nomor ponsel atau menghapusnya jika sudah terlanjur di-posting. 

Meskipun hal ini tidak sepenuhnya melenyapkan aksi penjahat siber yang mencuri informasi pribadi pengguna dari jejaring sosial, tapi setidaknya hal itu mencegah hackeruntuk mencuri uang pengguna.

Jika Anda atau keluarga dan teman-teman Anda menggunakan layanan mobile banking, Kaspersky Lab menyarankan untuk menerapkan langkah-langkah keamanan dasar berikut ini.

1. Blok instalasi aplikasi dari pihak ketiga pada perangkat Android yang Anda gunakan untuk melakukan mobile banking;

2. Menetapkan batas penarikan untuk rekening bank Anda;

3. Membatasi atau menonaktifkan pengiriman pesan teks ke nomor premium-rate;

4. Menggunakan solusi keamanan yang andal yang mampu melindungi perangkat Anda dari infeksi.

Kaspersky Lab menuturkan, Senin (11/1/2015), jika Anda telah menjadi korban serangan dan uang Anda dicuri, hubungilah lembaga penegakan hukum.

"Hal ini penting untuk Anda lakukan, karena kita melihat sebuah tren berbahaya sedang berkembang. Ketersediaan luas berbagai alat, termasuk yang berbahaya, dan perasaan anonimitas kejahatan siber telah menciptakan rasa aman palsu bagi para penjahat siber, dan diperparah lagi oleh sikap pasif para korban," terang Kaspersky Lab.

Hal ini mendorong peningkatan jumlah orang untuk mulai bertindak sebagai penjahat siber dengan harapan mendapatkan keuntungan yang mudah. Semakin banyak penjahat siber ditangkap karena kegiatan ilegal ini, maka semakin jelas pula bahwa kejahatan siber bukanlah lahan yang menguntungkan.

"Dengan begitu, bagi mereka yang berniat untuk melakukan aksi serupa akan mengurungkan niat untuk mulai melakukan kejahatan di dunia maya. Hal ini akan sangat membantu menjadikan dunia maya sebagai tempat yang lebih aman," pungkas Kaspersky Lab.