بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 06/07/14
Go Green

Clock Link

Saturday, June 7, 2014

Pemilihan Ratu Transgender di Thailand

Pemilihan ratu kecantikan transgender, Miss Tiffany’s Universe sudah berjalan setiap tahun di Pattaya sejak 2004. Acara ini pun ditayangkan live di televisi nasional Thailand.




s

Sang Ibu Tahu Roger Danuarta Terlibat Narkoba Sejak SMA

KAPANLAGI.COM - Ibunda Roger Danuarta, Eeng Wiratmaja membenarkan anaknya sudah terlibat narkoba sejak duduk di bangku SMA. Bahkan sudah sejak lama Eeng berusaha menghentikan anaknya dari jeratan barang haram itu.
"Dari riwayat Roger yang lalu, saya sudah tahu dan sudah banyak upaya untuk menghentikan kebiasaan tersebut," kata Eeng di Pengadilan Jakarta Timur, Senin (26/5).
Kendati demikian, Eeng tak mengetahui Roger kembali masuk ke dalam lingkaran narkoba sejak 4 bulan terakhir ini. Sampai akhirnya polisi menangkap Roger dalam kondisi tak sadarkan diri karena pengaruh narkoba.
"Secara langsung saya tidak tahu bahwa Roger aktif," cerita ibundaRoger yang tidak menyangka putranya kembali memakai narkoba.
Saat ini Eeng hanya khawatir dengan kondisi anaknya yang mulai rusak karena efek narkoba. Karena hal itulah ia berusaha menyempatkan hadir di persidangan untuk memantau kesehatan Roger.
"Ya memang, dalam posisi Roger seperti ini, Roger ada dalam persimpangan dan saya selalu khawatir akan kondisinya," pungkasnya.
(kpl/tov/jje)

Girlband Princess Resmi Bubar


Girlband Princess yang beranggotakan 5 gadis cantik, yang dibentuk pada tahun 2011 resmi dibubarkan. Sempat mengalami bongkar pasang personil dan cukup lama vakum dari panggung musik, Kevin akhirnya memutuskan untuk membubarkan Princess yang berada dibawah naungan Aprilio Kingdom tersebut.


Girlband Princess Resmi Bubar

Girlband Princess Resmi Bubar

s

Sepuluh Trivia Film Maleficent


Melalui “Maleficent” (2014), Angelina Jolie berhasil menghidupkan kembali salah satu karakter penjahat Disney yang paling terkenal dalam bentuk live action. Dengan debut di angka 69 juta dolar Amerika Serikat, “Maleficent” yang tadinya dinilai sebagai proyek beresiko kini justru dilihat berpotensi untuk mengikuti jejak film-film fantasi laris lain seperti “Alice in Wonderland” (2010) atau “Oz the Great and Powerful” (2013), yang masing-masing berada di kisaran bujet sama.

Meski dinilai lemah dari segi naskah, aspek visual dari “Maleficent” merupakan salah satu alasan utama kenapa film ini dilirik oleh banyak penonton. “Maleficent” memang disutradarai oleh Robert Stromberg, desainer produksi yang sudah pernah menang piala Academy Awards dua kali, serta terlibat di balik VFX dari film-film seperti “Avatar” (2009), “Life of Pi” (2012), dan “Pirates of the Caribbean: At World’s End” (2007). Ingin tahu bagaimana Stromberg dan timnya menciptakan dunia dongeng yang fantastis dalam film debutnya ini? Berikut adalah sepuluh trivia film “Maleficent”.


1. James Haven

Para pembuat film “Maleficent” sudah lama mempertimbangkan bahwa Angelina Jolie merupakan aktris yang paling pas untuk memerankan sang peri jahat. Tetapi, menurut Angie, orang pertama yang menyadari hal ini ternyata adalah saudara laki-lakinya sendiri, James Haven.

“Ketika ada rumor bahwa film ini akan segera dibuat, saya mendapat telepon dari saudara laki-laki saya. Dan dia bilang, ‘Ang, kamu harus ikut film ini, kamu harus menelpon Disney, kamu harus mencoba untuk berperan dalam film ini!’ Jadi saya sangat senang ketika akhirnya terpilih,” kata Angie dalam wawancaranya dengan para blogger.


2. Syuting Ulang

Ketika masa produksinya berlangsung, ada gosip bahwa “Maleficent” mengalami masalah ketika John Lee Hancock didatangkan ke lokasi oleh Disney untuk syuting ulang filmnya. Masalah berkembang menjadi besar ketika banyak yang berspekulasi bahwa kekacauan ini disebabkan karena proyek semahal ini dipercayakan pada seorang sutradara debutan. Tetapi, Stromberg menyanggah bahwa urusan syuting ulang ini merupakan masalah besar.

“Jadi kami syuting berdasarkan naskahnya, dan kami berpikir bahwa babak pertamanya terlalu panjang. Dan kami ingin langsung masuk ke inti cerita—kami ingin memperkenalkan karakter Angelina lebih cepat. Jadi, ini seperti dibesar-besarkan. Tetapi, yang sebenarnya terjadi adalah kami menghilangkan 15 menit dari babak pertamanya dan kemudian semuanya itu harus kembali disusun bersama-sama. Ia [Hancock] datang dan membantu menyambungkan naskah ini menjadi satu,” kata Stromberg pada Screen Crush. “Singkatnya, ini hanya untuk merevisi naskahnya atau babak pertamanya karena kita ingin durasi filmnya berada di bawah dua jam—ini hanyalah untuk merapikan ceritanya karena kami akhirnya mengeliminasi 15 menit dari filmnya. Ironisnya, syuting ulang ini tidak melibatkan para pemeran utama sedikitpun. Ini hanyalah penyesuaian kecil.”


3. Hudson River School

Dalam “Maleficent” ada dua lokasi yang punya desain sangat berbeda. Kerajaan yang dipimpin oleh Raja Stefan tentu saja punya tampilan seperti banyak film lain yang menampilkan kastil megah. Tetapi, area hutan yang ditempati oleh banyak makhluk magis dan para peri merupakan sesuatu yang secara visual tidak punya banyak referensi. Karena itulah, Robert Stromberg mencari bahan-bahan rujukan untuk menciptakan lanskap kerajaan hutan dengan melihat-lihat lukisan yang dapat dijadikan titik acuan. Pilihannya jatuh pada lukisan yang dibuat oleh para seniman dari Hudson River School.

“Saya selalu senang untuk melihat banyak materi referensi mengenai sebuah subyek. Dalam hal ini, saya mengamati banyak lukisan klasik, terutama yang dibuat oleh seniman dari abad ke-17 dan 18. Salah satu pengaruh terbesarnya adalah seniman dari Hudson River School yang melukis pemandangan, tetapi juga menambah-nambahkan detailnya sedikit,” kata Stromberg dalam catatan produksi filmnya. “Jadi ini menarik buat saya untuk menciptakan tampilan klasik yang sebagian besar berdasar pada sesuatu yang nyata, dan melihat sampai sejauh mana kami dapat mendorong hal itu. Hasilnya ternyata jadi sesuatu yang cukup elegan dan cantik, dan di saat yang bersamaan tidak pernah kehilangan rasa bahwa ada unsur fantasi di dalamnya.”


4. Vivienne

Banyak penonton yang mungkin sudah tahu bahwa pemeran Aurora cilik ternyata adalah putri dari Angelina Jolie dan Brad Pitt yang bernama Vivienne. Meski pernah mengatakan bahwa pasangan ini tidak ingin anaknya terjun ke dunia hiburan sejak kecil, kehadiran Vivi tentu mengundang tanda tanya. Ternyata, latar belakang keterlibatan Vivi dalam “Maleficent” punya alasan sederhana.


“Brad dan saya tidak pernah punya niat untuk mengubah anak-anak kami menjadi aktor. Ketika saya ada di set, penampilan saya secara fisik cukup menakutkan untuk anak-anak, dan ketika anak-anak kecil mengunjungi saya di set dan melihat saya secara langsung, mereka kemudian menangis,” kata Angie pada Hollywood Reporter. “Kami sadar bahwa sangat berat untuk seorang aktor ataupun aktris kecil untuk memerankan adegan tersebut, di mana ia [Aurora] harus terlihat benar-benar menyukai saya. Tapi Vivienne tentu saja tidak melihat seorang monster, ia hanya melihat ibunya, dan kebetulan ia mirip Aurora. Ia adalah satu-satunya anak yang bisa melakukan ini, dan sangat menyenangkan bagi saya untuk bekerja dengannya.”


5. Tulang Pipi Angie

Rick Baker, penata makeup efek spesial legendaris, yang dipercayakan untuk menangani tampilan wajah karakter Maleficent sebenarnya tak ingin melakukan banyak perubahan pada struktur wajah Angelina Jolie. Tetapi, dengan masukan dari Angie sendiri, Baker akhirnya memberi sedikit aplikasi prostetik untuk menajamkan kesan dari wajah sang peri.

“Angelina ingin menggunakan perlengkapan untuk mendapatkan tampilan dari Maleficent, jadi saya membuat beberapa desain dengan perangkat yang sangat halus. Ia juga menginginkan modifikasi hidung, yang memang saya pikir akan memberinya tampilan yang lebih mirip dengan Maleficent. Kami akhirnya memilih beberapa set untuk pipi dan telinga dan tanduk di awal-awalnya. Pertamanya, kami membuat sketsanya dulu, kemudian kami akhirnya memahatnya dari cetakan yang kami bentuk berdasarkan kepalanya [Angie], dan kemudian membuat beberapa contoh untuk dinilainya,” kata Baker.

Aplikasi prostetik yang terbuat dari silikon berisi gel ini telah disesuaikan dengan kontur wajah Angelina Jolie dan ukurannya sebenarnya sangat kecil, meski efeknya sangat signifikan. Setiap pagi sebelum mulai syuting, Angie harus duduk di kursi makeup dengan sabar selama dua setengah sampai empat jam sebelum riasan wajah, rambut, dan tanduknya akhirnya selesai.


6. Penutup Kepala

Kalau di awal film, Maleficent masih mengurai rambutnya dan memperlihatkan tanduknya tanpa ditutupi apa-apa, seperti di film animasinya, saat sudah berubah menjadi jahat, ia menutupi rambut dan tanduknya dengan bahan berwarna hitam. Dalam filmnya, ternyata sang desainer topi, Justin Smith, membuat enam desain yang berbeda untuk penutup kepala Maleficent. Selain menggunakan bahan-bahan biasa seperti kulit dan kain, Smith juga menggunakan bahan lain seperti kulit ikan, sampai kulit ular piton.

7. Sayap CGI

Walaupun sayap Maleficent terlihat seakan-akan terbuat dari bahan asli di beberapa adegan, sebenarnya sepanjang film, sayap sang peri seluruhnya dibuat dengan CGI tanpa efek praktis. “Maleficent adalah seorang peri bersayap, dan karena ia punya sayap, ia mampu untuk terbang dan sayapnya hampir jadi semacam karakter sendiri. Sayapnya punya pemikiran dan nyawanya sendiri. Mereka ini selalu harus punya pergerakan, dan karena itulah sejak awal kami memutuskan untuk membuat sayapnya sepenuhnya di komputer. Ini adalah salah satu hal yang bila secara teknis kami tak mampu membuat tampilan yang pas, Anda tidak akan bisa mempercayai bahwa karakternya benar-benar ada sejak pertama kali melihatnya. Jadi kuncinya bagi kami adalah untuk membuat visualisasi sayapnya terlihat semulus mungkin,” kata sang VFX supervisor, Carey Villegas, dalam catatannya.

Meski tidak mengandalkan efek praktis, Villegas mendapat sumber referensi dari desainer prostetik, David White, yang membuat sepasang sayap Maleficent dalam ukuran aslinya. Sayap ini kemudian digunakan untuk mempelajari tekstur dan efeknya ketika disinari cahaya. “Kapanpun kami dapat membuat sesuatu dengan tangan, meski kami tidak harus menampilkannya dalam film, ini dapat membuat versi CGI dari obyek tersebut terlihat lebih nyata dan detail,” tambah Villegas.


8. Gaun Sang Putri

Dalam “Sleeping Beauty” (1959), Marc Davis memberi Aurora tampilan feminin dengan siluet berbentuk jam pasir, dan gaun yang terbuka di bagian bahunya. Tetapi, dalam “Maleficent”, sang desainer kostum, Anna B. Sheppard memutuskan untuk memberi Aurora penampilan yang lebih membumi dan sederhana. “Saya benar-benar menjauhkan diri dari penampilan [animasi Aurora] sepenuhnya. Saya ingin sesuatu yang girly dan murni, dan juga lebih dekat ke alam,” kata Sheppard pada Vanity Fair.


Bila dibandingkan dengan Maleficent, kostum Aurora yang sederhana dan cerah dengan gaya bohemian tentu sangat kontras. Tetapi, melalui satu kostum, Sheppard mencoba untuk mempertemukan dua gaya karakter ini dalam siluet yang sama. Saat Aurora remaja pertama kali bertemu dengan Maleficent, ia mengenakan jubah bertudung yang bentuknya hampir sama persis dengan baju yang dikenakan Maleficent di malam saat sayapnya direnggut. Sheppard menyamakan siluet kostum mereka karena ingin membuat Maleficent teringat sejenak akan dirinya yang dulu masih muda dan polos saat ia bertemu dengan sang putri.


9. Nama Tiga Peri

Dalam film “Sleeping Beauty” (1959), tiga peri yang merawat Aurora bernama Flora, Fauna, dan Merryweather. Sementara itu, dalam film “Maleficent”, ketiganya punya nama Knotgrass, Flittle, dan Thistletwit. Kenapa sang penulis naskah, Linda Woolverton, mengganti nama mereka?

“Jadi, ketika saya sedang membuat karakter-karakternya, semua dibuat berdasarkan turunan dari karakter yang sudah ada,” kata Woolverton dalam wawancaranya dengan Crave Online. “Semua peri atau apapun itu memiliki fungsi dan punya salah satu aspek spesifik dari alam yang mereka lindungi, jadi semuanya punya tugas masing-masing. Ketiga peri ini ditugaskan untuk menjaga bunga, jadi saya harus memberi mereka nama yang sesuai dengan bunga. Lagipula, kami tidak membuat karakter yang sama. Saya tidak merasa nyaman menulis karakter mereka dengan cara yang berbeda dan kemudian memberinya nama yang sama. Jadi saya memberi mereka nama-nama yang berbeda.”


10. Set Asli

Belajar dari pengalamannya membuat “Avatar”, “Alice in Wonderland”, dan “Oz the Great and Powerful”, Robert Stromberg akhirnya menemukan kombinasi pas dari penggunaan green screen, motion capture, dan set asli. Tidak seperti film-film sebelumnya, Stromberg berusaha untuk sebisa mungkin menggunakan set yang dibangun sepenuhnya bila dibutuhkan.

Bila set kastil memang jelas sudah dibangun sepenuhnya, bagaimana dengan kerajaan peri? Set ini ternyata betul-betul dibangun di halaman belakang studio Pinewood. Selain membuat bukit-bukit dan padang rumput yang rimbun, timnya juga membuat air terjun serta sungai beserta jalur air, dan juga dataran tempat Maleficent membangun tahtanya. Tapi, tak hanya itu saja yang mereka buat.

“Kami menciptakan, di stage, versi lain dari dunia dongeng kami yang bisa dinyalakan sebagai adegan malam hari. Semuanya harus dibangun. Tentu saja untuk tanaman-tanaman kecil, kami menggunakan bunga-bunga dan semak-semak untuk dijadikan patokan skalanya. Tetapi pohon-pohonnya dibuat berdasarkan pohon-pohon ek kuno dari riset kami yang berusia 800-an tahun. Kami ingin memberi set ini tampilan ala Arthur Rackham. Ada sensasi lekukan dan pergerakan, tetapi ketika Anda melihatnya Anda akan berpikir bahwa itu adalah pohon asli, meski sebenarnya pohonnya dibuat dari plester dan busa,” kata desainer produksi filmnya, Gary Freeman.

s

The Philosopher, Wajah Nusantara di Film Hollywood


The Philosopher, Wajah Nusantara di Film Hollywood  

TEMPO.COJakarta - Indonesia kian dilirik pembuat film Hollywood terutama dalam hal lokasi syuting. Belum hilang dari ingatan film drama yang dibintangi Julia Robert, Eat, Pray, Love, dengan salah satu cerita berlokasi di Ubud, Bali.
Disusul kemudian ada Savages di Sumbawa dan Alex Cross di Bali.  Kini menyusul di belakangnya ada The Philosopher, sebuah film arahan John Huddles.
Dikenal dengan judul After the Dark di banyak negara, The Philosopher merupakan hasil kerja sama SCTV dengan Olive Branch Productions. Film bergenre psychological thriller ini memiliki latar fiksi ilmiah.  Selain menjadi sutradara, John Huddles juga merupakan penulis skenarionya.
Proses pengambilan gambarnya dimulai pada pertengahan 2011. Saat konferensi pers untuk film ini, Huddles mengatakan bahwa tema utama filmnya adalah multikulturalisme. Sedangkan kisahnya tentang tantangan untuk memulai kembali spesies manusia setelah terjadinya kiamat nuklir.
Huddles menambahkan, dalam filmnya akan ada siswa dari mancanegara, seperti Turki, Iran, Australia, Afrika, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, serta Indonesia.
Lokasi pengambilan gambar berada di sejumlah tempat wisata yang terkenal di Indonesia. Selama tujuh pekan tim produksi berada di Pulau Belitung (Bangka Belitung), Gunung Bromo (Jawa Timur), Candi Prambanan (Yogyakarta), dan berakhir di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, pada Agustus 2011.
Inilah negara yang aset sinematiknya mengingatkan para sutradara film betapa beruntungnya mereka mendapatkan pekerjaan ini. Saya tak henti-hentinya bersyukur,” kata Huddles mengenai Indonesia. (Baca: Cinta Laura Jatuh Hati kepada Hollywood)
Sejumlah bintang Hollywood turut memperkuat film ini. Mereka adalah Sophie Lowe, Rhys Wakefield (dalam film Sanctum), Bonnie Wright (franchise Harry Potter), James D’Arcy (Cloud Atlas), Daryl Sabara (Spy Kids), Freddie Stroma (Harry Potter), dan Katie Findlay. Bintang blasteran Jerman-Indonesia, Cinta Laura Kiehl, juga ikut bermain sebagai Utami.
Kisah film ini berawal ketika seorang guru filsafat di salah satu sekolah internasional di Jakarta menantang para siswanya yang terdiri dari 20 siswa senior. Para siswa harus memilih sepuluh di antara mereka yang akan berlindung di sebuah bunker dan memulai kembali peradaban manusia setelah terjadinya kiamat nuklir.
The Philosopher masuk kompetisi di Neuchatel International Fantastic Film Festival pada 7 Juli 2013. Kemudian film ini masuk dalam Fantasy FilmFest pada 21 Agustus 2013. Di Amerika Serikat, Kanada, Hong Kong, dan sejumlah negara Eropa, film ini sudah beredar. Namun, di bioskop Indonesia, The Philosopher baru akan rilis menyambut liburan sekolah pada 12 Juni 2014.

Inggris Kini Miliki Mobil Polisi Tercepat di Dunia


Inggris Kini Miliki Mobil Polisi Tercepat di Dunia!

DREAMERSRADIO.COM - Banyaknya pelanggar lalu lintas di jalan raya hingga mengakibatkan kematian memaksa kepolisian derah Avon dan Somerset, Inggris memesan sejumlah unit mobil baru untuk mengatasi hal tersebut. Tidak main-main, mobil tersebut belakangan diketahui menjadi mobil polisi tercepat di dunia.
Seperti dilaporkan oleh Daily Mail, mobil bernama Atom Ariel tersebut dapat melaju cepat dengan akselerasi 0-100 kilometer per jam hanya dalam hitungan 2.5 detik saja. Tentu saja ini bukanlah mobil biasa.
Meski begitu, penggunaan mobil ini oleh para kepolisian juga akan diatur karena memang bertujuan untuk mencegah adanya pengendara sepeda motor yang mengemudi lebih dari kecepatan yang sudah ditentukan.
“Aku sangat senang mobil Ariel Atom ini bisa kami gunakan dalam rangka mengampanyekan proyek Safety Riding bagi para pengguna sepeda motor agar mereka tidak sering mengebut di jalanan,” kata salah seorang anggota kepolisian, Andy Parsons.
Mobil Ariel Atom dibeli oleh kepolisian setempat setelah sebelumnya berhasil menjalani serangkaian tes kecepatan mobil bersama dengan salah satu majalah otomotif ternama di dunia, Top Gear. Rencananya, mobil itu hanya akan digunakan saat momen-momen penting saja atau ketika benar-benar dibutuhkan.
Waah.. bagaimana kalau polisi Jakarta pakai mobil seperti itu juga ya, Dreamers? Hihi.. ^^ (Syf)

Poster Film Sin City Dilarang Edar

Terbaru, kasus poster film sekuel Sin City
Poster Sin City Eva Green
Poster Sin City: A Dame To Kill For
Secara tegas, asosiasi perdagangan yang mewakili enam studio film besar Hollywood, melarang sebuah poster film Sin City: A Dame To Kill For beredar. Apa alasannya?
Motion Picture Association of America [MPAA], asosiasi tersebut, menilai gambar yang disajikan terlalu vulgar. Sebuah pernyataan MPAA, menyebutkan poster itu menunjukkan Eva Green seperti dalam keadaan telanjang.
Gambar di poster menampilkan Green sedang menggenggam pistol, ia mengenakan pakaian putih tembus pandang yang dinilai MPAA sebagai sebuah “ketelanjangan.”
Pihak distribusi film tersebut, Dimension Films, menolak mengomentari pelarangan peredaran poster itu. Diperkirakan eksekutif mereka akan menemui pihak MPAA untuk berkompromi, menurut kolom Page Six dari New York Post. “Kita memasuki musim dingin, mungkin sebuah kardigan wol bagus untuk nyonya Green?” sindir sang kolomnis.
Bila ditelusuri jauh ke belakang, sebelum poster Sin City: A Dame To Kill For, ada sejumlah poster yang juga dilarang edar. Tahun 1996, poster film The People vs. Larry Flynt, juga dianggap terlalu vulgar untuk dipasang di area publik.
Situs the frisky menganggap pelarangan poster resmi film drama biografi itu cukup ironis, karena filmnya malah menceritakan tentang penyensoran– kebebasan berekspresi.
Namun MPAA tetap dengan pendiriannya, meski di luar Amerika Serikat, poster aman beredar. Dinilai terlalu seksi, poster itu menggambarkan aktor Woody Harrelson berpose seperti Yesus di kayu salib, namun ia berada di area kemaluan wanita.
Poster dengan visual boneka untuk mempromosikan film The Rules of Attraction [2002] pernah pula tidak diizinkan edar. Sama seperti poster The People vs. Larry Flynt, pelarangan itu hanya untuk AS. Namun bebas beredar di Inggris dan Kanada.
MPAA menilai poster The Rules of Attraction, sebuah film bergenre komedi, menggambarkan sepasang boneka dalam posisi ‘seperti’ berhubungan intim.
Mengenai kasus poster Sin City, meski film itu tayang dua bulan lagi [22 Agustus], patut ditunggu akan seperti apa gambar poster selanjutnya. « [teks @Tomi_Nala | foto courtesy of nukethefridge.com]

10 Orang Indonesia Terpopuler di Instagram

Instagram adalah layanan berbagi foto dan video pendek yang sangat populer. Saat ini, ada lebih dari 200 juta pengguna Instagram di seluruh dunia. Jika Justin Bieber menjadi orang yang memiliki follower Instagram terbanyak di dunia, maka siapakah pengguna Instagram terpopuler di Indonesia?
Dari daftar nama yang kami temukan, sebagian besar pengguna Instagram terpopuler di Indonesia didominasi oleh artis-artis wanita. Hanya ada satu artis pria yang berada di daftar tersebut, dan juga satu akun dari kalangan politikus.
Berikut adalah 10 orang Indonesia terpopuler di Instagram berdasarkan jumlah follower-nya saat ini.

1. Pevita Pearce

pevita pearce instagram
Pevita Pearce menjadi orang Indonesia dengan follower terbanyak. Kecantikan pemeran film Tenggelamnya Kapal van der Wijck ini membuat banyak orang mengikuti akunnya untuk melihat berbagai foto selfie dan foto pemotretannya.
Akun Instagram: @pevpearce
Jumlah follower: 625.660


2. Raisa

raisa instagram
Penyanyi bersuara merdu ini memang tengah menjadi idola masa kini. Melalui akun Instagram-nya, Raisa senang berbagi aktifitas kesehariannya kepada para penggemarnya.
Akun Instagram: @raisa6690
Jumlah follower: 607.579


3. Agnez Mo

agnez mo instagram
Di tengah kesibukannya, Agnez Mo (Agnes Monica) menyempatkan waktunya bermain Instagram. Bahkan, selain akun personal, ia juga membuat akun khusus untuk berbagi aktivitas fitnesnya, yaitu@myfitnezdiary.
Akun Instagram: @agnezmo
Jumlah follower: 505.598


4. Luna Maya

luna maya instagram
Mantan kekasih Ariel NOAH ini memang memiliki paras yang menarik. Tak heran, jika akun Instagram-nya diikuti oleh banyak orang.
Akun Instagram: @lunamaya
Jumlah follower: 478.110


5. Ani Yudhoyono

ani yudhoyono instagram
Ibu Ani Yudhoyono menjadi akun politikus Indonesia yang paling eksis di Instagram. Melalui akun Instagram-nya, istri Presiden SBY ini meng-upload foto-foto hasil bidikannya dan aktivitasnya sebagai Ibu Negara.
Akun Instagram: @aniyudhoyono
Jumlah follower: 424.557


6. Syahrini

syahrini instagram
Penyanyi yang heboh dengan jargon-jargonnya yang unik ini, sering berbagi foto gaya hidup mewahnya di Instagram, seperti pakaiannya yang cetar membahana, tas Hermes yang ia beli, dan ketika ia naik pesawat pribadi.
Akun Instagram: @princessyahrini
Jumlah follower: 411.453


7. Ahmad Al Ghazali

al ghazali instagram
Putra sulung Ahmad Dhani dan Maia Estianti ini memang tengah naik daun. Memiliki wajah yang tampan, membuat Al Ghazali digilai kaum ABG wanita. Al menjadi satu-satunya pria yang berada dalam daftar ini.
Akun Instagram: @alghazali7
Jumlah follower: 359.709


8. Zaskia Sungkar

zaskia sungkar instagram
Istri dari Irwansyah, dan kakak dari Shireen Sungkar ini tampil modis dengan penampilan hijabnya. Zaskia Sungkar memiliki gaya berhijab tersendiri yang menjadi daya tarik untuk diikuti.
Akun Instagram: @zaskiasungkar15
Jumlah follower: 317.885


9. Maudy Ayunda

Maudy Ayunda instagram
Penyanyi dan pemain film yang sedang berkuliah di Oxford University ini memang tengah menjadi idola remaja. Wajahnya yang ayu menjadi daya tarik Instagram-nya.
Akun Instagram: @maudyayunda
Jumlah follower: 317.404


10. Shireen Sungkar

shireen sungkar instagram
Sejak sinetron Cinta Fitri, Shireen Sungkar tetap eksis hingga saat ini. Istri dari Teuku Wisnu ini berada pada urutan ke-10 dalam daftar ini.
Akun Instagram: @shireensungkar
Jumlah follower: 281.244
s

Aktor dan Aktris yang Meninggal Saat Filmnya Belum Rampung

Para bintang ini telanjur dipanggil nyawanya sebelum syuting film terakhirnya selesai.


Brandon Lee – The Crow (1993): Anak Bruce Lee yang saat itu berusia 28 tahun tewas tertembak di lokasi syuting di adegan penembakan. Pistol yang dipakai yang seharusnya berisi peluru kosong ternyata malah berisi peluru betulan dan Brandon pun tewas setelah perutnya diterjang timah panas. Perannya di film ini kemudian digantikan oleh stuntman, kemudian wajahnya diedit oleh tim special effect supaya menyerupai wajah Brandon.



Philip Seymour Hoffman – The Hunger Games: Mockingjay Part 2 (2015): Hoffman meninggal dicurigai akibat overdosis heroin, saat syuting film ini tinggal satu minggu lagi selesai. Sisa perannya di film ini akan tetap ditampilkan secara efek digital.



Heath Ledger – The Imaginarium Of Doctor Parnassus (2009): Heath meninggal akibat tak sengaja overdosis obat dokter saat film ini belum rampung. Perannya akhirnya dilanjutkan secara bergantian oleh kawan-kawannya, aktor Johnny Depp, Colin Farrell dan Jude Law.



Vic Morrow – Twilight Zone: The Movie (1983): Morrow meninggal di tragedi film yang diingat banyak insan perfilman, di mana sebuah helikopter properti film tiba-tiba jatuh saat sedang terbang di udara, menimpa Morrow dan dua aktor cilik yang tewas seketika. Tragedi ini yang memicu dibuatnya standar keselamatan di lokasi syuting fim Hollywood.



Oliver Reed – Gladiator (2000): Aktor yang dikenal sebagai alkoholik ini meninggal dunia akibat serangan jantung di sebuah bar di Malta tempat film ini disyut. Perannya digantikan footage terdahulu, CGI, dan manekin.



James Dean – Giant (1956): Ikon remaja tahun '50-an ini sebetulnya sudah merampungkan syuting saat ia terbunuh di sebuah kecelakaan mobil, namun ternyata ada beberapa adegan yang harus diulang karena suaranya tak terdengar. Aktor Nick Adams akhirnya turun tangan untuk men-dubbing.



Marilyn Monroe – Something’s Got To Give (1962): Ikon seks ini dikabarkan berperilaku sulit diatur sehingga akhirnya dipecat dari film saat produksinya masih berjalan, namun tak lama kemudian ia malah ditemukan tewas di rumahnya dengan dugaan "kemungkinan bunuh diri". Film ini akhinya tak dirilis sama sekali.

s

Olga Syahputra Dikabarkan Mengonsumsi Makanan Lewat Selang

Olga Syahputra Dikabarkan Mengonsumsi Makanan Lewat Selang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Olga Syahputra yang sedang sakit kondisinya dikabarkan mengonsumsi makanan menggunakan selang.
Karena kondisi itulah, ahli herbalis Jeng Ana ingin menjenguk Olga Syahputra di rumah sakit dalam waktu dekat ini. Untuk itu, ia akan menghubungi manajer Olga supaya keinginannya bertemu presenter acara musik Dahsyat RCTI tersebut, bisa kesampaian.

Jeng Ana ingin memberikan air zam-zam yang dipesankan Olga kepadanya sebelum menunaikan ibadah Umrah beberapa waktu silam. Dan, ia ingin air tersebut dapat digunakan untuk kesembuhan Olga.

Menurut wanita berjilbab tersebut, air zam-zam dapat diberikan meskipun Olga saat ini harus memakai selang.

"Air zam-sam kan bisa dimasukkan lewat selang. Bisa dibalurkan ke seluruh badannya. Kan air zam-zam meresap lewat pori-pori," ucap Jeng Ana, saat ditemui salon aura dan spa miliknya, kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Makanya, saat menjenguk Olga, ia akan membawa air zam-zam. Sementara untuk ramuan tidak akan dibawanya karena Olga tengah menjalani pengobatan medis.

"Saya sempat hubungi Mbak Vera (manajer Olga). Tapi dia bilang Olga belum bisa ditemui," tandasnya.