بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 05/19/14
Go Green

Clock Link

Monday, May 19, 2014

Deklarasi Jokowi-JK sebagai Pasangan Capres dan Cawapres

Bakal Capres-Cawapres PDI-Perjuangan Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) mendeklarasikan sebagai pasangan Calon Presiden dan Cawapres di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Senin (19/5). Pasangan Jokowi - Jusuf Kalla itu diusung empat partai yaitu PDI-Perjuangan, NasDem, PKB, dan Hanura.


s

Pamela Anderson Mengaku Pernah Jadi Korban Perkosaan



Festival Film Cannes biasanya diwarnai dengan kemewahan dan keglamoran, namun pada tahun ini, satu hal yang jauh lebih serius mengisi perhelatan tersebut. 

Pada Jumat pekan lalu, Pamela Anderson mengungkapkan massa lalunya yang kelam bahwa ia pernah mengalami kekerasan seksual. Hal itu dibeberkannya saat meresmikan badan amal  The Pamela Anderson Foundation. 

Berbicara di hadapan sekitar 200 pengunjung festival, bintang serial “Baywatch” itu menjelaskan bahwa meski memiliki orang tua yang penyayang, ia memiliki masa kanak-kanak yang tidak mudah untuk dijalani. Ketika mengingat ayahnya yang mengalami kecanduan terhadap alkohol dan ibunya yang selalu menangis, Anderson meneteskan air mata. Ia mengatakan, “Orang tua saya berusaha membuat saya merasa aman, namun bagi saya dunia ini bukan tempat yang aman.”

Tampaknya masalah yang ia alami berawal ketika aktris cantik asal Kanada tersebut mengalami pelecehan saat berusia enam hingga 10 tahun yang dilakukan oleh babysitter-nya yang berjenis kelamin perempuan. Kemudian, ketika ia berusia 12 tahun, Anderson diperkosa oleh seorang pria berusia 25 tahun. 

“Saya mengunjungi rumah pacar teman saya dan kakaknya mengajarkan saya caranya bermain backgammon, yang kemudian berujung ke pemijatan punggung dan terjadilah pemerkosaan - yang merupakan pengalaman seksual pertama saya. Ia sudah berusia 25 tahun dan saya baru berusia 12 tahun,” ungkap Anderson. 

Namun pengalaman menyakitkan yang ia alami belum berakhir. Aktivis pelindung hak-hak satwa tersebut kemudian mengatakan kepada para tamu yang hadir bahwa pacarnya semasa SMA “menganggap melakukan pemerkosaan massal terhadap diri saya bersama keenam sahabatnya merupakan hal yang menyenangkan.” Anderson menambahkan, “Saya ingin meninggalkan dunia ini.”

Anderson mengatakan kecintaannya terhadap hewan menjadi pelipur lara dari trauma yang ia alami. 

“Kecintaan saya terhadap hewan menyelamatkan hidup saya, mereka mendatangi saya secara alami. Pepohonan berbicara kepada saya. Saya tidak tahu mengapa saya hidup - sebuah tanda tanya besar dan sebuah pencarian,” ujarnya. “Kesetiaan saya masih diperuntukkan bagi dunia satwa. Saya berjanji akan melindungi mereka, hanya mereka. Saya berdoa kepada para paus dengan kedua kaki saya terbenam di dalam laut, satu-satunya sahabat sejati hingga saya memiliki anak.”

Namun, kini tampaknya ia memperluas visinya di luar dunia satwa. Menurut pernyataan misi The Pamela Anderson Foundation, organisasi tersebut “mendukung berbagai organisasi dan individu yang berada di garis terdepan dalam melindungi lingkungan, hak-hak hewan dan HAM.”

Meskipun Anderson jelas sering kali merasa amat kesepian saat masih kanak-kanak, ia kini tampaknya memperoleh banyak dukungan. Sang suami Rick Salomon (yang pernah bercerai dari dirinya namun kembali rujuk) dan putranya Brandon (anak dari hasil pernikahan Anderson dengan drummer Mötley Crüe, Tommy Lee) turut menghadiri acara peluncuran badan amal tersebut. 

Kesaksian Anderson jelas sulit untuk dilakukan, namun ini merupakan langkah pertama yang begitu luar biasa untuk menciptakan perubahan yang diharapkan dapat ia lihat di dunia ini.(ab/ml)

s

Lima Alasan Menonton "Godzilla"


Setelah gagal merebut hati penonton melalui “Godzilla” (1998) besutan Roland Emmerich, Hollywood mencoba untuk kembali menghadirkan sosok raja para monster ini di layar lebar melalui pendekatan yang lebih setia dengan sumber inspirasinya. Sebagai sebuah tontonan dalam rangkaian film musim panas, “Godzilla” (2014) merupakan pilihan yang layak dipertimbangkan, baik untuk para penggemar film-filmnya, maupun bagi mereka yang belum akrab dengan monster ikonis dari Jepang ini. Tapi, bila Anda masih belum mantap menentukan pilihan, faktor-faktor apa saja yang membuat film karya Gareth Edwards ini hadir sebagai pilihan tontonan nomor satu di bioskop pekan ini? Berikut adalah lima alasan menonton “Godzilla”.


1. Gareth Edwards

Tidak banyak sutradara yang punya keberuntungan seperti Gareth Edwards. Hanya berbekal satu film panjang dalam filmografinya, “Monsters” (2010), Edwards mendapat tawaran untuk membuat film adaptasi Hollywood berdasarkan sosok legendaris yang telah menghasilkan salah satu franchise film dengan umur terpanjang dalam sejarah sinema. Tetapi, ini memang bukan masalah keberuntungan semata. Edwards yang dalam film pertamanya merangkap pekerjaan sebagai sutradara, penulis naskah, sinematografer, desainer produksi, sekaligus menangani efek visualnya sendiri, menemukan bahwa semua yang dilakukannya memang merupakan modal berharga untuk lompat dari sebuah film berbiaya kurang dari satu juta dolar Amerika Serikat, ke angka fantastis 160 juta dolar.

Menemukan kelemahan dalam film “Godzilla” besutan Edwards memang tidak sulit untuk dilakukan. Tetapi, dari awal sampai akhir, “Godzilla” menunjukkan bahwa ia tidak dibimbing oleh seseorang yang hanya mementingkan aksi spektakuler saja. Edwards jelas sangat berdedikasi dalam usahanya untuk menampilkan sang monster dengan penuh penghormatan terhadap Godzilla versi Toho. Keinginannya untuk memberikan materi baru berdasarkan isu-isu kontemporer juga bisa diterima, meski mungkin terasa kurang pas bagi mereka yang melihat bahwa kisah mulanya punya perbedaan signifikan dengan film orisinalnya, “Gojira” (1954), yang disutradarai oleh Ishiro Honda.

Yang jelas, dalam babak ketiga filmnya, Godzilla versi Edwards dalam seluruh kedigdayaannya sepertinya mampu untuk memuaskan para penggemar maupun yang skeptis. Karyanya memang belum sempurna, tetapi ini tetap merupakan awalan yang sangat baik bagi Warner Bros. dan Legendary Pictures. 


2. Adaptasi

Apabila Anda mencari film Godzilla yang sepenuhnya setia pada kisah awal mula yang dihadirkan dalam “Gojira”, Anda mungkin akan kecewa dengan film ini. Perjalanan Godzilla melintasi laut dan pendaratannya secara harfiah di Amerika Serikat mungkin merupakan adegan paling pas yang dapat menggambarkan “Godzilla” versi Edwards dalam bentuk aslinya. Ikon kultural yang diciptakan di Jepang ini menyeberang dari perairan benua asalnya, menuju tanah baru yang berbeda, di mana ia menjadi sosok misterius yang ambigu, serta menjadi lambang kekuatan alam yang ditakuti sekaligus dikagumi.

Meski mempertahankan karakteristik lamanya dan tidak mengkhianati versi Jepangnya, “Godzilla” merupakan sebuah ciptaan yang dipandang dari kacamata Amerika Serikat. Sebagai konsekuensi dari adaptasi baru ini, dan juga usaha Edwards untuk membawa Godzilla berhadapan dengan permasalahan dunia modern, “Gojira” yang secara visual menggambarkan trauma terdalam Jepang—bom atom yang menghancurkan Nagasaki dan Hiroshima—kini menjelma menjadi trauma terdalam masyarakat Amerika Serikat. Dengan adegan gedung-gedung yang amblas menjadi puing-puing dan penggambaran jalan-jalan yang dipenuhi wajah-wajah para korban berselimut debu, “Godzilla” jelas mencoba untuk menangkap adegan kehancuran 9/11 dalam bungkus film tentang monster berukuran raksasa yang bisa dengan leluasa menghancurkan kota tanpa peringatan.

Dalam hal ini, “Godzilla” merupakan penerjemahan budaya dari “Gojira” yang sukses. Meski demikian, maraknya film yang berusaha untuk menggunakan bayangan peristiwa 9/11 mungkin dapat mengurangi efek kejut dari adegan-adegannya. Hal ini memang tidak terhindarkan, terutama karena Hollywood nampaknya menganggap bahwa adegan kehancuran berskala besar merupakan cara cepat untuk meningkatkan pertaruhan hidup-mati demi mencapai titik klimaks film.


3. Efek Visual dan Suara

Meskipun suitmation dalam film-film Toho merupakan bagian dari sejarah dan tradisi Godzilla, dalam film barunya, sang monster legendaris tentu harus dibuat sepenuhnya dengan CGI. Weta Digital, Double Negative, dan Motion Picture Company menyediakan sebagian besar efek visual dan desain baru dari Godzilla dengan hasil yang apik. Penonton mungkin kurang puas karena monster yang ingin mereka lihat sepenuhnya di depan layar itu tidak selalu mudah untuk diamati karena tebalnya awan, debu, dan asap. Tetapi, lingkungan yang diciptakan dengan VFX yang sangat detail ini justru membantu dalam membangun ketegangan karena Godzilla—sama seperti dalam film pertamanya—juga hanya hadir sekilas dalam beberapa kali kesempatan sebelum akhirnya muncul sepenuhnya di layar dengan raungannya yang menggetarkan.

Untuk memperbarui suara Godzilla yang khas, Edwards dan timnya memang tidak lagi menggunakan contrabass seperti yang dilakukan oleh Ichiro Mitsunawa dan Akira Ifukube untuk “Gojira”. Tetapi, mereka berhasil menciptakan suara raungan Godzilla yang tidak kalah menggelegar. Bila Anda menonton di bioskop dengan tata suara yang bagus, Anda bisa mendengarkan raungannya yang terdiri dari tiga bagian—sebuah suara yang tidak kalah menakutkan dengan T-Rex dari “Jurassic Park” (1993). Untuk mendengarkan suara Godzilla dengan maksimal, Anda dapat mencoba menontonnya dengan Dolby Atmos atau IMAX.


4. Subteks

Film-film Godzilla memang tidak hanya sekali atau dua kali hadir dengan peringatan bagi manusia untuk menghormati lingkungannya. Contohnya, dalam “Godzilla vs. Biollante” (1989) yang bercerita mengenai eksploitasi sumber daya alam dan bioteknologi, maupun “Godzilla vs. Hedorah” (1971) yang menyinggung soal polusi. Yang jelas, keberadaan tema yang serius dan relevan semacam ini membuat film-film Godzilla menjadi lebih istimewa karena ia memiliki nilai yang lebih dari apa yang dapat diamati di permukaan.

Dalam “Godzilla”, karakter Dr. Ichiro Serizawa (Ken Watanabe) yang hadir sebagai penghormatan akan sosok Dr. Daisuke Serizawa (Akihiko Hirata)—tokoh paling dikenal dalam film-film Godzilla Toho—merupakan medium untuk memajukan jalan cerita sekaligus suara yang mengingatkan penonton bahwa “Godzilla” tidak lupa dengan akarnya. “Gojira” merupakan refleksi mengenai kesombongan manusia yang merasa menguasai lingkungan dan tidak melihat implikasi dari kelalaiannya yang dapat menimbulkan malapetaka, sementara “Godzilla” dari Edwards yang mengingatkan pada bencana di Fukushima mengingatkan bahwa dengan semua kemampuannya, manusia dari waktu ke waktu harus bertekuk lutut di depan kekuatan alam yang lebih besar.

Tentu, ada juga berbagai makna tersirat lain yang hadir dalam film “Godzilla” yang baru ini. Bila Anda ingin tahu ada apa saja pesan-pesan yang diselipkan dalam filmnya, tentu Anda harus menyaksikannya sendiri.


5. Gojira

Salah satu nilai positif dari sebuah film adaptasi yang dibuat berdasarkan film klasik adalah kesempatan untuk memperkenalkan penonton pada sebuah karya yang sudah tidak muncul sejak lama. Film Godzilla terakhir Toho, “Godzilla: Final Wars”, dirilis sudah sepuluh tahun yang lalu. Sementara itu, mungkin belum banyak orang yang pernah menonton “Gojira” dan menyadari bahwa buah karya Tomoyuki Tanaka, Ishiro Honda, dan Eiji Tsuburaya ini merupakan salah satu mahakarya di dunia film horor dan fiksi ilmiah.

Dengan perhatian penonton yang tercurah pada film “Godzilla”, mereka yang belum tahu mengenai sejarah dan latar belakang sang monster radioaktif ini mungkin akan mencoba untuk lebih mengenal Gojira melalui film-film lawasnya yang juga menyimpan berbagai kisah menarik, baik di depan maupun belakang layarnya. Tidak hanya merupakan ikon di layar lebar, Godzilla juga telah muncul di berbagai medium lain seperti televisi dan komik, serta menjadi bagian dari sebuah pengalaman global. Kehadirannya juga secara langsung dan tidak langsung telah menjadi pondasi dari kaiju eiga dan tokusatsu.

Karena itu, bagi mereka yang ingin mencari jalan masuk untuk mengenal raja para monster ini, “Godzilla” karya Edwards jelas merupakan pilihan menarik. Apalagi, dengan dukungan perolehan box office yang solid, film ini berpotensi untuk menjadi awal baru kelanjutan franchise Godzilla, sekaligus memastikan bahwa warisan Tanaka, Honda, dan Tsuburaya dapat terus hidup sampai beberapa tahun ke depan.

yahoo.com

Jatuh dari Atas Jalan Tol, Pencuri DVD di Bekasi Tewas


Jatuh dari atas jalan tol, pencuri DVD di Bekasi tewas

MERDEKA.COM. Satu dari dua orang pencuri di Kampung Pasir Limus RT 04 02 Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi tewas setelah mengalami kecelakaan tunggal.

"Jatuh sendiri dari atas jalan tol yang belum selesai pengerjaannya," kata Kanit Reskrim Polsek Cikarang Utara, AKP Bobby Kusumawardhana di Cikarang, Senin (19/05).

Dia menyebutkan, pencuri yang tewas itu teridentifikasi bernama, Agam alias Gama (25), sedangkan seorang pelaku lain, Cahya Indrawan (32) selamat dan kini diamankan oleh aparat Kepolisian.

Boby menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika dua orang pelaku menyatroni rumah Iyom Nursiti (33) di Kampung Pasir Limus RT 04 RW 02. Pelaku berhasil mencuri satu unit DvD dari rumah korban.

Usai beraksi, para pelaku kemudian langsung melarikan diri ke arah jalan tol kawasan Jababeka menggunakan sepeda motor Suzuki Satria FU B-3208-FFU. Diduga, para pelaku kesasar, karena tak hafal medan. "Pelaku terjatuh dari atas jalan tol yang belum selesai," kata dia.

Hasil penyelidikan, ditemukan pisau jenis sangkur dan karung berisi DVD berikut sepeda motor pelaku. Selanjutnya pelaku Agam alias Gama dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk di autopsi.

TNI Bersiap Antisipasi Ketegangan Laut Cina Selatan


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengaku bersiap mengantisipasi ketegangan di Laut Cina Selatan. Menurutnya, keterlibatan negara besar dalam permasalahan ini akan meningkatkan ketegangan di kawasan ini.
"Meskipun Indonesia tidak memiliki wilayah sengketa di sana, kami selalu mengikuti perkembangan situasi Laut Cina Selatan dari waktu ke waktu," ujarnya usai memimpin upacara pembukaan latihan gabungan (latgab) TNI di Skuadron 17 landasan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (19/5/2014) pagi.
Lima negara bersitegang karena saling klaim kepemilikan dua pulau di kawasan perairan ini, yaitu Tiongkok, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
Pekan lalu demonstrasi anti-Tiongkok yang terjadi di Vietnam menelan korban jiwa. Hubungan kedua negara ini memburuk setelah Tiongkok membangun anjungan minyak lepas pantai di pulau Paracel yang status kepemilikannya belum jelas.
Terkait hal ini, Moeldoko menuturkan kemungkinan kebijakan yang akan diambilnya adalah mengubah kekuatan TNI yang sudah terbentuk di kawasan Natuna, Kepulauan Riau dan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.(Abraham Utama)

Kartu ATM Mandiri Diduga Diduplikat, Rianty Ariany Ini Kehilangan Rp 25 juta


ilustrasi

MERDEKA.COM. Rianty Ariany kebingungan saat uangnya senilai Rp 25 juta lebih raib begitu saja dari rekening Mandiri miliknya. Kejadian ini bermula saat PNS Pemprov DKI itu tiba-tiba tak bisa mengambil uangnya di ATM Mandiri pada 28 April 2014 lalu.

"Saya ke Mandiri di Fatmawati katanya enggak bisa digunakan, karena ATM bukan atas nama saya dan dipergunakan orang lain, langsung lapor ke pusat," kata Rianty di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/5).

Belakangan, setelah dicetak di buku tabungan diketahui ada uang keluar sebesar Rp 25 juta lebih. Uang tersebut diambil tanggal 29 April atau sehari setelah ATM tersebut tidak bisa digunakan.

"Dari Mandiri katakan transaksi normal dan wajar, saya banding. Ketika saya tanya siapa yang melakukan itu, mereka katakan tim yang menilai dan tidak bisa menjawab," sambung dia.

Tidak puas dengan jawaban bank Mandiri, lantas Rianty melapor ke Mabes Polri. Dia pun kesal karena uangnya tidak bisa kembali karena Mandiri menganggap sebagai kesalahan nasabah dan transaksi dinilai wajar, padahal dia mengaku tidak tahu menahu soal transaksi Rp 25 juta itu.

"Kecewa pelayanan Mandiri tidak maksimal kepada nasabah. Saya tidak pernah, tidak pernah ngasih nomor pin. Terakhir itu ngambil di Bekasi," tutup dia.

Sebelumnya, Rianty juga telah melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetapi tidak ada tanggapan, dia pun melapor ke Bareskrim dengan nomor laporan LP/1657/V/2014/PMJ/Dirkrimsus pada tanggal 8 Mei lalu. Kini dia kembali datang untuk mencari tahu perkembangan kasusnya.

Inanike, Pramugari Garuda yang Salat di Pesawat


TEMPO.COJakarta - Foto pramugari Garuda Indonesia yang menunaikan salat di pesawat sempat menggemparkan dunia maya. Siapa sebenarnya dia? Dalam laman resminya, maskapai pelat merah tersebut pernah menerbitkan profil salah satu awak kabin andalannya itu.
Namanya Inanike Agusta, tapi ia akrab disapa Nike. Selain menjadi awak kabin, gadis asal Salatiga, Jawa Tengah, ini ternyata juga memiliki bakat seni. Ayah dan kakaknya berprofesi sebagai pelukis. Tak heran bila Inanike Agusta juga mahir bermain-main dengan kuas. (Baca: Pramugari Salat di Pesawat, Ini Tanggapan Garuda)
"Sejak kecil saya sudah senang menggambar, tetapi dulu menggunakan pastel. Kini, setelah besar, saya suka memakai cat minyak dan lukisan saya pun lebih ke arah kontemporer," ujar Nike seperti dikutip www.garuda-indonesia.com, Senin, 19 Mei 2014.
Nike juga merupakan anggota dari kelompok seniman bernama Wahana Senirupa Salatiga (Wasesa). Bersama para seniman ini, karyanya pernah dipamerkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Solo. Ia menyebutkan, selain dibeli oleh para peminat seni, salah satu lukisannya juga menghiasi sebuah hotel baru di Salatiga.
Profesinya sebagai pramugari tak hanya membuat Inanike sering bepergian, melainkan juga memberikan inspirasi lukisan. "Saya senang memotret tempat-tempat yang saya anggap menarik, lalu saya tuangkan ke dalam kanvas," ujarnya. (Baca: Pramugari Laporkan Garuda Indonesia ke Ombudsman)
Meski sibuk sebagai pramugari, Nike tetap melakukan aktivitas yang berhubungan dengan seni. Selain menjadi model, Inanike dipercaya teman-temannya untuk mendesain baju ataupun melukis di atas baju mereka. "Prinsip saya tidak ada yang tidak mungkin bila kita mau bekerja keras untuk mencapainya," ujar Nike.

Neighbors Pimpin Daftar 10 Film Box Office


TRIBUNNEWS.COM - Spiderman harus mengakui keunggulan duo Seth Rogen dan Zac Efron.
Film "Neighbors" yang dibintangi Zac dan Seth berhasil merebut posisi pertama box office Amerika dari "The Amazing Spiderman 2" yang berjaya selama beberapa pekan terakhir.
"Neighbors" berhasil meraup pemasukan 51 juta dolar AS dari penjualan tiket akhir pekan lalu di Amerika dan Kanada. Jumlah tersebut 20 juta dolar AS lebih besar ketimbang pemasukan "The Amazing Spiderman 2".
"Bertahan di posisi pertama memang paling berat di musim panas ketimbang musim lainnya. Mungkin tidak terpikirkan kalau film komedi dapat mengalahkan film blockbuster seperti Spiderman, tapi sejarah mengatakan demikian," kata Paul Dergarabedian, analis senior media dari penganalisis box office Rentrak kepada Associated Press.
Film-film komedi lain yang sebelumnya pernah meraih kesuksesan di box office musim panas di antaranya "Bridesmaids", "The Hangover","Ted" dan "The Heat".
Tak hanya unggul di box office, "The Neighbors" juga mendapat ulasan baik di RottenTomatoes.com, dengan 74 persen kritikus merespon baik film rilisan Universal itu. Adapun Spiderman menerima ulasan baik dari 54 persen kritikus.
Berikut daftar box office berdasarkan penjualan tiket di AS dan Kanada, 9-11 Mei 2014, menurut perhitungan Rentrak:
1. "Neighbors" 51 juta dollar AS
2. "The Amazing Spider-Man 2" 37,2 juta
3. "The Other Woman" 9,25 juta
4. "Heaven Is for Real" 7 juta
5. "Captain America: The Winter Soldier" 5,6 juta
6. "Rio 2" 5,1 juta
7. "Moms' Night Out" 4,2 juta
8. "Legends of Oz" 3,7 juta
9. "Divergent" 1,7 juta
10. "Brick Mansions" 1,3 juta.

Konser Lady Gaga di Dubai Kena Sensor


KAPANLAGI.COM - Lady Gaga akan menghibur para fansnya di Timur Tengah, tepatnya di negara super kaya Uni Emirat Arab. Fans di Dubai akan menyambut tur masif Gaga pada tahun ini, artRAVE: The ARTPOP BALL. Hanya saja konser ini terasa spesial karena aksi Gaga terkena sensor pemerintah di sana.
Seperti yang sudah banyak diketahui, Gaga selalu tampil mengejutkan di tiap aksi panggungnya. Selain kostum yang vulgar, tindakan artistiknya pun kadang membuat orang geleng-geleng kepala. Contohnya adalah aksi muntah-muntahan bersama Millie Brown di SXSW Festival beberapa bulan lalu, yang menuai beragam reaksi.
"Akan ada beberapa perubahan untuk (konser) di Dubai," ujar Marcos Rios, Chairman dan CEO dari AMI Live, salah satu perusahaan yang bertanggung jawab mendatangkan Gaga ke Dubai.
Ia menambahkan, Gaga harus mengikuti peraturan dan hukum yang ada di Dubai. Konsernya pun akan berbeda dengan konser artRAVE: THE ARTPOP BALL di tempat lain. Pasalnya, Dubai mengharuskan setiap wanita untuk berpakaian tertutup.
"Konsernya tidak bisa ditampilkan secara full show karena hal itu tidak diperbolehkan. Jadi, ini akan jadi pertunjukkan spesial bagi Dubai dan budayanya," tambah Marcos dikutip dari Gulf News.
Tahun 2012, Gaga gagal tampil di Indonesia karena alasan kesopanan yang diprotes oleh berbagai kalangan. Namun, kali ini Gaga bersedia mengikuti 'aturan main' di negara Timur Tengah agar kejadian seperti di Indonesia tidak terulang lagi. Terlebih ini adalah konser pertamanya di negara Arab.
"Dia sangat senang bisa tampil untuk para fansnya di Timur Tengah, itu jadi hal yang terpenting baginya," ungkap Becky Artmonsky, pihak yang pernah mendatangkan Jennifer Lopez ke Dubai. "Kami berusaha mendekatinya dan timnya untuk menghindari hal sensitif terkait kebudayaan," lanjutnya. (gln/trn)

Jessica Iskandar Resmi Dinikahi Pria Asal Jerman 13 Desember 2013

Jessica Iskandar Resmi Dinikahi Pria Asal Jerman 13 Desember 2013

KABAR pernikahan Jessica Iskandar dengan pria bule yang selama ini ditutup-tutupi akhirnya terkuak.

Eric Polim dari Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, mengungkapkan presenter kelahiran 29 Januari 1988 itu sudah menikah pada 11 Desember 2013.

Jessica menikah dengan pria asal Jerman bernama, Ludwig Erbgraf Von Waldburg Wolfegg Waldsee di gereja Yesus Sejati, Jakarta Pusat.

"Iya itu sudah dicatatkan tahun ini. Akta nomor :05/AI/2014. Perkawinan dilangsungkan dihadapan pemuka agama kristen yang bernama pendeta Simon Jonathan pada tanggal 11 Desember 2013 di Gereja Yesus Sejati, Jl. Samanhudi no. 23 Jakarta," ungkap Eric saat ditemui wartawan di ruanganya, Senin (19/5).

Eric menerangkan, Jessica bersama kakaknya datang ke Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil mendaftarkan pernikahanya pada 8 Januari 2014, 3 minggu setelah pemberkatan.

Sebelumnya, Jessica membantah setiap ditanya soal pernikahanya. Wanita yang pernah digosipkan berpacaran dengan Olga Syahputra itu selalu mengelak. (pri/gur)

http://www.tabloidbintang.com/