بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 12/06/17
Go Green

Clock Link

Wednesday, December 6, 2017

Polisi Thailand Tahan Anggota Hells Angels


Penampakan bar Angel's Place yang dimiliki oleh kelompok motor gede Hells Angels di Pattaya, Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Polisi Thailand telah menahan tiga warga Australia yang menurut mereka adalah anggota kelompok motor gede Hells Angels, dan juga menyita senjata, pedang dan mobil sport.

Polisi di kota tepi pantai Pattaya, sekitar 149 Km dari ibu kota Thailand, Bangkok, menggeledah lima rumah mewah pada Rabu (6/12) dan menahan tiga pria Australia dan seorang asal Kanada dengan beberapa tuduhan kriminal.

Mayor Jenderal Surachet Hakpal mengatakan ketiga pria Australia tersebut adalah anggota kelompok Hells Angels, yang terlibat dalam perdagangan narkoba, perdagangan manusia, pemerasan dan pencucian uang di Thailand.

"Mereka ini masuk ke Thailand, menikah dengan perempuan Thailand, tidak memiliki pekerjaan tetap, namun memiliki rumah dan mobil mewah dan berfoya-foya." kata Mayjen Surachet seperti dikutip harian berbahasa Inggris The Bangkok Post.

Polisi mengatakan dua pria itu sudah terbukti positif menggunakan narkoba, dan akan dikenai tuduhan sebelum dideportasi. Pihak berwenang sudah membatalkan visa untuk empat orang lainnya yang juga diduga adalah anggota Hells Angels.

Penangkapan ini terjadi dua tahun setelah adanya penculikan dan pembunuhan terhadap bos Hells Angels asal Australia di Pattaya. Pengawalnya yang juga warga Australia dikenai hukuman mati atas tindakan tersebut.

Yahudi Khianati Nabi Muhammad

Yerusalem

Di Madinah, setelah hijrah dari Makkah, Rasulullah SAW mengadakan perjanjian nonagresi dan konsistensi damai dengan kaum Yahudi. Akan tetapi, bukannya menghormati perdamaian, sebaliknya Yahudi justru menghasut dan memecah belah kaum Muslim.

Pernah suatu ketika, Sayidina Abu Bakar RA mengajak salah satu suku Yahudi untuk masuk Islam. Namun, yang diajaknya menjawab ketus, ''Demi Allah, hai Abu Bakar, sebenarnya bukan kami yang butuh pada Allah. Tetapi, justru Allah yang membutuhkan kami. Bukan kami yang merayu-rayu Allah, tapi justru Allah yang merayu-rayu kami. Kami tidak butuh kepada-Nya, tetapi Dia yang butuh kepada kami. Kalau benar Tuhan kalian kaya, pasti Dia tak akan meminta kami meminjamkan uang kami kepada-Nya, seperti yang dikatakan Muhammad sahabatmu.''

Dengan ucapan itu, si Yahudi menyindir-nyindir firman Allah, ''Siapakah yang mau meminjami Allah dengan cara baik, maka Allah akan menggandakannya berlipat-lipat.'' (QS Albaqarah [2]: 245).Mendengar ucapan tersebut, Abu Bakar yang terkenal lembut menjadi sangat marah. Sambil menampar si Yahudi, Abu Bakar berkata, ''Demi Allah, kalau tidak karena adanya perjanjian di antara kita, niscaya sudah aku penggal batang lehermu.''

Kemudian, Abu Bakar mengadukan ucapan si Yahudi kepada Nabi. Lalu, turunlah ayat, ''Allah telah mendengar perkataan mereka yang berucap, 'Sesungguhnya Allah fakir, sedangkan kami kaya.' Akan Kami catat semua perkataan mereka dan tindakan mereka yang membunuh para Nabi tanpa hak serta Kami akan katakan kepada mereka, 'Rasakan siksaan azab pembakaran!'' (QS Ali Imran [3]: 181).

Sejarah Islam mencatat, telah berulang kali orang Yahudi menghasut suku-suku mereka yang telah masuk Islam untuk membangkitkan kembali dendam kesumat jahiliyah dahulu. Ada yang berpura-pura masuk Islam, setelah itu mengada-adakan hal yang tidak ada dalam Islam.
Segolongan lain mencoba memojokkan Islam dengan memperdebatkan, menyebarluaskan prasangka, dan menyerang Islam dengan pertanyaan-pertanyaan, ''Apa itu Allah? Apa itu roh? Jika Allah menciptakan mahluknya, siapakah yang menciptakan Allah?''

Dalam peperangan Badar, untuk membuat kaum Muslim menjadi panik, kaum Yahudi mendesas-desuskan Nabi Muhammad SAW telah mati terbunuh. Setelah diketahui Nabi selamat, pihak Yahudi mengirimkan utusan ke Makkah untuk menghasut kafir Quraisy agar memerangi Muhammad kembali

Kini, di saat Israel melakukan tindakan biadab dan pembantaian terhadap saudara-saudara kita di Palestina, kita diwajibkan untuk meringankan penderitaan mereka. Tiap Muslim itu bersaudara. Mereka adalah satu dalam tangan, hati, dan tujuan.

Disarikan dari Pusat Data Republika

John Phillips, Pahlawan Titanic


Liputan6.com, Cape Race - Kisah asmara Jack dan Rose dalam film Titanic besutan James Cameron pada 1997 masih terus abadi hingga kini. Romansa mereka telah menghipnotis banyak orang nasib tragis pada kapal pesiar mewah yang tertelan lautan tersebut.

Di balik cerita fiksi, tenggelamnya kapal Titanic menyimpan sebuah kisah heroik dalam diri John George "Jack" Phillips. Ia adalah seseorang yang berperan dalam menyelamatkan sebagian nyawa penumpang dari kapal legendaris itu. Namun, namanya tak setenar penyelamat lainnya. 

Dikutip dari News.com.au, Senin (02/12/2017), Phillips (25) adalah seorang kepala operator nirkabel Titanic. Dia adalah orang yang sibuk mencari bantuan terdekat ketika Titanic perlahan tenggelam setelah menabrak gunung es.

Pasca-benturan yang terjadi sebelum tengah malam, kapal secara cepat tenggelam ke dalam perairan beku di utara Samudra Atlantik. Phillips masih terus menembakkan pesan ke seberang laut hingga saat terakhirnya, meminta bantuan untuk menyelamatkan penumpang.

Berkat usahanya tersebut, sebanyak 705 dari 2.224 jiwa berhasil diselamatkan.

Nasib Phillips semenjak itu terus diperdebatkan oleh banyak ilmuwan. Faktanya adalah, ia gagal tertolong, dan dikenal sebagai seorang pahlawan yang telah menyelamatkan banyak penumpang Titanic.

Kisah Phillips ini juga memiliki arti besar bagi Lyn Wilton, warga Australia yang menemukan bahwa dirinya memiliki hubungan keluarga dengan sang awak kapal tersebut.

Setelah melacak akar pohon keluarga, ditemukan bahwa mereka masih terikat hubungan saudara dari pihak bapaknya Lyn. "Sungguh merupakan sebuah kejutan besar, senang mendengarnya," tukas Lyn.

Titanic dan John "Jack" Phillips

Satu bulan sebelum Titanic berlayar, Phillips baru saja dipromosikan sebagai operator nirkabel senior di bawah perusahaan Marconi. Dia lalu bergabung bersama perusahaan pelayaran White Star Line yang membangun kapal tersebut, untuk kemudian dikirim ke galangan kapal Harland dan Wolf di Belfast, Irlandia Utara.

Titanic pada masa itu adalah sebuah 'mahakarya', kapal penumpang terbesar di dunia yang diisukan tak dapat tenggelam. Titanic sendiri memulai perjalanannya dari kota pelabuhan Inggris, Southampton pada 10 April 1992, untuk melanjutkan perjalanan selama empat hari menuju New York.

Phillips turut merayakan ulang tahunnya yang ke-25 di kapal, dua hari sebelum bencana terjadi.

Di sana, ia ditempatkan bersama dengan seorang operator nirkabel junior bernama Harold Bride. Bersama-sama, mereka memasang peralatan nirkabel yang memungkinkan untuk terjalinnya komunikasi dengan penumpang kapal. Itu juga turut membantu kapal melakukan hubungan dengan kapal lainnya, demi memperingatkan adanya tanda bahaya seperti gunung es di sekitar lautan.

Empat hari selang masa pelayaran, yakni pada 14 April 1912, Titanic berpapasan dengan gunung es pada pukul 23.30 malam. Kapal sebelumnya telah menerima banyak peringatan, namun mereka terus bergerak maju.

Salah satu bentuk peringatan terakhir datang dari kapal Californian, yang pada saat itu berada dekat dengan mereka. Californian coba memperingatkan bahwa Titanic dikeliling oleh bongkahan es, dan menyuruh tim kapal untuk menghentikan mesin.

Menerima peringatan tersebut, Phillips menggerutu kasar. "Diam! Saya sedang sibuk kerja, Cape Race," timpal Phillips kepada salah satu mercusuar yang ada di wilayah Newfoundland, 40 menit sebelum tabrakan terjadi.

Banyak orang lantas berpikir, jika saja Phillips tidak menghiraukan pesan itu, mungkin kemegahan Titanic masih dapat dilihat pada hari-hari berikutnya.

Namun, malam itu, Phillips tengah bekerja tanpa lelah untuk membersihakan pesan-pesan para penumpang yang sempat terhambat gara-gara sehari sebelumnya, sistem di kapal melalui Cape Race di Newfoundland, Kanada rusak.

Di tengah kesibukan itu, rekannya, Bride masuk ke ruang operator untuk bertukar shift, namun, saat itulah Kapten Smith masuk ke ruangan mereka dan mengatakan agar Phillips segera mengirim sinyal bahaya dan perimintaan tolong. Alasan sang kapten begitu mengerikan... Titanic menabrak gunung es. 


Pahlawan Penyelamat

Penumpang Titanic yang selamat berada di dalam sekoci (National Archive)


Pasca-tabrakan, Phillips dan Bride saling bekerja sama mengirimkan pesan untuk meminta bantuan dari kapal lain. Aksi mereka dikomandoi oleh Kapten Kapal, Smith, yang meminta kedua orang itu mengirimkan sinyal tanda bahaya untuk segera mendapat bantuan.

Keduanya terus melakukan transmisi hingga Titanic kehilangan tenaga pada pukul 02.17. Kapal kemudian seutuhnya tenggelam tiga menit setelahnya, pukul 02.20.

Bride berhasil selamat setelah menyelamatkan diri di atas sekoci yang terbalik. Sementara itu, keberadaan akhir rekannya masih terus diperdebatkan. Phillips sendiri terakhir terlihat ketika berada di buritan kapal.

Seorang perwira kedua di kapal yang selamat, Charles Lightoller, mengatakan bahwa dia melihat Phillips berada di perahu yang sama dengan Bride ketika berjuang menyelamatkan diri, yakni Sekoci B. 

"Phillips sempat menceritakan pada saya, berbagai kapal telah menjawab panggilan dari Titanic," tulisnya dalam sebuah otobiografinya, Titanic And Other Ships.

"Ketika kapal berbalik, semua perhitungan dan informasi yang diberikannya tepat. Kami tertolong atas apa yang telah ia lakukan, meskipun dirinya tak termasuk di dalamnya. Saya sempat melihat dirinya ada di atas air, bersikeras untuk membawanya ke atas sekoci, namun semua telah terlambat," ujar Lightoller.

Rekannya Bride juga melaporkan, sempat melihat tubuh Phillips di kapal penyelamat Carpathia. Namun begitu, sejumlah ahli mengatakan bahwa dirinya kemungkinan besar meninggal di bagian buritan kapal bersama dengan 1.100 orang lainnya.