بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 07/06/14
Go Green

Clock Link

Sunday, July 6, 2014

Saat Islam dan Komunis Harmonis


Saat Islam dan Komunis Harmonis

ISLAM dan Marxisme merupakan dua hal berbeda, bahkan bertentangan. Islam adalah agama yang ajaranya dapat diterima dan ditolak berdasarkan iman atau kepercayaan, sedangkan Marxisme sebagai suatu teori ilmiah yang diterima atau ditolak berdasarkan penalaran rasional dan obyektif. Kebenaran agama bersifat absolut, sedangkan kebenaran teori ilmiah bersifat relatif yang bersifat hipotesis.
Demikian M. Dawam Rahardjo, Rektor Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, menyampaikan makalahnya pada diskusi “Islam dan Marxisme” di Serambi Salihara, 11 Desember 2013.
Menurut sejarawan dan pemimpin redaksi majalah Historia, Bonnie Triyana, pertanyaan yang mencuat dalam menelaah kaitan Islam dan komunisme di Indonesia sering kali berada di seputar: mengapa di daerah Banten dan Silungkang Sumatera Barat, dua daerah yang mayoritas penduduknya muslim fanatik, bisa sekaligus menerima kehadiran Partai Komunis Indonesia (PKI)?
Paham Marxisme dibawa Henk Sneevliet, seorang sosialis Belanda yang datang pada Februari 1913. Dia dipecat oleh Partai Buruh Sosial Demokrat (SDAP) karena bergabung dengan Partai Sosial Demokrat (SDP) yang kelak menjadi Partai Komunis Belanda (CPN). Dia mendirikan Perkumpulan Sosial-Demokrat Hindia Belanda (ISDV) yang diakui sebagai partai Marxis pertama di Asia Tenggara. Dialah aktor intelektual di balik radikalisme Sarekat Islam (SI) Semarang di bawah Semaoen.
Sementara itu, SI sebagai organisasi muslim dengan jumlah anggota terbesar, di bawah pimpinan Tjokroaminoto menjadi organisasi moderat dan berhubungan baik dengan pemerintah kolonial.
“Sikap demikian ternyata menimbulkan ketidakpuasan sekelompok kecil anggotanya,” kata Bonnie. “Konflik internal mulai terjadi di dalam kepengurusan SI. Pembentukan cabang SI yang otonom memperuncing konflik internal.”
Dawam menyebutkan, ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Tjokroaminoto dan Haji Agus Salim yang memilih kooperatif terhadap pemerintahan penjajah membuat Haji Misbach bergabung dengan SI Merah yang dibentuk oleh Semaoen yang setelah mengalami radikalisasi sejak 1919 dan memisahkan diri dari SI, menjadi PKI pada 1923.
“Tjokro-Salim memilih menempuh politik moderat karena ingin menjaga persatuan perjuangan sebagai politik kebangsaan,” kata Dawam.
Menurut Bonnie, perpecahan di tubuh SI semakin memuncak ketika terjadi insiden Afdeling B pada 1919, yaitu perlawanan Haji Hasan di Leles Garut yang menentang pembayaran pajak padi. Peristiwa ini berakibat penangkapan para pemimpin SI termasuk Tjokroaminoto. Agus Salim mengambil-alih kepemimpinan SI dan melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh Tjokroaminoto: pembersihan SI dari unsur-unsur komunisme.
Bagaimana Haji Misbach, seorang mubalig, fasih bahasa Arab dan suka mengutip ayat-ayat Alquran dan hadis Rasulullah dalam tulisan-tulisannya yang bernah nan kritis, dapat menerima komunisme?
Haji Misbach yang taat beragama, kata Bonnie, menerima komunisme sebagai ideologi pembebasan tanpa harus khawatir kehilangan akidahnya. “Pandangan Haji Misbach bersandar pada nilai-nilai ajaran Islam yang berpihak kepada kaum tertindas. Inilah titik temunya dengan ajaran Marxisme yang diperkenalkan oleh Henk Sneevliet,” ujar Bonnie.
Misbach, Dawam menambahkan, menangkap Islam sebagai agama yang revolusioner yang dalam sejarah Nusantara telah menimbulkan pemberontakan-pemberontakan lokal yang bertema pembebasan. “Dari situlah pikiran Misbach bertemu dengan ideologi komunisme,” kata Dawam.
Seperti halnya Misbach, kata Bonnie, komunisme diterima kalangan ulama di Banten pertama-tama karena kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan Tjokroaminoto. Terlebih SI Banten dipimpin oleh tokoh moderat, Hasan Djajadiningrat. Tokoh SI yang memainkan peran penting dalam perkembangan komunisme di Banten adalah Kiai Haji Achmad Chatib, menantu kiai terkemuka Haji Asnawi Caringin. Tokoh penting lain adalah seorang Arab, Ahmad Basaif, yang pandai bahasa Arab dan khusyuk beribadah. Dia bersama Puradisastra dan Tubagus Alipan, menjadi pionir gerakan yang mengkombinasikan Islam dan komunisme di Banten. Kelak, tokoh-tokoh ulama bersama jawara memainkan peranan penting dalam pemberontakan PKI pada 1926. Pemberontakan serupa terjadi di Silungkang pada awal 1927, juga digerakkan oleh guru agama dan saudagar.
Terlepas pemberontakan tersebut dapat dipatahkan, peristiwa ini menunjukkan bahwa Islam dan komunis pernah harmonis.
Islam dan komunisme dalam pertemuannya bukan perkara ideologi, tetapi semangat perlawanan dalam menghadapi penindasan kolonial. “Mereka bertemu di jalan dan bubar di jalan,” pungkas Dawam, “karena bukan persatuan organik antara agama dan ideologi.”
(Historia - Yudi Anugrah Nugroho)

Jembatan Penghubung Stadion Belo Horizonte Rubuh


Jembatan Penghubung Stadion Belo Horizonte Rubuh

TRIBUNNEWS.COM - Jembatan penghubung ke Stadion Belo Horizonte, Brasil, roboh dan menewaskan dua orang, selain melukasi 19 orang lainnya. Ini terjadi Jumat (4/7/2014) pagi waktu setempat.
Stadion ini akan menjadi tempat laga semifinal pemenang antara Brasil versus Kolombia melawan pemenang antara Jerman versus Prancis. Semifinal ini digelar Selasa (8/7/2014).
Ada satu bus berwarna kuning yang menjadi warna Timnas Brasil jadi korban. Bus ini tertimpa reruntuhan beton. Bangunan ini merupakan infrastruktur pendukung penyelenggaraan Piala Dunia, utamanya stadion di Horizonte. Tapi bangunan ini tak dirampungkan.
"Seperti gempa bumi. Sangat mengagetkan, mengejutkan, dan mengerikan," kata Daniel Magalhaes yang berada tak jauh dari lokasi musibah.
"Suaranya menggelegar. Saya melihat jembatan itu roboh," katanya lagi.
Salah satu korban tewas adalah sopir bus. Masih ada dua truk, mobil, dan sepeda motor yang ikut tertimpa. Penyelenggaraan Piala Dunia 2014 di Brasil menghabiskan dana hingga 11 miliar dolar AS atau sekitar Rp 132 triliun. Itu pun masih menyisakan banyak bangunan yang tak tuntas. Tahun lalu, atap stadion juga roboh karena dibangun dengan tergesa-gesar.
Brasil sangat ngotot untuk menggenjot pembangunan infrastruktur karena dua tahun lagi juga menjadi tuan rumah Olimpiade. Tiga bulan lagi, tepatnya pada Oktober, Brasil juga menyelenggarakan pemilihan presiden alias Pilpres.
Ini pula yang mendorong gencarnya demonstrasi yang berlangsung sejak penyelenggaraan Piala Konfederasi Juli 2013 atau setahun lalu. Dengan demikian, demo menentang Piala Dunia berlangsung setahun penuh. Peluang demo besar juga terjadi manakala Neymar dkk gagal menembus final.
Baca di Koran Super Ball, Sabtu (5/7/2014)

Es Nata De Coco


Menikmati Es Nata de Coco saat berbuka puasa takan membuat Anda merasa lebih segar dan menyehatkan. Apalagi tambahan potongan buah nanas dan manisan kolang-kaling menambah kesegaran dan memperkaya cita rasa.
Kesegaran Es Nata De Coco

Es Nata de Coco

Bahan:
1500 ml air dingin
150 ml syrup coco pandan
100 gram nata de coco
100 gram kolang-kaling, potong-potong
150 gram nanas, potong dadu
1 sendok makan biji selasih, rendam air hingga mengembang
Es batu secukupnya

Cara Membuat:
1. Campur air dingin dengan es batu dan siyrup coco pandan, aduk rata.
2. Masukkan potongan kolang-kaling, nanas, nata de coco, dan biji selasih. Aduk rata.
3. Tuang es ke dalam gelas saji. Hidangkan segera.

Untuk 8 Porsi

Tip: Untuk variasi, es ini juga bisa ditambahkan susu kental manis.

Kunjungi juga blog kuliner Budi Sutomo di budiboga.blogspot.com.

Atasi Hidung Tersumbat Pada Bayi




Tanya:
Selamat siang, Dokter. Bayi saya berusia 2 bulan 10 hari dan sedang terserang flu namun masih sebatas hidung tersumbat dan belum keluar ingusnya. Hal ini malah membuat bayi saya tidak nyaman sehingga dia pasti menangis setiap saya tidurkan.
Apa yang harus saya lakukan biar bayi saya tidak terganggu tidurnya, ya, Dok? Mohon solusinya, Dok.

Jawab:
Dear Suci,
Hidung tersumbat pada bayi disebabkan oleh ingus yang mengering. Pada usia 1 – 3 bulan, bayi memang lebih banyak mengeluarkan lendir.

Nah, untuk membantu melegakan pernafasan bayi, Anda dapat mengeluarkan ingus mengering bayi dengan menggunakan nasal aspirator atau penyedot ingus yang berbentuk pipet plastik. Anda bisa membeli alat ini di apotek.

Oh ya, usahakan agar nasal aspirator tidak dimasukkan terlalu dalam dan tenangkan bayi sebelum dilakukan penyedotan. Kemudian, lakukan pemijatan lembut di sekitar hidung bayi dan bersihkan hidungnya dari ingus mengering dengan cotton bud yang telah dibasahi air. Jika hidung tersumbat tidak kunjung reda, periksakan bayi Anda ke dokter terdekat.

dr. Yunisa Astiarani yang berpraktik di Jakarta
Sumber: www.meetdoctor.com

Kronologis kericuhan di TPS Victoria Park Hongkong


Kronologis kericuhan di TPS Victoria Park Hongkong

MERDEKA.COM. Kericuhan Pemilu Presiden (Pilpres) yang terjadi di Victoria Park, Hong Kong tidak terlepas dari keterbatasan waktu. Panitia Pilpres tersebut sendiri dituding tidak mampu bernegosiasi dengan baik dengan pengelola lapangan tersebut.

Peristiwa kericuhan tersebut berawal saat ada ribuan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berbondong-bondong mengantre di 13 TPS di Victoria Park sejak pukul 07.00 waktu Hong Kong.

Namun, niat mereka untuk menyalurkan aspirasinya tersebut terhalang dengan adanya batasan waktu yang diberikan Pemerintah Hong Kong kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), PPLN dan Bawaslu sebagai panitia Pilpres. Sehingga, pemungutan suara hanya bisa berlangsung sampai pukul 17.00 waktu setempat.

"Jam 5 sore TPS sudah ditutup dan yang antre di bagian belakang tidak tahu kalau TPS sudah tutup. Akhirnya jam 05.15 sore, 500 lebih WNI membuka paksa pagar pintu masuk TPS," ujar salah seorang WNI, Fera Nuraini kepada merdeka.com, Minggu (6/7).

Lanjut Fera, ratusan WNI tersebut pun sempat meminta kepada panitia untuk membuka TPS kembali. Namun usaha mereka berakhir sia-sia.

"Mereka tetap tidak diijinkan untuk mencoblos. Mereka kecewa, mereka marah bahkan ada yang menangis. 'Kenapa gak bisa nyoblos? Buka! kami ingin nyoblos,' teriak mereka," kata Fera seraya menirukan suara ratusan WNI tersebut.

Semakin sore suasana pun semakin memanas, ratusan WNI tersebut berusaha memasuki pintu TPS yang ditutup oleh panitia.

"WNI yang tidak bisa mencoblos terus teriak untuk buka, buka, buka tapi tetap tidak bisa karena TPS sudah tutup. Mereka yang tidak bisa mencoblos terus melakukan aksi protes dan mengikuti panitia yang lalu lalang di lapangan untuk membuka TPS.

Dari data yang diperoleh di Kemlu, jumlah pemilih pada Pilpres 2014 mencapai 23.569. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan Pileg lalu sebanyak 18.177 orang.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Pemilu Presiden (Pilpres) di luar negeri berlangsung mulai tanggal 4 Juli dan berakhir 6 Juli. Namun, Pemilihan Presiden yang berlangsung di lapangan Victoria Park, Hong Kong berakhir ricuh.

Hal tersebut tidak terlepas banyakanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang tidak bisa menggunakan hak suaranya akibat keterbatasan waktu. Salah seorang WNI, Fera Nuraini mengatakan, ribuan WNI yang berada disana telah mengantre sejak pukul 07.00 waktu Hong Kong. 

"Izin lapangan hanya sampai jam 5 sore, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) sudah meminta perpanjangan waktu tapi tidak diberikan oleh pihak Victoria Park," ujar Fera kepada merdeka.com, Minggu (6/7).

Lanjut Fera, ada sekitar 500 WNI dari 32 ribu Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak bisa menyalurkan aspirasinya tersebut. Kemudian mereka meminta keterangan panitia dari KJRI, PPLN dan Bawaslu.

"Mereka menjawab tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ada di KPU pusat bahwa pencoblosan hanya sampai jam 5 sore waktu Hong Kong.

Adakah Putri Duyung?



KETIKA melintasi perairan Karibia menuju Rio del Oro pada 1493, Christopher Columbus menulis dalam jurnalnya: “…tampak tiga putri duyung yang muncul cukup tinggi di atas permukaan air. Namun mereka tak secantik dalam lukisan, walau mereka memiliki rupa manusia…,”  seperti dikutip dari The Diary of Christopher Columbus, 9 Januari 1493. Catatan harian Columbus juga mencatat bahwa Sang Admiral melihat putri duyung ketika melintasi Semenanjung Manequeta di Guinea.
Seperti para penjelajah dari belahan Eropa pada masa jauh sebelumya, Columbus meyakini “keberadaan” putri duyung. Mitos perempuan dengan ekor ikan menyebar dari bangsa Yunani ke dalam budaya dan agama di Eropa.
Sebelum putri duyung berawal, bangsa Yunani terlebih dulu mengenal siren –anak-anak perempuan Dewa Sungai Achelous yang kemudian berubah menjadi perempuan dengan sayap burung bersuara merdu. Berbagai versi mitos menjelaskan asal-usul mereka –namun kurang lebih semuanya menyimpulkan bahwasiren, dengan nyanyian cinta dan kata-kata manis, membujuk para pelaut mengubah haluan dan datang ke pulau mereka untuk kemudian dimangsa.   
Dalam epos Odyssey (sekitar 800 SM), penulis dan filsuf Yunani Homer menuliskan pengalaman Odysseus (atau Ulysess dalam bahasa Latin), yang meminta awak kapalnya menutup telinga mereka dengan lilin untuk menghindari nyanyian siren. Dia sendiri memutuskan melawan siren dengan meminta awak kapal mengikat tubuhnya kuat-kuat di salah satu tiang kapal. Para siren yang mendekati kapal Odysseus akhirnya berguguran dan musnah dengan kepala membentur badan kapal.
Selain siren, bangsa Yunani mengenal naiades atau lelembut berwujud perempuan (nymph) yang hidup di air –Laut Mediterania, samudra, sungai, danau hingga sumur. Naiades dianggap memiliki kekuatan menyembuhkan dan kesuburan sehingga menjadi objek penyembahan. Serupa siren, predikat naiades sebagai penggoda para dewa dan manusia juga terbentuk.
Kepercayaan terhadap siren dan naiades dianggap sebagai salah satu faktor munculnya putri duyung. Di berbagai wilayah Eropa hingga abad pertengahan kian banyak orang melaporkan melihat putri duyung, yang konon gemar menyisir rambut panjangnya sambil berkaca di cermin ketika duduk di atas batu karang. Gereja-gereja pada abad pertengahan menanggapi kegemaran tahayul masyarakat terhadap putri duyung sebagai isu moral.
Beatrice Phillpots dalam Mermaid (1980) menyebutkan bahwa beberapa otoritas gereja masa itu mengaitkan putri duyung dengan siren. Putri duyung adalah makhluk abadi yang kerap menarik pelaut ke dasar laut untuk diambil jiwanya dan binasa. “Untuk menjaga kesetiaan terhadap gereja, mereka mengajarkan kemolekan putri duyung sebagai daya tarik duniawi yang menghalangi manusia mendapatkan keselamatan,” tulis Phillpots. Berbagai ukiran maupun lukisan putri duyung yang menghiasi gereja-gereja pada masa itu, menurut Phillpots, berperan menyebarkan pesan moral tersebut.
Penglihatan akan putri duyung, terutama oleh para pelaut, di kemudian hari disimpulkan para peneliti sebagai sosok dugong dan manatee yang memiliki kelenjar susu di bawah sirip dada dan ekor menyerupai ikan. Dugong dan manatee pun dikelompokkan dalam Ordo Sirenian, yang namanya diambil sesuai anggapan umum.
“Mungkin para pelaut yang sekian lama menahan hasrat biologisnya, dari kejauhan di tengah laut memandang dugong dan manatee serta keliru menganggap mereka sebagai perempuan. Sirenian kerap dianggap sebagai penyebab munculnya legenda putri duyung,” tulis ilmuwan Richard Dawkins dalam The Greatest Show on Earth: The Evidence for Evolution (2009). Yang dilihat oleh Columbus di perairan Karibia kini diyakini banyak ilmuwan adalah manatee, sementara di wilayah Guinea adalah dugong.
Sirenian adalah mamalia laut yang memiliki beberapa persamaan sekaligus perbedaan dengan lumba-lumba dan paus. Seperti lumba-lumba dan paus, Sirenian hanya mampu hidup di dalam air dan dapat bertahan dalam air hingga 15 menit. Untuk menghirup oksigen, ia akan muncul ke permukaan air serta bernafas melalui hidungnya. Namun berbeda dari lainnya, Sirenian adalah satu-satunya mamalia laut yang herbivora; pemakan rumput laut dan alga. Ia juga tak mampu bertahan lama di suhu air yang dingin. Karakteristik ini menurut ilmuwan paleontologi sekaligus menunjukkan bahwa Sirenian memiliki kedekatan dengan gajah dan hyrax (sejenis hewan pengerat) ketimbang lumba-lumba dan paus.
Keberadaan awal Sirenian ditemukan pada periode Eocene di sekitar wilayah Eropa, Afrika, dan Hindia Barat. Riset ilmuwan Daryl  P Domning pada 2008 mengidentifikasi fosil Sirenian tertua di Jamaika berkaki empat dengan sistem pernafasan yang memungkinkannya hidup di air dan darat. Melalui tahapan evolusi, Sirenian pun mengalami perubahan fungsi fisik sehingga berkarakteristik mamalia laut seperti sekarang.
Saat ini, hanya tersisa empat spesies Sirenian. Dugong (Dugong dugon) tersebar di perairan dangkal di wilayah Samudra Hindia dan Pasifik, serta satu-satunya anggota dari keluarga Dugongidae. Tiga lainnya adalah manatee Hindia Barat (Trichechus manatus), manatee Afrika Barat (Trichechus senegalensis), dan manatee Amazon (Trichechus inunguis) dari keluarga Trichechidae. Kata dugong itu sendiri, khususnya di wilayah Asia Tenggara, diyakini berasal dari bahasa Melayu duyong.  
Populasi dugong dan manatee kini terancam punah akibat perburuan, konsumsi, dan polusi, serta berkurangnya area padang lamun yang menjadi sumber makanan mereka. Sementara ia memiliki tingkat reproduksi rendah. Kehadiran dugong dan manatee menjaga keseimbangan rantai produksi dan konsumsi vegetasi laut dan keseluruhan ekosistem habitatnya.
Kekhawatiran akan risiko kepunahan dugong dan manatee bukan tanpa bukti. Salah satu anggota keluarga Dugongidae, yaitu sapi laut Steller (Hydrodamalis gigas), telah punah akibat perburuan terus-menerus. Sapi laut diidentifikasi oleh George Steller, seorang naturalis Jerman, ketika terdampar di Pulau Bering bersama awak kapal St Peter akibat gangguan cuaca dan kerusakan kapal sekembali dari jalur pelayaran Amerika Utara-Rusia pada November 1741.
Awak kapal St Peter mulai berburu sapi laut pada Juni 1742, dua bulan sebelum mereka kembali ke Rusia. Kabar mengenai daging sapi laut pun kemudian menyebar. Para pemburu berang-berang laut khusus mendatangi Pulau Bering untuk stok daging sapi laut dalam pelayaran mereka. Seorang ilmuwan penerus penelitian Steller, Leonhard Stejneger, mengumpulkan catatan konsumsi sapi laut kapal-kapal pemburu. Dalam publikasinya How the Great Northern Sea-Cow (Rhytina) Became Exterminated (1887), Stejneger menyimpulkan dari perkiraan 1.500 sapi laut berdasarkan catatan Steller, sapi laut terakhir di Pulau Bering terlihat pada 1768. Hanya 27 tahun sejak ditemukan, ia pun punah.
Legenda putri duyung hingga sekarang masih hidup dalam berbagai bentuk budaya pop. Cerita mengenai si putri duyung cilik oleh penulis Denmark Hans Christian Andersen, Den Lille Havrue, pada 1836 pun masih digemari. Walau demikian, cerita asli putri duyung cilik jauh dari kisah akhir bahagia selama-lamanya seperti versi dongeng masa kini.
Dikisahkan Andersen, putri duyung cilik menukar suara dan ekornya kepada penyihir laut demi mendapatkan sepasang kaki. Ia ingin berada di darat untuk mendapatkan cinta seorang manusia yang juga seorang pangeran, yang pernah ia tolong ketika kapalnya karam. Namun cintanya tak berbalas, sang pangeran memilih seorang putri bersuara merdu sebagai istrinya. Tanpa cinta sang pangeran, putri duyung cilik ditakdirkan untuk binasa. Keluarganya meminta penyihir laut memberi keringanan. Satu-satunya cara agar ia bisa kembali ke wujud awal adalah dengan membunuh sang pangeran. Namun putri duyung cilik memilih menceburkan diri ke laut dan menjadi busa-busa ombak. Jiwanya yang kosong namun rela berkorban akhirnya berubah menjadi roh di udara, yang menghibur anak-anak manis dan menangisi anak-anak nakal.
Bagaimana kelak akhir cerita dugong dan manatee?
(Historia - Mira Renata)

Barcelona-Liverpool Sepakat di Angka Rp 1,2 Triliun untuk Luis Suarez



TRIBUNNEWS.COM - Kubu Liverpool dan Barcelona kabarnya sudah sepakat di angka 63 juta pounds atau sekitar Rp 1,2 triliun untuk penjualan Luis Suarez ke kubu Camp Nou. Bahkan dikatakan kepindahannya bisa diumumkan secara resmi, hari ini.
Laporan Stasiun TV Catalan menyatakan, kubu Barcelona menyerahkan kontrak lima tahun yang akan membuatnya menjadi pemain keempat klub dengan bayaran tertinggi.
Salah satu potensi untuk tercapainya transfer tersebut adalah dengan melepaskan Alexis Sanchez ke Stadion Anfield.

The Reds sangat menginginkan bisa mendapatkan pemain tim nasional Chile tersebut sebagai bagian dari kesepakatan, namun nampaknya Sanchez lebih memilih pindah ke Arsenal.
Dengan keluarnya Suarez, The Reds dikabarkan masih fokus mendatangkan pemain baru untuk musim depan.

Setelah mendatangkan duo Southampton Rickie Lambert dan Adam Lallana serta gelandang Bayer Leverkusen Emre Can, mereka mencoba untuk mendatangkan kembali pemain Southampton, Dejan Lovren.
Sementara itu kubu FIFA telah mengonfirmasi bahwa Luis Suarez tidak diizinkan untuk berlatih bersama klub manapun selama masa hukuman empat bulan. Dengan demikian, selama masa hukuman, ia harus berlatih sendiri.
Klarifikasi itu muncul setelah juru bicara FIFA mengatakan kepada Press Association, "Dia (Suarez) tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan bola manapun selama masa hukuman, dan juga tidak boleh berlatih dengan tim selama masa hukuman itu."
Hukuman lainnya untuk Suarez, yakni tidak boleh membela Uruguay di sembilan laga internasional. Asosisasi sepak bola Uruguay dikabarkan melakukakan banding pada hukuman ini.
Luis Suarez telah meminta maaf dan mengakui menggigit Chiellini setelah sebelumnya menyangkal. Hukuman itu bertambah berat karena Suarez menolak untuk menunjukkan penyesalannya.

Piala Dunia 2014, Belanda 4 Vs 3 Kosta Rika


Tim Krul Latihan Menahan Tendangan Penalti Selama Tujuh Minggu
TRIBUNNEWS.COM – Acungan jempol layak diajukan kepada pelatih tim nasional, Louis van Gaal, ketika menghadapi Kosta Rika pada babak perempat final di Fonte Nova, Minggu (6/7/2014).
Keputusannya memasukkan penjaga gawang Tim Krul jelang berakhirnya extra time membuat Belanda menang 4-3 atas Kosta Rika melalui drama adu tendangan penalti.
Pertandingan menunjukkan tanda-tanda berlanjut ke adu tendangan penalti setelah skor 0-0 tidak berubah hingga babak kedua extra time. Beberapa detik jelang berakhirnya extra time, Louis van Gaal memutuskan mengganti penjaga gawang Jasper Cillessen dengan Tim Krul.
Keputusan ini terbukti jitu. Krul mampu mengeblok tendangan penalti ketiga dan kelima Kosta Rika yang diambil oleh Bryan Ruiz dan Michael Umana. Hebatnya lagi, Krul yang bermain untuk klub Inggris, Newcastle United, mampu menebak semua arah tendangan pemain Kosta Rika.
Kemenangan ini mengantarkan Belanda melaju ke babak semifinal. Selanjutnya De Oranje akan menghadapi Argentina. Sebelumnya Argentina menyingkirkan negara tetangga Belanda, Belgia, dengan skor tipis 1-0.
Secara keseluruhan Belanda mendominasi jalannya pertandingan. Sebagai perbandingan, Belanda melepaskan 20 tendangan ke gawang Kosta Rika, 15 di antaranya tepat sasaran. Kosta Rika pun baru mendapatkan tendangan penjuru pada menit ke-115.
Kesuksesan Kosta Rika memaksakan extra time tidak lepas dari dua hal, yaitu penampilan gemilang penjaga gawang Keylor Navas dan keberuntungan. Pada babak pertama Navas mampu mengeblok empat tendangan tepat sasaran Belanda melalui Robin van Persie, Wesley Sneijder, dan Memphis Depay. Navas bahkan melakukan aksi akrobatik untuk menepis tendangan bebas Sneijder.
Kosta Rika bak dinaungi keberuntungan pada babak kedua. Tendangan bebas Wesley Sneijder pada menit ke-82 melengkung ke arah kiri. Navas tidak mampu menjangkau bola, namun bola menghajar tiang gawang.
Navas dan Dewi Fortuna kemudian berkolaborasi untuk menggagalkan dua peluang emas van Persie jelang berakhirnya waktu normal. Peluang pertama adalah ketika tendangan bebas RvP dari area kiri pertahanan sukses ditepis penjaga gawang Keylor Navas di bawah mistar gawang.
Bola pantul kemudian menghasilkan kemelut di sekitar kotak penalti Kosta Rika. Menerima umpan pendek dari Wesley Sneijder, bek kiri Daley Blind kemudian melepaskan umpan tarik rendah ke mulut gawang.
Tiga pemain Belanda gagal menyambar bola, namun RvP yang tidak terkawal di tiang jauh sukses menyontek bola dengan tendangan kaki kirinya. Yeltsin Tejada  menggagalkan peluang emas ini. Tejada menghalau bola dengan kakinya sebelum kemudian memantul ke atas dan digagalkan mistar gawang.
Keberuntungan kembali menaungi Kosta Rika pada jelang berakhirnya babak kedua extra time. Tendangan melengkung Sneijder dari luar kotak penalti membentur mistar gawang.