بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 06/07/13
Go Green

Clock Link

Friday, June 7, 2013

Es Batu Restoran Ternyata Lebih Jorok dari Air di Toilet

 

DREAMERSRADIO.COM -Jika sebelumnya beredar kabar kalau Starbucks menggunakan air dari Toilet untuk membuat kopi, tapi ternyata ada yang lebih parah dari hal tersebut. Pasalnya air toilet dibeberapa restoran justru lebih bersih dibandingkan dengan es batu yang mereka sajikan dalam minuman.

Dilansir dari The Mail on Sunday, melakukan investigasi terhadap es batu dan air toilet dari 10 restoran di Basingstoke, Hampshire, Inggris. Beberapa diantaranya memiliki nama besar seperti Burger King, McDonald's, KFC, Starbucks, dan Pizza Hut. Sisanya adalah Nando's, Cafe Rouge, Pizza Express, Gourmet Burger Kitchen, dan Wagamama.

Sementara itu, staf restoran yang diminta memberikan sampe es batu yang dimasukan ke dalam kantung steril. Sampel air dari toilet restoran juga dikumpulkan. Kemudian sampel-sampel tersebut dibawa dalam mesin pendingin ke Microtech Service Wessex di Bournemouth, Inggris untuk diteliti.

Sampel ini diuji kandungan patogen dan total bakterinya pada 22C dan 37C. Jumlah bakteri yang lebih banyak pada 22C menunjukkan masalah kebersihan akibat organisme di lingkungan. Contohnya adalah kebersihan mesin es yang kurang terjaga. Jumlah organisme maksimal 1.000 per ml.

Sementara itu, jumlah bakteri yang lebih tinggi pada 37C sering dikaitkan dengan kontaminasi oleh kontak manusia atau hewan, misalnya daging di dapur. Direkomendasikan tak lebih dari 100 organisme per ml cairan.

Es batu yang disajikan dienam dari 10 restoran tersebut mengandung lebih banyak bakteri di banding air toilet. Kandungan bakteri melebihi batas pada 22C terdapat pada es batu di Nando’s (2.100), McDonald's (1.400), dan KFC (1.100).

Sedangkan pada 37C, hanya Burger King yang melewati batas, yakni 260 organisme. Keempat es batu di restoran inipun tergolong memiliki kebersihan yang buruk, terutama Nando's dan Burger King yang melebihi dua kali lipat batas yang diperbolehkan.

Es batu di Starbucks dan Cafe Rouge memang memiliki lebih banyak bakteri daripada air WC-nya, namun masih dalam taraf yang diperbolehkan laboratorium. Sementara itu, jumlah organisme dalam es batu Pizza Express, Pizza Hut, Gourmet Burger Kitchen, dan Wagamama tergolong sedikit dan lebih rendah daripada bakteri di toiletnya.

Sementara itu, menurut ahli buruknya kebersihan pada es batu Nando's, McDonald's, dan KFC bisa jadi karena mesin es dan sekopnya lebih jarang dibersihkan dibanding toiletnya. Sementara itu, kasus Burger King mungkin disebabkan oleh staf restoran yang lupa mencuci tangan sebelum menangani es.

“Mudah saja melupakan bahwa es bisa membawa bakteri karena dianggap terlalu dingin bagi kuman, namun nyatanya tidak begitu. E.Coli dapat bersembunyi di mesin es,” ungkap Dr. Melody Greenwood, mantan direktur laboratorium Health Protection Agency.

Louis van Gaal Puji Ketangguhan Kurnia Meiga


TRIBUNNEWS.COM – Meski gawangnya kebobolan tiga kali di laga persahabatan Indonesia melawan Belanda, yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (7/6/2013) malam, namun penjaga gawang Kurnia Meiga tetap mendapat pujian. Pujian itu dilontarkan oleh pelatih Timnas Belanda, Louis van Gaal.

Gawang Kurnia Meiga sempat dibobol oleh Robin van Persie ketika pertandingan belum berjalan semenit, meski akhirnya gol itu dianulir. Hal itu rupanya melecut penampilan kiper Arema Indonesia tersebut.

Sepanjang babak pertama, Kurnia Meiga berhasil mematahkan peluang-peluang yang diciptakan para pemain Belanda. Penampilan gemilang Kurnia Meiga berlanjut di babak kedua, meski pada akhirnya gawangnya bobol tiga kali, lewat dua sundulan Siem de Jong (57’,68’), dan aksi individu Arjen Robben (89’).

Penampilan gemilang Kurnia Meiga mendapat acungan jempol dari pelatih Louis van Gaal. Mantan pelatih Bayern Muenchen itu mengaku sangat menyukai Kurnia Meiga.

“Reaksinya bagus. Dia juga bisa meloncat secara baik. Dia sering memainkan bola dengan kaki dan itu yang saya suka. Saya rasa dia kiper yang sangat berbakat,” ujar Louis van Gaal.

Pria Hongkong Baru Sadar Dirinya Perempuan Setelah Diperiksa Dokter



Hongkong (AFP/ANTARA) – Seseorang berusia 66 tahun yang selama ini menjalani hidup sebagai seorang pria mendapat diagnosis yang mengejutkan setelah mengunjungi dokter. Ia dinyatakan sebagai seorang wanita!

Sejumlah dokter menyadari pasien tersebut adalah wanita setelah mereka menemukan pembengkakan tersebut berasal dari sebuah kista besar pada indung telur, seperti yang dilaporkan Hong Kong Medical Journal.

Penyakit tersebut merupakan akibat dua kelainan genetis yang langka.

Pasien tersebut mengalami Sindrom Turner, yang biasa terjadi pada remaja dan wanita dewasa dan merupakan akibat dari masalah pada kromosom, dengan efek antara lain kemandulan dan postur tubuh yang pendek.

Namun pasien itu juga mengidap hiperplasia adrenal kongenital, yang meningkatkan hormon pria dan membuat pasien, yang memiliki jenggot dan “penis kecil” berpenampilan layaknya seorang pria.

“Kalau bukan karena kista ovarium yang besar, kondisi medisnya yang menarik tidak akan diketahui,” tulis tujuh dokter dari dua rumah sakit di kota tersebut dalam sebuah penelitian yang disiarkan pada Senin.

Pasien dengan tinggi 1,37 meter, yang dibesarkan sebagai anak yatim, ditemukan tidak memiliki testis, juga memiliki masalah mengompol sejak kecil. Ia berhenti tumbuh setelah pubertas pada usia 10 tahun.

Para dokter mengatakan bahwa hanya ada enam kasus kelainan genetis seperti itu yang tercatat sepanjang sejarah medis. Sindrom Turner sendiri terjadi hanya pada satu dari 2.500 hingga 3.000 wanita.

Pasien Cina kelahiran Vietnam tersebut memutuskan untuk “terus menganggap dirinya sebagai seorang pria yang mungkin membutuhkan suntik hormon testosteron,” menurut jurnal tersebut.

Sebagian besar pria memiliki sebuah kromosom X dan Y sementara sebagian besar wanita memiliki kromosom X. Namun orang yang mengidap Sindrom Turner cenderung hanya memiliki satu kromosom X atau kehilangan sebagian dari kromosom X mereka.

Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air Versi Penumpang



TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Kasus dugaan penganiayaan terhadap pramugari Sriwijaya Air oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung, menghebohkan.

Di social media seperti Twitter dan Facebook, pergunjingan soal kasus ini menjadi ramai.

Sebenarnya, bagaimana kronologi kejadian tersebut? Bangka Pos (Tribunnews.com Network) mendapat penjelasan dari saksi mata.

Seorang penumpang Sriwijaya Air yang identitasnya enggan dipublikasikan, mengetahui dengan jelas kejadian tersebut. Dia duduk tidak jauh dari
Zakaria yang duduk di kursi 12 F.

"Kalau tidak salah, Pak Zakaria duduk di dekat pintu emergency di 12F. Waktu itu pramugari datang mau menjelaskan SOP penyelamatan penumpang," kata sumber Bangkapos.com, Kamis (6/6/2013).

Sumber itu menyebutkan, Zakaria asyik memainkan handphone saat pramugari menghampirinya.

"Beliau asyik main HP, pramugari minta perhatiannya sebentar. Dua kali pramugari ngomong, beliau emosi," tuturnya.

Sumber itu sendiri tidak mengetahui keributan antara Zakaria dengan pramugari ternyata berlanjut. (*)

Wartawan Belanda Heran Lihat Fans Indonesia Bersorak Saat Gol Robben



TRIBUNNEWS.COM – Entah harus bangga atau malu, sikap pendukung Indonesia yang bersorak gembira untuk Timnas Belanda ketika melakoni pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (7/6/2013), dipandang sebagai suatu hal yang hebat oleh bangsa asing.

Roel Wiche, seorang jurnalis harian Netherlands Press Association, mengaku memiliki salut kepada para penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Menurut Wiche, para penonton di stadion yang luar biasa, penuh antusiasme, “dan keriuhannya seperti tornado.”

Roel kemudian menyorot soal keceriaan para penonton Indonesia ketika Arjen Robben berhasil mencetak gol ketiga Belanda pada menit ke-89. Roel menilai sikap itu sebagai suatu sikap yang bersahabat.

”Pada gol terakhir, golnya Robben, mereka sangat senang, padahal mereka bukan pendukung Belanda. Sungguh suasana yang bersahabat. Hal seperti ini tidak selalu terjadi di Eropa. Seperti mereka mencintai dua tim,” ujar pria yang berdomisili di Maastricht itu kepada Tribunnews.com.