بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 06/22/13
Go Green

Clock Link

Saturday, June 22, 2013

Pendapat Masyarakat tentang Demo Mahasiswa


Kita selalu bilang:


1. "Bikin macet saja" --> 

Padahal ketika gak ada demo tetap saja macet. Tetap saja status kemacetan bertebaran dimana2 karena kita juga yg kadang menjadi penyebab kemacetan --- tidak sabaran.


2. RUGI! ---> 

Ya, memang mereka rugi karena mereka tahu arti berkorban. Mereka bukan tipe2 orang yg cuma tahu duduk di depan TV & berkata "kasihan" kepada masyarakat miskin. Bukan juga orang2 yang hanya tahu "sukses itu = berguna", mereka empati & berusaha untuk berguna melalui aksi.


3. "Buang-buang waktu saja" ---; 

Mereka tidak memBUANG waktu, mereka meNYUMBANGkan waktunya untuk menyuarakan suara rakyat ketika mereka mungkin juga merasa telah menggunakan BBM subsidi, tapi cukup tahu diri untuk tetap memperjuangkan hidup masyarakat miskin.


4. "Kalian menghalangi aktifitas kami" --;

Mereka hanya menjalankan fungsinya untuk mengontrol pemerintahan yang mereka tahu tujuan pemerintah memang baik tapi caranya mungkin kurang tepat agar tidak menambah kesusahan orang susah di negeri ini. Gangguan terhadap aktifitas kita beberapa hari saja tidak sebanding dengan gangguan jiwa,mental & fisik mereka yg berada di bawah kita -- di bawah kewajaran. Mereka melihat kaum papa, kita masih buta akan hal itu. Mereka peduli, kita yang egois.


5. "Tidak usah mengeluh, toh kalau memang takdirnya untuk naik, ya akan naik" ---

Mereka hanya berusaha di awal jika tidak berhasil, setidaknya mereka telah berusaha & tidak akan mengeluh ketika hidup terasa sulit karena mereka sudah merasakan bahwa perjuangan menyuarakan suara rakyat jauh lebih sulit. Karena mereka tahu bahwa orang2 yg mengecam merekalah & yg sok bijak yang akan update status & mengeluh tentang sulitnya hidup nantinya.


6. "Kuliah saja sana, belajar baik2, biar nanti bisa jadi anggota DPR untuk bisa menurunkan BBM kalau bisa digratiskan" ---

Toeng. Mereka tahu kapan waktu demo, kapan waktu untuk belajar. Mereka juga ingin menjadi anggota DPR tapi sayangnya gak punya banyak uang tuk buat kampanye, mau ngutang dulu ujung2nya kalau naik, bayar utang pakai dana rakyat.


7. "Pemerintah punya alasan & maksud baik" ---

Layaknya pemerintah, demonstran juga punya punya alasan & maksud baik, hanya saja pemerintah & mahasiswa memiliki cara yg berbeda untuk mewujudkan maksud baik itu. Pemerintah & mahasiswa sama2 manusia yg juga wajar jika keliru. Melihat dua sisi memang sedikit membuat kita mengerti.


8. "Bekerja keras saja untuk memenuhi kebutuhan" ---

Mereka jauh lebih tahu arti kerja keras daripada kita. Sebenarnya mereka bukan orang susah. Cuma mereka memiliki mata yg terbuka lebar & hati yang peka terhadap orang2 yang tak seberuntung mereka.



Jadi cukup jelas, bahwa merekalah yang sebenarnya PEJUANG, kita hanya PENIKMAT saja.. Jadi kita harus tahu diri untuk mengontrol lidah kita untuk mengecam PEJUANG kita, caranya mungkin kurang menyenangkan, tapi maksudnya bisa menjadi alasan untuk tidak mengutuk & mengecam mereka.


Orang yang rindu untuk berguna memang sering mendapat kecaman atas penilaian cover saja..

Tidak Mengetahui Bahasa Inggris Benda-Benda Ini


Kerupuk 



Polisi Tidur 



Emping 

Nahoko Kojima "Cloud Leopard" : Merubah Kertas Menjadi Karya Seni Yang Menakjubkan



"Sebuah potongan kertas yang membentuk sebuah patung yang mencontohkan semangat penemuan dan eksplorasi yang disimbolkan melalui bentuk burung bermigrasi dalam penerbangan, memegang pelajaran bagi kita semua sebagai Global Citizens di bawah satu langit".Nahoko Kojima

Nahoko Kojima

 Joe O’Connell and Blessing Hancock: 


Profile Nahoko Kojima berasal dari Hyogo di Jepang, dan Alumna dari Kuwasawa Desain di Tokyo. Dia mulai berlatih seni buatan tangan khususnya Papercut Jepang pada tahun 1987 dan telah berada di Inggris sejak tahun 2006, tanpa lelah memelopori bentuk seni di Inggris. Dia belum diwakili oleh Galeri komersial namun telah sangat sukses baru-baru ini di mana ia terpilih sebagai salah satu dari 10 seniman berpotensi di mata internasional oleh Dewan Craft, untuk menciptakan karya asli seni yang baru di tahun ini Kumpulkan 2.012 acara, di ajang bergengsi Saatchi Gallery di London. Bagian yang diciptakan untuk Saatchi Gallery adalah karya kehidupan Cloud Leopard yang melayang gagah dengan panjang 2.5m. Butuh waktu lebih dari 5 bulan untuk memotong kertas-kertas ini dengan tangan dan dibuat hanya menggunakan satu lembar kertas, tergantung di tiga dimensi. Tidak hanya bagian ini merupakan contoh jarang mendengar bentuk seni di Eropa, tetapi juga menantang dasar-dasar pandangan didirikan pada patung.Cloud Leopard.


Ruang Parkir Sepeda Bawah Tanah Otomatis di Jepang


Di Jepang, sepeda adalah alat transportasi yang paling banyak digunakan. Namun, dengan banyaknya pengguna sepeda juga menimbulkan masalah terutama masalah parkir. Minimnya ruang parkir sepeda menimbulkan masalah tersendiri dengan banyaknya para pengendara sepeda yang mengambil tempat-tempat di ruang publik yang sebenarnya dapat digunakan oleh pejalan kaki.

Jepang memiliki solusi masalah parkir sepeda ini dengan cara yang unik dan kreatif. Terbatasnya lahan di atas tanah untuk ruang parkir, mereka mengatasi solusi ruang parkir sepeda ini dengan membuat parkir sepeda bawah tanah otomatis. Selain aman dari cuaca panas atau hujan, dengan parkir sepeda bawah tanah ini juga aman dari pencurian.




The Eco Cycle , Anti-seismic Underground Bicycle Park by Giken



Proses Pemarkiran Sepeda


The Eco Cycle adalah semacam ruang parkir bawah tanah khusus untuk sepeda. Dirancang oleh Giken, ruangan ini memiliki kapasitas 204 sepeda dan pemilik sepeda dapat mengambil sepeda secara otomatis dalam waktu sekitar 13 detik. Ruangan ini dirancang tahan gempa dengan desain silinder dan material khusus yang digunakan. Berat maksimal sepeda yang diinjinkan dalam ruangan penyimpanan ini adalah 30 kg. Ruangan ini memiliki kedalaman 11,65 meter dengan diameter 8,55 meter. Ide membuat ruang penyimpanan ini cukup menarik, mungkin di Indonesia juga dapat menerapkannya, dengan semakin banyaknya fasilitas bagi para pengguna sepeda, niscaya akan semakin banyak orang yang menggunakan sepeda sebagai salah satu alat transportasi yang ramah lingkungan.


Mengintip Suasana Di Dalamnya


Tempat Parkir Sepeda Bawah Tanah


http://mobgenic.com/

11 Gaya Aparat Berkendara Tanpa Helm



Memakai helm sudah menjadi kewajiban bagi setiap pengendara roda dua ketika melintas dijalan raya. Namun ada beberapa foto nakal yang menunjukkan gaya aparat yang tidak memakai helm, panutan yang tidak patut untuk dicontoh.

Foto yang dirilis dalam beberapa jejaring sosial dan media internet lain ini, menunjukkan beberapa aparat dan orang yang dibonceng tidak mengenakan helm. Baik itu dari oknum kepolisian atau pun TNI.

padahal undang-undang nomor 22 tahun 2009, Pasal 108 ayat 8, aturan kewajiban tersebut sudah sangat jelas "setiap orang yang mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib mengenakan helm yang memenuhi standar nasional Indonesia".

Kira-kira apa yang melatarbelakangi, para oknum ini melakukan hal tersebut. Berikut foto-foto mereka.

1. Gondrong
Diperkirakan karena yang dibonceng gondrong jadi tidak perlu helm lagi. Namun meski yang membonceng seorang polisi dan yang dibonceng, keselamatan berkendara tetap penting.



2. Senior TNI
Oknum TNI ini dengan santai berkendara melewati kota tanpa menggunakan helm.



3. Berpangkat
Dari seragam yang dipakai oknum ini memiliki jabatan yang lebih tinggi, tidak hanya sekedar polisi biasa. Tapi aturan tidak memandang siapa pun yang salah harus ditindak.

Kalau di denda sesuai undang-undang kena berapa ya?



4. Pasangan

Pasangan polisi dan polwan ini, justru memakai topi seragam dinas ketika berkendara. Sepertinya demikian biar tidak terlalu ribet, pasang dan lepas helm.



5. Menyusup

Oknum polisi ini dalam berkendara justru memilih jalur yang sempit dan disela-sela bus kota. Dengan cara demikian sepertinya dapat meminimalisir orang yang melihat, jika berkendara tidak menggunakan helm. 



6. Prajurit

Oknum Prajurit ini berkendara berboncengan tanpa menggunakan helm. Perilaku ini jangan sampai karena sudah menjadi prajurit TNI bisa melakukan hal tersebut.



7. Bonceng Cewek
Diperkirakan lantaran yang dibonceng mempunyai paras yang menarik, oknum polisi ini nekad memboncengnya, meski tanpa menggunakan helm. Atau mungkin ada alasan yang lainnya?



8. Asal Bonceng

Bersama rekannya oknum polisi ini berboncengan, namun sayangnya yang dibonceng tidak menggunakan helm. Sepertinya kalau mengacu pada UU No 22 Tahun 2009, meskipun sebagai penegak disiplin aturan ini juga masih berlaku.



9. Sepi

Dengan pertimbangan jalan yang sepi, oknum polisi yang dibonceng ini tidak menggunakan helm. Meskipun sepi aspal kan juga tetap keras, jika sampai jatuh bisa membahayakan.



10. Dekat

Dengan posisi membelok dalam keramaian kendaraan kota, oknum polisi yang dibonceng ini tidak menggunakan helm. Diperkirakan karena jarak yang dituju dekat jadi tidak perlu menggunakan helm. Tapi aturan dalam lalu lintas tidak demikian!



11. Ngobrol Santai

Oknum polisi yang dibonceng ini tidak menggunakan helm, meski melaju tidak kencang. Tampak seperti mengobrol dengan rekan yang menggunakan kendaraan lain. 

Meskipun berkendara roda dua dengan perlahan dijalan raya, secara aturan lalu lintas sepertinya sama, wajib menggunakan helm.



12. BONUS FOTO

GAK PAKE HELM, GAK ADA PLAT NOMOR PULA. KAYAK GENK MOTOR AJA..



http://www.otosia.com/berita/gaya-aparat-berkendara-tanpa-helm.html

http://www.otosia.com/berita/5-motor-oknum-polisi-berkendara-tanpa-pelat-nomor-4.html

Belajar Dari Orang Lain


Tulisan ini terinspirasi dari YOUNG ON TOP National Conference 2013 yang akan diselenggarakan tanggal 28 Juni di Balai Kartini, Jakarta. Di event tahunan terbesarnya YOT ini, ada beberapa pembicara yang akan sharing pengalamannya. Mereka bukan motivator. Mereka adalah orang-orang yang saya anggap sukses, di bidangnya masing-masing. 

Ada Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata (tau dong siapa mereka?). Ada juga mas Mardi Wu, Presdir Nutrifood, perusahaan dengan sales lebih dari 1 triliun per tahunnya. Ada juga mba Noni Purnomo, Sr. Business Development Blue Bird Group, juga Kemal Arsjad, CEO Lynx Films dan punya resort dan diving school di Bali. Tentunya, saya juga akan sharing di situ dengan seorang teman.. mystery guest. Siapa dia? Hmm.. liat aja nanti ya.

Per hari ini sudah lebih dari 900 YOTers yang konfirmasi akan ikut acara ini. Saya prediksi akan ada lebih dari 1,000 peserta yang akan ikutan. 
Ada pepatah yang bilang, belajarlah dari pengalaman kita. Saya setuju, tapi saya lebih milih untuk belajar dari pengalaman orang lain. Ingat dengan konsep buku Young On Top: Kalau bisa sukses di usia muda, kenapa mesti nunggu tua? 

Gimana caranya? 

Ya dengan belajar dari pengalaman orang lain. Kalau Agan lihat ada orang di depan Agan yang terjatuh ke sebuah lubang, apakah Agan akan membiarkan diri Agan terjatuh? Ngga kan? Kalau kita udah lihat ada yang terjatuh, sebisa mungkin kita sebaiknya hindari lubang tersebut. Jadi, kita ngga perlu terjatuh, ngga perlu sakit, ngga perlu bangkit dulu.. dan kita bisa capai ‘garis finish’ lebih cepat.

Nah, ketika belajar dari orang lain, yang harus diperhatikan adalah bukan hanya kegagalan mereka, tapi juga keberhasilan mereka. Apa yang buat mereka gagal, jangan kita ulangi. Apa yang buat mereka sukses.. bisa kita jadikan inspirasi. 

See you at the #YOTNC2013!

Billy Boen
CEO, PT. YOT Nusantara
Shareholder, Rolling Stone Cafe Jakarta
Director, PT. Jakarta International Management (JIM)

Jokowi Tidak Suka Namanya Masuk di Konvensi Demokrat

Jokowi Menghilang, Petugas Jaga Pun Bingung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku heran mengapa namanya bisa tercantum dalam bursa konvensi Capres Partai Demokrat, padahal dirinya tidak pernah berniat mencalonkan dirinya sebagai Capres tahun 2014 mendatang.

"Lho? Saya itu sekarang Gubernur Jakarta, mengurusnya ya urus Jakarta," ujar Joko Widodo di Balaikota, Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Pria yang akrab dengan nama sapaan Jokowi ini juga kecewa namanya bisa beredar dalam bursa konvensi tersebut dan seharusnya atas seizin Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan jika ingin memasukkan namanya dalam konvensi.

"Ya mestinya itu minta izin dulu ke Partai," ucap Jokowi.

Jokowi pun enggan berkomentar lebih jauh jika nantinya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ini akhirnya mengiyakan partai berlambang Mercy ini memboyong Jokowi masuk dalam bursa konvensi.

"Ya coba saja tanyakan ke ibu Ketua Umum. Urusan saya urusan Jakarta," tutur Jokowi.

Jepang Selalu Kalah, Shinji Kagawa Minta Maaf

Jepang Selalu Kalah, Shinji Kagawa Minta Maaf

Gelandang andalan tim nasional Jepang Shinji Kagawa meminta maaf karena tidak mampu membawa timnya meraih poin di Piala Konfederasi 2013.

Seperti yang diketahui, dalam tiga pertandingan di grup A, skuat asuhan Alberto Zaccheroni mengalami tiga kekalahan. Pertama ketika dicukur tuan rumah Brasil 3-0, kemudian bermain ketat menghadapi Italia namun kalah dengan skor 4-3 dan terakhir tumbang dengan skor tipis 2-1 dari Meksiko.

"Kami kalah dan merasakan kelemahan kami sebagai tim, kami minta maaf kepada semua suporter yang menonton," ujar gelandang Manchester United tersebut.

"Brasil, Italia dan Meksiko adalah tim yang luar biasa, jadi kami harus melihat kekalahan tersebut dan mencari apa yang harus kami lakukan [untuk memperbaikinya]."

"Kami kalah tiga pertandingan secara beruntun jadi kami masih harus melakukan banyak hal [sebelum Piala Dunia digelar]. Kami semua harus berkembang."

'Ingin Lolos Piala Dunia, Indonesia Harus Pindah ke Zona Oseania'


BOLA.NET - Sebuah gagasan menarik dilontarkan Timo Scheunemann. Salah satu pegiat sepak bola usia muda Indonesia ini mengusulkan agar PSSI pindah zona konfederasi, dari zona Asia ke zona Oseania.

Menurut Timo, kepindahan zona ini bisa memperlancar langkah Indonesia untuk meraih mimpi tampil di Piala Dunia. Tak seperti di Asia, pria berdarah Jerman ini menambahkan, tantangan bagi Indonesia hanya bakal datang dari Selandia Baru dan tim-tim yang menempati peringkat keempat di zona Concacaf (Amerika Tengah).

"Sementara, jika tetap berada di Asia, ada Thailand, Malaysia dan lain-lain. Lalu, hadangan utama datang dari sekitar 10 tim kuat, negara-negara Arab, Korea, Jepang, Australia dan lain-lain," tutur Timo.

"Dari segi geografis, ide ini masuk akal. Dari segi ras, kita adalah Melayu dan Polynesia," sambung pemegang Lisensi A Kepelatihan dari UEFA ini.

Lebih lanjut, mantan Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI ini mengakui bahwa idenya ini terbilang kontroversial. Namun, Timo menegaskan bahwa idenya ini sangat realistis dan rasional.

"Australia pindah ke Asia karena tidak ada lagi lawan tangguh setelah mereka berkembang pesat. Selain itu, mereka pindah, karena ada lawan terakhir wakil Amerika Selatan - biasanya Uruguay - yang dianggap terlalu tangguh dan membuat mereka gagal. Waktu itu, bagi mereka, pindah ke Asia lebih menjanjikan untuk lolos ke Piala Dunia," papar Timo.

"Namun, saat ini berbeda. Hadangan terakhir wakil Oseania ke Piala Dunia adalah rangking 4 dari wakil Zona Concacaf - biasanya Panama atau Honduras. Jadi, ada kemungkinan kita untuk lolos," tandasnya. (den/dzi)