بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 08/20/14
Go Green

Clock Link

Wednesday, August 20, 2014

Lima Alasan Menonton “Guardians of the Galaxy”

yahoo.com - Hanya dalam waktu beberapa bulan, “Guardians of the Galaxy” menghancurkan prediksi kegagalannya dengan menjadi salah satu film paling laris di musim panas Hollywood tahun 2014. Walaupun diangkat dari komik yang tidak banyak dikenal orang dan dibesut sutradara yang belum pernah menangani film blockbuster, “Guardians of the Galaxy” ternyata menjadi pertaruhan terbesar yang dimenangkan Marvel Studios setelah langkah berani mereka untuk memulai Phase One dengan “Iron Man” (2008).

Untungnya, berbekal reputasi positif yang telah mereka bangun melalui film-film Iron Man, Thor, Captain America, dan tentunya The Avengers, studio yang dipimpin Kevin Feige ini telah membuktikan bahwa mereka punya “brand power” yang cukup kuat untuk menarik penonton ke bioskop. Di luar sokongan para pendukung fanatiknya, kesuksesan yang mereka buktikan dengan gemilangnya pendapatan “Guardians of the Galaxy” di pasaran membuktikan bahwa para penonton awam sudah percaya bahwa logo Marvel Studios merupakan jaminan film superhero berkualitas.

Kalau Anda tidak sempat menyaksikan filmnya saat pemutaran tengah malam di minggu lalu dan belum yakin bahwa film besutan James Gunn ini adalah pilihan paling tepat untuk ditonton minggu ini, mari simak rekomendasi kami di bawah ini. Berikut adalah lima alasan menonton “Guardians of the Galaxy”.


Guardians of the Galaxy
Guardians of the Galaxy
1. Pertaruhan Marvel Studios

Ketika Marvel Studios mengumumkan film-film Phase Two yang terdiri dari “Iron Man 3”, “Thor: The Dark World”, “Captain America: The Winter Soldier”, “Guardians of the Galaxy”, dan “Avengers: Age of Ultron”, banyak tanda tanya yang melingkupi proyek film dari properti baru ini. Tetapi, Kevin Feige yang yakin bahwa Marvel bisa membuat film superhero apa saja asal didukung cerita yang tepat dan penggarapan maksimal tidak menjadikan keraguan para pengamat sebagai alasan untuk mencemaskan potensi filmnya.

Hal lain yang juga menjadi tantangan adalah maraknya produksi film-film adaptasi komik yang mulai banyak disambut dengan sinisme. Selain dianggap sebagai usaha mengeruk uang dengan mendompleng hype film-film superhero beberapa tahun belakangan, stempel “made by committee” juga membuat beberapa film dianggap tidak lagi punya sentuhan personal filmmaker-nya, dan hanya diarahkan untuk membangun sebuah franchise panjang bermodalkan properti milik studionya dengan pemanfaatan seluas-luasnya.

Marvel yang merupakan salah satu studio penghasil film-film superhero sukses pun juga menjalankan hal ini, meski kendalinya tidak sampai taraf ekstrem. Yang berbeda, Marvel di sana-sini ternyata masih menyisakan ruang untuk eksperimen dan berkelakar. Di masa di mana film-film superhero dibuat dengan hati-hati dan penuh kalkulasi, mereka justru berani menelurkan kisah dengan imajinasi liar dalam cerita petualangan yang penuh makhluk asing, planet-planet fantastis, jagoan yang kadar heroismenya dipertanyakan, seekor rakun pemarah, serta pohon yang bisa bicara. Dalam pasar yang penuh dengan film-film superhero yang kelelahan mencoba untuk melakukan diferensiasi, Marvel adalah salah satu contoh studio yang membuktikan bahwa mereka bisa membangun sebuah franchise besar tanpa mengorbankan kualitas film-filmnya. Semoga saja ini bisa tetap bertahan sampai Phase Three nantinya, meski sudah ada tanda-tanda keretakan dengan “Ant-Man” (2015).


Lima jagoan utama di Guardians of the Galaxy.
Lima jagoan utama di Guardians of the Galaxy.
2. James Gunn

Pemilihan James Gunn sebagai sutradara merupakan bagian dari pola yang kini sudah cukup melekat dengan Marvel – merekrut sutradara dengan visi unik yang belum pernah membuat film berbiaya ratusan juta, tetapi punya cukup banyak penggemar. Dukungan positif terhadap cult director semacam ini merupakan nilai plus bagi Marvel. Sebelum membuat “Guardians of the Galaxy”, Gunn sendiri pernah menyutradarai “Slither” (2006) dan “Super” (2010) yang sama-sama merupakan genre pic independen berbiaya pembuatan rendah dengan rating R.

Butuh keyakinan besar untuk mempercayakan sebuah film mahal pada sutradara yang belum punya rekam jejak dalam genre yang relevan. Namun, kalau Jon Favreau bisa membuat film aksi fiksi ilmiah dengan “Iron Man”, Kenneth Branagh sudah membuat drama Shakespeare di luar angkasa dengan “Thor”, dan Joss Whedon yang lebih banyak mengukir kesuksesan melalui serial televisi ternyata berhasil membuat film superhero ensemble dengan pendapatan lebih dari satu milyar dolar Amerika Serikat, pemilihan Gunn sebagai sutradara menjadi sesuatu yang terdengar normal.

Keputusan ini ternyata berbuah manis, karena James Gunn ternyata merupakan orang yang tepat untuk menangani tim pahlawan nyentrik ini. Gunn dengan luwes membuat karakter-karakter komik yang terlihat sangat asing ini terasa segar, dan di saat yang sama, tetap sangat familiar. Komik “Guardians of the Galaxy” yang relatif kurang dikenal tidak dilihatnya sebagai tantangan. Gunn justru memanfaatkan pengetahuan penonton yang minim untuk mengembangkan kisahnya dengan lebih leluasa, karena tidak ada banyak penonton yang akan protes terlalu keras bila para karakternya tidak sama persis dengan komiknya.

Pilihan visual yang diambil Gunn dengan membuat “Guardians of the Galaxy” setengahnya menjadi epik luar angkasa, dan setengahnya lagi dibuat seperti film-film fiksi ilmiah lawas juga menjadikan film ini makin unik. Yang paling penting, film ini tidak dibangun dengan CGI dan ledak-ledakan saja. “Guardians of the Galaxy” menjadi film yang kuat karena Gunn yang berbagi kredit penulisan naskah bersama Nicole Perlman berhasil membuatnya sebagai sebuah perjalanan karakter-karakter yang menyatu sepenuhnya dengan kisahnya. “Guardians of the Galaxy” bukan hanya film tentang perang yang terjadi di luar angkasa. Film ini juga bercerita tentang Star-Lord, Gamora, Rocket Raccoon, Drax the Destroyer, dan Groot. Semua pahlawan punya kisah awal mula, dan “Guardians of the Galaxy” adalah sebuah permulaan yang impresif.


Chris Pratt
Chris Pratt
3. Para Penjaga Galaksi

Sama seperti karakter Quicksilver dalam “X-Men: Days of Future Past”, tidak ada yang menyangka bahwa setelah selesai menonton “Guardians of the Galaxy”, karakter yang paling banyak mengundang reaksi positif adalah Rocket Raccoon (Bradley Cooper) dan Groot (Vin Diesel). Anda mungkin susah membayangkan apa yang begitu menghibur dari sosok rakun sarkastis yang punya emosi meledak-ledak ini. Selain itu, pohon yang bisa bicara sepertinya punya potensi terbatas untuk memberikan sebuah perjalanan karakter yang menyentuh hati. Tapi, begitulah apa yang terjadi.

Kalau Anda membayangkan bagaimana rasanya bila “Star Wars” punya dua Han Solo, “Guardians of the Galaxy” adalah jawabannya. Peter Quill (Chris Pratt) sebagai sosok jagoan sekaligus berandal luar angkasa memang punya beberapa sifat yang mirip dengan karakter yang diperankan Harrison Ford ini. Tetapi, interaksi antara Han dengan Chewbacca merupakan sesuatu yang lebih tergambar jelas melalui hubungan antara Rocket dengan Groot. Kalau tidak percaya, saksikan sendiri filmnya, dan jangan heran kalau setelah keluar dari bioskop Anda ingin punya action figure Rocket Raccoon atau boneka Groot yang bisa berjoget.

Zoe Saldana yang sudah akrab dengan genre fiksi ilmiah melalui “Avatar” (2009) dan franchise “Star Trek” juga tidak hanya numpang lewat. Gamora yang diperkenalkan sebagai seorang pembunuh berdarah dingin tidak dihadirkan untuk jadi pemanis atau love interest, karena sosoknya merupakan tokoh penting yang berhubungan erat dengan plot dalam filmnya. Dave Bautista yang mungkin dikira hanya tampil sebagai pelengkap pun dalam film ini ternyata juga punya kontribusi yang besar untuk membuat penonton tertawa dalam perannya sebagai Drax the Destroyer yang sama sekali tidak paham metafora dan tidak bisa diajak bercanda.

Yang terakhir, tentu saja adalah Chris Pratt sendiri. Akhirnya, setelah sekian lama, Hollywood menyadari potensinya sebagai seorang pemeran utama. Tidak hanya telah membuktikan bahwa ia mampu untuk berperan dalam film drama dan komedi, aktor kelahiran Virginia ini pun memperlihatkan bahwa ia punya komitmen tinggi untuk tampil maksimal dalam sebuah film aksi. Pratt pun rasanya tak perlu merendah dengan perhatian yang kini diterimanya, karena dengan kesuksesan “The Lego Movie” dan “Guardians of the Galaxy” – plus “Jurrasic World” nantinya – Pratt akhirnya menjadi seorang bintang. Selamat, Star-Lord! 


Salah satu adegan di Guardians of the Galaxy
Salah satu adegan di Guardians of the Galaxy
4. Film Terlucu Marvel Studios

Selama ini, franchise “Iron Man” selalu menjadi bagian paling lucu dari film-film Marvel Studios. Tetapi, dengan kehadiran “Guardians of the Galaxy”, Tony Stark harus rela menyerahkan gelar tersebut pada film besutan James Gunn ini. Tidak perlu diragukan lagi, “Guardians of the Galaxy” adalah film paling lucu, menggelikan, nakal, dan juga paling tidak serius yang pernah dihasilkan Marvel.

Meskipun “Guardians of the Galaxy” adalah film dengan rating PG-13, pada kenyataannya, film ini lebih mengena bagi para penonton yang sudah jauh lebih dewasa. Karena memang sudah lama tidak tahu perkembangan di Bumi, perbendaharaan wawasan dan lelucon yang dilontarkan oleh Peter Quill memang terasa benar-benar lawas. Referensi humornya tentu saja lebih mudah dimengerti oleh mereka yang sudah agak berumur. Tetapi, bagi anak-anak muda yang punya pengetahuan luas akan budaya pop tahun ’70 atau ’80-an, “Guardians of the Galaxy” juga akan terasa sangat lucu. Meski demikian, Anda tak perlu khawatir. Masih banyak lelucon lain yang tak mengharuskan Anda memutar otak untuk menikmatinya.

Sebagai catatan, “Guardians of the Galaxy” yang memang sejak awal sudah dirancang sebagai film dengan muatan komedi ternyata dengan cerdas mengajak penonton menertawakan film-film dari geek property lain melalui penggunaan detail dan sindiran yang sama sekali tidak terasa sinis. Tak hanya menyindir orang lain, humor-humor yang disajikan pun juga punya cerminan dalam film-film buatan Marvel sendiri. Karena itu, sungguh menyegarkan melihat sebuah film yang mampu mengamati jauh ke dalam, dan dengan riang mampu untuk menertawakan kekonyolan dirinya sendiri.


Kocak namun tetap penuh aksi.
Kocak namun tetap penuh aksi.
5. Soundtrack

Salah satu bagian terbaik dari “Guardians of the Galaxy” adalah pemilihan soundtrack retronya. Keputusan yang terkait erat dengan elemen tematik filmnya ini sungguh brilian, karena setiap alunan lagu yang menyertai film ini punya ikatan yang dalam dengan ceritanya, dan tentu saja, dengan sejarah Peter Quill. Seperti yang sudah dapat didengarkan melalui trailernya, lagu-lagu seperti “Hooked On a Feeling” dari Blue Swede dan “Cherry Bomb” dari The Runaways memberikan hentakan yang menyegarkan untuk adegan aksi serta montage-nya. Bagi para penonton dewasa, deretan lagu-lagu dari tahun ’60-an dan ’70-an ini tentu menjadi ajang nostalgia yang manis sekaligus konyol.

Kalau Anda tertarik untuk membeli album soundtrack-nya setelah menonton film ini, Anda tidak sendiri. Saat ini, album “Awesome Mix Vol. 1” masih bertengger di posisi pertama di iTunes Chart. Bagi Anda yang sudah sangat familiar dengan lagu-lagunya, jangan lupa untuk tetap menonton dengan tenang di bioskop. Jangan sampai sesi sing-along Anda mengganggu penonton yang ada di sebelah Anda. Selamat menyaksikan!


Banyak Anak Pejabat Daftar CPNS

MERDEKA.COM. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (KemenpanRB) menegaskan siapa saja Warga Negara Indonesia berhak untuk mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Proses rekrutmennya dijamin transparan alias terbebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
Sekretaris KemenpanRB Tasdik Kinanto mengakui banyak anak pejabat negara yang mendaftar jadi CPNS. Namun, ditegaskannya, pihak penyelenggara tetap berlaku transparan dan tak memadang latar belakang pendaftar CPNS tersebut.
"Itu menantunya MenpanRB daftar CPNS di Aceh tidak lolos, ya tidak lolos," ujarnya saat launching simulasi CAT online dan mengikuti simulasi tes CPNS, Jakarta, Rabu (20/8).
Dengan kata lain, Tasdik menegaskan, tak ada jaminan pendaftar CPNS yang memiliki hubungan dengan pejabat negara bisa lulus. Sistem seleksi CPNS terkomputerisasi menjamin transparansi.
"Tidak lulus ya tidak lulus, siapapun boleh dikasih kesempatan. Sistem seleksi yang bekerja komputer tidak ada face to face," jelas dia.
Menurutnya, pemerintah memiliki alasan untuk melaksanakan seleksi CPNS secara online. Itu tak terlepas dari kerja besar pemerintah menyelesaikan reformasi birokasi secara nasional.
"Jadi seleksi titik saja dari pekerjaan besar pemerintah melakukan perubahan mendasar aspek manajemen SDM aparatur ini, terkait rekruitmen PNS," ungkapnya.

Paris Saint-Germain Siap Tawar Petr Cech



goal.com -Klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain, bersiap melancarkan tawaran perdananya untuk Petr Cech di musim panas ini, demikian seperti dilansir Goal UK.

Pemain veteran itu merupakan korban dari persaingan yang ketat untuk tempat utama, terlebih setelah ia diabaikan manajer Jose Mourinho dan tempatnya diisi Thibaut Courtois kala melawan Burnley pada Senin malam.

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, Cech sudah diberi izin untuk mencari klub baru meski ia sempat menyandang status sebagai kiper No. 1 di Stamford Bridge selama satu dekade.

Real Madrid dan Monaco juga tengah memonitor situasi pria 32 tahun tersebut, namun tawaran formal pertama diyakini akan datang dari PSG menyusul status Cech yang terpinggirkan dari The Blues.

Salvatore Sirigu telah memulai musim ini untuk mengawal gawang sang juara Ligue 1, tapi Cech tetap akan dianggap sebagai sebuah opsi yang lebih baik ketimbang kiper internasional Italia yang mereka miliki.

Di tempat lain, Monaco memang telah mendatangkan Maarten Stekelenburg dari Fulham secara pinjaman, namun mereka memiliki ketertarikan yang nyata terhadap Cech.

Jika Gagal di MK, Prabowo-Hatta Lanjut ke PTUN dan MA

Jika Gagal di MK, Prabowo-Hatta Lanjut ke PTUN dan MA
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim hukum Prabowo-Hatta, Dorel Almir, optimis majelis hakim akan mengabulkan permohonan gugatan pihaknya.
Menurutnya, bukti-bukti di persidangan akan menguatkan bahwa telah terjadi dugaan kecurangan dalam proses Pilpres 2014.
"Kami tim hukum optimis atas putusan besok. Optimis itu terkait terhadap bukti-bukti di persidangan, berdasarkan apa yang disampaikan saksi-saksi," Dorel di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Dorel menuturkan, para saksi yang dihadirkan kubu Prabowo-Hatta telah menceritakan akan dugaan pelanggaran-pelanggaran pilpres.
Selain saksi, kata Dorel, pihaknya juga menyiapkan alat bukti surat sebagai kelengkapan.
"Kami melihat ada peluang untuk memenangkan gugatan di MK. Alat bukti kami menyatakan ada suara yang bermasalah," tuturnya.
Lebih jauh Dorel mengatakan, andaikata gugatan Prabowo-Hatta tidak dikabulkan oleh MK, pihaknya akan menempuh langkah hukum lainnya.
Menurutnya, Capres maupun Cawapres memiliki hak konstitusi selain di MK.
"Misalnya membawa perkara ke PTUN. Kemudian mengajukan judicial review ke MA," tandasnya.

Penghuni Gaib di Tiap Gunung



MERDEKA.COM. Cerita mengenai perjalanan mendaki gunung kerap dikaitkan dengan nuansa mistis. Selalu ada cerita dari pendaki mengenai kejadian di luar akal sehat ditemui ketika mendaki. 

Di kalangan pendaki, beberapa gunung Indonesia dicap sebagai gunung angker. Itu berdasarkan cerita dari mulut ke mulut atau pengalaman.

Pendaki profesional seperti Iwan Irawan pun percaya hal itu. Setiap gunung ada penghuni. Tuhan ciptakan dua dunia, nyata dan di luar kemampuan kita, kata salah satu anggota tim 7 Summit Indonesia ini saat berbincang dengan merdeka.com akhir pekan lalu.

Selama tidak mempunyai niat buruk terhadap alam, dia yakin hal-hal mistis tidak akan mengganggu pendakian. Iwan mengaku cukup sering menemui kejadian misterius ketika mendaki gunung-gunung di Indonesia. Dia menceritakan saat mendaki berdua dengan temannya ke Gunung Manglayang, Jawa Barat.

Saat itu cuaca di puncak Gunung Manglayang buruk. Suasana kian menegangkan setelah Iwan mendengar suara harimau. Malem ada suara harimau kencang banget. Saya senter nggak ada, saya lanjutin masak lagi. Kedua kali, suaranya seperti makin dekat," ujar Iwan. 

Tidak berhenti di situ saja. Kejadian mistis juga dia alami ketika mendaki Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dari cerita warga setempat, gunung ini terkenal angker. Semisal soal suara kayu beradu. Itu menandakan tengah terjadi adu kekuatan di alam lain.

Iwan juga berbagi cerita saat melihat banyak cahaya lilin misterius di sekitar tenda tempat dia bermalam. Awalnya dia berpikir cahaya itu dari lampu senter pendaki lain. Namun dia kaget ketika pagi mendapati cahaya itu berasal dari dinding batu besar di dekat tendanya berdiri.

Dia percaya aura mistis tidak selalu jahat berdasarkan pengalamannya menyelamatkan korban tewas saat pendakian. Saat evakuasi malam hari, kata Iwan, dia seolah melihat bayangan orang lalu lalang di sekitar tenda. Kenyataannya, tidak satupun anggota SAR keluar tenda.

Ternyata itu seperti memberi petunjuk korban dicari, 75 meter di bawah kita.

"Emak Ijah Pengen ke Mekah" dan "Ripley's Believe it or Not" Ditegur KPI

"Emak Ijah Pengen ke Mekah" dan "Ripley's Believe it or Not" Ditegur KPI

yahoo.com - PROGRAM TV yang dianggap melakukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali mendapat teguran.
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah dianggap melakukan pelanggaran.
Situs KPI Pusat pada Rabu (20/8) menulis, episode sinetron garapan Amanah Surga Productions tanggal 12 Agustus pukul 21.48 WIB menampilkan secara eksplisit adegan anak laki-laki membakar petasan dan melemparnya ke seorang pria sehingga seluruh tubuhnya gosong.
Selain itu juga terdapat adegan 3 (tiga) orang anak sedang bermain petasan yang kemudian melemparkan petasan tersebut kepada temannya.
Jenis pelanggaran yang dilakukan sinetron peraih Program Paling Ngetop versi SCTV Awards 2013 ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan anak-anak dan remaja serta penggolongan program siaran yang diatur dalam P3 dan SPS.
Program Ripley's Believe it or Not juga mendapat teguran. Ini merupakan teguran kedua bagi program yang tayang di antv itu. pada tanggal 10 Agustus 2014, pukul 07:47 WIB, secara eksplisit menayangkan adegan berbahaya seorang wanita berjalan di atas pecahan kaca tanpa menggunakan alas kaki.
Selain itu terdapat pula adegan dimana seorang wanita ditimbun banyak pecahan kaca hingga lehernya. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan anak-anak dan remaja, ketentuan jam tayang  serta penggolongan program siaran yang diatur dalam P3 dan SPS.
(ray/gur)

Disiksa & Dicabuli, Balita di Depok Merekam Lewat Ponsel Ayah



MERDEKA.COM. Balita berusia 3,5 tahun, K, mengalami pelecahan seksual oleh pacar pembantunya saat kedua orang tuanya tidak ada di rumah. Selain dicabuli, K juga kerap mendapat siksaan oleh sang pembantu E (22), yang masih memiliki hubungan saudara oleh majikan perempuanya.

BS (39) ayah korban menceritakan , penganiayaan yang dilakukan Erni terjadi pada bulan Oktober 2013 silam. BS pun tidak menyangka, Erni yang sudah bekerja 2 tahun di rumahnya tega melakukan penyiksaan terhadap anaknya saat dirinya dan isntri sedang bekerja.

"Jadi saya waktu itu lagi berangkat kerja, anak saya minta handphone saya, katanya dia mau main game di HP saya. Ya sudah saya kasih saja, terus saya tinggal," kata BS, kepada merdeka.com, Selasa (20/8).

BS menceritakan, setelah pulang kerja dia tidak memiliki kecurigaan apapun terhadap sikap anaknya. Namun beberapa hari kemudian, saat hendak berangkat kerja sang anak kembali meminjam HP miliknya.

"Saya lagi di kamar, lah kok saya denger suara anak saya nangis-nangis. Setelah itu saya datangi anak saya, ternyata tangisan itu dari ponsel saya. Saya pun kaget, dan saya panggil itu si E," jelasnya.

BS melanjutkan, setelah mendapatkan hasil rekaman tersebut dia pun langsung memarahi E. Saat itu E pun mengakui perbuatannya dan bernjanji tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.

"Saya sudah mau pecat. Tapi karena masih ada hubungan saudara sama istri saya, saya kasih kesempatan. Istri saya juga bilang jangan dipecat. Dan berjanji gak akan mengulangi perbuatan tersebut," jelasnya.

Usai kejadian itu, BS mengatakan sudah mulai tidak mencurigai sang pembantu lagi, karena tidak ada laporan soal penyiksaan kembali. Namun setelah kejadian pelecehan seksual yang dialami anaknya, dirinya pun terkejut saat para tetangga menceritakan sikap pembantunya ketika dia dan sang istri tidak berada di rumah.

"Ternyata kata tetangga saya anak saya sering dipukuli dan dicubitin. Bahkan pernah dikurung di kamar mandi selama tiga jam. Saya baru tahu setelah kejadian pencabulan yang dilakukan pacarnya itu," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang balita berusia 3,5 tahun, mengalami trauma berat setelah mengalami pelecean seksual oleh seorang pria yang diketahui pacar dari pengasuhnya. BS (39) ayah korban bercerita kepada merdeka.com, Rabu (20/8) tentang cerita pilu anaknya tersebut. Awalnya dia dan keluarga tidak menaruh curiga dengan gelagat pembantunya, E (22). Saat itu, E yang masih kerabat dengan istri BS, meminta berhenti dari pekerjaannya dan ingin pulang ke kampung halaman.

"Setelah dia pamit pulang, saya baru tahu kalau anak saya mengalami pelecehan seksual. Anak saya cerita dia dicabuli oleh pacar pembantu saya namanya J," kata BS di kantornya di Jakarta.

Bisakah Prabowo Menang di MK?

Bisakah Prabowo Menang di MK? Ini Prediksi Pakar  

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Konstitusi hari ini akan membacakan putusan sengketa hasil pemilu presiden 2014 yang diajukan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sejumlah pakar tata negara punya prediksi putusan tersebut. (Baca: Kubu Prabowo Masih Yakin Bisa Menang)
Pakar hukum tata negara dari Universitas Brawijaya, Ali Syafaat, memprediksi Mahkamah Kontitusi akan menolak secara keseluruhan gugatan Prabowo-Hatta. Ali menilai dalam rangkaian sidang di MK tak ditemukan pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif. (Baca: Jelang Putusan, Ruangan Hakim MK Disterilkan)
"Dari beberapa keterangan ahli yang didatangkan kubu Prabowo juga tidak akan membantu memenangi gugatan di Mahkamah," kata Ali saat dihubungi, Rabu, 20 Agustus 2014. "Jadi, saya prediksi tidak akan ada yang dikabulkan oleh Mahkamah." (Baca: Polri Antisipasi Massa dari Luar Jakarta)
Mantan hakim kons