بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Pembunuh Takumi Bos Yakuza Tertangkap Setelah 16 Tahun Kabur
Go Green

Clock Link

Thursday, March 27, 2014

Pembunuh Takumi Bos Yakuza Tertangkap Setelah 16 Tahun Kabur

Pembunuh Takumi Bos Yakuza Tertangkap Setelah 16 Tahun Kabur

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perintah di dalam sebuah kelompok mafia Jepang, Yakuza adalah hal mutlak. Disuruh bunuh, haruslah melakukan pembunuhan, tidak akan bisa menolak.

Sore hari 28 Agustus 1997, empat pria bersenjata memasuki sebuah kedai kopi di New Kobe Oriental Hotel dan tembakan dimulai kepada tiga orang yang duduk di meja makan siang di sana.

Targetnya adalah Masaru Takumi (61), salah satu bos Yakuza yang sangat potensial saat itu menjadi pengganti Yoshinori Watanabe, Kepala Yamaguchi-gumi generasi kelima. Yamaguchi-gumi adalah kelompok Yakuza terbesar dan paling disegani di Jepang.

Takumi ditembak tujuh kali dan meninggal satu jam kemudian di rumah sakit terdekat. Seorang dokter gigi usia 69 tahun duduk di meja dekatnya, terkena peluru nyasar, akhirnya meninggal enam hari kemudian.

Dua pria lain--salah satunya adalah bos Saizo Kishimoto--hanya terluka kecil. Para pelaku semua anggota Nakano kai--kelompok pemberontak Yamaguchi-gumi--langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.

Pada tanggal 14 Maret 2014, Pengadilan Distrik Kobe menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup untuk Harutoshi Zaitsu (57) yang ditangkap karena pembunuhan dan pelanggaran terkait UU Pengawasan Pedang dan Senjata Api. Zaitsu ditangkap oleh Polisi Prefektur Hyogo di depan sebuah apartemen di Sayama City, perfektur Saitama tanggal 5 Juni 2013.

Zaitsu adalah pengatur serangan tersebut, adalah anggota terakhir dari enam orang yang terlibat dalam serangan itu, dicari polisi baik ditangkap atau mati dan baru ditangkap pertengahan tahun lalu setelah kabur 16 tahun.

Menurut Shukan Asahi edisi 28 Maret, pada saat dibacakan putusan terakhir, tertuduh muncul dengan penampilan kumuh. Zaitsu memasuki kelompok afiliasi dari Nakano - kai sebagai anggota berpangkat rendah pada tahun 1980. Kemudian dipromosikan ke tingkat eksekutif (kanbu).

Sebelum penembakan itu, dia menerima uang dan pistol dari geng. Kemudian membeli pakaian yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu. Sebelum serangan dilakukan, kelompok menunggu standby di lantai kedua dan ketiga hotel.

Pada pukul 03.20, Zaitsu memimpin orang-orang bersenjata ke lounge lantai empat yang ramai pada saat itu. Tapi satu anggota tertinggal di belakang dan ditegur Zaitsu, "Apa yang kamu lakukan!"

Teriakan Zaitsu dikira sebagai komando mulai tembak dan Kiyoteru Toriyabara melepaskan tembakan.

Menurut sebuah laporan yang muncul di Yukan Fuji edisi 20 Juni 2013, Takumi mengangkat tangan kirinya untuk membela diri dan berusaha untuk berdiri walau telah ditembak.

Motif penembakan itu perselisihan antara Yamaguchi-gumi dan kelompok yakuza, Nakano-kai yang ingin menguasai Yamaguchi-gumi.

Zaitsu enggan untuk melaksanakan kejahatan, kata sebuah laporan di Sankei Shimbun edisi 21 Maret 2014. Tetapi karena dia mengatakan kepada pengadilan, tidak mungkin untuk tidak mematuhi suatu perintah atau pesanan dari atasan, maka dia harus memimpin penembakan tersebut.

Setelah penembakan itu, ia melarikan diri ke Tokyo, dimana ia bertemu Toriyabara. Zaitsu menerima antara satu juta dan tiga juta yen per bulan untuk kehidupannya dari gengnya, guna menutupi biaya kehidupan dia.

Kondisi Toriyabara yang menderita diabetes menjadi masalah.

"Kami hampir tertangkap saat mendapatkan pengobatan di rumah sakit," kata Zaitsu. Jadi kita enggan untuk pergi ke luar dan setelah itu tinggal di Sagamihara, Prefektur Kanagawa," tambahnya.

Kondisi Toriyabara memburuk dan ia mulai menderita gangguen pada kakinya. "Setiap hari saya memberinya minum nutrisi dan mengubah perban. Akhirnya Toriyabara meninggal pada usia 56 pada bulan Juni 2006," ungkap Zaitsu, penyebab kematian adalah diabetes dan hepatitis.

"Saya merasa sengsara dalam membayangkan ingin mati seperti dia tanpa ada yang mengawasi," kata Zaitsu.

Pada tahun-tahun setelah serangan itu, tiga pelaku lainnya ditangkap. Anggota terakhir, Kazutoshi Yoshino (45),

yang juga pimpinan Nakano - kai, yang memerintahkan penembakan ditemukan tewas di apartemen di Seoul pada bulan Juli 1998. Penyebab kematian diperkirakan stroke. Namun polisi percaya bahwa dia telah diracuni.

Kehidupan bebas Zaitsu sampai bulan Juni tahun lalu ketika polisi tiba di gedung apartemennya di dekat trek dari jalur Seibu Shinjuku. Polisi menunggu Zaitsu turun ke luar unitnya. Dia ke luar jam 13.45.

"Apakah kau Zaitsu," tanya salah satu polisi penyelidik dan Zaitsu mengakui serta menyerahkan dirinya.

Mantan gangster itu mengenakan kemeja lengan panjang, celana biru dan topi, tidak berusaha untuk melarikan diri atau melakukan perlawanan. Dia hanya membenarkan dan mengomentari.

"Telah tiga tahun terakhir kehidupan saya sangat sulit. Jujur saja saya merasa lega setelah ditangkap," katanya.

No comments:

Post a Comment