بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Pria Meninggal Setelah Operasi Geraham Bungsu
Go Green

Clock Link

Friday, April 5, 2013

Pria Meninggal Setelah Operasi Geraham Bungsu


Pencabutan gigi bungsu harus melalui operasi kecil, dan ini adalah prosedur yang sangat biasa. Namun seorang pria di California meninggal karenanya.Marek Lapinski, software developer dari San Diego, California, bulan lalu datang ke dokter gigi untuk memeriksakan gigi geraham bungsunya yang baru tumbuh. Dokter gigi Steven Paul menyatakan gigi bungsunya harus dicabut, dengan cara operasi kecil. Sebuah tindakan medis yang wajar dan tidak berat. Namun di tengah operasi, komplikasi terjadi. 

Menurut laporan pasien yang dirilis American Medical Response, Marek Lapinski tiba-tiba terbangun dan batuk-batuk saat operasi masih berlangsung. Ia pun kemudian segera diberi anestesi kuat bernama propofol. 

Namun kondisinya makin lama makin menurun hingga akhirnya ia harus dipindahkan ke rumah sakit. Ia meninggal tiga hari kemudian. 

Keluarga dan teman-temannya mempertanyakan prosedur yang dilakukan oleh drg. Steven Paul, ahli bedah mulut dari Temecula, California. "Yang mengejutkan adalah pria berusia 24 tahun ini dalam kondisi sehat saat datang untuk menjalani operasi yang sangat rutin ini," ujar Tony Keiser, sahabat keluarga Lapinski, pada ABCNews.com.

Masih menurut laporan pasien, paramedik mengatakan bahwa mereka menerima laporan dari drg. Steven Paul bahwa Marek Lapinski terbangun di tengah operasi, batuk-batuk, lalu diberi propofol. Saat Marek berhenti bernapas, dokter Steven melakukan bantuan pernapasan, kemudian memanggil paramedik. 

Saat paramedik datang, mereka menemukan dua gumpalan perban kasa di kerongkongan Marek saat mereka mencoba melakukan intubasi. 

"Aku berharap pada Tuhan akan ada investigasi soal ini," uajr Tony Keiser. 

Ibunda Marek, April Lapinski, mengungkapkan pada ABCNews.com bahwa dokter gigi Steven Paul datang ke rumah sakit untuk memohon maaf atas musibah yang terjadi. 

"Ia datang, dan begitulah.. Ia meminta maaf. Ia tak punya penjelasan apa-apa untukku," ujar April. 

Dokter Paul tak mau memberi keterangan, namun pengacaranya, Clark Hudson, merilis pernyataan yang berbunyi: "Dr. Steven Paul selalu memberikan perawatan berkualitas dalam bedah mulut kepada semua pasiennya. Namun, seaman apapun operasi mulut saat ini, tak ada prosedur operasi yang tak memiliki risiko." 

Menurut pernyataan resmi dari sang pengacara, saat kondisi Marek memburuk, dokter Steven langsung melakukan berbagai tindakan penyelamatan. 

"Penyebab kematian pasien masih belum diketahui. Namun semua protokol standar telah diikuti," lanjut sang pengacara. 

Kantor koroner Los Angeles County akan segera melakukan autopsi pada jenazah Marek, sementara keluarga Lapinski akan bersabar menunggu hasil autopsi sebelum memutuskan apakah akan membawa kasus ini ke pengadilan. 

"Kini kami terbangun tiap hari dan masih tak percaya," ujar April Lapinski. "Ini bagaikan mimpi yang sangat buruk."

No comments:

Post a Comment