بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Suara warga, Suara kota
Go Green

Clock Link

Monday, October 14, 2013

Suara warga, Suara kota

Memodifikasi credo latin Vox Populi Vox Dei menjadi Vox Populi Vox Polis yang berarti suara warga suara kota, sejumlah warga kota Yogyakarta melakukan aksi bernyanyi bersama pada hari Minggu tanggal 13 Oktober 2013 di depan rumah Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Kegiatan ini merupakan bagian dari Festival Seni Mencari Haryadi, festival yang digagas sejumlah komunitas di Yogyakarta yang peduli akan tata ruang kota dan ruang publik. Festival ini diadakan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Yogyakarta yang menganggap Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta tidak tanggap dalam pengelolaan kota. Menjamurnya hotel dan dan mall membuat kota kian sumpek dan padat, di sisi lain ruang hijau semakin sempit. Jalanan kota kian macet, sedangkan kebijakan untuk mengatasi hal itu belum ada.

Vox Populi Vox Polis mengajak Walikota keluar rumah dan jalan-jalan untuk melihat keadaan kota yang kian sumpek, sebab itu tema kegiatan ini adalah Ngundang Dolan atau mengajak jalan-jalan. Aksi Vox Populi Vox Polis menyanyikan 2 lagu yaitu “Marilah Kemari” karya Titik Puspa dan lagu anak-anak “Mana Dimana” yang masing-masing liriknya telah dimodifikasi. Salah satu lirik berbunyi “Mana di mana walikota saya, walikota saya ga ada dimana-mana.” Lirik ini menyindir Haryadi Suyuti sebagai Walikota Yogyakarta yang terkesan melupakana tugas-tugasnya. Ketika permasalahan kota semakin menumpuk, justru sang Walikota tak ada di kotanya.


Para penyanyi menyanyikan lirik yang menggelitik. Salah satunya berbunyi “kamu di mana Har Har, Kamu di mana Har Har, ayo bekerja ga makan gaji buta” dengan nada lagu “Mana Di mana”.



Warga dari berbagai komunitas yang peduli permasalahan perkotaan berkumpul di depan rumah Walikota Yogyakarta untuk bernyanyi bersama menyuarakan protes mereka terhadap pertumbuhan mall dan hotel yang kian banyak, perusakan cagar budaya, akses dan fasilitas bagi difabel yang tak layak, kian macetnya jalanan, fasilitas pengendara sepeda yang pejalan kaki yang terpinggirkan, dan banyak permasalahan kota lainnya.



Agung Kurniawan sebagai orang yang menggagas aksi seni ini menjelaskan mengapa Vox Populi Vox Polis ini diadakan. Kegiatan ini adalah suara dari warga yang peduli permasalahan perkotaan yang mempertanyakan kemana Walikota dan kebijakannya dikala kota kian sumpek dan terkesan pembangunan kota berjalan secara autopilot karena hilangnya kepemimpinan negara yang diwakili Walikota.

No comments:

Post a Comment