بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Baju, Selendang Batik, dan Makanan Khas Indonesia Diserbu di China
Go Green

Clock Link

Sunday, November 3, 2013

Baju, Selendang Batik, dan Makanan Khas Indonesia Diserbu di China


TRIBUNNEWS.COM - Kedutaan Besar Indonesia untuk China, ikut serta dalam bazar kegiatan sosial yang diadakan oleh Qian We, istri Menteri Luar Negeri China, WangYi, dan berhasil menyumbang Rp 33 juta.

Bazaar itu diadakan di Chaoyang Park, Sabtu (2/11/2013), dan diikuti oleh 100 peserta, yang terdiri dari Kedutaan Besar asing, Perwakilan Organisasi Internasional, dan perusahaan lokal China.
Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Minggu, Setiap peserta bazaar berusaha untuk menarik pengunjung, dengan menata booth seapik mungkin.

Demikian pula yang dilakukan oleh KBRI Beijing, yang selalu berpartisipasi dalam kegiatan ini sejak tahun 2009.

Dharma Wanita Persatuan KBRI Beijing yang dipimpin langsung oleh istri Duta Besar RI, Enni Imron Cotan, selain mendandani booth dengan dekorasi khas Indonesia, juga menjual batik, tas kulit, souvenir khas Indonesia, nasi goreng komplit, dan sate ayam.

Baju dan selendang batik, serta makanan khas Indonesia yang diperdagangkan laris manis diserbu para pengunjung bazaar.

Dalam sambutannya, Qian Wei menyampaikan ucapan terima kasih kepada pendahulunya, Le Aimei yang telah menggagas bazaar amal internasional ini sejak tahun 2009.

Dari tahun ke-tahun hasil sumbangan dari peserta bazaar semakin meningkat, sehingga lebih banyak lagi penduduk desa tertinggal di Tiongkok yang dapat dibantu. Sumbangan yang terkumpul tahun ini, akan dipergunakan untuk membangun sarana air bersih di desa Jinping dan desa Malipo di wilayah provinsi Yunnan, yang nantinya akan memberikan manfaat bagi 100.000 penduduk di kedua desa tersebut

Sejalan dengan rencana strategis pemerintah RRT untuk menanggulangi kemiskinan dan pembangunan yang berkelanjutan, Kementerian Luar Negeri RRT juga turut aktif menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk membantu desa-desa tertinggal di beberapa provinsi di RRT. Dari dana yang terkumpul, telah dapat dipergunakan untuk membangun sekolah-sekolah dasar, rumah yang layak bagi warga desa, jalanan berpondasi, sumber air minum bersih, jaringan listrik, dan sanitasi.

Setiap tahun, kegiatan bazaar ini sangat dinantikan warga Beijing, karena mereka dapat membeli souvenir cantik dari mancanegara, ataupun menikmati aneka makanan dan minuman lezat khas suatu negara, tanpa harus berpergian ke luar negeri. Udara yang dingin menggigit di penghujung musim gugur 2013, tidak menyurutkan langkah ribuan warga kota Beijing untuk mengunjungi bazaar ini.

No comments:

Post a Comment