yahoo.com - Akhir pekan ini, tepatnya dari tanggal 7 hingga 9 September, para pecinta liga sepak bola Eropa akan kehilangan agenda rutinnya menonton siaran langsung pertandingan dari layar kaca. Untuk sementara, mereka harus memberi tempat pada jeda internasional yang dianggap tidak menarik. Namun kali ini bukan jeda internasional biasa, melainkan laga pembuka kualifikasi Piala Eropa 2016 yang akan berlangsung di Prancis.
UEFA memperkenalkan konsep baru yang dikenal dengan nama Week of Football. Konsep ini mengenal pertandingan kualifikasi yang berlangsung selama rentang hari kamis hingga selasa. Perbedaan konsep ini dengan konsep sebelumnya adalah lebih banyaknya pertandingan yang berlangsung pada akhir pekan. Hal ini memudahkan penggemar untuk datang ke stadion atau menonton siaran langsung. Sebagai perbandingan, pada kualifikasi Piala Eropa 2012, hanya 26 dari total 245 pertandingan yang berlangsung pada akhir pekan.
Dalam putaran final Piala Eropa 2016 juga terdapat perubahan signifikan terkait jumlah peserta turnamen. Setelah biasanya hanya 16 negara yang bertanding, kini ada penambahan menjadi 24 negara. Penambahan ini memancing pro dan kontra. Bagi yang pro, penambahan peserta akan membuka kesempatan negara-negara yang semula sulit lolos untuk berpartisipasi. Dan tentu saja, hal ini juga mengecilkan peluang tidak lolosnya negara besar, contohnya dalam kasus Inggris yang gagal lolos ke Piala Eropa 2008.
Dengan demikian, setiap laga kualifikasi akan lebih bernilai. Negara seperti Turki, Rumania, Norwegia, atau Montenegro yang semula sering berpredikat “nyaris lolos” tentu senang dengan regulasi baru ini. Ada kemungkinan besar kita akan melihat mereka kembali tampil di turnamen besar.
Namun bagi yang kontra, penambahan ini dipandang sebagai akal-akalan konfederasi saja untuk menambah pendapatan. Seperti diketahui, semakin banyak pertandingan digelar tentu saja akan mendatangkan lebih banyak uang dari siaran televisi dan juga tiket pertandingan. Selain itu, bertambahnya peserta juga dikhawatirkan akan mengikis kualitas dan mengurangi eksklusivitas dari turnamen itu sendiri.
Apa pun itu, keputusan telah diambil dan harus dijalankan. UEFA kemudian membentuk 8 grup yang masing-masing berisi enam negara, dan satu grup yang berisi lima negara. Juara grup, runner-up grup dan tim peringkat tiga terbaik akan langsung lolos, sementara delapan tim peringkat tiga lainnya akan menjalani babak play-off di mana hanya empat yang akan lolos. Satu peserta lagi adalah tuan rumah Prancis.
Terdapat beberapa hal menarik di babak kualifikasi ini. Gibraltar akan menjalani debut sebagai peserta setelah UEFA mengakui eksistensi mereka. Negara yang terletak di perbatasan benua Eropa dan Afrika ini tergabung di grup D bersama Jerman, Georgia, Republik Irlandia, Polandia dan Skotlandia.
Dari sisi skuat tim, terdapat pula beberapa perubahan yang terjadi. Beberapa pemain menyatakan pensiun dari timnas seperti Frank Lampard, Xabi Alonso, Samir Nasri, dan Philipp Lahm dengan berbagai alasan. Seperti halnya sebuah siklus, berakhirnya karir timnas seorang pemain akan memberi kesempatan kepada pemain-pemain lainnya untuk unjuk kemampuan.
Beberapa negara juga berjuang dengan pelatih barunya. Italia di bawah asuhan Antonio Conte akan menargetkan kelolosan dengan cepat dan Yunani di bawah Claudio Ranieri akan terus memantapkan kiprah mereka sebagai jagoan Eropa baru. Sementara Belanda juga berharap untuk meneruskan kiprah gemilang Piala Dunia 2014 kali ini lewat tangan dingin Guus Hiddink.
Tidak sedikit pula negara yang bertahan dengan pelatih lamanya seperti Inggris yang masih mempercayai Roy Hodgson, Spanyol dengan Vicente Del Bosque, Rusia dengan Fabio Capello, Belgia dengan Marc Wilmots, Bosnia dan Herzegovina dengan Safet Susic atau Jerman dengan Joachim Loew. Siapa sajakah yang akan lolos dengan cepat dan akankah akan lahir kejutan? Kita tunggu saja.
Berikut pembagian grup untuk babak kualifikasi Piala Eropa 2016:
Grup A: Belanda, Republik Ceska, Turki, Islandia, Kazakhtan, Latvia
Grup B: Belgia, Bosnia dan Herzegovina, Israel, Wales, Siprus, Andorra
Grup C: Spanyol, Ukraina, Slowakia, Belarusia, Macedonia, Luksemburg
Grup D: Jerman, Polandia, Republik Irlandia, Skotlandia, Georgia, Gibraltar
Grup E: Swiss, Inggris, Slovenia, Lithuania, Estonia, San Marino
Grup F: Yunani, Rumania, Hungaria, Finlandia, Irlandia Utara, Kep. Faroe
Grup G: Rusia, Swedia, Montenegro, Austria, Moldova, Liechtenstein
Grup H: Italia, Kroasia, Norwegia, Bulgaria, Malta, Azerbaijan
Grup I: Portugal, Denmark, Serbia, Armenia, Albania
No comments:
Post a Comment