بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Keluarga Siswa Ditampar Guru di Kota Malang Tidak Menanggapi Permintaan Damai
Go Green

Clock Link

Saturday, September 6, 2014

Keluarga Siswa Ditampar Guru di Kota Malang Tidak Menanggapi Permintaan Damai

Keluarga Siswa Ditampar Guru di Kota Malang Tidak Menanggapi Permintaan Damai

TRIBUNNEWS.COM, MALANG– Dinas Pendidikan Kota Malang menemui jalan buntu dalam menyelesaikan kasus kekerasan siswa SDN Purwantoro VII oleh oknum guru di sekolah itu.
“Kami sudah mengirim surat untuk memediasi tapi tidak di balas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah kepada SURYA Online, Sabtu (6/9/2014) siang.
Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Malang ini menambahkan pertemuan yang rencananya berlangsung Sabtu (6/9/2014) pagi tadi juga tak terlaksana.
“Kami sudah mendatangi rumah siswa yang bersangkutan, tapi tidak dibukakan pintu. Jadi mau bagaimana lagi,” kata dia.
Kendati begitu, Zubaidah masih berusaha menemui keluarga Fajar Pratomo (38), wali murid dari SCL (11) yang mengadu ke DPRD Kota Malang, Jumat (5/9/2014) untuk menuntaskan masalah ini tanpa harus membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Saya belum bisa bicara lagi selain (upaya damai) ini, tetapi kami masih mengupayakan (upaya damai) itu terlaksana,” kata Zubaidah.
Sekedar diketahui, Fajar mengadu ke DPRD Kota Malang untuk meminta pengawalan kasus penganiayaan SCL, siswa kelas 5 SDN Purwantoro VII oleh oknum guru setempat.
Menurut versi Fajar, SCL ditampar empat kali oleh Guru Bahasa Inggris berinisial I hingga membuat pipi ponakannya itu berdarah.
Tak hanya itu saja, SCL kini juga mengalami trauma dan sempat tak mau ke sekolah akibat tindakan itu.
Pemukulan ini, disebabkan peringatan siswi kelas 2 yang melihatnya naik ke atas meja di kelas 2.
Karena tidak terima dengan tindakan itu, Satria mendorong siswi itu hingga menangis.
Berikutnya, siswi tersebut mengadu ke guru Bahasa Inggris itu, lalu terjadilah penganiayaan itu.
Saat SURYA menelusuri pengakuan tersebut di sekolah SCL di Jalan Cibuni II, Kota Malang, tak ada satupun siswa ataupun guru yang mengetahui persis cerita tersebut.
Oleh karena itu mereka pun menolak mengomentari pengakuan Fajar atau SCL tersebut, seperti yang diberitakan Surya, Jumat (5/9/2014).
“Langsung ke kepala sekolah saja, tetapi saat ini beliau keluar dengan rombongan guru-guru yang lain,” kata salah seorang guru di sana.

No comments:

Post a Comment