بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Sepak Terjang "Tikus Bagasi" Pesawat
Go Green

Clock Link

Tuesday, January 7, 2014

Sepak Terjang "Tikus Bagasi" Pesawat


Pencurian barang bawaan penumpang pesawat kembali terjadi. Jumat, 3 Januari 2014, sejumlah perhiasan, berlian dan empat jam rolex milik penumpang, raib dimaling.

Kejadian itu menimpa Titi Yusnawati, istri Kasubdit III Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Besar Prasetyono.

Saat itu, Titi menggunakan maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 715, dari Bandara Supadio, Pontianak menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Pesawat take off sekitar pukul 16.00 WIB dan landing di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.30 WIB. Namun, saat akan mengambil tas kopernya di ruang tunggu bagasi, ia melihat kunci gembok rusak.

Ia kemudian memeriksa bagasinya dan ternyata perhiasannya sudah hilang. Peristiwa ini pun dilaporkan ke pihak kepolisian Bandara Soekarno-Hatta.

Polda Kalimantan Barat akhirnya menangkap empat orang yang diduga sebagai pelaku. Keempat tersangka itu adalah porter di Bandara Supadio, Pontianak. Mereka Supandi, AG, SH dan FI. Supadi adalah karyawan Prathita Titian Nusantara (PTN) selaku ground handling dari maskapai penerbangan Lion Air.

Tersangka Supandi berperan membawa tas ke bagasi pesawat dan mencongkel tas korban. Supandi mendapatkan bagian dua gelang dan dua cincin. AG mencongkel tas korban dan mengambil perhiasan dan mendapat bagian 2 cincin, 1 kalung, 2 berlian. Sedangkan SH dan FI yang mengetahui aksi pencurian itu dapat bagian cincin.

Kasus pembongkaran atau pencurian barang milik penumpang di bandara bukan kali itu terjadi. Sudah berkali-kali, tapi pelakunya banyak tak tertangkap. Berikut beberapa kasus pencurian barang milik penumpang pesawat :

6 November 2012
Penyanyi beken Agnes Monica pernah punya pengalaman buruk terhadap petugas Bandara Soekarno-Hatta. Tiga kopernya dibongkar paksa di bandara sepulangnya dari Amerika Serikat.

Agnes menuangkan kekesalannya itu lewat akun Twitter pribadinya, @agnezmo. "Ada 3 koper yang dirusak kuncinya (bukan kunci TSA/Transportation Security Administration). Oh my gosh. Jaman sekarang, mentalnya kalo masih gini, gimana bisa maju??? " kata Agnes.

"Kalau sekali ini dibiarkan, kita jadi mendidik mereka untuk berpikir bhw ini ga apa-apa and they can get away with it. Tolong ya PHK yg berwenang? Dan ga MENDIDIK namanya kalo kita membiarkan aja kelakuan seperti ini. Negara Indonesia ini negara HUKUM. Bukan survival of the fittest,” kata Agnes.

"Dan maaf kalo akhirnya kejadian ini 'memaksa' saya untuk tulis di media publik, karena sudah sering kejadian dan dianggap enteng. It's time to make a change kali yaaaa??????"


8 Oktober 2011
Advokat Umbu S Samapaty mengaku kehilangan koper yang disimpannya di bagasi pesawat Lion Air. Barang yang di dalam koper tersebut berisi cincin dan perhiasan lainnya senilai Rp2,959 miliar.

Kemudian dia menggugat Lion Air ke pengadilan. Di tingkat pertama, gugatan Umbu ditolak hakim. Belakangan dia digugat balik oleh Lion Air. Kasus ini masih bergulir.

5 September 2011
Polisi berhasil menangkap dua 'tikus bagasi' yang merupakan pekerja di Bandara Soekarno-Hatta. Kedua pencuri itu adalah tenaga outsourcing yang bekerja sebagai petugas kebersihan dan juga porter di bandara.

Korbannya Arif Setiawan, penumpang dari Surabaya menuju tujuan Jakarta. Arif kehilangan ransel yang berisi kamera SRL Canon EOS 7D, sebuah handphone dan hardisk eksternal. Saat itu dia meletakkan ranselnya tidak jauh dari conveyor di terminal 1 C. Namun tiba-tiba ranselnya hilang.

5 Maret 2010
Porter (petugas yang membawa barang penumpang ke bagasi) Bandara Juanda ditangkap saat beraksi. Sugianto ditangkap setelah tertangkap basah mengutil isi tas seorang penumpang pesawat Garuda tujuan Jakarta. Uang senilai Rp11,5 juta berhasil dia gasak.

Rupanya, bukan kali itu saja Sugianto melakukan aksi tak terpuji. Dia mengaku sudah pernah mencuri sebelumnya dan tidak ketahuan. Saat itu dia berhasil mencuri sebuah handphone dari tas seorang penumpang.

30 Oktober 2006
Polisi KP3 Bandara Ngurah Rai membekuk enam pencuri barang bawaan penumpang pesawat. Para pelaku merupakan oknum petugas Bandara Ngurah Rai.

Humas Poltabes Denpasar AKP I Gusti Gede Suyasa di Mapolsek KP3 Bandara Ngurah Rai, Denpasar, mengatakan kasus itu merupakan pengembangan dari banyaknya laporan dari perusahaan penerbangan setelah menerima komplain dari penumpang yang kehilangan barang. Aksi pencurian ini telah berlangsung sejak lama dan marak terjadi bulan September dan Oktober 2006.

Para tersangka adalah oknum petugas bandara yang bertugas memindahkan barang bawaan penumpang dari bagasi ke badan pesawat atau sebaliknya. Mereka bertugas sebagai porter, loading master (orang yang mengatur di bagasi agar sesuai dengan beban pesawat), serta petugas keamanan.


No comments:

Post a Comment