TEMPO.CO, Cirebon -- Tingginya harga bawang merah ternyata karena stok yang minim. Petani pun masih enggan menanam di musim penghujan. "Saat ini petani banyak yang lebih memilih untuk menanam padi terlebih dahulu," kata Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Indramayu, Ali Efendi, Senin 11 Maret 2013.
Bahkan petani-petani bawang merah skala besar pun lebih banyak yang memilih untuk menanam padi di musim penghujan ini. Mereka baru akan menanam bawang merah sekitar Mei-Juni 2013. "Penyebabnya karena saat ini masih musim penghujan," katanya.
Di musim penghujan, produktivitas tanaman bawang merah sangat rendah. Karena hama tanaman bawang merah bisa tinggi. "Jadi banyak petani yang akhirnya memilih menanam padi terlebih dahulu," kata Ali. Harganya pun melonjak tinggi.
Dengan kondisi seperti ini, Ali pun mengkhawatirkan minimnya bibit tanaman bawang merah di musim tanam mendatang. "Karena yang seharusnya jadi bibit pun sekarang akan dijual karena harganya yang tinggi," kata Ali.
Pantauan Tempo di Pasar Pagi Kota Cirebon, harga bawang merah saat ini sudah mencapai Rp 45 ribu per kg. "Kalau yang ukuran kecil harganya Rp 40 ribu per kg," kata Ida, seorang pedagang di pasar tersebut.
Ida pun mengaku saat ini stok bawang merah semakin sedikit. "Sulit sekali dapatnya, harus pesan dulu ke pemasok," katanya. Bahkan Ida pun mendapat informasi jika bawang merah di Pasar Jagasatru (pasar induk) pun sudah menipis. (Baca: Harga Bawang Putih di Sumenep Capai Rp 55 ribu)
No comments:
Post a Comment