Merdeka.com
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton telah tiba di Israel untuk bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menjadi mediasi gencatan senjata antara Zionis dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina. Meski demikian, komitmen mereka tetap untuk keamanan Israel.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (21/11), Hillary menjelaskan Amerika menjamin keamanan bagi rakyat Israel. "Itu sebabnya perlu mengkaji ulang peningkatan situasi di Gaza," katanya. Netanyahu sendiri mengaku telah bersiap atas serangan ke wilayah itu, namun lebih memilih solusi perundingan jangka panjang untuk mengatasi serangan roket dari Palestina.
Setelah bertemu dengan Netanyahu, Hillary bakal mengunjungi pimpinan Palestina di wilayah West Bank, pagi ini. Setelah itu, dia dijadwalkan terbang ke Ibu Kota Kairo, Mesir, untuk bertemu Presiden Muhammad Mursi.
Pihak Hamas mengatakan Mursi telah menyerukan kedua negara untuk melakukan gencatan senjata. Mesir bersedia menjadi mediator dan Israel menyambut baik ajakan ini. Artinya tidak akan ada serangan darat hingga besok.
Israel setuju menahan diri, begitu pula pihak Hamas sambil menunggu negosiasi berjalan. Meski Mursi telah mengeluarkan pernyataan keras agresi Zionis bakal selesai dalam beberapa jam, nyatanya Hamas mengaku keputusan ini masih mengambang. "kami tetap bersiap dengan keadaan apapun," ujar Khalid Meshaal salah satu pejabat Hamas.
No comments:
Post a Comment